BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN 2.1 Uraina Tentang Seni Kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Menurut kajian ilmu di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding – dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa coretan - coretan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan modern yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia modern adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada masanya adalah semata – mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figur yang masih terkurung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya "mungkin". Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal – hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian pada jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magic, karena memang
Universitas Sumatera Utara
demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama. karya – karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua – gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan – peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama "Seni Tinggi" untuk Seni Murni dan "Seni Rendah" untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni tinggi seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan benda lain (barang), ia harus mempunyai "sesuatu". Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas. Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah
pola
yang
ditentukan
dari
atas
oleh
seorang
produsen
http://id.wkipedia.org/wiki/seni
Universitas Sumatera Utara
2.2 Uraian tentang kebudayaan Istilah kebudayaan dalam pengertian sehari – hari sering juga disamakan dengan suatu kesenian seperti seni musik, seni tari, seni rupa, seni sastra, ilmu pengetahuan maupun filsafat merupakan salah satu bagian dari kebudayaan. Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddayah yang merupakan bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi dan akal. Dengan demikian kebudayaan diartikan sebahai hal – hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Istilah culture yang merupakan istilah dalam bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari bahasa latin colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan (dalam hal mengolah tanah dan bertani). Dari asal arti tersebut yaitu colere kemudian culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan sendiri memiliki berbagai ragam arti, tergantung dari sudut pandang ilmu apa yang dilihat. Bahkan dua sarjana antropologi yaitu A.L Kroeber dan C. Kluchohn (dalam Salim, 1978: 51) telah mengumpulkan 160 macam defenisi tentang kebudayaan yang berasal dari berbagai buku dengan pengarang yang berbeda. Defenisi yang sampai sekarang merupakan defenisi sistematis dan ilmiah adalah yang dikemukakan oleh E.B.Taylor dalam bukunya Primitive Culture, yang menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, keseniaan, moral, hukum, adat – istiadat dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Koentjaraningrat (1969: 77) kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil kelakuan manusia yang diatur oleh tata kelakuan manusia yang harus didapatkan dengan belajar dan semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Koentjaraningrat yang mengatakan kebudayaan itu sendiri merupakan suatu wujud. Wujud kebudayaan dapat digolongkan kedalam tiga wujud yaitu : a. Wujud Ideal merupakan kebudayaan sebagai suatu kompleks ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, peraturan – peraturan dan sebagainya. Wujud ini sifatnya abstrak atau tidak dapat dilihat dan diraba manusia b. Wujud Sosial / tingkah laku berpola manusia dalam masyarakat. Kompleks tindakan berpola serta tindakan berpola manusia dalam masyarakat. Tindakan berpola dan bertingkah laku ini dituangkan dalam bentuk adat – istiadat, peraturan – peraturan, dan sebagainya. c. Wujud Fisik merupakan suatu kebudayaan sebagai suatu hasil karya manusia yang dituangkan dalam bentuk benda – benda atau objek – objek fisik yang dapat dilihat dan diraba manusia. Koentjaraningrat (1969:79) menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal yang sudah pasti terdapat dalam semua bangsa didunia. Tujuh unsur kebudayaan adalah : a. Sistem religi / kepercayaan Dalam sistem ini pada umumnya mengandung sistem tentang kepercayaan dan pandangan manusia tentang dunia alam, hidupnya, maupun maut, dan sebagainya tentang kesustraan suci / mitologi seperti pengetahuannya dan hal – hal yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
tabu atau pantangan dan lain – lainnya tentang sistem upacara yang bertujuan menjalankan ide – ide yang terkandung didalam sistem kepercayaan. Konsep ini sangat berpengaruh pada pola pikir masyarakat baik secara individu maupun secara kolaktif b. Organisasi sosial / kepercayaan Dalam hal ini organisasi tidak harus selalu bersifat formal namun dapat juga bersifat non formal. Organisasi yang paling kecil dalam masyarakat akan terikat dengan sistem organisasi lainnya misalnya sistem hukum, sistem perkawinan, organisasi politik, dan sebagainya. c. Sistem Pengetahuan Tiap – tiap suku bangsa di dunia umumnya mempunyai pengetahuan tertentu yang didapat dari hasil pengalaman dan disimpulkan kedalam suatu rumusan atau teori tertentu yang mempengaruhi pola pikir masyarakat itu sendiri. Misalnya pengetahuan tentang musim sifat – sifat dari gejala alam dan binatang, pengetahuan tentang ilmu pengobatan, pengetahuan tentang ilmu menghitung angka, mengukur waktu dan sebagainya. d. bahasa bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang berguna agar dapat berinteraksi dengan sesame manusia dengan komunikasi. Bahasa terdiri dari tiga macam yaitu bahasa lisan, tulisan, dan isyarat. Bahasa ini juga penting dalam pengembangan kebudayaan, karena tanpa bahasa maka suatu masyarakat tidak akan dapat mengembangkan kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
e. Kesenian Kesenian dapat dibagi menjadi dua macam yaitu seni suara dan seni rupa, karena seni hanya bisa dinikmati oleh indra pendengaran atau telinga bila ia berupa seni suara begitu juga dengan seni rupa hanya bias dinikmati oleh indera penglihatan atau mata. Kesenian pada jaman dahulu selalu dikaitkan dengan keagamaan dalam fungsinya sebagai pelengkap suatu upacara keagamaan dan sebagai dasar – dasar keindahan yang diwujudkan dalam motif - motif perhiasaan dan nyanyian serta tarian rakyat ataupun simbol – simbol atau lambang suatu benda yang dilukiskan atau dilambangkan f. Sistem Mata Pencaharian Mata pencaharian rakyat umumnya tergantung pada potensi yang dimiliki oleh daerahnya. Sistem mata pencaharian yang dimulai dari tradisional yaitu meramu dan berburu, bercocok tanam diladang. Sistem mata pencaharian ini sangat berpengaruh pada perkembangan tingkat perekonomian suatu masyarakat. g. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Sistem peralatan hidup dan teknologi dari suatu suku bangsa mengandung unsur- unsur khusus, diantaranya mengenai bahan – bahan yang digunakan, cara pembuatannya, tujuan atau manfaat dari alat tersebut. Proses pembuatan hidup tersebut akan selalu berkembang seiring dengan semakin bertambahnya pengetahuan manusia.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Hubungan Pariwisata dengan Kebudayaan Kepariwisataan merupakan suatu unsur yang utama dan memegang peranan yang sangat penting. Demikan pentingnya, sehingga didalam memajukan promosi industri pariwisata masalah penerangan tentang kebudayaan merupakan bahan – bahan pendidikan tambahan. Hubungan pariwisata dengan kebudayaan ini dimana wisatawan yang datang kesuatu tempat atau negeri bukan hanya untuk melihat pemandangan alam dan mengagumi semua wujud dari kebudayaan rakyat yang dilihatnya tetapi juga dapat menimbulkan pengalaman baru dan menambah pengetahuan akan suatu budaya. Bagi masyarakat atau penduduk hubungan pariwisata dan kebudayaan berdampak pada bidang perekonomian. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk penggunaan kekayaan kebudayaan untuk maksud – maksud atraksi seperti pertunjukan, pameran, demonstrasi, pesta dan sebagainya. Dengan adanya pendekatan antara wisatawan dengan masyarakat setempat yang mempunyai latar belakang peradaban yang berbeda akan meengakibatkan tumbuhnya rasa saling mengerti, kerja sama dan perdamaian. Hubungan kebudayaan dan pariwisata dinyatakan dalam bentuk penggunaan kekayaan kebudayaan sebagai daya tarik wisata seperti atraksi pertunujukkan, pameran, pesta atau festival dan sebagainya. Hubungan antara kebudayaan dan pariwisata tidaka saja ditinjau dari segi hubungan antara wisatawan dengan benda – benda hasil kerja kebudayaan melainkan juga dari sudut kegunaan pariwisata dalam hubungannya dengan kebudayaan yang sedang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Kebudayaan sebagai milik rakyat merupakan manifestasi dan pengucapan karya dan kreasi yang spiritual dan artistik dari manusia – manusia yang membentuk rakyat negeri itu menjadi sasaran utama perasaan ingin tahu orang asing akan negeri tersebut. Dalam Konfrensi Pariwisata Internasional yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB), yang sangat diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus – 5 September 1963 di Roma menekankan akan pentingnya arti nilai sosial dan budaya kepariwisataan ini dimana hubungan internasional yang dihasilkan dari pariwisata merupakan faktor dan cara yang paling utama untuk menyebarkan ide – ide dan pengertian tentang kebudayaan Negara – Negara lain ( Wali, 2000: 45)
Universitas Sumatera Utara