BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Kerangka Teori a. Teori Pengambilan Keputusan Menurut Engel dalam penelitian Atanasius Hardian Permana Yogiarto menjelaskan bahwa ada beberapa teori pengambilan keputusan antara lain: 1) Pengambilan Keputusan Diperluas (Extended Problem Solving) Pada pengambilan keputusan yang diperluas, konsumen terbuka pada informasi berbagai sumber dan termotivasi untuk menilai dan mempertimbangkan serta membuat pilihan yang tepat. Pengambilan keputusan yang diperluas biasanya dilakukan pada pembelian barang-barang yang tahan lama seperti mobil, rumah, pakaian mahal, peralatan elektronik, dan sebagainya. 2) Pengambilan Keputusan Antara (Midrange Problem Solving) Pengambilan keputusan ini berada di antara kedua titik ekstrim yaitu
pengambilan keputusan yang diperluas dan
pengambilan keputusan yang terbatas. Tahap pencarian informasi dan
evaluasi
alternatif
dilakukan
oleh
konsumen
tetapi
intensitasnya terbatas. Karena konsumen sudah mendapat informasi sebelumnya, maka konsumen akan langsung mengambil keputusan
11
12
membeli
tanpa
harus
mempertimbangkan
lagi.
Tahapan
pengambilan keputusan tidak dilalui semuanya. Setelah melakukan proses pembelian, konsumen merasa tidak perlu lagi untuk melakukan evaluasi lagi karena konsumen sudah merasa yakin dengan pilihannya. 3) Pengambilan Keputusan Terbatas (Limited Problem Solving) Pada proses pengambilan keputusan terbatas, konsumen akan menyederhanakan proses dan mengurangi jumlah dan variasi dari sumber informasi alternatif dan kriteria yang digunakan untuk evaluasi. Pilihan biasanya dibuat dengan mengikuti aturan yang sederhana. Hanya sedikit pencarian informasi dan evaluasi sebelum pembelian atau dengan kata lain pengenalan kebutuhannya mengarah pada tindakan pembelian. Pencarian yang ekstensif dan evaluasi alternatif dihindari karena proses pembelian diasumsikan sebagai hal yang tidak penting bagi konsumen. b. Keputusan Berinvestasi 1) Definisi Keputusan Berinvestasi Definisi keputusan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter sebagaimana dikutip oleh Riskin Hidayat, keputusan adalah pillihan yang dibuat dari dua atau lebih alternatif, lahirnya keputusan sangat dipengaruhi oleh karakteristik dan watak yang
13
dimiliki seorang individu dan biasa dipengaruhi oleh persepsi seorang individu terhadap cara dia memandang masalah tersebut.14 Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari keputusan yang telah diaplikasikan atau telah diuji, terlihat hasilnya dan nilai secara maksimal. Penilaian secara maksimal tentunya akan menjadi lebih jelas dan lebih bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya daripada penilaian secara tidak maksimal, karena itu untuk menilai suatu kualitas keputusan yang dibuat haruslah diuji dengan pendekatan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.15 Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter, proses pengambilan keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 5 langkah yang meliputi: a) Mendefinisikan masalah secara jelas dan mudah untuk dimengerti; b) Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan menyusun secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali; c) Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik; 14
Riskin Hidayat (2013), Keputusan Investasi dan Financial Constraints : Studi Empiris pada Bursa Efek Indonesia. Rembang 2013 dalam Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, hlm,1. 15 Fahmi, Irham (2006). Analisis Investasi dalam Prespektif Ekonomi dan Politik. Bandung : PT.Refika Aditama.hlm,89.
14
d) Memetakan setiap masalah berdasarkan kelompoknya masingmasing yang kemudian dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai; e) Memastikan kembali bahwa alat uji yang digunakan telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.16 Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dibagi menjadi 2 macam yaitu: a)
Faktor internal meliputi kondisi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri seperti: administrasi, struktur organisasi, kualitas sumber daya manusia, teknologi yang digunakan serta konsep penerapan kebijakan yang digunakan.
b) Faktor eksternal meliputi kebijakan pemerintah dalam negeri dan luar negeri. Kebijakan ini meliputi beberapa bidang seperti: politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan.17 Dalam setiap keputusan yang dibuat selalu menyimpan risiko, risiko tersebut pada prinsipnya tidak bisa dihindari. Pengambilan keputusan yang mengandung risiko adalah keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan yang diambil dari arena terdapat
16
Fahmi, Irham (2006). Analisis Investasi dalam Prespektif Ekonomi dan Politik. Bandung : PT.Refika Aditama.hlm,90. 17 Fahmi, Irham (2006). Analisis Investasi dalam Prespektif Ekonomi dan Politik. Bandung : PT.Refika Aditama.hlm, 91.
15
beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula beberapa peluang yang sama besarnya. Adapun risiko dalam keputusan sebagai berikut: a)
Risiko mata uang (exchange rate) Ini menyangkut dengan penerapan nilai tukar mata uang yang dipakai oleh suatu negara. Ada dua sistem nilai tukar mata uang yang dikenal secara umum. Pertama sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate) dan nilai tukar tetap (fixed exchange rate). Setiap model yang dipakai pada
prinsipnya
selalu
mengandung
kelebihan
dan
kekurangan. b)
Risiko politik Risiko ini dianggap sifatnya sangat fluktuatif dan sulit sekali bisa diprediksi. Hal ini disebabkan menyangkut dengan pergerakan kekuasaan yang berlangsung disuatu negara.
c)
Risiko ekonomi Risiko ekonomi ini menyangkut dengan keadaan perekonomian suatu Negara dan segala sesuatu yang turut mempengaruhinya. Risiko yang paling dominan adalah inflasi.18 Sementara itu investasi sendiri secara umum diartikan
sebagai keputusan mengeluarkan dana pada saat sekarang ini untuk 18
Fahmi, Irham (2006). Analisis Investasi dalam Prespektif Ekonomi dan Politik. Bandung : PT.Refika Aditama.hlm,92.
16
membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dan sebagainya) atau aktiva
keuangan
(saham,
obligasi,
reksadana,
wesel,
dan
sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang.19 2) Investasi dalam Perspektif Islam Investasi merupakan salah satu ajaran dari konsep Islam sebagai pengetahuan yang bernuansa spiritual karena menggunakan norma syariah, serta merupakan hakikat dari sebuah ilmu dan amal, oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-qur‟an surat Al-Hasyr ayat 18.
ْ ياَاَيُّهاَالَّ ِذْْيهَ ْاَ َمى ُى ْااتَّقَىاهللا ْ َوتّ ْىضُرْ وَ ْفسٌ ْما َ ْقَ َّد َم ْت ْلِغَدْصلي َواتَّقُىاهللا ْج ْْاِ َّن ْهللا َْخَ بِ ْي ٌربِماَْتَ ْع َملُىْ ن Artinya: „„Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan‟‟. Adapun tafsir ayat diatas sebagai berikut: hitung dan intropeksilah diri kalian sebelum diintropeksi dan lihatlah apa yang telah kalian simpan (investasi) untuk diri kalian dari amal shaleh sebagai bekal kalian menuju hari perhitungan amal pada hari
19
Fahmi, Irham (2006). Analisis Investasi dalam Prespektif Ekonomi dan Politik. Bandung : PT.Refika Aditama.hlm,93.
17
kiamat untuk keselamatan diri di depan Allah (Katsir, 2000 dalam Satrio, 2005).20 Sementara itu prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam
investasi
keuangan
yang
ditawarkan
menurut
Pontjowinoto sebagai berikut: a) Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan menghindari setiap transaksi yang dzalim, setiap transaksi yang memberikan manfaat akan dilakukan bagi hasil; b) Uang sebagai alat komoditas pertukaran bukan komoditas perdagangan dimana fungsinya adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya beli suatu barang atau harta, sedangkan manfaat atau keuntungan yang ditimbulkan berdasarkan atas pemakaian barang atau harta yang dibeli dengan uang tersebut; c) Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur penipuan disalah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak sengaja; d) Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan risiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko; e) Dalam Islam transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia menanggung risiko; 20
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution (2007). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Hlm,19
18
f)
Manajemen yang diterapkan adalah manajemen Islami yang tidak mengandung unsur spekulasi dan menghormati hak asasi manusia serta menjaga lestarinya lingkungan hidup.21
c. Keuntungan Menurut Wirdyaningsih ada tiga hal yang mempengaruhi konsumen dalam berinvestasi. dari segi keuntungan yakni bagi hasil, jaminan dan prosedur. 1)
Sistem bagi hasil Islam
mempunyai
hukum
sendiri
untuk
memenuhi
kebutuhan, yaitu melalui akad bagi hasil, sebagai metode pemenuhan kebutuhan permodalan. Sistem bagi hasil yang dimaksud merupakan sistem dimana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama dalam kegiatan usaha. Didalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan didapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem asuransi syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kepada masyarakat, dan didalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan atas kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan di masing-masing pihak tanpa adanya 21
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution (2007). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Hlm,23
19
unsur paksaan. 2)
Jaminan Berinvestasi
pada
asuransi
syariah
akan
menjamin
ketenangan pada masa depan apabila terjadi musibah yang tidak terduga. Selain itu konsumen percaya dengan kinerja keamanan yang diberikan oleh perusahaan dimana kegiatan kegiatannya selalu berlandaskan syariah serta mendapat pantauan dari Dewan Syariah Nasional. 3)
Prosedur Preferensi konsumen dalam memilih jasa asuransi syariah lebih ditentukan oleh faktor yang tidak berhubungan dengan produk (non product) seperti prosedur yang lebih cepat dan mudah. Pelayanan yang mudah dan lancar dalam melakukan transaksi merupakan hal yang harus diperhatikan oleh asuransi yang bersangkutan karna tidak ada konsumen yang mengiginkan prosedur yang berbelit-belit. Kemudahan dan kelancaran yang diciptakan oleh suatu asuransi akan dapat memberikan tingkat kepuasan yang tinggi dari konsumen dan merupakan salah satu alasan bagi nasabah dalam memilih asuransi yang bersangkutan. Asuransi syariah melakukan penghimpunan dana investasi yang
bertujuan untuk membangun perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang ada dijamin bagi semua pihak. Hal ini penting karena Islam secara tegas mengutuk penimbunan harta dan
20
menuntut penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi islam. Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau kontribusi, merupakan milik peserta (shohibul mal), asuransi syariah hanya sebagai pemegang amanah (mudharib) dalam mengelola dana tersebut. Sumber pembayaran klaim diperoleh dari rekening tabarru‟ atau dana tabungan bersama dimana peserta saling menanggung. Jika salah satu peserta mendapat musibah, maka peserta lainnya ikut menanggung bersama resiko tersebut.22 Preferensi konsumen dalam memilih jasa asuransi syariah lebih ditentukan oleh faktor yang tidak berhubungan dengan produk (non product) seperti prosedur yang lebih cepat dan mudah. Asuransi syariah melakukan penghimpunan dana investasi yang bertujuan untuk membangun perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang ada dijamin bagi semua pihak. Hal ini penting karena Islam secara tegas mengutuk penimbunan harta dan menuntut penggunaan sumber dana secara produktif dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi Islam. Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau kontribusi, merupakan milik peserta (shohibul mal), asuransi syariah hanya sebagai pemegang amanah (mudharib) dalam mengelola dana tersebut. Sumber pembayaran klaim diperoleh dari rekening tabarru’ 22
hlm. 234.
Widyaningsih, Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia, cet. 1, (jakarta: kencana, 2005)
21
atau dana tabungan bersama dimana peserta saling menanggung. Jika salah satu peserta mendapat musibah, maka peserta lainnya ikut menanggung bersama resiko tersebut.23 Preferensi konsumen dalam memilih jasa asuransi syariah lebih ditentukan oleh faktor yang tidak berhubungan dengan produk (non product) seperti prosedur yang lebih cepat dan mudah. d. Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.24 Kualitas pelayanan (service quality) dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima/peroleh. Layanan yang berkualitas telah diarasakan sebagai suatu keharusan dalam industri perbankan.25 Pemberian pelayanan terhadap pelanggan/nasabah merupakan tugas yang harus dilakukan oleh perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan, karena baik dan buruknya pelayanan yang diberikan akan menentukan puas atau tidaknya pelanggan dalam menggunakan produk
23
Widyaningsih, Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia, cet. 1, (jakarta: kencana, 2005)
hlm. 234. 24
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta: pustaka Pelajar, 2008) hlm.2 25 Praveda Ascarinttya, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. BPR Satria Pertiwi Semarang”, Skripsi UNDIP 2011, hlm 28
22
yang dipasarkan oleh perusahaan. Rencana layanan harus merupakan strategi yang jelas. Membangun strategi layanan adalah langkah penting menuju pilihan kombinasi optimal dan tingkat layanan bagi berbagai kelompok pelanggan.26 Pengukuran kualitas pelayanan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan, maka perusahaan harus menilai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pelanggannya. Parasuraman, Zeithmal, dan Berry menentukan ada lima hal yang mempengaruhi nasabah berinvestasi, dari segi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:27 1) Tangible (ketampakan fisik) a) Penampilan
fisik
pelayanan
(fasilitas
fisik
peralatan),
karyawan dan komunikasi. b) Tingkat kelengkapan peralatan dan teknologi yang digunakan akan dapat berpengaruh pada pandangan pelanggan akan kesiapan perusahaan dalam memberikan pelayanan. 2) Reliability (kehandalan) Kemampuan dalam memenuhi janji (tepat waktu, konsisten dan kecepatan pelayanan) merupakan suatu hal yang penting dalam pelayanan, yaitu : a) Memberikan respon atau keluhan
26
John Tschohl, Achieving excellence throught costumer service,(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 67 27 Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 175-176
23
b) Memberikan keputusan yang cepat dan tepat c) Memberikan keputusan yang adil 3) Responsiveness (daya tanggap) a) Kesediaan menyampaikan kritik, saran, komentar, pertanyaan ataupun keluhan b) Perlu metode komunikasi yang mudah, tidak mahal melalui telepon c) Menampung keluhan pelanggan atau memanfaatkan email 4) Assurance (jaminan) a) Memahami atas permasalahan dan memecahkan masalah melalui kompensasi b) Memahami atas kompensasi dengan sikap win-win solution c) Memperhatikan aspek kewajaran dalam hal biaya dan cara kerja jangka panjang. 5) Emphaty (empati) a) Tanggapan terhadap permasalahan pelanggan b) Memberikan waktu untuk mendengarkan keluhan c) Memperlakukan pelanggan dengan baik e. Keamanan Dana Simpanan Merupakan suatu kondisi dimana dana yang disimpan dapat ditarik sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Dalam industri asuransi, pengetahuan tentang kondisi keuangan sebuah perusahaan asuransi menjadi sesuatu yang penting. Hal ini disebabkan karena, perusahaan
24
asuransi yang menjual produk asuransinya yaitu berupa jaminan atas kerugian yang harus ditanggung karena terjadinya resiko-resiko bahaya yang dijamin dalam sebuah polis. Menurut Parasuraman, et al. dalam penelitian Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi nasabah berinvestasi, dari segi keamanan dana adalah sebagai berikut:28 1) Kompetensi (competence) a) Pengetahuan dan keahlian dalam kontak personil; b) Pengetahuan dan keahlian dalam personil pendukung operasi; c) Kemampuan riset organisasi.
2) Kesopanan (courtesy) meliputi keramahan, respek, tenggang rasa, dan persahabatan dalam kontak personil (termasuk resepsionis, operator telepon, dll), meliputi: a) Tenggang rasa bagi barang-barang pribadi pelanggan; b) Tampilan yang bersih dan rapi dalam ruang pelayanan. 3) Kredibilitas
(credibility)
meliputi
kepercayaan,
keyakinan,
kejujuran. Sehingga lahir kondisi bahwa kepentingan pelanggan adalah segalanya. Kontributor untuk credibility adalah : a) Nama organisasi b) Reputasi organisasi;
28
Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto, Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) Jurusan Manajemen Pemasaran,Universitas Kristen Petra
25
c) Karakteristik pribadi dari personil yang melakukan kontak. 4) Keamanan (security) adalah kemerdekaan dari bahaya, resiko, atau keraguan meliputi: a) Keamanan fisik b) Keamanan finansial c) Kerahasiaan Kepercayaan atas sebuah perusahaan asuransi dari para nasabahnya, dilandasi oleh faktor kesehatan keuangan perusahaan asuransi tersebut secara khusus adalah untuk dapat memberikan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh nasabahnya, dan secara umumnya, sebuah perusahaan asuransi dipercaya dapat memenuhi seluruh kewajibannya melalui bukti bahwa kondisi keuangan perusahaan asuransi tersebut cukup sehat dalam menjalankan usahanya dengan memiliki aset dan kekuatan modal melebihi dari total kewajiban yang dimilikinya. Dalam undang-undang no. 2/1992 dinyatakan ahwa perusahaan pialang asuransi dan perusahaan pialang reasuransi mempunyai tugas dan fungsi untuk mewakili kepentingan nasabah dalam hal terjadinya transaksi kontrak asuransi. Implikasi dari tugas dan fungsi ini menjadikan perusahaan Pialang asuransi dan reasuransi memiliki tanggung jawab terhadap keamanan dana yang diberikan oleh klien serta mampu memenuhi janji oleh perusahaan penanggung maupun penanggung ulang.
26
Sebagai lembaga keuangan non bank, perusahaan asuransi mempunyai standar untuk mengukur sehat atau tidaknya sebuah perusahaan asuransi. Parameternya disebut RBC (Risk Based Capital). Istilah “Risk Based Capital”- RBC berkaitan dengan pengukuran keamanan finansial atau kesehatan perusahaan-perusahaan asuransi. Secara umum, rasio kesehatan RBC adalah suatu ukuran yang menginformasikan tingkat keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi. Semakin besar rasio kesehatan RBC sebuah perusahaan asuransi, semakin sehat kondisi finansial perusahaan tersebut.29 f. Promosi Promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan menurut Kotler sebagaiman dikutip oleh Rambat Lupiyoadi, promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan yang akan datang serta masyarakat.30 Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga
29
www.asuransi.dkt-news.com/2014/08/risk-based-capital-tingkat-solvabilitas. Philip, Kotler. Manajemen Pemasaran analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian jilid 2. (Jakarta: Erlangga, 1998), hlm, 313. 30
27
sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.31 Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Bauran dari keberhasilan promosi yang mempengaruhi konsumen berinvestasi meliputi:32 1) Personal Selling Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. 2) Periklanan (Advertising) Sarana promosi yang digunakan oleh lembaga keuangan bank atau non bank guna menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan. Tujuannya adalah berusaha untuk menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. 3) Publisitas (publicity) Merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur,
31
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian jilid 2. (Jakarta: Erlangga, 1998), hlm, 314. 32 Sentot, Imam Wahjono. Manajemen Pemasaran Bank. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm, 135.
28
tetapi juga berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang besar. 4) Promosi Penjualan (sales promotion) Merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. g. Asuransi Secara umum, dikutip dari salah satu definisi standar tentang asuransi dari undang-undang no.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian yang menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan asuransi adalah “perjanjian antara dua pihak atau lebih” dengan pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggatian kepada tertanggung karna
kerugian,
kerusakan
atau
kehilangan
keuntungan
yang
diharapkan, atau tangggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti, atau pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Secara fleksibel seperti yang dikemukakan oleh Herman Darmawi dalam bukunya Manajemen
29
Asuransi, Asuransi dapat didefinisikan dengan berbagai sudut pandang, yaitu ekonomi, hukum, bisnis, social dan matematika.33 Asuransi sebagai lembaga keuangan yang bergerak dibidang pertanggungan merupakan sebuah institusi modern hasil temuan dari duia barat, institusi ini bersama dengan lembaga keuangan Bank menjadi motor penggerak dalam ekonomi pada era modern sampai sekarang. Menghadapi masa yang akan datang merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri oleh manusia, walaupun belum jelas realitanya.34 h. Asuransi Syariah 1) Pengertian Asuransi Syariah Asuransi syariah mempunyai beberapa padanan dalam bahasa arab, diantaranya yaitu; (1) takaful, (2) ta‟min dan (3) tadhamun. At ta‟min dalam ensiklopedia hukum Islam disebutkan bahwa transaksi perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.35 Sedangkan menurut Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia Pada
tahun 2001 Dewan Syariah Nasional-Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI mengeluarkan fatwa No.21/DSN-
33
Agus Edi Sumanto, Dkk, Solusi Berasuransi: lebih Indah Dengan Syariah (Bandung: PT.Karya Kita, 2009), hlm 5. 34 Heri sudarsono, bak dan lembaga keuangan syariah, deskripsi dan ilustrasi, cet ke-3 (Yogyakarta, ekonisia 2005) hal.118 35 Abdul Azis Dahlan Dkk. (editor), Ensiklopedia Hukum Islam, (jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,1996) hal. 138
30
MUI /X/2001 dalam fatwanya tentang pedoman umum Asuransi Syariah, memberi definisi tentang Asuransi Syariah. Menurutnya, Asuransi Syariah (ta’min, takaful, tadhamun) adalah usaha saling
melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah
orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru‟ yang memberikan pola pengambilan untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah.36 2) Dasar Hukum Asuransi Syariah Sebagian kalangan Islam beranggapan bahwa Asuransi sama dengan
dengan menentang qodlo dan qadar takdir. Pada dasarnya Islam
atau bertentangan mengakui
bahwa
kecelakaan, kemalangan dan kematian merupakan takdir Allah. Hal ini tidak dapat ditolak. Hanya saja kita sebagai manusia juga diperintahkan untuk membuat perencanaan untuk menghadapi masa depan. Allah berfirman dalam surat Al Hasyr ayat 18 yang artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Hasyr: 18) Jelas sekali dalam ayat di atas Allah swt. dalam AlQur‟an memerintahkan kepada hamba-Nya untuk senantiasa melakukan persiapan untuk menghadapi hari esok.
36
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Oprasional, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, hlm. 30
31
3) Landasan Hukum Asuransi Syariah Sumber hukum dari asuransi syariah adalah syariat islam, Al-Qur‟an dan sunah atau kebiasaan Rasulullah merupakan sumber utama dari hukum islam. Dewan Syariah NasionalMajelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan Fatwa DSN-MUI, diantaranya Disamping
tentang
Pedoman
itu pemerintah
telah
Umum
Asuransi
mengeluarkan
Syariah.
perundang-
undangan untuk mengatur pelaksanaan sistem asuransi syariah di Indonesia, yaitu:37 a) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 Kelembagaan
tentang
Perusahaan
Perizinan Asuransi
Usaha dan
dan
Perusahaan
Reasuransi. b) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransidan Perusahaan Reasuransi c) Keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan Nomor Kep.4499/LK/2000
tentang
Jenis,
Penilaian
dan
Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syariah. d) DSN-MUI
No.21/DSN-MUI/X/2001
tentang
pedoman
Asuransi Syariah. 37
Abdullah Amrin, Meraih Berkah melalui Asuransi Syariah, Jakarta: PT Ekex Media Komputindo, 2011, hlm. 39
32
4) Perkembangan Asuransi Syariah Perkembangan Asuransi Syariah sendiri di mulai pada tahun
1992 yaitu
awal
dari
berdirinya
bank
Muamalat
Indonesia yang mempunya pemikiran di kalangan ulama dan praktisi ekonomi syariah yang jumlahnya masih sedikit waktu itu untuk membuat Asuransi Syariah. Pada tanggal 27 juli 1993 Tim TEPATI (Tim pembantukan Takaful Indonesia) yang di ketuai Rahmat Husen melakukan Study banding ke Malaysia untuk mempelajari operasional Asuransi Syariah. Tim TEPATI memulai misi jihadnya di bidang iqtishodiyah “ekonomi” dengan modal 30 juta , modal inilah yang digunakan untuk membiyayai tim ke Malaysia, mengadakan seminar, dan persiapan-persiapan lain yang
bersifat
teknis
sebagaimana
layaknya
jika
akan
mendirikan sebuah perusahaan asuransi ke Depkeu. Setelah melakukan berbagai persiapan termasuk melakukan seminar nasional oktober 1993 di Hotel Indonesia yang dihadiri Purwanto Abdulcadir akhirnya pada tanggal 24 februari 1994 berdirilah PT. Syarikat Takaful Indonesia dan selanjutnya menganak cabang menjadi dua perusahaan Yaitu PT. Asuransi Takaful keluarga 25 agustus 1994 dan PT. Takaful umum 2 juni 1995 dan sampai dengan sekarang.38
38
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep dan Sistem Oprasional, Jakarta: Gema Insani Press, 2004, hlm. 719.
33
2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Nama Peneliti
1.
Heri Suhartono (2007)
Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah membeli polis asuransi jiwa syariah (Bringin Life syariah cabang jakarta)
2.
Tutut Diah Novitaningsih (2000)
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pembelian polis asuransi pada PT. Sarana Lindung upaya cabang semarang
Judul Penellitian
Variabel/Metode Penelitian Metode teknik analisis data menggunakan regresi logistik. Variabel bebas: umur, pendidikan dan pendapatan. Variabel terikat: keputusan nasabah membeli polis analisis regresi linier berganda. Variabel bebas: harga, premi, produk, image, promosi dan mutu pelayanan. Variabel terikat:
Hasil penelitian
Perbedaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor faktornya dipengaruhi oleh karakteristik seperti umur, pendidikan dan pendapatan.
Metode analisis data dari heri susanto menggunakan analisis regresi logistik sedangkan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan regresi linier berganda
Uji f menyatakan bahwa signifikan secara bersamasama, antara faktor harga, premi, produk, image, promosi dan mutu pelayanan
Metode penentuan sampel dari Tutut Diah Novitaningsih menggunakan teknik sampling accidental, sedangkan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode Random Sampling.
34
No
Nama Peneliti
3.
Atanasius Hardian Permana Yogiarto (2015)
Pengaruh Bagi Hasil, Promosi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Perbankan Syariah Tabungan Mudharabah (Studi Kasus pada Nasabah Bank Muamalat Pekalongan)
4.
Monang Ranto Tambunan dan Inggrita Gusti Sari Nasution (2013)
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menabung di Bank BCA Kota Medan (Studi Kasus Etnis Cina)
Judul Penellitian
Variabel/Metode Penelitian pembelian polis Analisis regresi linier berganda. Variabel bebas: Bagi Hasil, Promosi dan Kualitas Pelayanan Variabel terikat: Keputusan Penggunaan Jasa Pebankan Syariah. Analisis regresi linier berganda, Variable bebas: Produk, Pelayanan, Promosi, Lokasi dan Kredibilas . Variabel dependen: Keputusan Menabung
Hasil penelitian
Perbedaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel yakni Bagi Hasil, Promosi dan Kualitas Pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Pebankan Syariah
Objek yang diteliti adalah nasabah PT Takaful Keluarga Pekalongan dan variabel independen yang di teliti hanya keuntungan, pelayanan, keamanan dana dan promosi dan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode purposive Random Sampling.
Secara parsial terdapat tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan menabung bank BCA Kota Medan yaitu variabel produk, pelayanan dan kredibelitas. Sedangkan promosi dan lokasi berpengaruh namun tidak signifikan.
Objek yang diteliti adalah nasabah PT Takaful Keluarga Pekalongan dan variabel independen yang di teliti hanya keuntungan, pelayanan, keamanan dana dan promosi dan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode purposive Random Sampling.
35
No
Nama Peneliti
5.
Anisa Pulungan (2009)
Faktor faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan produk jasa PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk cabang syariah medan
6.
Dian Pratiwi (2015)
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menabung Di KSU Sumber Dana, Semarang
Judul Penellitian
Variabel/Metode Penelitian Analisis linier berganda. Variabel bebas: agama, pelayanan, produk dan promosi. Variabel terikat: nasabah dalam menggunakan jasa bank. Analisis regresi linier berganda Variable bebas: produk tabungan, promosi, citra koperasi dan bunga tabungan Variable terikat: keputusan menabung di KSU Sumber Dana.
Hasil penelitian
Perbedaan
Menunjukan bahwa variabel agama, pelayanan, produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nasabah dalam menggunakan jasa bank.
Objek yang diteliti adalah nasabah PT Takaful Keluarga Pekalongan dan variabel independen yang di teliti hanya keuntungan, pelayanan, keamanan dana dan promosi dan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode purposive Random Sampling. Objek yang diteliti adalah nasabah PT Takaful Keluarga Pekalongan dan variabel independen yang di teliti hanya keuntungan, pelayanan, keamanan dana dan promosi dan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode purposive Random Sampling.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa produk tabungan, promosi, citra koperasi dan bunga tabungan berpengaruh positif terhadap keputusan menabung di KSU Sumber Dana. Sedangkan lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung di KSU Sumber Dana.
36
No
Nama Peneliti
7.
Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto (2014)
Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya
8.
Mujib Daroini (2014)
Pengaruh nisbah bagi hasil dan kualitas Pelayanan terhadap keputusan nasabah Memilih pembiayaan musyarakah pada Btm mentari tulungagung
Sumber: data diolah
Judul Penellitian
Variabel/Metode Penelitian Analisis regresi linier berganda Variable bebas: kepercayaan, jaminan rasa aman dan aksesbilitas Variable terikat: minat menabung.
Analisis regresi linier berganda Variable bebas: nisbah bagi hasil dan kualitas pelayanan Variable terikat: keputusan nasabah Memilih pembiayaan
Hasil penelitian Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, jaminan rasa aman dan aksesbilitas terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Danamon.
Hasil penelitian menunjukkan variabel Nisbah Bagi Hasil dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Nasabah memilih Pembiayaan Musyarakah pada BTM Mentari
Perbedaan Objek yang diteliti adalah nasabah PT Takaful Keluarga Pekalongan dan variabel independen yang di teliti hanya keuntungan, pelayanan, keamanan dana dan promosi dan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode purposive Random Sampling. Objek yang diteliti adalah nasabah PT Takaful Keluarga Pekalongan dan variabel independen yang di teliti hanya keuntungan, pelayanan, keamanan dana dan promosi dan penelitian yang sedang akan dilakukan menggunakan metode purposive Random Sampling.
37
B. Kerangka Berfikir 1) Pengaruh
Keuntungan
terhadap
keputusan
nasabah
untuk
berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Keuntungan
merupakan
salah
satu
fakor
yang
dijadikan
pertimbangan nasabah sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi. Mayoritas nasabah akan menjadikan faktor keuntungan ini sebagai prioritas. Dengan demikian, semakin tinggi keutungan yang dapat diperoleh maka akan semakin tinggi pula keputusan nasabah dalam berinvestasi pada PT Takaful Keluarga Pekalongan. Hal ini sesuai dengan penelitian Mujib Daroini dan Atanasius Hardian yang menyatakan bahwa nisbah bagi hasil/keuntungan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi. 2) Pengaruh
Pelayanan
terhadap
keputusan
nasabah
untuk
berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga. Kualitas pelayanan (service quality) dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima/ peroleh. Layanan yang berkualitas telah diarasakan sebagai suatu keharusan dalam industri perbankan. Semakin baik kualitas pelayanan maka akan semakin tinggi keputusan nasabah dalam berinvestasi pada PT Takaful Keluarga Pekalongan. Hal ini sesuai hasil penelitian Tutut Diah Novitaningsih, Mujib Daroini, Anisa Pulungan, Atanasius Hardian dan Monang Ranto Tambunan yang
38
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi. 3) Pengaruh Keamanan Dana terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Merupakan suatu kondisi dimana dana yang disimpan dapat ditarik sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Dalam industri asuransi, pengetahuan tentang kondisi keuangan sebuah perusahaan asuransi menjadi sesuatu yang penting. Karena, perusahaan asuransi yang menjual produk asuransinya yaitu berupa jaminan atas kerugian yang harus ditanggung karena terjadinya resiko-resiko bahaya yang dijamin dalam sebuah polis. Semakin baik keamanan dana semakin tinggi keputusan nasabah dalam berinvestasi pada PT Takaful Keluarga Pekalongan. Hal ini sesuai hasil penelitian Mujib Daroini yang menyatakan bahwa jaminan rasa aman berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi. 4) Pengaruh Promosi terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Semakin baik kualitas promosi maka semakin tinggi keputusan nasabah dalam berinvestasi pada PT Takaful Keluarga Pekalongan. Hal ini sesuai
39
hasil penelitian Tutut Diah Novitaningsih, Dian Pratiwi,
Anisa
Pulungan, Atanasius Hardian dan Monang Ranto menyatakan bahwa promosi berpengeruh terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi pada PT Takaful Keluarga Pekalongan. 5) Pengaruh Keuntungan, Pelayanan, Keamanan Dana dan Promosi terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga. Dalam hal ini mengukur hubungan antara keuntungan, Pelayanan, keamanan dana dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam berinvestasi pada PT Takaful Keluarga Pekalongan. Berdasarkan analisis faktor- faktor tersebut maka pengaruh dari masing-masing variabel terhadap keputusan investasi dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka berpikir
Keuntungan pelayanan Keamanan dana investasi Promosi
Sumber: data diolah
Keputusan nasabah memilih Takafulink Salam
40
Berdasarkan bagan diatas bahwa variabel Independen (keuntungan, pelayanan, keamanan dana investasi dan promosi) mempengaruhi variabel Dependen (Keputusan Investasi), dimana keuntungan, pelayanan, keamanan dana investasi dan promosi sangat erat hubungannya dengan keputusan berinvestasi karena nasabah dalam melakukan investasi yang pertama dilihat adalah keuntungan jika keuntungannya besar maka nasabah akan tertarik untuk menginvestasikan hartanya, selain itu nasabah juga melihat dan menilai mengenai bentuk pelayanan perusahaan tersebut sehingga ada penilaian tersendiri dari nasabah guna mengambil keputusan berinvestasi, dalam keputusannya untuk berinvesatsi nasabah tidak boleh melupakan tentang keamanan dana mereka, jika perusahaan mempunyai kinerja dan tingkat bonavit yang tinggi maka itu akan mempengaruhi keputusan nasabah untuk berinvesatsi pada perusahaan tersebut. nasabah juga mempertimbangkan promosi yang diberikan perusahaan asuransi melalui gawainya dimana pada saat menawarkan produk investasi dengan penjelasan yang jelas dan nasabah mengerti serta kata-kata sopan dalam mengajak untuk investasi kepada nasabah, maka nasabah akan tertarik menginvestasikan hartanya.
C. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : faktor keuntungan, pelayanan, keamanan dana investasi dan faktor promosi
41
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi Takafulink Salam pada PT. Takaful Keluarga Pekalongan. Ha1
: Keuntungan berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Pekalongan.
Ha2
:
Pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Pekalongan.
Ha3
: Keamanan Dana berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Pekalongan.
Ha4
:
Promosi
berpengaruh
terhadap
keputusan
nasabah
untuk
berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Pekalongan. Ha5
: Keuntungan, Pelayanan, Keamanan Dana dan Promosi secara simultan
berpengaruh
terhadap
keputusan
nasabah
berinvestasi dalam PT. Takaful Keluarga Pekalongan.
untuk