BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Pengendalian Intern 1. Pengertian dan tujuan Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak dipergunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari pengendalian intern semakin penting dikarenakan semakin berkembang perusahaan. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami betapa pentingnya pengendalian intern. Menurut Siti dan Ely (2010:312) “Pengendalian intern adalah suatu prosesyang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut ini : a. Keandalan pelaporan keuangan b. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan d. Efektivitas dan efisiensi operasi”
Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yg dikelolanya serta model/framework mana
Universitas Sumatera Utara
yang diadopsi (atau sepenuhnya didesain sendiri), dan wajib diaudit oleh auditor ekstern. Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem pengendalian intern, antara lain: a. perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur, sistem dan prosedur suatu organisasi suatu organisasi semakin rumit. Untuk
dapat
mengawasi
operasi
organisasi,
manajemen
hanya
mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa. b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak pada management, sehingga management harus mengatur sistem pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab tersebut. c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang tepat untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia. Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian intern yang baik. d. Pengawasan yang “built-in” langsung pada sistem berupa pengendalian intern yang baik dianggap lebih tepat daripada pemeriksaan secara langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal dari luar organisasi). Menurut Beasley, Alvin, Elder dan Jusuf (2011:137) “Pengendalian Intern adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
Universitas Sumatera Utara
tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Berikut penjelasan tujuannya: a) Keandalan pelaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan kreditor dan para pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesionalisme untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan. Tujuan pengendalian yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan ini. b) Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Perusahaan publik, non-publik maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk memenuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung, misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil. Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Unsur Pengendalian Intern Menurut Ikantan Akuntan Indonesia (2011) ada lima unsur (komponen) pengendalian yang saling terkait berikut ini: a. Lingkungan pengendalian Menetapkan corak organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian inter, menyediakan disiplin dan struktur. b. Penaksiran resiko Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisi terhadap resiko yang relevan unutk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. c. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi Informasi dan komunikasi adalah pengindentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. e. Pemantauan Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
Universitas Sumatera Utara
B. LAYANAN 1. Pengertian Layanan Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Defenisi dari Pelayanan menurut Sugiharto (2002:216) adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai kepuasaan. Menurut Helien (2004:7) pelayanan pelanggan adalah kegiatan yang berorientasi kepada pelanggan yang terdiri dari elemen-elemen nyata berupa faktor yang bisa diraba, didengar dan dirasakan seperti ukuran, berat, warna dan sebagainya. Kemudian adanya elemen-elemen tidak nyata yaitu lebih sulit diukur dan sering kali subyektif karena tergantung pada sikap-sikap yang bisa dipengaruhi namun tidak diajarkan, sebagai contoh rasa nyaman, rileks, percaya dan lain sebagainya. 2. Kualitas Layanan Kualitas pelayanan yaitu segala bentuk penyelenggaraan pelayanan secara maksimal yang diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut keputusan Men.PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 dalam (Nurul:2003) tentang pedoman Umum Penyelengaraan Pelayanan Publik, Kualitas pelayanan yaitu kepastian prosedur, waktu, dan pembiayaan yang transparasi dan accountble yang harus dilaksanakan secara utuh oleh setiap instansi dan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsinya secara menyeluruh. Menurut Tjiptono (1991:61) menyimpulkan bahwa citra kualitas layanan yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang / persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang / persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang mengkonsumsi serta menikmati jasa layanan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan. Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001:148), yaitu: a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksitensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya dalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan. b. Realibility,
atau
keandalan
yaitu
kemampuan
perusahaan
untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpecaya.
Universitas Sumatera Utara
c. Responsivenese, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. d. Assurance,
atau
jaminan
dan
kepastian
yaitu
pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun. Oleh karena itu, dengan adanya kualitas layanan yang baik maka suatu perusahaan akan dapat terus di pandang oleh konsumen yang menggunakan layanan tersebut. 3. Kepuasan Pelanggan / Nasabah Dalam dunia usaha, kepuasan pelanggan sangat diperhatikan untuk memajukan daripada usaha itu sendiri. Oleh karena itu harus adanya usaha untuk melahirkan kepuasaan pelanggan dalam rangka menciptakan iklim pelanggan yang loyal pada suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Menurut Engel (1994:409) Kepuasaan adalah evaluasi paska konsumsi untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Sedangkan nasabah merupakan orang yang menjadi pelanggan bank yang mempunyai
rekening
simpanan
dan
pinjaman.
(www.e-
learningbankmandiri.go.id).
Universitas Sumatera Utara
Menurut Amir (2005:13) Kepuasan Pelanggan/Nasabah adalah seberapa besar manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan/nasabah. Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan defenisi kepuasaan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang diraskan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. C. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 1. Pengertian ATM Dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan faktor penting dalam menarik daya pikat nasabah. Nasabah pada umunnya akan memilih salah satu bank yang memiliki tingkat pelayananyang baik dan memuaskan. Pelayanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah tidak hanya dari sisi pelayanan teller dan customer service, tetapi harus dilihat secara holistic dengan hal-hal lain, seperti penganekaragaman produk bank dan peningkatan layanan ATM. Menurut Kasmir (2007:327) defenisi ATM adalah: “ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari libur. ATM (Automatic Teller Machine) atau dalam bahasa Indonesia menjadi
Universitas Sumatera Utara
Anjungan Tunai Mandiri adalah suatu sistem pelayanan bank secara elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara otomatis, dimana kini banyak bank yang menerapkan sistem ATM guna menambah kecepatan dalam melayani kebutuhan nasabah akan uang tunai khususnya, disamping memberi kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan pada umumnya. ATM yang dilengkapi dengan kartu plastik diterbitkan oleh lembaga keuangan (bank) yang disebut dengan kartu ATM. Kartu ATM yang dikeluarkan oleh pihak bank biasanya sudah menetapkan batas jumlah penarikan atau transaksi tunai maksimum perhari. Batas penarikan ATM dirtetapkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada perangkat ATM, selain itu batas jumlah penarikan diterapkan untuk mengantisipasi kelebihan penyediaan uang tunai dalam ATM. Pada umumnya nasabah yang mengunakan fasilitas ATM akan dikenakan biaya administrasi pengelolaan rekening dan biaya bulanan kartu ATM ditetapkan oleh masingmasing bank 2. Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Fungsi utama ATM adalah dapat melakukan penarikan tunai, namun tidak hanya itu fungsi ATM dapat mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan lainnya seperti a. informasi saldo, b. pembayaran tagihan handphone, kartu kredit, telepon, listrik dan air, c. pemindahbukuan (open transfer),
Universitas Sumatera Utara
d. penggantian pin, e. informasi kurs, f.
pembelian pulas isi ulang,
g. pembayaran pinjaman. Dilihat dari pengertian ATM diatas ada 5 kepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksi melalui ATM 1) kemudahan penggunaan jasa perbankan, 2) keleluasaan waktu pelayanan, 3) kecapatan dan ketepatan pelayanan, 4) keamanan pelayanan, 5) keanekaragaman pelayanan. Diindonesia ATM boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa (10 tahun) lalu, adapun latar belakang pembentukan ATM ini lakukan oleh sektor perbankan dengan tujuan a) untuk mengikatkan pelayanan, b) untuk menunjang bisnis ritail, c) untuk menghadapi teknologi informasi perbankan antar bank, d) kebutuhan masyarakat/keterbatasan waktu, e) sebagai saran promosi. 3. Penerimaan dan Pengeluaran kas ATM Penerimaan kas ATM dapat berasal dari sumber pembayaranpembayaran seperti: pembayaran kartu kredit (ANZ, Citibank, HSBC), pembayaran tagihan telepon (telkom), pembayaran tagihan listrik (PLN),
Universitas Sumatera Utara
pembayaran pasca bayar handphone (XL, Telkomsel, Flexi, Internet Speddy), pembayaran pinjaman (Citibank Personal Loan, Adira), dan pembayaran lainnya. Pengeluaran kas ATM dapat berasal dari transaksi penarikan tunai, baik yang dilakukan nasabah Bank Mandiri itu sendiri maupun non nasabah Bank Mandiri. D. Proses Pengolahan Data Pada ATM Dalam pengolahan data atau pengolahan data berbasis komputer, bentuk sistem jaringan kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan perusahaan merupakan suatu faktor penting yang saling mempengaruhi sehingga menghasilkan informasi yang cepat. Misalnya apabila data tentang kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan teknik pemrosesan atau pembaharuan transkasi yang mempengaruhi kegiatan bisnis. Menurut Romney dan Steinbart (2004:32) teknik pengolahan data berbasisi komputer ada dua yaitu 1. batch processing, 2. immediate processing (on-line processing). Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut a. proses batch processing merupakan sistem pengolahan data secara batch atau tumpukan pada dasarnya dilakukan secara priodik atau berkelompok, artinya data yang akan diproses dikumpulkan dan disimpan dulu sampai terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat yang
Universitas Sumatera Utara
ditentukan secara priodik. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar. Sistem batch processing juga disebut sebagai delay sistem atau sistem tunda, karena data tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan adanya tenggeng waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut. Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut run. Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run berikutnya dilaksanakan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap. Sesuai dengan
sistemnya,
proses
bertahap
ini dilaksanakan
secara
berkelompok. Jadi setelah suatu run diselesaikan, operator komputer harus mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya. Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutakhirkan (update), dan laporanlaporan disajikan secara priodik. Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahan laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
dan terpisah, antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data. b. Immediate Processing (On-Line Processing) merupakan sistem dimana setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya setiap transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processingini sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem yang memerlukan informasi yang selalu mutakhir. Sebagai contoh yang paling mudah dikenal adalah sistem pencatatan tabungan pada bank. Para penabung yang ingin menyetor atau menarik tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank. Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia. Komputer akan mengecek kebenaran nama, nomor, jumlah tabungan yang ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Dibeberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan. Selanjutnya
dengan
dimasukkannya
data
penarikan
tabungan,
komputer dengan seketika malakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file
Universitas Sumatera Utara
tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan nasabah kedalam buku tabungan sehingga buku tabungan menampilkan posisi mutakhir. Sistem immediate processing disebut juga interactive processing system atau sistem pengolahan data interaktif, karena pengolahan data on-line pada umumnya menciptakan interaksi langsung antara manusia dengan sistem komputer. Sistem on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch processing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam sistem on-line ini khususnya adalah data entry dan editing data, pemeliharaan data (file updating), permintaan data dari file (file inquiry) dan penyusunan laporan. Setiap kegiatan tersebut berada dibawah kendali program komputer. Sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer. Pengolahan data secara online bias dilakukan setempat dalam arti bahwa antara operator yang mengelolah data dengan central processing unit (CPU) berada dalam satu lokasi goegrafis sehingga tidak perlu ada sistem komunikasi antara operatoe dan CPU, namun demikian sistem on-line juga bisa dilakukan dengan berjarak (remote) artinya CPU dan operator tidak berada dalam satu lokasi goegrafis. Dengan kata lain, antara terminal yang digunakan operator dengan CPU harus berjalan sistem komunikasi. Pemasukan data kedalam sistem komputer bisa dibantu dengan menggunakan monitor terminal yang dapat menampilkan format yang telah dibakukan terlebih dahulu. Format baku itu pada umumnya ditampilkan
Universitas Sumatera Utara
dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi denga data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpanan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan. Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan dengan menggunakan model diolog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk ini digunakaan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Selain output dalam bentuk hardcopy (tercetak di kertas), sistem on-line juga dapat menyajikan output dalam bentuk softcopy atau tampilan yang disajikan pada layar komputer cathode-ray-tube (CRT). Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display Terminal (VDT). Pengolahan input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung dari komputer. Untuk mamasukkan data digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor.
E. Pengendalian Intern pada ATM Menurut
AICPA,
semakin
meningkatnya kesadaran
mengenai
pentingnya pengendalian intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur berikut 1. Ruang lingkup dan luas perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri, telah meluas sedemikian rupa sehingga struktur organisasi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar ke segala arah, sehingga untuk mengawasi jalannya operasi-operasi secara efektif, manajemen herus bergantung kepada laporan-laporan dan analisa-analisa yang benar dan banyak jumlahnya. 2. Tanggung jawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk
mencegah serta menemukan kasalahan-kesalahan dan
penggelapan (fraud) terletak ditangan manajemen. Mempertahankan adanya sistem internal kontrol yang baik adalah perlu dan tidak dapat diabaikan dengan maksud agar dapat melaksanakan tanggung jawab yang tepat. 3. Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal kontrol yang berfungsi secara baik terhadap kelemahan-kelemahan manusia merupakan hal yang sangat penting. Pekerjaan memeriksa kembali yang harus dilakukan di dalam sistem internal kontrol yang baik itu akan dapat mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan yang akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu yang lama dan juga menyebabkan menajemen menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap kebenaran data. 4. Adalah tidak praktis bagi akuntan publik untuk melakukan audit secara mendetail terhadap hampir semua perusahaan dalam batas biaya yang ekonomis. Selanjutnya suatu audit yang dilakukan oleh seorang akuntan publik itu tidak dianggap sebagai pengganti pengendalian-pengendalian
Universitas Sumatera Utara
yang seharusnya dilakukan sendiri didalam perusahaan terhadap peristiwa yang nyata dalam melaksanakan transaksi-transaksi. Pengendalian Intern tersebut dipisahkan menjadi dua bagian yaitu: 1. Pengendalian Umum Pengendalian umum mencakup rencana organisasi dan operasi dari kegiatan prosedur untuk pendokumentasian, mereview, menguji dan menyetujui sistem dan program perusahaan-perusahaan. Pengendalian umum memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian intern secara keseluruhan dapat tercapai. a. Documentation Standards Dokumentasi adalah kumpulan persoalan yang tertulis atau tercetak yang memberikan informasi tentang suatu permasalahan tertentu. Dokumentasi yang baik adalah aset penting untuk efisiensi operasi dan pengendalian terhadap sistem komputer. b. Protection of Facilities Investasi perusahaan dalam fasilitas komputer selalu dalam jumlah uang yang besar, sehingga merlukan proteksi fisik yang cukup c. Data Security Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan keamanan data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh orang yang tidak berhak
Universitas Sumatera Utara
d. Hardware Controls Pengawasan perangkat keras (hardware control) merupakan penegndalian yang sudah dipasang didalam komputer (built in). Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kasalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras (hardware malfunction). Pengendalain perangkat keras dapat dapat berupa pemeriksaan parity (parity check), pemeriksaan gaung (echo check), pemeriksaan baca ulang (dual read check), pemeriksaan validitas
(Validity
check),
dan
peeriksaan
kesalahan
lain-lain
(miscellaneous check) e. Insurance Program asuransi (jaminan) adalah bagian dari kunci strategi pengendalian organisasi untuk mencegah fasilitas komputer dan data dari segala kerugian yang mungkin terjadi. Resiko utama yang dijaminkan termasuk: kebakaran, kebanjiran, kerusuhan dan sabotase. 2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi Tujuan pengendalian aplikasi adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah seluruhnya dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi yang terkait. a. Pengendalian atas masukan (input Controls) Pengendalian masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang penting, kerena input yang salah, outputnya juga akan salah. Sampah yang
Universitas Sumatera Utara
masuk, sampah juga yang keluar. Pada tahap masukan ini data input harus benar-benar babas dari kasalahan. Data input yang terkait dalam komputer melibatkan 1) data capture (penangkapan data) merupakan proses mengidentifikasi dan mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi, 2) data preparation (penyiapan data) merupakan proses mengubah data yang telah ditangkap kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form), 3) data entry (pemasukan data) merupakan proses memasukkan data ke komputer. b. Pengendalian atas pengolahan (processing Controls) Pengendalian atas pengolahan bertujuan untuk mengecek dapat dipercayainya seluruh penerapan akuntansi berbasis komputer serta menguji apakah seluruh transaksi telah dicatat dan diolah secara layak atau untuk menjamin tidak ada transaksi ditambahkan. Pengendalian yang efektif harus meliputi 1) application Program, yang mana harus terdaftar prosedur overflow (angka yang terlalu besar untuk disimpan), atau underflow (angka yang terlalu kecil untuk disimpan), limit checks,dan reasonableness checks, 2) control Totals, yang dikembangkan selama proses dan direkonsiliasi terhadap input control totals,
Universitas Sumatera Utara
3) the console log (suatu rekaman kronologis dari operasi CPU), 2) data recovery procedures, yang akan digunakan bila terdapat kerusakan perangkat keras sehingga file yant tepat dapat dibentuk kembali, 3) the computer operator, yang mana harus mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan dalam menjalankan tugasnya, 4) file labels, internal dan eksternal yang secara utuh diperolah agar file tidak akan rusak secara tiba-tiba, 5) the cryptografic technique, suatu teknik yang menterjemahkan data menjadi kode-kode rahasia untuk penyimpanan, yang akan melindungi terhadap penyimpangan data yang tidak diotorisasi. c. Pengendalian atas Keluaran (Output Control) Pengendalian atas keluaran dirancang untuk menjamin keakuratan dari hasil proses dan untuk menjamin bahwa hanya personil yang berwenang yang menerima output, output merupakan produk dari pengolahan data yang disajikan dalam bentuk laporan yang dicetak dengan alat cetak (printer)
Universitas Sumatera Utara
D. Kerangka Konseptual Dari tinjauan pustaka yang telah ada, maka dapat dibuat kerangka konseptual proses transaksi ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Balai Kota Medan
Cash Management Unit
Head Teller ATM Unit ICBS (International Comprehensive Banking System)
Proses Transaksi Nasabah
Transaksi Tunai
Transaksi Non Tunai
Sistem Pengendalian Intren Kas ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota
Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber: Penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
Keterangan Gambar : Berdasarkan gambar 1.1 diatas, pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Balai Kota menerapkan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran Kas ATM. Dimana setiap transaksi ATM atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dalam melaksanakan transaksi ATM tersebut pegawai harus mentaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Dalam penerimaan dan pengeluaran kas ATM harus melalui Cash Management Unit yang berada dibawah tanggung jawab Head Teller, yang kemudian uang yang akan digunakan untuk pengisian ATM tersebut diserahkan ke bagian ATM Unit untuk diproses ke mesin ATM. Pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas ATM dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan, kekeliruan antara lain : salah catat, penggelapan uang kas. Untuk itu suatu pengendalian yang efektif sangat diperlukan oleh suatu
perusahaan.
kebijakan dan prosedur yang diterapkan yakni prosedur pencatatan dan penyesuain dalam aplikasinya, dimana prosedur pencatatan ini dilakukan dengan menyesuaikan data-data untuk pengisian di mesin ATM dalam hal ini pada PT Bank Mandiri sudah menggunakan program ICBS (International Comprehensive Banking System).
Universitas Sumatera Utara