BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Biaya 1.
Pengertian Biaya Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, seorang pimpinan perusahaan
tentunya
membutuhkan
informasi
yang
lengkap
tentang
perusahaannya, diantara informasi tersebut adalah informasi biaya. informasi ini sangat membantu manajemen untuk menetapkan sasaran laba perusahaan, mengevaluasi keefektifan rencana, menggunakan keberhasilan atau kegagalan, agar perusahaan tetap bergerak maju secara seimbang menuju tujuan yang telah ditargetkan. Menurut Mulyadi ( 2008 : 8 ) ” Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu ”. Menurut Carter Usry ( 2005 : 29 ) ”
Biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan, untuk
memperoleh manfaat. Dalam akuntasi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain ”
5
5
Menurut Karl E.Case & Ray C.Fair ( 2008 : 11 )Mengungkapkan bahwa : ” Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan barang dan jasa ” Dari ketiga pengertian biaya diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Biaya mempunyai tujuan tertentu b. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi c. Pengorbanan yang telah terjadi atau secara potensi terjadi d. Biaya diukur dalam satuan uang.
2. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi sangat memegang peran dalam pengambilan keputusan manajemen dan akuntansi biaya memainkan peran utama mulai dari penyajian informasi dalam rencana peluncuran produk baru sampai dengan mengevaluasi keberhasilan kampanye iklan terakhir Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa penulis Pengertian akuntansi biaya menurut Carter Usry ( 2008 : 36 ) Akuntansi Biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktifitas – aktifitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan- keputusan yang bersifat rutin dan strategis. Pengertian akuntansi biaya menurut Horngren ( 2009 : 3 ) adalah :
6
Akuntansi Biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau pemanfaatan sumber daya dalam suatu organisasi. Pengertian akuntansi biaya menurut Horngren, Datar, Foster ( 2009 : 6 )adalah : Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya Pembuatan dan penjualan produk dan jasa dengan cara – cara tertentu serta pernafsiran terhadapnya. Akuntansi Biaya mempunyai tiga tujuan pokok, sebagai berikut : a.
Penentuan Harga Pokok Produksi Untuk mencatat tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya – biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya – biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu atau biaya historis. Umumnya akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu, untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk penentuan harga pokok tunduk pada prinsip – prinsip akuntansi secara umum.
b.
Pengendalian Biaya Pengendalian Biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu-satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk 7
memantau apakah pengeluaran biaya sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. c.
Pengambilan keputusan khusus Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang, oleh karena itu informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi masa yang akan datang ( Future Costs ).informasi biaya ini tidak dicatat dalam akuntansi biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan.kareana keputusan khusus merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan, laporan akuntansi biaya untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen.
3.
Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya adalah proses pengelompokan atas seluruh elemen elemen biaya secara sistematis ke dalam golongan – golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi biaya yang lengkap bagi seorang pimpinan perusahaan dalam mengelola dan menjalankan fungsinya. Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Penggolongan biaya menurut Charles T.Horngren ( 2009 : 13 ) a. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan Biaya dapat digolongkan berdasarkan fungsi-fungsi dimana biaya 8
tersebut terjadi atau berhubungan. Adapun fungsi pokok yang terdapat didalam perusahaan manufaktur adalah fungsi produksi, administrasi, umum dan pemasaran. Dengan demikian biaya-biaya dalam perusahaan manufaktur dapat digolongan menjadi : 1)
Biaya Produksi Merupakan biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya tenaga kerja di bagi dua yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung biasanya disebut juga dengan istilah biaya utama ( prime cost ), sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya overhead pabrik biasanya disebut dengan istilah biaya konversi ( conversion cost ) yang merupakan biaya untuk mengkonversi ( mengubah ) dari bahan baku menjadi barang jadi.
2)
Biaya Pemasaran Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam hubungannya dengan usaha untuk memperoleh pesanan ( order getting ) dan memenuhi pesanan ( order filling ). Untuk memperoleh pesanan, perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya untuk menarik minat pembeli
dengan
cara
mengadakan
promosi
penjualan
biaya
pengepakan, biaya pembuatan faktur atau administrasi penjualan. 9
Sedangkan untuk memenuhi pesanan, perusahaan mengeluarkan biaya pengangkutan, biaya gaji untuk karyawan bagian- bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran dan biaya - biaya lainnya agar produk tersebut sampai ke tangan pembeli. 3)
Biaya Administrasi dan Umum Merupakan biaya – biaya untuk mengkordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya administrasi dan umum adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, bagian hubungan masyarakat, biaya pemeriksaaan akuntan, biaya photocopy dan sebagainya.
b. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluarannya Penggolongan biaya yang paling sederhana adalah penggolongan atas dasar objek pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Biaya untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi, jika digolongkan atas dasar objek pengeluaran dapat dibagi atas tiga dasar golongan besar yaitu : 1)
Biaya bahan baku langsung
2)
Biaya tenaga kerja langsung
3)
Biaya overhead pabrik( Factory Overhead Expenses )
c. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya Dengan SesuatuYang dibiayai
10
Dalam hal ini biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan menjadi : 1)
Biaya langsung ( direct cost )
2)
Biayatidaklangsung ( indirect cost ) Dalamhubungannyadenganproduk, biayaproduksidibagimenjadiduayaitubiayaproduksilangsungdanbiayap roduksitidaklangsung.Dalam hubungannya dengan departemen, biaya dibagi menjadi dua golongan yaitu biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen.
d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas. Dalam hal ini biaya dapat digolongkan menjadi : 1)
Biaya Variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan contohnya : biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
2)
Biaya Semi Variabel yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan, biaya variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3)
Biaya tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu contohnya : gaji direktur produksi
e. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya – biaya dapat dibagi 11
menjadi dua yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Pengeluaran modal ( capital expenditure ) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi dimana satu periode akuntansi adalah satu tahun kalender. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai cost aktiva, dan dibebankan pada tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara depresiasi, diamortisasi atau dideplesi. Pengeluaran pendapatan ( revenue expenditures ) adalah biaya yang harus mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contohnya : pengeluaran pendapatan antara lain biaya iklan, biaya telpon dan biaya tenaga kerja.
Penggolongan Biaya menurut Elvy ( 2011 : 40 ) dibagi atas : a. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk Proses klasifikasi biaya dan beban dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. 1) Biaya Manufaktur disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik Dan biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen Biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, keduanya Disebut biaya utama ( Prime Cost ). Tenaga kerja langsung dan Overhead pabrik keduanya disebut biaya konversi. 12
a) Bahan Baku Langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. b) Tenaga Kerja Langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. c)
Overhead Pabrik juga disebut overhead
manufaktur, beban
manufaktur, atau beban pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu.overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. b. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi Beberapa jenis biaya berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relatif konstan dalam jumlah. 1)
Biaya Variabel menunjukan jumlah perunit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan, berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan, dapat dibebankan ke departemen operasi operasi dengan cukup mudah dan akurat. Serta dapat dikendalikan oleh supervisor pada tingkat operasi tertentu.
2)
Biaya Tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang 13
relevan,
biaya
tetap
perunit
semakin
kecil
seiring
dengan
meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan, serta tanggung jawab pengendalian untuk biaya tetap biasanya berada pada tingkat manajemen menengah atau manajemen eksekutif dibandingkan dengan supervisor operasi. 3)
Biaya Semi variabel adalah beberapa jenis biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel. sebagian biaya semivariabel jumlahnya tetap dalam rentang keluaran dan sebagian lainnya bervariasi sebanding dengan perubahan jumlah keluaran.
c. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Departemen Produksi atau Segmen Lain Jika suatu biaya dapat ditelusuri ke suatu departemen dimana biaya tersebut berasal, maka biaya tersebut disebut sebagai biaya langsung departemen dan jika suatu biaya digunakan bersama oleh berapa departemen yang memperoleh manfaat dari biaya tersebut, maka biaya itu disebut sebagai biaya tidak langsung departemen. dalam sistem klasifikasi biaya ini, departemen adalah obyek biayanya. 1)
Biaya Bersama ( Common Cost ) adalah termasuk jenis biaya tidak langsung, biasanya biaya ini ada di organisasi dengan banyak departemen
atau
segmen,tingkat
segmentasi
meningkatkan
kecenderungan semakin banyak biaya menjadi biaya bersama.
14
2)
Biaya Gabungan ( Joint Cost ) termasuk jenis biaya tidak langsung dan terjadi ketika biaya produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari.
d. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Periode Akuntansi Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai 1)
Pengeluaran Modal ( Capital Expenditure ) pengeluaran ini ditujukan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva
2)
Pengeluaran Pendapatan ( Revenue Expenditure ) pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.
e. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Suatu Keputusan, Tindakan atau Evaluasi Ketika suatu pilihan harus dibuat diantara tindakan – tindakan atau alternatif – alternatif yang mungkin dilakukan adalah penting untuk mengidentifikasikan biaya yang relevan terhadap pilihan tersebut 1)
Biaya Diferensial adalah salah satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak alternatif dan biasanya disebut sebagai biaya marginal atau biaya inkrumental dan bila biaya ini
15
terjadi pada satu alternatif tertentu diambil maka biaya disebut sebagai biaya tunai. 2)
Biaya Tertanam ( Sunk Cost ) adalah suatu biaya yang telah terjadi dan oleh karena itu tidak relevan terhadap pengambilan keputusan.
3)
Biaya Oportunitas adalah sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang mungkin hilang bila alternatif tertentu diambil.
Penggolongan Biaya menurut Blocher et al ( 2007 : 104 ) dibagi atas : Konsep biaya yang berhubungan dengan setiap fungsi manajemen a. Penggerak Biaya ( Cost Driver ) adalah faktor yang memberi dampak pada peubahan tingkat biaya total dan untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan kepemipinan biaya manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang paling penting. b. Tempat penampungan Biaya ( Cost Pools ) adalah biaya yang dikumpulkan ke dalam kelompok – kelompok tertentu, dan juga banyak cara yang dapat digunakan untuk mendefinisikan tempat penampungan biaya. c. Obyek Biaya ( Cost Object ) adalah berbagai produk, jasa atau unit organisasi dimana biaya dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Pembebanan biaya ( Cost Assignment ) merupakan proses pembebanan biaya biaya kedalam tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke obyek biaya. a. Biaya Langsung ( Direct Cost ) dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung ke tempat penmapungan biaya atau obyek biaya. 16
b Biaya tidak langsung ( Indirect Cost ) Adalah tidak ada cara yang mudah dan ekonomis untuk menelusuri biaya ini dari biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke obyek biaya. Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan obyek biaya disebut dengan alokasi biaya ( Cost Allocation ) yaitu sutu bentuk pembebanan dimana penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga dipakai penggerak biaya dan penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dasar alokasi ( allocation base ) a. Biaya Bahan Baku Langsung Adalah biaya bahan baku pada produk atau obyek biaya lainnya dikurangi diskon pembelian tetapi ditambah beban transportasi dan biasanya juga termasuk penyisihan yang wajar untu unit barang sisa dan cacat. b. Biaya Bahan Baku tidak langsung Biaya dari bahan baku yang digunakan dalam produksi tetapi bukan bagian dari produk yang sudah jadi. c. Biaya Tenaga Kerja Langsung Meliputi tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak produktif yang normal dan tidak dapat dihindari. d. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Mempunyai peran sebagai pendukung proses produksi
17
e. Biaya Tidak Langsung Lainnya Semua biaya tidak langsung, bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya tidak langsung lainnya biasanya digabung ke dalam satu tempat penampungan yang disebut Overhead. biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ladang kala digabungan disebut biaya utama ( Prime Costs ) dan biaya tenaga kerja langsung dan overhead disebut biaya konversi ( Conversion Cost )
Jenis – Jenis Penggerak biaya a. Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas Ditentukan dengan menggunakan analisis aktivitas yaitu deskripsi terinci dari aktivitas – aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan. Deskripsi tersebut meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan produk atau penyediaan jasa. b. Penggerak Biaya berdasarkan Volume Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Dan total biaya untuk biaya berdasarkan volume mepunyai hubungan yang tidak linear dengan penggerak biaya yang berdasarkan volume yaitu jumlah unit output produk atau jasa. 1)
Biaya Tetap Adalah bagian dari biaya total yang tidak berubah meskipun jumlah penggerak biaya berubah dalam rentang yang relevan. 18
2)
Biaya Variabel Adalah perubahan pada biya total yang dihubungkan dengan tiap perubahan pada jumlah ( volume ) output.
3)
Biaya Campuran Digunakan untuk mengacu pada biaya total yang mencakup komponen biaya tetap maupun variabel seperti yang dicontohkan.
4)
Biaya Bertahap Jika biaya tersebut berubah sehubungan dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap, biaya bertahap merupakan karaktersitik dari tugas-tugas yang bersifat klerikal tertentu.
5)
Biaya Perunit Adalah biaya produksi total dibagi jumlah unit output konsep ini berguna dalam menetapkan harga dan mengevaluasi produktivitas produk tetapi bisa menimbulkan sumber interprestasi Atau pemahaman yang keliru.
6)
Biaya Marginal Digunakan untuk menjelaskan biaya tambahan yang terjadi ketika setiap penggerak biaya bertambah sebanyak satu unit, dengan asumsi biaya bersifat linear pada rentang yang relevan, konsep biaya marginal serupa dengan konsep variabel perunit. 19
c.
Penggerak biaya berdasarkan struktur dan pelaksanaan 1)
Penggerak biaya berdasarkan struktur adalah bersifat strategis karena meliputi rencana dan keputusan yang mempunyai dampak jangka panjang
2)
Penggerak biaya berdasarkan pelaksanaan adalah faktor – faktor yang dapat diatur perusahaan dalam pembuatan keputusan operasional jangka pendek dalam menurunkan biaya.
Konsep Biaya Untuk perhitungan Biaya produk dan jasa a. Akuntansi Biaya untuk Produk dan Jasa 1)
Biaya Produk Biaya produk, mulai dari desain dan produksi sampai dengan penjualan dan pelayanan dengan kata lain dari aktiva pada neraca sampai menjadi beban pada laporan laba rugi.
2)
Biaya Periodik Semua pengeluaran lainnya untuk mengeloala perusahaan dan menjual produk dibebankan pada periode pada saat terjadinya.
Konsep Biaya Untuk Perencanaan dan pembuatan keputusan Untuk membantu perencanaan dan pembuatan keputusan manajemen, akuntan manajemen menyediakan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat pada biaya yang semestinya
20
a. Biaya Relevan Memiliki ciri khas yaitu berbeda untuk setiap pilihan keputusan dan akan terjadi di masa datang, jika suatu biaya sama untuk setiap pilihan maka memasukkannya ke dalam keputusan hanya membuang waktu dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan –kesalahan yang sederhana. b. Biaya Diferensial Biaya yang berbeda untuk setiap pilihan keputusan dan oleh karena itu relevan menjadi pilihan bagi pengambil keputusan. c. Biaya Kesempatan Merupakan manfaat yang hilang karena memilih satu pilihan sehingga melepaskan manfaat dari pilihan lainnya. d. Sunk Cost Biaya yang selama ini telah terjadi atau menjadi komitmen di masa lalu sehingga tidak relevan untuk pembuatan keputusan karena pembuat keputusan tidak lagi memilki kebijakan terhadap biaya tersebut. Konsep Biaya untuk pengendalian manajemen dan operasional a. Kemampuan untuk melakukan pengendalian Suatu biaya dikatakan dapat dicontrol jika manajer atau karyawan memiliki keleluasaan dalam menentukan terjadinya biaya tersebut atau dapat mempengaruhi jumlahnya secara signifikan dalam periode waktu tertentu yang biasanya pendek. b. Dampak Preferensi risiko terhadap motivasi dan pembuatan keputusan 21
Preferensi risiko adalah menggambarkan cara setiap individu melihat pilihan keputusan secara berbeda karena mereka memberikan bobot yang berbeda terhadap hasil yang pasti dengan yang tidak pasti.
Pengertian Umum Biaya Produksi Biaya Produksi merupakan biaya - biaya yang telah terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk siap dijual, dan dibagi menjadi dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Terdapat pengertian biaya produksi yang dikemukakan oleh beberapa penulis. Pengertian biaya menurut Elvy ( 2011 : 45 ) Biaya Produksi adalah ” biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa ” Biaya non produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi dalam menyiapkan laporan laba rugi, biaya – biaya tersebut dipisahkan karena biaya produksi dianggap sebagai biaya produk sedangkan biaya penjualan dan administrasi dianggap sebagai ujian dari periode tersebut, oleh karena itu biaya produksi yang melekat pada produk yang dijual diakui sebagai beban ( biaya penjualan ) pada laporan laba rugi, biaya produksi yang melekat pada produk yang tidak dijual dilaporkan sebagai persediaan pada neraca.beban penjualan dan administrasi dianggap sebgai biaya periode dan
22
harus dikurangkan setiap periode sebagai beban, tidak satupun biaya ini ini yang akan muncul pada neraca. Sedangkan menurut Elvy ( 2011 : 40 )biaya produksi disebut juga ” Biaya Manufaktur atau Biaya pabrik biasanya adalah jumlah dari ketiga elemen biaya : biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead pabrik ”. ” Biaya Produksi meliputi Biaya yang terdiri dari biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk sampai produk siap dijual ” ( Blocher 2011 : 87 ) ” Rudianto ( 2010 : 14 ) mendefinisikan Biaya Produksi sebagai ” biaya – biya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual ”.
B. Harga Pokok Produksi Pada umumnya, sebagian besar perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa masih menghadapi persoalan dalam penentuan harga pokok produksi. Penentuan harga pokok produksi memegang peranan penting dalam perusahaan industri. Salah satu kegunaan harga pokok produksi adalah untuk menentukan besarnya nominal harga jual. Dari perhitungan harga pokok produksi, pihak pemimpin akan mengetahui dengan jelas pengorbanan apa yang telah dilakukan untuk menghasilkan suatu produk.
23
Menurut Kusnadi, Lukman Syamsudin, Kertahadi ( 2010 : 421 – 422 ) : ” Harga pokok produksi yaitu sama dengan beban langsung, upah langsung dan overhead pabrik yang telah dibebankan didalam proses produksi ( dengan asumsi tidak ada persediaan akhir dan awal ) ”. Menurut Harnanto ( 2012 : 204 ) Menyatakan sebagai berikut : ” Harga pokok produksi dapat menggambarkan tinggi rendahnya imbalan yang didapat oleh produsen terhadap biaya-biaya yang telah dikoordinasi untuk memproduksi sebuah barang ”. Sedangkan menurut Harnanto ( 2012 : 295 ) Harga pokok produksi adalah biaya yang telah diselesaikan selama satu periode yang bisa juga disebut harga pokok produksi barang selesai ( cost of goods manufactured ). Harga pokok terdiri dari biaya pabrik tambahan dengan persediaan dalam proses awal periode dikurangi barang dalam proses akhir.” Pendapat Abdul Halim ( 2010 : 18 ) : Harga pokok produksi merupakan perhitungan dari proses akuntansi biaya dalam memproduksi suatu produk atau jasa yang dapat dilakukan dengan dua alternative metode yaitu metode harga pokok penuh ( Full costing ) dan metode harga pokok langsung ( Direct costing ) dimana kedua metode tersebut digunakan sesuai dengan tujuan masing-masing manajemen yang memerlukan data harga pokok produksi tersebut ”.
24
Menurut WIT dan Erhans aggawirga ( 2012 : 53 ) : “ Harga pokok produksi adalah harga beli barang ditambah semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut “. Menurut Simangunsong ( 2010 : 1 ) : “ Harga pokok produksi adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan uang yang telah terjadi untuk memperoleh aktiva atau secara tidak langsung untuk memperoleh penghasilan “. Berdasarkan uraiaan diatas dapat disimpulkan harga pokok produksi meliputi semua unsur yang digunakan untuk menghasilkan atau memproduksi suatu produk. Unsur – unsur harga pokok produksi disebut juga biaya pabrikasi yang didalamnya terdapat tiga unsur yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
C. Pengertian Biaya Produksi Menurut Vincent Gaspersz ( 2012 : 1 ) : “
Yaknibiaya-biaya
yang
berhubunganlangsungdenganproduksidarisuatuprodukdanakandipertemukan (dimatchkan) denganpenghasilan (revenue) di periodemanaprodukitu di jual “. Menurut Karl E.Case & Ray C.Fair (2008:14): “ Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual “.
25
Amin Widjaya Tunggal, (2009:1): “merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik “.
Dari beberapapengertian di atas, dapatdisimpulkanbahwabiayaproduksiadalahbiayabiaya
yang
digunakandalam
proses
biayatenagakerjalangsungdanbiaya
produksimeliputibiaya overhead
bahanbaku,
pabrik
jumlahnyalebihbesardibandingkandenganjenisbiaya
yang lain.
C. Sistem Harga Pokok Standar 1.
Pengertian Harga Pokok Standar Menurut Supriyono ( 2010 : 70 ), yang dimaksud dengan sistem Harga Pokok Standar adalah : ” Salah satu sistem harga pokok yang ditentukan dimuka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu ” Sedangkan menurut Mulyadi ( 2005 : 387 ), menjelaskan definisi Biaya Standar yaitu sebagai berikut : ” Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk 26
membuat satu satuan produk atau jasa untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor faktor tertentu lainnya ”. Kata-kata biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan dimuka merupakan pedoman didalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar, maka yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi – asumsi yang mendasari penetuannya tidak berubah. Pemakaian sistem harga pokok standar memberi manfaat kepada perusahaan untuk : a. Perencanaan kegiatan perusahahan dengan efisiensi, ekonomis dan teliti. b. Koordinasi antar bagian didalam organisasi perusahaan yang berhubungan dengan standar tersebut. c. pengambilan keputusan bagi manajemen misalnya : keputusan penentuan harga jual produk, menolak atau menerima pesanan khusus, membeli atau membuat sendiri bagian produk, rencana penambahan produk baru, rencana perubahan bentuk produk dan sebagainnya. d. Pengendalian biaya dan menilai prestasi pelaksanaan dengan baik. e. Memungkinkan diterapkannya ” prinsip pengecualian ” yaitu menitikberatkan perhatian pada hal –hal yang menyimpang dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. f. Penentuan insentif kepada personel agar mendorong karyawan untuk 27
berprestasi. g. Mengurangi waktu, tenaga dan biaya administrasi.
Prosedur Penentuan Biaya Standar Prosedur penentuan biaya standar dibagi kedalam tiga bagian yaitu : biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. a. Biaya bahan baku standar Bahan baku standar terdiri dari : 1 ) Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah pengeluaran fisik tertentu atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar 2 ) Harga persatuan masukan fisik tersebut, atau disebut dengan harga standar. Biaya bahan baku standar adalah kuantitas standar bahan baku dikalikan dengan harga standar bahan baku. Penentuan kualitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi auatu produk, baik mengenai ukuran, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan yang akan berisi spesifikasi dan jumlah biaya tiap-tiap jenis bahan baku yang akan diolah menjadi produk jadi. Kuantitas standar produk bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan : a ) Menghitung rata- rata pemakaiaan bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu. 28
b ) Menghitung rata-rata pemakaiaan bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan paling buruk di masa lalu. c ) Menghitung rata-rata pemakaiaan bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik. Harga standar bahan baku pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok, katalog, atau informasi yang sejenis dan informasi lainnya yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga –harga tersebut di masa depan. Jika biaya angkut biaya pengurusan bahan baku yang lain dibebankan kepada bahan baku, maka harga standar tersebut juga harus memperhitungkan biaya-biaya tersebut. Begitu juga potongan pembelian yang diperkirakan akan diperoleh dari pemasok harus dikurangi dari harga beli bruto dalam penentuan harga standar. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa : 1 ) Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun. 2 ) Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar. 3 ) Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam Jangka panjang. Harga yang akan dipilih, sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan tujuan penggunaan harga standar tersebut. Jika fluktuasi harga cenderung berulang kali terjadi dan tidak dapat dipastikan mempunyai kencederungan turun naik, maka harga normal yang tepat untuk 29
situasi seperti ini. Dilain pihak, jika arah perubahan harga dimasa datang dapat diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode dimana biaya standar tersebut akan dipakai. b. Biaya Tenaga Kerja Standar Biaya tenaga kerja standar terdiri dari jam tenaga kerja standar dikalikan dengan tarif upah standar. Syarat mutlak berlakunya jam kerja standar : 1. Tata letak pabrik ( plant layout ) yang efisiensi dengan peralatan yang modern sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimumdengan biaya yang minimum. 2. Pengembangan dispatching
staf
agar
perencanaan aliran
produksi,
produksi
tanpa
routing,
scheduling
dan
terjadi
penundaan
dan
kesimpangsiuran. 3. Pembelian bahan baku yang direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan oleh produksi. 4. Standarisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja dengan instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah kondisi yang paling baik. Jam Kerja Standar dapat ditentukan dengan cara : a ) Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok periode yang lalu. 30
b) Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal. c) Menyediakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan. d) Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk. Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaaan kerja yang tidak bisa dihindari misalnya : menunggu bahan baku, reparasi dan pemeliharaan mesin, dan faktor – faktor kelelahan kerja. Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar: 1.
Perjanjian dengan organisasi karyawan.
2.
Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarif upah Standar adalah : rata –rata hitung, rata – rata tertimbang atau median dari upah karyawan di masa lalu.
3.
Perhitungan tarif upah dalam kegiatan operasi di normal.
c. Biaya Overhead Pabrik Standar Biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk didasarkan pada tarif yang ditentukan dimuka. Tarif overhead pabrik standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan jumlah kapasitas normal.
31
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilakukan dengan melalui tiga tahap yaitu : a. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik. Dalam penyusunan anggaran biaya overhead pabrik harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran biaya overhead pabik : kapasitas praktis, kapasitas normal dan kapasitas sesungguhnya yang diharapkan. Penentuan kapasitas praktis dan normal dapat dilakukan dengan lebih dulu menentukan kapasitas teoritis, yaitu volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh pabrik. b. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk. Ada berbagai dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk yaitu : satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar pembebanan yang dipakai adalah : 1 ) Harus diperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi. 2 ) Harus diperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan eratnya hubungan sifat-sifat tersebut dengan dasar perbedaan yang akan diakui. 3 ) Menghitung tarif biaya overhead pabrik. 32
3.
Jenis –Jenis standar Rudianto ( 2012 : 423 ) Standar dapat digolongan atas dasar tingkat ketaatan atau kelonggaran sebagai berikut : a. Standar Teoritis Standar teoritis dapat disebut juga dengan standar ideal, yaitu standar yang ideal yang dalam pelaksanaannya sulit dicapai. Asumsi yang mendasari Standar teoritis ini adalah bahwa standar merupakan tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksana. Kebaikan Standar teoritis adalah standar tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi pelaksanaan yang sempurna dapat dicapai oleh orang atau mesin, jarang dapat dicapai sehingga standar ini sering menimbulkan frustasi. Jenis standar ini sekarang jarang sekali diapakai. b. Rata- Rata Biaya Waktu Yang Lalu. Standar ini cenderung standar yang longgar sifatnya. Rata-rata biaya waktu yang lalu dapat mengandung biaya-biaya yang tidak efisien. Yang seharusnya tidak dimasukan sebagai unsur biaya standar. Tetapi standar ini kadang –kadang berguna pada saat permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya standar dan secara berangsur-angsur diganti dengan biaya yang benar-benar menunjukan efisiensi. c. Standar Normal Standar normal didasarkan atas taksiaran biaya dimasa yang
33
akan datang dibawah asumsi keaddan ekonomi dan kegiatan normal. kenyataan standar normal didasarkan pada rata-rata biaya masa lalu, yang disesuaikan dengan taksiran keadaan biaya dimasa yang kan datang. Standar normal berguna bagi manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka panjang. Standar normal tidak begitu bermanfaat ditinjau dari sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan keputusan jangka pendek. d. Pelaksanaan Terbaik Yang Dapat Dicapai. Standar jenis banyak digunakan dan merupakan kriteria yang paling baik untuk menilai suatu pelaksanaan. Standar ini didasrkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapt dihindari terjadinya.
D. Analisa Varians Biaya Produksi Horngren ( 2006 : 264 ) mengemukakan definisi varians sebagai berikut ” Varians adalah perbedaan antara jumlah berdasarkan hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan yakni jumlah aktual dan jumlah yang diperkirakan berdasarkan anggaran ” Varians membantu para manajer dalam perencanaan dan pembuatan kebijakan pengendalian, informasi varians digunakan untuk mengalokasikan pekerjaan mereka, dimana biasanya memberikan lebih banyak perhatian ke hal – hal yang memiliki varians dalam jumlah besar. sebagai contoh, misalkan biaya – biaya aktual yang berkaitan dengan produk sisa dan produk yang dikerjakan 34
ulang, jumlah melebihi anggarannya.varians yang terjadi ini akan menuntun manajer mencari penyebab dan mengambil tindakan –tindakan kotrektif dini untuk memastikan bahwa operasi dimasa mendatang menghasilkan lebih sedikit produk sisa dan produk yang membutuhkan pengerjaan ulang. Sedangkan menurut Bastian bustami dan Nurlaela ( 2006 : 80 ) ” Varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan.” Varians tersebut menyangkut untuk ketiga elemen biaya produksi yaitu : 1. Varians Bahan Baku ” Adalah selisih bahan baku aktual dengan bahan baku berdasarkan standar yang diperkirakan ” dalam varians bahan baku dapat dianalisis menjadi. Rumus : MPV = ( AP – SP ) AQ
Dimana : AP
: Harga Bahan Aktual
SP
: Harga Bahan Standar
AQ
: Kuantitas aktual Beban
Kemungkinan Penyebab terjadinya varians harga bahan baku tidak menguntungkan : a. Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam
35
b. Jauhnya pemasok sehingga tingginya biaya angkut yang dibebani pada Perusahaan c. Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok d. Pembelian yang kurang ekonomis e. Gagalnya negosiasi harga yang ditawarkan pemasok 2.
Varians penggunaan bahan ” adalah selisih antara kuantitas aktual yang digunakan untuk produksi Dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang ditetapkan menggunakan harga beli bahan baku standar ” Rumus : MUV = ( AQ - SQ ) SP
Dimana : AQ
: Kuantitas Bahan Aktual
SQ
: Kuantitas Bahan Standar
SP
: Harga Bahan Standar
Kemungkinan Penyebab terjadinya varians tidak menguntungkan : a Kehilangan bahan baku saat pada tahap awal proses b Pemborosan selama pemrosesan c Terjadi kerusakan pada bahan dan sisa bahan berlebihan d Penambahan spesifikasi produk yang belum disesuaikan dengan standar
36
e Penggantian bahan baku dari standar yang ditetapkan. 3.
Varians Tenaga Kerja ” Adalah selisih biaya tenaga kerja aktual dengan biaya tenaga kerja berdasarkan standar yang diperkenankan ”.dalam varians tenaga kerja ada dua variabel yang dikembangkan : a.
Varians Tarif Tenaga Kerja adalah selisih tarif biaya tenaga kerja aktual dengan tarif biaya tenaga kerja yang diperkenankan menggunakan jam kerja standar Rumus : LRV = ( AR – SR ) AH
Dimana : AR
: Tarif Tenaga Kerja Aktual
SR
: Tarif Tenaga Kerja Standar
AH
: Jam Kerja Aktual
Kemungkinan
Penyebab
terjadinya
varians
tenaga
kerja
tidak
menguntungkan : 1) Terjadinya perubahan tarif yang belum disesuaikan dengan standar 2) Penggunaan tenaga kerja dengan klasifikasi unit / upah yang berbeda dari yang ditetapkan ketika penyiapan standar untuk pekerjaan 3 ) Penggunaan kelompok pekerja dengan penetapan tarif / upah
37
yang berbeda yang mengakibatkan sulitnya diantisipasi kalau terjadi di perusahaan. b ) Varians Efisiensi Tenaga Kerja ” Adalah selisih Jam kerja aktual dengan Jam kerja standar yang diperkenankan menggunakan tarif tenaga kerja standar ” Rumus : LEV = ( AH – SH ) SR
Dimana : AH
: Jam Kerja Aktual
SH
: Jam Kerja Standar
SR
: Tarif Tenaga Kerja Standar
Kemungkinan Penyebab terjadinya varians Efisiensi Tenaga Kerja tidak menguntungkan : 1) Tenaga Kerja bekerja kurang efisien 2) Kurang terlatihnya tenaga kerja 3 ) Terjadinya perubahan urutan kerja 4 ) Peralatan kurang efisien 5 ) Kerusakan Mesin 6 ) Penggunaan bahan yang tidak sesuai standar ditetapkan. 4.
Varians Overhead Pabrik
38
” Adalah selisih biaya overhead pabrik aktual dengan biaya overhead pabrik berdasarkan standar yang diperkenankan” dalam menganalisis biaya overhead pabrik ini dapat dilakukan dengan. a. Metode Dua Varians 1 ) Varians Terkendali ” adalah varians antara biaya overhead pabrik aktual dengan total anggaran fleksibel pada aktivitas standar yang diperbolehkan”. Rumus : ( BOP aktual ) – ( BOP tetap aktivitas normal + BOP variabel Aktivitas standar )
2 ) Varians Volume adalah varians antara anggaran fleksibel pada aktivitas standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk.varians ini merupakan mengindentifikasikan aktivitas yang tersedia tdak digunakan secara efisien. Rumus ( Anggaran Fleksibel Aktivitas Standar ) – ( Aktivitas Standar X Tarif Total )
39
b. Metode Tiga Varians Metode ini memperhitungkan varians pengeluaran, varians kapasitas menganggur dan varians efisiensi. 1 ) Varians Pengeluaran ” Adalah varians biaya overhead pabrik aktual dengan jumlah anggaran fleksibel yang disesuaikan dengan aktivitas aktual yang diperkenankan” Rumus : ( BOP aktual ) – ( BOP tetap aktivitas normal + BOP variabel Aktivitas aktual )
Atau BOP aktual
xxx
Anggaran Fleksibel Aktivitas aktual : BOP tetap
= Aktivitas Normal x Tarif tetap
xxx
BOP variabel
=Aktivitas Aktual x Tarif Variabel
xxx ( xxx )
Varians Pengeluaran
xxx
2 ) Varians Kapasitas Menganggur Adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan
40
pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produksi pada kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar. Rumus : Jumlah anggaran berdasarkan jam kerja aktual
xxx
Jam kerja aktual x tarif overhead pabrik
(xxx)
Varians kapasitas menganggur
xxx
3 ) Varians Efisiensi adalah
varians
biaya
overhead
pabrik
variabel
dengan
membandingkan overhead pabrik variabel menggunakan aktivitas aktual dengan overhead pabrik menggunakan aktivitas standar. Varians ini mencerminkan pemakaiaan yang efisien dan tidak efisien untuk dijadikan dasar oleh perusahaan dalam membebankan biaya overhead pabrik. Rumus : Jam kerja aktual x tarif overhead standar
xxx
Overhead pabrik standar yg dibebankan ke produksi
(xxx)
( Jam kerja standar x total tarif overhead ) Varians efisiensi ( F / UF )
xxx
41
c. Metode Empat varians Metode Empat varians merupakan perluasan dari metode tiga varians. Metode ini memisahkan varians efisiensi menjadi varians efisiensi variabel dan varians efisiensi tetap. 1 ) Varians efisiensi variabel Jam kerja aktual x tarif overhead variabel Jam kerja standar x tarif overhead variabel
xxx (xxx)
Varians efisiensi variabel ( F / UF )
xxx
2 ) Varians efisiensi tetap Jam kerja aktual x tarif overhead tetap Jam kerja standar x tarif overhead tetap Varians efisiensi tetap ( F / UF )
xxx ( xxx ) xxx
F. Efisiensi Dalam Hubungannya Dengan Proses Produksi. Perusahaan – Perusahaan besar ataupun Perusahaan – Perusahaan kecil yang merupakan profit oriented, bertujuan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin, banyak cara yang dapat diambil yaitu dengan meningkatkan nilai penjualan sebesar – besarnya dan mengendalikan biaya seminimal mungkin, salah satu cara untuk mengendalikannya adalah dengan adanya efisiensi biaya. Dalam pengertian efisiensi tidak dapat dipisahkan dari pengertian efektifitas. Ada yang mengatakan efisiensi dengan istilah melakukan sesuatu dengan benar dan efektifitas dengan istilah melakukan sesuatu dengan benar. 42
Maka dapat dikatakan bahwa efisiensi harus ditinjau dengan efektifitas dalam pencapaian tujuan perusahaan, begitu juga sebaliknya. Menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan ( 2005 : 174 ) ” Efisiensi adalah rasio output terhadap input atau jumlah output per unit input ” Pusat tanggung jawab A lebih efisien daripada pusat tanggung jawab B (1) Jika menggunakan jumlah sumber daya yang lebih sedikit daripada pusat tanggung jawab B, namun memproduksi jumlah output yang sama atau (2) menggunakan jumlah sumber daya yang sama namun memproduksi jumlah output yang lebih besar. Dalam banyak pusat tanggung jawab , efisiensi diukur dengan cara membandingkan
biaya
aktual
dengasn
standar,
dimana
:
1. Penyimpangan dianggap menguntungkan apabila biaya aktual lebih kecil daripada biaya standar 2. Dan jika biaya aktual lebih besar daripada biaya standar penyimpangannya adalah tidak menguntungkan. Atau : Standar > Aktual : Favourable ( Efisiensi ) Standar < Aktual : UnFavourable ( InEfisiensi ) Standar = Aktual : Ideal
43
Dibandingkan dengan efisien yang ditentukan oleh hubungan antara input dan output, efektifitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut. Efisien dan efektifitas berkaitan satu sama lain yaitu dengan setiap pusat tanggung jawab harus efektif dan efisien, dimana organisasi harus mencapai tujuannya dengan cara yang optimal.suatu pusat tanggung jawab yang menjalankan tugasnya dengan konsumsi terendah atas sumber daya mungkin akan efisien, tetapi jika output yang dihasilkannya gagal dalam memberikan kontribusi yang memadai pada pencapaian cita –cita organisasi maka pusat tanggung jawab tersebut tidalah efektif. Dari pengertian diatas dapa diambil kesimpulan bahwa efisiensi adalah ukuran relatif yang dinyatakan sebagai rasio input terhadap output
yang
dilakukan dengan benar. Maksudnya ialah dapat menghasilkan kuantitas output dari jumlah output yang tersedia.
G.
Penyimpangan dari standar ( variances ) Pada kenyataan jarang sekali pengeluaran biaya produksi sesungguhnya sama dengan standar. Pada umumnya ada perbedaan antara biaya menurut standar dengan pelaksanaan, perbedaan itu disebut selisih ( variances ). Standar merupakan tolak ukur, sehingga apabila biaya yang 44
dikeluarkan sesungguhnya lebih besar dari tolak ukur dianggap ”tidak menguntungkan” dan sebaliknya pengeluaran sesungguhnya lebih kecil dari standar dianggap ”menguntungkan”. Ada beberapa selisih yang terjadi pada unsur-unsur biaya produksi : 1.
Selisih bahan baku Selisih bahan baku merupakan perbedaaan antara biaya bahan baku menurut standar dengan biaya baku sesungguhnya yang dikeluarkan.
2.
Selisih upah langsung Selisih upah langsung adalah perbedaan antara upah langsung standar dengan upah langsung yang dibayarkan sesungguhnya.
3.
Selisih overhead pabrik Selisih overhead pabrik adalah perbedaan antara overhead pabrik sesungguhnya yang dikeluarkan dengan overhead pabrik menurut standar untuk membuat produk.
H. Biaya Aktual dan anggaran ” Biaya aktual ( aktual cost ) adalah biaya yang terjadi untuk dibedakan dari biaya yang dianggarkan atau biaya yang diperkirakan.” ( Horngren, 2006 : 34 )
45
Biaya aktual merupakan biaya – biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dalam memproduksi barang atau jasa.perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti mengeluarkan biaya –biaya untuk membiayai usaha tersebut. Biaya aktual diusahakan tidak terlalu menyimpang dari apa yang telah dianggarkan sebelumnya, oleh karena itu perusahaan harus berhati – hati dalam setiap melakukan pengeluaran biaya – biaya yang mendukung proses produksinya. Satu alat perencanaan yang paling populer adalah anggaran ( budget ) ” anggaran adalah gambaran kuantitatif rencana tindakan yang diusulkan manajemen dan merupakan alat untuk mengkoordinasi apa yang harus dilakukan dalam implementasi rencana tersebut ” ( Horngren, 2006 : 7 ) Sedangkan menurut Bastian Bustami & Nurlaela ( 2006 : 1 ) ” anggaran adalah pernyataan – pernyataan dalam kuantitas yang dinyatakan secara formal, disusun secara sistematis, dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang”. Definisi anggaran menurut Blocher ( 2000 : 350 ) merupakan ” rencana kuantitatif terhadap operasi organisasi yang mengklasifikasikan sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan dalam rangka pencapaiaan tujuan organisasi dalam suatu periode anggaran ” Hansen & Mowen ( 2001 : 767 ) mengemukakan definisi anggaran sebagai berikut : ” Anggaran merupakan ukuran keseluruhan dari kinerja, mereka
46
mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total yang harus dijalani sebuah organisasi agar apa yang direncanakan dapat terwujud”. Anggaran Menurut Carter Usry ( 2004 : 13 ) adalah ” pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen ”. Seluruh tingkatan manajemen sebaiknya terikat dalam membuatnya, anggaran yang dapat dilaksanakan meningkatkan koordinasi dari pekerja, klasifikasi kebijakan dan kristalisasi rencana. Anggaran tersebut juga merupakan kecocokan internal dan kebulatan suara atau tujuan diantara manajer dan pekerja yang lebih besar. Dari Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu alat manajemen yang disusun sedemikian rupa secara sistematis dalam suatu periode tertentu dimasa yang akan datang.
47