BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional eksplanatif. Menurut Faenkel dan Wallen (2008:328) penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Gay dalam buku Emzir (2009: 38) menjelaskan tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Variabel dalam penelitian ini adalah satu variabel bebas yaitu Sales Promotion Advance Miracle Doctor dan satu variabel terikat berupa keputusan pembelian. Dalam buku Elvinaro Ardianto (2010:50) Metodologi Penelitian untuk Public Relations, menjelaskan bahwa penelitian eksplanasi adalah penelitian untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya.
26
27 3.2
Metode dan Tipe Riset Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008: 2). Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif, menurut Marzuki (2005:15), penelitian kuantitatif mempergunakan data angka dengan berbagai klasifikasi dalam bentuk presentase, frekuensi, nilai rata-rata, dan sebagainya yang diolah secara matematis dengan rumus-rumus statistik. Penelitian ini sekarang banyak pula dilakukan untuk ilmu sosial. Sedangkan model penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode penelitian survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan
kuesioner
sebagai
instrument
pengumpulan
datanya.
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Metode penelitian survei mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Pendekatan survei yang digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada, tidak perlu memperhatikan hubungan antara variabel-variabel, lebih menggunakan data yang ada untuk memecahkan masalah daripada menguji hipotesis (Kriyantono,2012:59).
28 3.3
Operasionalisasi Konsep Menurut Sugiyono (2008: 59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini yaitu: 1. Sales Promotion, sebagai variabel independent atau bebas (X) Merupakan variabel yang berpengaruh terhadap variabel lainnya. 2. Keputusan Pembelian, sebagai variabel dependent atau terikat (Y) Merupakan variabel yang timbul dan diperoleh oleh variabel lain. Variabel (X)
Dimensi
Indikator
Deskripsi
Skala
Sales Promotion,
Consumer
Price Packs
Memberikan
Likert
merupakan bentuk
promo
Promotion
pelanggan berupa
persuasi langsung
harga
melalui
paket
dengan membeli 6
penggunaan berbagai
kepada
produk sekaligus
insentif
yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
Free
Sample Mendorong
Product
dengan segera dan
konsumen
Likert untuk
mencoba produk
meningkatkan jumlah
barang
Potongan
Potongan
harga Likert
29 yang
dibeli
Harga
yang
diberikan
kepada konsumen
pelanggan.
berupa voucher.
(Fandy Tjiptono, 2008 : 229)
Tabel 3.1 Operasional Variable X
Variabel (Y)
Dimensi
Indikator
Deskripsi
Keputusan
Pengenalan
Mengenali
Sadar akan adanya Likert
Pembelian,
Kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
merupakan
Pencarian
Sumber
Pencarian
proses
dimana Informasi
konsumen melewati tahap dampak
Likert
informasi yang informasi diperoleh
lima
Skala
mengenai produk
konsumen
dengan Pengevalua
Perbandingan
Membandingkan
sian
yang dilakukan kualitas
Alternatif
sebelum
Likert
yang dan
lama setelahnya. (Kotler
dan
Keller,
2007:
kelebihan produk
membeli produk
227) Keputusan
Keputusan
Memutuskan
Pembelian
membeli
untuk
Likert
membeli
produk paling disukai
yang
30 Perilaku
Perilaku
Kepuasan
setelah
konsumen
konsumen
membeli
setelah
terhadap
membeli
yang sudah dibeli
Likert
produk
produk Tabel 3.2 Operasional Variabel Y
3.4
Perumusan Hipotesis Menurut Bungin (2005: 75), Hipotesis dibentuk dari dua kata hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian. Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho :
Sales Promotion tidak berhubungan signifikan dengan keputusan pembelian Advance Miracle Doctor.
Ha :
Sales Promotion berhubungan signifikan dengan keputusan pembelian Advance Miracle Doctor.
Ho :
Sales Promotion tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Advance Miracle Doctor.
Ha :
Sales
Promotion
berpengaruh
pembelian Advance Miracle Doctor.
signifikan
terhadap
keputusan
31 3.5
Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempengaruhi karakteristik dan kuantitatif tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:15). Menurut Bungin (2005: 99) populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objekobjek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah jumlah konsumen yang membeli Advance Miracle Doctor baik dengan menukarkan undangan dengan produk Advance Miracle Doctor sehingga disebut sebagai pembeli non-komersial, maupun yang membeli Advance Miracle Doctor secara komersial di Showroom Advance kawasan Pluit, selama bulan Februari – April 2013 yang berjumlah 352 orang. Berikut rincian konsumen Advance Miracle Doctor selama bulan Februari – April 2013:
32 No.
Month
Non Commersial Commersial Total Consumer
1.
February 2013
12
97
109
2.
March 2013
19
106
125
3.
April 2013
17
101
118
TOTAL
352
Tabel 3.3 Jumlah konsumen Advance Miracle Doctor Sumber : Penelusuran dokumen PT Semangat Sejahtera Bersama
3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2008:116). Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Rumus Slovin perhitungan ukuran sampel (Kriyantono, 2012: 164) :
Keterangan: n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populasi
E
= Batas ketelitian yang diinginkan (sebesar 10%)
33 Hasil perhitungan sebagai berikut: n =
352 1 + 352 (10%)2
=
352 1 + 352 (0,01)
=
352 1 + 3,52
= 77,876 Dengan demikian jumlah sampel penelitian ini dibulatkan menjadi 78 orang.
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability Sample. Metode probability sample dalam memilih anggota populasi menggunakan proses random, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang atau probability untuk terpilih sebagai sampel. (Istijanto, 2005: 116). Dalam penelitian ini, jenis Probability Sample yang dipilih oleh peneliti adalah simple random sampling. Melalui metode simple random sampling, sampel dipilih secara langsung dari populasi dengan peluang setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel sama besar.
34 Peneliti memilih teknik ini dengan alasan agar setiap anggota dari populasi, yaitu seluruh konsumen Advance Miracle Doctor selama Feb-April 2013, memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Selain itu, teknik simple random sampling ini merupakan teknik yang paling praktis dan dianggap paling valid (Suryabrata, 2008: 89).
3.6
Pengumpulan Data Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan 2 jenis data yang dibutuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
3.6.1 Data Primer Menurut Marzuki (2005: 60) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya. Sedangkan menurut Istijanto (2005: 45) data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data primer dalam penelitian ini, didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden. Penyusunan kuesioner berdasarkan dimensi – dimensi dari variabel dan dijabarkan ke dalam setiap pernyataan – pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.
35 3.6.2 Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin 2005: 122). Data sekunder yang akan digunakan peneliti adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi yang didapatkan dari sumber – sumber yang telah ada, seperti buku – buku yang berhubungan dengan topik yang sedang diteliti dan makalah – makalah hasil penelitian terdahulu yang berhubungan atau yang dapat mendukung dalam penelitian ini.
3.7
Teknik Analisis dan Interpretasi Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dengan menggunakan tabel-tabel, grafik, ataupun perhitungan angka-angka (Marzuki, 2005:29).
3.7.1 Uji Instrumen 3.7.1.1 Uji Validitas Menurut Umar (2004: 58) Validitas merupakan suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang ingin diukur. Sedangkan menurut Bungin (2005: 97), validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimanamana. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel (Nugroho, 2005: 67).
36 Validitas suatu butir pernyataan didapatkan dengan membandingkan hasil antara r-hitung dengan r tabel. Nilai r-hitung yang diperoleh dari program SPSS 17 dengan memilih opsi analyze, scale, kemudian realibility test. Sedangkan nilai r-tabel diperoleh dengan cara menentukan derajat kebebasannya dan menggunakan batas ketelitian sebesar 10%. Hasil kuesioner akan dinyatakan valid jika r-hitung > r-tabel. Syarat yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa setiap pertanyaan adalah valid dalam penelitian ini yaitu : 1. Bila skor pertanyaan yang disusun berkolerasi positif dengan skor totalnya maka dapat dikatakan bahwa alat pengukuran tersebut valid. 2. Peluang ralat(p) maksium 0,1 dalam uji satu sisi teknik korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: r
= koefisien korelasi korelasi Product Moment Pearson
N
= jumlah individu dalam sampel
X
= angka mentah untuk variabel X
Y
= angka mentah untuk variabel Y
37 Dengan kriteria pengujian: 1. Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan valid 2. Jika r hitung ≤ r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid (Kriyantono, 2012:175-177)
3.7.1.2 Uji Reliabilitas Menurut Bungin (2005: 96), reliabilitas alat ukur adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercayakan atau diandalkan. Sedangkan menurut Nugroho (2005: 72) menyatakan reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui pertanyaan yang diberikan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s alpha dengan pengambilan keputusan apabila nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari pada 0,60 maka variabel tersebut adalah reliabel (Priyatno, 2010: 97).
38 Koefisien reliabilitas
Kualifikasi
≤ 0.6
Tidak reliable
0.7<α ≤0.8
Reliable
0.8< α ≤0.9
Reliabilitas baik
α> 0.9
Reliabilitas sempurna Tabel 3.4 Alpha Cronbach Tabel Sumber: (Priyatno, 2010: 97)
3.7.1.3 Uji Normalitas Dalam penelitian ini penulis mengunakan program SPSS 17,00 untuk mengetahui normalitas data yang ada dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Menurut Sarwono (2010 : 96) uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data observasi apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas sangat penting karena merupakan syarat untuk melakukan analisis regresi, karena analisis regresi memperlukan data yang harus normal. Jika sig > 0,1 maka data tersebut dinyatakan normal.
39 3.7.2 Skala Likert Menurut Istijanto (2005: 88) Skala Likert meminta responden menunjukkan
tingkat
persetujuan
atau
ketidaksetujuannya
terhadap
serangkaian pertanyaan tentang suatu objek. Menurut Sugiyono (2008: 93), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial karena dalam skala Likert, jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi yang sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini, pengukuran respon responden menggunakan skala penilaian dengan teknik skala Likert. Skala Likert didesain untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan (Sumarni dan Wahyuni, 2006: 60). Peneliti menggunakan 5 point dalam rentang skala, yakni: Point Penilaian 1
Sangat tidak setuju
2
Tidak setuju
3
Ragu – ragu
4
Setuju
5
Sangat setuju
Tabel 3.5 Skala Likert Sumber : Sumarni dan Wahyuni, 2006: 60
40 3.7.3 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi merupakan pengukuran statistik kovarian untuk asosiasi antara dua variabel. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak tersebut apakah lebih kearah positif atau negatif. Koefisien korelasi dilambang sebagai r. “ + ” menunjukan korelasi positif, “ - “ menunjukkan korelasi negatif dan 0 menunjukkan tidak ada korelasi. Koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1 yang dijelaskan sebagai berikut (Sarwono 2010: 149) 1. Jika nilai korelasi koefisien (r) > 0, maka koefisien korelasi positif, yang arti searah : jika variabel pertama besar maka variabel kedua semakin besar juga. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y akan tinggi juga. 2. Jika nilai korelasi koefisien (r) < 0, maka korelasi negatif, yang artinya berlawanan arah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin kecil. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). 3. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut. 4. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 1, maka hubungan kedua variabel tersebut sempurna.
41 Penelitian ini mengunakan metode Pearson’s Product Moment yang dilambangkan dengan r. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 dan 1 (-1 ≤ r ≤1). Nilai hubungan yang didapat dari korelasi, menurut Sugiyono (2008: 216) yaitu :
0.00 – 0.199
Sangat Lemah
0.20 – 0.399
Lemah
0.40 – 0.599
Cukup Kuat
0.60 – 0.799
Kuat
0.80 – 1.000
Sangat Kuat
Tabel 3.6 : Nilai Hubungan Korelasi Sumber: (Sugiyono, 2008:216)
3.7.4 Koefisien Determinasi Sugiyono (2008:277) mengatakan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel X bebas terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam bentuk presentase, rumus yang dapat digunakan untuk menyatakannya: KD = r2 x 100 % Dimana KD adalah kofisien determinasi, dan R adalah koefisien korelasi Pearson.
42 3.7.5 Regresi Linear Sederhana Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel independent, yaitu Sales Promotion sehingga teknik analisa yang digunakan berupa regresi linear sederhana. Menurut (Simamora, 2004: 323) metode ini mengukur besarnya variabel independent terhadap variabel dependent dan memprediksi variabel dependent dengan menggunakan variabel independent. Maka persamaan yang dapat digambarkan adalah: Y = a + bx Y
= Subyek dalam variabel dependent yang diprediksikan
a
= Harga y bila x = 0 (harga konstan)
b
= Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel independent. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X
= Subyek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.
43 3.7.6 Uji Hipotesis Menurut Bungin (2005: 75) hipotesis dibentuk dari dua kata hypo dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis tersebut melalui penelitian. Uji Hipotesis digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Pada penelitian ini, penulis melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi α = 10% atau sebesar 0,1. Jika tingkat signifikansi < 0,1 , maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat / hipotesis Ho ditolak. Atau jika tingkat signifikansi > 0,1 , maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat / hipotesis Ho diterima (Priyatno, 2010:65).