BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1.
Laporan Keuangan a.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:201), “laporan keuangan adalah hasil akhir
dari proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban (accountability)”. Menurut Kamus Akuntansi oleh Ismaya Sujana (2005:454), ”laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya satu tahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Informasi laporan keuangan menjadi sebuah keputusan penting oleh para pemakai ataupun yang berkepentingan (stakeholders) dalam mengambil keputusan bisnis.
b. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
Universitas Sumatera Utara
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut PSAK No. 1 paragraf 05 (IAI, 2007) Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang akan dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, peendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna walaupun laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang
mungkin
dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Berkaitan dengan tujuannya, maka laporan keuangan disusun atas dasar akrual yang mengharuskan pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada
Universitas Sumatera Utara
pengguna tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
c.
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Elemen-elemen
laporan
keuangan
yang
diwajibkan
untuk
diterbitkan oleh perusahaan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. 1). Neraca Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu. 2). Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. 3). Laporan Ekuitas Pemilik Laporan ekuitas pemilik adalah suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
Universitas Sumatera Utara
4). Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. 5). Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting, informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
d. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. 1). Investor Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi
Universitas Sumatera Utara
yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. 2). Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka
juga
tertarik
dengan
informasi
yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dengan memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja, dan kesempatan kerja. 3). Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dibayar pada saat jatuh tempo. 4). Pemasok dan kreditur usaha lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. 5). Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6). Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan
informasi
untuk
mengatur
aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7). Masyarakat Perusahaan
mempengaruhi
anggota
masyarakat
dalam
berbagai cara misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan
keuangan
dapat
membantu
masyarakat
dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2. Pengungkapan (disclosure)Laporan Keuangan Kata
disclosure
memiliki
arti
tidak
menutupi
atau
tidak
menyembunyikan, apabila dihubungkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan kejelasan mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Oleh sebab itu, informasi tersebut harus lengkap, jelas dan dapat menggambarkan secara tepat kejadiankejadian ekonomi yang berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Informasi yang disajikan harus berguna dan tidak membingungkan pengguna laporan keuangan karena telah disusun berdasarkan standar yang diterima umum sehingga pengguna laporan mampu mengambil keputusan ekonomi. Selain pengungkapan laporan keuangan tidak saja berisi informasi sesuai dengan keahlian penyusun laporan saja tetapi juga diselaraskan pada standar yang dibutuhkan. Darrough dalam Na’im dan Rakman (2000:73) mengemukakan ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan standar, 1. Pengungkapan Wajib (mandatory disclosure) Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkannya. Luas pengungkapan wajib tidak sama antara negara yang satu dengan negara yang lain. Negara maju dengan regulasi yang lebih baik akan mensyaratkan pengungkapan minimum atas lebih banyak butir dibandingkan dengan yang disyaratkan negara berkembang. 2. Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure) Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Healy dan Palepu dalam Na’im dan Rakhman (2000:73) mengemukakan meskipun semua perusahaan publik diwajibkan memenuhi pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam hal jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen. Berdasarkan
pertimbangan
tersebut,
tidak
semua
perusahaan
mengungkapkan laporan keuangannya secara penuh, karena selain dapat
Universitas Sumatera Utara
menyesatkan pengguna laporan juga akan berakibat pada kegagalan pasar. Oleh sebab itu hanya sebagian perusahaan yang mau mengungkapkan sukarela. Hendriksen (2002: 436), menyatakan bahwa perusahaan enggan untuk mengungkapkan lebih banyak informasi keuangan dengan alasan : 1. pengungkapan akan membantu pesaing dengan merugikan pemegang saham, 2. serikat pekerja akan memperoleh keuntungan dalam tawarmenawar upah, 3. pengungkapan yang lengkap hanya akan menyesatkan para pengguna laporan tahunan, 4. sumber informasi mungkin tersedia untuk memberikan informasi dengan biaya yang lebih rendah, 5. tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor. Menurut Belkaoui (2000:219) tujuan pengungkapan antara lain: 1. untuk menjelaskan item-item yang diakui dan item-item yang belum diakui serta menyediakan ukuran yang relevan bagi itemitem tersebut, 2. untuk menyediakan informasi dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui bagi investor dan kreditor dalam menentukan risiko, dan returnnya, 3. untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di masa mendatang
Pengungkapan laporan keuangan memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun pihak luar yang terkait dengan investasi. Perusahaan akan mampu mengurangi biaya modalnya, pengungkapan laporan keuangan membuat investor
akan lebih yakin untuk
menanamkan modalnya ke
perusahaan yang menurut mereka telah memberikan pengungkapan yang jujur dan lengkap dengan membeli sekuritas atau surat-surat berharga seperi obligasi dan saham dengan harga tinggi. Sedangkan bagi investor,
Universitas Sumatera Utara
pengungkapan laporan keuangan akan memberikan informasi yang lengkap tentang kondisi perusahaan yang pada akhirnya
akan membantu mereka
menentukan keputusan investasi yang tepat dan memberikan pengembalian yang diharapkan. Dengan kondisi demikian, investor akan lebih percaya kepada perusahaan dengan pengungkapan laporan yang lebih lengkap.
3. Kelengkapan Pengungkapan Laporan keuangan Kelengkapan (comprehensiveness) adalah suatu bentuk kualitas. Menurut Imhoff dalam Na’im dan Rakhman (2000:72), “kualitas tampak sebagai atribut-atribut yang penting dari suatu informasi akuntansi”. Meskipun kualitas akuntansi masih memiliki makna ganda (ambiguous), banyak penelitian
yang
menggunakan
index
of
disclosure
methodology
mengemukakan bahwa kualitas pengungkapan dapat diukur dan digunakan untuk menilai manfaat potensial dari isi suatu laporan keuangan. Dengan kata lain Imhoff menyatakan bahwa tingginya kualitas informasi akuntansi sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sangat bergantung kepada standar yang diberlakukan di suatu negara. Negara maju dengan regulasi yang lebih ketat relatif lebih tinggi pengungkapan laporan keuangannya jika dibandingkan dengan perusahaan di negara berkembang. Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan suatu perusahaan tidak bersifat statis, tetapi meningkat sejalan dengan perkembangan pasar modal dan sosial di negara bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah suatu bentuk kualitas untuk menilai manfaat dari laporan keuangan tersebut. Di Indonesia,
pedoman penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan oleh emiten ditetapkan oleh Bapepam dalam Surat Edaran No.SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002. Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan suatu panduan penyajian dan pengungkapan yang terstandarisasi dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) sehingga dapat memberikan kualitas informasi keuangan bagi para pengguna. Tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
dapat
diukur
dengan
menggunakan
index
of
disclosure
methodology, seperti indeks Wallace.
4. Struktur Modal Struktur modal (Capital structure) merupakan bagian dari struktur keuangan yang merupakan jumlah relatif dari kewajiban dan modal perusahaan untuk memperoleh gambaran dari mana perusahaan tersebut dibiayai.
Struktur
modal
merupakan
bauran
dari
segenap
sumber
pembelanjaan yang digunakan perusahaan. Komposisi dari struktur modal ini mempengaruhi keputusan manajemen dalam melakukan pengembalian kepada kreditor dan pemegang saham. Tujuan pokok manajemen struktur modal
adalah
menciptakan
suatu
bauran
atau
kombinasi
sumber
pembelanjaan permanen sedemikian rupa, sehingga mampu memaksimalkan
Universitas Sumatera Utara
harga saham perusahaan. Variabel struktur modal yaitu: Debt to equity ratio, Debt to asset ratio, dan Equity to asset ratio. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan ini jelas bukan hanya menguntungkan pemegang saham, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien, yang menguntungkan perekonomian. Kekayaan pemegang saham akan menjadi maksimal dengan memaksimalkan perbedaan antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham bersangkutan. Ini dapat dicapai dengan membuat kebijakan struktur modal yang optimal, yaitu struktur modal yang meminimalisasi biaya modal sehingga menjaga pengembalian atas investasi tetap tinggi.
5. Kepemilikan Saham Publik Perusahaan adalah suatu entitas bagi sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pada bidang tertentu selama jangka waktu yang panjang untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran. Ada berbagai bentuk perusahaan bisnis yaitu perusahaan perorangan (soleproprietorship), persekutuan (partnership) dan perseroan (corporation). Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan perseroan. Perseroan adalah suatu badan hukum yang berbeda dan terpisah dari individu-individu yang mendirikan dan mengoperasikannya. Pada perusahaan perseroan kepentingan kepemilikan dinyatakan dalam lembar saham yang sangat mudah dipindahtangankan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan modal adalah menjual sahamnya ke publik.
Universitas Sumatera Utara
Semakin banyak yang dijual maka semakin banyak pula saham yang beredar di masyarakat. Kepemilikan saham publik diwujudkan dalam bentuk pembagian saham, dimana setiap pemegang saham memiliki bagian atas perusahaan yang diwakili dengan proporsi saham yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah yang ada. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik, maka semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih banyak dalam laporan keuangannya. Hal ini dikarenakan dengan semakin besar porsi kepemilikan publik, maka semakin banyak pula pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan keuangan. Untuk mengurangi tekanan tersebut, perusahaan harus mengungkapkan informasi mengenai perusahaan secara transparan. Informasi tersebut akan diungkapkan dalam laporan keuangan. Pemegang saham yang berasal dari publik akan menilai informasi tersebut untuk mengetahui keadaan dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang sahamnya banyak dimiliki publik menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi dimata masyarakat dalam memberikan imbalan (deviden) yang layak dan dianggap mampu beroperasi terus menerus (going concern). 6. Profitabilitas Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan oleh manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh
Universitas Sumatera Utara
laba yang dihasilkan.
Rasio profitabilitas terkait dengan penjualan dan
investasi perusahaan karena kedua variabel ini menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan.
Selain itu, analisis profitabilitas
merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan dimana analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitas dengan melibatkan pengukuran terhadap pemicu profitabilitas yaitu margin dan perputaran (Wild, 2005: 16). Sartono (2001: 122) menyatakan bahwa : profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian, investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas, misalnya pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar- benar diterima dalam bentuk dividen. Beberapa pengukuran dalam menghitung rasio profitabilitas adalah : a. laba bersih atas penjualan (net profit margin) Laba bersih atas penjualan dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.
Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui penjualan. laba bersih atas penjualan =
laba bersih setelah pajak penjualan
b. pengembalian atas total aktiva (return of total asset) Pengembalian atas total aktiva dihitung dengan membagi laba bersih sebelum bunga dan pajak
terhadap rata- rata total aktiva.
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan laba.
Tingkat
pengembalian
atas
aktiva
=
laba bersih sebelum bunga dan pajak rata − rata total aktiva
c. pengembalian atas total ekuitas (return on total equity) Pengembalian atas total aktiva dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata- rata ekuitas pemegang saham.
Rasio ini
digunakan untuk menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. tingkat pengembalian atas ekuitas =
laba bersih rata − rata total ekuitas
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rasio return on equity. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Rasio ini juga merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Tingkat profitabilitas yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan tingkat informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi manajemen. Semakin tinggi Return on Equity suatu perusahaan maka semakin luas pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan. 7. Umur Perusahaan Umur perusahaan merupakan rentang waktu sejak first issue di BEI sampai dengan tahun penelitian. Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki
Universitas Sumatera Utara
lebih banyak pengalaman dan kemampuan dalam mempublikasikan laporan keuangan karena sudah mengerti akan kebutuhan informasi seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna laporannya. Semakin banyak pengalaman suatu perusahaan maka akan semakin paham akan kebutuhan konstituantenya akan informasi tentang informasi perusahaan dan dengan demikian akan lebih luas dalam melakukan pengungkapan laporan keuangan. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu lainnya yang berhubungan dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan disajikan pada tabel 2.1.
Nama Peneliti
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Variabel dan Periode Hasil Penelitian Penelitian
Sari
Variabel independen
Hasil penelitian menunjukkan
(2008)
dalam penelitian ini adalah
bahwa secara simultan semua
ukuran perusahaan,
variabel independen yang diteliti
likuiditas, leverage,
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas, porsi saham
kelengkapan pengungkapan
publik, reputasi auditor
laporan keuangan. Secara parsial
dan umur perusahaan,
hanya ukuran perusahaan,
sedangkan variabel
likuiditas, profitabilitas dan
dependennya adalah
reputasi auditor yang memiliki
kelengkapan
pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan laporan
kelengkapan pengungkapan
keuangan.
laporan keuangan.
Periode penelitian tahun 2006-2007
Universitas Sumatera Utara
Ivanna,
Variable independen
Hasil penelitian menunjukkan
(2009)
dalam penelitian ini adalah
bahwa hanya jenis perusahaan
jenis perusahaan, ukuran
yang mempengaruhi tingkat
perusahaan, profitabilitas
pengungkapan laporan
dan debt to equity ratio.
tahunan;sedangkan perbedaan
Sedangkan variable
ukuran perusahaan, profitabilitas
dependennya adalah
dan debt to equity ratio tidak
tingkat pengungkapan
mempengaruhi tingkat
laporan tahunan.
pengungakapan laporan tahunan.
Periode penelitian tahun 2006-2008 Gloria
Variabel independen
Hasil penelitian menunjukkan
Anita
dalam penelitian ini adalah
bahwa secara simultan semua
Tambunan
profitabilitas, likuiditas,
variabel yang diteliti tidak
(2009)
leverage, dan
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan, sedangkan
tingkat pengungkapan. secara
variabel dependennya
parsial profitabilitas, likuiditas,
adalah pengungkapan
leverage dan pertumbuhan tidak
sukarela.
berpengaruh terhadap tingkat
Periode penelitian tahun
pengungkapan sukarela
2006-2008 sumber : diolah penulis, 2010
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan penjelasan sementara gejala- gejala yang menjadi objek permasalahan tentang hubungan antarvariabel yakni variabel bebas dan variabel terikat yang disusun dari berbagai teori yang telah diuraikan (Sugiyono, 2006: 47).
Universitas Sumatera Utara
Hubungan
antara
struktur
modal,
kepemilikan
saham
publik,
profitabilitas dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan digambarkan dalam kerangka konseptual pada gambar 2.1 Perusahaan Property and real estate di BEI
Laporan Keuangan (financial report)
Struktur modal (X ) Profitabilitas (X )
Ha
Porsi Saham Publik (X ) Umur perusahaan
Kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
(X )
Gambar. 2.1 Kerangka Konseptual
Struktur modal
menunjukkan proporsi pendanaan perusahaan yang
dibiayai dengan hutang. Struktur modal dinilai dengan debt to equity ratio (DER). Semakin tinggi DER berarti semakin tinggi pula ketergantungan perusahaan tersebut kepada krediturnya. Perusahaan akan berusaha memberikan informasi yang seluas-luasnya mengenai kondisi perusahaan kepada krediturnya. Harapannya kreditur lebih
Universitas Sumatera Utara
mengetahui dan memahami perusahaan dalam kaitannya dengan kredit yang diberikan. Dengan demikian perusahaan dengan DER yang tinggi akan tinggi pula kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya. Para
investor
kebanyakan
lebih
menyukai
perusahaan
dengan
profitabilitas yang tinggi. Mereka beranggapan dengan profitabilitas yang tinggi perusahaan mampu memberikan pengembalian investasi atau Return on Equity (ROE) yang tinggi pula. ROE yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih rinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong kompensasi manajemen. Investor publik membutuhkan perlindungan akan investasi yang telah ditanamkan. Perlindungan itu berupa jaminan dari emiten bahwa informasi baik keuangan maupun non keuangan yang disampaikan dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan para investornya. Oleh karena itu, untuk mempertahankan investor publik, perusahaan akan mengungkapkan laporan keuangannya secara lengkap dan bertanggungjawab. Dapat dipahami bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh umum menyebabkan perusahaan lebih serius dalam memberikan informasi perusahaan kepada umum, artinya semakin tinggi kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya. Umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan yang positif dengan kualitas pengungkapan. Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman
yang
lebih
banyak
dalam
mempublikasikan
laporan
keuangannya. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih
Universitas Sumatera Utara
mengetahui kebutuhan konstituennya akan informasi tentang perusahaan, sehingga akan mengungkapkan informasi yang lebih lengkap.
2. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah struktur modal, rasio profitabilitas, kepemilikan saham publik dan umur perusahaan berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan perusahaan property and real estate.
Universitas Sumatera Utara