BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN PADA FASILITAS WISATA AIR DI BLAHKIUH Pada bab ini menjelaskan tentang bagaiamana keadaan di lapangan secara nyata dan dievaluasi sehingga layak untuk dikembangkan. Yang termasuk di dalamnya adalah karakteristik, potensi dan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada objek eksisting.
2.1 Tinjauan Umum Fasilitas Eksisting Wisata Air di Blahkiuh Merupakan data yang dijabarkan secara umum mengenai objek eksisting berdasarkan hasil lapangan yang didapatkan. Data tersebut meliputi nama objek, tanggal pendirian, tanggal dibuka, alamat, fungsi, ruang lingkup, sasaran pelayanan dan waktu pelayanan. Objek eksisting yang dijadikan sebagai bahan untuk seminar tugas akhir yang berjudul Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh adalah Kolam Renang Tirta Arum, yang beralamat di Jalan Sutomo, Dukuh-Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Objek ini didirikan sekaligus dikelola oleh Pemrintahan Kabupaten Badung pada tanggal 9 September 1999 yang pada saat itu diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung, yaitu Ida Bagus Alit
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
7
Putra (tugu peresmian dapat dilihat pada gambar 2.1). Objek yang sudah dikelola selama 16 tahun tersebut masih tetap berfungsi aktif sampai saat ini. Kolam renang pada objek merupakan kolam renang berstandar nasional yang sering digunakan untuk kompetisi atau olimpiade sehingga banyak para atlet renang datang untuk berlatih. Selain digunakan para atlet, kolam renang tersebut juga dibuka untuk umum. Waktu pelayanannya dibuka pada setiap hari pada pukul 09.00 – 18.00 WITA.
Gambar 2.1 Tugu batu peresmian Kolam Renang Tirta Arum Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.2 Tinjauan Potensi Kondisi Eksisting Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh Data yang ditampilkan berupa bagaimana keadaan eksisting di lapangan yang dievaluasi sesuai dengan kenyataan. Hal tersebut dianalisis sehingga menjadi tonggak awal dalam pengembangan fasilitas wisata air yang ada di Blahkiuh.
2.2.1 Kondisi Fisik Eksisting Pada Lokasi 2.2.1.1 Lokasi Proyek Pengembangan Fasilitas Wisata Air Lokasi proyek yang dijadikan sebagai tempat pengembangan fasilitas wisata air (Kolam Renang Tirta Arum) berada di Jalan Sutomo, Desa Blahkiuh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Menurut Peraturan Daerah Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung, Paragraf 4 tentang “Kawasan Peruntukan Pariwisata” pasal 42 ayat 1 huruf c menyatakan bahwa, lokasi proyek tersebut merupakan
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
8
sebuah kawasan wisata remaja yang meliputi bumi perkemahan Dukuh di Desa Blahkiuh (lihat gambar 2.2). Dukuh merupakan lokasi proyek pengembangan fasilitas wisata air yang mudah diakses dan ditemukan karena lokasi proyek pengembangan letaknya berdekatan dengan kawasan wisata remaja sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Badung, lokasi ini biasa dikenal dengan bumi perkemahan Dukuh di Desa Blahkiuh.
Gambar Pulau Bali Sumber : https://www.google.co.id d/maps/12102015
Gambar Peta Kabupaten Badung Sumber : https://petatematikindo. .wordpress.com
Jalan Sutomo (Lokasi Eksiting)
Dari Kota Denpasar Gambar 2.2 Lokasi Objek Kolam Renang Tirta Arum Sumber : www.google.com/maps/22November 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
9
2.2.1.2 Batas-Batas Lokasi Site Proyek pengembangan fasilitas wisata air memiliki batas wilayah sebagai berikut : a. Batas Utara
: Sumber Mata Air, Pabrik Air Minum Gopalji dan Rumah
Penduduk b. Batas Timur
: Lahan Kosong
c. Batas Selatan : Lahan Kosong dan Rumah Penduduk d. Batas Barat
: Kawasan Wisata Remaja dan Persawahan
Gambar 2.3 Batas Lokasi Objek Eksisting Kolam Renang Tirta Arum Sumber : www.google.com/maps/22November 2015
2.2.1.3 Lingkup Luasan Area Eksisitng Berdasarkan data yang didapatkan lingkup dari wilayah sebagai proyek pengembangan masih dikelilingi oleh lahan kosong dan pepohonan yang dimiliki oleh Desa Adat. Luas area eksisitng proyek pengembangan ini adalah 47,2 are.
BUA
Gambar 2.4 Build Up Area Objek Eksisting Kolam Renang Tirta Arum Sumber : www.google.com/maps/22November 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
10
2.2.1.4 Aksesibilitas Lokasi objek yang berdekatan dengan kawasan wisata remaja sehingga memudahkan bagi wisatawan untuk menemukan lokasi tersebut dan pencapaian dalam menuju lokasi dapat melalui beberapa daerah seperti Petang, Ubud, Tabanan dan Kota Denpasar dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut.
Gambar akses pencapaian dari Petang melalui Jl.
Gambar akses pencapaian dari Ubud dapat
Raya Puncak Mangu dan Jl. I GST. NGR. Rai
melalui Jl. Raya Semana (31 menit) dan Jl. Raya
dengan waktu 33 menit tanpa macet
Mambal (35 menit) tanpa macet
Gambar akses pencapaian dari Tabanan dapat
Gambar akses pencapaian dari Denpasar melalui
melalui Jl. Raya Denpasar-Gilimanuk (1jam) dan
Jl. Oleg Penarungan (41menit), Jl. Ahmad Yani
Jl. Dr. Ir. Soekarno (1jam 3menit) tanpa macet
(41menit) , Jl. Antasura (45menit) tanpa macet
Gambar 2.5 Akses Pencapaian Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh Sumber : https://www.google.co.id/maps/7 Oktober 2015.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
11
2.2.1.5 Karakteristik Fasilitas Objek Eksisting Karakter yang dimiliki pada objek eksisting ditampilkan dalam beberapa fasilitas yang sebagai pendukung dari aktivitas pengunjung. Fasilitas tersebut seperti kolam renang atlet, kolam renang anak-anak, shower outdoor, kamar mandi atau toilet pria dan wanita, ruang ganti, pos pantau, kantin dan parkir.
Gambar 2.6 Karaksteristik jalan menuju objek eksisting Sumber : Observasi 24 September 2015
Berikut karakter fasilitas yang terdapat pada objek dapat dilihat pada gambar 2.6 – 2.13 sebagai berikut : Kolam Renang Atlet
Kolam Renang Anak-Anak
R. Ganti dan Kamar Mandi/WC Pos Pantau Shower Outdoor Kantin
Parkir
Gambar 2.7 Karaksteristik fasilitas objek eksisting Sumber : wiranata, 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
12
Kolam Renang Atlet (Standar Nasional) Kolam renang dengan standar nasional yang biasa digunakan untuk
perlombaan renang dengan ukuran 50m x 21m. dengan kedalaman mencapai 1,5m (utara) – 2,5m (selatan).
Gambar 2.8 Denah kolam renang atlet berstandar nasional sebagai fasilitas utama Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.9 Potongan kolam renang atlet berstandar nasional sebagai fasilitas utama Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.10 Kolam renang atlet berstandar nasional sebagai fasilitas utama Sumber : Observasi 24 September 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
13
Kolam Renang Anak-Anak Kolam renang anak-anak yang berada disebelah timur kolam renang atlet
berukuran 12m x 6m dengan kedalaman 50cm.
Gambar 2.11 Denah kolam renang anak-anak Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.12 Kolam renang anak-anak Sumber : Observasi 24 September 2015
Shower Outdoor Tempat bilas untuk membersihkan badan setelah selesai berenang yang
memiliki 4 buah shower dengan ukuran ruangnya 3m x 4m.
Gambar 2.13 Denah dan perspektif shower outdoor Sumber : Observasi 24 September 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
14
Ruang Ganti, Kamar Mandi/Toilet Ruang ganti dan kamar mandi dijadikan dalam satu bangunan berukuran
10m x 6m.
Gambar 2.14 Denah dan tampak ruang ganti pria dan wanita terpisah Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.15 Perspektif ruang ganti pria dan wanita terpisah Sumber : Observasi 24 September 2015
Pos Pantau Pos pantau adalah tempat bagi para pegawai dalam mengawasi aktivitas
yang terjadi pada kolam renang dengan ukuran 4m x 4m.
Gambar 2.16 Denah dan persepktif fasilitas lainnya yang berupa pos pantau Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
15
Kantin Kantin sebagai tempat untuk membeli makanan dan minuman bagi
wisatawan atau masyarakat yang berkapasitas kurang lebih 20 orang dengan ukuran 9,5m x 8,5m.
Gambar 2.17 Denah dan tampak fasilitas penunjang kantin Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.18 Persepktif fasilitas penunjang kantin Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Parkir Parkir yang letaknya disebelah timur dari kantin memiliki kapasitas untuk
kendaraan roda empat kurang lebih 4-5 mobil, sedangkan kendaraan roda dua kurang lebih 10 motor. Terkadang kendaraan roda dua maupun roda empat melebihi dari kapasitasnya.
Gambar 2.19 Denah dan perspektif tempat parkir umum Sumber : Observasi 24 September 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
16
2.2.2 Kondisi Non Fisik Eksisting Pada Lokasi Data yang dimaksud dalam hal non fisik adalah data yang memiliki arti diluar dari data fisik yang ada di lapangan secara langsung. Berikut dijabarkan mengenai data non fisik yang didapatkan di lapangan adalah sebagai berikut : 2.2.2.1 Data Pengunjung dan Pegawai a. Kedatangan pengunjung tiap harinya bisa mencapai ± 20-50 orang termasuk pengunjung kategori dewasa dan anak-anak. Data statistik dilakukan setiap bulan sekali dengan mengecek penjualan karcis pada setiap harinya. Terdapat 594 karcis yang terjual pada bulan Juni 2015 terhitung 310 lembar untuk dewasa dan 284 lembar untuk anak-anak. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.16 sebagai berikut.
Gambar 2.20 Data Pengunjung bulan Juni 2015 pada objek eksisting Sumber : Observasi 14 November 2015
b. Pengunjung atlet yang datang berkisar mencapai ± 50-60 orang pada harihari biasanya. Beberapa minggu sebelum kompetisi atau kejuaraan, kedatangan atlet untuk berlatih lebih banyak dari hari biasanya sehingga memenuhi kolam renang. Club renang juga meramaikan kolam renang tersebut yang berasal dari daerah Badung dan Denpasar. Club tersebut yakni, Bali Pari Badung, Elang Laut dan Laga Biru dari Denpasar. Menurut Bapak Wayan Dani (2006), kompetisi yang sering diadakan pada Kolam Renang Tirta Arum adalah kompetisi yang mencapai tingkat nasional, tingkat provinsi (Porprov), tingkat kabupaten (Porkab) dan tingkat kecamatan (Porcam).
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
17
c. Menurut Bapak Wayan Arsana (2014), untuk jumlah kepegawaian kolam renang tirta arum pada tahun 2015 berjumlah 7 orang yang pada saat ini diketuai oleh Bapak Putu Bagus Suputra Wijaya sebagai kepala bagian dalam menangani aktivitas maupun fasilitas pada objek eksisting.
2.2.2.2 Sosial Budaya Kondisi sosial budaya yang dimaksud adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh warga yang berasal dari Desa Blakiuh sekitar objek eksisting. Pada objek eksisting terdapat sebuah tempat pemandian tradisional atau pancoran sehingga pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari, masyarakat datang untuk membersihkan badan atau mencuci pakaian. Karena air pancoran berasal dari sumber mata air yang dijaga kebersihannya maka air tersebut juga dapat digunakan sebagai air minum yang dapat dikonsumsi sehari-hari.
2.2.3 Potensi Eksisting Pada Lokasi Selain fasilitas yang dijelaskan sebelumnya, objek eksisting memiliki potensi yang bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh berupa Sumber Mata Air. Potensi lainnya adalah lokasi sebagai kawasan peruntukan pariwisata dan Kolam Renang Tirta Arum juga sudah dikenal orang banyak melalui kompetisi yang telah diadakan. Potensipotensi yang mendukung proyek pengembangan fasilitas wisata air adalah sebagai berikut. 2.2.3.1 Potensi Fisik a. Sumber Mata Air Sumber mata air adalah potensi utama dalam proyek pengembangan fasilitas wisata air. Mata air yang terus mengalir digunakan oleh masyarakat setempat agar tidak terbuang percuma dan dapat difungsikan dengan baik. Selain sebagai pasokan pada Kolam Renang Tirta Arum, mata air ini juga digunakan untuk produksi air minum Gopalji yang letaknya disebelah utara kolam renang dan pemandian tradisional (pancoran) dapat dilihat pada gambar 2.17 – 2.19.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
18
Penampungan Air Pancoran
Pemandian Tradisional
Kolam Renang Tirta Arum Gambar 2.21 Lokasi sumber mata air pada site eksisting Sumber : Observasi 19 Oktober 2015
Gambar 2.22 Sumber Mata Air yang menjadi Potensi Utama pada Lokasi Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Gambar 2.23 Pemandian tradisional atau pancoran Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
19
b. Kawasan Wisata Remaja Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Badung, bahwa daerah Dukuh (Blahkiuh) merupakan tempat atau kawasan wisata remaja yang biasa dikenal sebagai Bumi Perkemahan Dukuh. Lokasi kolam renang hanya berjarak ± 300 meter dari bumi wisata remaja (perkemahan) di Blahkiuh.
Gambar 2.24 Kawasan Wisata Remaja Bumi Perkemahan Dukuh Abiansemal berjarak 300 m dari lokasi eksisting Sumber: bali.panduanwisata.id
2.2.3.2 Potensi Non Fisik Potensi non fisik yang terdapat pada objek eksisting berupa : a. Kompetisi yang diadakan memberikan potensi yang baik, karena kompetisi yang pernah diadakan sudah mencapai tingkat nasional sehingga membuat objek eksisting ramai dipenuhi oleh pentonton. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk pengembangan fasilitas wisata air nantinya. b. Karena lokasi objek merupakan kawasan wisata remaja, maka hal tersebut harus dipertahankan sehingga dapat dijadikan sebagai aktivitas penunjang pengembangan fasilitas wisata air. Sebagai peningkatan kunjungan wisatawan ke perkemahan dukuh, maka secara otomatis proyek pengembangan fasilitas wisata air di Blahkiuh juga ikut mengalami perkembangan.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
20
2.3 Tinjuan Permasalahan Eksisting Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh Permasalahan yang dimaksud dalam hal ini adalah masalah-masalah yang didapatkan dari studi objek di lapangan. Data yang didapatkan dievaluasi dan ditarik kesimpulan bahwa Kolam Renang Tirta Arum ini layak atau tidaknya untuk dikembangkan. Berikut dipaparkan mengenai permasalahan yang timbul di lapangan adalah sebagai berikut.
2.3.1 Analisis Fungsi a. Kolam Renang Utama
Gambar Keyplan Kolam Renang Tirta Arum
Gambar 2.25 Site Plan pada lokasi objek kolam renang tirta arum Sumber : wiranata, 2015
Dilihat dari beberapa kejadian yang terjadi di lapangan bahwa, kolam renang yang sebenarnya difungsikan untuk latihan atlet juga dibuka untuk umum. Namun sayangnya memberikan dampak yang kurang baik. Itu dikarenakan areal kolam yang ada dibagi menjadi 2, yaitu pada bagian selatan untuk latihan para atlet dan pada bagian utara untuk umum (lihat gambar 2.20). Terkait dengan masalah fungsi, kolam utama tidak berfungsi dengan baik dan berakibat bagi pengunjung tentunya. Terutama atlet yang merasa terganggu dalam melakukan latihannya, begitu juga dengan pengunjung yang ingin merasakan kebebasan bermain bersama keluarga, kerabat, teman dan sahabat.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
21
UMUM
ATLET
Gambar 2.26 Aktivitas dan Permasalahan pada Kolam Renang Standar Nasinal Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Gambar 2.27 Kolam renang utama yang digunakan oleh atlet dan pengunjung Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Rekomendasi Pemecahan : Pada perencanaan proyek pengembangan ini akan tetap mempertahankan
kolam renang dengan standar nasional sebagai potensi dan khusus digunakan oleh para atlet dan pemula yang ingin berlatih olahraga renang. Untuk masyarakat umum dialokasikan dengan mengembangkan wisata air berupa kolam renang rekreasi yang khusus untuk bersantai ataupun bermain yang sifatnya sebagai hiburan sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik.
b. Kolam Renang Anak-Anak Terdapat kolam untuk anak-anak di depan areal kolam utama (kolam renang standar nasional) atau dekat dengan entrance masuk Kolam renang Tirta Arum. Kolam ini tidak berfungsi dengan baik, dilihat dari penempatannya kurang
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
22
strategis, dimana kolam renang ini begitu terlihat terbuka (lihat gambar 2.17 – 2.18). Setelah beberapa kali survey ke lokasi, kolam renang anak-anak sepi pengunjung dikarenakan kurangnya hiburan yang dapat menarik minat anak-anak untuk bermain dengan air. Anak-anak identik dengan permainan sehingga dapat menghibur dirinya sendiri. Lebih dari itu, areal kolam anak-anak tidak adanya penyejuk atau penutup atap yang dapat menjadi penetralisir hawa panas karena pancaran sinar matahari.
Gambar Keyplan Kolam Renang Anak-Anak Tirta Arum
Gambar 2.28 Denah Kolam Renang untuk Anak-Anak Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.29 Situasi di Kolam Anak-Anak pada Pagi dan Sore Hari Sumber : Observasi 24 September 2015
Rekomendasi Pemecahan : Untuk kolam anak-anak yang sifatnya lebih pada taman bermain, sehingga
akan ditambahkan beberapa wahana permainan yang dapat menarik minat anakanak untuk melakukan aktivitas olahraga air tersebut. Wahananya berupa perosotan (sliding), jembatan, air yang ditampung pada suatu bak yang kemudian sengaja dijatuhkan, lorong-lorong dan lain-lain. Dan pada bagian atasnya akan dibuatkan transisi sebagai penahan panas sehingga pengunjung dapat bermain walau pada siang hari. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
23
c. Parkir Umum Parkir umum adalah parkir yang yang digunakan oleh pengelola maupun pengunjung. Berdasarkan survey ke lapangan, kurangnya lahan untuk tempat parkir sehingga membuat parkir kendaraan tidak teratur dan membludak (lihat gambar 2.26 dan 2.27). Sirkulasi ruang dalam manufer kendaraan tidak relevan sehingga bisa terjadi kemacetan.
Gambar Keyplan Kolam Renang Anak-Anak Tirta Arum
Gambar 2.30 Denah parkir Umum Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.31 Situasi pada parkir Umum Sumber : Observasi 24 September 2015
Rekomendasi Pemecahan : Sesuai dengan proyek pengembangan sangat tepat dilakukan sehingga
kapasitas parkir dapat diasumsikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan aktivitas yang terjadi pada wisata air. Pengembangan memberikan kemudahan dalam menata parkir dan fasilitas-fasilitas penunjang yang dibutuhkan dapat dirancang dengan baik.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
24
2.3.2 Analisis Fasilitas Fasilitas yang kurang memadai sehingga menyebabkan turunnya intensitas pengunjung yang datang dalam menggunakan kolam renang ini. Fasilitas yang ada hanya terdapat 2 buah kolam renang untuk remaja atau dewasa dan anak-anak. Kolam renang utama digunakan oleh atlet dan juga digunakan untuk umum. Dari hal tersebut sangat minim fasilitas yang dimiliki, lain dari pada hal itu fasilitas untuk penyediaan atau penyewaan alat renang juga masih kurang. Selain fasilitas hiburan, fasilitas seperti kebugaran dan perawatan tubuh juga diperlukan yang berfungsi sebagai tempat untuk menenangkan pikiran secara fisik maupun mental.
Rekomendasi Pemecahan : Fasilitas-fasilitas yang ada pada objek eksisting akan dikembangkan lebih
lanjut dan akan ditambahkan demi memenuhi kebutuhan manusia dalam berekreasi di wisata air Blahkiuh. Fasilitas tambahannya seperti SPA, First Aid, Restoran, Kios atau Outlet, Gazebo, Tempat duduk kolam dan lain-lain.
2.3.3 Analisis Potensi Potensi yang dianalisis mengenai sumber mata air dapat digunakan 2-3x lipat dari penggunaan yang sekarang (menurut Bapak Wayan Dani, 2006-2013). Dari beberapa tahun mengabdi, air tersebut terus mengalir dengan tenang dan lancar. Namun agar menjaga sumber mata air tidak habis untuk kedepannya perlu adanya pembuatan penampungan agar air dapat diolah dan digunakan kembali. Potensi lainnya berupa tempat atau lokasi dari objek adalah sebuah tempat wisata remaja. Sesuai dengan proyek yang dikembangkan dengan judul Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh harus berada pada wilayah pariwisata (RTRW Badung), untuk itu tidak perlu adanya pemilihan lokasi karena sudah sesuai dengan syarat dan kriteria. Kemudian yang menjadi permasalahan paling utama adalah pembuangan sisa air kolam renang. Menurut salah satu pegawai, air kolam dalam jangka waktu tertentu dilakukan pengolahan dalam upaya pembersihan atau pengurasan kolam seperti difilter ulang sehingga dapat digunakan kembali. Air kolam hanya bias digunakan beberapa kali, maka sesuai dalam jangka waktunya air kolam tersebut
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
25
harus diganti dengan air baru dan air sebelumnya dibuang ke sungai. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.28 berikut.
Gambar 2.32 Sisa air dari kolam dibuang ke sungai Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Pengaruh air dari sisa kolam renang yang dibuang ke sungai digunakan kembali oleh masyarakat untuk menanam atau memelihara benih ikan yang merupakan hobi dari masyarakat setempat. Sisa air kolam menggunakan 10% (Bapak Wayan Arsana, 2014) kandungan zodium sehingga aman digunakan untuk memelihara ikan dan untuk pengairan persawahan atau subak. Perkembangbiakan ikan yang masih berjalan dengan baik seirng pertumbuhannya yang menggunakan sisa dari campuran air kolam dapat dilihat pada gambar 2.29 berikut.
Gambar 2.33 Kolam Ikan di lingkungan eksisting dukuh blahkiuh Sumber : Observasi 14 November 2015
Hal tersebut telah dibuktikan dengan melakukan observasi dan wawancara pada masyarakat yang langsung bersangkutan pada kelompok pemeliharaan ikan di lingkungan pada objek eksisting. Kelompok ikan tersebut bernama Kolam Pancing Bina Lestari. Selain itu juga dibuktikan dengan tidak adanya keluhan dari masyarakat setempat tentang sisa dari air kolam yang dibuang ke sungai dan masih berjalan sampai saat ini. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
26
2.4 Simpulan Potensi Dan Permasalahan Eksisting Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh Dari data yang sudah dianalisis terkait dengan pengembangan fasilitas wisata air di Blahkiuh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Kolam Renang Tirta Arum berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata air yang menyediakan fasilitas wisata air seperti, kolam renang khusus untuk atlet, kolam rekreasi untuk umum (rekreasi), berbagai macam wahana air (water slide, lazy river, kolam air deras dan lain-lain), restoran, SPA dan fasilitas lainnya. Dengan memanfaatkan potensi seperti sumber mata air, kawasan pariwisata, kolam renang kompetisi tingkat nasional dan permasalahan-permasalahan yang sudah direkomendasikan pemecahannya dengan mengalokasikan masing-masing kegiatan menjadi terpisah. Hal tersebut bertujuan agar pengunjung tidak saling mengganggu aktivitasnya masing-masing. 2. Fasilitas-fasilitas yang dikembangkan demikian tentu akan berdampak pada pengembangan lahan agar dapat menampung semua fasilitas yang dibutuhkan. Kemudian permasalahan lainnya seperti daya tamping parkir yang masih kurang, penerangan jalan dan penanda lainnya yang masih minim dan perlu untuk diperbaharui. Terdapat lahan kosong sebagai alternative dalam pengembangan sehingga dapat ditanggulangi dengan baik dan menjadikan Desa Blahkiuh sebagai kawasan Daya Tarik Wisata. Kesimpulannya,
bahwa
Kolam
Renang
Tirta
Arum
layak
untuk
dikembangkan, diperluas dan diperbanyak baik dalam pengembangan lahan atau fasilitas untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil dari pengembangan, semoga berdampak positif bagi proyek pengembangan fasilitas wisata air di Blahkiuh.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
27