BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan Masalah 1. Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfataan Air Permukaan a.
Langkah-langkah dalam perhitungan Pajak Air Permukaan di PDAM Kota Surakarta 1) Kegiatan Pencatatan Volume Air Permukaan a) Bidang produksi PDAM Kota Surakarta menghitung jumlah air yang diambil, air yang terdistribusi, dan air yang terjual setiap bulannya. b) Setelah laporan data tentang jumlah air yang diambil, air yang terdistribusi, dan air yang terjual terkumpul selama satu bulan, data tersebut dihitung untuk mengetahui volume air bawah tanah dengan menggunakan rumus : × Air yang Terjual
c) Jika volume air permukaan yang telah diambil sudah diketahui besarnya, bidang produksi PDAM Kota Surakarta menyetorkan rekapitulasi data selama satu bulan kepada kantor pusat PDAM Kota Surakarta bagian keuangan untuk menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) kepada DPPKAD Kota Surakarta untuk pembayaran pajak air permukaan jenis aliran air Sungai Bengawan Solo Surakarta.
1
Kemudian PDAM Kota Surakarta mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dimana di dalamnya sudah berisi ketetapan pajak yang akan dibayarkan. d) Langkah
selanjutnya
adalah
PDAM
Kota
Surakarta
melakukan seksi pembayaran dan pelunasan di DPPKAD Surakarta. e) Setelah seksi pembayaran dan pelunasan selesai, PDAM Kota Surakarta memperoleh Bukti pembayaran sebagai bukti bahwa telah melakukan pembayaran dan pelunasan Pajak Air Permukaan. f)
Untuk perhitungan pajak air tanahnya, volume dikalikan dengan harga dasar air/ M3 dan kemudian dikalikan dengan tarif pajak air tanah sebesar 20%.
Nilai Perolehan Air = Volume Pajak Air Permukaan × Harga Dasar Air/m3 Pajak Air Permukaan Terutang = Nilai Perolehan Air × Tarif Pajak Air
g) Setelah Pajak Terhutang ditetapkan, PDAM Kota Surakarta membayar besarnya pajak pada masing-masing kantor DPPKAD Kota Surakarta. h) Pembayaran pajak harus dilaksanakan dalam batas waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal ditetapkan.
Apabila melewati batas waktu akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% sebulan. b. Besarnya Pajak Air Permukaan di PDAM Kota Surakarta pada tahun 2013 dan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Volume Air Permukaan Menurut Perhitungan PDAM Kota Surakarta Bulan
Pengolahan Air Jurug
Pengolahan Air Jebres
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
Januari
220.132,68
226.289,74
104.847,58
122.390,51
Pebruari
273.029,73
248.559,61
92.828,49
112.554,34
Maret
212.081,30
270.568,20
120.339,26
129.649,07
April
229.723,87
264.163,90
137.339,84
113.905,98
Mei
218.675,60
261.476,60
127.213,40
123.018,34
Juni
251.252,37
255.118,18
123.646,62
101.020,26
Juli
267.461,44
264.944,61
124.597,36
99.172,62
Agustus
266.090,85
253.420,29
136.187,76
113.116,50
September
240.973,36
243.346,90
127.686,16
106.141,26
Oktober
245.910,60
252.244,89
131.067,54
114.662,34
November
257.213,57
221.834,68
130.474,68
114.570,78
Desember
268.196,42
262.938,10
122.041,20
116.310,30
2.950.741,79
3.064.905,74
1.478.269,89
1.366.512,30
Jumlah
( Sumber : Bidang Produksi PDAM Kota Surakarta )
Tabel 3.2 Data Air Permukaan yang Dibayar oleh PDAM Kota Surakarta Pengolahan Air Jurug
Pengolahan Air Jebres
Bulan Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
Januari
202.133
206.290
104.848
122.391
Pebruari
253.030
227.035
92.829
112.555
Maret
212.082
270.510
120.340
129.649
April
229.724
264.164
137.340
113.906
Mei
218.676
261.477
127.214
123.019
Juni
251.253
255.119
123.647
101.020
Juli
267.462
264.945
124.598
99.173
Agustus
266.091
253.421
136.188
113.117
September
240.974
243.346
127.687
106.142
Oktober
245.911
252.245
131.068
114.663
November
257.214
221.835
113.475
97.398
Desember
268.197
262.939
122.042
116.311
2.912.747
2.983.326
1.461.276
1.349.344
Jumlah
( Sumber : Bidang Keuangan PDAM Kota Surakarta )
Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 menunjukkan data air permukaan PDAM kota Surakarta bersumber dari instalasi pengolahan air jurug dan instalasi pengolahan air jebres selama dua tahun. Kedua tabel tersebut berbeda jumlahnya. Tabel yang pertama merupakan hitungan volume air permukaan menurut PDAM Kota Surakarta, sedangkan tabel kedua merupakan data volume air permukaan yang dibayarkan oleh PDAM kepada DPPKAD Kota Surakarta. Kedua tabel tersebut mengalami selisih setiap tahunnya. Jumlah volume yang dihitung oleh bidang produksi tidak sama dengan jumlah volume yang dibayarkan untuk keperluan pembayaran pajak air tanah. Tahun 2013 pada Instalasi Pengolahan Air Jurug, perhitungan volume menurut bidang produksi adalah sebesar 2.950.742 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 2.912.747. Jadi terdapat kurang bayar atas volume 37.995 m3. Tahun 2013 pada Instalasi Pengolahan Air Jurug, perhitungan volume menurut bidang produksi adalah sebesar 3.064.906 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 2.983.326. Jadi terdapat kurang bayar atas volume. 81.580 m3. Tahun 2013 pada Instalasi Pengolahan Air Jebres, perhitungan volume menurut bidang produksi adalah sebesar 1.478.270 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 1.461.276. Jadi terdapat kurang bayar atas volume 16.994 m3. Tahun 2014 pada Instalasi Pengolahan Air Jebres, perhitungan
volume menurut bidang produksi adalah sebesar 1.366.513 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 1.349.344. Jadi terdapat kurang bayar atas volume 17.169 m3. Data tersebut diperoleh dari bagian produksi dan kemudian diserahan kepada kantor pusat PDAM Kota Surakarta bagian keuangan untuk segera melakukan pembayaran pajak air permukaan. Besarnya air permukaan setiap bulannya mengalami perbedaan. Volume air permukaan paling besar ada pada instalasi pengolahan air jurug dan paling rendah ada pada instalasi pengolahan air jebres. Besarnya air permukaan dalam masing-masing instalasi pengolahan air mengalami perbedaan di setiap bulannya, hal ini disebabkan oleh tiga faktor yaitu: a. Jumlah debit volume air yang diambil, b. Jumlah debit volume air yang terdistribusi, dan c. Jumlah debit volume air yang terjual. Semakin besar volume air permukaan, maka semakin besar pajak terhutang yang harus dibayar oleh PDAM Kota Surakarta. Untuk pembayaran pajak air permukaan ini dilakukan sesuai dengan tempat dimana instalasi pengolahan air berada. Disini kedua instalasi tersebut dibayarkan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Surakarta. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan disajikan penulis contoh cara perhitungan volume air permukaan di PDAM Kota Surakarta.
Tabel 3.3 Perhitungan Air Permukaan (AP) Sumber Mata Air Permukaan
Volume Air/M3
Instalasi Pengolahan Air Jurug
3.064.905,74
Instalasi Pengolahan Air Jebres
1.366.512,30
Distribusi
1.554.815,93
Air Terjual
1.116.591,00
( Sumber : Bidang Keuangan PDAM Kota Surakarta )
Tabel 3.4 Rekapitulasi Pajak Terutang Pajak Air Permukaan Menurut Jumlah Volume Perhitungan AP oleh PDAM Kota Surakarta Pengolahan Air Jurug
Pengolahan Air Jebres
Bulan Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
Januari
3.301.995,00
3.394.350,00
1.567.260,00
1.835.865,00
Pebruari
4.095.450,00
3.728.400,00
1.392.435,00
1.688.325,00
Maret
3.181.230,00
4.057.650,00
1.805.100,00
1.944.735,00
April
3.445.860,00
3.962.460,00
2.060.100,00
1.708.590,00
Mei
3.280.140,00
3.982.155,00
1.908.210,00
1.845.285,00
Juni
3.769.000,00
3.826.785,00
1.855.000,00
1.515.500,00
Juli
4.011.930,00
3.974.175,00
1.869.000,00
1.487.595,00
Agustus
3.991.500,00
3.801.315,00
2.043.000,00
1.696.755,00
September
3.615.000,00
3.650.190,00
1.915.305,00
1.592.130,00
Oktober
3.688.665,00
3.783.675,00
1.966.020,00
1.719.945,00
November
3.858.210,00
3.327.525,00
1.703.000,00
1.461.970,00
Desember
4.022.955,00
3.994.085,00
1.830.630,00
1.744.665,00
Jumlah
44.261.935,00
45.482.765,00
21.915.060,00 20.241.360,00
( Sumber : Bidang Keuangan PDAM Kota Surakarta )
Tabel 3.5 Rekapitulasi Pajak Terutang Pajak Air Permukaan yang Dibayarkan oleh PDAM Kota Surakarta Pengolahan Air Jurug
Pengolahan Air Jebres
Bulan Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
Januari
3.031.995,00
3.094.350,00
1.567.260,00
1.835.865,00
Pebruari
3.796.000,00
3.405.525,00
1.392.435,00
1.688.325,00
Maret
3.181.230,00
4.057.650,00
1.805.100,00
1.944.735,00
April
3.445.860,00
3.962.460,00
2.060.100,00
1.708.590,00
Mei
3.280.140,00
3.982.155,00
1.908.210,00
1.845.285,00
Juni
3.769.000,00
3.826.785,00
1.855.000,00
1.515.500,00
Juli
4.011.930,00
3.974.175,00
1.869.000,00
1.487.595,00
Agustus
3.991.500,00
3.801.315,00
2.043.000,00
1.696.755,00
September
3.615.000,00
3.650.190,00
1.915.305,00
1.592.130,00
Oktober
3.688.665,00
3.783.675,00
1.966.020,00
1.719.945,00
November
3.858.210,00
3.327.525,00
1.702.125,00
1.460.835,00
Desember
4.022.955,00
3.994.085,00
1.830.630,00
1.744.665,00
Jumlah
43.692.485,00
44.859.890,00
21.914.185,00 20.240.225,00
( Sumber : Bidang Keuangan PDAM Kota Surakarta )
Tabel 3.6 Perhitungan Rekapitulasi Pajak Terutang antara tabel 3.4 dan 3.5 Pengolahan Air Jurug
Pengolahan Air Jebres
Tabel Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2013
Tahun 2014
Tabel 3.4
44.261.93
45.482.76
21.915.060
20.241.36
Tabel 3.5
43.692.48 5
44.859.89 5
21.914.185
20.240.22 0
Lebih (Kurang) Bayar
(569.450) 5
(622.875) 0
(875)
(1.135) 5
Total Lebih (Kurang) Bayar
(1.192.325)
(2.010)
( Sumber : Data Olahan Sendiri )
Tabel 3.4 menunjukkan data rekapan pajak terhutang pajak air permukaan yang seharusnya ditanggung oleh PDAM Kota Surakarta jika menggunakan volume AP yang sebenarnya. Sedangkan Tabel 3.5 merupakan data rekapan pajak terhutang pajak air permukaan yang sudah dibayarkan oleh PDAM Kota Surakarta. Setiap bulan PDAM Kota Surakarta harus membayar kepada pemerintah untuk memenuhi sebagai kewajiban wajib pajak. Berdasarkan peraturan pemerintah, Pelunasan pajak terutang harus dilaksanakan dalam waktu paling lama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal ditetapkan. Jika melewati batas waktu yang telah ditetapkan, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% sebulan. Tabel 3.6 merupakan perbandingan rekapitulasi pajak terutang dari Tabel 3.4 dengan Tabel 3.6. Tabel 3.6 berguna agar pembaca lebih mudah memahami berapa lebih (kurang) bayar pajak terutang pajak air permukaan yang harus dibayarkan.
Tahun 2013 pada Pengolahan Air Jurug, perhitungan pajak menurut data perhitungan volume AP di bidang produksi adalah sebesar 44.261.935 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 43.692.485. Jadi terdapat kurang bayar sebesar 569.450. Sedangkan pada Tahun 2014 pada Pengolahan Air Jurug, perhitungan pajak menurut data perhitungan volume AP di bidang produksi adalah sebesar 45.482.765 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 44.859.890. Jadi terdapat kurang bayar sebesar 622.875. Tahun 2013 pada Pengolahan Air Jebres, perhitungan pajak menurut data perhitungan volume AP di bidang produksi adalah sebesar 21.915.060 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 21.914.185. Jadi terdapat kurang bayar sebesar 875. Sedangkan pada Tahun 2014 pada Pengolahan Air Jebres, perhitungan pajak menurut data perhitungan volume AP di bidang produksi adalah sebesar 20.241.360 namun yang dibayarkan oleh PDAM sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta adalah sebesar 20.240.225. Jadi terdapat kurang bayar sebesar 1.135. Berdasarkan data selama dua tahun tersebut, pajak terutang pajak air permukaan PDAM Kota Surakarta mengalami penurunan yang fluktuasi. Hal ini disebabkan jumlah volume air yang diambil, jumlah volume air yang
terdistribusi, dan jumlah air yang terjual mengalami penurunan yang semakin kecil dan besar. Dan selain itu disebabkan oleh harga dasar air yang tidak tetap. Semakin tinggi jumlah volume air permukaan, maka semakin tinggi pajak yang harus dibayar oleh PDAM Kota Surakarta. Semakin rendah volume air permukaannya, semakin rendah pula pajak yang harus dibayarkan oleh PDAM Kota Surakarta. Harga dasar air di Kota Surakarta ditetapkan sebesar 150/M3 yang belum mengalami perubahan selama dua tahun terakhir ini. 2. Penetapan Tarif untuk Pemakaian Air Bersih a. Besarnya Tarif Pemakaian Air di PDAM Kota Surakarta Besarnya tarif pemakaian air bersih di PDAM Kota Surakarta ditetapkan berdasarkan pada prinsip: a. Keterjangkauan dan Keadilan; b. Mutu Pelayanan; c. Pemulihan Biaya; d. Efisiensi Pemakaian Air; e. Transparansi dan Akuntabilitas; dan f. Perlindungan Air Baku.
Dengan prinsip diatas maka tarif untuk standar kebutuhan pokok air minum harus terjangkau oleh daya beli masyarakat pelanggan yang berpenghasilan sama dangan Upah Minimum Provinsi. Sedangkan dalam memenuhi prinsip keterjangkauan, apabila tarif atau biaya pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi standar kebutuhan pokok air minum tidak melampaui 4% (empat persen) dari pendapatan masyarakat pelanggan, maka penentuan tarif dengan memenuhi prinsip keterjangkauan
tersebut
harus
diperhatikan
dengan
berbagai
perhitungan agar tidak merugikan salah satu pihak. Prinsip keadilan dalam pengenaan tarif dicapai melalui penerapan tarif diferensiasi dengan subsidi silang antar kelompok pelanggan, jadi dengan prinsip keadilan ini bisa sedikit menutup permasalahan prinsip keterjangkauan bagi pelanggan karena dengan prinsip keadilan pelanggan di kelompokkan dalam beberapa kelompok. Sesuai dengan PERMENDAGRI Nomor 23 Tahun 2006, tarif ditetapkan dengan mempertimbangkan keseimbangan dengan tingkat mutu pelayanan yang diterima oleh pelanggan, dimana lagi-lagi harus mempertimbangkan pendapatan PDAM yang harus memenuhi prinsip pemulihan biaya. Pemulihan biaya sendiri secara penuh dicapai dari hasil perhitungan tarif rata-rata minimal sama dengan biaya dasar ditambah tingkat keuntungan yang wajar.
Sedangkan tingkat
keuntungan yang wajar dicapai berdasarkan rasio laba terhadap aktiva produktif sebesar 10% (sepuluh persen).
Dengan berbagai dasar prinsip tersebut didapat efisiensi pemakaian air dicapai antara lain melalui penerapan tarif progresif, tarif progresif ini diperhitungkan melalui penetapan blok atau kelompok konsumsi pada pelanggan. Ditetapkannya tarif progresif ini selain guna efisiensi pemakaian air ada juga tujuan yang penting untuk perlindungan air baku sendiri. Tetapi tarif sendiri tidak ditetapkan oleh PDAM Kota Surakarta sendiri, penetapan tarif di PDAM Kota Surakarta mengacu pada Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta Nomor: 35/08, tanggal 31 Desember 2008 serta Keputusan Walikota Surakarta Nomor: 690/02/1/2009 tanggal 5 januari 2009. Maka rekening air minum mulai bulan Januari 2009 yang dibayar pada bulan Pebruari 2009 diberlakukan tarif baru sesuai dengan periode kenaikan tarif secara otomatis, dengan tabel penyesuaian tarif sebagai berikut:
Tabel 3.7 Tarif Air Minum Kel.
TARIF
Blok
Sosial Umum (S1)
0 - 10 11 - 20 21 - 120
Sosial Khusus (S2)
> 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120
I
Niaga (N1)
> 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120 > 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120 > 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120 > 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120 > 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120 > 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120 > 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120
Niaga (N2)
> 120 0 - 10 11 - 20 21 - 120
Rumah Tangga 1 (R1)
Rumah Tangga 2 (R2) II Rumah Tangga 3 (R3)
Rumah Tangga 4 (R4)
Sekolahan (P1) III Pemerintahan (P2)
IV
> 120
Periode Kenaikan Tarif I II III IV 500 550 600 650 500 550 600 650 500 550 600 650 1500 1650 1800 1950 650 750 850 950 1150 1250 1400 1550 1650 1850 2000 2300 2100 2350 2600 2850 1350 1500 1650 1850 1800 2000 2200 2450 2400 2700 2950 3250 3000 3350 3700 4100 1650 1850 2050 2250 2400 2650 2900 3250 3000 3350 3700 4000 3300 3700 4100 4500 2450 2750 3050 3350 3000 3350 3700 4050 3600 4050 4500 4900 4200 4700 5200 5700 2900 3250 3600 4000 3600 4050 4450 4900 4200 4700 5200 5700 4500 5050 5600 6150 2550 2850 3200 3500 3000 3350 3750 4050 3600 4050 4450 4900 4050 4550 5050 5500 4000 4450 4950 5400 4550 5100 5700 6250 5250 5900 6500 7150 5750 6500 7200 7850 4500 5050 5550 6150 5400 6050 6700 7350 6250 7000 7750 8500 7050 7940 8700 9600 4950 5550 6150 6750 5800 6500 7150 7850 6600 7400 8200 9000 9300 10450 11550 12700
PDAM Kota Surakarta dapat menentukan kebijakan jenis-jenis pelanggan pada masing-masing kelompok berdasarkan kondisi dan karakteristik pelanggan di daerah masing-masing sepanjang tidak mengubah jumlah kelompok pelanggan. Jadi setiap ada pelanggan yang akan melakukan pasang baru harus mengisi formulir dengan lengkap dan benar, setelah pihak PDAM menerima pengajuan tindakan selanjutnya melakukan survey langsung ke lapangan dimana pelanggan tersebut tinggal dan termasuk dalam kelompok yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Barulah pelanggan mengetahui tarif yang harus dibayarkan setiap bulannya. b. Pengaruh Pajak Air Permukaan Terhadap Penetapan Tarif di PDAM Kota Surakarta Pajak Air Permukaan yang menjadi beban PDAM Kota Surakarta yang dibayarkan sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Kota Surakarta tidak mempengaruhi sedikitpun dengan penetapan tarif yang diberlakukan kepada pelanggan. Penetapan tarif sendiri telah diputuskan oleh Walikota Surakarta dengan surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor: 690/02/1/2009, dimana dalam surat keputusan tersebut berisikan daftar tarif lengkap sesuai dengan kelompok masingmasing. Jadi seberapa besar pajak air permukaan yang dibayarkan oleh PDAM Kota Surakarta tidak berdampak terhadap tarif yang berlaku.
Namun PDAM mengambil keuntungan dari biaya administrasi yang telah di tetapkan dengan mempertimbangkan beban-beban yang dikeluarkan selama proses produksi. Pajak air permukaan juga merupakan beban bagi PDAM Kota Surakarta yang berpengaruh terhadap perhitungan biaya administrasi tersebut, tetapi hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil dibandingkan dengan beban yang harus di keluarkan untuk proses produksi sumur dalam yang dimiliki PDAM Kota Surakarta. c. Tanggapan pelanggan PDAM Kota Surakarta terhadap tarif pajak air permukaan yang diberlakukan sekarang Semakin banyak jumlah air yang dipakai pelanggan, maka semakin banyak pula jumlah tagihan air yang ditanggung. Namun pelanggan tidak hanya menanggung jumlah tagihan air saja, pelanggan juga harus menanggung pajak air sebesar 20%. Hal ini tentu memberikan dampak positif dan negatif dari para pelanggan. Masalah seperti ini didukung dalam petikan wawancara dari pihak pelanggan PDAM Kota Surakarta sebagai berikut: “Menurut saya, tidak terlalu keberatan ya mas. Karena dengan tarif segitu sudah sangat terjangkau bagi pelanggan. Dengan dibebankannya pajak air sebesar 20% tidak terlalu membebankan saya mas. Lagipula pengenaan tersebut masuk ke pendapatan PDAM agar bisa membenahi sarana dan prasarana agar lebih baik lagi dalam melayani semua pelanggan” (PP)
Setelah melakukan wawancara dengan pelanggan PDAM Kota Surakarta, penulis dapat menyimpulkan bahwa tanggapan pelanggan PDAM Kota Surakarta terhadap tarif pajak air permukaan yang berlaku adalah pelanggan tidak mengalami keberatan, karena dengan membayar pajak kita dapat membantu secara tidak langsung pembangungan sarana dan prasarana yang lebih baik bagi pelanggan dan semakin meningkatkan mutu pelayanan di PDAM Kota Surakarta. a. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pajak air tanah di PDAM Kota Surakarta Besarnya beban pajak air tanah di PDAM Kota Surakarta tentunya akan mengalami perbedaan setiap bulannya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini didukung dalam petikan wawancara dari pihak PDAM Kota Surakarta sebagai berikut: “Selama ini pajak air permukaan di PDAM Kota Surakarta mengalami fluktuasi atau perbedaan setiap bulannya. Terkadang bisa naik dan juga turun. Namun perbedaannya tidak terlalu signifikan. Hal ini dipicu karena jumlah volume air yang diambil, yang terdistribusi, dan yang terjual setiap bulannya berbeda. Namun juga disebabkan karena harga dasar air yang tidak tetap” (SG)
Setelah mendengar jawaban dari pihak PDAM Kota Surakarta, penulis dapat menyimpulkan faktor apa saja yang dapat memperngaruhi besarnya pajak air tanah, antara lain: a.
Jumlah volume air yang diambil atau dimanfaatkan
Besaran debit volume air yang diambil atau dimanfaatkan tergantung dari masing-masing kapasitas sumber air yang diproduksi. Hal ini disebabkan di setiap pengolahan air memiliki jam kerja produksi sendiri-sendiri dan memiliki debit volume air yang berbeda juga. b.
Jumlah volume air yang terdistribusi Jumlah volume air yang terdistribusi adalah jumlah hasil perhitungan air yang diproduksi dari masing-masing pengolahan air jurug dan pengolahan air jebres.
c.
Jumlah volume air yang terjual Jumlah volume air yang terjual adalah jumlah air yang telah diambil oleh PDAM Kota Surakarta kemudian terjual ke pelanggan. Jumlah air yang terjual ini tidak selalu sama setiap bulannya. Tergantung dari jumlah air yang dipakai oleh pelanggan.jumlah air yang dipakai oleh pelanggan dapat dilihat dari membaca meter air di setiap rumah. Namun terkadang, masih ada pelanggan yang sengaja merusakkan meter air nya demi untuk membayar yang lebih murah.
d.
Harga dasar air di setiap daerah Harga dasar air di setiap daerah berbeda-beda menurut peraturan daerah masing-masing. Harga dasar air dihitung dari perkalian Harga Air Baku (HAB) dengan Faktor Nilai Air (FNA).
e.
Tarif pajak air tanah yang ditetapkan Tarif pajak air permukaan yang ditetapkan adalah paling tinggi 20%. Untuk perhitungan pajak air tanahnya adalah dengan mengalikan Nilai Peolehan Air (NPA) dengan Tarif Pajak sebesar 20%.
3. Pelaksanaan Pelayanan di PDAM Kota Surakarta Pelayanan yang terdapat di PDAM Kota Surakarta berhungan langsung dengan hubungan langganan, dimana pelayanan ini memberikan informasi yang detail kepada pelanggan yang akan melakukan pasang baru maupun adanya keluhan atau gangguan dengan distribusi air. Dimana hubungan langganan ini terbagi dalam tiga bagian antara lain: a. Pelayanan Langganan b. Pelayanan Penertiban Tunggakan c. Pelayanan Informasi dan komunikasi Pelayanan langganan melayani pasang baru dari pelanggan yang membutuhkan air bersih dari PDAM Kota Surakarta, sebelum melakukan pasang baru pihak ini memberikan informasi berupa biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk melakukan pasang baru sesuai dengan SK No. 769. Pelayanan penertiban tunggakan bertugas melakukan tindakan untuk menagih tunggakan atas pemakaian air bersih yang digunakan oleh
pelanggan. Dalam melakukan tindakan penertiban pihak ini memberikan toleransi 3 bulan pertama untuk membayar, tetapi apabila tunggakan 3 bulan pertama belum juga dilunasi pihak PDAM memberikan surat pernyataan untuk memberitahukan pelanggan tersebut menunggak pemakaian air selama 3 bulan, dan apabila tidak ada respon dari pelanggan maka pihak PDAM
melakukan
tindakan
langsung
kepada
pelanggan
dengan
mengunjungi rumah yang bersangkutan. Setelah berkunjung pihak PDAM melihat dahulu etika pelanggan dalam menanggapi kedatangan tim penindak langsung dari PDAM. Apabila etika pelanggan tidak baik maka pihak PDAM akan membuat surat untuk melakukan penutupan meteran untuk pelanggan tersebut. Pelayanan informasi dan komunikasi bertugas menjalin komunikasi kepada pelanggan dan masyarakat di Kota Surakarta terkait dengan kebutuhan air bersih yang memadahi. Tetapi apabila ada kebocoran air dijalan pihak inilah yang menerima pengaduan tersebut dan membuatkan Surat Pengaduan Kebocoran (SPK) dan dikirim ke bidang terkait yang menangani langsung masalah kebocoran agar segera diperbaiki dan tidak menghambat pendistribusian air bersih untuk pelanggan. Dimana kebocoran ini dikenakan biaya untuk kebocoran setelah meteran yang terpasang di setiap rumah pelanggan, tetapi apabila terjadi kebocoran di luar meteran merupakan tanggung jawab pihak PDAM dan tidak dikenakan biaya perbaikan. Jadi masing-masing pelayanan terdapat pengawasan yang terpusat
sehingga kinerja pelayanan dapat dijamin mutu dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak PDAM sendiri. A. Temuan Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta studi yang telah dilakukan, maka penulis menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan mengenai Evaluasi Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan Terhadap Penetapan Tarif Serta Pengawasan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Kota Surakarta. Kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan a. Perhitungan pajak air permukaan di PDAM Kota Surakarta sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada dengan dikalikan tarif paling tinggi sebesar 20%. b. PDAM Kota Surakarta senantiasa berusaha meningkatkan penjualan air bersih kepada pelanggan dalam pemenuhan kebutuhan air pokok. Karena dengan meningkatkan penjualan akan berdampak pula pada pendapatan daerah Kota Surakarta. Semakin tinggi Nilai Perolehan Air (NPA) maka akan semakin tinggi pula pajak yang dibayarkan. c. Struktur organisasi di PDAM Kota Surakarta yang memisahkan tanggung jawab secara fungsional telah dilaksanakan oleh masing-masing fungsi yang terkait, sehingga tidak terjadi perangkapan fungsi dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Pelayanan yang dilakukan oleh PDAM Kota Surakarta sudah memegang kendali sendiri-sendiri jadi pelaksanaan pelayanan terhadap pelanggan cepat dan tanggap sehingga memberikan kepuasan tersendiri kepada pelanggan. e. Penanganan terhadap tunggakan dan masalah kebocoran bisa cepat dapat diatasi PDAM Kota Surakarta. Dalam mengani tunggakan PDAM tegas dalam mengambil keputusan. Dalam masalah kebocoran PDAM cepat bertindak setelah ada informasi kebocoran dan segera memperbaiki. 2. Kekurangan Di samping kelebihan, penulis juga menemukan kelemahan dalam pelaksanaan studi ini. Diantaranya adalah: a. Data air permukaan yang dihitung oleh bagian produksi, tidak sesuai dengan data air permukaan yang sudah dibayarkan untuk membayar pajak air permukaan oleh PDAM Kota Surakarta. Jadi terjadi kurang bayar. b. Masih ada beberapa pelanggan PDAM Kota Surakarta yang sengaja merusakkan meteran air nya untuk mendapatkan tagihan air yang lebih murah dari biasanya. Dan ini akan berdampak pula pada Nilai Perolehan Air (NPA) yang dijadikan pedoman untuk pembayaran pajak air permukaan di daerah dan bisa mengurangi sumber daya air yang tersedia.