BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data dan Pembahasan Berdasarkan perumusan masalah pada Bab 1, maka diperlukan pembatasan masalah dalam menganalisis data. Hal ini bertujuan agar pembahasanmasalah lebih terarah. Oleh karena itu, permasalahan masalah dibatasi berikut: 1.
Analisis kontribusi jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Karanganyar 2012-2014.
2.
Analisis upaya yang dilakukan DPPKAD terhadap jenis-jenis Pendapatan Asli Daerahnya di Karanganyar 2012-2014. Pembahasan pemasalahan kontribusi penerimaan dan pertumbuhan
jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah dijelaskan berikut: 1.
Kontribusi jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Karanganyar 2012-2014 Dalam menentukan tingkat kontribusi jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah dilakukan dengan cara membandingkan
realisasi dengan Pendapatan Asli Daerah yang
kemudian dikalikan dengan 100%. Cara menghitungnya dijelaskan sebagai berikut: ππ’πππ βπππ πππ ππ πππππππ βπππππ ππ΄π·
Kontribusi =
ππππππ ππ πππππππππππππ΄π·
43
π₯100%
44
a. Pajak Daerah 45.658.231.047
Tahun 2012 =116.706.893.419 π₯100% = 39,122% 77.015.249.349
Tahun 2013 =161.715.929.349 π₯100% = 47,624% 86.152.370.887
Tahun 2104 =215.298.860.199 π₯100% = 40,015% b. Retribusi Daerah 15.646.685.611
Tahun 2012 =116.706.893.419 π₯100% = 13,407% 20.874.824.214
Tahun 2013 =161.715.929.349 π₯100% = 12,908% 28.717.727.165
Tahun 2014 =215.298.860.199 π₯100% = 13,339% c. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun 2012 =
4.039.677.413 116.706.893.419
π₯100% = 3,461%
7.603.188.065
Tahun 2013 =161.715.929.349 π₯100% = 4,702% 7.696.875.835
Tahun 2014 =215.298.860.199 π₯100% = 3,575% d. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 51.365.299.348
Tahun 2012 =116.706.893.419 π₯100% = 44,010% 56.222.667.712
Tahun 2013 =161.715.929.349 π₯100% = 34,766% 92.731.886.312
Tahun 2014 =215.298.860.199 π₯100% = 43,071%
45
Tabel 3.1 Tabel Presentase Kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD Kabupaten Karanganyar 2012-2014 Tahun
Realisasi
PAD
Presentase
2012
45.658.231.047
116.706.893.419
39,1%
2013
77.015.249.349
161.715.929.349
47,6%
2014
86.152.370.886
215.298.860.119
40,0%
Sumber: Kantor DPPKAD Karanganyar (telah diolah)
Berdasarkan Tabel 3.1 kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2012-2014 mengalami fluktuatif. Pada tahun 2013 sebesar 47,6% naik dari tahun 2012 sebesar 39,1%, naik 8,5% disebabkan karena tahun 2013 secara realisasi Pajak Daerah mengalami peningkatan yang tinggi. Peningkatan disebabkan karena jenis Pajak Daerah banyak mengalami peningkatan seperti Pajak Restoran yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi disebabkan karena restorannya bertambah banyak dari tahun lalu dan banyak terdapat restoran yang besar seperti Sambal Layah dan lain-lainnya, tidak hanya restoran tetapi rumah makan dan catering pun bertambah banyak sehingga realisasi Pajak Restoran meningkat. Untuk sampel penulis melakukan wawancara terhadap salah satu wajip pajak restoran sebagai berikut. βRumah makan saya buka dari jam 9.00 sampai habis. Makanan yang sering dipesan nasi soto dan esteh. Untuk harga sendiri per porsi
46
Rp 8000. Omset yang saya dapatkan kira-kira Rp 350.000 per bulan. Saya rutin setiap bulan membayar pajak ddan biasanya pegawai DPPKAD datang kesini untuk menagih. Sebetulnya saya keberatan untuk membayar pajak setiap bulannya karena rumah makan ini termasuk yang kurang besa, tapi harus bagaimana lagi, saya harus taat peraturan.β Realisasi Pajak Daerah sebelumnya tidak terdapat Pajak Bumi dan Bangunan
dan terdapat realisasi sebesar Rp 22.685.549812
terjadi disebabkan adanya peralihan pajak ke tahun 2013, karena itu Pajak Daerah mengalami peningkatanyang sangat tinggi. Selain Pajak Restoran dan PBB yaitu Pajak Hiburan mengalami peningkatan yang disebabkan karena adanya hiburan yang sering diadakan yaitu sirkus akrobatik dan sektor pariwisata yang penerimaannya cukup besar. Kemudian Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan mengalami peningkatan karena tidak dilakukan kegiatan proses verifikasi sehingga memberikan peluang keuntungan untuk pihak Wajib Pajak dan juga PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah) dikarenakan tidak melakukan
pengecekan,
jika
diadakan
pengecekan
proses
verifikasinya akan terhambat dalam peralihan hak. Jenis Pajak Daerah lainnya yang mengalami peningkatan yaitu Pajak Hotel yaitu yang disebabkan tahun kalender yang banyak adanya tanggal merah/long weekenddan meningkatnya pariwisata yang ada di Karanganyar sehingga membuat wisatawan untuk berkunjung dan menginap di hotel atau penginapan setempat. Lainya Pajak Parkir mengalami peningkatan karena banyak wisata yang menginap di penginapan/hotel dan pasti tempat parkirnya bertambah banyak, tempat penitipan
47
kendaraan bertambah banyak dan karena wisata yang meningkat area parkir pun ikut meningkat. Dapat dilihat tabel diatas
kontribusi tahun 2014 menglami
penurunan sebesar 40,0% turun 7,6%, padahal Pendapatan Asli Daerahnya meningkat. Hal itu disebabkan karena kontribusi perhitungan tersebut tidak bisa dijadikan acuan karena Pendapatan Asli Daerah tidak hanya diambil dari Pajak Daerahnya saja, ada beberapa jenis yang terdapat didalamnya dan yang berpengaruh adalah Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Hal di atas didukung oleh salah satu pegawai DPPKAD Galuh Kurniawan, Amd seksi penetapan data sebagai berikut: βPresentase kontribusi tidak bisa dijadikan acuan, karena yang berpengaruh untuk jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah yaitu Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Untuk hasil kontribusi tergantung pembaginya yaitu pendapatan asli daerahnya.β Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami kenaikan karena adanya hasil penjualan aset daerah banyak terjadi lelang karena umur ekonomis aset daerahnya sudah habis, itu yang membuat kontribusi Pajak Daerah menurun. Penyebab lainnya yaitu terdapat pada Pajak Mineral Bukan Logam mengalami penurunan untuk realisasinya. Pajak Mineral Bukan Logam yang mengalami penurunan yaitu Batu Kali, Pasir Kali, Pasir Kerikil/Grosok, Tanah Uruk dan Batu Pecah/ Spilt disebabkan untuk batu dan pasir hanya terdapat sedikit bahan materialnya. Bea Perolehan Hak atas tanah dan bangunan mengalami penurunan yang
48
disebabkan karena diberlakukan lagi proses verifikasi sehingga membuat Wajib Pajak tidak mau melakukan pendaftaran BPHTB. Dengan diadakan kembali proses verifikasi tersebut kecurangan yang dilakukan oleh pihak PPAT dapat dihindari.Untuk jenis Pajak Daerah yang lain yaitu Pajak Hiburan mengalami penurunan karena kesadaran Wajib Pajak rendah tahun, banyak hiburan-hiburan yang tidak diadakan lagi karena kalah dengan Kota Surakarta dan kurrang baiknya manajemen pengelolaan kepariwisataan.
Tabel 3.2 Tabel Kontribusi Retribusi Daerah terhadap PAD Kabupaten Karanganyar 2012-2014 Tahun Realisasi PAD Presentase 2012
15.646.685.611
116.706.893.419
13,5%
2013
20.874.824.214
161.715.929.349
13,0%
2014
28.717.727.165
215.298.860.119
13,4%
Sumber: Kantor DPPKAD Karanganyar (telah diolah)
Berdasarkan Tabel 3.2 dapat dilihat kontribusi tahun 2013 sampai 2014 mengalami fluktuatif. Untuk kontribusi Retribusi Daerah sebesar 13,5% di tahun 2012. Kontribusi masih sama tahun 2013 di angka 13%
hanya turun 0,5% dari tahun sebelumnya. Kemudian untuk
tahun 2014 juga masih sama kontribusinya dari tahun sebelum-
49
sebelumnya 13,4%
hanya naik sebesar 0,4%. Karena Retribusi
Daerah realisasinya secara keseluruhan mengalami peningkatan tetapi hanya sedikit. Secara keseluruhan disebabkan karena adanya faktor hambatan Sumber Daya Masyarakat, untuk retribusi rumah potong hewan, penyedotan kakus kurang adanya kontrol maka realisasinya tidak mengalami kenaikan yang sangat signifikan dan termasuk usaha yang kecil. Sementara untuk tempat khusus parkir pengelolaannya kurang terkontrol dan bisa disalahgunakan misalnya tidak melaporkan pendapatannya secara penuh hanya melaporkan 50%nya saja. Hal tersebut didukung oleh salah satu pegawai DPPKAD Galuh Kurniawan, Amd seksi penetapan data sebagai berikut: βFaktor karena adanya hambatan SDM, misalnya tempat khusus parkir kurang terkontrol dan disalahgunakan. Secara kontroling kurang untuk tempat rumah potong hewan dan penyedotan kakusβ
Tabel 3.3 Tabel Kontribusi Pengelolaan Daerah yang Dipisahkan terhadap PAD Kabupaten Karanganyar 2012-2014 Tahun Realisasi PAD Presentase 2012
4.039.677.413
116.706.893.419
3,4%
2013
7.603.188.065
161.715.929.349
4,7%
2014
7.696.875.835
215.298.860.119
3,5%
Sumber: Kantor DPPKAD Karanganyar (telah diolah)
50
Berdasarkan Tabel 3.3 kontribusi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mengalami fluktuatif. Kontribusi tahun 2013sebesar 4,7% naik sebesar 1,3%. Disebabkan karena BPR BKK Tasikmadu dan BPR BKK Karanganyar mengalami penurunan, tetapi untuk Bank Jateng dan Bank Daerah mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Kontribusi sebesar 3.5% turun sebesar 1,2% di tahun 2014. Secara keseluruhan disebabkan karena dalam manajemen untuk Perusahaan milik Daerah/BUMD berbeda-beda atau sistem manajemennya sendiri-sendiri dan pihak DPPKAD tidak bisa ikut campur hanya menerima bagi hasilnya saja serta pihak DPPKAD tidak bisa meningkatkan bagi hasil untuk Perusahaan milik Daerah/BUMD sehingga realisasinya hanya mengalami peningkatan yang kurang signifikan. Hal di atas didukung oleh salah satu pegawai DPPKAD Galuh Kurniawan, Amd seksi penetapan data sebagai berikut: βSecara manajemen berbeda-beda, DPPKAD tidak bisa ikut campur hanya terima bagi hasil dan tidak bisa meningkatkan bagi hasil.β
51
Tabel 3.4 Tabel Kontribusi Lain-lain Pendapatan yang Sah terhadap PAD Kabupaten Karanganyar 2012-2014 Tahun Realisasi PAD Presentase 2012
51.362.299.348
116.706.893.419
44,0%
2013
56.222.667.721
161.715.929.349
34,8%
2014
92.731.866.312
215.298.860.119
43,0%
Sumber: Kantor DPPKAD Karanganyar (telah diolah)
Berdasarkan Tabel 3.4 tahun 2013 kontribusinya sebesar 34,8%, turun
sebesar
9,2%.
Untuk
tahun
selanjutnya
kontribusinya
mengalami peningkatan 43,0% naik sebesar 8,2%. Hal ini disebabkan karena kontribusi mengalami penurunan
karena selisih Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah antara tahun 2012 dan 2013 hanya mengalami peningkatan secara realisasi sedikit yaitu sebesar Rp 4.860.368.373 sehingga membuat kontribusinya menurun. Kontribusi lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami peningkatan 43,0% naik sebesar 8,2%, karena sendiri hasil penjualan aset daerah banyak yang dilelang karena umur ekonomis aset tersebut sudah
habis dan ada hasil dari Dana kapitasi JKN yang tahun
sebelumnya tidak terdapat tersebut. Untuk kontribusinya itu tergantung dengan pembaginya yaitu Pendapatan Asli Daerahnya. Hal di atas didukung oleh salah satu pegawai DPPKAD Galuh Kurniawan, Amd seksi penetapan data sebagai berikut:
52
βHasil penjualan aset daerah tahun 2014 banyak yang dilelang karena umur ekonomisnya sudah habis.β
Tabel 3.5 Tabel Presentase Jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah 2012-2014 di Karanganyar Tahun Pajak Retribusi Pengelolaan Lain-lain Daerah Daerah Kekayaan Pendapatan Daerah yang Daerah yang Dipisahkan Sah 2012 39,1% 13,5% 3,4% 44,0% 2013
47,6%
12,0%
4,7%
34,8%
2014
40,1%
13,4%
3,5%
43,0%
Sumber: Kantor DPPKAD (telah diolah) Dari Tabel 3.5 bisa dilihat rincian presentase kontribusi jenisjenis Pendapatan Asli Daerah yaitu dari tahun 2012 sampai tahun 2014 untuk masing-masing jenis Pendapatan Asli Daerah mengalami fluktuatif. Untuk Pajak Daerah sendiri yang realisasi Pajak Daerah mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami peningkatan sedikit, karena kontribusi tidak bisa dijadikan acuan karena PAD tidak hanya dari Pajak Daerah ada komponen lainnya.Selain itu penyebabnya banyak jenis Pajak Daerah seperti Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Hotel dan BPHTB mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Di dalam realisasi Pajak Daerah tahun 2012 tidak terdapat Pajak Bumi dan Bangunan dan selanjutnya terdapat realisasi sebesar Rp
53
22.685.549812, karena itu Pajak Daerah mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Dan Pyang ajak Daerah mengalami penurunan disebabkan karena
Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah
mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Faktor kontribusi mengalami penurunan karena jenis Pajak Daerah ada yang mengalami penurunan yaitu Pajak Hiburan karena faktor kesadaran Wajib Pajak rendah, banyak hiburan yang mengalami penutupan karena tidak dapat bersaing dengan Surakarta dan dari sektor pariwisata pengelolaan manajemennya buruk. Selain itu BPHTB disebabkan karena ditiadakannya proses verifikasi. Retribusi Daerah juga mengalami fluktuatif dan kontribusinya berkisaran 13% , hanya mengalami peningkatan 0,4% dan penurunan 0,5% disebabkan karena adanya hambatan Sumber Daya Masyarakat (SDM). Pengelolaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan juga mengalami fluktuatif dan
kontribusinya mengalami peningkatan
1,3% dan penurunan 1,2% disebkan karena karena itu termasuk Perusahaan Milik Daerah/BUMD jadi secara sistem manajemennya berbeda-beda karena milik daerah sehingga tidak bisa ikut campur hanya menerima bagi hasilnya. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah juga mengalami fluktuatif. Pada tahun 2014 sendiri realisasinya naik cukup tinggi dari tahun sebelumnya yang disebabkan penjualan aset daerah yang umur ekonimisnya sudah habis dan adanya hasil Dana Kapitasi YKN.
54
2.
Upaya yang dilakukan oleh DPPKAD terhadap jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah Upaya yang dilakukan oleh DPPKAD ada dua yaitu: a. Identifikasi Mengefektifkan
pemungutan
pajak
atau
retribusi
dan
mengefisienkan cara pemungutannya pada obyek dan subyek yang sudah ada misalnya melakukan perhitungan potensi, penyuluhan, meningkatkan pengawasan dan pelayanan. 1) Pengelolaan misalnya
pengelolaan pajak
daerah
harus
diperbaiki lagi, tidak hanya Pajak Daerah tetapi jenis PAD lainnya
juga
harus
diperbaiki
lagi
Retribusi
Daerah,
Pengelolaan Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. 2) Peningkatan mutu pegawai, misalnya meningkatkan motivasi dan penyegaran pegawai, lainnya pegawai tersebut diberikan reward dan punishment. 3) Penyempurnaan Undang-Undang Pajak. b. Ekstensifikasi Melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan PAD dengan cara menjaring wajib pajak baru melalui pendataan dan pendaftaran atau menggali pajak baru dan upaya memperluas subyek dan obyek pajak serta penyesuaian tarif.
55
1) Perluasan Wajib Pajak, harus lebih teliti dalam mendata dan mendaftar wajib pajak baru. 2) Penyempurnaan tarif, untuk penyempurnaan tarif tergantung kategorinya. 3) Perluasan Obyek Pajak.
B. Temuan 1. Kelebihan a. Realisasi jenis-jenis Pendapatan Asli Daerah yaitu Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan
Lain-lain
Pendapatan
Daerah
yang
Sah
mengalami
peningkatan selama tahun 2012 sampai 2014. Walaupun apabila dihitung presentase kontribusinya fluktuatif. b. Di tahun 2013 realisasi banyak jenis Pajak Daerah yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi seperti Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, BPHTB sehingga membuat Pajak Daerah di tahun 2013 mengalami kenaikan yang tinggi dari tahun sebelumnya. 2. Kekurangan a. Adanya penurunan kontribusi Pajak Daerah di tahun 2014 yang disebabkan karena Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami kenaikan, sehingga berpengaruh terhadap kontribusi Pajak Daerah.
56
b. Upaya yang digunakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah kurang berhasil atau kurang efektif karena banyak yang mengalami penurunan.