Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA WISATA BONGKASA PERTIWI Pada bab ini akan dibahas mengenai Tinjauan Umum Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Potensi, Permasalahan, Kondisi Lingkungan, Kondisi Fisik Fasilitas, dan Potensi Pengembangan.
2.1
TINJAUAN UMUM DESA BONGKASA PERTIWI Desa Bongkasa Pertiwi merupakan satu dari sebelas desa wisata yang di
oleh Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Peraturan Bupati No 47 Tahun 2010. Desa ini telah masih tergolong muda, karena baru berdiri sejak 2003. Desa ini awalnya merupakan satu desa dinas dengan Desa Bongkasa, namun karena perkembangan penduduk akhirnya dengan musyawarah dari seluruh lapisan pejabat desa, maka desa ini resmi dimekarkan dan ditetapkan oleh bupati badung dalam SK No 1067 tahun 2003 dan I Made Suardana, selaku pejabat Kepala Desa Bongkasa Pertiwi saat itu. Desa ini terdiri dari tiga banjar Dinas, yaitu Banjar Karang Dalem I, Banjar Karang Dalem II, dan Tegal Kuning. Banjar Karang
9
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Dalem I ditetapkan sebagai lokasi untuk pengembangan desa wisata oleh Pemkab Badung. 2.1.1
Potensi Budaya Masyarakat desa ini mayoritas adalah Agama Hindu. tradisi dan budaya
masih dipertahankan turun-temurun. Masyarakat disini juga melakukan kegiatan tradisional Bali pada umumnya layaknya di daerah-daerah lainnya di Bali. Walaupun desa ini sudah dimekarkan, namun Desa Bongkasa Pertiwi dan Desa Bongkasa, masih terikat dalam satu desa adat, yaitu Desa Adat Bongkasa, sehingga adat dan budayanya masih sama atau satu kesatuan. Menurut cerita Kepala Desa Bongkasa Pertiwi, I Wayan Suarjana, Oktober 2015, Desa Bongkasa (sebelum dimekarkan) diibaratkan sebagai salah satu sumber mata air kesenian di Bali, terbukti dari banyaknya maestro seni yang berasal dari desa ini, antara lain: 1. Ki Dalang Tangsub, pendiri Desa Bongkasa yang dikenal dengan munculnya geguritan di Bali, dan salah satu yang terkenal adalah “Eda Ngaden Awak Bisa”; 2. Ida Pedanda Sagra atau yang lebih dikenal dengan Dalang Ore, merupakan sesepuh pedalangan di Bali yang terkenal mahir menirukan suara monyet dan setiap pertunjukkannya suasana pertunjukkan dapat dirubahnya seperti berada di sebuah hutan. Oleh karena itu beliau dijuluki Dalang Ore karena dapat menirukan suara monyet/ ore; 3. Dalang Jagra, beliau juga terkenal dengan seni pedalangannya dan menjadi panutan. Di Desa Bongkasa terkenal pewayangan dengan epos Ramayananya
dan
menjadi
salah
satu
pakem
dalam
ilmu
pewayangan/pedalangan di Bali. Pada saat upacara agama / odalan masyarakat desa ini sering mengadakan pertunjukan “Calonarang”, yaitu tari-tarian yang mengisahkan tentang Bali yang sengsara oleh kekuatan jahat. Memang jenis tarian ini sering dipentaskan di hampir setiap wilayah di Bali, namun menurut masyarakat desa, tarian di desa ini memiliki tingkat kesakralan yang tinggi. Selain itu Desa Adat Bongkasa juga memiliki tarian sakral khas daerah yaitu “Tari Beringin” yang hanya dipentaskan
10
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
ketika upacara besar keagamaan di Pura Khayangan Tiga atau Pura besar yang ada di desa. Desa ini juga memiliki potensi di bidang seni budaya lainnya, yaitu Komunitas Kreatif Bongkasa Pertiwi, yaitu seni pertunjukan berupa tari-tarian dan teaterikal. Sanggar teater ini sudah sering pentas baik di desa maupun hingga keluar desa. Teater ini biasanya pentas dengan tema sosial atau pandangan terhadat kehidupan jaman sekarang.
Gambar 2. 1 Muda Mudi Desa Bongkasa Bersiap Untuk Menampilkan Teater Sumber: http://fajarbali.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2825:jelang%ADlebaran% ADtradisi%ADngotek%ADdilombakan&catid=42:jem&Itemid=64 diunduh pada tanggal 5 Januari 2016
Kegiatan Adat di desa ini masih kental, setiap kegiatan keagamaan akan melibatkan banjar / gotong royong, dan masyarakat yang memiliki kegiatan tidak akan mengeluarkan biaya, karena ditanggung oleh anggaran desa. Hal ini berlaku untuk seluruh warga Desa Bongkasa Pertiwi sesuai dengan awig-awig (peraturan) desa. Budaya yang tak kalah uniknya, adalah perang sambuk. Perang sambuk (serabut kelapa) merupakan tradisi para Sekaa Truna Budhi Pawerti Stiti yang dilakukan pada malam pangerupukan yang dalam rangka menyambut hari raya Nyepi. Biasanya perang sambuk dilakukan pada jam dua belas malam setelah selesai melakukan arak-arakan ogoh-ogoh, hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu lalu lintas yang lewat di jalan area Banjar Pengembungan sari. Perang sambuk ini memiliki makna antara lain: memupuk kebersaan antar anggota
11
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
pemuda, belajar bekerjasama antar anggota pemuda, meningkatkan semangat keberanian setiap pemuda, hiburan tersendiri bagi pemuda.
Gambar 2. 2 Kegiatan Perang Sambuk Sumber: http://stbudhipawertistiti.blogspot.co.id/2014/11/perangsambuktradisisetiap.html diunduh pada tanggal 5 januari 2016
Perang sambuk ini melibatkan dua tim yang anggotanya tidak tentu. Pemilihan anggota tim dilakukan seadil-adilnya agar tidak terjadi blok-blokan pemuda atau perselisihan. Pembagian anggota tiap tim biasanya berdasarkan tinggi/berat badan dan umur, pembagian tim dengan system suit. Peraturan dalam permainan ini antara lain: -
Dilakukan pada malam hari dan dalam keadaan lampu dimatikan
-
Pembagian anggota tim di lakukan seadil-adilnya.
-
Sambuk (serabut kelapa) yang digunakan untuk menyerang lawan harus berisi api, apabila menyerang menggunakan sambuk bongol (tidak berisi api) akan dikenakan hukuman yang telah di sepakati kedua team.
-
Apabila terjadi perselisihan permain dihentikan
-
Lamanya waktu permainan disepakati kedua tIm
-
Pada saat melakukan permainan ini di awasi pecalang (Petugas keamanan adat di Bali) dan Kelihan Adat dan Dinas Banjar Pengembungan Sari
-
Selesai permainan di wajibkan berjabatan tangan
12
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
2.1.2
Selesai permainan tidak boleh ada dendam antar pemuda
Potensi Alam Bongkasa Pertiwi memiliki beragam potensi alam, salah satu diantaranya
adalah Sungai Ayung. Sungai ini menjadi batas sisi timur desa membentang dari utara hingga selatan desa, oleh karena itu seluruh desa dialiri oleh sengai ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5 Terlihat pada Gambar 2.5 yang ditunjukkan oleh nomor 1 (satu), dan 5 (lima) persawahan pada lingkungan BanjarKarang Dalem I dan II, masih membentang luas.Di Desa Bongkasa Pertiwi, masyarakat masih mempertahankan lahan desanya untuk sawah, dimana 75 km2 dari luasan wilayah desa adalah persawahan. Masyarakat desa ini masih menerapkan sistem pertanian tradisional Bali yaitu Subak. Hingga saat ini, desa ini memiliki 9 kelompok Subak. Mayoritas masyarakat bekerja di sektor pertanian, memperoleh 34,66% dari angka pendapatan seluruh penduduk desa. System pertanian/ Subak yang diterapkan di desa ini pada umumnya sama dengan Subak di daerah lain. Pada saat membajak sawah, masyarakat telah beralih menggunakan mesin/traktor, hal ini dikarenakan masyarakat lebih memilih menggunakan sarana yang lebih praktis. Masyarakat kerap melakukan pergantian jenis tanaman, sesuai dengan kondisi air dan tanah persawahan. Biasanya pergantian ini dari padi ke bunga atau umbi-umbian dengan periode 4-5 kali panen padi. Dapat dilihat pada Gambar 2.4 kondisi persawahan dan jalur petani kesawah atau yang sering disebut denganjalur Subak. Kondisi kontur tanah desa yang memiliki kemiringan/ perbedaan ketinggian yang beragam, sehingga berdampak pula pada areal persawahan. Hal ini menyebabkan beberapa sisi dari areal persawahan terdapat pada lahan dengan kemiringan cukup terjal. Hal ini memberikan pemandangan yang eksotis baik ke arah persawahan maupun ke arah sisi miring dari jurang. Lokasi ini dapat dimanfaatkan untuk View point/ tempat melihat view bagi wisatawan. Dapat dilihat pada Gambar 2.3
13
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Gambar 2. 3 Persawahan View Jurang Sumber. Obervasi Oktober 2015
Gambar 2. 4 Situasi Sawah dan Jalur Subak. Sumber. Obervasi Oktober 2015
14
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Gambar 2. 5 Potensi Alam Desa Bongkasa Pertiwi Sumber: maps.google.com diolah oleh penulis Oktober 2015
Selain itu indahnya panorama persawahan saat ini dimanfaatkan oleh perusahaan swasta sebagai jalur ATV. Wisatawan dapat menikmati \pemandangan sembari mengendarai kendaraan tersebut dengan memaksimalkan jalur subak
15
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
seperti pada Gambar. Potensi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai jalur Trekking ataupun bersepeda. Penambahan Bale atau rest area untuk beristirahat sambil menikmati view dapat meningkatkan minat wisatawan untuk menikmati view ini. Selain itu dapat dilihat pada Gambar 2.5 nomor 2 (dua) ,4 (empat) dan 6 (enam) batas sisi timur desa ini berupa tebing yang memiliki kemiringan yang lumayan terjal. Oleh karena itu, perbedaan ketinggian ini juga memberikan panorama yang menakjubkjan, dari sisi jurang, dapat dilihat pemandangan desa seberang dengan jelas. Dengan arus air yang deras, sungai Ayung dimanfaatkan sebagai rafting. Salah satunya berada pada titik nomor 7 (tujuh) pada Gambar 2.5. Banyaknya kegiatan rafting di desa ini, mengakibatkan desa ini semakin dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Pada Gambar 2.5 nomor 3 (tiga) merupakan lingkungan Jalan Dewi Gangga yang masyarkatnya masih menerapkan aturan Arsitektur Tradisional Bali pada bangunan rumahnya. 2.1.3
Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk di Desa Bongkasa Pertiwi sebanyak 2.355 jiwa.
Pekerjaan penduduk meliputi, petani, buruh, jasa dan perdagangan, tukang, pengerajin, pegawai negeri dan sebagainya. Berdasarkan wawancara dengan Perbekel/ kepala Desa Bongkasa Pertiwi, I Wayan Suarjana, Oktober 2015 mayoritas penduduk sudah berkecimpung dalam dunia pariwisata seperti bekerja pada perusahaan pariwisata yang ada di desa, maupun di Ubud. Remaja di desa ini mayoritas sedang menempuh pendidikan SMK tentang pariwisata, hal ini diharapkan mampu mendukung program desa wisata di desa iniSebagian penduduk juga memiliki perkebunan, dan yang paling banyak adalah kebun semangka.Selain bertani, sebagian masyarakat desa ini, memiliki keahlian dalam berkerajinan perak. Menurut data yang diperoleh dari Perbekel/ Kepala Desa Bongkasa Pertiwi, I Wayan Suarjana, Oktober 2015, terdapat 26 industri pengerajin perak di desa ini. Hasil perak biasa dipasarkan ke Desa Celuk yang terkenal dengan kawasan souvenir kerajinan perak di Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Hasil kerajinan masyarakat ini dapat dijadikan souvenir untuk
wisatawan yang berkunjung
16
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
2.1.4
Letak Geografis Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali,
dengan Ibukota Mangupura. Letak Geografis Kabupaten Badung antara 8o14’01” – 8o50’52” LS dan 115o05’03” – 115o26’51” BT. Kabupaten Badung memiliki hampir 28% (17 desa) di wilayah pesisir dengan panjang pantai yaitu sepanjang 64 km. Sisanya sebanyak 45 desa berada bukan di wilayah pesisir. Abainsemal secara geografis terletak pada 08° 26’59’’ – 08° 36’10’’ LS 115° 11’38’’ – 115° 14’57’’ BT. Dapat dilihat pada Tabel 2.2, luas wilayah kecamatan ini seluas 69, 1 km2 dan 16,48% dari luas Kabupaten Badung. Dan ditempuh 15km dari Denpasar. Di Kecamatan Abiansemal terdiri dari 33 Subak, dengan luas lahan 2.862,54 Ha. (BPS Kabupaten Badung, 2014) Secara Geografis Desa Bongkasa Pertiwi terletak pada 08° 28' 13.4724" LS 115° 14' 19.6152" BT. Desa Bongkasa Pertiwi terdiri dari 3 banjar dinas antara lain, Banjar Dinas Karang Dalem I, Banjar Dinas Karang Dalem II, Banjar Dinas Tegal Kuning. Tabel 2. 1 Luas Wilayah Kabupaten Badung, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Jarak ke Denpasar Dirinci per Kecamatan
Luas Wilayah (Km2)
Persentase Luas Wilayah
Ketinggian Dari Permukaan Laut (Meter)
Jarak Ke Denpasar (Km)
Kuta Selatan
101,13
24,16
28
18,3
Kuta
17,52
4,19
27
9,6
Kuta Utara
33,86
8,09
65
6,6
Mengwi
82,00
19,59
0 - 350
15
Abiansemal
69,01
16,49
75 - 350
15
Petang
115,00
27,48
275 - 2.075
30
Badung
418,52
100,00
0 - 2.075
-
Kecamatan
Sumber : Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar
Seperti pada Gambar 2.5 batas-batas wilayah Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. sebelah utara adalah Desa
17
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Carangsari, sebelah timur
Desa Kedewatan, sebelah selatan dengan Desa
Bongkasa dan sebelah barat yaitu Desa Taman.
Pulau Bali
Bongkasa Pertiwi
Kabupaten Badung Kecamatan Abiansemal Sumber Profil Desa Bongkasa Pertiwi Gambar 2. 6 Peta Lokasi Desa Wisata Bongkasa Pertiwi Sumber : Profil Desa Bongkasa Pertiwi
2.1.5
Topografi Bagian utara merupakan kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan
tingkat kesuburan yang tinggi sehingga cocok untuk dikembangkan berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan dan peternakan. Sedangkan bagian selatan dulunya dikenal sebagai kawasan perbukitan yang tandus dan berpotensi untuk pengembangan galian C seperti batu kapur. Kecamatan Abiansemal berada pada ketinggian 75 – 350 dari permukaan laut.
18
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Desa Bongkasa Pertiwi merupakan suatu daerah yang termasuk dataran tinggi dengan ketinggian 312 m dari permukaan laut. 2.1.6
Klimatologi Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 639,2 mm,
sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September 1,4 mm. Keadaan suhu maksimum tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 31,50C, sedangkan suhu maksimum terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu 29,10C. Suhu minimum tertinggi terjadi pada bulan Maret dan April yaitu 25,10C dan terendah pada bulan Agustus yaitu 23,40C.
Kelembaban udara di Kabupaten Badung
berkisar antara 77% - 84%. Kelembaban tertinggi sebesar 84% terjadi pada bulan Januari sedangkan terendah terjadi pada bulan Agustus, September dan Oktober sebesar 77%. (BPS Kabupaten Badung 2014). Desa Bongkasa Pertiwi beriklim tropis lembab dengan curah hujan hampir 2000-3000 mm/ enam bulan dengan suhu daerah rata-rata 30-350 C (profil Desa Bongkasa Pertiwi) 2.1.7
Aksesibelitas Dikarenakan letaknya yang jauh dari pusat kota, desa Bongkasa Pertiwi
hanya dilalui oleh sebuah jalan Lokal atau Jalan desa. Terdapat juga jalan lingkungan yang menghubungkan rumah warga. Jalan Lokal adalah Jalan yang menghubungkan antar desa, dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. Jalan local terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Jalan local primer memiki ciri lebar tidak kurang dari 6 meter. Bus dan truk masih diperbolehkan untuk menggunakan jalan ini. Jalan lokal sekunder adalah jalan yang memiliki lebar tidak kurang dari 5 meter. Bus dan truk tidak diperbolehkan untuk melintas. Jalan lingkungan adalah jalan yang terdapat pada lingkungan perumahan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penjabaran letak geografis, topografi, klimatologi dan aksesibilitas Desa Bongkasa Pertiwi adalah bahwa letaknya yang jauh dari pusat kota menyebabkan desa ini masih dipertahankan budaya Bali dan masih belum terjadi polusi udara. Letaknya pada ketinggian 75-300 memang
19
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
sesuai dengan pertanian, sehingga pemandangan pertanian warga masih tersebar luas dan dapat dijadikan daya tarik wisata. Akses yang cukup jauh dari pusat kota Badung mengakibatkan perlu adanya promosi agar wisatawan mengetahui jalur menuju desa ini. Namun jika di tempuh dari Ubud tidak akan menembuh waktu yang lama.
2.2
TINJAUAN FISIK DAN FASILITAS Tinjauan fisik dan fasilitas berfungsi untuk mengetahui keadaan semula
desa wisata bongkasa pertiwi. Tinjauan meliputi tinjauan dari elemen penataan, teori daya tarik wisata, dan peraturan pemerintah tentang syarat-syarat daya tarik wisata. 2.2.1
Tinjauan Menurut 8 Elemen Penataan Landasan yang digunakan untuk meninjau adalah 8 elemen penataan
menurut Shirvani (1985). 1.
Tata Guna Lahan Pengaturan penggunaan lahan bagaimana seharusnya suatu daerah
berfungsi. Tabel 2. 2 Tata Guna Lahan Desa
No
Kegunaan Lahan
Luas Km2
1
Permukiman
38,80
2
Persawahan
75,00
3
Perkebunan
37,17
4
Pura
4,90
5
Lapangan Olahraga
0,16
6
Kuburan
0,30
7
Lain-lain
0,67
Sumber. Profil Desa Bongkasa Pertiwi
Di Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, pengaturan tata guna lahan dapat dilihat pada Gambar 2.7 dan Table 2.2. Dari Gambar 2.8 dapat dilihat bahwa mayoritas desa masih berupa lahan hijau. Di desa ini masih memiliki lahan terbuka hijau sebesar 79% dari luas keseluruhan desa. Peruntukkan lahan sebagai
20
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
bangunan adalah sebesar 15,6%. Untuk sirkulasi berupa jalan desa, memiliki prosentase sebesar 5,4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar. 2.8
Gambar 2. 7 Tata Guna Lahan Desa Bongkasa Pertiwi Sumber: maps.google.com diolah oleh penulis Oktober 2015
21
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Bangunan penduduk mayoritas berada pada jalur jalan desa, dan sebagaian berada pada jalan lingkungan. Oleh karena itu, banyak terdapat warung-warung yang milik warga yang berlokasi tepat pada pinggir jalan dan memanfaatkan sebagian dari telajakan. Kebanyakan masyarakat masih memiliki halaman belakang rumah (tebe) dengan luasan yang cukup banyak, yang biasanya digunakan sebagian warga untuk memelihara ternak seperti babi ataupun sapi.
Gambar 2. 8 Infografik Luasan Wilayah Desa Bongkasa Pertiwi Sumber: Observasi Oktober 2015
22
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Bagian belakang rumah warga ada pula yang tidak dimanfaatkan, dan memiliki potensi dengan pemandangan yang indah dan pepohonan yang teduh, hal ini dapat dimaksimalkan sebagai penunjang wisata seperti beberapa unit homestay. 2.
Masa dan Bentuk Bangunan Berkaitan dengan bentuk bangunan, kepejalan, garis sempadan, penutupan
lahan atau amplop bangunan, disamping gaya arsitektural.
Gambar 2. 9 Angkul-Angkul di Bongkasa Pertiwi Sumber: Observasi Oktober 2015
23
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Di desa ini, seluruh bangunan menggunakan gaya arsitektur tradisional Bali, dikarenakan seluruh warga desa adalah beragama Hindu.dengan demikian, tampilan, bentuk bangunan, dan material yang digunakan mayoritas sama, yang membedakan adalah
tingkat ekonomi penduduk
sehingga hal tersebut
berpengaruh pada besaran bangunan dan jenis material yang digunakan.
Gambar 2. 10 Tipe atau Ciri Khas Angkul Angkul di Bongkasa Pertiwi Sumber: Observasi Oktober 2015
Dapat dilihat pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10, penggunaan pintu masuk/ angkul-angkul yang merupakan ciri khas dari rumah Bali masih terlestarikan. Terdapat pengulangan bentuk dasar dari Angkul-angkul yang terdapat di desa ini. Pada bagian kolom, terdapat aksen menjorok kedepan. Hal ini tetap diterapkan bahkan dari yang masi sangat tradisional hinggga yang sudah diperbarui. Bangunan rumah penduduk yang masih menggunakan arsitektur tradisional Bali sebagai konsep penataan lingkungan rumah, dapat dimaksimalkan sebagai potensi wisata. Adapun layout dari rumah warga di lingkungan Jalan
24
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Dewi Gangga dapat dilihat pada Gambar 2.11 Pada Gambar 2.12 dan Gambar 2.13 dapat dilihat salah satu jenis layout srumah warga dan situasi rumahnya.
Gambar 2. 11 Layout Rumah Warga di Lingkungan Jalan Dewi Gangga Sumber: Observasi Oktober 2015
25
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
1. Angkulangkul 2. Merajan 3. Dapur 4. Bale Dauh 5. Natah 6. Bale Dangin 7. Bale Daja 8. Tebe dan WC
Gambar 2. 12 Siteplan Salah Satu Rumah Warga Sumber: Observasi Oktober 2015
Pada Gambar 2.12 ditampilkan salah satu rumah warga yang tergolong dalam rumah yang belum ditambahkan bangunan lain selain kamar mandi. Itupun kamar mandi/WC merupakan bantuan dan terletak di halaman belakang/ tebe.
Gambar 2. 13 Situasi Rumah Warga Sumber: Observasi Oktober 2015
26
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
3.
Sirkulasi dan Perparkiran Efisiensi lahan untuk upaya menghubungkan kegiatan yang berlangsung
pada suatu daerah baik kendaraan maupun manusia.
1
Jalan Desa 6m
1
4 2
Jalan Desa 5m
3 3
Jalan Lingkungan 4m
3
Jalan Lingkar 2,5m
2
Parkir Desa Penunjang Pariwisata
Gambar 2. 14 Sirkulasi Dan Parkir Desa Bongkasa Pertiwi Sumber: Observasi Oktober 2015
27
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Di desa ini, sirkulasi utama berlangsung pada jalan desa yang melintang dari utara hingga selatan desa. Didukung dengan jalan lingkungan yang menjadi akses untuk mengelilingi desa ataupun menuju rumah penduduk yang berada tidak pada jalan utama desa. Dapat dilihat pada Gambar 2.14, sirkulasi di desa ini terdiri dari jalan utama desa selebar 6m, jalan 5m, jalan lingkungan 4m, dan jalur lingkar selebar 2,5m. Untuk perparkiran, desa wisata ini telah dilengkapi dengan parkir kendaraan pariwisata. Hingga saat ini parkir tersebut biasa menampung 10 bus pariwisata. Letaknya berada pada Banjar Tegal Kuning. Adanya parkir ini tidak dapat menampung kendaraan wisatawan seluruhnya, oleh karena itu masih memakan parkir pada area wisata seperti finish rafting yang biasanya dipenuhi dengan mobil travel. Dengan sistem seperti ini, pengunjung tidak mengetahui desa beserta potensi budayanya, dikarenakan wisatawan hanya difokuskan pada kegiatan rafting dan pengelolaan pribadi. Oleh sebab itu perlu penataan agar terjadi sebuah kesatuan pengelolaan yang dapat membuat wisatawan mengenal lebih dalam tentang potensi desa wisata ini.
4.
Ruang Terbuka dan Tata Hijau Terdiri dari Hard Scape yaitu trotoar, plaza, square, dan Soft Scape berupa
lingkungan alam, atau taman.
Desa ini masih asri, dan jauh dari hiruk pikuk pusat kota. Mayoritas wilayah desa ini adalah lahan pertanian, sehingga ruang terbuka masih sangat banyak, khususnya ruang terbuka hijau seperti Gambar 2.13. Jika dikaitkan dengan ruang terbuka untuk menunjang kegiatan pariwisata di desa ini, Hard Scape seperti trotoar, plaza dapat dikatakan belum terbangun. Begitupula dengan Soft Scape seperti taman juga belum ada. Kedepannya dapat dikembangkan ruang terbuka yang dapat memfasilitasi wisatawan namun tetap menggunakan konsep ramah lingkungan dan tidak merusak sumber daya alam. Lahan produktif seperti sawah yang dikelola oleh Subak, sebisa mungkin tidak di usik agar mata pencarian penduduk dan budaya tetap terlestarikan.
28
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
1
1
Lahan Produktif
2
Lahan Hijau
2
Gambar 2. 15 Ruang Terbuka Hijau Sumber. Observasi Oktober 2015
5. Jalur Pejalan Kaki Tidak hanya sebagai jalur pedestrian, juga sebagai tempat aktivitas pengguna, dan ciri khas suatu lingkungan.
Gambar 2. 16 Kondisi Pedestrian Sumber. Observasi Oktober 2015
29
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Keberadaan pedestrian belumlah memenuhi standar keamanan dan kenyamanan pengguna. Dilihat dari Gambar 2.14 Tidak adanya pembatas pengguna dan kendaraan bermotor menyebabkan kurangnya rasa aman untuk berjalan kaki. Selain itu pohon peneduh yang juga berfungsi sebagai Green Belt juga belum ada. Ciri khas dari lingkungan juga belum terlihat, oleh karena itu perlu adanya penataan lebih lanjut untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna. 6.
Aktivitas Pendukung Fungsi pelengkap ruang terbuka kota untuk melayani kegiatan masyarakat.
Ruang terbuka desa yang berfungsi untuk melayani kegiatan masyarakat dari segi tradisi, desa ini telah memiliki fasilitas public seperti balai banjar dan wantilan pada tempat suci/ pura. Bangunan tersebut digunakan untuk melakukan kegiatan kebudayaan/ keagamaan maupun kegiatan kemanusiaan, seperti rapat, hiburan dan sekedar berkumpul. Dari segi pariwisata, ruang terbuka untuk wisatawan belum tersedia secara khusus, oleh sebab itu perlu penataan lebih lanjut. Adapun ruang terbuka yang dapat dikembangkan dengan melayani kegiatan wisatawan sekedar untuk berkumpul ataupun rekreasi. 7.
System Penanda Sebagai sarana komunikasi dan penanda, sehingga pemberi informasi atau
menerangkan suatu tempat/objek.
Di desa bongkasa pertiwi telah terdapat sistem pendanda khususnya nama desa, nama banjar, batas wilayah dan nama jalan seperti gambar 2.15. Untuk mana desa dan banjar sudah mengadopsi gaya arsitektur bali, namun nama jalan masih berupa plat besi, sehingga perlu penambahan unsur arsitektur Bali. Selain itu penanda yang digunakan sebagai penunjuk arah yang berfungsi untuk mempermudah wisatawan menemukan lokasi tertentu belum terdapat di desa ini, oleh sebab itu pelu penambahan agar pengunjung tidak tersesat.
30
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Gambar 2. 17 Sistem Penanda yang Sudah Ada Sumber. Observasi Oktober 2015
8.
Preservasi dan Konservasi Kegiatan perlindungan terhadap tempat atau asset desa yang sudah ada dan
bersejarah.
Di Desa Bongkasa Pertiwi masih kental dengan adat dan budaya tradisional Bali. Kegiatan keagamaan masih kental, begitupun kegiatan gotong royong atau yang dikenal dengan sebutan ngayah masih diterapkan di desa ini. Dengan masih dipertahankannya budaya dan kegiatan tersebut, maka keberadaan tempat suci dan tempat yang menunjang kegiatan adat masih dipertahankan, bahkan diperbaiki untuk menjadi lebih layak dan lebih memiliki estetika. Bangunan yang masih dikonservasi seperti pura, wantilan, dan balai banjar seperti Gambar 2.16.
Gambar 2. 18 Bale Banjar yang dikonservasi di Bongkasa Pertiwi Sumber. Observasi Oktober 2015
31
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
2.2.2
Tinjauan Menurut Teori Adapun tinjauan berikutnya dilakukan berdasarkan teori Lothar A. Kreck
dalam Yoeti, 1996, dapat dilihat pada table 2.2 Tabel 2. 3 Sarana dan Prasarana Objek Wisata
NO
1
SYARAT MENURUT TEORI OBJEK
Objek yang paling terkenal adalah
Terdapat objek salah satu dari
sungai ayung, yang dugunakan
alam, social ataupun budaya
sebagai arum jeram
AKSES 2
Adanya jalan, adanya kemudahan rute, tempat parkir, dan harga parkir yang terjangkau AKOMODASI
3
KONDISI DI DESA
Adanya pelayanan penginapan (hotel, wisma, losmen)
Sudah terdapat akses, dapat ditempuh melalui berbagai jalur di Badung.
Belum terdapat akomodasi yang dikelola oleh desa.
FASILITAS Agen perjalanan, pusat informasi, salon, fasilitas kesehatan, pemadam kebakaran/hydrant, TIC (Tourism 4
Information Centre), Guiding
Belum ada
(pemandu wisata), plang informasi, petugas yang memeriksa masuk keluarnya wisatawan (petugas entry dan exit) TRANSPORTASI 5
Adanya transportasi lokal yang nyaman, variatif, yang
Belum ada
menghubungkan akses masuk
32
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
CATERING SERVICE 6
Adanya pelayanan makanan dan minuman (restaurant, rumah
Belum ada
makan, warung nasi, dan lain-lain) AKTIVITAS REKREASI, Terdapat sesuatu yang dilakukan di 7
lokasi wisata, seperti berenang,
Terdapat Rafting dan Paintball
terjun paying, berjemur,
dan ATV milik swasta
berselancar, jalan-jalan dan lainlain. PERBELANJAAN 8
Adanya tempat untuk membeli barang-barang umum
Sudah ada, kios kios kecil milik warga
KOMUNIKASI Adanya televisi, telepon umum, 9
radio, sinyal telepon, penjual voucher (isi ulang seluler), dan
Belum mencakup seluruh pelosok desa
internet akses SYSTEM PERBANKAN 10
Adanya bank (beberapa jumlah dan jenis bank dan atm beserta
Belum ada
sebarannya) KESEHATAN, Adanya poliklinik poli umum/ 11
jamian ketersediaan pelayanan
Sudah terdapat Puskesmas
yang baik untuk penyakit yang mungkin diderita oleh wisatawan.
33
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
KEAMANAN Adanya jaminan keamanan 12
(petugas khusus keamanan, polisi
Sudah ada keamanan desa yaitu
wisata, pengawas pantai, rambu-
Pecalang.
rambu perhatian, pengarah kepada wisatawan) KEBERSIHAN 13
Tempat sampah dan rambu-rambu
Belum ada
peringatan tentang kebersihan SARANA IBADAH 14
Terdapat salah satu sarana ibadah
Sudah Ada
bagi wisatwan SARANA PENDIDIKAN 15
Terdapat salah satu pendidikan
Sudah terdapat Sekolah Dasar
formal
2.2.3
Tinjauan Menurut Peraturan Pemerintah Adapun tinjauan berikutnya dilakukan berdasarkan Peraturan Gubernur
Bali Nomor 41 tahun 2010 Tentang Standarisai Daya Tarik Wisata Budaya, dapat dilihat pada table 2.2 Tabel 2. 4 Tinjauan Menurut Pergub 41 Tahun 2010
NO
SYARAT MENURUT PERGUB 41 TH 2010
KONDISI DI DESA
Memiliki pengelola obyek wisata 1
dengan manajemen yang tertata Belum ada dan disarankan berbadan hukum;
34
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Memprioritaskan 2
sumber
daya
manusia yang dipekerjakan dari Belum Ada masyarakat setempat;
3
Memiliki toilet yang standar;
Sudah ada pada areal parkir Sudah terdapat di Puskesmas, dan
4
Memiliki
fasilitas
P3K
yang masing-masing objek wisata buatan, seperti rafting ATV dan
memadai;
paintball 5
6
7
8 9 10
11
Memiliki
loket
penjualan
tiket/karcis/donasi;
Belum ada,
Memiliki petugas yang menangani Sudah ada keamanan desa yaitu keamanan; Memiliki petugas yang menangani parkir Memiliki petugas yang menangani kebersihan; Memiliki fasilitas parkir; Memiliki fasilitas tempat sampah yang cukup memadai; Memiliki informasi tentang daya tarik wisata;
Pecalang.
Belum ada
Belum ada Sudah ada Belum ada
Belum ada
Memiliki usaha penunjang DTW 12
seperti art shop, restoran, warung dan lain-lain yang ditempatkan
Belum ada
disekitar tempat parkir.
35
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
Tabel 2. 5 Fasilitas yang Belum Ada di Desa Wisata Bongkasa Pertiwi
NO
FASILITAS YANG BELUM ADA
1
Pengelola yang berbadan hukum
2
TIC (tourist Information Centre)
3
Transportasi Lokal
4
Tempat Makan
5
Toko Souvenir
6
ATM / Bank
7
Loket Tiket
8 9
Sumber daya manusia, Petugas Keamanan, Kebersihan, Parkir Tempat Sampah
Dari dua tinjauan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan pada tabel 2.4 bahwa masih banyak sarana dan prasara yang perlu ditata guna menjadikan Desa Bongkasa Pertiwi sebagai Desa Wisata yang layak dan memenuhi standar-standar yang ditetapkan. Hampir keseluruhan dari aspek yang ditinjau masih belum memenuhi standar. Oleh sebab itu sangat perlu dilakukan penataan. Penataan juga akan dilakukan pada bangunan yang sudah ada di desa yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana wisata untuk memenuhi standar kebersihan dan kenyamanan, seperti Wantilan, Bale Banjar, dan sebagainya. 2.3
POTENSI PENGEMBANGAN Dari analisa dan tinjauan yang telah dikakukan, maka sudah mulai
memiliki gambaran tentang apa saja yang akan ditata dan dikembangkan. Pengembangan dengan langkah penambahan fasilitas pariwisata merujuk pada Tabel 2.3-2.5. Jenis fasilitas yang dikembangkan dikelompokkan menjadi dua yaitu fasilitas pariwisata dan fasilitas pengelola.
36
Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal - Badung
2.5.1
Pengembangan Fasilitas Pariwisata Pengembangan yang akan dilakukan dengan penambahan loket tiket, area
parkir, pusat informasi, pusat souvenir, p3k, toilet dan tempat sampah. Selain itu fasilitas
yang
juga
akan
dikembangkan
adalah
fasilitas
yang
dapat
memaksimalkan potensi desa seperti melihat pemandangan, bersepeda,dan trekking. Untuk memperlancar sirkulasi dan mempermudah wisatawan melakukan kegiatan di desa maka akan dikembangkan transportasi lokal yang hemat energy dan rendah emisi seperti sepeda listri atau mobil listrik. Hal ini juga berdampak pada tingkat keamanan pengguna jalan di desa karena jumlah kendaraan wisatawan yang lalu lalang sudah diminimalisir. 2.5.2
Pengembangan Fasilitas Pengelola Untuk menjalankan kegiatan pariwisata tentunya wajib dikelola oleh
manajemen yang berbadan hukum, dam hal ini adalah milik desa. Untuk menunjang kegiatan tersebut, perlu ditambahkan sebuah kantor pengelola.
37