perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Seleksi masuk perguruan tinggi negeri atau disingkat SMPTN adalah salah satu bentuk ujian penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain program mandiri (melalui Ujian Mandiri) dan penyaluran minat dan bakat melalui sekolah-sekolah (PMDK) ( http://spmb.uns.ac.id/). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2010 tentang pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi yang diselanggarakan oleh pemerintah, pola penerimaan mahasiswa baru diselanggarakan dengan prinsip: 1.
Adil dan tidak diskriminatif yaitu tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, umur, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, denagn tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi yang bersangkutan.
2.
Transparan
dan akuntabel
yaitu
pendaftaran
,
seleksi,
dan
pengumuman dilakukan secara terbuka, serta jumlah mahasiswa baru yang diterima sesuai dengan daya tampung setiap program studi. Seleksi perguruan tinggi pertama kali diadakan pada tahun 1976 yang pada waktu itu disebut SLAKU (Sekretariat Kerja sama antar Lima Universitas ) yang dilakukan serentak oleh lima perguruan tinggi negeri yang user paling diminati oleh para commit calon to mahasiswa. Perguruan tinggi tersebut 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 diantaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknlogi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga (UNAIR) di Surabaya. Sesuai dengan perkembangan jaman sistem penerimaan mahasiswa baru terus mengalami perbaikan karena semakin banyaknya universitas yang ada. Pada tahun 1977 atas pertimbangan jumlah perguruan tinggi negeri sistem SLAKU mengharuskan calon mahasiswa memilih program studinya bukan hanya perguruan tinggi yang ingin dimasukinya. Pada tahun 1979 sistem ini bibagi dalam tiga kategori. Kategori pertama diberi nama Proyek Perintis 1 atau lebih dikenal dengan SKASU (Sekretariat Kerja sama Antar Sepuluh Universitas). Sistem ini melibatkan 10 perguruan tinggi. Kategori keduan dikenal dengan Proyek Perintis 2 yang dilakukan oleh UI, IPB, ITB dan UGM dengan menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru tanpa ujian. Sedangkan kategori tiga dikenal dengan Perintis Tiga yang merupakan seleksi pada 23 perguruan tinggi negeri. Mengadopsi pada sistem Proyek Perintis 1 dan 2 dan menghapus Proyek Perintis 3 dan 4 pada tahun 1983 Depdiknas menggantikan sistem lama yang melibatkan semua perguruan tinggi nrgeri yang dikenal dengan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) dan sistem tanpa ujian dikenal dengan nama Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Pada tahun 1989 PMDK dihapuskan dan Sipenmaru berubah menjadi UMPTN. Kemudian UMPTN berubah menjadi SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) seiring dengan keluarnya SK Mendiknas No 173/U/2001. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 SPMB mengalami perubahan menjadi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) seiring dengan Terbitnya Permendiknas No. 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Penerimaan Calon Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri yang dilaksanakan secara terpusat di bawah Direktur Jendral Perguruan Tinggi. Penerimaan Calon Mahasiswa baru S-1 terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu: (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:25) a. Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Melalui Penelusuran Minat dan Kemempuan (PMDK). Pelaksanaan pendaftaran maupun sampai dengan pengumuman bagi calon mahasiswa baru melalui Penelusuran Minat dan Kemempuan (PMDK) dilaksanakan oleh universitas. Adapun secara garis besar persyaratan untuk menjadi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi UNS melalui PMDK adalah sebagai berikut: (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:25) 1) WNI dan memiliki kepribadian yang baik. 2) Siswa kelas akhir SMA/SMK/MA dalam atau luar negeri. 3) Memenuhu persyaratan kesehatan yang tidak mengganggu kelancaran belajar di program studi pilihannya. 4) Memiliki prestasi akademik, prestasi olahraga dan seni atau prestasi khusus dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 5) Memilih 2 (dua) program studi yang sesuai dengan kelompok bidang studinya (IPA atau IPS). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 6) Membayar biaya pendaftaran. b. Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Melalui Penelusuran Bibit Unggul Sekolah (PBUS) Pelaksanaan pendaftaran maupun sampai dengan pengumuman bagi calon mahasiswa baru melalui Penelusuran Bibit Unggul Sekolah (PBUS) dilaksanakan oleh universitas. Adapun secara garis besar persyaratan untuk menjadi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi UNS melalui PBUS adalah sebagai berikut: (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:25) 1) Siswa kelas akhir SMA/SMK/MA dalam atau luar negeri. 2) Memilih 2 (dua) program studi yang sesuai dengan kelompok bidang studinya (IPA atau IPS) 3) Mandaftarkan diri melalui website UNS. 4) Membayar biaya pendaftaran. c. Pendaftaran Melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Pelaksanaan pendaftaran maupun sampai dengan pengumuman bagi calon mahasiswa baru melalui Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dilaksanakan oleh universitas. Persyaratan peserta sesuai dengan ketentuan Panitia Pusat SNMPTN. (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:26)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 d. Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru Swadana Transfer Pelaksanaan pendaftaran maupun sampai dengan pengumuman bagi calon mahasiswa baru swadana transfer dilaksanakan oleh universitas. Adapun secara garis besar persyaratan untuk menjadi mahasiswa baru swadana transfer Fakultas Ekonomi UNS melalui adalah sebagai berikut: (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:26) 1) Diperuntukkan bagi lulusan D-3 (sederajat) dari lulusan UNS maupun perguruan tinggi terakreditasi minimal setara yang mata kuliah/ SKS nya dapat diaudit untuk ditransfer ke program S-1 yang dimaksud. 2) Biaya penyelanggraan pendidikan secara swadana 3) Seleksi dilaksanakan berdasarkan hasil tes tertulis , audit SKS, serta matrikulasi. Seiring dengan perbaikan sistem pendidikan pada tahun 2013 Universitas Sebelas Maret menerapkan kebijakan untuk jenjang S-1 (sarjana) baru tentang Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yaitu: a. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 1) Berdasarkan prestasi akademik siswa (rapor dan prestasi yang lain) 2) Biaya ditanggung pemerintah 3) Daya tampung 50% b. Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 1) Beradasarkan hasil tes tertulis/keterampilan. 2) Biaya menjadi beban peserta, diselenggarakan oleh MRPTNI (Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 3) Daya tampung 40% c. Ujian Masuk Bersama Perguran Tinggi (UMB-PT) 1) Berdasarkan hasil tes tertulis/keterampilan 2) Biaya dibebankan kepada peserta 3) Daya tampung ± 10 % Kebijakan ini berbeda dengan tahun sebelumnya, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Perbedaan SNMPTN Jalur Undangan tahu 2012 dan 2013 SNMPTN 2012 SNMPTN 2013 Peserta tidak dikenai biaya pendaftaran. Wajib mengirim data prestasi Tidak wajib mengirim data ke PDSSsiswa semua semester ke PDSSSNMPTN. SNMPTN Akreditasi sekolah Tidak Akreditasi sekolah menentukan jumlah menentukan jumlah siswa yang siswa yg boleh mendaftar. boleh mendaftar. Sumber : Panitia SPMB Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tahun 2013. Peserta dikenai biaya pendaftaran.
Derdasarkan Panitia SPMB Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tahun 2013 tata cara SNMPTN harus melalui 2 tahap. Berikut tatcara untuk mengikuti SNMPTN 2013: Tahap 1. Pengisian PDSS (Pangkalan Data Sekolah Dan Siswa) 1. Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di PDSS melalui halaman web http://pdss.snmptn.ac.id. 2. Kepala Sekolah mendapatkan password setiap siswa yang akan digunakan untuk melakukan verifikasi. Siswa melakukan melakukan verikasi data rekam jejak prestasi yang diisikan oleh Kepala Sekolah dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 menggunakan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan password yang diberikan oleh Kepala. 3. Bagi siswa yang tidak melaksanakan verivikasi maka data rekam jejak prestasi akademik yang diisikan oleh Kepala Sekolah dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir. Gambar 2.1 Tata Cara Pengisisian PDSS
Sumber : Panitia SPMB Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tahun 2013. Tahap 2 Pendaftaran. 1. Siswa pelamar menggunakan NISM dan password, yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verivikasi data di PDSS, login ke halaman SNMPTN http://.as.id untuk melakukan pendaftaran. 2. Siswa pelamar, mengisi biodata, pilihan PTN, dan program studi, serta mengunggah (upload) pasfoto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 3. Kepala Sekolah harus memberi rekomendasi kepada siswa yang sudah mendaftar SNMPTN. 4. Pelamar program studi keolahragaan dan seni harus mengunggah portofolio atau dokumen bukti keterampilan yang diisi oleh Kepala Sekolah dan / atau siswa menggunakan pedoman yang dapat diunduh pada http://snmptn.ac.id 5. Siswa pelamar mencetak Katu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.
B. Penyelanggaraan Pendidikan Pendidikan
perguruan
tinggi
diselenggarakan
melalui
proses
pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Dalam penyelanggaraannya dapat dilakukan dengan kuliah, seminar, penelitian, praktikum dan kegiatan ilmiah lainnya. Penyelenggaran pendidikan di fakultas ekonomi memakai sistem kredit semester (SKS) 1. Sistem Kredit Semester (SKS) Menurut Buku Panduan Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009 (2009:27)
Sistem
Kredit
semester
(SKS)
adalah
suatu
sistem
penyelenggaran pendidikan yang mangakui beban studi mahasiswa dan beban kerja tenaga pengajar tiap semesternya dinyatakan dalan satuan kredit smester (sks) .Banyaknya satuan kredit semester yang diberikan untuk mata kuliah, atau kegiatan proses belajar mengajar lainnya, adalah besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha menyelesaikan kegiatan commit to user pasal 9). Beban studi program akademik yang bersangkutan (PP.60/1999,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS. Hal tersebut dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah (Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret). Beban studi program studi S-1 reguler fakultas ekonomi sekurangkurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS. Berikut beban studi minimal menurut jenis mata kuliah pada tabel 2.2: Tabel 2.2 Beban Studi Minimal Menurut Jenis Mata Kuliah dan Status Mata Kuliah Jurusan No Satus mata kuliah EP M AKT 1 Mata kuliah wajib 130 124 123 2 Mata kuliah pilihan 14 21 21 3 Mata kuliah pilihan wajib Jumlah 144 145 145 Sumber : Pedoman Pendidikan FE UNS 2009
2. Semester Menurut Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret : Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 Satu tahun akademik dibagi menjadi dua semester yaitu semester gasal dan semester genap. Semester gasal berlangsung dari Agustus sampai dengan Januari tahun berikutnya. Sedangkan semster genap berlangsung dari Februari sampai denga Juli dalam tahun yang sama (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:27) 3. Satuan Kredit Semester (sks) Menurut Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret : Satuan kredit semester, selanjutnya disingkat (sks) adalah waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui suatu bentuk pembelajaran dan kegiatan tertentu.
Nilai satuan kredit semeter untuk setiap mata kuliah/blok ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa variabel :(Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret) a. Tingkat kemampuan/kompetensi yang ingin dicapai. b. Tingkat keluasan dan kedalaman bahan kajian yang dipelajari c. Cara/strategi pembelajaran yang akan diterapkan. d. Posisi (letak semester) suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan. e. Perbandingan terhadap keseluruhan beban studi di satu semester. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 Nilai 1 sks merupakan usaha akademik yang terdiri dari 50 menit kegiatan tatap muka dosen mahasiswa, 50 menit kegiatan terstruktur bagi mahasiswa atau kegitan perencanaan dan penilaian erstruktur oleh dosen, dan 50 menit kegiata akademik mandiri bagi mahasiswa atau kegiatan pengembangan kuliah dosem. Nilai 1 sks praktikum di laboratorium sama dengan beban tugas di laboratorium sebanyak 2 sampai 3 jam tiap minggu selama satu semester (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:27) C. Pembelajaran Berbasis Kompetensi Menurut Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret : Kurikulum berbasis kompetrnsi selanjutnya disingkat KBK adalah kurikulum yang disusun berdasarkan atas elemen-elemen kompetensi yang dapat mengantarkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Menurut Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret : Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang menyatu pada prinsip belajar tuntas sesuai KD/KKD pada suatu mata kuliah/blok yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan mempertimbangkan sistem kredit semester.
Kompetensi dasar (KD) adalah rincian standar kompetensi dalam setiap bahan kuliah/blok yang harus dipelajari mahasiswa sebagai kompetensi to userjenjang studi dalam kurun waktu yang diharapkan dapat dicapaicommit pada suatu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 satu tahun. Kelompok Kompetensi Dasar (KKD) adalah beberapa KD yang dihimpun menjadi KKD pada mata kuliah/blok yang harus dipelajari mahaiswa sebagai kompetensi sesuai jenjang studi dan dalam kurun waktu satu semester. Pembelajaran berbasis kompetensi menurut Peraturan Rektor nomor 553/H27/2009 menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) guna memberi kelulusan bagi mahasiswa
unguk mengembangkan
potensi
akademik yang dimiliki.
Sedangkan pembelajaran berbasis kompetensi lebih mengacu pada pencapaian penguasaan KD/KKD untuk segiap mata kuliah/blok pada kurun satu semester. Untuk setiap mata kuliah/blok memiliki lebih dari 4 KD yang dikelompokkan manjadi 4 KKD yang seimbang kompetensi dan cakulannya. Apabila mahasiswa tidak tuntas dalam penguasaan KD atau KKD, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti pembelajaran remidial. Pembelajaran remidial adalah
pembelajaran
yang
dilaksanakan
oleh
dosen
selama
proses
pembelajaran berlangsung berdasarkan hasil analisis kesulitan belajar mahasiswa untuk membantu mahasiswa mengatasi kesulitan belajar dalam mencapai KD (Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret).
D. Prestasi belajar Menurut Poerwodarminto (1991:768) prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan commitoleh to user hasil pekerjaan, hasil penciptaan seseorang yang diperoleh dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Istilah prestasi siswa mempunyai hubungan yang erat kaitannya dengan hasil belajar. Hasil yang dimaksud adalah keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu (Nawawi 1981:100). Selain itu Nawawi mengemukakan hasil belajar dibagi menjadi tiga berdasarkan tujuannya yaitu: 1. Hasil belajar yang berupa kemampuan kecakapan didalam melakukan atau
mengerjakan suatu tugas, termasuk didalamnya menggunakan alat. 2. Hasil belajar yang berupa kemempuan penguasaan ilmu pengetahuan tetang
apa yang dikerjakan. 3. Hasil belajar yang berupa perbuatan sikap dan tingkah laku. Menurut Merson U.Sangalang ada beberapa faktor yang mempegaruhi prestasi mahasiswa yang terdiri dari : kecerdasan, minat dan perhatian. motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah, dan sarana pendukung belajar (Tulus 2004:78). Dalam penelitian ini menggunakan variabel jenis kelamin, status bekerja, partisipasi dalam kegiatan organisasi dan cara belajar. a. Hubungan Jenis Kelamin dengan IPK Menurut Chodorow dan Gilligan dalam Chee, Pino Smith (2005) dalam tesis Kusumaningsih (2009) perempuan cenderung bersifat alami berupa kecenderungan untuk terlibat dan berpengaruh dalam hubungan sosial, sehingga dalam hal belajar perempuan merasa mempunyai kewajibam dan tanggungjawab untuk meningkatkan prestasinya untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 memenuhi harapan keluarga, guru dan teman, sedangkan laki-laki cenderung merasa termotivasi meningkatkan prestasinya untuk kepentingan diri sendiri. Jadi kemungkinan prestasi belajar perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar laki-laki. b. Hubungan Status Bekerja dengan IPK Menurut Hutabarat (1985) kaidah dan hukum belajar diharapkan mahasiswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, Jika ingin menguasai suatu pengetahuan dan keterampilan sampai lebih dari mahir atau menghafalkan suatu pelajaran sampai hafal betul, maka harus belajar dan berlatih berulang-ulang. Dilihat dari status bekerja dari segi waktu mahasiswa yang bekerja otomatis akan sedikit berkurang waktu belajar karena sebagian waktu yang dimiliki mahasiswa digunakan untuk bekerja paruh waktu . Dibandingkan dengan mahasiswa yang bekerja, mahasiswa yang tidak bekerja memiliki waktu lebih banyak untuk belajar. Sehingga mahasiswa yang tidak bekerja memiliki sedikit waktu lebih banyak belajar dan akan meningkatkan prestasi belajarnya. c. Hubungan Partisipasi Dalam Kegiatan Organisasi dengan IPK Menurut Suryosubrata (2002) dalam organisasi ekstrakurikuler terdapat kegiatan penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa, serta bakti sosial bagi masyarakat sehingga meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik serta mengembangkan bakat dan minat. Melalui proses belajar mahasiswa dapat melakukan perubahan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 sehingga
dengan aktif dalam kegiatan organisasi
mahasiswa dapat
meningkatkan prestasi belajarnya. d. Hubungan cara belajar dengan IPK Cara belajar juga akan menetukan keberhasilan belajar mahasiswa. Cara belajar dapat dilakukan dengan cara kelompok maupun sendiri. Cara belajar berkelompok cenderung lebih menyenangkan dibandingkan belajar sendiri, karena apabila belajar berkelompok dapat bertukar pengetahuan dengan sesama teman belajar sehingga akan memungkinkan terciptanya suasana belajar yang lebih efektif dan efisien. Cara belajar yang lebih efisien memungkinkkan pencapaian prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif. Untuk meningkatkan keberhasilan belajar mahasiswa harus mengetahui cara belajar yang tepat dan sesuai dengan keadaan dirinya dan dapat mengatur lingkungannya. Menurut Hutabarat (1985) kegiatan dan hasil belajar tidak sama pada semua orang karena kemampuannya berbeda-beda, sehingga kegiatan belajar dipengaruhi oleh sikap orang yang belajar, keadaan lingkungan dan juga oleh sikap dan kemampuan dosen mengajar. Oleh karena itu kaberhasilan belajar sendiri dan keberhasilan belajar kelompok berbeda. E. Evaluasi Pembelajaran 1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 tahun 2003). Sedangkan Menurut Undang-undang Republik ndonesia No 20 tahun 2003 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
penyelenggaran
pendidikan. Dilakukannya evaluasi dalam pembelajaran ini dimulai dari proses pengukuran dan penilaian terhadap taraf kemajuan dan taraf kompetensi mahasiswa dalam rangka menerima, menyerap, memahami dan menguasai bahan studi yang diinteraksikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan, serta pengukuran dan penilaian terhadap hasil belajar dan taraf perkembangan mahasiswa yang menyangkut aspek nilai, sikap dan keterampilan. Ada beberapa hal yang berhubungan dalam evaluasi, seperti dijelaskan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasonal bahwa: a.Evaluasi dilakukan dalam rangka mengendalikan mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. b. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program
pedidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. c.Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbikan hasil belajar peserta didik. d. Evaluasi peserta didik, satuan didik dan program pendidikan dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pebcapaian standar nasional pendidikan. 2. Prinsip pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan prinsip penyelenggraan pendidikan yaitu: a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan secara tidak diskrimatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna. c. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. d. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. e. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. f. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melelui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 F. Evaluasi Pendidikan 1. Evaluasi Proses Belajar Mengajar Evaluasi belajar mengajar tiap mata kuliah dilakukan 2 kali setiap semesternya berupa ujian tengah semester dan ujian akhir semester yang dilakukan secara terjadwal. Ujian akhir semester merupakan evaluasi hasil belajar yang dilakukan diakhir semester. Ujian akhir semester digunakan untuk mengukur dan menilai sejauhmana tingkat pencapaian mahasiswa terhadap kompetensi dan hasil belajar pada seluruh mata kuliah yang telah diprogram. Mahasiswa yang
daftar hadir sedikitnya kurang dafi 75 % dari
jumlah tatap muka yang diselelnggarakan pada semester tersebut, dapat dikenakan sanksi akademis berupa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) dalam mata kuliah tetentu dan selanjutnya yang bersangkutan harus memprogram kembali mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Selain mempertimbangkan kehadiran 75 % dalam satu semester tertentu, ada beberapa nilai yang harus diperhatikan antara lain : (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:25) a.
Ujian mid semester
b.
Ujian akhir semester
c.
Tugas-tugas
d.
Presensi kehadiran Sesuai dengan SK Rektor Nomor 553/H27/PP/2009 tentang
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dalam Sistem Kredit Semester commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 Universitas Sebelas Maret maka acuan penilaian akhir sapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Skala Koversi Skor Rentang skor Nilai dalam skala 5 (skala 100) Huruf Bobot Arti 80-100 A 4 Sangat baik 70-79 B 3 Baik 60-69 C 2 Cukup 40-59 D 1 Kurang 0-39 E 0 Gagal Sumber : Buku pedoman Pendidikian FE UNS 2009 2. Ujian Susulan Mahasiswa diberi kesempatan ujian susulan yang waktunya tidak lebih dari satu minggu sesudah jadwal terakhir masing-masing ujian. Ujian ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak bisa mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester tersebut karena: (Pedoman Pendidikan FE UNS 2009) a. Sakit sampai rawat inap di rumah sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan rawat inap dari rumah sakit yang bersangkutan dan surat keterangan dari laboratorium tentang indikasi penyakit yang diderita. b. Mengalami musibah karena salah satu dari keluarga inti yang meninggal dunia yang dibuktikan dengan surat keterangan kematian dari kelurahan setempat. c. Sedang melaksanakan panggilan dalam proses hukum baik dari kepolosian maupun kantor pengadilan, dibuktikan dengan surat pemanggilan dari instansi tersebut. d. Sedang
commit to user melaksanakan penugasan sebagai
pengurus
organisasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 kemahasiswaan dengan bukti surat tugas dari Rektor/Pembantu Rektor III/Dekan. 3. Remidiasi Remidiasi diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak lulus kompetensi dari mata kuliah yang ditempuh. Remidiasi bisa dilakukan dalam bentuk penugasan, pembuatan paper atau ujian ulang baik itu pada saat ujian tengah semester atau akhir semester sesuai dengan kesepakatan dosen pengampu mata kuliah. Apabila mahasiswa yang sudah mengikuti remediasi dan masih belum memenuhi persyaratan kompetensi minimum dari mata kuliah yang diambil, maka mahasiswa tersebut harus mengulang mata kuliah tersebut pada semester selanjutnya. 4. Evaluasi Hasil Belajar Menurut Sujuna (1991) yang dikutip oleh Iskandar (2009:128) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat ukur, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata kuliah yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Di perguruan tinggi hasil belajar dapat berupa Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh setiap akhir semester. Keberhasilan mahasiswa diukur dengan Indeks Prestasi (IP) yang dinyatakan dengan angka. IP adalah nilai rata-rata yang merupakan satuan ukur akhir yang menggambarkan mutu program S1 maupun D2. Indeks commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 prestasi ini dapat berupa Indeks Prestasi Semester (IPS) maupun Indeks Pretasi Komulatif (IPK). Indeks Prestasi Semester (IPS) merupakan indeks pencapaian hasil belajar mahasiswa pada setiap semerternya. IPS ini dihasilkan dari jumlah perkalian Nilai Akhir Mata Kuliah dengan bobot SKS masing-masing mata kuliah dibandingkan dengan jumlah seluruh SKS yang ditempuh pada satu semester. Menurut Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 553/H27/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret, Indeks Prestasi Komulatif adalah tingkat keberhasilan mahasiswa pada akhir keseluruhan program pemnelajaran yang , merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh mata kuliah/blok yang ditempuh. Nilai dalam rumus merupakan nilai akhir mata kulian yang merupakan pengubahan skor mentah dengan interval 0 sampai dengan 100 menjadi nilai dengan menggunakan skala lima yang dinyatakan dalam angka atau huruf yang mempunyai predikat dan status tertentu, sebagaimana pada tabel 2.3. Evaluasi hasil studi dimuat dalam Kartu Hasil Studi (KHS) yang diberikan kepada mahasiswa setiap akhir semester melalui jurusan masing-masing . (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:29) 5. Ujian Skripsi Ujian skripsi merupakan bentuk evaluasi akhir yang dilakukan melalui pengujian terhadap karya ilmiah penelitian untuk mengetahui commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 penguasaan mahasiswa terhadap penelitiannya, kemampuan metodologis, kemampuan berpikir sistematis dan mempertahankan ide pandangan ataupun pendapatnya sebagai gambaran kemandirian dan originalitas penelitian, serta relevansi bidang penelitian dengan jurusan dan program studi yang ditempuh. Ujian akhir program pendidikan S-1 reguler adalah ujian Skripsi. Ujian ini dijadwalkan setiap sebulan sekali untuk semua mahasiswa yang telah memenuhi syarat ujian. Materi ujian skripsi berorientasi pada metode telaah atau metode penelitian dan materi skripsi. (Pedoman Pendidikan Fakultas Ekonomi UNS 2009:29) 6. Evaluasi Masa Studi Penilaian keberhasilan studi berdasarkan SK Rektor Nomor 553/H27/PP/2009 tentang Pembelajaran Berbasis Kompetensi dalam Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret maka acuan penilaian akhir adalah sebagai berikut: a. Penilaian Keberhasilan Tiap Akhir Semester Penilaian keberhasilan studi semester dilakukan pada tiaptiap akhir semester meliputi semua mata kuliah/ blok yang diambil semester yang bersangkutan. Hasil penilaian tersebut digunakan untuk menentukan beban studi dengan ketetntuan sebagai berikut: IP ≥ 3,00
: 21-24 SKS
2,50-2,99
: 18-20 SKS
2,00-2,49
: 15-17 SKS
1,61-1,99
: 12-14 SKS commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 ≤ 1,60
: <12 SKS
b. Penilaian Keberhasilan Studi Akhir Tahun Pertama Program Sarjana (semester II) 1. Pada akhir tahun pertama, terhitung mulai saat mendaftarkan sebagai mahasiswa untuk pertama kalinya, keberhasilan studi mahasiswa dinilai untuk menentukan pemberian peringatan tertulis. 2. Mahasiswa perlu mendapat peringatan tertulis ebagaimana dimaksud angka 1) apabila mahasiswa tidak dapat mengumpulkan sekurangkurangnya 21 SKS dengan nilai minimal C. c. Penilaian Keberhasilan Studi Akhir Tahun Kedua Program Sarjana (semester IV) 1. Pada akhir tahun kedua keberhasilan studi mahasiswa dinilai untuk menentukan keberlanjutan studi mahasiswa. 2. Keberhasilan studi sebagaimana dimaksud pada angka 1) diprogram studi yang bersangkutan dengan ketentuan apabila mahasiswa tidak dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 42 SKS dengan nilai minimal C. d. Penilaian Keberhasilan Studi Akhir Tahun Ketiga Program Sarjana (semester VI) 1. Pada akhir tahun ketiga keberhasilan studi mahasiswa dinilai untuk menentukan pemberian peringatan tertulis. 2. Keberhasilan studi sebagaimana dimaksud pada angka 1) diprogram studi yang bersangkutan dengan ketentuan apabila mahasiswa tidak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 66 SKS dengan nilai minimal C. e. Penilaian Keberhasilan Studi Akhir Tahun Keempat Program Sarjana (semester VIII) 1. Pada akhir tahun keempat keberhasilan studi mahasiswa dinilai untuk menentukan keberlanjutan studi . 2. Mahasiswa dapat melanjutkan studi di Fekultas yang bersangkutan apabila mahasiswa tidak dapat mengumpulkan sekurang-kurangnya 90 SKS dengan nilai minimal C dengan Indeks Prestasi Komulatif ≥ 2,00. f. Penilaian Keberhasilan Studi Akhir Tahun Ketujuh Program Sarjana (semester XIV) 1. Pada akhir tahun ketujuh keberhasilan studi mahasiswa dinilai untuk menenukan penyelesaian dan pemberhentian studi (drop out) 2. Penyelesaian studi sebagaimana dimaksud angka 1) apabila mahasiswa telah mengumpulkan sejumlah kredit, minimum 144 SKS termasuk skripsi dan sejenisnya serta mamnuhi ketentuan: a) Indeks Prestasi Komulatif ≥ 2,00 b) Tidak ada nilai D dan E c) Telah lulus ujian pendadaran (komprehensif) bila ada d) Telah lulus ujian skripsi atau sejenisya bila ada. 3. Pemberhentian studi (drop out) sebagaimana dimaksud angka 1 dilakukan apabila mahasiswa commit totidak usermemenuhi ketentuan angka 2.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 G. Penelitian Terdahulu Asep Jihad, Ni’ma Hilda Mahmudah, Rahayu Kariadinata (2012) penelitian pada mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika UIN Bandung berdasarkan jalur masuk yang ditempuh dan asal sekolah. Jalur masuk yang ditempuh mahasiswa yaitu jalur : (1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), (2) Penelusuran Potensi Akademik (PPA), dan (3) Ujian Lokal yang diselenggarakan oleh UIN Bandung, sedangkan asal sekolah mereka adalah Sekolah Menengah Atas atau sederajatnya (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA). Pengambilan sampel menggunakan teknik Propotionates Stratified Random Sampling sebanyak 90 mahasiswa
angkatan
2008/2009.
Analisis
dengan
menggunakan
program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) untuk menguji ANOVA (Analisys Of Variances) dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh: 1) secara keseluruhan, terdapat perbedaan IPK mahasiswa antara yang masuk melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal 2) berdasarkan asal sekolah terdapat perbedaan IPK mahasiswa antara yang masuk melalui Jalur SNMPTN, Jalur PPA dan Jalur Ujian Lokal. 3) tidak terdapat keterkaitan (interaksi) antara jalur masuk dan asal sekolah terhadap IPK mahasiswa. Penelitian Thoha (2003) mengenai studi tentang tingkat keberhasilan mahasiswa S2 program pascasarjana IPB menggunakan data alumni mahasiswa S2 lulusan tahun 1999 sampai September 2002 yang diperoleh dari PPs IPB. Peubah-peubah yang digunakan adalah IPK S2 dan masa studi S2 (sebagai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 peubah respon). Sebagai peubah penjelas meliputi jenis kelamin, status perkawinan, sumber biaya pendidikan, usia, nilai IPK S1, jenis pekerjaan mahasiswa sebelum menempuh S2 dan status PT S1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan mahasiswa S2 IPB berdasarkan nilai IPK S2 dipengaruhi oleh empat faktor yaitu usia, nilai IPK S1, jenis dan status pekerjaan. Sedangkan masa studi S2 dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu jenis kelamin, status perkawinan, nilai IPK S1dan jenis pekerjaan Syarifudin (2006) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan studi mahasiswa sarjana ekstensi manajemen agribisnis Institut Peternakan Bogor. alat analisis model persamaan struktural (SEM). Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor sebanyak 211 sampelModel keberhasilan studi untuk IPK menggunakan peubah laten yang sikses hanya diukur oleh peubah IPK, sedangkan peubah proses diukur oleh total sks, status bekerja, PT asal dan jenis tempat tinggal dan peubah laten internal meliputi usia dan jenis kelamin. Dan hasilnya status bekerja memiliki kontribusi terbesar disusul denagn usia dan penghasilan orang tua memiliki kontribusi terrendah. H. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran, menerangkan tentang koseptual secara teoritis tentang variabel yang diteliti (Iskandar 2009:59). Kerangka pemikiran yang sistematis perlu dibuat agar dapat memudahkan analisis dalam penelitian ini. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah gambar 2.2: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Jalur seleksi Undangan ( PMDK)
Jalur seleksi tes tulis (SNMPTN)
Jalur seleksi Swadana
Proses Belajar
Evaluasi Belajar
Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
IPK PMDK
IPK SNMPTN
IPK Swadana
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
I. Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah : a.
Didiuga terdapat perbedaan yang signifikan capaian IPK antara mahasiswa melalui jalur masuk seleksi PMDK, SNMPTN dan Swadana.
b. Diduga terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, status bekerja, partisipai mahasiswa dalam kegiatan organisasi dan cara belajar terhadap capaian IPK makasiswa FE UNS.
commit to user