BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Muhimah & Safe’i, 2010). Kehamilan menimbulkan perubahan fisiologis pada wanita hamil. Masa kehamilan ada perubahan hampir pada
semua sistem dan organ maternal (Hutahaean, 2013).
Kehamilan juga menimbulkan perubahan psikologis bagi ibu hamil. Hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh meningkat sehingga menyebabkan timbulnya mual dan muntah, lemah, lelah serta pembesaran payudara. Hal ini akan menyebabkan ibu merasa tidak sehat dan seringkali merasa cemas karena kehamilannya (Jannah, 2012). Ibu hamil mengalami banyak perubahan psikis yang bisa mengakibatkan kecemasan kehamilan. Perubahan psikis ini meliputi perasaan takut yang ditimbulkan karena kehamilan menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Kecemasan kehamilan paling sering di karenakan faktor perubahan hormon dan fikiran menjelang persalinan yang dialami ibu hamil (Muhimah & Safe’i, 2010). Akibat kecemasan kehamilan sehingga di butuhkan teknik relaksasi atau olahraga. Relaksasi yang dilakukan oleh tubuh ibu hamil akan mengakibatkan proprioseptor dalam sendi dan tendon otot, serta reseptor dikulit, respon posisi yang nyaman tersebut akan terekam di serebrum. Instruksi ini jelas
1
2
pada masing-masing area tubuh yang dipengaruhi stres atau kecemasan (Brayshaw, 2008). Hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin akan mengalami peningkatan. Hormon norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan itensitas emosional secara keseluruhan (Muhimah & Safe’i, 2010). Ibu hamil primigravida (pertama kali hamil), hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil maupun menjelang persalinan. Kekhawatiran mereka mulai dari takut tidak bisa menjaga kehamilannya, takut keguguran, dan khawatir proses persalinan. Hal ini dikarenakan ibu primigravida belum pernah mengalami proses persalinan dan kehamilan sebelumnya (Yesie, 2010). Kecemasan dapat berpengaruh terhadap kehamilan, dapat menimbulkan dampak pada kondisi kesehatan kehamilan. Kecemasan bisa mengakibat abortus, karena salah satu penyebab abortus adalah faktor psikosomatik. Kecemasan dalam kandungan bisa berdampak pada anak sampai dengan dewasa. Ibu hamil juga menularkan efek fisik emosinya kedapa janin (Braysaw, 2008). Jika kecemasan tidak diatasi juga dapat menimbulkan stres ditambah lagi perubahan secara fisik dan emosional yang terus-menerus pada ibu hamil (Bribiescas, 2013).
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan Mufakhiroh Amd.Keb pada 26 November 2015, bahwa semua ibu hamil rata-rata mengalami kecemasan kehamilan. Ibu hamil untuk dapat diketahui mengalami kecemasan kehamilan, dapat dinilai dengan beberapa tanda-tanda seperti sering bertanya mengenai kehamilan ketika posyandu atau pemeriksaan ke Polindes. Selain itu, sering ke Polindes jika mengalami sedikit keluhan-keluhan mendadak seperti mual atau sedikit kontraksi kecil dalam kandungannya. Sehingga disarankan bagi ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu dan anak setiap bulannya, serta aktif mengikuti senam hamil dengan tujuan meminimalkan tingkat kecemasannyaa. Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan ibu hamil dalam masa kehamilan. Senam hamil adalah salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Ibu hamil dapat memperoleh banyak manfaat dengan senam hamil. Senam hamil bisa menurunkan kecemasan, membuat hubungan ibu dan anak menjadi lebih baik, serta mengurangi gejala depresi (Muhimah & Safe’i, 2010). Kesehatan janin juga akan lebih baik terutama untuk kesehatan jantung janin dalam kandungan, secara fisiologis juga dapat menurunkan resiko ibu untuk mengalami obesitas, diabetes, dan hipertensi (Fang, 2015). Poudevigne & O'Connor (2006, dalam Gaston & Prapavessis, 2013) mengatakan bahwa olahraga selama kehamilan memiliki banyak manfaat kesehatan fisik baik bagi ibu dan janin dalam kandungan. Olahraga dapat membantu mengelola kehamilan terkait masalah muskuloskeletal, memperbaiki tidur, mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, mempersingkat kerja dan mengurangi kebutuhan untuk intervensi obstetrik. Ibu hamil yang lebih tinggi mengalami kecemasan selama kehamilan adalah ibu hamil yang tidak mengikuti latihan fisik daripada ibu hamil yang mengikuti latihan fisik selama kehamilan.
4
Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 2 November 2015 kepada bidan Mufakhiroh Amd.Keb di Polindes Wajak, senam hamil di kecamatan Wajak merupakan program yang aktif mulai bulan Januari 2015, senam hamil dilakukan setiap satu bulan sekali. Setiap pertemuan untuk satu kelompok senam maksimal di ikuti 10 ibu hamil, hal ini sesuai dengan peraturan pelaksanaan senam hamil. Tempat pelaksanaan senam menggunakan aula balai desa Wajak. Alat perlengkapan senam hamil seperti matras dan gambar peraga senam hamil sudah disediakan oleh Dinas Kesehatan. Jenis senam yang bisa dilakukan untuk menurunkan kecemasan kehamilan , salah satunya metode senam hamil Yophytta yang diciptakan oleh Arsaningsih pada tahun 2009. Senam ini memiliki kelebihan dibanding jenis senam hamil lainnya. Senam hamil yophytta materna merupakan suatu perpaduan gerakan harmonis dari yoga, pilates, hypnoterapy serta tai chi. Perpaduan gerakan harmonis dari yoga, pilates, hipnoterapi serta tai chi akan tergabung menjadi senam khusus ibu hamil Yophytta materna dan akan terasa efek rileksasi pada diri ibu hamil yang berguna untuk mengatasi ketegangan yang dirasakan selama masa kehamilan berlangsung (Firdayanti, 2009). Saleh (2015) mengatakan bahwa senam hamil metode Yophytta memiliki perbedaan dengan senam hamil lainnya. Perbedaannya adalah senam hamil metode Yophytta bisa dilakukan pada usia kehamilan berapa saja setelah ibu mengetahui kehamilannya tetapi tetap harus dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan. Selain itu senam hamil metode Yophytta juga berfokus dalam mengatasi emosional ibu hamil. Sedangkan senam hamil lainnya bisa dimulai pada usia kehamilan 22 minggu dan tidak terfokus pada emosional ibu (Jannah & Widajaka, 2012). Kelebihan senam
5
Yophytta yaitu menggabungkan latihan fisik, mental, dan spritual. Bertujuan untuk mendapatkan energi positif. Energi positif tersebut di harapkan wanita hamil lebih berfikir positif untuk menjaga kestabilan emosi, menghilangkan stres, mengurangi keluhan selama hamil seperti sakit pinggang, nyeri sendi, morning sickness dan lain sebagainya (Arsahningsih, 2014). Santoso & Umamah (2012) mengatakan bahwa senam hamil Yophytta menurunkan tingkat kecemasan menjelang persalinan pada ibu primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya, dengan menggunakan populasi ibu hamil berusia 28-34 minggu sebanyak 12 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Hasilnya adalah sebelum senam hamil, sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan. Sesudah mengikuti senam hamil, sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan. Sedangkan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen (pre experiment), dimana terdapat terdapat 2 kelompok kemudian satu kelompok diberi treatment senam Yophytta sedangkan kelompok satunya mengikuti senam hamil pilates (dijadikan kelompok kontrol). Tujuannya untuk membandingkan efektivitas senam hamil biasa dengan senam hamil metode Yophytta dalam mengatasi kecemasan kehamilan. Peran perawat pada senam hamil dalam menurunkan kecemasan kehamilan. Perawat dapat berperan sebagai konsultan, monitoring dan edukator. Penyuluhan tentang senam hamil dan manfaatnya dalam mengatasi masalah perubahan psikologis seperti kecemasan kehamilan kepada ibu dan keluarga. Ibu hamil juga mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi tentang masalah perubahan psikologi seperti kecemasan kehamilan. Tujuannya untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan. Penyuluhan ini dapat menggunakan beberapa fasilitas peraga gerakan senam hamil
6
metode yophytta yang diaplikasikan dalam vidio. Peran ini merupakan peran dominan perawat komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan. Pemberian informasi dapat dilakukan sesuai tingkat kemampuan masyarakat. Perawat juga dapat melakukan evaluasi, menilai dan mempertimbangkan sejauh mana senam hamil dapat menurunkan kecemasan kehamilan. (Biomed, 2009). Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Efektivitas Senam Hamil Yophytta Metode VLM (Vidio Learning Media) dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Efektivitas Senam Hamil Yophytta metode VLM dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida di Puskesmas Wajak Kabupaten Malang” 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1
Tujuan Umum Untuk mengetahui “Efektivitas Senam Hamil Yophytta Metode VLM dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida”.
1.3.2
Tujuan Khusus 1.
Mengidentifikasi kecemasan kehamilan ibu primigravida sebelum melakukan senam hamil Yophytta.
2.
Mengidentifikasi kecemasan kehamilan ibu primigravida sesudah melakukan senam hamil Yophytta.
3.
Menganalisis Efektivitas Senam Hamil Yophytta Metode VLM dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida.
7
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1
Bagi Peneliti Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan penelitian Efektivitas Senam Hamil Yophytta metode VLM terhadap Kecemasan Kehamilan pada Ibu Primigravida, serta untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan dalam bidang keperawatan maternitas. Penelitian ini sangat berguna dalam penysunan Tugas Akhir
1.4.2
Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan maternitas.
1.4.3
Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan, khususnya pengetahuan tentang senam hamil metode Yophytta dalam menurunkan kecemasan kehamilan pada ibu primigravida.
1.4.4
Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang hubungan senam hamil metode Yophytta dengan menurunkan kecemasan kehamilan pada ibu primigravida.
1.4.5
Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
1.5 Keaslian penelitian 1. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil terhadap kecemasan kehamilan adalah penelitian AK Khatri (2015) tentang Efek
8
Senam Menjelang Persalinan pada Proses Persalinan di Kabupaten Indore. Penelitian cross-sectional dilakukan di daerah perkotaan (pribadi klinik dan instansi pemerintah) Kabupaten Indore yang mana fasilitas olahraga antenatal tersedia. Sampel dipilih dengan menggunakan Metode sampling. Sampel terdapat 200 perempuan (100 wanita mengikuti latihan antenatal dan 100 wanita non berolahraga). Kriteria Inklusi termasuk semua baru disampaikan latihan praktek atau tidak selama kehamilan mereka, terdiri dalam kelompok usia 20 sampai 35 tahun, tidak memiliki riwayat apapun kondisi medis seperti asma, Diabetes, Hipertensi, Bad kebidanan sejarah, disproporsi Cephalopanggul dan Twin kehamilan, dan memberi informed consent untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sebuah kuesioner terstruktur terakhir digunakan sebagai alat penelitian untuk wawancara. Uji chi square diaplikasikan untuk hubungan signifikan antara variabel. Kesimpulannya latihan antenatal yang dipraktekkan memiliki peluang lebih sedikit operasi caesar, sakit kembali dan inkontinensia urin. Gynecologists adalah sumber utama informasi untuk latihan antenatal. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan menghubungkan senam hamil dengan tingkat kecemasan ibu hamil dengan pengukuran menggunakan kuesioner terstandar, serta menggunakan metode senam yang baru yaitu senam hamil metode Yophyttta. 2. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil terhadap kecemasan kehamilan adalah penelitian Gaston & Prapavessis (2013) tentang Kelelahan, Mood dan Kehamilan? Senam Bisa Menjawab di Canada. Penelitian ini menguji apakah dengan terlibat dalam program latihan selama kehamilan berkaitan dengan perbaikan kesejahteraan psikologis di antara
9
perempuan yang sebelumnya tidak aktif (n = 56, umur M = 30,34, SD = 4,57; M minggu hamil = 22,58, SD = 5.32). Peserta menyelesaikan Profile Mood States-Short Form dan State Trait skala kecemasan-versi Trait pada awal dan setelah empat minggu latihan. Latihan dinilai menggunakan accelerometers dan data ini digunakan untuk menentukan selama 30-menit latihan moderat dilanjutkan-senam
kuat. Faktorial
diulang
langkah-langkah
ANOVA
menunjukkan bahwa peserta yang bertemu pedoman Kanada untuk latihan selama kehamilan pada minggu keempat (n = 17) mengalami signifikan penurunan depresi, kemarahan, ketegangan, kelelahan, sifat kecemasan dan peningkatan kekuatan dibandingkan dengan mereka yang yang tidak melakukan latihan kehamilan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti pengaruh senam hamil terhadap kecemasan kehamilan saja. Untuk kriteria inklusinya tidak menggunakan tingkat usia dan pendidikan. 3. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil adalah penelitian yang dengan judul Pengaruh keikutsertaan senam hamil terhadap kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo Surabaya (2012). Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian observasional dan menurut waktu penelitianya merupakan penelitian cross sectional. Cara pengambilan sampel dalam penelitian tersebut adalah dengan Simple Random Sampling dan menggunakan uji korelasi spearman. Variabel independen dari penelitian tersebut keikutsertaan senam hamil, variabel dependent dari penelitian tersebut kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
10
antara senam hamil terhadap kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan mengkaji hubungan senam hamil metode Yophytta dengan penurunkan kecemasan kehamilan pada ibu primigravida. Dengan membedakan subjek dan metode senam hamil, pada penelitian sebelumnya subjek hanya yang memasuki trimester ketiga dan metode senam yang di pakai tidak di jelaskan. 4. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil adalah penelitian dengan judul Efektivitas senam hamil sebagai pelayanan prenatal dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama di Surabaya (2010). Penelitian tersebut menggunakan penelitian observasional dengan pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Analisis secara kuantitatif yang dilakukan adalah analisis perbedaan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil yang akan menghadapi persalinan pertama, yaitu dengan menggunakan Uji U Mann-Whitney. Selain itu, juga dilakukan analisis kualitatif terhadap data-data yang diperoleh melalui diskusi yang dilakukan di akhir perlakuan. Variabel independen dari penelitian tersebut senam hamil, sedangkan variabel dependent dari penelitian tersebut kecemasan menghadapi persalinan pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini terdapat karakteristik ibu hamil diantaranya : (umur ibu, pendidikan, pengetahuan, ketersediaan program senam hamil, dukungan suami atau keluarga, dan anjuran dokter atau tenaga kesehatan). Dengan membedakan
11
karakteristik ibu hamil pada penelitian ini karakteristik ibu hamil diantaranya : (ibu hamil primigravida trimester 2 dan 3, kehamilan sehat, bersedia menjadi responden, dan bisa membaca dan menulis).