BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. (Alwi, dkk. 2003:588). 2.1.1 Puisi Puisi adalah suatu yang menyenangkan sekaligus cara pengungkapannya atau kata-kata yang penyair gunakan untuk menyatakan ide dan perasaannya itu berbeda-beda, puisi juga merupakan manifesta jiwa penyair dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan gejolak dan sandungan-sandungan. (Siregar, 2000:2). Menurut Slamet Mulyana dalam Mursini (2011:66) menyatakan bahwa puisi merupakan intensitas bahasa dari pelbagai peristiwa bahasa yang telah tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa mencari hakikat pengalamannya tersusun dengan sistem korespondensi dalam suatu bentuk. 2.1.2
Simbolis Simbolis adalah mengenai lambang; sebagai lambang; menjadi lambang.
Simbolis juga merupakan suatu peristiwa dimana suatu benda, kejadian atau
Universitas Sumatera Utara
keadaan digambarkan dengan maksud untuk menggambarkan benda, kejadian atau keadaan lain. (Saini, 1993:186). 2.1.3
Makna Simbolis Makna adalah arti; pengertian yang diberikan pada suatu kebahasaan.
Simbol merupakan bahasa kias yang sering dijumpai penggunaanya dibandingkan jenis bahasa kias yang lain. Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu. Simbol dapat juga diartikan sebagai bahasa kias yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan lambang untuk menyatakan maksud. Tujuannya untuk memperjelas makna dalam puisi sehingga dapat mengugah jiwa pembaca. Simbolis adalah mengenai lambang. Jadi makna simbolis adalah pengertian yang diberikan pada kata yang diberikan pada kata yang digambarkan yang dibuat untuk mewakilkan suatu gagasan. 2.2
Landasan Teori 1. Pendekatan Struktural Sajak (karya sastra) merupakan sebuah struktur. Struktur tersebut
merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik, saling menentukan. Dengan pengertian seperti itu maka analisis struktural adalah analisis karya dan penguraian bahwa tiap unsur tersebut
mempunyai
makna
hanya
dalam
kaitan
dengan
unsur-unsur
lainnya,bahkan juga berdasarkan tempatnya dalam struktur. (Pradopo, 2005:120).
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan struktural dikenal juga dengan istilah lain yaitu pendekatan intrinsik, objektif, analitik dan formal. Pendekatan analitis atau struktural dalam apresiasi puisi adalah pendekatan secara sistematis objektif berusaha untuk menelaah unsur-unsur intrinsik dalam puisi. (Aminuddin, 1995:164). 1.
Pendekatan Semiotik Semiotik merupakan ilmu tentang tanda. Secara etimologis semiotik
berasal dari kata Yunani semeion yang berarti penafsiran tanda atau tanda dimana sesuatu dikenal. Semiotika ialah ilmu tentang tanda atau studi tentang bagaimana sistem penandaan berfungsi. Semiotika ialah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajati “tanda” dan biasa disebut filsafat penanda. Semiotika adalah teori dan analisis berbagai tanda dan pemaknaan. Roland Barthes dalam teorinya tersebut mengembangkan semiotika menjadi dua tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung dan pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti. (Yusita Kusumarini, 2006) Tanda ini akan digunakan untuk menganalisis katakata dengan makna simbolis dalam kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra.
Analisis ini akan dilakukan dengan penerapan teori semiotik
Rolland Bathes dengan penerapan kode simbolik. Kode simbolik menurut Rolland Barhthes adalah dunia lambang yaitu, personifikasi manusia dalam menghayati arti hidup dan kehidupan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut A.Teew (1984:6) semiotik adalah tanda sebagai tindak komunikasi
dan
kemudian
disempurnakan
menjadi
model
sastra
yang
mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala sastra sebagai alat komunikasi yang khas dalam masyarakat manapun.
1.3
Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat (sesudah
menyelidiki atau mempelajari) (KBBI, 2005:1198). Pustaka adalah kitab, buku (KBBI, 2005:912). Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra merupakan kumpulan puisi yang belum pernah dipublikasikan. Kumpulan puisi ini merupakan kumpulan puisi yang Rendra berikan kepada istrinya Ken Zuraida, untuk disimpan. Akhirnya, Februari 2013 Ken Zuraida membuka diri dan member izin kepada Bentang Pustaka untuk menerbitkan puisi-puisi Rendra. Untuk dapat memecahkan masalah dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Sebagai
bahan
rujukan
peneliti
mengambil
beberapa
penelitian
yang
menggunakan semiotik dan struktural sebagai teorinya, Farida (2002), dalam skripsi yang berjudul Aku Ini Binatang Jalang Karya Chairil Anwar: Ketidak Berdayaannya Menghadapi Maut. Dalam sikripsinya tersebut Farida membahas pemahaman Chairil Anwar tentang Maut. Saiful Munir dari fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Malang dalam skripsinya tahun 2013 menganalisis Diksi dan Majas dalam Kumpulan
Universitas Sumatera Utara
Puisi
Nyanyian
dalam
Kelam
Karya
Sutikno
W.S:
Kajian
Stilistika
mengungkapkan bagaimana penggunaan diksi dalam Kumpulan Puisi Nyanyian dalam Kelam karya Sutikno W.S. dalam skripsi ini juga di analisis bagaimana penggunaan Gaya bahasa dalam puisi Sutikno W.S. Skripsi Sitta Muftya yang berjudul Analisis Struktural-Semiotik Tiga Puisi Mik’hail Nu’aumah fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang membahas tentang Struktur batin dan struktur puisi. Makalah yang berjudul
analisis simbolik sajak Bulan Mei 1998 di
Indonesia yang dipublikasikan oleh A. M. Bayu Al-Ghazali. S. M Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin Makassar. Dalam makalah ini dijelaskan mengenai elemen-elemen simbolik yang terdapat pada puisi. Berdasarkan pengamatan, peneliti tidak menemukan adanya penelitian yang pernah dilakukan pada puisi W.S. Rendra Doa untuk Anak Cucu penelitian tentang makna simbolis dalam puisi W.S. Rendra juga belum pernah diteliti. Ada beberapa orang yang pernah meresensi buku ini yang menyampaikan tentang kelemahan dan kelebihan buku ini dengan judul resensi Rendra Berdoa Melalui Puisi oleh ahmad Faozan dan Sajak Rendra Yang Tertinggal oleh Marzuki seorang pecinta sastra dan budaya. Dalam Resensinya Ahmad Faozan dan Marzuki menyebutkan kelebihan dan kelemahan kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu, tebal buku, serta bagaimana tanggapan mereka terhadap puisi Rendra. Menurut Marzuki, kumpulan puisi Doa untuk Anak Cucu merupakan kumpulan dari sajak-sajak Rendra yang
Universitas Sumatera Utara
tertinggal. Sementara Ahmad Faozan mengatakan bahwa kumpulan puisi Doa untuk anak cucu adalah kumpulan doa yang dituangkan Rendra lewat puisi. Selain itu, ada beberapa artikel yang secara sekilas memasukkan judul dari kumpulan puisi ini dalam tulisannya, tetapi tidak membahasnya secara lebih mendetail. Untuk itu, peneliti berniat melakukan analisis terhadap kumpilan puisi Doa untuk anak Cucu karya W.S. Rendra dengan menganalisis makna simbolis yang terdapat dalam puisi.
Universitas Sumatera Utara