BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A Kecamatan Telaga Biru yang di pimpin oleh ibu Poppy M Abdul, S.Pd. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1950 dengan luas tanah 2196 m² dan luas bangunan 420 m² dan status tanah yang dulunya dalam sengketa akan tetapi tepatnya tahun 2013 bulan Maret tanah ini sudah menjadi hak milik sekolah. Lokasi sekolah ini sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk, sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk , sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya limboto dan sebelah barat berbatasan dengan toko sepatu. Sekolah ini memiliki tempat yang strategis, dan mudah di jangkau oleh siswa, dengan jumlah guru 13 orang yang terdiri dari PNS 8 orang dan 5 orang guru honor dengan jumlah siswa keseluruhan 201 orang yang terdiri dari 107 orang siswa laki-laki dan 94 orang siswa perempuan. Sekolah Dasar Negeri 11 Telaga Biru sebagai lokasi penelitian yang berada di wilayah Gugus Biru III Kecamatan telaga Biru. Penelitian ini di laksanakan tahun pelajaran 2012/2013 selama 3 bulan dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2013.
3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswa kelas IV SDN 11 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dengan kemampuan belajar yang bervariasi serta kesulitan 29
belajar yang berfariasi pula.
3.2 Variabel Penelitian Variabel
penelitian
yang
menjadi
titik
saran
untuk
menjawab
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.2.1 Variabel Input Variabel input merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung seperti : a) Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran b) Kegiatan guru dalam menyusun rencana pembelajaran c) Kegiatan pembelajaran yang sudah di rancang oleh guru untuk dibelajarkan kepada siswa dalam hal meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi yang dapat diukur dengan tes. d) Sumber belajar Buku Bahasa Indonesia kelas IV SD e) Mengadakan evaluasi untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan siswa setelah proses tindakan dilakukan. f) Mengatur lingkungan belajar ataupun kondisi kelas yang menyenangkan seperti ruang kelas yang bersih, serta tempat duduk yang teratur rapi hingga siswa merasa betah dan nyaman selama mengikuti pembelajaran di kelas. 3.2.2 Variabel Proses a) Keterampilan bertanya guru, memberi stimulus kepada siswa untuk merespon pertanyaan-pertanyaan.
b) Cara bertanya guru, memberi pertanyaan-pertanyaan sesuai tingkat kesulitan siswa. Apabila siswa belum paham dengan pertanyaanpertanyaan yang diberikan , maka guru mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam bentuk lebih sederhana atau mencari kesamaan arti yang mudah dipahami oleh siswa. c) Cara bertanya siswa. Pertanyaan siswa yang masih sangat sederhana. Guru harus meluruskan maksud dan tujuan siswa. Sehingga siswa tersebut paham dengan maksud pertanyaannya. 3.2.3 Variabel Output Variabel output pada penelitian ini adalah : a)
Rasa ingin tahu siswa di dalam mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang akan dicapai akan berhasil.
b) Kemampuan siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan mnenulis karangan narasi dengan pencapaian indicator ; (1) kemampuan isi karangan, (2) kemampuan urutan hubungan antar paragraf, (3) kemampuan pemakaian bahasa. c)
Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menulis karangan narasi.
d) Hasil belajar yakni kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi mengalami peningkatan.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Pada penelitian ini diperlihatkan perubahan-perubahan yang terjadi perlakuan dalam proses pembelajaran. Tindakan penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Setelah pelaksanaan tindakan dilakukan refleksi yaitu analisis dan evaluasi terhadap proses tindakan sebelumnya. Dari hasil refleksi tersebut akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu dilakukan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi ulang. 3.3.1 Pelaksanaan Siklus I 3.3.1.1 Tahap persiapan Dalam rangka pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan persiapan-persiapan sebagai berikut: a)
Melaporkan
dan
meminta
izin
kepada
kepala
sekolah
serta
mengkonsultasikan dengan guru yang menjadi mitra kerja. b) Mengadakan observasi awal dalam rangka menidentifikasi masalah. c)
Menganalisis pokok permasalahan yang menjadi subjek penelitian.
d) Menentukan metode, mendesain scenario pembelajaran sesuai dengan pemecahan masalah yang telah ditetapkan. e)
Mempersiapkan format observasi.
f)
Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan.
3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I menitik beratkan pada materi menulis karangan narasi dengan menggunakan model STAD yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Berdasarkan alternatif tindakan yang telah ditetapkan untuk memecahkan masalah, peneliti menggunakan model STAD untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi adalah sebagai berikut: 1) Pada kegiatan pendahuluan menyajikan materi, menggali potensi sebagai informasi awal yang berhubungan dengan materi pokok 2) Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang anggota. 3) Menerapkan tindakan yang mengacu pada rencana pembelajaran. 4) Setiap anggota kelompok diberikan bagian materi yang berbeda dan harus dipelajari. 5) Anggota kelompok mendiskusikan secara kooperatif materi yang diberikan. 6) Selanjutnya masing-masing kelompok menyampaikan hasil penemuan kelompoknya yang berkaitan dengan tugas/materi yang diberikan. 7) Memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. 8) Memberikan PR kepada siswa.
9) Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada pertemuan II, peneliti tetap melakukan langkah-langkah seperti pada pertemuan I, namun contoh karangan narasi yang digunakan diganti dengan contoh karangan narasi lain. Pelaksanaan pertemuan II lebih menitikberatkan pada keaktifan dan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi serta menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif. Apabila pada hasil analisis dan refleksi siklus I kemampuan siswa menulis karangan narasi belum mencapai indicator keberhasilan baik dari segi aktifitas siswa dan guru maupun hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran belum maksimal maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Siklus ini merupakan siklus perbaikan atau penyempurnaan terhadap proses pembelajaran. 3.3.1.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini, peneliti mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa. Adapun aspek yang diamati adalah (1) isi karangan; (2) Urutan dan hubungan paragraf (3) Pemakaian bahasa. Selama pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh guru sebagai observer intik mencatat hal-hal yang dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Melalui observasi, dihasilkan data observasi. Data ini berupa keterangan kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Data yang diperoleh pada siklus I sebagai acuan dalam perbaikan untuk siklus II, serta dijadikan sebagai bahan refleksi. 3.3.1.4 Tahap Analisis dan Refleksi Seluruh data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Refleksi dilakukan pada setiap akhir pelaksanaan siklus yang bertujuan untuk melihat, memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilaksanakan telah mencapaiindikator keberhasilan yang telah ditetapkan atau belum mencapai indikator keberhasilan tersebut. 3.3.2 Pelaksanaan Siklus II 3.3.2.1 Tahap Persiapan Tahap persiapan yang dilakukan pada siklus II, merupakan penyempurnaan pada siklus I. hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan siklusII adalah (1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran, (2) menyiapkan contoh karangan narasi yang berbeda, (3) menyusun perbaikan instrument berupa data tes dan non tes, dan (4) dalam berkolaborasi peneliti lebih sering berdiskusi dengan guru mitra atau teman sejawat. 3.3.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II materi karangan narasi dengan menerapkan model STAD bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Berdasarkan hasil analisis ada beberapa pembaharuan tindakan pada tahap ini. Sebelum siswa menulis karangan narasi, guru menjelaskan terlebih dahulu kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I. peneliti menanyakan kembali
materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti meminta siswa agar lebih konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu guru menjelaskan kembali tentang cara menulis karangan narasi dan menyiapakan karangan narasi yang berbeda. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti bersama siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang berlangsung dan membuat simpulan terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3.3.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan lembar observasi. Aspek-aspek yang di observasi pada siklus II sama dengan lembar observasi pada siklus I. dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh guru lain agar semua kegiatan siswa selama pembelajaran dapat diamati dengan baik. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan siklus II. Melalui observasi, peneliti mendapatkan data berupa keterangan kegiatan siswa selama pembelajaran. Dalam kegiatan observasi ini, pengamat memberikan yanda check list observasi yang telah disiapkan.
(
) pada pedoman
3.3.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan model STAD dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan tindakan pada siklus II. Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data maka instrumen yang digunakan selama pelaksanaan tindakan adalah: (1) lembar observasi, dan (2) tes prestasi belajar, (3) dokumentasi. Lebih jelasnya sebagai berikut: 3.4.1 Observasi Menurut Tatag Yuli Eko Suswono (2008:25) observasi merupakan segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantu. Dalam kegiatan observasi, peneliti mengamati secara langsung kegiatan belajar siswa dan mengamati setiap perilaku dan kejadian yang terjadi. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan data awal, kegiatan belajar siswa serta kondisi lapangan dengan tepat dan berfokus pada objek penelitian. Observasi dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi berbentuk checklist. Adapun aspek yang dinilai pada observasi yaitu a)Isi karangan, b)Urutan dan hubungan paragraf, c)Pemakaian bahasa. 3.4.2 Tes Muchtar Buchori (dalam Ibadullah Malawi, 2009:11) Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil - hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau tidaknya. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Pada hasil tes siklus I dianalisis dan dari hasil analisis akan diketahui keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk menghadapi tes pada siklus II. Setelah dianalisis hasil tes siswa pada siklus II
dapat diketahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi, yang akan dinilai dengan aspek-aspek sebagai berikut: 1. Isi karangan/ Alur Cerita 2. Urutan dan hubungan paragraf 3. Pemakaian bahasa dalam alur cerita 4. Kerja sama kelompok 3.4.3 Dokumentasi Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan dokumentasi terhadap setiap data yang ditemukan di lapangan. Kegiatan ini dilakukan melakukan dokumentasi seperti mengambil gambar pada saat pembelajaran dilaksanakan. Pengambilan data melalui dokumentasi foto dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan guru untuk mengambil gambar. Adapun gambar yang diambil adalah saat guru memberikan apersepsi, menyampaikan materi, saat siswa berdiskusi, saat presentasi hasil kerja siswa, saat menyampaikan kesimpiulan akhir dan refleksi guru dengan pengamat . Dokumentasi ini akan memperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu, melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data yang lain yang hanya dideskripsikan melalui observasi. Hasil dokumentasi ini, kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan data yang lainnya, yakni berupa hasil kerja siswa. 3.5
Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data dilakukan
dalam dua tahap: pertama setelah data
terkumpul, kedua setelah semua data satu siklus terkumpul. Adapun kegiatan analisis data dilakukan malalui langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Menelaah semua data yang telah terkumpul, baik melalui observasi, tes dan dokumentasi.
2.
Meredaksi data dan membuang data yang tidak relevan dengan masalah penelitian, kemudian memilah-milah data serta mengklarifikasinya berdasarkan
permasalahan
penelitian,
misalnya
data
tentang
pembelajaran yang di fokuskan meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi. 3.
Menyajikan data, yakni mengorganisasikan dan menyususn data yang telah di redaksi kedalam satuan pembelajaran meliputi : observasi dan tes. Hal ini untuk memudahkan peneliti dalam memahami dan menyimpulkan data penelitian.
4.
Mengumpulkan data, yakni membuat simpulan berdasarkan data yang telah tersusun. Penyimpulan data ini kemudian diikuti dengan pengecekan keabsahan data dengan cara (a) meninjau kembali hasil catatan (b) bertukar pikiran dengan teman sejawat dan guru.
Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspek guru dan aspek siswa, menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Data aspek aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dianalisis berdasarkan
kemunculan indicator. Untuk mengetahui ketuntasan hal tersebut di atas, maka digunakan rumus sebagai berikut: Ketuntasan klasikal =
100