BAB III METODA ESTIMASI HARGA PESAWAT UDARA
3.1. Pendahuluan Harga pesawat ini mencakup estimasi biaya yang dikeluarkan untuk riset hingga sertifikasi dan produksi pesawat udara yang akan diserahkan ke konsumen. Estimasi dilakukan sejak awal fase pada airplane program untuk mengendalikan biaya. Dengan demikian hasil estimasi ini dapat dijadikan sebagai parameter dan batasan biaya yang akan dikeluarkan pada kondisi sebenarnya. Metoda estimasi secara umum dibagi tiga jenis, yaitu analogi, parametrik dan engineering. Penggunaan metode ini disesuaikan dengan ketersediaan data, waktu dan kebutuhan dari estimasi. 3.2. Metode estimasi analogi Metode ini memperkirakan biaya berdasarkan analogi dengan kegiatan RDTE dan akuisisi pengembangan
pesawat sebelumnya. Analogi dapat
dilakukan bila pesawat yang sedang dikembangkan mirip dengan pesawat yang sudah ada. Metode ini dapat diterapkan untuk estimasi keseluruhan biaya maupun per elemen biaya. Hal ini tergantung dari kemiripan kasus yang ada. Ketepatan metode ini tergantung dengan ketersediaan data dari pesawat sebelumnya. Selain itu, tergantung pula pada kemampuan seorang analisis untuk menyesuaikan data sebelumnya dengan kondisi saat ini, seperti pengaruh inflasi, perbedaan teknologi, konfigurasi, geografi, spesifikasi, lingkungan operasi, kuantitas dan jadwal. Metode ini tepat digunakan saat informasi estimasi biaya saat ini tidak lengkap, sehingga dapat membandingkan dengan pesawat sebelumnya dan waktu yang dibutuhkan cukup singkat. Kasus pesawat WISE 8 adalah pesawat baru dan pesawat yang mirip dengan WISE 8 adalah pesawat Flightship FS8. Data mengenai pesawat Flightship FS8 berupa harga pesawat dan spesifikasi pesawat tersebut, sehingga harga pesawat Flightship FS8 menjadi batas atas harga pesawat WISE 8 karena pesawat WISE 8 mempunyai desain dan konfigurasi yang mirip serta berat take off lebih ringan 33% dibandingkan dengan pesawat Flightship FS8. Jadi metode
20
ini dapat diterapkan secara tidak langsug pada sub bab harga pesawat di pasar dan metoda estimasi parametrik dan engineering. 3.3. Metoda estimasi parametrik Estimasi ini mengkaji hubungan antara biaya dengan variabel karakteristik yang berpengaruh. Variabel karkteristik ini biasa dikenal sebagai explanatory variable. Variabel ini dapat berupa variabel fisik pesawat udara (seperti berat, ukuran dan dimensi) ataupun variabel prestasi pesawat (seperti range, power and speed). Hubungan antara biaya dan variabel biasa dikenal dengan istilah cost estimating relationship (CER). CER dinyatakan dalam bentuk persamaan empiris baik linear maupun nonlinear. Persamaan empiris ini diperoleh berdasarkan data statistik beberapa pesawat dalam rentang variabel tertentu (contoh berat take off antara 2500-1500 lbs dan kecepatan jelajah) dengan elemen biaya (contoh biaya manufacturing labor). Dengan melakukan regresi akan diperoleh persamaan empiris yang menghubungkan explanatory variabel dengan biaya. Estimasi parametrik menggunakan 3 sumber referensi, yaitu Nicolai, Roskam dan Raymer. Perbedaan metoda terletak pada persamaan CER yang digunakan. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan tingkat ketelitian CER, jenis dan tahun pembuatan pesawat yang digunakan untuk statistik, jumlah data statistik serta tahun pengumpulan data statistik. Untuk keseragaman analisis, maka komponen kegiatan mengikuti standar yang sama, yaitu kegiatan yang digunakan oleh Roskam. Estimasi parametrik dianalisis berdasarkan tahun ketika pesawat melakukan flight test yang pertama. Pesawat WISE 8 melakukan flight test pada tahun 2007, sehingga estimasi dibuat pada tahun 2007. Hasil estimasi parametrik untuk pesawat WISE 8 akan memberikan harga yang beragam, sehingga diperlukan pesawat referensi untuk estimasi. Pesawat referensi yang digunakan adalah Flighship FS8, yang memiliki konfigurasi dan bentuk yang mirip dengan WISE 8. Pesawat Flightship dijual dengan harga antara 700-800 ribu dollar pada tahun 2003.
21
3.3.1
Metoda Nicolai Metode ini mengelompokkan biaya ke dalam dua kelompok utama,
yaitu biaya DT&E (development, test and evaluation) dan biaya akuisisi. Biaya riset tidak masuk ke perhitungan karena kesulitan untuk memperkirakan ukuran riset dan teknologi yang akan digunakan. Didalam biaya DT&E dan akuisisi terbagi beberapa elemen biaya, yaitu : DT&E (development, test and evaluation) Biaya akuisisi 1. Airframe engineering 1. Engine and avionics 2. Development support 2. Manufacturing labor 3. Flight test aircraft 3. Manufacturing material •
Engine and avionics 4. Tooling
•
Manufacturing labor
•
Manufacturing material
•
Tooling
•
Quality control
5. Quality control 6. Manufacturing Facilities 7. Profit
4. Flight test operations 5. Test Facilities Perhitungan elemen biaya diatas menggunakan persamaan empiris. Persamaan ini berupa hubungan antara variabel pesawat (fisik dan prestasi) dengan biaya yang dikeluarkan. Variabel yang digunakan dalam persamaan empiris Nicolai adalah variabel berat aeronautical manufactures planning report (Wampr), kuantitas produksi, laju produksi pesawat dan kecepatan cruise pesawat. Nicolai tidak memasukan faktor desain, tingkat kesulitan produksi dan faktor material ke dalam persamaan empirisnya, sehingga metoda Nicolai lebih sederhana dibandingkan metoda parametrik lainnya (Roskam dan Raymer).
22
Bentuk persamaan empiris yang digunakan untuk estimasi elemenelemen biaya pada tahun 1970. Sehingga analisis biaya pada tahun yang diinginkan dapat diperoleh dengan faktor eskalasi biaya menggunakan CEF. Hasil keluaran dari persamaan empiris dapat berupa hours dan biaya, sebagai contoh : 1. Airframe engineering Engineering hours (hours) =E = 0.0396 (Wampr)0.791(Vmax)1.526(N)0.183 Biaya airframe engineering ( $ ) = E x Re Dimana : Wampr
= Berat AMPR (lbs)
Vmax
= Kecepatan jelajah pesawat (knots)
N
= Jumlah pesawat yang diprosuksi (unit)
Re
= Tarif pekerja engineering per jam pada tahun pesawat akan diproduksi ( $ per hour )
2. Development support Cdst ($) = 0.008325 (Wampr)0.873(Vmax)1.890(Nrdte)0.346(CEF) dimana : CEF
= cost escakation factor pada tahun pesawat akan diproduksi.
Persamaan elemen biaya lainnya dapat dilihat pada lampiran. Setelah seluruh elemen biaya diperoleh dan dijumlahkan kedalam kelompok utama, maka harga pesawat dapat diperoleh sebagai berikut : AEP($) =
DT & E + Biaya akuisisi Nm
23
dimana : Nm
= Jumlah pesawat yang diproduksi untuk dijual dan diserahkan ke konsumen. (unit).
3.3.2
Metode Roskam Roskam menggunakan persamaan empiris untuk estimasi elemen-
elemen biaya pada tahun 1970, sehingga persamaan empiris Roskam dan Nicolai tidak jauh berbeda. Roskam memodifikasi persamaan empiris Nicolai dengan memasukkan faktor tingkat kesulitan perancangan, faktor penggunaan alat desain (komputer atau manual) dan faktor material ke dalam persamaan empiris, sehingga metode Roskam lebih lengkap dibandingkan metode Nicolai. Selain faktor tersebut, roskam memasukan elemen biaya interior pesawat dan biaya fasilitas pengujian tambahan ke dalam strukur biaya RDTE dan manufacturing. Karena metoda Roskam lebih lengkap dibandingkan metoda parametrik lainnya (Nicolai dan Raymer), maka struktur biaya dan harga pesawat disusun berdasarkan referensi Roskam. Untuk tujuan estimasi harga pesawat, strukturnya dibuat sebagai berikut : 1. Research, development, test and evaluation cost (CRDTE) a. Airframe engineering and design cost, Caed,r b. Development and testing cost, Cdst,r c. Flight test airplanes cost, Cfta,r •
Cost of engine and avionics
•
Manufacturing labor cost
•
Manufacturing material cost
•
Tooling cost
•
Quality control cost
d. Flight test operation cost, Cfto,r e. Test and simulation facilities cost, Ctsf,r f. Cost to finance the RDTE phases, Cfin,r
24
2. Acquisition cost (CACQ) Biaya ini melibatkan biaya manufaktur pesawat terbang (CMAN) dan (CPRO) keuntungan perusahaan manufaktur. Kedua biaya ini memiliki hubungan sebagai berikut : CACQ = CMAN + CPRO Keseluruhan biaya ini mencakup pada fase empat airplane program. Biaya manufaktur dan akuisisi dapat dipecah menjadi lima kategori biaya, yaitu: a.
Airframe engineering and design cost, Caed,m
b.
Airplane program production cost, Capc,m
c.
Production flight test operation cost, Cfto,m
d.
Cost to finance the manufacturing phase, Cfin,m
e.
Profit to manufacturing phase, Cpro
3. Harga pesawat terbang Harga pesawat terbang dapat dinyatakan AEP($) =
3.3.3
(Crdte + Cman + Cpro) N
Metoda Raymer Persamaan empiris yang digunakan Raymer dikembangkan oleh
RAND Corporation (referensi 3) yang dikenal model DAPCA IV. Model ini adalah model estimasi paling baru diantara metode lain karena persamaan empiris yang digunakan untuk estimasi elemen-elemen biaya pada tahun 1986. Model DAPCA IV menggunakan tahun 1986 sebagai tahun referensi dan mempertimbangkan faktor tingkat kesulitan perancangan dan fabrikasi. Sedikit
berbeda
dengan
Roskam,
dimana
Raymer
fidak
mempertimbangkan faktor penggunaan alat desain (komputer atau manual). Pada metode Roskam, faktor nilai penggunaan alat desain antara 0,8 -1 dengan nilai paling bawah adalah penggunaan alat desain manual dan nilai paling atas adalah penggunaan alat desain komputer. Jika faktor ini dimasukkan ke dalam persamaan empiris Raymer, maka biaya menjadi lebih murah karena persamaan empiris Raymer menggunakan alat desain semi komputer. Adapun elemen biaya sebagai berikut : 25
o Engineering cost
o Flight test cost
o Tooling cost
o Manufacturing material cost
o Manufacturing cost
o Engine production cost
o Quality control cost
o Avionic cost
o Development support cost
o Investment cost
Elemen biaya engineering, tooling, manufacturing dan quality control menggunakan pesamaan empiris untuk menghitung jam kerja. Dari jam kerja ini, akan diperoleh biaya dalam bentuk mata uang US$ dengan mengalikan tarif per jam tenaga kerja. Sedangkan elemen biaya lain dengan persamaan matematik langsung diperoleh dalam bentuk mata uang dollar, kecuali biaya avionic dan engine tidak menggunakan persamaan matematik tetapi harga aktual dari mesin dan peralatan avionik. Sedangkan elemen biaya investasi jika dijabarkan akan terbagi atas dua jenis yaitu profit dan financing cost. Elemen biaya diatas tidak seragam dengan bentuk struktur harga pada sub bab sebelumnya, maka bentuk struktur akan diseragamkan sebagai berikut DT&E (development, test and
Biaya akuisisi
evaluation)
1. Airframe engineering
1. Airframe engineering
2. Development support
2. Airplane program
3. Flight test aircraft
production
•
Engine and avionics
•
Manufacturing labor
•
Manufacturing material
•
Tooling
•
Quality control
4. Flight test operations
• Engine and avionics • Manufacturing labor • Manufacturing material • Tooling • Quality control 3. Cost to finance 4. Profit
5. Cost to finance
26
3.4. Metode estimasi kerekayasaan (engineering) Prinsip metode kerekayasaan adalah analisis biaya dengan menghitung langsung saat ini biaya produksi pesawat udara. Jika biaya saat ini tidak diketahui, maka metode parametrik dan engineering dapat menjadi pilihan untuk estimasi harga pesawat. Metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yang menggunakan pola analisis top-down dengan
estimasi dimulai dari elemen-
elemen biaya utama seperti biaya tooling dan kemudian dirinci ke level dibawahnya yaitu biaya material, tenaga kerja dan operasional. Metoda engineering menggunakan pola analisis bottom-up dengan analisa dimulai dari level paling bawah yaitu part atau komponen, dilanjutkan ke level berikutnya yaitu assembly hingga terbentuk elemen-elemen biaya seperti biaya manufaktur. Dan pada akhirnya terbentuk harga pesawat. Metode engineering menggunakan data yang bersumber dari BPPT, PT CBI dan ITB. Data yang diperoleh hanya untuk fase RDTE, sedangkan fase manufacturing belum dilakukan. Hal ini sesuai dengan perkembangan pesawat WISE 8 saat ini. Analisis biaya yang berkaitan serial production untuk fase manufacturing menggunakan faktor learning curve effect dan faktor tanpa learning curve. Dasar perhitungan ini diperoleh melihat dari hasil
estimasi
parametrik. Learning curve effect mengambil asumsi bahwa semakin banyak jumlah pesawat yang diproduksi maka manufaktur semakin ahli dan efesien untuk memproduksi sehingga biaya produksi pesawat berikutnya menjadi lebih murah. Sebagai contoh, bila jumlah produksi menjadi dua kali lipat maka biaya tenaga kerja manufaktur akan turun 20% (learning curve factor sebesar 80%). Gambaran mengenai learning curve effect dapat dilihat pada gambar 3.1 berdasarkan referensi Raymer. Pada gambar terlihat semakin besar learning curve, kurva bergeser ke bawah sehingga biaya produksi semakin murah.
27
Gambar III-1 Kurva learning curve effect (referensi 3) Produksi pesawat mempunyai learning curve antara 75-95%. Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung biaya akibat learning learning curve effect : Yx=Yo . Xn, dimana : Yx = Biaya produksi x pesawat Yo = Biaya produksi pesawat pertama X
= Jumlah produksi x pesawat
n
= logb /log2
b = Learning curve factor, 75%-95%. Learning curve effect diterapkan pada elemen biaya engineering, labor manufaktur, tooling, quality control dan material. Elemen-elemen biaya ini lebih banyak dihasilkan oleh kegiatan manufaktur pesawat tanpa berkaitan dengan pihak lain,seperti produksi airframe pesawat. Semakin banyak memproduksi airframe maka akan semakin ahli dan efesien dengan semakin sedikitnya material yang terbuang, sehingga biaya akan menjadi lebih murah. Untuk menghitungnya dapat didekati dengan persamaan : Yx=Yo . X dimana : Yx = Biaya produksi x pesawat Yo = Biaya produksi pesawat pertama X
= Jumlah produksi x pesawat
Adapun elemen biaya dengan faktor tanpa learning curve adalah elemen biaya development support test, engine and avionics, flight test operation, simulation
28
facilities, profit, finance dan cost of interior. Elemen-elemen biaya ini dihasilkan oleh kegiatan antara manufaktur dengan pihak lain, seperti mesin pesawat tidak diproduksi sendiri melainkan membeli ke manufaktur mesin. Sehingga biayanya akan selalu tetap, tidak bergantung oleh tingkat efesien dan keahlian manufaktur pesawat. Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan dalam perhitungan dan analisis biaya. Metode engineering memberikan hasil yang lebih lengkap tetapi sumber daya dan waktu yang dibutuhkan cukup banyak. Agar hasil metode engineering dapat dibandingkan dengan metode lainnya maka biaya didekomposisi sesuai dengan struktur biaya referensi Roskam.
29