BAB II PEMBAHASAN
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah pelaksanaan atau kejadiaan yang terjadi secara alami , didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang keahlian, sumber daya hingga yang menghasilkan suatu hasil proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Definisi lain dari proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang terjadi dengan melibat kan ruang, waktu keahlian sumber daya yang lain pada akhirnya akan memberikan suatu hasil. 2.1.2 Pengertian Kredit Pinjaman yang diberikan (kredit) adalah penyediaan uang atau tagihan - tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam - meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal, pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan. (Thomas Suyatno 2007:45) Menurut Undang–Undang RI No 7 tahun 1992 , pengertian baku tentang kredit seperti tercantum dalam pasal 1 butir 12 adalah penyediaan atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
1
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Sementara itu menurut pengertian umum kata kredit berasal dari bahasa Yunani, “Credere” yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa Latin disebut “Creditum” yang berarti kepercayaaan akan kebenaran. Dari pengertian kredit diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kredit adalah suatu pemberian pinjaman uang (barang atau jasa) kepada pihak lain dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah imbalan (bunga) yang telah ditetapkan 2.1.3. Pengertian Bank a. Tinjauan tentang Bank Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998 mengidentifikan bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk yang terkumupul tersebut kepada masyarakat dalam rangka mengidentifikasikan taraf hidup orang banyak. Pengertian bank menurut Martono (2010:6) mengatakan bahwa, bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keungan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain dengan jalan mengedarkan alat - alat pembayaran baru berupa uang giral. Berdasarkan pengertian diatas,maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah merupakan suatu badan usaha yang berperan sebagai perantara keuanganan tarapihak - pihak yang memiliki kelebihan dana dengan 2
pihak - pihak yang memerlukan dana dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banakdan sebagai lembaga keuangan dengan falsafah yang mendasari kegiatan usahanya adalah kepercayaan masyarakat,merupakanbagiandari system moneter suatu Negara yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian di Negara tersebut. Oleh karena itu bank memiliki kedudukan yang strategis dalam perekonomian, sehingga pemerintah telah menetapkan prinsif kehati-hatian sebagai persyaratan dan ketentuan ketentuan operasional perbank angunan menjaga stabilitas perekonomian suatu negara. a. Kegiatan – kegiatan Bank Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga intermediasi keuangan, kegiatan bank sehari – hari tentu tidak dapat dipisahkan dari bidang keuangan. Dengan demikian, kegiatan bank di Indonesia terutama kegiatan bank umum (Martono,2010:24) adalah sebagai berikut: 1) Menghimpunda dari masyarakat Pengertian menghimpun dana berate mengumpulkan atau mencari dana dngan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpana ngiro maupun tabungan deposito. Pembelian dana dari masyaraka kini dilakukan oleh bank melalui berbagai strategi agar masyarakat ini dilakukan oleh bank melalui berbagai strategi agar masyarakat
tertarik
dan
mau
menginvestasikan
dananya.
Alternatif simpanan yang bias dilakukan oleh msyarakat adalah 3
simpanan dalam bentuk giro, tabungan, sertifikat, andeposito, dimana masing – masing jeni sproduk memiliki kelebihan dan keuntungan berbeda – beda. 2) Menyalurkan dana kemasyarakat Menyalurkan dana berate memberikan kembali dana yang telah dihimpun melalui simpanan giro, tabungan dan deposito kepadamasyarakat
dalam
bentuk
pinjaman
bagi
bank
konvensional.Pada bank konvensional, disamping dikenakan bunga, debitur juga dikenakan jasa pinjaman berupa biaya administrasi. 3) Memberikan jasa - jasa bank lainnya Jasa - jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank. Jasa - jasa ini diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan maupun tidak langsung terdapat kegiatan penyimpanan dana penyaluran kredit.
2.1.4 Unsur–Unsur Kredit Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat ditarik beberapa unsur yang memungkinkan terjadinya kredit. Adapun unsur–unsur kredit tersebut adalah
4
1) Kepercayaan Kepercayaan yaitu suatu keyakinan bagi sipemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, jasa atau barang) yang diberikannya akan benar–benar diterimanya kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. 2) Kesepakatan Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan sipenerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing–masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing–masing. 3) Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek (dibawah 1 tahun), jangka menengah (1 sampai 3 tahun) atau jangka panjang (diatas 3 tahun). Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang sudah disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. 4) Resiko Akibat
adanya
tenggang
waktu,
maka
pengembalian
kredit
akan
memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu 5
kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit, maka semakin besar resikonya, demikian pula sebaliknya. 5) Balas Jasa Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian suatu kredit. Dalam bank, balas jasa kita kenal dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan bagi bank. (Kasmir 2003:103) 2.1. 5 Tujuan dan Fungsi Kredit Adapun tujuan utama pemberian kredit antara lain menurut H.Veithzal Rivaidan Andrianpermata (2008 : 5) 1) Mencari Keuntungan Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterimaoleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibeban kan kepada nasabah. 2) Membantu Usaha Nasabah Tujuan lain adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dana memperluas usahanya. 6
3) Membantu Pemerintah Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berati adanya peningkatan pembangunan dari berbagai sektor. Selanjutnya, dalam dunia perdagangan kredit mempunyai tujuh fungsi. Adapun ketujuh fungsi kredit tersebut adalah sbb: 1)
Kredit dapat meningkatkan dayaguna dari modal/uang
2)
Kredit dapat meningkatkan dayaguna dari suatu barang
3)
Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang .
4)
Kredit dapat meningkatkan kegairahan masyarakat dalam berusaha
5)
Kredit merupakan alat stabilisasi ekonomi .
6)
Kredit merupakan jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional .
7)
Kredit sebagai alat hubungan ekonomi Internasional
2.1.6 Prinsip–Prinsip Pemberian Kredit Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar–benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit disalurkan. Dalam melakukan penilaian kriteria–kriteria serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran– ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan
7
nasabah yang benar–benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan analisis 5C dan 7P. (Kasmir 2003:117) 1) Charcacter Analisis watak dari peminjam sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena kredit adalah kepercayaan yang diberikan kepada peminjam sehingga peminjam haruslah pihak yang benar– benar dapat dipercaya dan beritikad baik untuk mengembalikan pinjaman. Bagaimanapun baiknya suatu bidang usaha dan kondisi perusahaan, tanpa didukung oleh watak yang baik tidak akan dapat memberikan keamanan bagi bank dalam pembayaran atas segala kewajibannya. Beberapa hal yang harus diteliti didalam analisis watak nasabah adalah Riwayat ubungan dengan bank a. Riwayat peminjam b. Reputasi dalam bisnis dan keuangan c. Manajemen d. Legalitas usaha 2) Capacity Setelah aspek watak maka faktor berikutnya yang sangat penting alam analisis kredit adalah faktor kemampuan. Jika tujuan analisis watak adalah untuk
mengetahui
kemauan
atau
kesungguhan
nasabah
melunasi
hutangnyamaka tujuan analisis kemampuan adalah untuk mengukur kemampuan
membayar.
kedalamkemampuan
Kemampuan
manajerial
8
dan
tersebut kemampuan
dapat
diuraikan
finansial. Kedua
kemampuan ini tidak dapat berdiri sendiri. Karena kemampuan finansial merupakan hasil kerja kemampuan manajerial perusahaan. 3) Capital Modal sendiri (ekuitas) merupakan hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara ktiva dengan kewajiban yang ada. Pada dasarnya modal berasal dari investasi pemilik ditambah dengan hasil usaha perusahaan. Analisa modal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sendiri perusahaan dalam memikul beban pembiayaan yang dibutuhkan dan kemampuan dalam menanggung beban resiko yang mungkin dialami perusahaan. 4) Collateral Unsur lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam analisis kredit adalah collateral agunan). Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahan dan kesempurnaannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. 5.
Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan
politik yang ada sekarang dan prediksi untuk dimasa yang akan datang. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya
9
benar–benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis 7P kredit dengan unsur penilaian sbb : a. Personality Personality yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari–hari maupun kepribadiannya masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya. b. Party Party yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan–golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Nasabah yang digolongkan kedalam golongan tertentu akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. b. Perpose Perpose yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam–macam sesuai kebutuhan, sebagai contoh apakah untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif dan lain–lain. d. Prospect Prospect yaitu menilai usaha nasabah di masa akan datang menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini
10
penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya yang rugi akan tetapi juga nasabah. e. Payment Payment yaitu ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya. f. Profitability Profitability yaitu menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode, apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. g. Protection Protection adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar– benar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. (Kasmir 2003:119) 2.1.7 Jenis-jenis Kredit Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis .Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:
11
1. Dilihat dari segi kegunaan a. Kredit investasi Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk kperluan rehabilitasi.Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin.(Masa pemakaian yang lebih lama) b. Kredit modal kerja Digunakan
untuk
keperluan
meningkatkan
produksi
dalam
operasional. Contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku,membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. 2. Dilihat dari segi tujuan kredit a. Kredit produktif Kredit
yang
digunakan
untuk
peningkatan
usaha
atau
produksi/Investasi.kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya Kredit untuk membangun pabrik yang nantinta
akan
menghasilkan
menghasilkan produk
barang
pertanian
atau
,kredit kredit
pertanian
akan
pertambangan
menghasilkan bahan tambang atau kredit industri lainnya. b. Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikomsumsi secara pribadi .Dalam kredit ini tidak ada peetambahan barang dan jasa yang dihasilkan,karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seorang ataubadan 12
usaha.sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribdi , kredit perabotan rumah tangga. c. Kredit Perdagangan Kredit- kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barangan dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Sebagai contohnya Kredit ekspor dan impor. 3. Dilihat dari segi jangka waktu a. Kredit jangka pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lma 1 tahun dan biasanya digunakan untuk tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. contoh: untuk kredit peternakan nisalnya peternakan ayam, atau untuk pertanian misalnya tanaman padi/palawija. b. Kredit jangka menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing. c. Kredit jangka panjang Merupakan kredit yang masa pengembaliannya panjang. Kredit jangka panjangwaktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5 tahun.Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, 13
kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti krdit perumahan. 4. Dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan Kredit yang memberikan dengan suatu jaminan ,jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur. b. Kredit tanpa jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang arang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini. 5. Dilihat dari segi sektor usaha. a. Kredit pertanian Kredit pertanian,merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. b. Kredit peternakan Kredit peternakan, dalam hai ini untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi. c. Kredit industri Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah atau besar. 14
d. Kredit pertambangan Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah. e. Kredit pendidikan Kredit
pendidikan
merupakan,
kredit
yang
diberikan
untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. f. Kredit profesi Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti, dosen, dokter atau pengacara. g. Kredit perumahan Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembeliann rumah. 2.1.8 Jaminan Kredit Kredit tanpa jaminan sangat membahyakan posisi bank, mengingat
jika
nasabah mengalami suatu kemacetan, maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang disalurkan.Sebaliknya dengan jaminan kredit relatif lebih aman mengingat setiap kredit macet akan dapat ditutupi oelh jamina tersebut. (Dr.kasmir 2008,93)
15
Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai berikut: 1. Dengan Jaminan a. Jaminan Benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat diajadikan jaminan seperti: 1) Tanah 2) Bangunan 3) Kendaraan Bermotor 4) Mesin-mesin / peralatan 5) Barang Dagangan 6) Tanah / kebun / sawah Dan lainya b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jamina seperti : 1) Sertifikat saham 2) Sertifikat Obligasi 3) Sertifikat tanah 4) Sertifikat Deposito 5) Rekening tabungan yang dibekukan (diblokir) 6) Promes(Perjanjian) 7) Wesel 8) Dan surat tagihan lainnya
16
c. Jaminan Orang Yaitu jamina yang diberikan oleh seorang dan apabila kredit tersebut macet,maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung risikonya. 2. Tampa Jaminan Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu .Biasanya deberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafid dan profesional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil.dapa pula kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap prospek usaha nya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah. (Dr, Kasmir: 2008, 94) 2.1.9 Pengertian Kredit bermasalah Kredit Bermasalah adalah semua kredit yang memiliki risiko tinggi karena debitur telah gagal/menghadapi masalah dalam memenuhi kewajiban yang telah ditentukan. Kredit macet inilah yang sangat dikhawatirkan oleh setiap bank, karena akan mengganggu kondisi keuangan bank, bahkan dapat mengakibatkan berhentinya kegiatan usaha bank, atau kredit yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan atau karena kondisi di luar kemampuan debitur.
2.1.10 Faktor – faktor Penyebab Munculnya Kredit Bermasalah Munculnya kredit bermasalah termasuk di dalamnya kredit macet, pada dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses. Terjadinya
17
kredit macet dapat disebabkan baik oleh pihak kreditur (bank) maupun debitur. Faktor-faktor penyebab yang merupakan kesalahan pihak kreditur adalah: 1) Keteledoran bank mematuhi peraturan pemberian kredit yang telah digariskan 2) Terlalu mudah memberikan kredit, yang disebabkan karena tidak ada patokan 3) Konsentrasi dana kredit pada sekelompok debitur atau sektor usaha yang beresiko tinggi 4) Kurang memadainya jumlah eksekutif dan staf bagian kredit yang berpengalaman 5) Lemahnya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para eksekutif dan staf bagian kredit 6) Jumlah pemberian kredit yang melampaui batas kemampuan bank 7) Lemahnya kemampuan bank mendeteksi kemungkinan timbulnya kredit 8) bermasalah, termasuk mendeteksi arah perkembangan arus kas (cash flow) debitur lama. 9) Tidak mampu bersaing, sehingga terpaksa menerima debitur yang kurang bermutu. Sedang faktor-faktor penyebab kredit bermasalah yang diakibatkan karena kesalahan pihak debitur antara lain: 1) Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan, yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi umum dan/atau bidang usaha dimana mereka beroperasi 2) Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan, atau karena kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang mereka tangani
18
3) Problem keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang berkepanjangan, atau pemborosan dana oleh salah satu atau beberapa orang anggota keluarga debitur 4) Kegagalan debitur pada bidang usaha atau perusahaan mereka yang lain 5) Kesulitan likuiditas keuangan yang serius 6) Munculnya kejadian di luar kekuasaan debitur, misalnya perang dan bencana alam 7) Watak buruk debitur (yang dari semula memang telah merencanakan tidak akan mengembalikan kredit).
2.1.11 Langkah Penyelamatan Kredit Bermasalah Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan penyelamatan sehingga bank tidak mengalami kerugian. (Kasmir,2003:129). Penyelamatan terhadap kredit bermasalah dilakukan dengan cara :
1. Kredit diperpanjang/penjadwalan kembali (Rescheduling) Suatu tindakan yang diambil dengan cara memperpanjang jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran. Dalam hal ini sisi debitur diberikan keringanan 19
dalam masalah jangka waktu kredit pembayaran kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga si debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya 2. Persyaratan Kembali Kredit (Reconditioning) Reconditioning maksudnya adalah bank mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti : a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu yaitu hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa. c. Penurunan suku bunga Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban nasabah. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya dibebankan 20% per tahun diturunkan menjadi 18% per tahun. d. Pembebasan bunga Pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan pertimbangan nasabah tidak mampu lagi membayar kredit tersebut, akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas. 3. Penataan Kembali (Restructuring)
20
Restructuring merupakan tindakan bank kepada nasabah dengan cara menambah
modal
nasabah
dengan
pertimbangan
nasabah
memang
membutuhkan tambahan dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak. Tindakan ini meliputi : a. Dengan menambah jumlah kredit b. Dengan menambah equity yaitu dengan menyetor uang tunai, tambahan dari pemilik. 4. Kombinasi Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas. Seseorang nasabah dapat saja
diselamatkan
dengan
kombinasi
antara
Rescheduling
dengan
Retructuring, misalnya jangka waktu diperpanjang pembayaran bunga ditunda atau Reconditioning dengan Rescheduling misalnya jangka waktu diperpanjang modal ditambah. 5. Penyitaan Jaminan Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar– benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar semua hutang–hutangnya. 2.1.12 Penyelesaian Kredit Bermasalah Penyelesaian kredit bermasalah dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu :cara damai dan melalui saluran hukum. 1. Penyelesaian Secara Damai 21
Penyelesaian secara damai dapat dilakukan terhadap debitur yang beritikad baik untuk menyelesaikan kreditnya dan cara yang ditempuh dalam penyelesaian kredit ini dipandang lebih baik dibandingkan dengan alternatif penyelesaian lainnya. Penyelesaian kredit bermasalah secara damai, berupa tindakan-tindakan yang dijalankan agar dalam jangka waktu tertentu. Kredit Bermasalah tersebut dapat diselesaikan seluruhnya atau sebagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Penyelesaian Melalui Jaluran Hukum Apabila upaya penyelesaian secara damai sudah diupayakan secara maksimal dan belum memberikan hasil atau debitur tidak menunjukkan itikad baiknya (on will) dalam menyelesaikan kredit, maka penyelesaiaannya dapat ditempuh melalui saluran hukum. 2.2
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA 1) Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Denico Doly Lumba Tobing (2009) judul Penelitiannya Penyelesaian Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Danamon, TBk , Cabang Semarang. penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu suatu penelitian lapangan yang diusahakan memberi suatu uraian yang deskriptif mengenai realitas yang terjadi dalam masyarakat, dalam melakukan pendekatan ini penulis menggunakan metode kualitatif, menurut hasil penelitian ini proses penyelesaian dengan Gugatan
22
pada pengadilan niaga, sedangkan penyelesaian dengan non litigasi adalah Reschulding, Restrukturing, dan Reconditioning. 2) Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sesila (2008) dengan judul “Prosedur Penanganan Kredit Bermasalah” pada PT. Bank Sinar Harapan Bali Capem Sempidi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penanganan kredit bermasalah pada PT. Bank Sinar Harapan Bali Capem Sempidi telah ditanda tangani dengan prosedur yang berlaku umum, sehingga dapat mencegah dan mengurangi kredit macet.
23