BAB II PEMBAHASAN Di dalam suatu perusahaan seorang pemilik harus memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan. 2.1 Data Perusahaaan 1. Nama Perusahaan 2. Bidang Usaha 3. Jenis produk/ Jasa
4. Alamat Perusahaan
Ayam Penyet Sambal Senyum Makanan Ayam Penyet Jalan Harmonika No 70, Pasar I PadangBulan, Medan 085261333393
5. Nomor Telepon/HP 6. Alamat Email
7. Situs Web 8.
Mulai Berdiri
9. Bank Perusahaan
[email protected]
www.sambalsenyum.com
Januari 2012 Bank Sumut
Universitas Sumatera Utara
2.2 Data Pemilik Geby Citra Ananda
1. Nama 2. Jabatan
Pimpinan
3. Tempat dan tanggal Lahir
PematangSiantar, 24 Juni 1990
4. Alamat Rumah
Jalan Harmonika No 70, Pasar I PadangBulan , Medan
085261333393
5. Nomor Telepon
[email protected]
6. Alamat Email
Diploma III
7. Pendidikan Terakhir
2.3 Struktur Organisasi Pimpinan
Manajer Keuangan & Adm.
Manajer
Manajer
Manajer
Restorasi
Produksi
Pemasaran
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Ayam Penyet ”Sambal Senyum”
Universitas Sumatera Utara
1. Pimpinan a. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu. b. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha c. Merencanakan dan menyusun program kerja d. Membina karyawan e. Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan
2. Manajer Bagian Keuangan dan Administrasi : a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan b. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan d. Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya e. Melaksanakan tugas sesuai perintah f. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab pada pimpinan
3. Manajer Bagian Bagian Restorasi a. Memastikan dan bertanggung jawab atas kafe agar tetap rapi, bersih dan nyaman bagi pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
4. Manajer Bagian Produksi a. Bekerja sama dengan manajer keuangan dan administrasi dalam penyusunan rencana dan jadwal produksi b. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi c. Memonitor pelaksanaan rencana produksi d. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin e. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap karyawan f. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bidangnya sesuai sistem yang berlaku g. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien
5. Manajer Bagian Pemasaran a. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi b. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan dan stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran c. Menentukan pasar sasaran
Universitas Sumatera Utara
d. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar e. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar. 2.4
Aspek Pasar dan Pemasaran 2.4.1 Produk yang dihasilkan a. Ayam Penyet Yaitu makanan tradisional ayam yang di penyetkan/dilumetkan yang diatasnya berlumur sambal yang disajikan dengan daun kemangi, kol,tempe/tahu dan timun sebagai pelengkap. Harganya ialah Rp.9000, tetapi jika ditambah nasi putih maka menjadi Rp.12.000.-
Gambar 2.2 Gambar Ayam Penyet b. Nasi Goreng Menyajikan berbagai macam nasi goreng yaitu nasi goreng biasa dengan harga Rp.7000, nasi goreng Ikan Asin dengan harga Rp.10.000 dan nasi goreng spesial dengan harga Rp.13.000.
Gambar 2.3 Gambar Nasi Goreng
Universitas Sumatera Utara
c. Aneka Minuman Menyajikan minuman jus buah segar dan minuman-minuman ringan lainnya seperti :
Jus Jeruk
Jus Melon
Jus Sirsak
Jus Semangka
Jus Terong Belanda
Jus Pokat
Teh Manis Dingin
Teh Manis Panas
Teh Botol Sosro
Gambar 2.4 Gambar Aneka Minuman
Universitas Sumatera Utara
2. 4.2 Keunggulan Produk Adapun produk yang ditonjolkan pada kafe ini ialah Ayam Penyetnya karena Ayam Penyetnya menghasilkan cita rasa yang berbeda dari yang lain yaitu terdapat pada rasa sambalnya. Ayam Penyet Sambal Senyum disajikan dengan tiga pilihan sambal dengan tingkat kepedasan yang berbeda. Tujuannya, agar bisa membuat pelanggan tersenyum saat menyantapnya walaupun tidak tahan pedas. Sedangkan produk makanan yang lain seperti nasi goreng disajikan untuk melengkapi produk utamanya agar lebih banyak pilihan menu makanan karena selera konsumen yang berbeda beda. Selain itu di kafe ini juga menyediakan aneka minuman seperti jus buah segar yang terbuat dari 100% buah asli tanpa pemanis buatan sehingga jus-jus buah segar tersebut baik untuk dikonsumsi karena banyak mengandung vitamin,serta harganya juga terjangkau. 2.4.3 Gambaran Pasar Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada menu makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat.
Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat
meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis makanan yang ditawarkan sebagai berikut 1. Ayam Penyet Biasa
Rp. 9.000
2. Ayam Penyet+ Nasi Putih
Rp. 12.000
Universitas Sumatera Utara
3. Nasi Goreng Biasa
Rp. 7.000
4. Nasi Goreng Ikan Asin
Rp. 10.000
5. Nasi Goreng Spesial
Rp. 13.000
6. Aneka Jus Buah Segar
Rp. 7.000
7. Teh Manis Panas/Dingin
Rp. 3.000
8. Teh botol Sosro
Rp. 3.000
•
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2010 cenderung mengalami peningkatan. Pertumbuhan penduduk pada tahun 2008 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2010 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36 % per tahun. Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen pet tahun mengalami peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut : Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 50 porsi,berarti dalam sebulan dapat dijual 1500 porsi ( 50 porsi x 30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 18000 porsi ( yaitu 1500 porsi x 12 bulan). Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 18000 x 20% = 3600 porsi, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 21600 porsi yaitu berasal dari 18000 + 3600, demikian akumulasi tahun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini disajikan table proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Konsumen Tahun
PerkiraanPermintaan (dalam porsi)
2012 2013 2014 2015 2016
18000 21600 25920 31104 37325
Proyeksi Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Tabel 2.2 Perusahaan Pesaing
Nama Perusahaan Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam porsi )
Ayam Penyet Joko Solo,Jalan Dr.Mansyur
16000
Ayam Penyet Suarabaya,Jalan Dr.mansyur
15500
Ayam Penyet Medan, Jalan Abdul Haris Nasution
15200
Ayam Penyet Pasya, Jalan Harmonika No2, Medan
15000
ADS (Asli DAging Sapi), Jalan Jamin ginting,PadangBulan
14500
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan promosi yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar kampus, kos-kosan,kantor atau tempat tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak.
2. Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos. 3. Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung. 4. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis yang baru dibuka. 5. Memberikan garatis soft drink pada setiap pembelian makanan diatas Rp.50.000 6. Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang. 2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasara sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu apasar sasaran. Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha ayam penyet inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian
Universitas Sumatera Utara
pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Ayam Penyet “Sambal Senyum” ini terdiri beberapa faktor: Faktor Geografis
: Jl.Harmonika No 70 Pasar I Padang Bulan,Medan
Faktor Demografis
: a. Usia
: Segala Usia
b. Jenis Kelamin
: pria dan wanita
c. Agama
: Semua agama
d. Pendapatan
: Rp.500.000/bulan (bagi pekerja)
Bidikan pasar di sekitar kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Daerah kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih munyukai m hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari. Usaha ayam penyet ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya. Usaha
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah
masyarakat menengah ke bawah. Produk Ayam Penyet ‘Sambal Senyum’ disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat
Universitas Sumatera Utara
terjangkau. Segmen masyarakat menengah ke atas pada usaha ini sudah cukup banyak terutama di kota-kota besar sehingga pesaingnya lebih banyak dibandingkan dengan segmen pasar menengah ke bawah. 2.4.5 Trend Perkembangan Pasar Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi. Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan. Diperkirakan untuk kawasan Jalan Harmonika Pasar I padang Bulan ini terdapat 120.000 orang penduduk. Dan untuk di area sekitar kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa/anak kos. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda maka permintaan akan produk akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya hari-hari besar,pada saat bulan ramadhan,dan malam minggu. Dan untuk peningkatan usaha Ayam Penyet ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sebesar 8% pertahun yaitu sekitar 0,66% per bulan. Maka dari itu naik turunnya suatu tingkat suku bunga tmempengaruhi biaya pendanaan bisnis ini.
Universitas Sumatera Utara
Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, untuk langkah awal modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan pinjaman dari bank yaitu sebesar Rp. 15.000.000 dengan bunga 8%, maka cicilan perbulan sebesar Rp. 1.250.000 dengan bunga Rp. 100.000 Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha ini. Adanya inflasi cukup mempengaruhi biaya operasional dari suatu usaha yang diakibatkan naiknya biaya pasokan dan bahan baku serta gaji para karyawan. Tingkat inflasi yang terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang akan menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan permintaan dari produk yang ditawarkan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6 Proyeksi Penjualan TABEL 2.3 PROYEKSI PENJUALAN AYAM PENYET “SAMBAL SENYUM” (SELAMA SATU TAHUN) No
Bulan
Penjualan (Porsi)
1
Januari
1500
2
February
1524
3
Maret
1548
4
April
1530
5
Mei
1542
6
Juni
1600
7
Juli
1620
8
Agustus
1655
9
September
1704
10
Oktober
1695
11
November
1758
12
Desember
1786
Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,6% per bulan tetapi sewaktu waktu penjualan dapat mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbeda-beda. Dari gambar table 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari penjualan Aym Penyet ini. Pada bulan Januari
Universitas Sumatera Utara
permintaan sebanyak 1500 porsi yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 50 porsi dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya ayam penyet dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tabel 2.4 Proyeksi penjualan 5 tahun kedepan
2012
Perkiraan Penjualan ( dalam porsi ) 18000
2013
21600
2014
25920
2015
31104
2016
37325
Tahun
Universitas Sumatera Utara
Berikut hasil dari peningkatan permintaan selama satu tahundalam bentuk grafik :
penjualan (porsi)
Proyeksi Penjualan Ayam Penyet "Sambal Senyum" Selama Satu Tahun 1900 1800 1700 1600 1500 1400 1300
Proyeksi Penjualan Ayam Penyet Selama Satu Tahun
Gambar 2.5 Grafik Proyeksi Penjualan Selama Setahun Selain itu penulis juga menyajikan hasil peningkatan penjualan Selama lima tahun mendatang dalam bentuk diagram : 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000
18000
21600
25920
31104
37325
5000 0 2012
2013
2014
2015
2016
Proyeksi Penjualan Ayam Penyet "Sambal Senyum" Selama 5 Tahun
Gambar 2.6 Diagram Proyeksi Penjualan Selama Lima Tahun
Universitas Sumatera Utara
2.4.7 Analisis Pesaing Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima ) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. 1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha Ayam Penyet ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti Ayam Bakar,Ayam Kremes,maupun Ayam Presto. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan ayam Penyet ini. 2. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha Ayam Penyet ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.
Universitas Sumatera Utara
3.
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Dalam usaha Ayam Penyet ini yang menentukan harga berada di tangan
usaha Ayam Penyet Sambal Senyum, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan dengan ciri khas sambalnya yang menyajikan tiga pilihan sambal dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Ayam Penyet “Sambal Senyum” ini. 4. Saluran Distribusi Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk (Ayam Penyet) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk (Ayam Penyet) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial. Makanan seperti Ayam Penyet ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Ayam Penyet ini hanya menggunakan 1 ( satu )saluran distribusi. 1) Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen Produsen
Konsumen
Gambar 2.7 Saluran pemasaran Ayam Penyet Sambal Senyum
Universitas Sumatera Utara
Gambar ini menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Ayam Penyet “Sambal Senyum” adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha Ayam Penyet
ini “menjajakan”
produknya dengan cara mendirikan warung atau café sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Ayam Penyet ini. Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas : 1. Product Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk Ayam yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Ayam penyet ini di sajikan dengan tiga pilihan macam sambal dengan tingkat kepedasan yang berbeda, sehingga konsumen yang tidak suka makan makanan yang pedas juga dapat menikmati sajian Ayam Penyet ini. Tujuan agar dapat membuat konsumen tersenyum walaupun tidak kuat pedas. Ayam penyet ini disajikan
dengan
lalapan,tahu
dan
tempe
yang
digunakan
sebagai
pelengkapnya. Sehingga penyajian Ayam Penyet ini lebih menarik. 2.
Price Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi
harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Universitas Sumatera Utara
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value
proposition.
Dalam
menentukan
harga
Ayam
Penyet
,
kita
mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 9.000,tetapi jika ditambah nasi putih menjadi Rp.12.000. 3. Promotion Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. 4.
Placement Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan
konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. 5.
People Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai
Universitas Sumatera Utara
pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat. 6.
Process Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan. 7.
Physical Evidence Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Ayam Penyet “Sambal Senyum”dibuat menggunakan gambar cabai yang bentuknya kayak bibir tersenyum sehingga terlihat lebih menarik. Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha
keripik jamur ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan usaha ayam goring krispi. adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut ( Tabel 2.5)
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pesaing Pesaing
Keunggulan
Ayam Penyet Joko Solo Jalan Dr.Mansyur
1. Pilihan menu makanannya beraneka ragam. 2. Tempatnya lebih strategis
Ayam Penyet Surabaya Jalan Dr Mansyur
1. Ayamnya lebih renyah 2. Produknya disajikan lebih menarik.
Ayam Penyet Medan Jalan Abdul Haris Nasution
1. Ayamnya lebih kerenyes. 2. Harganya murah dan terjangkau
Ayam Penyet Pasya Jalan Harmonika No2, Medan
1. Harganya terjangkau 2. Tempatnya strategis
ADS (Asli DAging Sapi) Jalan jamin ginting,PadangBulan
1. Banyak menu makanan ynag disajikan 2. Letaknya strategis.
Kelemahan 1. Harganya lebih mahal,sehingga kalangan menegah keatas yang menjadi konsumennya. 2. Pelayanan yang kurang memuaskan. 1. Sambalnya disajikan hanya satu sajian pedas saja. 2. Sambalnya sedikit sehingga kurang teras nikmatnya. 1. Tempatnya kurang strategis jauh dari kawasan mahasiswa. 2. Pilihan menunya belum terlalu banyak. 1. Kuranh higienis karena lokasi langsung berhadapan dengan pasar besar 2. Kebersihan kurang terjamin. 1. Harganya lebih mahal 2. Pelayanan kurang memuaskan dan tempat kurang nyaman.
Universitas Sumatera Utara
2.5
Aspek Produksi Bahan Baku dan Bahan Penolong Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan): Tabel 2.6 Bahan Baku dan Bahan Penolong No.
Uraian
Banyak
@
JumlahHarga
1
Ayam
150 kg
18.000
2.700.000
2
Beras
180 kg
9.000
1.620.000
3
Minyak Goreng
120 kg
10.000
1.200.000
4
Telur
1500
700
1.050.000
5
Bumbu Masakan
100.000
3.000.000
6
Perlengkapan
430.000
430.000
7
Bahan Lainlain
1.350.000
1.350.000
8
Tabung gas12 kg
80.000
160.000
JUMLAH
2 tabung
11.510.000
Universitas Sumatera Utara
Proses Produksi Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif. PRODUK - Ayam Penyet - Nasi Goreng - Aneka Jus Buah segar
Penyajian kepada Konsumen
Pengolahan Bahan Baku
Pemasakan Bahan Baku
Produk Makanan & Minuman
Gambar 2.8 Alur proses produksi
Peralatan yang Dibutuhkan Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7 Peralatan Produksi Nama Peralatan
Jumlah Harga
1. Stelling Stainless 1.500.000 2. Peralatan Masak a. tungku
500.000
b. penggorengan 1 unit 100.000 c. alat tiris 1 unit 30.000 d. penjepit 2 unit 40.000 e. sudip 30.000 f. talam & gilingan 50.000 g. peralatan makan( sendok,piring,pisau,garp u dan gelas) h. botol saus dan kecap
1.500.000
25.000 i. penyaring khusus 450.000 j. rak piring
150.000
k. dandang
75.000
3.Meja dan Kursi 2.000.000 Total
6.450.000
Universitas Sumatera Utara
Sarana Penunjang Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain. Tabel 2.8 Sarana Penunjang Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1. Air /Lisrtik
Rp 60.000,-
2. Telepon
Rp 30.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 90.000,-
2.6
Analisis SDM Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-
hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini. Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya.Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan , kita akan memantau durasi bekerjanya,tingkat pendidikan dan biaya pelatihan
Universitas Sumatera Utara
karyawan. Selain itu, tingkat turnover
karyawan dan kemampuan meraih
pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan keahlian tertentu. Rencana Pengembangan Usaha. 1. Strategi Produksi Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang 2. Strategi Organisasi dan SDM Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. 3. Strategi Marketing Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
Universitas Sumatera Utara
4. Strategi Keuangan Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat. 2.7 Pemanfaatan IT Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Dalam pemanfaatan IT, Ayam Penyet “Sambal Senyum” menggunakan jaringan internet seperti facebook dan twitter
untuk memasarkan usaha ini.
Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun. 2.8 Analisis Keuangan Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
Universitas Sumatera Utara
bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c.
Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha
di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/MPBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sector ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Ayam Penyet ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami. 2.8.1 Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :
A. Tabel 2.9 Sumber Pendanaan Uraian
(a)
(b)
Persentase (%) (c) (d)
1. Modal 7.000.000 7.000.000 7.000.000 Sendiri 2.Pinjaman 15.000.000 0 0 Jumlah (1+2)
7.000.000 0
Jumlah (a + b + c + d+e) 7.000.000 35.000.000 (e)
15.000.000 50.000.000
Universitas Sumatera Utara
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Awal Tabel 2.10 Tabel Kebutuhan Pembiayaan Uraian
a. Sewa Tempat b. Promosi /Iklan
Jumlah
6.000.000 300.000
c.Peralatan Masak
1.300.000
d. Peralatan Makan
1.500.000
e. Peralatan Lain lain
1.650.000
f. Meja Kursi
2.000.000
g. Biaya Operasional (Pembeliam Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan) h. pembiayaan lain lain
11.510.000
JUMLAH
27.200.000
2.940.000
Universitas Sumatera Utara
C. Tabel 2.11 Tabel Bahan Baku dan Bhan Penolong kebutuhan selama 1 bulan No. Uraian Ayam 1
Banyak 150 kg
@ JumlahHarga 18.000 2.700.000
2
Beras
180 kg
9.000
1.620.000
3
Minyak Goreng
120 kg
10.000
1.200.000
4
Telur
1500
700
1.050.000
5
Bumbu Masakan
100.000
3.000.000
6
Perlengkapan
430.000
430.000
7
Bahan Lainlain
1.350.000
1.350.000
8
Tabung gas12 kg
80.000
160.000
2 tabung
JUMLAH
11.510.000
D. Total Cost (Tabel 2.12) No Jenis Biaya
Kebutuhan
Kebutuhan
.
Per Hari
Per Bulan
Biaya Satuan
Jumlah
Variable Cost Bahan Baku dan Penolong 1.
Ayam
5 kg
150 kg
18.000
2.700.000
2.
Beras
6 kg
180 kg
9.000
1.620.000
3.
Minyak Goreng
4 kg
120 kg
10.000
1.200.000
Universitas Sumatera Utara
4.
Telur
5.
50 butir
1500
700
1.050.000
Bumbu Masakan
100.000
3.000.000
6.
Perlengkapan
430.000
430.000
7.
Bahan Lain-lain
1.350.000
1.350.000
8.
Tabung gas12 kg
80.000
160.000
2 tabung
Total Variable Cost
11.510.000
Fixed Cost 10. Stelling Stainless
1.500.000
11. Peralatan Dapur l. tungku
500.000
m. penggorengan 1 unit
100.000
n. alat tiris 1 unit
30.000
o. penjepit 2 unit
40.000
p. sudip
30.000
q. talam & gilingan
50.000
r. sendok,piring,pisau,
1.500.000
garpu dan gelas s. botol saus dan kecap
25.000
t. penyaring khusus
450.000
u. rak piring
200.000
v. dandang
75.000
Universitas Sumatera Utara
12. Meja dan Kursi
2.000.000
13. Gaji 4 Karyawan
2800.000
@700.000 14. Biaya air dan Listrik 15. Sewa Tempat 16. Promosi/iklan/spanduk
90.000 6.000.000 300.000
Total Fixed Cost
15.690.000
Total Cost
27.200.000
Universitas Sumatera Utara
2.8.2 Rencana Arus Kas RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) AYAM PENYET “SAMBAL SENYUM’ UNTUK TAHUN 2012
Bln0 A.
Bln I
Bln II
Bln III
Bln IV
Bln V
Bln VI
Bln VII
Bln VIII
Bln IX
Bln X
Bln XI
Bln XII
PENERIMAAN Penerimaan Penjualan
0
17800
17855
17845
17804
17829
17940
18025
18277
18360
18550
19255
19570
Penerimaan Pinjaman
15000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penerimaan lain-lain
0
Universitas Sumatera Utara
Sub Total Penerimaann 15000 B.
17800
17855
17845
17804
17829
17940
18025
18277
18360
18550
19255
19570
6000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9570
9580
9585
9500
9550
9570
9590
9600
9620
9600
9650
9680
1350
1350
1350
1350
1350
1350
1350
1350
1350
1350
1350
1350
0
300
0
300
0
300
0
300
0
300
0
300
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PENGELUARAN Sewa Tempat Pembelian Bahan Baku
Pembelian Bahan Pembantu 0 Promosi (iklan.spanduk) Meja & Kursi
300 2000
Peralatan Masak
1300
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Peralatan Makan
1000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Peralatan Lain Lain
1650
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
430
430
430
430
430
430
430
430
430
430
430
430
Perlengkapan
Universitas Sumatera Utara
Biaya gas untuk kompor
0
Alat Tulis Kantor
30
Transportasi
100
Listrik, Air, Telepon
0
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
0
30
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
90
100
90
95
95
95
90
100
95
95
100
95
Gaji Pegawai 4orang
0
2800
2800
2800
2800
2800
2800
2800
2800
2800
2800
2800
2800
Angsuran Pokok
0
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
Biaya Bunga
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sub Total Pengeluaran 12380
15850
15890
15865
15815
15835
15890
15875
15925
15910
15920
15945
16000
C.
SELISIH KAS
2620
1950
1965
1980
1989
1994
2050
2150
2352
2450
2630
3310
3570
D.
SALDO KAS AWAL 35000
37620
39570
41353
43515
45504
47498
49548
51698
54050
56500
59130
62440
E.
SALDO KAS AKHIR 37620
39570
41353
43515
45504
47498
49548
54050
56500
59130
62440
66010
51698
Universitas Sumatera Utara
2.8.3 BEP (Break Even Point/Titik Pulang Impas)
BEP (Unit)= Analisis Break Even Point Total Fixed Cost Total Variable Cost Quantitas Variable Cost Per Unit
= 15.690.000 = 11.510.000 = 1500 (50 x 30 hari)
Sales Price Penjualan
= 11.510.000/1.500 pcs = 7.673 = 7.700 = Rp 9.000 = Quantitas x Harga = 1500 x 9.000 = Rp. 13.500.000
Estimasi BEP
=
Total Fix Cost
Penjualan – Total Variabel Cost
=
15.690.000
13.500.000 – 11.510.000
=
15.690.000
19.90.000
= 7,8 Bulan Maka modal akan kembali pada bulan ke tujuh.
Universitas Sumatera Utara
2.8.4
Laporan Keuangan TABEL 2.13 PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN AYAM PENYET ”SAMBAL SENYUM” Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan
proyek penjualan sebesar 20% per tahun)
2012 50.000.000
2013 60.000.000
Tahun 2014 72.000.000
b. Penggunaan dana (out 27.200.000 flow)
32.640.000
39.168.000
47.001.600
56.401920
c. Arus kas bersih (net 22.800.000 flow = a – b)
27.360.000
32.832.000
39.398.400
47.278.080
d. Keadaan kas awal
0
22.800.000
50.160.000
82.992.000
122.390.400
e. Keadaan kas akhir (c + 22.800.000 d)
50.160.000
82.992.000
122.390.400
169.668.480
Uraian a. Sumber dana (in flow)
2015 86.400.000
2016 103.680.000
Universitas Sumatera Utara
2.9 Analisis Resiko
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :
1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen. 2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadiankejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer. 3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadiankejadian alam seperti bencana alam.
2.9.1 Analisis Resiko Usaha
1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan. 2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini. 3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
Universitas Sumatera Utara
4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
2.9.2 Antisipasi Resiko Usaha
1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil. 2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar. 3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. 4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara