BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek penelitian Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, dengan asumsi
bahwa
pendelegasian
Pemerintah wewenang
Kabupaten
Bupati
telah
kepada
melaksanakan
Camat
bidang
kebijakan
otonomi
dan
kependudukan secara bertahap dan terus menerus. Bupati menetapkan kebijakan melalui Keputusan Bupati Nomor 21 Tahun 2001 tentang pelimpahan sebagaian kewenangan Bupati Kepada Camat, yang mencakup 27 Bidang Kewenangan dan 110 Rincian Kewenangan, kemudian disempurnakan dengan terbitnya keputusan Bupati
Bandung
Nomor
8
Tahun
2004,
diharapkan
untuk
mencapai
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien seseuai dengan keinginan masyarakat. Penelitian
ini
difokuskan
pada
implementasi
kebijakan
tentang
pendelegasian wewenang dengan objek bidang pengembangan otonomi daerah dan kependudukan. Berkedudukan sebagai subyek utama adalah Camat yang didukung oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bandung yang mempunyai kewenangan dibidang otonomi dan kependudukan serta instansi yang terkait dengan objek penelitian. Dalam Implementasi pendelegasian wewenang bidang otonomi daerah dan kependudukan Camat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dapat mewujudkan kebijakan pendelegasian wewenang bidang otonomi dan kependudukan yang telah ditetapkan. 62
63
3.2. Desain Penelitian Penelitian ini adalah diskriptif, untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dengan melukiskan secara akurat sifat dari beberapa fenomena, kelompok, atau individu serta hasil penemuan. Dengan penelitian diskriptif pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penggunaan data kualitatif dipakai untuk mengungkap secara komprehensip dan alami bagaimana ketidakefektifan dalam proses pendelegasian wewenang dari Bupati kepada Camat. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini karena penelitian
kualitatif
yang
lebih
menekankan
kepada
mengungkapkan
permasalahan mengenai apa adanya (das Sein) sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan melalui kata-kata lisan atau tertulis dari orang dan prilaku yang dapat diamati. Mengingat peneliti adalah instrumen atau sebagai alat peneliti utama, maka dalam penelitian kualitatif, pengamatan berperan serta, wawancara mendalam dan analisis dokumen sangat fundamental dan sering digunakan secara bersama-sama terutama dalam studi kasus. Pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional berbentuk studi kasus. Studi kasus dalam khazanah metodologi, merupakan suatu studi yang bersifat konprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat saat ini.
64
3.3. Sumber Data Data dan informasi dalam penelitian diperoleh dari pengamatan di lapangan dan informan kunci, yaitu pelaksana kebijakan dan yang terkait dalam pelaksana kebijakan. Peneliti memperoleh informan penelitian dengan melakukan (1) snowbolling dan (2) key person. Memperoleh informan dengan cara snowbolling, peneliti meminta informasi kepada perangkat daerah yang membidangi obyek penelitian, siapa saja yang dapat memberi informasi yang benar dan mendalam. Adapun langkahlangkah yang telah peniliti lakukan untuk memperoleh data sebagai berikut : a)
Peneliti ketika memulai melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, mencari informam yang dapat menerimanya di lokasi obyek penelitian dan dapat memberi petunjuk tentang siapa yang dapat diwawancarai atau dimintai keterangan dalam rangka memperoleh informasi tentang objek penelitian;
b) Setelah mendapatkan orang yang manjadi petunjuk bagi peneliti selanjutnya meminta penjelasan tentang objek penelitian; c)
Selanjutnya setelah wawancara pertama berakhir, peneliti meminta informan menunjuk orang lain yang berkaitan dengan apa yang telah disampaikan dan memahami obyek penelitian;
d) Kegiatan ini, peneliti lakukan secara terus-menerus sampai peneliti merasa cukup memperoleh bahan yang dipergunakan untuk pertimbangan dalam penyusunan laporan.
65
Memperoleh informan penelitian melalui key person digunakan peneliti setelah peneliti memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun informal penelitian. Peneliti mengunakan key person untuk memulai melakukan wawancara dan observasi serta untuk mendapatkan informasi yang benar-benar sesuai dengan obyek penelitian.
3.4. Informan Penelitian Informan Kunci yang memberikan informasi melalui wawancara dan observasi ini adalah Bupati, Kepala Bagian, Kepala Lembaga Teknis Daerah yang mengelola kewenangan dan seluruh Camat sebagai penerima pendelegasian wewenang serta informan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk tabel informan kunci, sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Informan Kunci No 1. 2.
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jabatan
Infoman Kunci
Bupati Bupati Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kepala dan Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Kabid Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Badan Perencanaan dan Pembangunan Kepala Badan dan Kabid Daerah Pemerintahan Kabid Pemerintahan Dinas Sosial, Catatan Sipil dan Kepala Dinas dan Kepala Kependudukan Bidang Kepala Bagian Pemerintahan Umum, Kepala Bagian, Kepala Su Kasubbag Pemerintahan dan Perbatasan BagPerangkat Kecamatan Kepala Bagian Bina Otonomi Daerah, Kepala Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian Kewenangan Sub Bag Otonomi Camat Ketua Forum Camat dan Seluruh Camat Perangkat Kecamatan Kepala Sie Kecamatan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Ketua Asosiasi BPD Asosiasi Kepala Desa Ketua Asosiasi Kepala Desa
66
Sebagai informan telah memberikan data berupa kata-kata, serta mengetahui dan mengerti masalah yang sedang diteliti. Informan yang selanjutnya sesuai dengan kebutuhan penelitian adalah tokok masyarakat yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan obyek penelitian. Untuk melengkapi hasil wawancara dan observasi dari informan, selanjutnya peneliti mendapatkan data sekunder, yang berasal dari dokumen, jurnal, karya ilmiah data statistik, peta struktur organisasi dan lainya. 3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. 3.5.1. Teknik Observasi Peneliti melakukan observasi melalui observasi partisipatif. Dalam observasi
partisipatif,
peneliti
mengamati
apa
yang
dikerjakan
orang,
mendengarkan apa yang mereka ucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Bentuk partisipasi yang telah dilakukan oleh peneliti berupa : - Mengikuti rapat forum camat, yang dihadiri oleh para camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung; - Mengikuti pelatihan perangkat sie pemerintahan kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung yang diselenggarakan Bagian Pemerintahan Umun; - Mengikuti pelatihan Kepala Desa, Perangkat Desa dan dan Badan Permusyawaratan desa se Kabupaten Bandung yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; - Mengikuti Rapat Mingguan di Kecamatan;
67
- Mengikuti rapat yang diselenggarakan Bagian Bina Otonomi Daerah dengan Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
tentang
pembahasan
perkembangan
pendelegasian wewenang; - Mengikuti tahapan-tahapan pemilihan calan kepala desa di kecamatan Majalaya, Ciwedey, Pangalengan dan Cimaung; - Mengikuti tahapan-tahapan pemekaran desa di Kecamatan Cimaung, Kertasari dan Ciparay.
3.5.2
Teknik Wawancara Mendalam Wawancara adalah percakapan dengan informan terhadap obyek yang
akan diteliti, wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dan informan dengan menggunakan panduan wawancara
(interview Guide).
Wawancara untuk mendapatkan informasi tentang obyek penelitian secara langsung dari kata-kata informan. Adapun langkah-langkah wawancara yang telah peneliti lakukan untuk menggumpulkan data dalam penelitian kualitatif : a)
Menentukan Bagian Bina Otonomi Daerah dan Bagian Pemerintahan Umum sebagai informan pertama, selanjut;
b) Menyusun pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan sesuai dengan informan yang dibutuhkan; c)
Melaksanakana wawancara;
d) Mengklasifikasi hasil wawancara dan mengakhirinya; e)
Menuliskan dan mempelajari hasil wawancara ke dalam catatan lapangan;
68
f)
Mengidentifikasikan dan melanjutkan hasil wawancara untuk melengkapi hasi wawancara yang telah diperoleh sebelumnya.
3.5.3. Studi Dokumentasi Studi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian baik bersumber dari dokumentasi maupun buku-buku, majalah mengenai pendapat, dan hukumhukum yang berhubungan dengan konsep dasar tentang kebijakan pemerintah dan implementasinya, pendelegasian wewenang. Melalui studi dokumentasi peneliti telah mendapatkan pemahaman terhadap konsep tentang masalah yang diteliti yaitu mengenai implementasi kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendelegasian wewenang. Studi dokumentasi juga membantu peneliti untuk mendapatkan peraturan daerah dan naskah resmi tentang konsep-konsep yang melandasi penyelenggaraan kebijakan pendelegasian wewenang bupati kepada camat pada Pemerintah Kabupaten Bandung.
3.5.4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang dipergunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang dipergunakan peneliti untuk melaksanakan penelitian berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini untuk mendapatkan data primer, selanjutnya untuk melengkapi hasil wawancara, peneliti mempergunakan dokumen dan arsip untuk mendapatkan data
69
sekunder sebagai pendukung data primer yang diperoleh melalu wawncara langsung kepada informan.
3.6. Teknik Validitas Data Dalam pengujian keabsahan data atau untuk mempertinggi peluang mendapatkan temuan yang kredibel dapat ditempuh melalui salah satu triangulasi, yaitu teknik trianggulasi sumber (sources trianggulasi). Trianggulasi sumber (sources trianggulasi) memungkinkan peneliti untuk melakukan pengecekan dan pengecekan ulang (chek, rechek dan cross chek) serta melengkapi informasi. Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yaitu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding data. Trianggulasi dapat dilakukan dengan meminta masukan, saran, kritik dan komentar dari peneliti atau pengamat lain untuk mengidentifikasi ancaman terhadap validitas, bias dan asumsi peneliti serta kelemahan-kelemahan logika penelitian yang sedang dilakukan. Lebih mendalam teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2007 : 274) Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk jelasnya dapat digambarkan dalam bagan berikut : Atasan
Teman
Bawahan Sumber : Triangulasi sumber data (Sugiyono, 2007 : 273)
70
Sedangkan Triangulasi teknik pengumpulan data
untuk
menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut :
Observasi
Wawancara
Dokumen, Konsep yang digunakan Sumber : Triangulasi teknik pengumpulan data (Sugiyono, 2007 : 273)
3.7. Teknik Analisis Data Penelitian mempergunakan pendekatan kualitatif sehingga peneliti menganalisa data secara terus-menerus, dimulai sejak pengumpulan data. Analisa dilakukan secara induktif, data lapangan yang diperoleh disusun, diklasifikasikan dan kemudian diberi interpretasi sehingga membentuk pola-pola tertentu yang menggambarkan konsep-konsep tertentu serta dapat dicari hubungan antar konsep dimaksud Selanjut teknik analisa data yang dipergunakan peneliti, melalui tahapantahapan sebagai berikut :
71
1. Mengumpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara, pengamatan partisipasi, dokumen dan arsip; 2. Mengkalisifikasikan data-data sesuai obyek penelitian masing-masing; 3. Mengolah data-data berdasarkan klasifikasi yang dipadukan dengan teori-teori yang mendukung; 4. Selanjutnya bagian terakhir dari analisis adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan, penyimpanan dan metode pencarian ulang yang digunakan, kecakapan penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari suatu kegiatan yang utuh, pembuktian dapat dilakukan untuk mencari kebenaran dan persetujuan sehingga validitas dapat tercapai.
3.8. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Pemerintah Kabupaten Bandung, meliputi Sekretariat, Dinas, Badan dan Lembaga terkait serta 31
Kecamatan
yang
melaksanakan Keputusan Bupati tentang Pendelegasian Wewenang. Adapun yang dijadikan lokasi penelitian antara lain sebagai berikut : 1. Kecamatan Arjasari 2. Kecamatan Baleendah; 3. Kecamatan Banjaran; 4. Kecamatan Bojongsoang; 5. Kecamatan Cangkuang; 6. Kecamatan Cilengkrang; 7. Kecamatan Cimenyan; 8. Kecamatan Ciweudey; 9. Kecamatan Ciparay; 10. Kecamatan Cicalengka;
72
11. Kecamatan Cileunyi; 12. Kecamatan Cikancung; 13. Kecamatan Cimaung; 14. Kecamatan Dayeuhkolot; 15. Kecamatan Ibun; 16. Kecamatan Ketapang; 17. Kecamatan Kertasari; 18. Kecamatan Kutawaringin; 19. Kecamatan Majalaya; 20. Kecamatan Margahayu; 21. Kecamatan Margaasih 22. Kecamatan Nagreg; 23. Kecamatan Pasirjambu; 24. Kecamatan Pangalengan; 25. Kecamatan Pacet; 26. Kecamatan Paseh; 27. Kecamatan Pameungpeuk; 28. Kecamatan Rancaekek; 29. Kecamatan Rancabali 30. Kecamatan Soreang; 31. Kecamatan Solokan Jeruk; Pada tahap awal, penelitian dilakukan pada setiap kecamatan untuk mengetahui
perkembangan
implementasi
pendelegasian
wewenang
yang
dilaksanakan oleh camat beserta perangkatnya. Kemudian dalam penelitian selanjutnya
dilaksanakan
dibeberapa
kecamatan
dikarenakan
terdapatnya
informasi yang homegen atau sejenis dari narasumber, dalam hal ini Camat. Beberapa kecamatan yang tetap dijadikan narasumber pada penelitian yaitu meliputi : Kecamatan Majalaya, Kecamatan Solokan Jeruk, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Margahayu, Kecamatan Soreang, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Ciwedey, Kecamatan Margaasih, Kecamatan Ibun, Kecamatan Kertasari, Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pangalengan.
73
Kecamatan-kecamatan tersebut secara aktif menjadi sumber informasi melalui peran camat dan perangkat dalam memberikan kontribusi terhadap datadata yang diperlukan dalam penyusunan penelitian.
3.9. Jadwal Penelitian Adapun waktu penelitian dilakukan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan November 2011 dan direncanakan presentasi pada bulan November 2011 serta disempurnakan setelah dilakukan presentasi. Adapun tahapan kegiatan penelitian diuraikan seperti berikut: 1. Menyusun proposal; 2. Menyusun pedoman wawancara; 3. Mengumpulkan data; 4. Analisis data; 5. Melengkapi data; 6. Menyusun Laporan
74
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian dan Penyusunan Desertasi No Jenis Kegiatan
Tahun 2009 7
1.
Persiapan , Konsultasi UP
2.
Seminar dan Perbaikan UP
3.
Penelitian (Pengumpulan Data Pertama)
4.
Analisa Awal & konsultasi
5.
Penelitian (Pengumpulan Data Tahap II)
6.
Analisa & konsultasi, Penelaah Oleh Guru Besar
7.
Ujian Desertasai Tertutup
8.
Perbaikan, Konsultasi dan Ujian Sidang Terbuka
8
9 10
11
Tahun 2010 12
1
2
3 4
5
6 7 8
Tahun 2011 9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
87