BAB II METODE PENELITIAN 2.1
Bentuk Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi sederhana. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh. 2.2
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Medan Provinsi Sumatera Utara, yang beralamat di Jalan Jenderal Besar A.H Nasution No.32 Lt.II&III Medan, Sumatera Utara. Peneliti memilih lokasi penelitian di BPPT Kota Medan karena hanya BPPT Kota Medan yang mempunyai Standar Operasional Pelayanan atau SOP, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, tetapi walaupun demikian masih saja masyarakat menganggap pelayanan yang diberikan kurang memuaskan dan masih rumit. 2.3
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya 31. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut 32. Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka sampel di ambil secara keseluruhan, sedangkan populasi di atas 100, maka sampel di ambil 10% - 15% atau 20% 25% dari populasi 33. Dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan sampel dengan teknik Sampling jenuh, karena populasinya kurang dari 100 orang maka teknik sampling yang diambil adalah semua anggota populasi sebanyak 75 orang pegawai BPPT Kota Medan yang terdiri atas 12 orang golongan II, 54 orang golongan III, dan 9 oranggolongan IV. Teknik ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Riduwan 34. Sampling Jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus, maka jenis penelitian ini disebut sensus. 2.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan dan data yang
diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 2.4.1
Teknik Pengumpulan Data Primer Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung
pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara : 31 32 33 34
Sugiyono. Op.Cit., Hlm 80 Ibid. Hlm 91 Arikunto, Op. Cit., Hlm 134 Riduwan. 2007.Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karayawan dan Peneilti Pemula. Bandung: Alfabeta. Hlm 248
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Kuesioner (Quitionary) Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. 2. Observasi (Observation) Yaitu, kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. 2.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1. Penelitian Kepustakaan (Library research) Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Dokumentasi (Documentary) Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait. 2.5
Teknik Penentuan Skor Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka
ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner. 35 Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5. 2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4. 3. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3. 4. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2. 5. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masingmasing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut : Skor tertinggi – Skor terendah Banyaknya Bilangan Maka diperoleh : 5−1 = 0,8 5 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masingmasing variabel dan sub variabel, yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi
: 4,20 - 5,00
b. Skor untuk kategori tinggi
: 3,40 - 4,20
35
Singarimbun, Op.Cit,.Hlm.107
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Skor untuk kategori sedang
: 2,60 - 3,40
d. Skor untuk kategori rendah
: 1,80 - 2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah
: 1.00 - 1,80
2.6
Teknik Analisa Data Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa
kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yaitu dengan menggunakan instrumen : 1. Koefisien Product Moment Rumus Koefisien Korelasi Product Moment adalah: 36
Keterangan : rxy
= Angka indeks korelasi “r” Pearson Product Moment
n
= Populasi = Jumlah perkalian antara skor x dan y = Jumlah skor x = Jumlah skor y
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 36
Sugiyono. Op.Cit., Hlm 212
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain. b. Nilai r negatif menunjukkan hubungan variabel negatif artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain. c. Nilai
r
sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak
menunjukkan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisen korelasi), digunakan penafsiran interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu : Tabel 1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interpretasi Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,79
Tinggi
0,80 – 1,000
Sangat Tinggi
Dengan nilai r yang diperoleh dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh dapat berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotsis alternatif diterima. 2. Uji Determinasi
Keterangan : D= Koefisien Determinan = Koefisien Korelasi Spearman Rank 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis pengaruh kepemimpinan (Variabel X) dengan Kinerja Pegawai (Variabel Y), maka diadakan pengujian dengan menggunakan rumus “t” yaitu: 37
4. Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Rumus: Y = a + bx Y = Variabel terikat a = Nilai intercept (konstanta) b = Koefisien regresi X = Variabel bebas
37
Ibid., Hlm. 214
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Harga a dihitung dengan rumus:
Harga b dihitung dengan rumus:
Persamaan regresi yang telah ditemukan tersebut dapat digunakan untuk melakukan prediksi berapa nilai dependen akan terjadi bila nilai dalam variabel independen ditetapkan, dan kemudian untuk menghitung nilai besar pengaruh dari variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y) digunakan koefisien determinasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA