Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain
STUDI PERANCANGAN FASILITAS HOTEL RESORT UNTUK MENGANGKAT POTENSI WISATA SEJARAH DI PULAU BIDADARI KEPULAUAN SERIBU Nama Mahasiswa: Raditya Mahdi
Nama Pembimbing: DR.Bagus Handoko,MT
Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : Bidadari,Hotel,Pulau,Resort,Seribu
Abstrak Kebutuhan hidup di kota besar seperti Jakarta pada saat ini semakin tinggi. Untuk memenuhi tuntutan ekonomi seseorang harus bekerja keras dengan kesibukan yang seringkali menimbulkan stress. Berlibur merupakan sebuah solusi tepat yang dapat mengurangi tingkatan stress tersebut. Namun padatnya aktifitas dan terbatasnya waktu seringkali membuat penduduk kota yang sibuk tidak sempat untuk melakukan rekreasi ke luar kota ataupun luar negeri walaupun hanya sekedar melepas kejenuhan di akhir pekan. Kepulauan seribu merupakan tujuan wisata yang dapat menjadi jalan keluar dari permasalahan tersebut. Lokasinya yang masih termasuk dalam wilayah DKI Jakarta memudahkan warga Jakarta untuk menikmati suasana pantai yang didambakan orang untuk berlibur hanya dengan menempuh beberapa menit perjalanan. Dengan tersedianya sebuah Hotel resort yang mencukupi segala kebutuhan untuk berekreasi, Pulau Bidadari yang merupakan pulau resort terdekat dari daratan jakarta diharapkan dapat menjadi tujuan utama warga jakarta untuk berlibur, sehingga dapat melepaskan stress dan siap kembali beraktifitas dengan pikiran dan jiwa yang yang tenang.
Abstract Necessities of life in the big city such as Jakarta is raise higher nowdays. To fulfil the economical demands one must work hard with the bustle that often causes stress. Vacationing is a perfect solution that can reduce the stress levels. But the density of activity and limited time often makes the busy city dwellers do not have time for recreation to go out of the city or even overseas. Kepulauan Seribu is a tourism destination that can be the answer of those problems. It is still included in the areas of Jakarta, so citizens can enjoy the beach atmosphere easily just by taking a few minutes away. With the availability of a sufficient resort hotel and fulfillment all the needs for recreation, Bidadari Island which is the closest resort island from the mainland Jakarta is expected to become a major destination for residents of Jakarta holiday destination, so people can release the stress and back to work with calm and tranquil mind
1. Pendahuluan Padatnya aktifitas kota besar seperti Jakarta seringkali memberikan tekanan tinggi bagi para penduduknya baik secara fisik maupun psikologis. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat Jakarta, yaitu melonjaknya tingkat stress dan berkurangnya efektifitas dari pergerakan ekonomi di kota Jakarta. Oleh karena itu, berlibur dapat menjadi salah satu alternatif jawaban untuk mengurangi penat dari kesibukan sehari hari. Dengan memberikan jenjang waktu untuk merilekskan tubuh dan pikiran dipercaya dapat meningkatkan semangat untuk kembali bekerja dan beraktifitas secara maksimal. Selain itu, suasana baru yang jauh dari perkotaan dapat memberikan inspirasi baru dan ide-ide segar. Namun, seringkali sempitnya waktu dan biaya membatasi penduduk Jakarta untuk bepergian ke luar kota atau luar negeri dengan tujuan sekedar refreshing atau meluangkan waktu bersama keluarga sambil menyegarkan pikiran. Berlibur ke Kepulauan Seribu menjadi sebuah pilihan yang tepat untuk destinasi wisata bahari yang mudah dijangkau, hemat, namun tetap memberikan sebuah sensasi iburan yang menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga Peran kedudukan Jakarta sebagai Ibukota negara , mengharuskan Jakarta memerankan dirinya selain pada tingkat lokal dan nasional juga sebagai salah satu kota yang bertaraf Internasional. Sejarah menunjukan bahwa Kota jakarta tumbuh dan berkembang menjadi kota multifungsi (pusat pemerintahan , pintu gerbang NKRI, pusat perdagangan, pusat pelayanan jasa dan tujuan wisata). Kecamatan Kepulauan seribu sesuai amanat Bab IX (Ketentuan Peralihan) Pasal 32 UU No. 34/1999 dan PP No.55/2001 ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Aspek Geografis kepulauan seribu yang berbatasan dengan Laut Jawa, Wilayah Kotamadya jakarta Utara, dan Provinsi Lampung membuat kepulauan seribu menjadi jalur pelayaran kapal kapal besar baik Nasional maupun Internasional . Memiliki 110 pulau dengan estetika alamiah yang tinggi, berpotensi menjadi lokasi wisata dengan pembagian sebagai
berikut: 11 Pulau Pemukiman ,45 Pulau Rekreasi dan Wisata (termasuk didalamnya pulau Bidadari) ,26 Pulau PHU Penghijauan ,17 Pulau Cagar Alam,3 Pulau Cagar Budaya ,4 Pulau untuk peruntukan khusus, dan 6 Pulau Gosong (Pulau yang muncul ketika laut surut) Pulau Bidadari adalah sebuah pulau resort yang telah ditetapkan oleh pemerintah DKI Jakarta sebagai pulau yang ditujukan untuk rekreasi dan wisata andalan. Terletak di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, membuat pulau Bidadari mudah dijangkau oleh penduduk Kota jakarta yang ingin berlibur. Berbagai aktifitas rekreasi bahari dapat mengisi liburan para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bidadari antara lain jet ski, cannoe, sightseeing boats, fishing pier,fishing chart, snorkeling, diving, banana boat, speed boating, memancing , atau bahkan berjalan –jalan mengeksplor reruntuhan benteng bersejarah.Namun, kurangnya pendidikan dan kesadaran masyarakat Pulau Seribu akan potensi wisata yang terdapat di sekitar tempat tinggal mereka berpengaruh terhadap infrastruktur berupa transportasi dan fasilitas penunjang lain yang kurang memadai. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: 1.) Menganalisa potensi dari wisata kepulauan seribu khususnya pulau Bidadari sebagai pulau resort dan wisata yang berwawasan alam dan sejarah, 2.) Menganalisa resort pinggir pantai, mengacu pada keadaan alam, aspek geografis, aspek budaya, aspek perekonomian dan aspek kepariwisatan 3.) Memberikan sebuah rancangan desain interior yang diharapkan dapat menjawab permasalahan diatas. Beach side resort di pulau Bidadari ini merupakan sebuah proyek perencanaan yang diharapkan dapat lebih mengangkat kepariwisataan bahari khususnya di Kepulauan Seribu yang masih merupakan bagian dari Ibu kota Indonesia, sehingga dapat bersaing dengan pasar Internasional dengan meningkatkan kualitas baik dari Arsitektur Interior maupun kualitas pelayanan dengan mengunggulkan keindahan potensi alam Kepulauan Seribu
.
2. Proses Studi Kreatif Definisi resort dikemukakan oleh beberapa sumber diantarannya yaitu, pertama menurut Christie Mill (2001:27) “A resort is a place where people go for recreation” artinya resort merupakan tempat dimana orang pergi untuk berekreasi Pada awalnya Kepulauan Seribu merupakan sebuah Kecamatan Kepulauan seribu, namun sesuai amanat Bab IX (Ketentuan Peralihan) Pasal 32 UU No. 34/1999 dan PP No.55/2001 ditingkatkan statusnya menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Gambar 1.Peta Kepulauan Seribu (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012) Pulau Bidadari adalah sebuah pulau yang telah ditetapkan menadi pulau resort yang telah ditetapkan oleh pemerintah DKI Jakarta sebagai pulau yang ditujukan untuk rekreasi dan wisata andalan. Terletak di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, membuat pulau Bidadari mudah dijangkau oleh penduduk Kota jakarta yang ingin berlibur. Jarak tempuh yang Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 2
Raditya Mahdi
singkat (+- 20 menit) dari pelabuhan Marina Ancol dengan menggunakan speed boat menjadikan pulau bidadari sebagai tujuan favorit para pengunjung (khususnya warga Jakarta) untuk menikmati keindahan pantai dan reruntuhan benteng Mortello yang bersejarah. Berbagai aktifitas rekreasi bahari dapat mengisi liburan para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bidadari antara lain, snorkeling, diving, banana boat, speed boating, memancing , atau bahkan berjalan –jalan mengeksplor reruntuhan benteng bersejarah.Namun, kurangnya pendidikan dan kesadaran masyarakat Pulau Seribu akan potensi wisata yang terdapat di sekitar tempat tinggal mereka berpengaruh terhadap infrastruktur berupa transportasi dan fasilitas penunjang lain yang kurang memadai. Preferensi sebuah hotel resort dalam menentukan segmentasi pasar yang akan dituju merupakan sebuah langkah yang penting sebelum operasional sebuah hotel berjalan, dengan terlebih dulu meninjau tujuan yang ingin dicapai serta kemampuan sebuah hotel resort tersebut dalam memenuhi berbagai macam keinginan yang berbeda beda dari setiap pengunjung. Dengan menyadari penuh akan kemampuan dan berpatok pada tujuan yang dicapai, sebuah hotel resort dapat menentukan siapa yang akan menjadi pangsa pasar mereka. Menurut Christie Mill (2001:38) , inti dari segmentasi pasar sebuah resort adalah “convention, meeting and leisure guests”. Berdasarkan hasil survey suku dinas pariwisata kepulauan seribu di tahun 2011, pertumbuhan penduduk rata-rata sekitar 3,5% per tahun. Pertumbuhan yang terbilang kecil ini merupakan potensi tersendiri bagi penduduk pulau seribu sehingga tersedia banyak lapangan pekerjaan dan kesempatan kesempatan bagi para penduduknya. Namun di beberapa pulau pemukiman, kepadatan penduduk sudah melebihi daya dukung Pulau, seperti Pulau Panggang, (400 jiwa/HA) , Pulau Kelapa (300 jiwa/HA) dan Pulau Harapan (300 jiwa/HA), hal ini mengharuskan adanya pemerataan penduduk oleh pemerintah dengan menggunakan SDM kepulauan seribu untuk bekerja di Pulau pulau resort yang membutuhkan banyak pegawai untuk memenuhi fasilitas dari pulau resort tersebut.
Gambar 2.Keadaan Alam dan Peta Pulau bidadari (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012) Hasil studi lapangan dan literatur yang telah dilakukan merujuk pada suatu kebutuhan untuk menghadirkan hotel resort di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi dibutuhkananya penyediaan fasilitas Hotel Resort di Pulau Bidadari,Kepulauan tersebut adalah sebagai berikut: 1.) Menyediakan fasilitas hotel resort dan liburan yang lengkap bagi anak anak maupun org dewasa 2.) Menjawab tantangan alam berupa keadaan alam Pulau Bidadari sesuai dengan karakteristik iklim kepulauan yaitu, lembap, terik, berpasir, dan dikelilingi oleh lautan 3.) Bagaimana memberikan pengalaman baru bagi tamu yang menginap dalam sebuah resort tepi pantai melalui desain interior 4.) Menjadikan resort pulau bidadari sebagai ikon wisata kepulauan seribu Permasalahan-permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan mengadirkan suatu hotel resort dengan rancangan kontekstual. Selain sebagai tempat untuk beristirahat sejenak para wisatawan kehadiran resort hotel ini juga sebagai bentuk dedikasi pelayanan jasa bagi konsumen sebagai prioritas utama yang juga memberikan dampak positif bagi pariwisata DKI Jakarta pada umumya baik secara estetis, ekonomis, dan aspek-aspek lain yang berhubungan.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
Table 1.Berbagai Bangunan Kolonial Tropis (Sumber: Data Penulis, 2 Juni 2012) No.
Konsep
1
Ketentuan - Merepresentasikan tema Kolonial Tropis
Bentuk
2
- Memberikan kesan “menyambut” dan “relaksasi”
- Merepresentasikan tema Kolonial Tropis Warna
3
Penerapan
-Menggunakan bentuk geometris berupa lengkung atau persegi dengan pembagian yang simetris
-Di implementasikan pada lay out, furniture dan main interest pada sebuah ruang
-bentuk bentuk yang dinamis seperti lingkaran -Penggunaan warna warna netral seperti putih,hitam dan abu abu dengan aksen coklat, krem dan hijau
Warna tersebut menjadi warna pokok i ruangan namun untuk warna hijau dapat memanfaatkan vegetasi yang ada
-Menggunakan material yang tahan dengan kondisi pantai, seperti anyaman alang alang, exposed concrete, dan kayu
Pada langit langit menggunakan anyaman alang alang untuk menyerap panas, dan lantai dengan exposed concrete yg memiliki permukaan yang dingin
-Memberikan nuansa hangat dan kesan santai
-Pencahayaan temaram pada malam hari dan pencahayaan alami pada siang hari
Pada cottage menggunakan pencahayaan/lampu yang memberikan efek cahay yang berpendar
-Menjawab kondisi pantai yang panas dan lembap
-memperbanyak bukaan dan menggunakan pendingin udara di setiap cottage
Pada setiap cottage terdapat bukaan yang besar yang fleksibel namun tetap dilengkapi dengan pendingin ruangan.
-Warna yang meberikan nuansa santai dan menyejukan -Berkesinambungan dengan alam
Material
Solusi
-Perawatan Mudah -Tingkat Durabilitas tinggi
4 Pencahayaan
5 Penghawaan
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 4
Raditya Mahdi
3. Hasil Studi dan Pembahasan Pengambilan konsep untuk Hotel Resort di Pulau Bidadari Kepulauan Seribu ini merupakan hasil studi lapangan yang memberikan fakta bahwa sisa Benteng Martello yang terdapat di Pulau ini merupakan sebuah daya tarik tersendiri bagi Pulau Bidadari, karena mempunyai nilai sejarah yang tidak terdapat di pulau pulau lain.Dengan demikian pengunjung yang datang tidak hanya mendapat kepuasan untuk berlibur namun juga mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah Pulau bidadari. Oleh karena itu, perancanganhotel transit ini mengambil konsep Kolonial Tropis.. Kolonial Tropis adalah sebuah gaya dari jaman penjajahan bangsa Eropa di Asia, gaya ini merupakan gabungan dari arsitektur Eropa (khususnya Belanda dan Inggris) yang disesuaikan dengan suhu dan kondisi iklim tropis di Indonesia. (Inglis, Kim. Cool hotels . Periplus, 2002) . Konsep ini memiliki sub konsep yaitu(1)konsep bentuk, (2)konsep warna, (3) konsep material, (4)konsep furnitur, (5)konsep pencahayaan, (6)konsep penghawaan, dan(7)konsep keamanan.
Gambar 3.Berbagai Bangunan Kolonial Tropis (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012) Konsep Bentuk .Sesuai dengan Konsep Tema Kolonial Tropis maka bentuk yang diambil adalah bentuk geometris dengan proporsi yang sering digunakan dalam bangunan kolonial untuk membentuk ambient.
Gambar 4.Grid dengan proporsi yang simetris (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012)
Gambar 5.Lengkungan dengan pembagian simetris (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012)
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5
Konsep Warna. Secara psikologis warna yang digunakan adalah warna yang dapat memberikan perasaan tenang dan suasana rileks (Darmaprawira W.A., 2002) dan warna yang menjadi ciri pada masa kolonial namun berkesinambungan dengan alam
Gambar 6.Warna yang digunakan (Sumber: data penulis, Mei 2012) Konsep Material. Material yang dipilih pada perancangan ini berdasarkan 4 hal yaitu: (1) Durabilitas yaitu ketahanan dan kualitas material tersebut di iklim pantai yang cenderung lembap, (2)Easy Maintainance perawatan yang mudah dan tidak membutuhkan perlakuan khusus dan efektif dalam operasional resort ini, (3) Berkesinambungan dengan alam material yang dipilih meruapakn bahan bahan yang ramah lingkungan , dan dapat berjalan selaras dengan alam , (4)Safety; material yang digunakan memiliki sifat yang tidak membahayakan bagi pengguna (smooth surface) Konsep Furniture. Jenis funiture yang digunakan yaitu loose dan built-in furniture, untuk loose furniture bentuk bentuk kursi dan meja pada jaman kolonial dipilih untuk mendukung konsep kolonial tropis yang digunakan. Sedangkan pada built-in furniture seperti kursi teras dan sofa mengambil bentuk sederhana namun tetap menggunakan proporsi grid yang simetris.
Gambar 7.Kursi dan Lemari bergaya kolonial (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012) Konsep Pencahayaan. Secara umum pencahayan alami digunakan pada siang hari dan pencahayan buatan digunakan pada malam hari. Pemanfaatan pantulan cahaya pada material yang memantulkan cahaya seperti beton ekspos yang dilapisi linoleum menjadi pilihan untuk meminimalisir penggunaan listrik di siang hari. Suasana temaram Pada pencahayaan buatan bertujuan untuk memberikan nuansa relaksasi pada pengunjung
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 6
Raditya Mahdi
Gambar 8.Pencahayaan pada malam dan siang hari (Sumber: www. google.co.id, 31 Mei 2012)
Gambar 6.Pemanfaatan material yang memantulkan Cahaya (Sumber: data penulis, 2012) Konsep Penghawaan. Penghawaan alami dan buatan digunakan dalam perancangan ini, alami dengan menyediakan bukaan bukaan sehingga udara bebas masuk, untuk meredam udara pantai yang panas maka digunakan penyejuk udara sebagai penghawaan buatan .
Gambar 6.Skema sirkulasi udara (Sumber: data penulis, 2011)
4. Penutup / Kesimpulan Hotel Resort di Pulau Bidadari,Kepulauan Seribu merupakan sebuah perancangan yang memfasilitasi kebutuhan pengunjung dan wisatawan yang berlibur di Pulau Bidadari. Kehadiran Hotel resort ini tidak hanya mejadi sebuah fasilitas namun juga sebagai cagar budaya dimana terdapat pendekatan berupa sebuah museum mini yang memuat berbagai informasi sejarah mengenai Pulau Bidadari dan sisa sisa reruntuhan Benteng Martello yang terdapat di Pulau ini. Pemilihan konsep tema yang mengangkat kembali gaya zaman kolonial merupakan salah satu usaha untuk memberikan nilai lebih pada resort ini melalui situs bersejarah yang ada di Pulau Bidadari. Pengaplikasian konsep ini terdapat dalam keseluruhan resort yang dikemas secara modern dengan penggunaan material yang berkesinambungan dengan alam.Perancangan ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk para desainer untuk menggali nilai sejarah yang terdapat pada suatu lokasi sehingga pengguna yang datang tidak hanya mendapatkan kepuasan berlibur dan berekreasi namun juga mendapatkan sebuah pengetahuan baru tentang sejarah bangsa ini dan dapat belajar dari sejarah tersebut.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Pra TA Program Studi Sarjana Desain Interior FSRD ITB. Proses pelaksanaan Pra TA ini disupervisi oleh pembimbing DR.Bagus handoko,MT dan Kukuh Satriaji,S.Ds selaku dosen kordinator. .
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7
Daftar Pustaka Nyoman.S. Pendit. 1999. Ilmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti. Dirjen Pariwisata. 1988. Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November. John M. Echols. 1987. Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta,. A.S. Hornby. 1974. Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University Press. Chuck Y. Gee. 1988. Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication Darmaprawira W.A., Sulasni. 2002. Warna: Teori dan kreativitas penggunanya, Bandung:ITB.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 8