BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Novel adalah salah satu bentuk karya sastra. Sastra adalah salah satu karya seni, karya seni itu mengandung unsur estetika. Karena karya sastra yang berbentuk novel tidak lepas dari latar belakang pengarangnya, apalagi pengarang tersebut seorang muslim, besar kemungkinan kelahiran karya tersebut dilatar belakangi oleh motivasinya untuk menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam ajaran agamanya, yaitu peristiwa yang berlangsung atau dialaminya. 1 Sastra
dapat
didefinisikan
bukan
berdasarkan
keaktifan
atau
keimajinatifannya, melainkan karena sastra juga menggunakan bahasa dan cara yang unik. Dalam teori semacam ini, sastra adalah jenis tulisan yang menurut kritikus Rusia, Roman Jakobson “menyajikan tindak kekerasan teratur
terhadap
ujaran
biasa.” 2
Sastra
mentransformasikan
serta
mengintensifkan bahasa biasa, menyimpangkan bahasa secara sistematis dari ujaran sehari-hari. Novel merupakan salah satu bentuk teks yang serat dengan aspek-aspek budaya. Sebagai salah satu jenis karya fiksi, yang dapat didefinisikan sebagai 1
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Jogjakarta: Gajah Mada University Press, 1995), h.322. 2
Terry Eogleton, Teori Sastra Sebuah Pengantar Komperhensif, (Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra, 2006),cet.ke-1h.1-2.
1
2
sebuah prosa imajinatif namun masuk akal, karena mengungkapkan berdasarkan pengalaman dan hasil pengamatan penulis mengenai kehidupan dengan latar belakang budaya tertentu. Pengalaman dan hasil pengalaman tersebut diseleksi dan diungkapkan kembali oleh penulis sesuai dengan tujuan penulisnya, menghibur dan merefleksikan kehidupan. Karena ditulis berdasarkan realita dan untuk mengungkapkan kehidupan pada masyarakat tertentu, setiap novel mengungkapkan emosi, ide, sikap kebiasaan, keyakinan, gaya hidup dan aspek-aspek cultural lainnya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Pada setiap novel terkandung sebuah tema dasar yaitu pemikiran penulis yang disampaikan lewat karya-karyanya. Apabila sebuah novel dimuat dengan tema-tema dakwah yang dikemas oleh penulisnya dalam bentuk sebuh cerita yang imajinatif, maka pesan dakwah yang ingin di sampaikan oleh penulis dapat diterima dan dipahami oleh pembacanya. 3 Hubungan novel dengan dakwah sebagai media komunikasi di mana di dalamnya terdapat proses komunikasi yang mengandung pesan-pesan keagamaan dan
moral. Biasanya pesan moral itu memang dari cerminan
pandangan hidup pengarang yang bersangkutan tentang nilai-nilai kebenaran. Menurut Nabilah Lubis, seorang sastrawan, termasuk khalifah Allah di bidang bahasa dan sastra yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban seperti khalifah Allah pada bidang-bidang yang lain dan harus bergerak dalam
3
Ariswendo Atmowiholo, Mengarang Itu Gampang, (Jakarta: PT Suberta Citra Pusaka, 1995), h. 69-70.
3
melaksanakan amanat Allah mengajak umat untuk menuju ke jalan yang benar dan menjauhi larangan-Nya yaitu amar ma’ruf nahi munkar. 4 Pada dasarnya Islam adalah ajaran agama yang ditunjuk sebagai rahmat untuk semua, yang membawa nilai-nilai positif seperti rasa aman,tentram, sejuk, 5 Ada dua segi dakwah yang tidak dapat dipisahkan namun dapat dibedakan yaitu menyangkut isi dan bentuk (substansi dan format), pesan dan cara penyampaiannya (esensi dan metode). Dakwah tentu menyangkut kedua duanya sekaligus dan sebenarnya tidak terpisahkan. Namun perlu disadari bahwa isi (substansi) dan pesan (esensi) senantiasa mempunyai dimensi universal yang tidak terikat dengan ruang dan waktu, dalam hal ini substansi dakwah adalah pesan keagamaan atau pesan moral normatif. Itulah isi pertama yaitu sisi sebagai substansi, sedangkan pesan sebagai esensi merupakan hal yang primer. Sisi kedua yang tidak kurang pentingnya dalam dakwah yakni sisi bentuk (format), cara penyampaian (metode) Dakwah juga merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode yang bermacam-macam dan dilaksanakan oleh perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegitan ini telah berlangsung sejak dunia ini berkembang sejak Nabi Adam sebagai nabi pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir zaman
4
Nabilah Lubis, Naskah, Teks dan Metode Penelitian Folologi, (Jakarta: Penerbit Yayasan Media Alo Indonesia, 2001), Cet, Ke-2, h. 12 5
Qs Al-an’am (6):82
4
nanti. Dalam pelaksanaannya dakwah diterapkan dengan mempergunakan media dan sarana secara bertahap berkembang menurut zamannya. 6 Salah satu media yang digunakan para sastrawan muslim untuk menyampaikan pesan-pesan dakwahnya yaitu melalui novel, karena novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang banyak digemari oleh khalayak ramai. Untuk itu novel dipilih sebagai suatu media penyampaian dakwah oleh para sastrawan maupun para da’i, selain itu sastra adalah salah satu karya seni,dan seni itu akan indah bila mengandung unsur estetika, oleh sebab itu sastra dipilih sebagai salah satu media penyampaian informasi. Hubungan novel dengan dakwah sebagai media komunikasi dimana didalamnya terdapat proses komunikasi yang mengandung pesan-pesan keagamaan dan
moral. Biasanya pesan moral itu memang dari cerminan
pandanagan hidup pengarang yang bersangkutan tentang nilai-nilai kebenaran. Yang menarik dari novel ini bukankah konflik dalam rumah tangga. perbedaan idealisme, adalah hal biasa yang ditemui dalam tema-tema penulisan novel apalagi buku ini mengusung agama Islam sebagai dasar penulisan cerita. Bukan konflik yang menggigit memang, tetapi karena Ari Nur menuliskannya dengan gaya bahasa yang runtun dan istila-istilah agama Islam yang umum dan mudah dipahami, karakter dua tokoh utama yang kuat, membuat novel ini sangat inspiratif dan tidak menggurui.
6
Dakwah dan Komunikasi Dra.Armawati Arbi.Msi
5
Secara umum novel ini sudah tersusun dengan baik karena penulis mampu menciptakan alur yang baik yang mampu memberikan kejutan tersendiri bagi pembaca saat membaca tiap lembarnya. Penulis juga mampu menggunakan bahasa yang baik, apalagi jika berkaitan dengan istilah-istilah arsitektur yang menjadi salah satu keunggulan dalam novel ini yaitu penggunaan istilah arsitektur yang begitu menarik pembaca. Kemampuannya yang seperti ini adalah karena penulis sendiri adalah seorang mahasiswa fakultas teknik arsitektur UGM sehingga tidak menjadi hal aneh jika penulis sangat menguasai istilah-istilah tersebut. Novel islami yang unik dan sarat informasi ini menjadi karya terbaik kedua dalam sayembara menulis novel remaja Islami Mizan. Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis ingin menganilisa isi pesan yang terkandung dalam Novel Diorama Sepasang Al-banna karya Ari Nur, yang mengandung nilai dakwah, moral serta memberi pengetahuan bagi para pembacanya melalui sebuah karyatulis yang berjudul ”Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Diorama Sepasang Al-banna Karya Ari Nur”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada konteks pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam novel Diorama Sepasang AL-banna karya Ari Nur.
6
2. Perumusan masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut a. Apa isi pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam novel Diorama Sepasang AL-Banna karya Ari Nur? b. Apa isi pesan yang paling dominan dari novel Diorama Sepasang ALBanna oleh Ari Nur?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk
menambah
ilmu
pengetahuan
mengenai
novel
dan
menemukan teori-teori tentang tulisan sastra dalam novel islami. 2. Tujuan Khusus a. Untuk Mendeskripsikan isi pesan-pesan bernilai dakwah yang terdapat dalam novel Diorama Sepasang Al-banna karya Ari Nur. b. Untuk mengetahui isi pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang novel Diorama Sepasang Al-banna. 3. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan praktis yaitu menambah pengetahuan dan wawasan para juru dakwah mengenai pentingnya pemanfaatan berbagai media dakwah melalui media cetak yaitu sebuah novel. b. Kegunaan
akademisi
yaitu
memberikan
kontribusi
tentang
pengembangan media dakwah dengan memasukan pesan dakwah ke dalam karya tulis berupa novel.
7
D. Metodologi penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis isi, yaitu memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambanglambang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kuantitatif. Metode analisis ini digunakan untuk menelaah isi dari suatu dokumen, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah novel Diorama Sepasang AL-Banna . R. Hostly mendefinisikan analisis isi sebagai metode analisis isi pesan dalam suatu yang sistematis menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis pesan-pesan tatanan yang disampaikan oleh komunikator 7 Menurut Klaus Kripendorf, metode analisis ini isi adalah suatu teknik penelitian yang yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang reflicabel (yang dapat ditiru) dan shahih dari data atas dasar konteksnya 8 Metode yang digunakan analisis isi yakni membaca novel “Diorama Sepasang AL-Banna” karya Ari Nur dan unit pengamatannya adalah tiap paragraph dan dialog yang mengandung pesan dakwah dalam novel tersebut
E. Subyek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah novel Diorama Sepasang Albanna karya Ari Nur. Dan sebagai objek penelitiannya
7
R.Hostly.Et al, Konteks Analisis Dalam Handbook Psychology, edited by :Gardner
Lindsey 8
Klaus Kripendrof, Analisis Isi: Pengantar Teori Dan Metodologi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,1993)h.56
8
adalah pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel baik secara tersirat (kontekstual), maupun tersurat (tekstual)
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik data pada penelitian ini adalah teknik catat, karena datanya berupa teks. Sedangkan langkah-langkah pengumpulan data yakni membaca novel Diorama Sepasang Al-Banna secara berulang kemudian mencatat kalimat-kalimat yang menyatakan isi pesan yang mengandung nilai dakwah. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: 1. Studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa bukubuku penelitian (Jumroni, Metode-metode penelitian Komunikasi), buku dakwah (Dr. Moh Ali Azis ,Ilmu dakwah) buku komunikasi (Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa), dan buku-buku novel, serta data tentang novel yang didapat dari internet 9 2. Metode wawancara, proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil tatap muka antara penanya dengan nara sumber dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). 10 Yaitu berupa susunan pertanyaan mengenai penulis dan novel Diorama. Teknik yang digunakan adalah interview terpimpin, yaitu mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan kemudian dijawab langsung oleh terwawancara dengan bebas dan terbuka.
9
Suharsmi Arikunto, Prosedur Penelitian Praktek, (Jakarta, Bina usaha : 1988)cet -11.
h. 149 10
M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: ghalia Indonesia ; 1985)h. 63
9
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terpimpin kepada Ari Nur. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang Ari Nur dan juga data-data yang berkaitan dengan novel diorama. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Ari Nur (penulis novel Diorama) melalui wawancara langsung pada tanggal 19 April 2010 di Yogyakarta (kampus pasca UGM)
G. Olah Data Pada tahapan data peneliti menampilkan pesan dakwah berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah, syariah dan akhlak melalui penilaian juri. Data yang telah dinilai oleh juri tersebut akan diamati dan dianalisis, dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien reabilitas setiap juri, yaitu antar juri 1 dan 2, juri 1 dan 3, dan juri 2 dan 3. Koder terdiri dari juri 1 Djamaluddin Al-afghani (Aktivis), juri 11 Ai Kusmiati (Ustazah) dan juri 3 Siti Robiyatul Badriyah (Mahasiswa) Untuk mempermudah juri dalam dalam menganalisis dialog yang terdapat dalam setiap paragraf inti dalam novel Diorama Sepasang Al-banna maka peneliti membuat tabel berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang didalamnya mengandung muatan nilai Aqidah, Syariah dan Akhlak. Yang terbagi dalam tiga kategori yakni akidah, akhlak, dan syariah dan sub kategori aqidah meliputi ; tawakal, takwa dan istiqomah. Untuk akhlak meliputi; sabar ikhlas, tanggung jawab, pemaaf,syukur, nikmat, rendah hati
10
dan akhlak tercela. Sedangkan pada syariah meliputi ;shalat, muamalah, zikir dan doa. Untuk mengetahui sebenarnya pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang novel tersebut. Adapu rumus yang dipakai yaitu menggunakan rumus dari holsty (1969:17-150): 11 koefisien reabilitas
Keterangan :
2M
2M N1 - N 2
= nomor yang sama antar juri
N1,N2 =jumlah item yang dibuat oleh tim juri. Komposit Reabilitas:
N(Xantar juri ) 1+(N1)(X antar juri)
Keterangan :
N=jumlah juri X= Rata-rata koefisienreabilitas juri
H. Kajian Pustaka
Judul penelitian yang diteliti sudah banyak sekali yang membahas tentang analisis isi, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negri Jakarta, maka penulis menemukan beberapa judul skripsi yang menggunakan metode yang sama, antara lain: Analisis isi Pesan Dakwah dalan Novel Di Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy, ditulis oleh Zakiyah Fiddini, 2008. skripsi ini membahas tentang novel karya Habiburrahman yaitu Di Atas Sajadah Cinta 11
Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,2006), cet ke -1, h 76
11
ini terdapat 38 judul, namun yang diteliti hanya dari sampel bilangan ganjil dari 38 cerita maka hanya diteliti 19 judul. Dan menganalisanya per bab dan per dialog. Dalam kategori pesan, Zakiyah Fiddini membagi menjadi 3 kategori yaitu Aqidah dengan sub kategori iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada Qada dan Qodhar. Sedangkan Akhlak, dengan sub kategori akhlak sesama manusia, akhlak manusia terhadap tuhan. Selanjutnya Syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Dalam skripsi ini ia membahas pesan dakwah yang paling dominan dalam novel Di Atas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan prosentasi 53, 63, selanjutnya akhlak dengan prosentase 26, 31 % sedangkan Syariah prosentasenya 5.26 %. Analisis isi pesan dakwah dalam novel “gadis pantai” karya Pramoedya Ananta Toer, ditilis oleh Toni Sultoni, 2007 membahas tentang pesan dakwah yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai” secara garis besar ia membahas pesan moral yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Metode yang ia gunakan adalah kuantitatif. Ia juga menggunakan 3 koder/ juri. Dengan kategori Aqidah, Syariah dan Akhlak. Selain itu Toni sultoni juga membahas pesan dakwah yang paling dominan yaitu aqidah dengan prosentase 38,1 %, akhlak 28,6 % dan syariah 11,2 % Analisis isi pesan dakwah dalam Nomik (novel komik) karya Ali Muakhir, ditulis oleh Syajoratul Zuhriyah, 2007 membahas tentang pesan dakwah yang terdapat dalam Nomik (novel komik) yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Novel ini digambarkan
12
berbeda dengan yang lain karena menggunakan gambar komik. Dakwah yang disampaikan dalam nomik dengan menggunakan bahasa remaja sehari-hari. Selain itu ia membahas pesan dakwah yang paling dominan yang pertama adalah aqidah dengan prosentase 52,8 %, lalu akhlak 33,10 % dan syariah 23,1% Analisi isi pesan dakwah dalam novel kapas-kapas di Langit karya Pipiet Senja ditulis oleh Rahman Hidayat membahs pesan dakwah yang terdapat dalam novel Kapas-kapas Di langit. Pesan dakwah hampir sama yang disampaikan dengan skripsi-skripsi sebelumnya seperti Aqidah, Syariah, dan Akhlak, dengan prosentasi tapi ia menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan 3 juri/koder. Dan dia menganalisa pesan dakwah pada novel Kapas-kapas Di Langit per bab. Dan terakhir ia membahas pesan dakwah yang paling dominan yaitu aqidah dengan prosentase 43,2 % akhlak 32,1% dan Syariah 21,2 % Dari sekian banyak skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah tidak satupun penulis, menemukan skripsi yang membahas analisis isi pesan dakwah dalam novel “Diorama Sepasang Al-banna” karya Ari Nur Utami. Dapat disimpulkan bahwa penulis ialah orang pertama yang mengangkat novel “Diorama Sepasang Al-banna” sebagai subyek penelitian. Oleh karena itu penulis mengajukan judul. Analisi Isi pesan Dakwah Dalam Novel Diorama Sepasang Al-banna karya Ari Nur Utami
13
I. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan karya ilmiah ini, maka penulis menyusun ke dalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang diawali dari bab 1 yaitu pendahuluan sampai bab V yaitu penutup yang berupa kesimpulan dan saransaran sebagai berikut: Bab I :
Pendahuluan, menerangkan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul atau latar belakang masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
Bab II :
Landasn Teori, bab ini merangkan tentang analisis isi, pesan dakwah, dan novel sebagai media dakwah
Bab III :
Deskripsi Umum. Pada bab ini berisikan tentang Biografi Ari Nur, karya-karya Deskripsi Novel Diorama Sepasang Albanna
Bab IV :
Pesan Dakwah Dalam Novel Diaroma Sepasang Albanna. Bab ini menjelaskan mengenai Isi Pesan Dakwah dalam Novel Diorama Sepasang Albanna serta Kategori Pesan Dominan dalam Novel Diorama Sepasang Albanna.
Bab V :
Penutup, terdiri atas : kesimpulan dan saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis isi Analisi isi (content analiysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan secara sosiologis, uraian dan analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan kuantitatif ataupun keduaduanya 1 Analisis isi adalah sebuah metode yang relative muda dalam kajiankajian yang sederhana, ia tidak lebih dari perhitungan dan fenomena. Namun karya-karya terbaik yang menggunakan data empiris analisis isi yang terpercaya dapat menghasilkan kontribusi-kontribusi yang penting dan bernilai bagi pemahaman kita terhadap teks-teks media. Analisis isi yang kuat menyediakan data terpercaya untuk mendukung analisis interpretative. 2
1
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka ,2001, cet ke 2,h 32 2
Jane stokes, How To Do Media And Cultural Studies, Yogyakarta : PT Bentang Pustaka 2006 ,cet. Ke 1
14
15
Dalam prosedur metode analisis isi ada beberapa langkah yang harus diperhatikan.
Tahapan-tahapan
tersebut
adalah
menentukan
masalah,
menyusun kerangka pemikiran, menyusun perangkat metodologi yang akan digunakan analisis data (merupakan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan oleh penelitian melalui perangkat metodologi tertentu ), interpretasi data (merupakan interpretasi terhadap hasil analisis data) 3
B. Pengertian dan Tujuan Dakwah Dakwah secara etimologi (bahasa) berasal dari kata da’a yad’u dawatan yang berarti mengajak, menyeru, memanggil, dan mengundang. Dalam Al-Qur’an kata dakwah bisa berarti menyeru kepada kebaikan maupun keburukan. Dalam firman Allah
Ü1ÆÉÉÝl ;t³ % µ4Ü ¡e ³`M
A t´ ³s
A t´ 8F³F5ÉÉÚk"
(41 : )اﻟﻤﺆﻣﻦ “Hai kaumku, bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka? “(QS. Al-Mukmin;41). Dengan demikian maka konsep dakwah Islam memuat juga konsep perubahan individu dan transformasi sosial perubahan individu dan transformasi sosial yang dimaksud adalah perubahan dan transformasi dari kondisi kurang baik atau tidak baik menuju kepada kondisi yang lebih baik. 4
3
Burhan Bungin, h 139-142
4
Irfan Helmy, Dakwah Bilhikmah, Yogyakarta : Mitra Pustaka,2002,cet 1,h 9-10
16
Sedangkan M.Nasir mendefinisikan dakwah sebagai usaha-usaha untuk menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia didunia ini, yang meliputi Amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan. 5 Sementara itu menurut Toha Umar, membagi pengertian dakwah menjadi dua bagian yaitu dakwah secara umum dan khusus, secara umum dakwah yaitu ilmu pengetahuan yang berisikan cara-cara dan tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian, manusia menganut, menyetujui melaksanakan suatu ideologi, pendapat, pekerjaan yang tertentu. Sedangakan secara khusus dakwah yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat Adapun mengenai tujuan dakwah Islam, tujuan memiliki empat batasan, yaitu hal yang hendak dicapai jumlah atau kadar yang diinginkan, kejelasan tentang yang ingin dicapai dan yang ingin dituju. 6 Dakwah juga merupakan suatu kegiatan komunikasi yang memiliki tujuan komunikasi dakwah yang terbagi menjadi dua yakni : 1. Tujuan dakwah jangka pendek, adalah memberikan pemahaman tentang Islam kepada masyarakat itu sendiri. Dengan adanya pemahaman tentang
5
Abdul Rasyad Soleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1933), cet,
ke-3, h.8-9 6
Abdul Rasyid Soleh, Manajemen Dakwah Islam.
17
Islam maka masyarakat akan terhindar dari sikap atau perbuatan yang munkar dan jahat. 2. Tujuan dakwah jangka panjang, adalah untuk mengadakan perubahan sikap masyarakat. Sikap yang dimaksud adalah prilaku-prilaku yang tidak terpuji bagi masyarakat yang tergolong kepada kemaksiatan yang tentunya membawa kepada hal-hal yang tidak terpuji dan mengganggu ketentraman masyarakat. 7 Sedangkan jika dilihat dari aspek psikologi tujuan dakwah adalah untuk
menumbuhkan pengertian kesadaran, penghayatan, dan pengalaman
ajaran agama yang disampaikan oleh da’i. Sehingga ruang lingkup dakwah disini menyangkut masalah pembentukan sikap mental dalam pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala segi kehidupan manusia.
C. Pesan Dakwah Dan Materi Dakwah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pesan adalah perintah, nasihat, permintaan amanat yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain. 8 Ditinjau dari segi etimologi atau asal kata (bahasa) dakwah berasal dari bahsa arab yang berarti “panggilan”, seruan, dan ajakan. Jadi dakwah itu adalah amal ma’ruf nahi munkar yaitu mengajak menuju kepada jalan kebajikan. 7
M, Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Media Dakwah, 1984 Cet ke -2 h. 225 8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1997), h. 761.
18
Menurut Quraisy Shihab pesan dakwah adalah Al-Islam
yang
bersumber pada Al-Quran dan hadist sebagai sumber utama yang meliputi akidah, ibadah, dan akhlak. Dasar dari pembagian tersebut merujuk pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma agama dan susila. Jadi pesan dakwah mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia baik individu maupun golongan, dengan menggunakan media
lisan/tulisan
mensosialisasikannya
agar dalam
mengikuti kehidupan
ajaran
Islam
sehari-hari
dan
mampu
dengan
tujuan
mendapatkan kehidupan yang berharga baik di dunia maupun diakherat. Pada umumnya pesan dakwah terbagi pada beberapa kategori antara lain : 1. Pesan Aqidah Aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitabnya,iman kepada Rasul-rasulnya, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Dasar-dasar ini telah ditunjukan oleh kitabullah dan sunnah rasul-Nya. Allah berfirman : “Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi. (Al-Baqarah:177)
19
Dalam ajaran Islam, aqidah menduduki posisi yang paling pertama dalam kehidupan manusia. Aqidah adalah kepercayaan. Menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Aqidah merupakan materi yang wajib disampaikan oleh para dai, dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang keyakinan kaum muslim terhadap keberadaan Allah SWT dengan segala kemahakuasaan-Nya, maka akan menambah kecintaan para objek dakwah terhadap Tuhan-Nya, sehingga terlahir pribadi-pribadi muslim yang taat dan patuh akan perintah dan larangan Allah SWT. 2. Syariah Secara etimologi kata syariah berasal dari bahasa arab yang berarti jalan. Secara terminologi pengertian dari syariah itu sendiri ketentuan atau norma ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan (ibadah) dan hubungan manusia dengan sesamanya (muamalah). 9 Seperti dijelaskan diatas bahwa pembahasan syariah a. Konsep ibadah pokok terdapat dalam rukun Islam terdiri dari empat macam (shalat, puasa, zakat, dan pergi haji jika mampu) b. Muamalah yaitu hubungan manusia dengan manusia, bahwasannya Islam
mengatur hubungan sosial kemanusiaan dalam kehidupan
sehari-hari,
agar
tercipta
harmonisasi
dan
kerukunan
dalam
bermasyarakat, secara terperinci baik hubungan syariah tentang ibadah 9
E. Hasan Saleh, Studi Islam Di Perguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan, ( Jakarta : ISTN, 2000), h. 55
20
dan muamalah terdapat dalam buku fiqih yang bersumber dari Alquran, hadist, serta ijtihad para ulama. Pesan muamalah dalam hal ini yaitu segala bentuk hubungan manusia berdasarkan syariat agama Islam. Misalnya saja mengenai hubungan jual-beli, hukum, pernikahan, dan lain sebagainya. 3. Akhlak Secara etimologi kata akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari kata khuliqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara terminologi Abudin Nata mendefinisikan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi sebuah kepribadiannya. 10 Akhlak terbagi ke dalam tiga kategori yaitu : a. Akhlak kepada Allah yaitu prilaku manusia kepada pencipta-Nya. b. Akhlak kepada manusia yaitu prilaku atau perbuatan manusia kepada sesama, dan perbuatan itulah yang menentukan baik atau buruknya akhlak seseorang. Contohnya yaitu memberi salam, berkata sopan, menghormati orang yang lebih tua, mengucapkan terimakasih kepada orang lain dan sebagainya. c. Akhlak terhadap lingkungan (akhlak terhadap hewan, dan tumbuhan) yaitu prilaku manusia dalam merawat dan menjaga lingkungan sekitar. Akhlak merupakan materi dakwah yang juga sangat penting untuk disampaikan, Rasulallah SAW sendiri misi utama diturunkannya kemuka
10
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf , (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003), cet. Ke 1V h.4
21
bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena akhlak merupakan prilaku dan perbuatan manusia yang menentukan apakah orang tersebut baik atau buruknya dimata allah dan lingkungan sosialnya.
D. Novel sebagai Media Dakwah Kata novel berasal dari kata latin novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti “baru” Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain maka, jenis novel ini muncul kemudian 11 Secara istilah novel,banyak diartikan oleh para ahli. Menurut Abdullah Ambary “Novel adalah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya. 12 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel memiliki istilah sendiri yang sama dengan istilah roman. Kata novel berasal dari bahasa Italia yang kemudian berkembang di Inggris dan Amerika Serikat. Sedangkan istilah roman berasal dari genre romance dari abad pertengahan yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan
11
Henri Guntur Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Sastra (Bandung : PT Angkasa, 1993)
12
Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, (Bandung: Djantika, 1983), h. 61
22
percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman, Belgia, Prancis, dan bagianbagian Eropa daratan lainnya. 13 Sebuah roman atau novel ialah terutama sekali sebuah eksplorasi atau suatu kronik penghidupan ; merenungkan dan melukiskan dalam bentuk yang tertentu, pengaruh, ikatan, hasil, kehancuran, atau tercapainya gerak-gerik manusia. Sebuah roman, pelaku-pelaku mulai dengan waktu muda, mereka menjadi tua, mereka bergerak dari sebuah adegan kesebuah adegan yang lain, dari suatu tempat ketempat lain 14 Devinisi novel itu sendiri bentuk karangan yang lebih pendek dari roman, tetapi lebih panjang dari cerpen. Novel menceritakan sebagian kehidupan seorang tokoh, yaitu suatu yang luar biasa dalam seluruh hidupnya yang menimbulkan konflik yang menjurus pada perubahan yang menimbulkan konflik yang menjurus pada perubahan nasib seorang tokoh dan novel merupakan cerita karya sastra yang pengungkapannya secara mendalam, mendetail dan terperinci. Tokoh cerita di ungkapkan dengan penguraiannya. Tokoh cerita di ungkapkan atau cerita semua yang ada pada tokoh cerita, bahkan sampai hal-hal yang kecil. Sedangkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia yang di ungkap dalam novel tidak hanya meliputi peristiwa-peristiwa fisik tetapi juga peristiwa kejiwaan dan konflik yang terjadi tidak hanya lahiriyah tetapi juga batiniah. Peristiwa seperti pembuatan
13
Jakob Sumarjo dan Saini K.M Apresiasi Kesusastraan , (Jakarta : Penerbit Gramedia, 1986),cet ke 1 h.29 14
Henri Guntur Tarigan , Prinsip-Prinsip Dasar Sastra, (Bandung: PT Angkasa, 1993)cet-terakhir. H 164
23
perencanaan,
mengambil
keputusan,
perubahan
pemikiran
membuat
pengenalan baru yang dapat mencerap minat dan perhatian Henri Guntur Tarigan dalam bukunya prinsip-prinsip dasar sastra menuliskan kata novel berasal dari kata Novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalu dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama dan lain-lain, maka novel ini muncul kemudian. Agar pesan dapat diterima dengan baik, diperlukan. sebuah media,begitu juga dengan kegiatan berdakwah, media merupakan instrumen atau alat untuk menyampaikan pesan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh si penerima. Pengertian media itu sendiri secara etimologi diambil dari bahasa latin yaitu ‘median’ yang berarti alat perantara dalam buku Asmuni Syukir yang mendefinisikan media sebagai sesuatu yang dapat dijadikan alat perantara untuk mencapai tujuan tertentu, dapat berupa barang, (material), orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. 15 Kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat urgen sekali seperti yang diungkapkan oleh M. Bahri Ghazali “Kepentingan dakwah terhadap media atau alat yang sangat urgen sekali, sehingga dapat dikatakan dengan menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan (mad’unya) 16
15 16
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 104
M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Media Dakwah, 1984 Cet ke -2 h. 225
24
Dakwah yang dilakukan melalui sebuah tulisan seperti cerpen, dan novel dapat dilakukan denan menyisipkan nilai-nilai Islam
di dalamnya.
Semua itu diharapkan dakwah yang berupa nasihat ajakan untuk keemaslahatan umat bisa sampai kepada seluruh lapisan golongan masyarakat yang memiliki latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda. Menurut Badiyah Muchlisin Asti mengatakan bahwa media dakwah merupakan perantara atau sarana komunikasi yang menjadi wadah atau wahana untuk merealisasikan dan menyebarkan ajaran- ajaran Islam
17
Berdakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat kepada sejumlah penguasa Arab saat itu, atau yang mungkin lagi karena pesan pertama Al-Qur’an adalah membaca, tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah menulis. 18 Maka dari itu para juru dakwah Islam menekankan bahwa semua bidang kebudayaan manusia termasuk seni sastra harus digalakan untuk meninggikan syiar Islam lewat tulisan karya sastra yang bertema pengajaran Islam. Sehingga dakwah Islam mengambil kesempatan menggunakan ceritacerita sebagai media untuk melakukan dakwah Islamiah 19
17
Badiyah Muchlisin, Berdakwah Dengan Menulis Buku , (Bandung : penerbit MQ Media Qalbu, 2004), cet ke-1, hal 41 18 19
Aep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung : Mujahid, 2004) hal. 5
Ismail Hamid, Kesusastraan Indonesia Lama Bercorak Islam, (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1989, cet ke-1 h. 9
25
Idealisme lengkap dengan visi dan misi serta tujuan. Oleh karena itu tidak tepat jika tulisan dakwah tanpa alur, tidak sistematis, baik logis dan tanpa argumentasi. 20
20
Ismail Hamid , Kesusastraan….h, 6.
BAB III PROFIL ARI NUR UTAMI DAN NOVEL DIORAMA SEPASANG ALBANNA
A. Biografi Ari Nur Utami Terlahir dengan nama Ari Nur Utami, 13 April 1980. Anak bungsu dari empat dari empat putri bersaudara pasangan T. Sudaryanto (alm.) dan Mudrikah ini, memiliki hobi main gitar, melukis, dan menggambar komik. Tak heran, kalau kemudian hobinya ini mengantarkannya sebagai mahasiswi Teknik Arsitektur FT UGM pada tahun 1988. Sebagai seorang mahasiswi yang senantiasa dituntut aktif di kampus, Ari juga terlibat aktif sebagai seksi. Kerohanian Islam teknik arsitektur sejak tahun 1999, dan setahun kemudian dipercaya untuk menjabat anggota dewan syuro. Selain itu Ari juga aktif di jama’ah shalahuddin UGM sebagai staf bid. Kesekuman dan staf bid. Ekstern (1999-2000). Keaktifan Ari di kampus UGM yang dinamis, dan kesibukannya dibangku kuliah arsitektur, tak menghalangi minatnya dalam bidang lain, setidaknya ini tergambar dalam moto hidupnya ; hidup adalah pembelajaran terus-menerus meniti tangga-tangga iman menuju puncaknya. Kita bisa merasakan minat dan semangatnya yang luar biasa itu dalam bidang tulismenulis. Proses pembelajaran yang terus menerus dan dunia arsitek yang Ari geluti saat ini, sangat kental terasa pada buku pertamanya Diorama Sepasang A-lbanna (DAR Mizan 2003)
26
27
Di bawah ini Mizan sahabat remaja muslim. Karya perdana penulis muda yang mengagumi tulisan-tulisan Anis Matta, Miranda Risang Ayu, dan Alferd Hitcock ini, langsung menyabet gelar sebagai karya terbaik kedua sayembara menulis novel remaja islami mizan 2002. di samping itu Ari pun pernah meraih juara 2 lomba penulisan esai karima 2002. Penulis berbakat dari Kebumen, Jawa Tengah ini, sekarang tengah menggarap cerpen dan novel untuk memenuhi obsesinya membuat serial yang lucu seperti lupus, tetapi tetap islami, serta membuat novel islami untuk dewasa yang dibaca oleh semua kalangan, terutama kaum eksekutif dan kalangan intelektual. 1
B. Ada beberapa karya Ari Nur Dari buah karyanya, lahir beberapa karya fiksi yang ditebitkan, novel pertamanya yang berjudul diorama sepasang al-banna, kekuatan novel “Diorama Sepasang Albanna” ini terletak pada karakter tokoh yang begitu kuat. Ryan, sang eksekutif yang dingin dan Rani, si gadis lembut, pemimpi, namun semangat dakwahnya tetap tinggi. Keduanya adalah arsitek yang berpadu dalam mahligai rumah tangga yang dibumbui tawa dan air mata. Mereka berbeda dalam menyikapi hidup, namun justru perbedaan itu yang mereka ingin lebur menjadi kekuatan. Cinta yang akan mengubah segalanya.
1
Wawancara penulis dengan pengarang novel Diorama Sepasang Al-Banna
28
Dan mereka berusaha menumbuhkannya. Tapi, ternyata tak mudah.konflik dan badai masih sering menerpanya novel ini sangat menggugah. Novel kedua Ari berjudul “Dilatasi Memori” novel ini merupakan persembahan Ari Nur setelah novel perdananya, Diorama Sepasang Albanna yang pernah diterbitkan mizan laris manis dipasaran. Dan pada tahun 2008, novel-novel tersebut kembali diterbitkan oleh mizania. Novel ini sebenarnya adalah lanjutan dari cerita dalam novel sebelumnya yang berjudul Diorama Sepasang Al-Banna. Masih mengusung tema cinta pula, maka jalannya cerita dalam novel ini tidak bisa terpisahkan dari alur dalam novel pertama yang telah menjadi juara kedua sayembara menulis novel Remaja Islami mizan 2002. banyaknya permintaan untuk lanjutan novel Diorama Sepasang AlBanna itulah yang kemudian juga mendorong penulis untuk menulis novel Dilatasi Memori tersebut. Selanjutnya adalah novel ketiga karya Ari Nur yang berjudul Pengantin Baru, Karena obsesinya dulu Ari ingin membuat serial remaja yang ringan dan lucu seperti serial lupus tetapi tetap islami dan masih mengandung unsur tema arsitektur. Ari Nur juga pernah mendapatkan penghargaan sebagai juara kedua lomba penulisan Esai Karima 2002 dan juga pernah menyabet gelar sebagai karya terbaik kedua sayembara menulis novel Remaja Islami Mizan 2002. Karya lainnya yang pernah diterbitkan adalah antologi bersama ; Dapur Kreatifitas Para Juara (dari Mizan, 2004) yang menghimpun sejumlah
29
penulis muda yang berbakat yang sering menjuarai ajang lomba-lomba kepenulisan
C. Deskripsi Novel Diorama Sepasang Al-Banna Novel diorama itu pertama kali dibuat ketika Ari kuliah semester empat. Sejak awal Ari merasa tidak nyaman kuliah di Arsitektur. Ari merasa tidak bakat. Ditambah lagi masalah keluarga. Juga masalah pertemanan, tugastugas kuliah tidak pernah diselesaikan. Prestasi akademis menurun. Berat rasanya bagi Ari untuk menghadapi itu semua. Liburan semester, satu angkatan KKL ke Jakarta selama lima hari. Di sana Ari bertemu langsung dengan beberapa arsitek muda Indonesia, Diantaranya adalah Yori Antar, Irianto PH, Andra Matin. Mereka bercerita kalau mereka berkelompok sekitar sepuluh orang, baru keliling Eropa melihat karya para arsitektur dunia yang mereka sebut "Ziarah Arsitektur" Saat itu Ari begitu terpesona akan cerita itu. Apalagi perjalanan Ari naik bis ketika itu banyak kesempatan untuk melamun. Ari mulai berkhayal, tentang ziarah arsitektur itu, hebat sekali jalan-jalan ke Eropa tapi bukan sekedar turis biasa. Mereka membawa misi arsitektur. Tapi tidak enak rasanya kalau beramai-ramai pergi kesana, bagaimana kalau berdua saja "sepasang kekasih" pikirnya saat itu. Pulang dari KKL khayalan Ari semakin menjadi, kuliahnya pun semakin terabaikan. Ari mulai rajin berdiam diri dikamar, dia mulai mengetik awalnya penggalan-penggalan dialog,terus dan terus menulis akhirnya
30
menjadi sebelas halaman lalu empat puluh halaman. Saat itulah Ari mulai sadar bahwa dia sedang menyusun sebuah novel. Akhirnya sepanjang tahun 2001 Ari jarang sekali masuk kuliah. Saat itulah cikal bakal novel Diorama sedang disusun. Waktu itu, belum ada judulnya dalan Cerita ini Ari memadukan antara Islam, Arsitektur, dan kehidupan metro Jakarta (dalam versi Ari) Ari berfikir sepertinya cerita seperti ini belum ada di dunia pernovelan, bagus juga kalau bisa diterbitkan dan bukunya tersedia di tokotoko. Lalu pada Oktober 2001 temannya ada yang memberi tahu kalau ada lomba menulis novel Mizan. Akhirnya Ari semakin serius untuk melanjutkan tulisan itu. 2 Deskripsi umum mengenai novel Diorama Sepasang Al-Banna secara singkat adalah sebagai berikut : Diorama Sepasang Al-Banna, yang menampilkan gambar seorang gadis berwajah agak Timur Tengah. Yang menggunakan jilbab. Novel ini tidak sama dengan novel-novel islami lainnya yang isinya lebih banyak menggurui memenuhi hasrat penulisnya ketimbang pembaca bukunya. Novel ini bercerita tentang seorang gadis bernama Inda Maha Rani yang bekerja di PT kan petra Association, salah satu biro arsitek yang terkenal di Jakarta, biro arsitek impian Rani. Gadis yang keseharianya menggunakan jilbab panjang, yang rela turun jabatan dari arsitek tim dikantornya yang lama,
2
Wawancara penulis dengan pengarang novel Diorama Sepasang Al-Banna
31
menjadi drafter di kantor barunya. Rani yang harus menghadapi atasan yang sering kali menyulitkannya, otoriter, sombong, dan angkuh. Serta teman-temannya yang tergabung dalam tim sembilan, dengan karakternya masing-masing, yang menganggap dirinya orang yang berbeda, yang tak perlu dijadikan teman dekat, hanya karena selalu meluangkan waktu untuk solat dimushala kecil kantornya dan rajin berpuasa senin-kamis. Suatu kali, Ryan Fikri, atasannya yang otoriter, memberi Rani tugas untuk membuat desain rumah tinggal Islami. Rani, yang mempunyai idealisme arsitektur membangun kehidupan, bukan menghancurkan kehidupan yang sudah terbangun, dengan semangat membuat konsep desain rumah tinggal itu. Tetapi bukan pujian yang didapat Rani dari kerja kerasnya. Desainnya disamakan dengan pekerjaan mahasiswa semester dua, bahkan setelah direvisi pun hanya meningkat ke semester empat. Kalau tidak mengingat ibunya, yang sendirian membiayai sekolahnya sampai ke tingkat perguruan tinggi dan berharap putrinya berhasil dalam pekerjaannya, Rani yang sakit hati ingin keluar saja dari biro arsitek itu. Rupanya Ryan punya alasan sendiri bersikap dingin dan sombong. Ia tak ingin seorangpun tahu bahwa dirinya hanyalah sepotong kayu yang rapuh, yang terombang ambing dalam sungai deras, karena berusaha mencari muara untuk mengapung dengan tenang. Ryan adalah tipe pria mandiri yang meraih puncak kesuksesan dengan kepandaian dan usahanya sendiri. Ryan merasa dirinya tak memerlukan orang lain dalam hidupnya.
32
Namun fitnah yang menimpa Rani, memutuskan Ryan untuk melamar Rani sebagai istrinya. Meski sempat terganjang oleh sikap bimbang Ryan, Rani pun menjalani kehidupan sebagai istri Ryan, si eksekutif muda. Riak-riak kehidupan menimpa pasangan yang berbeda karakter tersebut. Terutama ketika mereka mendirikan biro arsitek kecil yang diberi nama Albanna, yang sesuai dengan artinya diharapkan menjadi sang pembangun bagi kehidupan mereka, tapi justru malah memisahkan mereka berdua. Apa yang menarik dari novel ini? bukankah konflik dalam rumah tangga, perbedaan idealisme, adalah hal biasa yang ditemui dalam tema-tema penulisan novel?apalagi buku ini mengusung agama Islam sebagai dasar penulisan cerita. Ya, bukan konflik yang menggigit memang, tetapi karena Ari Nur menuliskannya dengan gaya bahasa yang runtun dan istila-istilah agama Islam yang umum dan mudah dipahami, karakter dua tokoh utama yang kuat, membuat novel ini sangat inspiratif dan tidak menggurui. Secara umum novel ini sudah tersusun dengan baik karena penulis mampu menciptakan alur yang baik yang mampu menciptakan alur yang baik yang mampu memberikan kejutan tersendiri bagi pembaca saat membaca tiap lembarnya. Penulis juga mampu menggunakan bahasa yang baik, apalagi jika berkaitan dengan istilah-istilah arsitektur yang menjadi salah satu keunggulan dalam novel ini yaitu penggunaan istilah arsitektur yang begitu menarik pembaca. Kemampuannya yang seperti ini adalah karena penulis sendiri
33
adalah seorang mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur UGM sehingga tidak menjadi hal aneh jika penulis sangat menguasai istilah-istilah tersebut. Hal lain yang yang menjadi kelebihan dalam novel ini adalah penggambaran konflik dalam rumah tangga yang berjalan begitu manusiawi dan tidak terkesan dibuat-buat. Semua cerita yang disajikan adalah kejadiankejadian yang mungkin sekali terjadi dalam kehidupan rumah tangga, sehingga dalam rumah tangga memang dibutuhkan sikap saling percaya, saling memahami, dan setia kepada pasangan. Penulis ingin menyampaikan bahwa dalam rumah tangga harusnya dibutuhkan hal-hal tersebut untuk menghindari kesalah pahaman
BAB 1V PESAN DAKWAH DALAM NOVEL DIORAMA SEPASANG AL-BANNA
A. Pengolahan Data Pada pembahasan Bab 1V ini penulis akan menguraikan data dalam memperoleh validitas dan reabilitas tentang isi pesan dakwah dalam novel Diorama Sepasang Al-Banna. Dan data yang diolah berupa kalimat atau paragraf yang mengandung pesan dakwah. Pengolahan data pada novel “Diorama Sepasang Al-Banna” sesuai dengan kategori yang telah ditentukan. Yaitu kategori pesan aqidah, yang meliputi sub kategori iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada qada dan qodar. Sedangkan syariah yang meliputi sub kategori ibadah dan muamalah serta akhlak, yang meliputi sub kategori akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah, kemudian akan ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi. Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori isi pesan dalam novel “Diorama Sepasang Al-Banna” peneliti mengadakan pengujian kategori pada 3 orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel. Koder terdiri dari juri 1 yaitu Djamaluddin al Afghani (aktivis), Juri 2 Ai Kusmiati (Ustazah), dan juri 3 Siti Rabiatul Badriyah (mahasiswa) Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien. Berikut ini adalah table rincian kesepakatan antar juri.
34
35
Untuk mencari koefisien reabilitas kategori antar juri, peneliti menguraikan rumus dari Hostly, seperti yang dikutip oleh Jumroni dalam buku Metodologi penelitian komunikasi. 1
Koefisien Reabilitas
2M N1 + N2
2M
= Nomor Keputusan yang sama antar juri
N1+N2
= Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
M
= Kesepakatan antar juri
N
= jumlah yang diteliti Sedangakan
untuk
menghitung
prosentasi
dari
penelitian
menggunakan rumus sebagai berikut:
P = F X 100% N P= Prosentasi F= Frekuensi N= Jumlah Populasi
1
Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2006), cet ke-1
ini
36
1. Nilai kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah Tabel 1 Antar Juri
Item
Kesepakatan
KetidakSepakatan
Nilai
1 dan 2
74
8
66
0,01
1 dan 3
74
2
72
0,03
2 dan 3
74
2
72
0,03 0,17
Total
Komposit Realibilitas =
N ( x AntarJuri) 1 + (n − 1) ( x AntarJuri)
Niilai Rata-rata
= 0, 17 : 3 = 0,06
Koefisien Realibitas
=
0.17 3 x 0.06 = 0.15 = 1.12 1 + 2 (0.06)
Dengan demikian, pesan aqidah yang terkandung dalam novel Diorama Sepasang Albanna berjumlah 0,15 Berdasarkan kesepakatan juri.
2. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah Tabel 2
Antar Juri
Item
Kesepakatan
KetidakSepakatan
Nilai
1 dan 2
74
16
58
0,22
1 dan 3
74
6
68
0,08
2 dan 3
74
11
63
0,15
Total
0,45
37
Komposit Reabilitas = Nilai Rata-rata
N ( x AntarJuri) 1 + (n − 1) ( x AntarJuri )
= 0,45 : 3 =0,15
Komposit Reabilitas =
3 x 0.15 0.45 = = 0.19 1 + 2 (0.15) 2.30
Dengan demikian, pesan syariah yang terkandung dalam novel Diorama Sepasang Albanna berjumlah 0,15 berdasarkan kesepakatan juri.
3. Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak Tabel 3
Antar Juri
Item
Kesepakatan
KetidakSepakatan
Nilai
1 dan 2
74
18
56
0,24
1 dan 3
74
23
51
0,31
2 dan 3
74
18
56
0,24
Total
Komposit Reabilitas = Niliai Rata-rata
0,79
N ( x AntarJuri) 1 + (n − 1) ( x AntarJuri)
= 0,79 : 3 = 0,26
Komposit Reabilitas =
3 x 0.26 0.79 = = 0.52 1 + 2 (0.26) 1.52
Dengan demikian, pesan akhlak yang terkandung dalam novel Diorama Sepasang Albanna berjumlah 0,79 berdasarkan keputusan juri.
38
B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan
Hasil perhitungan kesepakatan ketiga orang juri pada tiap-tiap bab dalam novel Diorama Sepasang Albanna yang dianalisis ini memiliki nilai pesan dakwah yang berbeda antara satu bab dengan bab dengan bab yang lain. Secara keseluruhan, pesan dakwah yang terdapat dalam novel Diorama Sepasang Albanna karya Ari Nur ini dengan total jumlah komposit reabilitas adalah nilai aqidah berjumlah 0,17 nilai akhlak berjumlah 0,79 dan nilai syariah berjumlah 0,45
Tabel 4 Prosentasi Pesan N = 2,11
No
Kategorisasi
Koefisien Reabilitas
Prosentasi (%)
1
Aqidah
0,15
17,44
2
Syariah
0,19
22,09
3
Akhlak
0,52
60,47
4
Total
0,86
100
P = F x 100 % N 1. Aqidah P=
0,44 × 100% = 20,85% 2,11
39
2. Syariah P=
0,25 × 100% = 11,84 2,11
3. Akhlak P=
1,43 ×100% = 67,77 2,11 Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominant yang terdapat
pada novel Diorama Sepasang Albanna karya Ari Nur Utami adalah pesan akhlak dengan hasil prosentasi
60,47 , berdasarkan hasil perhitungan
kesepakatan dari ketiga orang juri
C. Analisis Data
Setelah peneliti melakukan perhitungan reabilitas dan frekuensi prosentasi kepada 3 juri terhadap kategori-kategori yang telah peneliti buat. Selanjutnya akan ditampilkan data mengenai paragraf atau kalimat yang mengandung pesan dakwah dalam novel Diorama Sepasang Albanna 1. Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan aqidah menurut kesepakatan tiga juri Pesan
Aqidah yang terkandung dalam bab 1 novel Diorama Sepasang
Albanna, yaitu : a. Ternyata kenyataan berkata lain proyek pertama yang ia garap bersama rekan-rekannya satu tim menimbulkan banyak konflik b. Ditariknya nafas dalam-dalam. Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku, dan seketika hatinya menjadi agak tenang
40
c. Wahai Allah bukannya aku tidak mensyukuri nikmat-Mu, tapi izinkan aku menangis malam ini hanya untuk kelegaan hati d. Antara kepentingan untuk dunia dan kepentingan akhirat ia pergilirkan dengan baik Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 2 novel Diorama Sepasang Albanna a. Hal yang sangat penting adalah adanya mushala keluarga. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, mushala juga berfungsi untuk pendidikan terutama pendidikan agama b. Jangan Ryan!!ingat Allah maha melihat apapun yang kamu lakukan Pesan aqidah yang terkandung dalam bab 3 novel Diorama Sepasang Albanna a. Aku belum menyempurnakan separuh agamaku b. Heh, denger Ryan, biarpun ranjang sampai bergoyang jikalau Allah belum menghendaki kami tak akan punya anak! c. Siv dalam kehidupan ini ada kepastian dan ketidakpastian dan sesuatu yang paling pasti itu adalah kematian d. Ketika sesuatu yang bernama materi tidak lagi bernilai nanun amalamal kitalah yang menjadi teman setia dan akan menjadi bekal nanti diyaumul hisab nanti. e. Rasullalah pernah menggambar seperti ini ditanah dengan rantingranting. Garis lurus ini menggambarkan tentang kehidupan kita, citacita, dan kotak ini adalah kematian yang akan memenggalnya.
41
f. Begitulah ketika seseorang mengingat kematian disitulah ia baru memulai kehidupan. g. Tak apa karena pada hakikatnya manusia adalah pencari kebenaran. Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam. Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 4 novel Diorama Sepasang Albanna a. Ya Allah tidak akan ku biarkan seorangpun melecehkan jilbabku meskipun harus aku tebus dengan nyawaku b. Ia percaya bahwa Allah memberi keistimewaan dan potensi kepada setiap manusia Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 7 novel Diorama Sepasang Albanna a. Allahu Rabbi selamatkanlah bidadariku jangan biarkan ia terbang kekayangan, selamatkan ia ya Allah Pesan Aqidah yang terkandung dalam bab 8 novel Diorama Sepasang Albanna a. Rani tidak ada mengharuskan karyawannya seorang ikhwan atau akhwat, rani hanya mensyaratkan muslim agar ada persamaan aqidah. Pesan yang terkandung dalam bab 9 novel Diorama Sepasang Albanna a. Tidak ada jalan lain kecuali mengadu kepada Allah sang penerima aduan. Dari kutipan diatas pengarang inin menyampaikan bahwa Aqidah itu memang suatu keyakinan,yakin berarti iman, dan iman adalah pecaya
42
kepada Allah, meyakini adanya Allah SWT dan segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya. Aqidah islam pada dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, Iman kepada kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir. Dasar-dasar ini telah ditunjukan oleh kitabullah dan sunah rasul. 2. Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan Syariah menurut kesepakatan tiga juri : Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 2 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. Ryan, kapan kamu menikah?ingat usiamu sudah 28 tahun. Bujangan kayak kamu godaannya besar loh Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 3 novel Diorama Ssepasang Albanna, yaitu: a. Bahwa sebelum melakukan hubungan suami isteri itu harus didahului dengan doa. Begitulah islam menuntunnya. Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 4 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu a. Menikah untuk seumur hidup jangan sampai menyesal! Karena pertanggung jawabannya sampai ke akhirat b. Dea, pengetahuanmu sampai ke mancanegara tapi shalat hukumnya wajib saja tidak tahu c. Seorang laki-laki setengah baya mendatangi panti tersebut. Seperti kebiasaannya setiiap tahun untuk bersedekah.
43
d. Ternyata kartu ucapan itu bukanlah sekedar kartu ucapan. Kartu itu berubah fungsi menjadi surat wasiat. e. Pilihlah wanita dari yang cantik, pintar, kaya, yang turunannya ningrat dan baik agamanya. Pilihlah yang terakhir kau akan bahagia Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 5 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu a. Rani tak bias membendung air matanya ketika Ryan membacakan ijab Kabul, ada kelegaan batin yang luar biasa b. Kita jalan-jalan ke mall, kau boleh minta apa saja! Kalau minta cerai? Ryan mendelik “kecuali itu” Pesan Syariah yang terkandung dalam bab 8 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu a. Kenapa kau berfikir konglomerasi? Sekarang itu sudah tidak di unggulkan didalam ekonomi islam. Syariah pada dasarnya adalah hal-hal yang memuat tentang berbagai aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah SWT dan Rasulallah SAW dalam hal ibadah dan muamalah, dari kutipan di atas penulis ingin menyampaikan bahwa dalam menjalankan suatu ibadah alangkah baiknya bukan hanya mengetahui caranya saja tetapi lebih kepada mengapa ibadah tersebut harus dilakukan. 3. Berikut ini adalah rincian pesan yang mengandung kategori pesan Aqhlak menurut kesepakatan tiga juri :
44
Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 1 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu: a. Arsitek membangun kehidupan, bukan menghancurkan kehidupan yang sudah terbangun. Itulah prinsip b. Saya ingin mengembangkan diri dan menjadikan diri lebih maju, menambah wawasan dan memperluas pergaulan. c. Saya menghargai arsitektur sebagai ilmu, sedangkan mereka menghargai arsitektur sebagai nilai moneter d. Mana sempat anak arsitek pacaran?” Rani menimpali, bukan tidak sempat,tapi memang tidak boleh “ e. Beruntung kita ya, di Jakarta ada juga tempat fitness khusus muslimah. f. Adzan
zuhur
berkumandang,
rani
menghentikan
pekerjaanny.
mengheningkan cipta sejenak. Dan berdoa sesudahnya. g. Mushola itu sangat bagus, sayang tidak ada hijabnya. Orang yang sholat bias dihitung dengan jari. h. Diambilnya al-quran pocket dari sakunya. Berapa lama aku tidak menyentuhmu? i. Dasar bule licik! Kau pikir aku bodoh?jangan harap aku mau menjual diri pada bangsa asing! j. Gajih saya tidak sebesar anda, haruskah saya ceritakan ini?oh tidak! Saya tidak ingin memancing simpati anda dan membuat saya seperti pengemis.
45
k. Duh dimarahi bos saja menangis!masalah kecil saja aku mengeluh, bagaimana menghadapi masalah besar? l. Hari-hari selanjutnya rani semakin semangat bekerja. Seolah ada kekuatan yang mendorongnya Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 2 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu: a. Tapi ketika teringat kesombongan dan penghinaan kepada dirinya, semangatnya terbakar. b. Bagaimanapun ruangan yang luas jauh lebih baik karena itu berpengaruh pada kelapangan jiwa penghuninya tapi jika lahan terlalu sempit maka bersabarlah karena dalam sabar terdapat kelapangan jiwa sejati. c. Bagaimana mungkin ini bias beda? Ini menunjukan bahwa tim ini tidak kompak! d. Ran, sebenarnya aku pengen rajin zuhur dan ashar, tapi males turun tangganya itu loh, capek! e. Esoknya
ketika
zuhur
tiba,
para
“ikhwan”
berhenti
dari
kesibukannyadan beranjak mengambil air wudhu f. Dibawah kucuran shower, Ryan berbisik pada tetesan air yang mengguyur tubuhnya, demi Allah aku bertekad akan menjaga kesucianku meskipun aku harus mati Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 3 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu:
46
a. Thanks sifa, kamu baik sekali. Allah yang akan membalasmu b. Ryan tolong dengar nasehatku, Rani seorang wanita yang punya dasar agama yang baik. Cobalah sama dia kaliankan bisa melalui proses ta’aruf. c. Rani hanya tersenyum, bersyukurlah punya rumah sebesar ini, masih banyak orang lain yang tinggal dikolong jembatan karena tidak punya rumah. Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 4 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. satu pelajaran untukmu, carilah suami yang saleh dan bertanggung jawab. b. Saya mencintai Allah, anda mencintai Allah dan kita menikah karena sama-sama mencintaiNya. c. Kalau kau tidak suka, sudah batalkan saja dari pada menzalimi kedua belah pihak. Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 5 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. Kan petra selalu mengedepankan idealisme, tidak begitu saja tunduk pada hokum pasar. b. Di zaman nabi saja ada seorang sahabat yang menguasai seribu bahasa dan dengan itu ia sukses berdakwah. c. Mas, bukankah lebih baik kalau kelebihan harta di sumbangkan kepada orang yang tidak mampu.
47
Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 6 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. Tapi aku tegaskan padanya bahwa aku tidak mau pacaran, dia memohon agar aku mau menikahinya. b. Umat islam sudah terlalu lama tidur, kini saatnya bangun, dan sebaiknya itu dimulai dari diri sendiri. Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 7 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. Ia justru harus sibuk bersyukur dan bersabar dengan kemewahan yang melingkupi hidupnya kini. b. Kamilah sang generasi rabani, siap memjunjung islam dengan iman dan akhlak terpuji. c. Bayangkan anak usia tiga setengah tahun sudah diajarkan sholat, mereka di awasi secara intensif. Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 8 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. Rani tahu tujuan Ryan baik, tapi bisakan dengan cara yang lebih ahsan. b. Pembangunan mushala itu dimaksudkan untuk tetap menghidupkan ruh islam melawan arus sekularisme. Pesan Aqhlak yang terkandung dalam bab 9 novel Diorama Sepasang Albanna, yaitu : a. Papa mamanya mengajarkan untuk patuh kepada allah dan rasulnya, menguatkan tekadnya untuk selalu berjalan diatas koridor idealisme.
48
b. Pertengkaran batin bukanlah sesuatu yang efektif untuk memecahkan suatu masalah c. Bukankah setiap diri punya benteng untuk melawan setan yang masuk kedalam aliran darah. d. Suara adzan magrib mengalun kejauhan sabda sang perkasa alam. Keduanya bangkit memenuhi panggilan-Nya. Akhlak pada dasarnya adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu dan selalu ada padanya. Akhlak juga terbagi menjadi dua yaitu akhlak baik (mahmudah) dan akhlak buruk (madzmumah). Dari kutipan diatas penulis ingin menyampaikan bahwa akhlak yang buruk harus dijauhi dari kehidupan sehari-hari karena hal itu mencerminkan tidak adanya sebuah pribadi yang tidak baik pula. Seharusnya akhlak buruk tersebut diganti dengan akhlak yang baik diawali dari diri sendiri, lingkungan keluarga dan juga pada lingkungan sekitar . Dari hasil penjurian ketiga orang juri di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pesan yang paling dominan adalah mengenai pesan akhlak dengan prosentase sebanyak 67,7 %. Yang menduduki urutan kedua yaitu kategori pesan Aqidah dengan prosentasi 20,85. Pesan dakwah dengan urutan kecendrungan ketiga adalah pesan syariah dengan mendapat prosentasi 11,84 %
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dalam novel “Diorama Sepasang Albanna” dakwah yang disampaikan begitu kental. Ada benang merah keislaman. Selain itu novel ini menghimpun kisah-kisah yang bermuatan nilai Al-Quran dan As-sunah dan gaya bahasa yang digunakanpun gaya bahasa
dalam kehidupan sehari-hari. Dari sini
penulis bisa menarik kesimpulan yaitu: 1) Novel “Diorama Sepasang Al-banna” mampu menyebarkan pesan-pesan dakwah yaitu Aqidah, Akhlak, Syariah, karena dengan cara yang baik maka akan menghasilkan
yang baik, namun faktanya pada novel
“Diorama Sepasang Albanna” yang pertama adalah pesan Akhlak, selanjutnya Aqidah dan Syariah 2) Pesan dakwah yang paling dominan dalam novel “Diorama Sepasang Albanna” adalah pesan akhlak. Pesan akhlak dengan sub kategori akhlak mahmudah (Akhlak yang baik) dan mazmumah (akhlak yang buruk) dengan prosentasi sebesar 60,47% Akhlak pada dasarnya adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu dan selalu ada padanya. Akhlak juga terbagi menjadi dua yaitu akhlak baik (mahmudah)
dan
akhlak
buruk
(madzmumah).
Penulis
ingin
menyampaikan bahwa akhlak yang buruk harus dijauhi dari kehidupan sehari-hari karena hal itu mencerminkan tidak adanya sebuah pribadi yang
49
50
tidak baik pula. Seharusnya akhlak buruk tersebut diganti dengan akhlak yang baik diawali dari diri sendiri, lingkungan keluarga dan juga pada lingkungan sekitar .Selanjutnya yang menduduki urutan kedua adalah pesan aqidah dengan sub kategori iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, iman kepada Kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada Qoda dan Qadar mendapat prosentasi sebesar 17,44 %, pesan dakwah dengan urutan ketiga adalah pesan syariah dengan sub kategori ibadah dan muamalah mendapat prosentase 22,09 % 3) Adapun pesan yang ingin disampaikan dalam novel ini adalah targetnya untuk para remaja dan eksekutif muda yang berkenaan dengan akhlak seseorang yang dekat dengan Allah SWT Digambarkan melalui tokoh Ryan yang digambar sebagai eksekutif muda yang memiliki kelebihan di satu sisi, dan memiliki banyak kekurangan pula di sisi yang lain. sosok Ryan
yang
mantan
aktivis,
hafidz
quran
dibenturkan
dengan
kepribadiannya yang terkesan angkuh, dingin, dan agak pragmatis. dan Rani, si gadis lembut, pemimpi, namun semangat dakwahnya tinggi.
B. SARAN Fiksi remaja di Indonesia sekarang cenderung didominasi oleh tematema percintaan yang mengarah pada pergaulan bebas. Hal itu tentu saja kurang sehat bagi perkembangan mental generasi muda. Seharusnya fiksi remaja yang bertemakan Islam yang hadir sebagai pembawa angin segar.
51
Contohnya kemunculan karya-karya Ari Nur yang sarat mengusung cerpen atau novel Islam. Pada era reformasi sekarang ini yang ditandai dengan maraknya media massa dan alat pembentuk opini publik, para mubaligh, aktivis dakwah, dan umat Islam pada umumnya yang memang terkena kewajiban secara syar’i melakuka dakwah, harus mampu memanfaatkan media massa untuk melakukan dakwah Bil Qalam . Dakwah Bil Qalam juga merupakan senjata kita dalam melakukan serbuan dalam pemikiran (Al-Ghazwul Fikri) pihak yang hendak merusak aqidah, pemikiran, dan prilaku islami umat Islam melalui media massa memang alat efektif untuk membentuk opini public, bahkan bisa mempengaruhi orang secara kuat. Agar masyarakat dan para da’i memanfaatkan perkembangan teknologi media yang ada saat ini baik media cetak seperti surat kabar, majalah dan buku, maupun media elektronik seperti televise, radio, internet, dan lain-lain sebagai media dakwah. Alangkah disayangkannya jika suatu media terpaksa menampilkan tulisan-tulisan yang kurang bermutu, hanya karena jarangnya tulisan dakwah yang bermutu tersebut tentunya, terkait erat dengan kuantitas dan kualitas penulis dakwah sendiri. Padahal dengan semakin banyaknya media yang muncul tentu akan semakin banyak pula membutuhkan tulisan bermutu. Para sastrawan sebagai pengarang karya sastra sekaligus bisa menjadi seorang da’i dengan meningkatkan perhatiannya dalam usaha mencerdaskan pembacanya lewat karya-karya yang berkualitas dan mendidik dan
52
mengoptimalkan penggunaan metode cerita yang merupakan salah satu metode dakwah Islam yang digali dari ajaran Al-Quran maupun hadis. Kemunculan beberapa novel islami seharusnya tidak hanya sekedar dibaca, lebih penting lagi adalah ditindak lanjuti dalam perbuatan karena harus ada upaya agar umat Islam kembali mencintai ilmu dan dapat memberikan pencerahan dan orang tua sebagai contoh yang pertama dan utama dalam keluarga mengoptimalkan perhatian dan pengawasannya terhadap anakanaknya sehingga terhindar dari bacaan maupun tontonan serta segala hiburan yang tidak mendidik