BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya berada di Jalan Raya Telukan, Parangjoro 03/05, Menur, Grogol, Sukoharjo sebagai pabrik maupun kantor pelaksana. Sebelum CV Danmas Cushion berdiri, pendiri perusahaan tersebut yang bernama lengkap Budi Nugroho bekerja pada seorang temannya yang juga ekspor mebel selama beberapa tahun. Namun pada tahun 2010 Budi Nugroho keluar dari pekerjaan tersebut dikarenakan ketidakcocokan dengan pemilik mebel. Dengan bermodalkan pengalaman yang dimiliki Budi Nugroho membuka sebuah pabrik mebel kecil di daerah Telukan, Sukoharjo dengan empat orang tenaga kerja. Saat itu Budi Nugroho menerima pesanan dari pabrik-pabrik yang memesan dari mebel miliknya. Kala itu produk yang telah jadi dikirim masih dengan sepeda motor miliknya dengan mengikatkan produk pada jok belakang motor. Pada tahun 2013 CV Danmas Cushion menerima order yang besar, dari situ Budi Nugroho mendapatkan laba yang cukup besar untuk mengembangkan usahanya. Pemilik perusahaan tersebut membeli sebidang tanah dan dibangun sebuah pabrik mebel yang berdiri hingga saat ini di daerah Telukan. CV Danmas Cushion memulai memasarkan produknya ke luar negeri pada akhir tahun 2013, dan mendapat respon yang cukup baik dari pasar.
21
22 Ruang lingkup perusahaan juga lebih meluas dengan mengikuti berbagai pameran yang diadakan diberbagai negara. Hingga saat ini CV Danmas Cushion memiliki pelanggan baik lokal maupun internasional seperti pelanggan dari Maladewa, Jerman, dan lain sebagainya. 2. Kegiatan Usaha Perusahaan CV Danmas Cushion didirikan untuk menjalankan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usahanya dalam bidang pembuatan mebel. b. Menjual bahan baku cushion impor, seperti kulit sapi dan busa atau spons. c. Memanfaatkan peluang yang ada untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan baik secara tunai maupun kredit guna kelangsungan hidup perusahaan. 3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan a. Struktur Organisasi Pimpinan Perusahaan
Bagian
Bagian
Bagian
Produksi
Administrasi dan Umum
Akuntansi
Jok Kayu dan Sofa
Cushion
b. Deskripsi Jabatan 1) Pimpinan Perusahaan Tugas, wewenang, dan tanggungjawab pimpinan perusahaan adalah sebagai berikut :
23 a) Memimpin semua kegiatan perusahaan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. b) Melakukan koordinasi
tugas
kepada masing-masing komponen
dibawahnya. c) Mengambil keputusan dan memberi otorisasi atas kegiatan yang bersifat operasional maupun non-operasional d) Mencatat seluruh kegiatan yang berhubungan dengan keuangan yaitu keluar masuknya kas, contohnya pembayaran gaji dan pengadaan barang. 2) Bagian Produksi Bagian produksi memiliki tanggung jawab dan bertugas mengawasi pelaksanaan proses produksi supaya terjaga kualitas produk serta pengawasan mesin dan peralatan produksi baik dalam pengoperasiannya maupun perawatannya. Bagian produksi dibagi menjadi 2 divisi, yaitu: a) Jok Kayu dan Sofa b) Cushion 3) Bagian Administrasi dan Umum Bertanggungjawab kepada pemilik mengenai pesanan dari konsumen. 4) Bagian Akuntansi Bagian akuntansi bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan yang memiliki tugas sebagai berikut : a) Mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
24 b) Membuat jurnal umum, jurnal penjualan, jurnal pembelian, membuat daftar gaji, membuat perhitungan biaya produksi dan membuat daftar kartu piutang. c) Menyelenggarakan
serta
mengatur
anggaran
perusahaan
yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. d) Menyelenggarakan pembukuan dan pengawasan keuangan yang baik dan teratur. e) Membuat dan mengajukan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan. 4. Bahan dan Alat yang Digunakan Dalam Proses Produksi a. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan pada CV Danmas Cushion adalah kain dengan berbagai jenis sesuai dengan pesanan dari pelanggan. Selain kain bahan baku yg dipakai adalah busa dan kayu untuk membuat jok kayu, sofa, maupun cushion. Beberapa bahan baku didapat dari mengimpor dari luar negeri, seperti kain yang diimpor dari US. b. Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan seperti benang, lem, cat dan plitur. c. Alat-alat yang digunakan 1) Mesin jahit 2) Bor 3) Gergaji 4) Palu 5) Gunting 6) Dan lain-lain
25 5. Pemasaran Dalam memasarkan produknya, CV DANMAS CUSHION mengikuti berbagai macam pameran di beberapa negara. Pada pameran tersebut perusahaan menawarkan produknya kepada pengunjung pameran melalui produk-produk yang dibawa ke pameran tersebut. 6. Proses Produksi Proses produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Tahap-tahap proses produksi CV DANMAS CUSHION adalah sebagai berikut : a) Pemilihan bahan baku b) Penggambaran desain c) Pemotongan d) Perakitan e) Finishing B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Sistem Produksi pada CV Danmas Cushion Dalam menjalankan kegiatan usahanya CV Danmas Cushion memiliki dua produk yang diproduksi yaitu kursi atau sofa dan cushion. CV Danmas cushion memproduksi barang sesuai dengan permintaan dari pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah yang besar maupun dalam jumlah yang kecil. Setelah menerima order dari pelanggan dan disetujui, perusahaan membuat gambar produk yang akan diproduksi, kemudian dari gambar tersebut perusahaan membeli bahan baku, membuat pola dan aktivitas lainnya hingga produk tersebut jadi. Sebelum produksi dalam jumlah yang banyak, pelanggan dapat meminta perusahaan untuk membuatkan sample agar tidak terjadi hal-hal
26 yang tidak diinginkan dikemudian hari. Setelah produk sudah jadi, perusahaan mengirimkan produk tersebut atau pelanggan mengambil produk sendiri sesuai dengan order dari pelanggan dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang terhadap pelanggan tersebut atau pelanggan membayar secara tunai. Tabel 3.1 Unsur-Unsur Terkait Pada Sistem Produksi No 1
2
Unsur-Unsur Terkait Aktivitas siklus produksi Desain produk
Ada
Perencanaan dan penjadwalan
Ada
Operasi produksi
Ada
Fungsi terkait Fungsi penjualan
Ada
Fungsi produksi
Ada
Fungsi perencanaan dan pengawasan
Ada
Fungsi gudang Fungsi akuntansi biaya 3
Ketersediaan
Tidak ada Ada
Dokumen yang digunakan Surat order produksi
Ada
Daftar kebutuhan bahan
Ada
Daftar kegiatan produksi
Ada
27
No
Unsur-Unsur Terkait Bukti permintaan dan pengeluaran barang
Ketersediaan Tidak ada
gudang Bukti pengembalian barang gudang
4
Tidak ada
Kartu jam kerja
Ada
Laporan produk selesai
Ada
Bukti memorial
Ada
Bukti kas keluar
Ada
Catatan akuntansi yang digunakan Jurnal pemakaian bahan baku
Tidak ada
Jurnal umum
Ada
Register bukti kas keluar
Ada
Kartu harga pokok produk
Tidak ada
Kartu biaya
Tidak ada
a. Evaluasi Sistem Produksi pada CV Danmas Cushion CV Danmas Cushion merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang mebel dan kegiatan utama perusahaannya adalah memproduksi barang. Berikut ini merupakan evaluasi dari sistem produksi pada CV Danmas Cushion: 1) Evaluasi aktivitas siklus produksi
28 Aktivitas siklus produksi pada CV Danmas Cushion sudah cukup baik. Dalam aktivitas siklus produksi terdapat desain produk yaitu aktivitas yang bertujuan mendesain produk sesuai dengan permintaan atau pesanan pelanggan dalam hal bentuk fisik, kualitas, ketahanan, fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi. Selain itu terdapat perncanaan dan penjadwalan yang berfungsi untuk menentukan barang yang akan diproduksi agar produk jadi yang telah dibuat memenuhi pesanan yang ada dan tidak menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. Pada operasi produksi,
CV
Danmas
Cushion
belum
terkomputerisasi
atau
pengerjaannya masih manual yaitu hanya menggunakan alat-alat manual seperti mesin jahit, gunting, palu, staples gun, gergaji, bor, dan lain-lain. 2) Evaluasi fungsi terkait Sebagian besar sistem produksi pada CV Danmas Cushion sudah cukup baik. Fungsi yang terkait pada sistem CV Danmas Cushion sudah memiliki pemisahan fungsi seperti fungsi penjualan, fungsi produksi, fungsi perencanaan dan pengawasan, dan fungsi akuntansi biaya. Pada prakteknya walaupun sudah ada pemisahan fungsi namun pada beberapa fungsi petugas yang berwenang masih double job, seperti petugas dari fungsi akuntansi merangkap pada fungsi produksi dan fungsi perencanaan dan pengawasan dikarenakan jumlah pegawai yang tidak memadai dan berkompeten tidak cukup untuk memegang tanggung jawab pada masingmasing fungsi. Selain itu fungsi gudang tidak didapati pada perusahaan tersebut, akibatnya tidak ada pihak yang bertanggungjawab ketika adanya kehilangan maupun kerusakan pada bahan baku, bahan penolong maupun barang yang telah jadi. Selama ini pada CV Danmas Cushion belum ada
29 fungsi yang bertanggungjawab mengenai barang gudang, barang yang ada didalam gudang tidak tercatat dalam dokumen dan hanya sebagai tempat pemindahan barang yang telah jadi dan akan dikirim. Selain itu apabila tidak ada fungsi gudang maka tidak ada kontrol terhadap fungsi produksi. Pegawai pada bidang produksi akan mudah melakukan kecurangan seperti melaporkan barang yang banyaknya tidak sesuai dengan barang yang yang disetorkan ke gudang. 3) Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan CV Danmas Cushion sudah cukup baik. Dokumen tersebut antara lain adalah surat order produksi yang digunakan untuk mencatat order barang yang akan diproduksi dari pelanggan dan disertai gambar produk, daftar kebutuhan barang yaitu daftar-daftar bahan baku maupun bahan lain yang akan digunakan untuk memproduksi barang yang telah diorder oleh pelanggan, daftar kegiatan produksi yaitu daftar urutan jenis kegiatan dalam dan fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk sesuai dengan surat order produksi, dokumen ini mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk memproduksi produk, laporan produk selesai yang digunakan untuk memberitahukan selesainya produk pesanan kepada masing-masing fungsi, bukti memorial yang digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka, dan bukti kas keluar yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas. Setiap dokumen sudah dibuat rangkap dan bernomor urut agar dapat dilakukan internal check antara unit
30 organisasi pelaksana dan diotorisasi oleh fungsi yang berwenang untuk mengeluarkan dokumen tersebut. Namun tidak ada fungsi gudang pada sistem produksi CV Danmas Cushion, hal tersebut berakibat pada tidak dibuatnya dokumen yang berkaitan dengan gudang, seperti bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang dan bukti pengembalian barang gudang. Selain tidak ada otorisasi dari fungsi gudang dan tidak adanya dokumen pendukung atas transaksi penjualan yang berdampak pada sulitnya pengawasan pada bagian penjualan. Sisa bahan baku yang masih bernilai seperti sisa busa, kain, benang, lem dan bahan yang lainnya dapat menimbulkan fraud jika bukti pengembalian barang gudang tidak didapati pada dokumen yang digunakan pada CV Danmas Cushion. 4) Evaluasi terhadap catatan akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan oleh CV Danmas Cushion masih kurang baik. Catatan yang digunakan hanya jurnal umum yang digunakan untuk mencatat tentang transaksi pembayaran gaji dan upah, depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan terpakainya persekot biaya dan register kas keluar yang digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran yang berupa pengeluaran kas. Dalam sistem produksi pencatatan yang baik sangat dibutuhkan untuk memudahkan dalam menentukan keputusan bagi manajer maupun pimpinan perusahaan serta untuk memudahkan pengawasan terhadap sistem produksi. Jika tidak ada jurnal pembelian bahan baku maka perhitungan stok bahan baku tidak akurat dan tidak dapat menedeteksi jika terjadi fraud. Meskipun sudah membuat perhitungan harga pokok namun bagian akuntansi tidak membuat kartu
31 HPP maupun kartu biaya dikarenakan setelah menentukan biaya, bagian akuntansi langsung menulis harga jual pada surat order produksi sehingga tidak ada biaya yang tercatat dalam dokumen maupun catatan akuntansi. Hal ini menjadikan informasi terkait HPP menjadi kurang efektif karena tidak ada dokumentasi mendetail jika suatu hari diperlukan kembali. 2. Analisis Harga Pokok Produksi pada CV Danmas Cushion CV Danmas Cushion merupakan UMKM yang bergerak di bidang mebel. Mereka memproduksi jok kayu, sofa dan cushion. Dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP), pemilik menghitung dengan cara sebagai berikut:
No.
Biaya
Tabel 3.2 Perhitungan HPP Cushion
Sofa (2 seat)
(60cm x 60cm)
1
Kain
45.000
270.000
2
Busa
30.000
500.000
3
Rangka kayu
4
Plastik (kemasan)
600.000
Harga Pokok Produksi
500
1.000
75.500
1.371.000
Dari data tersebut, biaya-biaya yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Biaya No.
Komponen Biaya
Direct/Indirect
Fixed/Variable
1
Kain
Direct Material
Variable Cost
2
Busa
Direct Material
Variable Cost
3
Rangka kayu
Direct Material
Variable Cost
4
Plastik (kemasan)
Indirect Material
Variable Cost
32 Dari perhitungan HPP dan Tabel Klasifikasi biaya diatas dapat diketahui bahwa komponen pembentuk HPP hanya direct material dan indirect material yang termasuk dalam variable cost. Dalam proses produksi pihak CV Danmas Cushion tidak memasukan biaya tenaga langsung dan biaya overhead yang dibebankan ke produk seperti biaya depresiasi mesin jahit, biaya depresiasi peralatan dan biaya listrik untuk penggunaan mesin jahit dan peralatan yang menggunakan energi listrik, dan juga perusahaan belum memasukkan biaya bahan penolong seperti benang dan lem. Hal ini disebabkan pemilik berpikir bahwa HPP hanya biaya yang melekat secara fisik dengan produk. Padahal menurut teori akuntansi yang dikemukakan oleh Mulyadi (2012), bahwa perhitungan harga pokok produksi yang benar harus mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dari data diatas biaya-biaya yang seharusnya dimasukkan ke dalam komponen HPP adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Klasifikasi Biaya No.
Komponen Biaya
Direct/Indirect
Fixed/Variable
1
Kain
Direct Material
Variable Cost
2
Busa
Direct Material
Variable Cost
3
Rangka kayu
Direct Material
Variable Cost
4
Benang
Indirect Material
Variable Cost
5
Lem
Indirect Material
Variable Cost
6
Plastik (kemasan)
Indirect Material
Variable Cost
7
Biaya perlengkapan
Indirect Material
Fixed Cost
8
Biaya depresiasi mesin
Indirect Cost
Fixed Cost
33 No.
Komponen Biaya
Direct/Indirect
Fixed/Variable
9
Biaya depresiasi peralatan
Indirect Cost
Fixed Cost
10
Tenaga kerja langsung
Direct Labour
Variable Cost
11
Listrik
Indirect Cost
Fixed Cost
Semua komponen yang ada diatas seharusnya menjadi biaya pembentuk pada HPP karena biaya-biaya tersebut masih terkait dengan produksi. Selain macam-macam biaya tersebut, diketahui pula informasi sebagai berikut: 1. Mesin jahit, bor, dan alat lainnya serta listrik pabrik yang menggunakan listrik memiliki biaya listrik tiap bulannya yaitu Rp 800.000,-. Listrik masuk ke dalam biaya tetap dikarenakan produksi pada tiap minggu ratarata penggunaan listrik sama dan tidak ada kerja lembur, pembayaran listrik dilakukan tiap minggu menggunakan token listrik prabayar sebesar Rp 200.000. 2. Bahan lain seperti benang dan lem dilakukan pembelian sesuai jumlah pesanan. Untuk 1 roll benang dapat digunakan untuk 10 cushion dengan harga benang Rp 10.000, dan untuk 1 bungkus lem dapat digunakan untuk 2 sofa (2 seat) dengan harga Rp 24.000. 3. Selama sebulan pemilik rata-rata menghasilkan produk sebanyak 2050 buah, dengan proporsi 2000 untuk cushion dan 50 untuk sofa (2 seat). 4. Selama sebulan pemilik membeli perlengkapan produksi seperti paku dan sekrup masing-masing 1 box dengan jumlah Rp 200.000, dan biaya perlengkapan lain seperti isi staples gun dan lain-lain sebesar Rp 100.000. 5. Setiap bulannya perusahaan mengakui biaya depresisasi mesin jahit yang sebesar Rp 100.000 dari 3 mesin jahit yang harga satuannya sebesar Rp
34 2.000.000 yang dibeli pada Januari 2012. Dan biaya depresiasi peralatan sebesar Rp 20.000 dari jumlah peralatan sebesar Rp 1.200.000. Berdasarkan keterangan yang ada maka dapat dilakukan perhitungan HPP sebagai berikut: Tabel 3.5 Perhitungan HPP No.
Biaya
Cushion
Sofa (2 seat)
Total
Variable Cost 1
Kain
45.000
270.000
315,000
2
Busa
30.000
500.000
530,000
3
Rangka Kayu
600.000
600,000
4
Plastik
500
1.000
1,500
5
Tenaga kerja langsung
2.000
50.000
52,000
6
Benang
1.000
7
Lem
1.000 12.000
12.000
Total Variable Cost per pack
78.500
1.433.000
1.501.500
8
Produksi
X 2,000
X 50
Aaaaa
aa
2050 produk
aaaaaaaaa
aaaaaaaaaa
aaaaaaaa
157.000.000
71.650.000
228.650.000
sebulan
sebanyak
Total Variable Cost
Fixed Cost 9
Biaya depresiasi mesin
100.000
10
Biaya depresiasi peralatan
20.000
11
Biaya perlengkapan
300.000
12
Listrik
800.000
Total Fixed Cost
Total HPP
1.220.000
229.870.000
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa fixed cost masih berdiri sendiri dan belum terdistribusikan ke tiap-tiap produk. Apabila pemilik ingin mengetahui berapa HPP untuk tiap-tiap produknya, maka pemilik harus mendistribusikan fixed cost ke tiap-tiap
35 produk. Salah satu caranya adalah mengalikan fixed cost dengan rata-rata tertimbang yang didapat dari perbandingan variable cost per item dengan total variable cost per item lalu dibagi kuantitas produksi tiap-tiap item. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Tabel 3.6 Perhitungan Fixed Cost dengan Rata-Rata Tertimbang
Q
Fixed Cost per Pack
Variable Cost per Pack
HPP per pack
68,66%
2,000
419
78.500
78.919
31,34%
50
7.647
1.433.000
1.440.647
100%
2.050
8.066
1.511.500
1.519.566
Total Fixed Cost
Rata-rata Tertimbangan
Cushion
1.220.000
Sofa (2 seat)
1.220.000
Produk
Total
a. Analisis Cost-Volume-Profit pada CV Danmas Cushion Dalam satu bulan, produk CV Danmas Cushion diproduksi dan terjual sebanyak 2050 produk. Jumlah tersebut terdiri atas 2000 cushion dan 50 buah sofa 2 seat. Analisis terkait Cost-Volume-Profit pada produk CV Danmas Cushion pada periode tersebut ditunjukkan dengan tabel-tabel di bawah ini: Tabel 3.7 Contribution Income Statement Cushion CV Danmas Cushion Contribution Income Statement Bulan X 2016 Total (Rp)
Per Unit (Rp)
Penjualan (2,000 buah)
173.650.000
86.825
Biaya Variabel
157.000.000
78.500
Marjin Kontribusi
16.650.000
8.325
Biaya Tetap Pendapatan Bersih
837.652 15.812.348
36 Tabel 3.8 Contribution Income Statement Sofa (2 seat) CV Danmas Cushion Contribution Income Statement Bulan X 2016 Total (Rp)
Per Unit (Rp)
Penjualan (50 sofa)
78.832.500
1.576.650
Biaya Variabel
71.650.000
1.433.000
Marjin Kontribusi
7.182.500
143.650
Biaya Tetap Pendapatan Bersih
382.348 6.800.152
Selanjutnya untuk perhitungan Break-Even Point (BEP) atau titik pulang yang dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (total penghasilan = total biaya), BEP dihitung dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Cushion: -
BEP in unit = Biaya Tetap : Marjin Kontribusi per Unit BEP in unit = 755.260 : (16.650.000/2000) BEP in unit = 90.72 unit BEP in unit ≈ 91 unit
-
BEP in Rupiah = Biaya Tetap : Rasio Marjin Kontribusi BEP in Rupiah = 755.260 : (16.650.000/173.650.000) BEP in Rupiah = Rp 7.876.930,87 BEP in Rupiah ≈ Rp 7.876.931
37 2. Sofa (2 seat) -
BEP in unit = Biaya Tetap : Marjin Kontribusi per Unit BEP in unit = 382.348 : (7.182.500/50) BEP in unit = 2,66 unit BEP in unit ≈ 3 unit
-
BEP in Rupiah = Biaya Tetap : Rasio Marjin Kontribusi BEP in Rupiah = 382.348 : (7.182.500/78.832.500) BEP in Rupiah = Rp 4.196.512,18 BEP in Rupiah ≈ Rp 4.196.512 Dilihat dari perhitungan BEP diatas maka untuk produk cushion
perusahaan harus menjual 91 unit pada tiap bulannya untuk mecapai BEP, dan untuk produk sofa (2 seat) perusahaan harus menjual 3 unit untuk mencapai BEP. Sedangkan perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp 7.876.931 untuk produk cushion dan omset sebesar Rp 4.196.512 untuk produk sofa (2 seat) pada tiap bulannya. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan sudah sagat baik dikarenakan sudah melampaui BEP produk, seperti produk cushion yang seharusnya dalam sebulan perusahaan menjual 91 unit namun perusahaan dapat menjual sebanyak 2000 unit, dan produk sofa (2 seat) yang seharusnya dalam sebulan perusahaan menjual 3 unit namun perusahaan dapat menjual 50 unit. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran CV Danmas Cushion sudah cukup baik dan memuaskan. Pada bagian sebelumnya telah terhitung HPP yang telah dialokasikan semua komponen biayanya. Maka apabila pemilik masih menggunakan harga penjualan yang lama maka akan dipastikan profit yang diterima akan turun
38 atau malah bisa rugi. Hal ini disebabkan karena perusahaan tidak memasukkan semua unsur-unsur biaya yang sebenarnya dibayarkan dalam perhitungan HPP. Maka dari itu perlu dilakukan penyesuaian harga jual pada tiap-tiap produk yang ada apabila pemilik ingin mempertahankan rasio keuntungan dari tiap produknya. Sebagaimana dalam perhitungan berikut: -
Sebelum Pengalokasian Tabel 3.9 Rasio Keuntungan Tiap Produk Sebelum Pengalokasian Cushion
Sofa (2 seat)
Penjualan
173,650,000
78,832,500
Variable Cost
151,000,000
68,550,000
22,650,000
10,282,500
-
-
22,650,000
10,282,500
13%
13%
Contribution Margin Fixed Cost Profit % Profit
-
Sesudah Pengalokasian Tabel 3.10 Rasio Keuntungan Tiap Produk Sesudah Pengalokasian Cushion
Sofa (2 seat)
Penjualan
173.650.000
78.832.500
Variable Cost
157.000.000
71.650.000
16.650.000
7.182.500
837.652
382.348
15.812.348
6.800.152
9.10%
9.47%
Contribution Margin FixedCost Profit %Profit
Penyesuaian harga penjualan yang perlu dilakukan agar presentase profit dapat tetap sama yaitu:
39 -
Cushion Harga Penjualan = (Variable Cost + Fixed Cost) : (100% - %Profit) Harga Penjualan = (157.000.000 + 837.652) : (100% - 13%) Harga Penjualan = Rp 181.422.588,51 Harga Penjualan ≈ Rp 181.422.589 Harga per Produk = 181.422.589 : 2000 Harga per Produk = Rp 90.712
-
Sofa (2 seat) Harga Penjualan = (Variable Cost + Fixed Cost) : (100% - %Profit)
Harg
Penjual= (71.650.000 + 382.348) : (100% - 13%)
Harga Penjuala
= Rp 82.795.802,30
Harga Penjualan
≈ Rp 82.795.802
Harga per Produk = 82.795.802 : 50 Harga per Produk
= Rp 1.655.916
Dari perhitungan HPP dengan metode analisis Cost-Volume-Profit diatas dapat diketahui bahwa nilai HPP yang dihitung oleh perusahaan belum mengalokasikan semua variable cost dan fixed cost sehingga laba yang terhitung oleh perusahaan adalah 13% tiap produknya. Namun setelah pengalokasian biaya laba yang diperoleh perusahaan rata-rata hanya 9%, sehingga jika tidak dialokasikan maka walaupun tercatat laba sebesar 13% yang tercatat hanya laba kotor karena ada biaya yang harus dibayarkan lagi. Jika perusahaan ingin memperoleh marjin laba yang sama maka perusahaan perlu menyesuaikan harga jual menjadi Rp 90.712 untuk harga satuan produk cushion dan Rp 1.655.916 untuk harga satuan produk sofa (2 seat).
40 3. Manfaat diterapkannya sistem produksi sesuai dengan yang telah dievaluasi dan analisis cost-volume-profit pada CV Danmas Cushion a. Sistem yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan Dengan adanya sistem yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan akan memudahkan perusahaan dalam membuat catatan akuntansi dan memudahkan pemisahan fungsi sehingga fraud dapat dihindari. b. Adanya dokumen pendukung yang memudahkan pengawasan sistem produksi. Dokumen yang dibuat dengan rangkap dan bernomor urut dapat memudahkan pimpinan perusahaan dalam mengawasi kegiatan produksi dalam CV Danmas Cushion. c. CV Danmas Cushion akan memiliki catatan akuntansi yang lebih baik dan tertata dengan rapi. d. Perhitungan harga pokok lebih akurat. Perhitungan HPP mencakup semua komponen variable cost dan fixed cost. e. Manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat. Dengan sistem produksi yang baik dan tertata rapi serta akuntansi biaya yang tercatatat dan terhitung dengan baik, maka akan sangat memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan.
C. Kelebihan dan Kelemahan jika diterapkannya sistem produksi sesuai dengan yang telah dievaluasi dan analisis cost-volume-profit pada CV Danmas Cushion 1. Kelebihan a. Sistem produksi yang sesuai dengan teori sudah mencakup pengendalian internal.
41 b. Teori perhitungan yang cenderung mudah dipahami. Teori perhitungan yang digunakan sebenarnya sama namun unsur-unsur yang dimasukan dalam perhitungan pada CV Danmas Cushion masih belum benar. c. Dalam mengklasifikasikan biaya tidak dibutuhkan professional judgement. Professional judgement
atau pengakuan dari tenaga ahli tidak dibutuhkan
dalam mengklasifikaasi biaya, sehingga karyawan yang memiliki kemampuan yang cukup dapat mengklasifikasikan sendiri. 2. Kelemahan a. CV Danmas Cushion tidak memiliki karyawan yang memadai dan berkompeten. Karyawan yang ada pada CV Danmas Cushion sebagian besar hanya lulusan SMP dan SMA sehingga dalam menjalankan sistem yang lebih baik masih dinilai rumit oleh sebagian karyawan. b. Biaya yang dibutuhkan lebih tinggi. Dikarenakan penambahan catatan dan dokumen yang digunakan memerlukan arsip yang lebih banyak sehingga dapat menambah biaya pada CV Danmas Cushion, juga pada penambahan karyawan yang berkompeten untuk bertugas pada masing-masing fungsi yang menambah pembayaran gaji karyawan. c. Tidak adanya ruang untuk pengarsipan yang baik. Ruang yang ada pada CV Danmas Cushion masih terbatas, tidak ada ruang untuk penempatan ruang arsip.