BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE
III.1
Profile SBUPE
Salah satu fitur layanan yang dimiliki oleh SBUPE ialah dengan memberikan pelayanan dalam bentuk jasa pengantaran barang. Dalam melakukan pelayanannya, pihak SBUPE menggunakan barcode sebagai penanda pada paket yang dikirimkan, yaitu media untuk menyimpan data yang berkaitan dengan paket yang dikirimkan (nama pengirim paket, alamat pengirim paket, nomor telephone pengirim paket, nama penerima paket, alamat penerima paket, dan nomor telephone penerima paket). Sistem pelacakan kiriman (track and trace system) merupakan fasilitas pelacakan yang diberikan untuk dapat diakses langsung oleh penerima secara on-line melalui browsing ke http://h1.posindonesia.co.id atau melalui petugas customer service. Bagi pelanggan corporate disediakan fasilitas reporting status kiriman kolektif. Struktur organisasi SBUPE diperlihatkan pada Gambar III.1 sebagai berikut:
Gambar III.1 Struktur Organisasi SBUPE Bandung. [20]
46
III.2
Proses Bisnis
Proses bisnis pada SBUPE digambarkan dalam Context Diagram dan Data Flow Diagram di bawah ini. Diagram ini digunakan untuk memodelkan proses rangkaian tugas yang harus diselesaikan menurut aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan suatu hasil. Pada analisis bisnis proses ini, mencakup proses pencatatan, bukti transaksi dan pembuatan dokumen, laporan dan metode pengkodean. Proses bisnis sistem yang sedang berjalan di SBUPE dapat digambarkan sebagai berikut: (lihat Gambar III.2 dan III.3). Data Login Data Pengiriman Pengantar
validasi Login
Quality Assurance
Informasi Pengiriman
Data Login Data Pemeriksaan
Supervisor
Hasil Pemeriksaan Layanan 0
Data pemeriksaan layanan
Hasil Pemeriksaan
Resi
Validasi Login data login entry data dan scan barcode
Sistem Pos Express
Validasi Login Data Pengiriman
Data Login Data laporan
validasi login
Petugas Proses
Pegawai Loket
Data Login
informasi pengiriman Informasi Pengiriman nomor Barcode
Customer
Validasi Login Laporan
Gambar III.2 CD Proses Bisnis SBUPE
47
Administrasi
data login Data Login Validasi Login
Supervisor Supervisor
Pegawai Loket
validasi login
1
Data Login
Petugas Proses
Data Login
Pengantar
validasi Login
Validasi Login Login Data Login
Quality Quality Assurance Assurance
Data Login
validasi login
Administrasi Administrasi Administrasi
Validasi Login
informasi pengiriman Petugas Proses
entry data dan scan barcode Login Data Login
Traffic Resi 3 Data traffic
Data Pengiriman
Data login
Pegawai Loket
Data login
Data traffic Kelola Traffic
Data Login
Data Loket
2
Delivery Data delivery Data delivery
Data Login
Kelola Loket Data loket
4
Data laporan
Data login Data login Loket
Kelola Delivery Informasi Pengiriman nomor Barcode
5
Data login
Informasi Pengiriman Data Pengiriman
Laporan
Kelola Laporan
data login
Pengantar Laporan Laporan Data Pemeriksaan Customer laporan Hasil Pemeriksaan Layanan Quality Assurance
Hasil Pemeriksaan
Data pemeriksaan layanan
Gambar III.3 DFD Level 1 Proses Bisnis SBUPE
48
Supervisor Supervisor
III.2.1.
Proses Pencatatan
Gambaran umum sistem kerja Unit Pos Express dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu: Prosedur penerimaan di Kantor Kirim (Service Point), Penerimaan di Bagian Layanan Bisnis POS Express, dan Pemrosesan Kiriman. [20] 1. Penerimaan di Loket POS Express Ritel dilakukan sebagai berikut : a. Petugas loket menerima kiriman dari pelanggan, b. Petugas loket melakukan pengecekan atas berat kiriman dan ukuran volumetrik, c. Petugas loket melakukan pemeriksaan alamat penerima (apakah alamat penerima termasuk dalam jaringan dan wilayah antar), d. Petugas loket memasukan data kiriman seperti; berat barang, tarif, nama/alamat penerima dan pengirim, no barcode resi (scane), atribut layanan (option) asuransi nilai barang, e. Petugas loket mencetak resi, f. Petugas loket memungut biaya bea pengiriman dan menyerahkan resi duplikat, g. Petugas loket memberikan cap kiriman POS Express pada kiriman, h. Petugas loket menandatangani bukti serah terima kiriman POS Express dengan bagian proses, i. Petugas loket mencetak rincian dan rekapitulasi kiriman POS Express (backsheet) serta membuat perhitungan pada neraca loket penerimaan kiriman yang merinci pemakaian resi, jumlah kiriman dan besar uang tunai serta menyerahkan uang ke bagian keuangan, j. Supervisor memeriksa rincian dan rekapitulasi kiriman POS Expresss (backsheet) dan neraca loket, kemudian mentransfer data kiriman ke server. 2. Penerimaan di Bagian Layanan Bisnis POS Express dilakukan sendiri oleh pelanggan atau melalui penjemputan (pick up). Adapun tata cara pelayanan penjemputan kiriman (pick up) adalah sebagai berikut. a. Pelanggan menginformasikan kiriman yang harus dijemput kepada petugas layanan bisnis. b. Petugas di Loket Layanan Bisnis melakukan konfirmasi status pelanggan kepada Account Sales.
49
c. Petugas di Layanan Bisnis memberikan model H1b-10 sebanyak tiga rangkap sebagai Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua untuk petugas penjemputan kiriman, iii. Lembar ketiga untuk arsip, d. Bagian pickup akan menunjuk petugas penjemputan kiriman yang akan ditugaskan untuk melakukan penjemputan. e. Petugas penjemputan kiriman service membawa model H1b-10 lembar kedua sebagai dasr pelaksanaan penjemputan kiriman dan formulir H1b-11. f. Petugas penjemputan kiriman service mengisi formulir H1b-11 sesuai dengan jumlah kiriman yang diterima dan ditandatangani oleh pihak Pelanggan sebagai konfirmasi persetujuan. g. Formulir H1b-11 yang telah diisi dan ditandatangani, lembar pertamanya beserta kiriman diserahkan ke Pusat Layanan Bisnis. Lembar kedua diserahkan ke pihak Pelanggan. 3. Bagian Layanan Bisnis Pos Express akan memproses kiriman sesuai First in First Out (FIFO) atau sesuai urgency kiriman sehingga kiriman dapat diproses secara terurut sesuai Pick up order yang masuk ke Bagian Layanan Bisnis Express. Pemrosesan kiriman dilakukan sebagai berikut. a. Pemrosesan kiriman yang tidak disertai softcopy. i. Kiriman diserahkan oleh petugas pick up service ke bagian pusat layanan bisnis. ii. Petugas verifikasi melakukan penghitungan secara global dan dicocokkan dengan formulir pick up H1b-11. iii. Apabila terdapat kecocokkan maka petugas data entry melakukan sortir sesuai kantor tujuan. Apabila jumlah kiriman tidak sesuai maka dibuat berita acara. iv. Petugas data entry mempersiapkan resi, melakukan entry data, mencetak resi dan mencetak backsheet. v. Supervisor melakukan transfer data.
50
b. Pemrosesan kiriman yang disertai softcopy. i. Softcopy yang diserahkan untuk diproses dapat berupa ile berformat text dengan separator untuk tiap field, Microsoft excel, Microsoft Word dan Microsoft Access. ii. Kiriman beserta softcopy diterima di bagian pusat layanan bisnis. iii. Petugas verifikasi melakukan pencocokkan urutan kiriman secara fisik dengan urutan pada softcopy, apabila cocok maka petugas verifikasi menyiapkan kiriman untuk dilakukan cetak resi. Apabila terdapat selisih maka akan dibuat berita acara konfirmasi kiriman. iv. Apabila terdapat kota tujuan yang tidak termasuk dalam jaringan POS Express, maka dibuatkan berita acara pengembalian kiriman kepada pelanggan yang akan menyertai rekapitulasi harian. v. Petugas data entry menyiapkan resi dengan barcode bernomor urut, mencetak resi secara kolektif dan mencetak backsheet. c. Pemrosesan kiriman dengan hard copy data kiriman. i. Kiriman diserahkan oleh petugas pick up ke bagian layanan bisnis. ii. Petugas verifikasi melakukan penghitungan secara global dan dicocokkan dengan pick up order. Apabila terdapat cocok maka petugas data entry melakukan sortir sesuai kantor tujuan. Apabila jumlah kiriman tidak sesuai maka dibuat berita acara. iii. Apabila terdapat kota tujuan yang bukan node Pos Express, maka dibuatkan berita accara pengembalian kiriman ke perusahaan yang akan menyertai rekapitulasi harian. iv. Petugas data entry melakukan proses konversi data sehingga menjadi softcopy v. Petugas data entry melakukan pencetakan resi dan backsheet. III.2.2.
Bukti Transaksi dan Pembuatan Dokumen
Bukti transaksi dan pembuatan dokumen merupakan transaksi yang harus dicatat, baik pada sistem manual maupun sistem komputer. Secara umum dokumen transaksi yang ada di unit Pos Express dapat dilihat dalam Tabel III.1.
51
Tabel III.1 Dokumen Transaksi [20] Nama Dokumen
Keterangan
H1-10
Resi (Berita Terima).
H1-11
Backsheet Seluruh.
H1-12
Backsheet Batal.
H1-21
Rekapitulasi Seluruh.
H1-31
Adpis Kiriman.
H1-32
Pengantungan Adpis.
H1-33
Daftar Pengantar.
H1-61
Delivery Order Antaran.
H1-62
Kiriman Diteruskan.
H1-63
Kiriman Ditolak.
H1-64
Kiriman Diterima.
H1-65
Neraca Antaran.
H1b-10
Surat Perintah Penjemputan Kiriman (Penjemputan Kiriman Order).
H1b-11
Formulir Penjemputan Kiriman.
H1b-12
Berita Acara yang dibuat berkenaan dengan jumlah kiriman yang tidak sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam Order Penjemputan Kiriman yang diisi oleh Contact Person Pelanggan Korporat pada saat penjemputan. Berita Acara yang dibuat berkenaan dengan pengembalian kiriman yang tidak termasuk dalam jaringan Pos Express. Rincian kiriman (Backsheet) yang memuat nomor barcode, penerima dan kota tujuan yang dibuat oleh petugas data entry. Laporan pengawasan harian yang memuat rekapitulasi pengiriman berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman perkota tujuan dan besar uang per kota tujuan yang dibuat oleh Petugas Data Entry. Laporan Pengawasan Harian yang membuat rekapitulasi pengiriman berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman per kota tujuan dan besar uang per kota tujuan yang dibuat oleh Supervisor yang menangani pemrosesan kiriman. Rekapitulasi bulanan transaksi tiap pelanggan korporat berdasarkan tanggal kirim, jumlah kiriman dan besar uang yang dibuat oleh Supervisor yang menangani pemrosesan kiriman Rekapitulasi bulanan transaksi tiap pelanggan korporat berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman dan besar uang yang dibuat oleh Bagian Administrasi. Bukti penagihan ke Pelanggan korporat yang memuat rincian kiriman, besar tagihan, diskon, besar tagihan setelah diskon, bea materai serta diberi nomor urut dan dibuat oleh Bagian Akuntansi. Kuitansi pembayaran yang memuat rincian jumlah pengiriman, diskon dan bea materai. Kuitansi diberi nomor urut dan dibuat oleh Bagian Akuntansi. Kuitansi Potongan/ diskon yang memuat jumlah kiriman dan bea kiriman serta potongan/ diskon yang diberikan. Kuitansi diberi nomor urut dan dibuat oleh Bagian Akuntansi.
H1b-13 H1b-20 H1b-21 H1b-22
H1b-23 H1b-24 H1b-30 H1b-31 H1b-32
52
H1b-33 H1b-34 H1b-62 H1b-63 H1b-64 H1b-67
III.2.3.
Model validasi yang memuat besar uang, bank asal transfer, nomor cek/ BG, tanggal pelunasan serta nomor bukti penagihan dan dibuat oleh bagian Adninstrasi. Model yang digunakan untuk konfirmasi kepada pelanggan korporat bahwa kuitansi pembayaran telah diterima di rekening bank Pos Express dan dibuat oleh bagian akuntansi. Model untuk konfirmasi status kiriman penerusan berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal penerusan dan keterangan kota tujuan penerusan. Model untuk konfirmasi status kiriman yang dikembalikan (retour) belum terlantar H+3 berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal retour dan keterangan retour. Model untuk konfirmasi status kiriman belum terlantar H+2 berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal proses antaran dan status kiriman. Model untuk konfirmasi status kiriman berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal diterima dan status serah.
Laporan
Secara umum laporan-laporan yang dianalisis pada hasil pengolahan data yang ada pada Unit Pos Express dapat dilihat dalam Tabel III.2. Tabel III.2 Jenis-jenis laporan [20] Nama Laporan Laporan Pengawasan Harian: Rekapitulasi pengiriman berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman per kota tujuan dan besar uang per kota tujuan Laporan Pendapatan Harian
Tujuan Supervisor dan Branch Manager
Waktu 1 Hari
Keterangan Terpenuhi
Branch Manager
1 Hari
Terpenuhi
Laporan Produksi Harian
Bag. Accounting dan Head Office
1 Hari
Terpenuhi
III.2.4.
Pengkodean
Unit Pos Express telah menggunakan pengkodean dalam melakukan proses pencatatan proses-proses yang terjadi di unitnya. Di bawah ini adalah Tabel III.4, yang menjelaskan tentang pengkodean yang dilakukan pada Pos Express.
53
Tabel III.3 Pengkodean [20] Kode Kode Barcode
keterangan Contoh : ML 238358647 ID Digunakan sebagai kode pokok dari informasi suatu kiriman.
Kode Pos
Merupakan Kode Pos dari kota-kota yang termasuk jaringan pelayanan Pos Express, diantaranya :
Kode Kota
i.
Bandung
: 40111
ii.
Bandar Lampung
: 35213
iii.
Balik Papan
: 76112
iv.
Banjar Masin
: 70111
v.
Bekasi
: 17113
vi.
Bengkulu
: 38223
vii.
Bogor
: 13122
viii. Batam
: 29461
ix.
Cibinong
: 16900
x.
Cilegon
: 42415
xi.
Cirebon
: 45111
xii.
Denpasar
: 80114
Merupakan Singkatan dari kota-kota yang termasuk jaringan pelayanan Pos Express, diantaranya : i.
Bandung
: BD
ii.
Bandar Lampung
: BDL
iii.
Balik Papan
: BPP
iv.
Banjar Masin
: BJM
v.
Bekasi
: BKS
vi.
Bengkulu
: BN
vii.
Bogor
: BOO
viii.
Batam
: BTAM
ix.
Cibinong
: CBI
x.
Ciamis
: CI
xi.
Cianjur
: CJ
xii.
Cilegon
: CLG
xiii.
Cirebon
: CN
54
III.3
Aturan Bisnis
Ada beberapa ketentuan yang diterapkan di Pos Express demi menjaga integritas/ keabsahan data dan untuk menjamin agar sistem dapat berjalan seperti yang diharapkan. Ketentuan-Ketentuan yang berlaku di Unit Pos Express yaitu : •
Paket yang akan dikirimkan diberi barcode sebagai media penyimpanan informasi tentang paket tersebut,
•
Alamat penerima harus masuk dalam wilayah antar (jaringan) Pos Express, data alamat diisi lengkap dan jelas dengan mencantumkan kode pos dan nomor telpon penerima (apabila ada),
•
Pengirim harus menyatakan isi dan nilai kiriman dengan benar dan menandatangani pernyataan tentang kebenaran isi dan nilai kiriman tersebut pada kolom dibagian resi yang telah disediakan,
•
Isi kiriman tidak berisi benda yang dapat membahayakan kiriman atau keselamatan orang, tidak berisi uang tunai, emas, permata, batu mulia, serta sertifikat surat berharga serta barang-barang yang dilarang menurut aturan dan perundang-undangan yang berlaku,
•
Penerimaan kiriman bisnis ditujukan untuk perusahaan yang telah diikat dengan perjanjian kerjasama (PKS),
•
Semua PKS yang dibuat harus rangkap empat yang per lembarnya diperuntukkan bagi pelanggan korporat, branch office, head office, dan Bagian Akuntansi di Branch atau Area Office,
•
Seluruh kiriman yang diterima harus diverifikasi untuk memenuhi spesifikasi layanan Pos Express, yang meliputi jenis, tingkat berat, kota tujuan, tarif dan batas antar.
III.3.1. Keamanan Data Proses yang dilakukan untuk menjaga keamanan data, yaitu dengan proses backup data dalam komputer server dan beberapa komputer client dalam format zip, menyimpan dokumen-dokumen dalam bentuk dokumen manual.
55
III.3.2. Validasi Data Validasi data yang ada pada proses pengelolaan data di Unit Pos Express dilakukan pada atribut seperti yang ada pada Tabel III.4. Tabel III.4 Validasi data Nama Atribut Nomor barcode
Type Varchar (15)
Jenis kiriman Nama Penerima
Char (15) Varchar (30)
Telepon Penerima Alamat Penerima
Integer (15) Varchar (100)
Kota Tujuan Kode Pos Tujuan Nama Pengirim
Char (15) Integer (5) Varchar (30)
Alamat Pengirim
Varchar (100)
Isi Kiriman Berat Kiriman Biaya kiriman
Char (7) Integer (4) Money (6) Integer (2) Char (15)
Ukuran Volumetrik Kiriman
Wilayah III.4
• • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Constraint (1,2,3……………9) (a,b,c,...................z) (a,b,c,...................z) (1,2,3……………9) (a,b,c,...................z) (1,2,3……………9) (1,2,3……………9) (a,b,c,...................z) (a,b,c,...................z) (1,2,3……………9) (1,2,3……………9) (a,b,c,...................z) (1,2,3……………9) (a,b,c,...................z) (a,b,c,...................z) (1,2,3……………9) (1,2,3……………9) (1,2,3……………9) (a,b,c,...................z)
Identifikasi Asset
Berdasarkan proses rangkaian tugas yang terjadi pada SBUPE, dengan dimodelkan melalui Context Diagram dan Data Flow Diagram tersebut di atas, sebelum melakukan manajemen resiko, diperlukan usaha untuk melakukan identifikasi asset yang dimiliki oleh suatu organisasi. Identifikasi ini berguna dalam upaya mengetahui resiko yang mungkin dialami oleh suatu asset perusahaan. Berikut ini adalah daftar asset yang dimiliki oleh SBUPE secara umum. 1. Information Assets Petunjuk Pelaksanan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis), data keuangan perusahaan, data konsumen, data personil perusahaan.
56
2. Paper Documents Dokumen perusahaan seperti surat izin usaha, kontrak-kontrak kerja, dokumen Resi Pengiriman Aplikasi Pos Express, Perjanjian Kerja Sama. 3. Software Assets Website. Sistem pelacakan kiriman (track and trace system) merupakan fasilitas pelacakan yang diberikan yang dapat diakses langsung oleh penerima secara on-line melalui browsing ke http://h1.posindonesia.co.id atau melalui petugas customer service. Bagi pelanggan corporate disediakan fasilitas reporting status kiriman kolektif. Terdapat dua alamat situs yang berhubungan dengan sistem ini, yaitu: http:// hosting.posindonesia.co.id/h1/lacakritelfrm.php
dan
http://express.posindonesia.
co.id. Untuk spesifikasi sistem website-nya mempergunakan PHP sebagai scripting pemrogramannya, Mysql sebagai database-nya, Apache sebagai webserver-nya, dan Linux sebagai operating system-nya. Database. Pada aplikasi Pos Express, dipergunakan Mysql Front sebagai user interface sedangkan untuk website-nya mempergunakan Mysql. Aplikasi Perkantoran. Aplikasi yang dipergunakan unit ini adalah Microsoft Office XP: Ms.Word, Ms Excel, Ms. Power Point, dan Ms.Visio Sistem Operasi. Untuk dukungan aplikasi perkantorannya, mempergunakan Ms.Windows sebagai sistem Operasi sedangkan untuk sistem operasi pada websitenya mempergunakan linux (redhat 9). Aplikasi Pos Express. Aplikasi Layanan POS Express terdiri dari 2 jenis sesuai dengan input kiriman, yaitu: a. Aplikasi Ritel POS Express yang terdiri atas tiga aplikasi yaitu: •
Aplikasi loket terdiri atas: Menu Petugas Loket (Penerimaan, Cetak Rincian dan Pembatalan) dan Menu Supervisor Loket (Setting Aplikasi, Pengelolaan Petugas Loket, Rekapitulasi, dan Pembatalan)
•
Aplikasi Trafik terdiri atas: Menu Petugas (Pembuatan adpis, Penerimaan kantung, Pengantungan, dan Pembuatan Daftar Pengantar) dan Menu Supervisor (setting Aplikasi dan Pengelolaan Petugas)
57
•
Aplikasi Delivery (Antaran): Menu Petugas (Penerimaan kiriman, Pembuatan delivery order, Updating status hasil hasil antar, Retour, Penerusan, Pencetakan (DO dan G3) dan Menu Supervisor (setting Aplikasi dan Pengelolaan Petugas)
b. Aplikasi Bisnis POS Express terdiri atas Menu Petugas (Import Data, Entry Kolektif, Pembatalan Transaksi, Pembuatan Laporan, Pembuatan Adpis, Pengolahan Kantung, dan Administrasi Layanan-Data Base Pelanggan, Surat Tagihan, invoice dan Pencetakan Kuitansi Tagihan) dan Menu Supervisor (Setting Aplikasi, Data PKS, Setting Tarif, Laporan) 4. Physical Assets Gedung. Pada saat ini, Unit Pos expres mempergunakan ruangan yang dimiliki oleh Kantor Pos Besar Bandung sebanyak 3 ruang, yang terdiri dari Branch Office 1 ruang, Processing Outgoing 1 ruang, dan Processing Incoming 1 ruang. Dalam penggunaan ruangan ini, Pos Express belum dikenakan biaya sewa ruangan, namun pada masa yang akan datang akan diberlakukan biaya untuk sewa ruangan tersebut PC Desktop. Pos Express memiliki PC Desktop sebanyak 9 unit yang dipergunakan sebagai server data sebanyak 1 unit, sebagai client sebanyak 8 unit, dengan rincian penggunaan clientnya masing-masing 1 unit untuk Branch Manager, supervisor, Account Officer, Administration, Account Officer, Processing, Counter, Quality. Barcode Reader / Gun Reader. Setiap PC Desktop yang dimiliki oleh Pos Express, dilengkapi dengan unit Barcode Reader, walaupun tidak semua PC desktop dipergunakan untuk posisi operasional bagian Processing. Printer. Unit Pos Express memiliki 3 unit printer, dengan rincian penggunaan 1 unit ditempatkan pada bagian administrasi, dan 2 unit ditempatkan pada bagian processing. Dalam operasionalnya, semua printer tersebut di-sharing dengan hak akses untuk SBUPE saja. 5. People Dalam proses operasionalnya, unit Pos Express didukung oleh sumber daya manusia yang totalnya berjumlah 34 orang dengan status karyawan PT. Pos Indonesia sebanyak 16 orang dan karyawan outsourching 18 orang. Untuk rincian posisi pekerjaan karyawannya dapat dilihat pada Tabel III.1
58
Tabel III.5 Posisi pekerjaan dan banyaknya karyawan [20]
NO
POSITION
QTY (People)
1
Branch Manager
1
2
Supervisor
1
3
Account Officer
1
4
Administration
2
5
Processing
10
6
Counter
2
7
Quality Assurance
2
8
Delivery
15
6. Service Komunikasi T&T. Dalam track and trace system untuk kondisi yang normal, komunikasi antara kantor pengirim, customer, dan kantor penerima dilakukan melalui fasilitas Website. Jaringan Komputer. Untuk arsitektur jaringan komputernya, unit ini masih menginduk pada arsitektur jaringan yang dimiliki oleh gedung Kantor Pos Bandung (mesh), sehingga untuk koneksi intranet/internet dan maintenance jaringan masih dilayani oleh unit IT dari kantor tesebut. Listrik. Untuk penggunaan listrik pada SBUPE, seluruhnya dibebankan pada Kantor Pos Besar Bandung. Kebijakan tersebut berasal dari PT Pos Indonesia yang sampai saat ini, hal tersebut masih berlaku. Telephone. SBUPE mempunyai sambungan telephone sebanyak dua nomor yaitu: 022 4203387 (fax) dan 022 4203662. Produk. Produk yang ditawarkan adalah Express Courier Service, Service Level Guarantee Based, Mailing Room, dan Project Based yang meliputi hal berikut. a. Jasa Kurir Cepat (Express Courier Service) •
Sameday Service, barang/dokumen akan disampaikan ke tangan alamat yang dituju pada hari yang sama.
59
•
Nextday Before 10.00am Service, barang/dokumen akan disampaikan sebelum pukul 10 pagi keesokan harinya.
•
Nextday Service Before 5pm, barang/dokumen akan disampaikan sebelum pukul 5 sore keesokan harinya.
b. Service Level Guarantee Based Merupakan Layanan Bisnis/Korporat (Pre-sorted First Class Mail) yang memiliki keunggulan : •
Time certain, akurat dan terlacak,
•
Layanan dituangkan dalam perjanjian kerja sama/kontrak berdasar service level agreement (SLA) yang telah disepakati kedua belah pihak,
•
Sistem Collecting yang memberikan kemudahan bagi pelanggan maupun bagi Unit Bisnis Pos Express dalam pemrosesan kiriman,
•
Penyediaan report status secara cepat.
c. Mailing Room Layanan dituangkan dalam perjanjian kerja sama/kontrak berdasar service level agreement (SLA) yang telah disepakati kedua belah pihak. Layanan Mailing Room meliputi : •
Penanganan kiriman antar departemen pada suatu perusahaan yang berlokasi dalam satu gedung,
•
Penanganan kiriman antar kantor cabang pada suatu preusan,
•
Penanganan kiriman antar perusahaan yang berlokasi dalam satu gedung,
•
Penanganan kiriman antar departemen pada suatu perusahaan yang berlokasi pada suatu wilayah.
d. Project Based •
Kiriman berbasis proyek secara prinsip memiliki karakteristik yang sama dengan kiriman korporat.
•
Memiliki jangka waktu yang relatif pendek.
60