BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif sebagai jenis penelitian. Data yang di kumpulkan terutama kata-kata, kalimat atau gambar yang memilki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi. Peneliti menekankan catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data (Sutopo, 2002:35). Melalui penelitian yang kualitatif peneliti dapat mengenai subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kejadian merupakan suatu kejadian yang unik, berbeda dengan lain karena perbedaan konteks (Suwardi, 2008:2). Pengkajian corak batik Tegal di latarbelakangi kemunculan batik Tegal hingga terciptanya corak batik Tegal yang dikaji berdasarkan estetika yang diungkapkan oleh Dharsono Sony Kartika.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di kelurahan Bandung, kecamatan Tegal Selatan, kota Tegal yaitu sentra pembatikan dan pengembangan obyek wisata batik Tegal. Penelitian dilakukan pada kurun waktu antara bulan September sampai Desember 2014 dengan fokus kajian estetika corak batik Tegal di kelurahan Bandung, kecamatan Tegal Selatan.
36
37
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang dipilih berdasarkan jenis informasi yang diperlukan melalui arahan beragam hal yang terdapat dalam rumusan masalah (Sutopo, 2002:143). Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melengkapi data yaitu teknik wawancara, observasi dan refensi buku yang mendukung penulis dalam penelitian Kajian Estetika Corak Batik Tegal di Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan. Serta menggunakan alat kamera untuk mengambil gambar dan alat perekam untuk menyimpan hasil wawancara dengan narasumber. Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data, diperlukan teknik wawancara yang dalam penelitian kualitatif deskriptif merupakan teknik yang dilakukan di lapangan (Sutopo, 2002:58). a. Daftar Wawancara (1) Narasumber 1 Nama
: Dewi
Pekerjaan
: Pemilik “Evan Collection” batik tulis dan
batik cap Tegal
38
Alamat
: Jalan YB –Salihan No.6/01 Pangabean-
Dukuhturi dan kepada pemilik usaha batik didaerah BunglePagongan Kab.Tegal Topik wawancara : Perkembangan corak batik Tegal sejak tahun 2000 sampai 2014. (2) Narasumber 2 Nama
: Iswanto
Pekerjaan/Jabatan
: Penyuruh Perindustrian dan Perdagangan
Penyilian kota Tegal Alamat
: Jl. Hang Tuah No.23/25 kota Tegal.
No.Telp.(0283) 35839 Topik wawancara : Jumlah Pengrajin Batik di Kecamatan Tegal Selatan (3) Narasumer 3 Nama
: Sri Rejeki
Pekerjaan
: ketua UKM Kelurahan Bandung dan
pemilik batik “Canting Mas” Alamat
: Kelurahan Bandung Rt 06 Rw 02, Tegal
Selatan. Topik wawancara
: Jenis batik Tegal Klasik dan Modern tulis
dan cap (4) Narasumber 4 Nama
: Nur Zakiyati
Pekerjaan
: Pegawai Negeri Sipil Bappeda kota Tegal
39
Alamat
: Jln. Ki Gede Sebayu No 3 Kota Tegal
Topik Wawancara
: Sentra Batik Tegal
(5) Narasumber 5 Nama
: Dwi Puspa Sari
Pekerjaan
: Sekretaris Lurah Kelurahan Bandung,
Kecamatan Tegal Selatan Alamat
: Teuku Cikdiktiro No. 165 Kelurahan
Bandung, Kecamatan Tegal Selatan. Topik Wawancara
: Perkembangan Batik Tegal di Kelurahan
Bandung. b. Hasil Wawancara Dewi. Pemilik “Evan Collection” batik tulis dan batik cap Tegal. Wawancara pada tanggal 2 Oktober 2014, 13 Oktober 2014, 16 Oktober 2014. Wawancara mengenai perkembangan corak batik Tegal sejak tahun 2000. Batik Tegal mengikuti beberapa kegiatan pameran batik diluar kota maupun di luar negeri antara lain kota keraton Solo, Java Mall Semarang, Paragon Purwokerto, dan Ina Craft Jakarta. Menurut Sri Rejeki adalah ketua UKM Batik kelurahan Bandung (wawancara pada tanggal 6 Oktober 2014 dan 16 Oktober 2014), sejarah munculnya batik Tegal adalah sejak nenek moyang mereka keahlian membatik merupakan ketrampilan turun menurun. Jenis batik Tegal klasik dibuat sesuai dengan pesanan, batik beras mawur, batik kopi pecah, batik gribigan, batik kuku macan, batik parang, batik sekar jagad dan batik. Proses pembatikan di kelurahan
40
Bandung sama seperti membuat batik umumnya. Warnanya bervariasi dan umumnya cerah. Menurut Nur Zakiyati adalah wawancara lewat telepon. Tegal memiliki pusat pembatikan di wilayah kecamatan Tegal Selatan antara lain kelurahan Bandung yang merupakan wilayah pengembangan batik Tegal, dengan tujuan agar tidak punah, selain untuk mengurangi angka pengangguran masyarakat. Wawancara dengan Dwi Puspasari wawancara dilakukan pada 20 Januari 2015 di kelurahan Bandung. Menurutnya Pemerintah Daerah Kota Tegal mendirikan gazebo pada tahun 2009 yang bertujuan upaya mengenalkan batik Tegal. Di gazebo tersebut dilakukannya praktek membatik dan jual beli. 2. Observasi Teknik observasi digunakan untuk menggali data diri sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda, serta rekaman gambar (Sutopo, 2002:64). Lokasi observasi dilakukan di kecamatan Tegal Selatan yaitu kelurahan Bandung, kota Tegal. Serta kunjungan ke Museum Batik Pekalongan pada tanggal 20 Oktober 2014. Teknik yang dilakukan dalam penelitian adalah observasi pasif, yakni mengamati perilaku dan kondisi lingkungan penelitian, baik secara formal maupun informal untuk menjaga reliabilitas studi, observasi sebaiknya formal maupun informal dilakukan tidak hanya sekali. Peneliti hanya mengamati lokasi tetapi sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain hanya mengamati secara pasif, namun hadir dalam konteksnya (Sutopo, 2002:66).
41
3. Studi Pustaka Studi pustaka adalah cara pengumpulan data melalui buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang diteliti salah satunya dokumen tertulis. Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa massa kini yang sedang diteliti (Sutopo, 2002:69). Dokumen tertulis dan arsip mengenai batik Tegal yaitu skripsi terdahulu, artikel-artikel, kamus bahasa indonesia, buku-buku batik, website dan refensi lainnya. Menurut Yin (1987), dokumen disebut content analysis yaitu bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti (Sutopo, 2002:70). Proses pengumpulan datanya melalui riset kepustakaan dengan membaca buku, majalah, jurnal, dan sumber lain yang berhubungan dengan topik permasalahan. Studi pustaka berfungsi untuk melengkapi data-data yang belum terungkap dari sumber primer. D. Validitas Data Penelitian kualitatif merupakan data yang berhasil di gali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, diusahakan kemantapan dan kebenarannya (Sutopo, 2002:78). Penelitian merupakan cara untuk meningkatkan validitas data
42
yang diperoleh demi kemantapan kesimpulan dan interprestasi makna hasil penelitian. Validitas keputusan mengenai sesuatu dapat diwujudkan dari deskripsi yang tegas, bersama-sama dengan pengalaman orang lain dalam suatu konteks antar subjektif, termasuk didalamnya juga melibatkan interpretasi penelitinya (Sutopo, 2002:27). Proses penelitian, dikumpulkan data untuk menjamin validitas data dengan menggunakan teknik trianggulasi, yaitu: Trianggulasi Data atau Sumber Trianggulasi data (sumber) yaitu pengumpulan data sejenis melalui beberapa sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis, seperti informan atau narasumber, tempat dan dokumen yang berkaitan. Trianggulasi sumber memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis dengan ditekankan pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data. Cara pengumpulan data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik pengumpulan data yang berbedda itupun data sejenis bisa teruji kemantapan dan kebenarannya (Sutopo, 2002:79).
Wawancara
Data
Content Analysis
Observasi
Bagan 2. Skema Trianggulasi Data Sumber: Sutopo, 2002:80
Informan
Dokumen/Arsip
Aktivitas
43
Pada penelitian Kajian Estetika Corak Batik Tegal di kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik trianggulasi data dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan 3 teknik yaitu wawancara, content analysis, dan observasi. Teknik wawancara membutuhkan seorang informan, agar mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Online, informan adalah seorang yang menjadi sumber data dulu penelitian atau narasumber orang yang memberi informasi. Informan sebagai objek penelitian yaitu ketua UKM berasal dari kelurahan Bandung, perajin batik Tegal, pengamat batik Tegal, dan pegawai negeri sipil dari BAPPEDA. Teknik content analysis yaitu peneliti mendapatkan informasi melalui dokumen, jurnal, surat kabar harian, maupun online yang dapat dijadikan bukti keterangan. Dokumen diperoleh dengan mengunjungi perpustakaan antara lain perpustakaan jurusan Kriya Seni Tekstil, perpustakaan pusat UNS, perpustakaan Mangkunegaran, perpustakaan Balai Besar Batik dan Kerajinan Yogyakarta, perpustakaan pusat UNY, perpustakaan daerah kota Tegal, dan perpustakaan museum batik Pekalongan, dan perpustakaan kota Pekalongan. Peneliti membaca dan memperoleh banyak refensi buku yang menunjang untuk mendapatkan data antara lain buku batik pesisiran, skripsi terdahulu yaitu skripsi yang pernah meneliti batik Tegal, jurnal batik Tegal dan dokumen yang lainnya. Teknik selanjutnya ialah
observasi, menurut kamus besar bahasa
Indonesia merupakan peninjauan atau pengamatan secara cermat. Peneliti melakukan observasi ke berbagai tempat yang mendukung informasi yang
44
diperoleh. Aktifitas observasi peneliti antara lain sebagai berikut yaitu mengunjungi lokasi penelitian, mengunjungi museum batik Pekalongan yaitu melihat koleksi yang terdapat disana, mengunjungi pasar pagi kota Tegal melihat pemasaran batik Tegal, toko-toko batik disekitar kota Tegal, dan fashionweek batik Tegal di halaman Pendopo Balai kota Tegal. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis interaktif. Aktifitas analisis interaktif dilakukan setelah pengumpulan data. Kegiatan analisis interaktif dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Proses analisis tiga komponen utama, yaitu: reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Ketiga komponen tersebut di terapkan secara interaksi, baik antar komponennya maupun dengan proses pengumpulan data, dalam proses siklus, yang disebut dengan model analisis interaktif (Sutopo, 2002:94). Model analisis interaktif untuk memperjelas proses penelitian yang dilakukan peneliti bersamaan dengan pengumpulan data, model analisis interatif dapat digambarkan sebagai berikut:
45
Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Penarikan simpulan/verifikasi
Bagan 3. Model Analisis Interaktif Sumber: Sutopo, 2002:96
Reduksi data pada penelitian ini difokuskan estetika corak batik Tegal yang berlokasi di Kelurahan Bandung Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal. Sajian data berupa rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Reduksi dan sajian data dilakukan setiap kegiatan penelitian, menggali dan mencatat sesuai data lapangan atau data yang bersifat langsung yang terdiri dari bagian deskripsi dan refleksi data, kemudian disusun pada waktu peneliti mendapatkan data. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat pada reduksi data maupun sajian data. Peneliti dapat kembali melakukan kegiatan pengumpulan data apabila simpulan dirasa kurang mantap.
46
Hasil pengumpulan data dari observasi, wawancara, perekaman dan dokumen yang dapat dari pustaka, hasil penelitian, artikel koran, dan blog disajikan sekaligus direduksi terlebih dahulu. Reduksi data dalam penelitian ini lebih bersifat menyeleksi kumpulan data, karena data dan sajian data dilakukan dalam proses pengumpulan data. Setelah pengumpulan data berakhir, maka dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil seleksi data dan sajian data. Bila hasil simpulan dirasa masih ada dirasa cukup kemudian dilanjutkan dengan seleksi serta disajikan untuk kembali mendapatkan kesimpulan (Sutopo, 2002:88).