I. PENGANTAR Statement of Corporate Intent (SCI) ini merupakan komitmen PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dengan Pemegang Saham tentang pernyataan prakiraan kinerja dan accountability untuk tiga tahun ke depan serta dibuat sebagai dasar penyusunan Program Kerja dan Anggaran pada setiap tahun untuk mendapat pengesahan dari Pemegang Saham . Penyusunan SCI dimaksudkan agar kinerja PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dapat diukur sehingga prinsip-prinsip maupun tujuan Good Corporate Governance secara bertahap dapat dipenuhi serta kinerja perusahaan dapat dinilai oleh Pemegang Saham ataupun pihak-pihak lain termasuk para Pegawainya. SCI ini dipersiapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Pejabat Kementerian Negara BUMN selaku Pemegang Saham dan dipersiapkan untuk pertama kalinya oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
II. MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau disingkat KBI merupakan Badan Usaha Milik Negara, yang didirikan pada tanggal 25 Agustus 1984 saat itu bernama PT (Persero) Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah melaksanakan kegiatan usaha kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi kontrak berjangka dan/atau derivatif lainnya dan penjaminan penyelesaian transaksi di pasar fisik serta penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dan sekaligus pemeliharaan integritas finansial sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
1
Menjadi Lembaga Kliring Berjjangka dan Pusat registrasi Sistem Resi Gudang yang bertumbuh, sehat, solid dan terpercaya serta mampu memlihara integritas financial dan integritas informasi. a. Terlaksananya fungsi kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi secara teratur, wajar dan efisien serta terpeliharanya integritas finansial industri perdagangan berjangka, komoditas (fisik) dan derivatif Lainnya. b. Terlaksananya fungsi Pusat Registrasi Sistem Resi Gudang secara teratur, wajar dan efisien serta terpeliharanya integritas sistem informasi. c. Proaktif memberikan dalam berkontribusi bagi perkembangan perekonomian nasional pada umunya dan penerimaan negara pada khususnya. Commitment to progress yang berarti bahwa Pimpinan dan Pegawai senantiasa berusaha untuk memajukan perusahaan dari waktu ke waktu. Insan KBI berkomitmen melakukan perbaikan berkesinambungan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Nilai Budaya Perusahaan
Di dalam mengembangkan visi dan misi perusahaan, Kliring Berjangka Indonesia memiliki 6 (enam) nilai-nilai luhur budaya perusahaan yaitu KBI OKE, sebagai pedoman perilaku yang menjadi acuan bagi Pimpinan dan Pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari, yaitu : K
(komitmen Berorganisasi) adalah kemauan dan keterikatan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi.
B (Bertanggung Jawab) adalah sikap berani menanggung segala sesuatunya
atas setiap kegiatan dan tugas yang diterima berikut hasilnya. Selain itu berani mempertanggungjawabkan serta tugas dan kewajiban, keputusan yang diambil berikut pencapaian hasil dan konsekuensinya. I (Integritas) merupakan cerminan kualitas, sifat atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi, kemampuan, kejujuran dan konsistensi untuk bertindak secara etis walaupun dalam situasi yang sulit sehingga 2
memancarkan kewibawaan. Memiliki integritas berarti memegang teguh prinsipprinsip etika serta kesesuaian antara perkataan dan perbuatan secara konsisten, terukur dan terpercaya. O (Orientasi Kepuasan Layanan Pelanggan) Keinginan/tekad yang kuat untuk
memberikan layanan yang bernilai tambah kepada pelanggan : upaya untuk memahami, mengantisipasi, memnuhi dan melampaui kebutuhan pelanggan dengan cepat dan tepat, guna mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang optimal. K (Kerjasama Tim) Kerjasama Tim merupakan kegiatan atau usaha yang
dilakukan beberapa orang atau lembaga secara berkelompok atau beregu untuk mencapai tujuan bersama. E (Evaluasi dan Perbaikan Berkesinambungan) Evaluasi dan perbaikan layanan
mutu perusahaan secara berkesinambungan yang melibatkan komitmen pimpinan dan keterlibatan seluruh insan KBI. Evaluasi dan perbaikan layanan berkesinambungan tersebut, termasuk penyempurnaan proses dan system yang terintegrasi dari bisnis perusahaan. Evaluasi dan perbaikan berkesinambungan juga menerapkan prinsip budaya sadar risiko dalam perusahaan.
III. CAKUPAN KEGIATAN USAHA Berdasarkan Anggaran Dasar, bahwa Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
Menyediakan sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa berjangka dan/atau bursa komoditi dan/atau pasar komoditas spot dan atau forward dan/atau forward dan/atau pasar derivatif, untuk menjamin penyelesaian keuangan yang berkaitan dengan kontrak berjangka dan/atau perdagangan komoditi dan/atau perdagangan derivatif lainnya. Melaksanakan kliring dan penjaminan penyelesaian atas semua transaksi yang terjadi bursa berjangka dan/atau bursa komoditi dan/atau pasar komoditas spot/forward dan/atau perdagangan derivatif lainnya. Melakukan penatausahaan resi gudang dan derivatif resi gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan dan/atau pasar derivatif lainnya, serta penyedia sistem dan jaringan informasi Melaksanakan usaha lainnya yang berkaitan dengan kliring dan penjaminan serta pengembangan perdagangan berjangka, perdagangan komoditas (fisik), perdagangan derivatif lainnya dan pengembangan sistem resi gudang.
3
Organisasi
Untuk melaksanakan tugas kegiatan sesuai dengan tujuan perusahaan, telah ditetapkan struktur organisasi perseroan dengan Surat Keputusan Direksi, yang telah disetujui Dewan Komisaris.
4
Kom posisi Pegaw ai Menurut Tingkat Pendidikan
2%
11%
19%
12%
56%
Sarjana Magister
Sarjana
Diploma
SMU
SMP
Pengembangan Human Capital Sumber daya manusia adalah merupakan modal atau asset bagi Perseroan, karena itu kemudian terdapat istilah baru di luar Human Resources yaitu Human Capital. Perseroan memandang Pegawai tidak hanya sebagai aset utama dan sebagai aset yang bernilai yang harus dibina sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi Perseroan. Dalam mencapai visi, misi dan meningkatkan kualitas nilai tambah sumber daya manusia, maka Perseroan menyediakan pendidikan dan pelatihan kepada asset manusianya dari berbagai kelas jabatan. Pendidikan dan pelatihan yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan yang bertujuan untuk meningkatan profesionalitas dan keahlian teknis sehingga pengembangan Human Capital diarahkan kepada kompetensi yang dapat menunjang pencapaian target kinerja. Perseroan dalam pengelolaan dan pengembangan Human Capital mulai menyusun perencanaan karir dan suksesi yang sesuai dengan karakteristik bidang kerja yang dilakukan sehingga jenjang perencanaan karir dan suksesi yang dihasilkan dapat diimplementasikan sebagai sarana untuk melakukan proses perencanaan dan pengembangan Human Capital.
5
Proyeksi Kondisi Keuangan Proyeksi aktiva, hutang, hak minoritas dan modal periode tahun 2009-2011 adalah sebagai berikut : (Rp. Juta)
Uraian Aktiva Hutang Hak Minoritas Modal
2009 183,532 38,018 145,514
2010 258,020 38,612 31,131 188,277
2011 301,787 43,153 45,146 213,488
Proyeksi laba/rugi periode tahun 2009-2011 adalah sebagai berikut : (Rp.Juta)
Uraian Pendapatan Beban Laba (rugi) sebelum Pajak Beban Pajak - Beban Perpajakan - Pajak Tangguhan Hak Minoritas Laba(rugi) Setelah Pajak
2009 57,030 25,965 31,065
2010 74,128 36,279 37,849
2011 103,117 40,387 62,730
7,305 150 23,610
8,895 150 5,580 23,224
14,742 150 17,519 30,319
Strategic Issue 1. Restrukturisasi Perseroan Dalam upaya menghadapi holdingisasi BUMN jasa keuangan pada tahun 2010 yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta BUMN yang tangguh, maka Perseroan perlu melakukan penyesuaian didalam perencanaan strategis jangka panjang perusahaan, terutama dalam arah pengembangan bisnis perusahaan. Dalam RJPP 2009-2013 melalui kesepakatan antara internal perusahaan dengan Pemegang Saham diputuskan bahwa, jasa layanan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan berjangka dengan jasa layanan registrasi dan penjaminan pembiayaan beragun resi gudang akan menjadi entitas yang terpisah. Langkah yang dilakukan Perseroan merencanakan melakukan privatisasi pada semester kedua tahun 2010 dan kemudian dengan spin-off dilakukan pada tahun-tahun berikutnya, dalam hal lini bisnis non LKB telah dapat tumbuh dan berkembang.
6
2. Pengembangan usaha pada Penjaminan Pasar Fisik Penjaminan penyelesaian transaksi pada pasar fisik komoditas yang diberikan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) bertujuan untuk mengurangi timbulnya risiko atas kemungkinan adanya gagal serah atau gagal bayar yang terjadi pada pihak penjual maupun pembeli. Langkah yang dilakukan Perseroan telah melakukan persiapan yang diperlukan termasuk membuat business process dan Peraturan Tata Tertib serta melakukan perjanjian kerjasama sebagai penjamin penyelesaian transasksi dengan beberapa penyelenggara pasar komoditas. 3. Penjaminan Resi Gudang Perkembangan Resi Gudang belum menunjukkan sinyal-sinyal positif bagi implementasi Sistem Resi Gudang di Indonesia. Terdapat beberapa kendala baik oleh Pemilik Komoditas maupun pihak Perbankan. Dari sisi Perbankan masih belum sepenuhnya percaya pada Pengelola Gudang (yang kecil) sehingga mereka membutuhkan adanya penjaminan atas Resi Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang sehingga jika Pengelola Gudang mengalami default (wanprestasi) maka pihak Perbankan sudah meminimalisir risiko tersebut. Langkah yang dilakukan Perseroan bekerjasama dengan seluruh Institusi Kelembagaan Sistem Resi Gudang untuk mengajukan amandemen Undang-Undang No.9 Tahun 2006 mengenai Sistem Resi Gudang serta mendorong realisasi pemberian subsidi bunga kepada petani/pengusaha kecil-menengah.
7
IV. PENGUKURAN KINERJA Dalam pengukuran kinerja perusahaan dilakukan beberapa aspek, yaitu : 1.
Aspek Keuangan Proyeksi perkembangan kinerja keuangan perseroan tiga tahun kedepan adalah sebagai berikut : No.
2.
URAIAN
2009
Proyeksi Tahun 2010 2011
1
ROE
15,67%
12,34%
14,20%
2
R OA
17,87%
17,17%
22,41%
3
RASIO LANCAR
759,87%
808,74%
795,21%
4
RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL AKTIVA
82,12%
74,96%
72,82%
5
PROFIT MARGIN
54,47%
51,06%
60,83%
Aspek Operasional Proyeksi perkembangan kinerja operasional perseroan tiga tahun kedepan adalah sebagai berikut : No.
URAIAN
2009
1 RASIO OPERASI 2 PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Jutaan) Jumlah Tenaga Kerja (orang)
8
Proyeksi Tahun 2010 2011
45,53%
34,26%
46,28%
792 59
1.044 58
1.527 57
3.
Aspek Administratif Berdasarkan SK.Menteri BUMN No. 100/BUM/2002 tanggal 2 Juni 2002 selain adanya kinerja keuangan dan kinerja operasional, maka PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menetapkan pengukuran kinerja administratif meliputi laporan keuangan yang harus diterima oleh Pemegang Saham adalah sebagai berikut :
No
1. 2. 3.
Sasaran Korporasi Rancangan RKAP Laporan Manajemen tahunan Laporan Triwulan & Semester : a. Laporan Manajemen
b. Laporan Audit 4.
PKBL : a. Efektibilitas Penyaluran Dana (EPD) b. Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman (TKPP)
2009 31 Oktober 31 Maret
2010 31 Oktober 31 Maret
2011 31 Oktober 31 Maret
30 hari berikutnya 31 Mei
30 hari berikutnya 31 Mei
30 hari berikutnya 31 Mei
80%<EPD<90%
80%<EPD<90%
80%<EPD<90%
60%
60%
60%
V. KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPUASAN KARYAWAN Pengukuran kinerja operasi untuk pelayanan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi telah dimasukan kedalam ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu ISO-9001 : 2000 sejak tahun 2008. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) diukur melalui survei kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Survey) setiap tahun yang dimulai pada tahun 2008, yang dilakukan secara berkala pada setiap semester oleh internal perusahaan yaitu Divisi Sekretaris Perusahaan. Pengukuran tingkat kepuasan karyawan dilakukan juga secara berkala pada setiap semester oleh internal perusahaan yaitu Divisi Sekretaris Perusahaan tentang survei tingkat kepuasan Pegawai.
9
VI. ENTERPRISE RISK MANAGEMENT Untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang efisien dan efektif PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) telah menyusun perangkat pedoman dalam menjalankan manajemen risiko yaitu Kebijakan Manajemen Risiko, Pedoman Umum Manajemen Risiko, Prosedur Manajemen Risiko berserrta formulir-formulir yang diperlukan berdasarkan SK Direksi No.59/K-KBI/XII/2008. PT KBI (Persero) dibantu oleh Tim BPKP melakukan identifikasi peristiwa risiko, mengukur kemungkinan terjadinya peristiwa dan dampak yang ditimbulkan jika peristiwa itu terjadi, mengidentifikasi respon serta aktivitas pengendalian yang dapat memitigasi ancaman atau mengoptimalkan peluang dari suatu risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.
VII. GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sangat berkepentingan untuk meletakkan landasan bagi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG dimasa yang akan datang untuk mencapai visi dan misi Perseroan dan mencapai pengelolaan Perseroan secara sehat dan beretika. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) telah menandatangani Pakta Integritas yang merupakan komitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan Good Governance pada lingkup Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
VIII. ISO 9001: 2000 Pada tanggal 25 Agustus 2008 PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menerima sertifikasi ISO 9001 : 2000 dari PT Sucofindo (Persero), dimana ISO 9001 : 2000 merupakan Standar Internasional Kualitas Jasa dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan melalui perbaikan berkesinambungan dan pencegahan ketidaksesuaian dengan menyusun suatu standar operasional prosedur.
10
IX. RASIO KONSOLIDASI DANA PEMEGANG SAHAM TERHADAP TOTAL ASET PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) adalah BUMN dibawah pembinaan Kementerian Badan Usaha Milik Negara dengan seluruh kepemilikannya berada pada negara Republik Indonesia. Tambahan modal diperoleh dari laba yang ditahan perusahaan. Struktur modal perusahaan untuk waktu tiga tahun yang akan datang diproyeksikan sebagai berikut: Dalam Milyar rupiah Tanggal Total Shareholder Total Asset Equity to Total Liabilities equity Assets (%) 31-12-2009 33 150 183 82% 31-12-2010 33 225 258 87% 31-12-2011 33 267 300 89% Istilah yang digunakan sesuai dengan istilah Akuntansi yang lazim (PSAK) adalah:
Liabilities adalah kewajiban perusahaan masa kini yang timbul sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dan Sumber Daya yang mengandung manfaat ekonomis. Shareholder Equity adalah hak residual perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Assets adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan diperoleh perusahaan.
X. INFORMASI YANG DILAPORKAN
Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) tahunan yang memuat rencana dan target keuangan/non keuangan selama satu tahun ke depan. Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang memuat rencana strategis, sasaran dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu lima tahun. Laporan Keuangan Triwulanan berisi Laporan yang menggambarkan Kinerja Perusahaan selama periode triwulan dan dapat digunakan sebagai alat pengendali untuk pencapaian kinerja pada periode triwulanan berikutnya. Laporan Keuangan Tahunan untuk periode tahun berjalan meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan arus Kas dan catatan atas laporan keuangan yang telah diaudit dan disampaikan kepada pemegang saham. Laporan tahunan yang sudah diaudit dan sudah dikonsolidasi mengenai kinerja keuangan dan non keuangan terkait.
11
XI. KEBIJAKAN DIVIDEN Suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diwajibkan bahwa setiap hasil usaha setelah dikurangi pajak dari kegiatan operasinya akan didistribusikan secara tahunan kepada Pemegang Saham berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kurang lebih sebesar 30% (tiga puluh persen) s.d 50% (lima puluh persen) dan dalam tiga tahun kedepan kebijakan distribusi dividen tersebut masih akan dipertahankan, kecuali ditentukan lain oleh Pemegang Saham yang dalam hal ini adalah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
XII. TANGGUNG JAWAB SOSIAL Tanggung jawab Sosial Perusahaan merupakan komitmen PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) untuk berperilaku etis dan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan seiring dengan upaya peningkatan kualitas hidup pegawai dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Melalui kegiatan-kegiatan yang efektif dan dapat langsung dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah :
Mendukung program Pemerintah Penanaman Sejuta Pohon; Donor darah di lingkungan Perseroan; Bhakti sosial ke beberapa yayasan yatim piatu dengan memberikan santunan dalam bentuk alat tulis sekolah, uang sekolah serta bantuan sembako.
Disamping itu PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) memiliki Program Kemitraan Bina Lingkungan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep. 236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, melalui Pemanfaatan dana dari bagian Laba BUMN yang mewajibkan perusahaan menyisihkan dana dari laba perusahaan yang realisasi setiap tahun didasarkan pada Keputusan RUPS. Perseroan telah melakukan pembinaan dengan jumlah mitra binaan sebanyak 84 mitra binaan pengusaha kecil yang tersebar di wilayah JABODETABEK dan Jawa Barat.
12
XIII. PROSEDUR YANG BERKAITAN DENGAN AKUISISI DAN DIVESTASI Direksi (Board of Directors) dan Dewan Komisaris (Board of Commissioners) akan meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham melalui RUPS sebelum Perusahaan memutuskan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan Akuisisi dan Divestasi kepada Perusahaan lain diluar usaha inti Perusahaan (Core Business) sesuai Anggaran Dasar PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) antara lain : - Mengambil sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam perseroan lain atau mendirikan perusahaan baru. - Melepas sebagian atau seluruhnya penyertaan perseroan dalam perseroan lain
XIV. PROSEDUR PENGADAAN Prosedur pengadaan barang dan jasa PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengacu pada SK Direksi Nomor 36/K-KBI/VII/2007 : Tentang penetapan sistem & prosedur pengadaan barang & jasa Tangggal 26 Juli 2007 tentang Pedoman dan Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa, dengan melandasi prinsip-prinsip pengadaan sebagai berikut : Pelaksanaan pengadaan barang/jasa PT KBI (Persero) didasarkan atas prinsip-prinsip : a. Fairness yaitu menciptakan keterbukaan informasi dan memberikan perlakuan yang sama kepada setiap unit terkait dan rekanan. b. Accountability yaitu proses pengadaan yang terukur, wajar dan seimbang diantara berbagai pihak yang berkepentingan (Unsur pemakai/User, unsur pengelola, unsur pendukung, unsur pengadaan/staf umum, dan rekanan/suplier). c. Responsibility yaitu kegiatan yang terjadi selama proses pengadaan adalah sesuai dengan ketentuan Perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan. d. Transparan yaitu menciptakan kesempatan berkompetisi yang sehat dan terbuka untuk mencegah praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. e. Koordinatif yaitu menciptakan koordinasi, kerja sama, dan integrasi antara satuan kerja terkait dalam menentukan spesifikasi standar dan baku. f. Efisien yaitu mendapatkan kualitas, harga dan waktu pengiriman barang/penyelesaian jasa yang paling menguntungkan Perusahaan. g. Efektif yaitu pengadaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
13
Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Prosedur Pengadaan Barang & Jasa
Deskripsi
1. Material Requistion
Permintaan pengadaan barang/jasa oleh user atau divisi terkait
2. Approvals
Proses permintaan persetujuan kepada Direksi atas pengadaan barang/jasa.
3. Vendor Appointment
Proses penetapan vendor yang ditunjuk untuk pengadaan barang/jasa berdasarkan metode/cara pengadaan barang/jasa yang ditetapkan Metode pengadaan barang/jasa berdarakan nilai pengadaan, yakni Pembelian Tunai, Penunjukkan langsung, Pemilihan Langsung, dan Pelelangan Umum (Tender).
4. P.O/Contract
Penyusunan dan penandatangan Surat Perintah Kerja (SPK) atau kontrak pengadaan barang/jasa.
5. Technical Approval
Persetujuan teknis oleh user atas barang/jasa yang telah diserahkan vendor berdasarkan ketentuan penyerahan barang/jasa yang disahkan dengan Berita Acara Serah Terima.
6. Payment Approval
Persetujuan pembayaran setelah adanya technical approval atas barang/jasa yang diserahkan sesuai ketentuan pembayaran dalam SPK/Kontrak.
XV. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Keuangan disusun berdasarkan konsep historis dan accrual basis, serta disajikan sesuai Kebijakan Akuntansi Keuangan Perusahaan sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : 17/K-KBI/VI/2009 tanggal 15 Juni 2009. Pencatatan, penyusunan dan pelaporan atas data-data keuangan tersebut disusun berdasarkan kebijakan akuntansi sesuai penjelasan terlampir (lampiran) Demikian Statement of Corporate Intent untuk PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) tahun 2009 – 2011.
14