BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Wright mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristics: it is directed toward relatively large, heterogenous, and anonymous audiences; messages are transmitted publicly, often-times to reach most audience members simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense” (Elvinaro Ardianto, 2009)
Dalam pernyataannya ini Wright menyampaikan bahwa pesan yang dikirimkan
melalui
proses
komunikasi
massa
memiliki
beberapa
karakteristik, antara lain ditujukan pada khalayak dalam jumlah besar, bersifat heterogen dan anonim, disampaikan secara terbuka, yang dikirimkan langsung dan diterima secara serentak, diterima hanya sekilas, dan komunikator bukan merupakan individu melainkan sebuah organisasi yang besar dan kompleks. 2.1.2 Komunikasi Organisasi Terjadi dalam suatu organisasi dan bisa bersifat formal maupun informal, serta berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi melibatkan komunikasi antarpribadi dan juga terkadang komunikasi publik. Komunikasi formal yaitu komunikasi menurut struktur organisasi yakni komunikasi ke atas, ke bawah
maupun
horizontal,
sedangkan
komunikasi informal
bergantung pada struktur organisasi (Mulyana, 2008).
9
tidak
10 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmissions of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan) (Elvinaro Ardianto, 2009). 1.
Surveillance (Pengawasan) Ada dua bentuk fungsi pengawasan, yaitu pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan adalah media massa berfungsi untuk memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai ancaman yang sekiranya akan terjadi, misalnya mengenai bencana alam, inflasi atau adanya serangan militer. Meskipun media sudah menginformasikan mengenai masalah ini pada masyarakat, namun tetap banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Pengawasan instrumental adalah informasi yang disampaikan media massa yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan informasi sehari-hari. Contohnya informasi mengenai harga saham, informasi mengenai film yang akan tayang di bioskop, dan lain-lain.
2.
Interpretation (Penafsiran) Dalam fungsi penafsiran ini, media massa memilih dan menentukan peristiwa apa yang akan ditayangkan. Selain memberikan data dan fakta, media juga menafsirkan informasi yang disajikan. Tujuannya adalah untuk mengajak masyarakat untuk membuka dan memperluas wawasan serta membahasnya melalui komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok. Contohnya dalam media cetak adalah kolom editorial.
11 3.
Linkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contohnya masyarakat dari berbagai daerah yang berbeda dapat berkumpul bersama-sama dalam sebuah konser musik karena media telah menyatukan mereka semua yang berbeda usia, pekerjaan, daerah tempat tinggal, dan lain-lain.
4.
Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai) Media massa menampilkan gambaran kehidupan masyarakat seharihari lalu mewujudkannya dalam tayangan program yang ditayangkan. Dengan cara ini, media massa mensosialiasikan nilai-nilai yang ada pada masyarakat dan masyarakat pun menyerap nilai-nilai serta mempelajari banyak hal dari media. Media televisi merupakan alat untuk menyebarkan nilai yang paling mudah, karena selain dapat didengar tapi juga dapat dilihat. Bersifat audio visual.
5.
Entertainment (Hiburan) Sebagian besar program yang ditayangkan televisi menyajikan program hiburan. Begitu pula dengan siaran radio. Biasanya khalayak menggunakan media bertujuan untuk mencari hiburan. Orang yang menyetir di mobil akan mendengarkan radio agar tidak bosan. Orang yang lelah setelah beraktivitas akan menyalakan televisi untuk mencari hiburan. Meskipun sebagian besar program televisi dan siaran radio berisi hiburan, ada pula yang lebih mengutamakan berita.
12 2.1.4 Efek Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menghasilkan efek yang besar melalui pesan yang disampaikan melalui media massa. Media massa dapat merubah pola pikir dan perilaku khalayak ke arah yang mereka kehendaki. Efek yang ditimbulkan media massa dapat menerpa seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Efek komunikasi massa meliputi tiga hal, yaitu efek kognitif, efek afektif dan efek behavioral (Elvinaro Ardianto, 2009). 1.
Efek Kognitif Efek kognitif adalah efek yang berkaitan dengan rasio seseorang. Masyarakat yang pada awalnya tidak mengetahui tentang suatu hal, melalui media, mereka memperoleh pengetahuan baru yang membuka wawasannya. Menurut McLuhan, media massa merupakan perpanjangan indera manusia, karena melalui media massa, kita dapat mengenal hal-hal yang berada jauh di luar lingkungan kita. Namun, hal buruk dari media massa adalah segala informasi yang disajikan sudah melalui proses seleksi media. Munculnya stereotype juga dikarenakan pemberitaan media. Sehingga fakta yang kita terima berdasarkan standart yang telah ditentukan oleh media yang terkadang mungkin tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Efek prososial kognitif adalah ketika masyarakat merasa media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat dan mereka merasa dapat belajar dari media tanpa merasa digurui.
13 2.
Efek Afektif Efek afektif mempengaruhi perasaan khalayak. Masyarakat diharapkan juga dapat turut merasakan emosi seperti rasa marah, senang, sedih, iba, dan lain-lain. Media massa dapat membuat seolaholah masyarakat yang menonton memiliki hubungan dengan tokoh, sehingga apa yang dirasakan oleh tokoh dalam media juga turut dirasakan oleh masyarakat. Media dapat membuat masyarakat tertawa ketika melihat tingkah karakter tokoh, masyarakat juga bisa ikut menangis ketika hal-hal yang sedih menimpa tokoh. Media dapat menciptakan situasi yang mampu membuat masyarakat merasakan perasaan-perasaan tersebut.
3.
Efek Behavioral Efek behavioral merupakan perubahan dari pola pikir masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk tindakan. Efek behavioral dapat tercapai bila efek kognitif dan efek afektif sudah tercapai. Masyarakat belajar dari media. Apa yang dilihat di media biasanya akan ditiru dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi yang berhasil merubah perilaku adalah bila masyarakat percaya dengan tokoh, pesan disampaikan dengan penyampaian yang mudah dimengerti dan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagian besar pesan berhasil merubah perilaku sebagian besar lagi tidak. Saat ini pengetahuan masyarakat semakin luas mengenai media, sehingga informasi yang ada tidak akan langsung diterima begitu saja melainkan melalui proses penyaringan terlebih dahulu. Masyarakat tidak lagi bersifat pasif.
14 2.2
Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, dan film (Elvinaro Ardianto, 2009). 1. Surat kabar Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Kemunculan surat kabar dimulai sejak jaman ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg di Jerman. Fungsi utama surat kabar adalah informasi. Masyarakat selalu membutuhkan informasi baru setiap harinya, sehingga mereka membaca surat kabar untuk memenuhi rasa kebutuhan akan informasinya tersebut. Maka, rubrik dalam surat kabar juga lebih banyak memuat berita mengenai peristiwa di sekitar masyarakat. Namun sekarang surat kabar juga memuat rubrik feature yang menampilkan informasi mengenai fashion atau berita-berita lain yang dikemas secara menarik dengan tujuan menghibur. 2. Majalah Majalah memiliki segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika. Tidak seperti surat kabar yang terbit setiap hari, majalah biasanya terbit setiap minggu atau setiap bulan. Majalah juga memiliki sasaran khalayak yang spesifik, sehingga berbeda fungsinya antara satu dengan lainnya. Majalah juga tidak mempunyai aspek ketergesaan untuk diterbitkan. Sehingga apabila
15 masyarakat ketinggalan membeli majalah di hari terbitnya, masyarakat tidak akan merasa informasi dalam majalah itu basi. Konten majalah yang beragam juga membuat masyarakat dapat membacanya berulang kali. 3. Radio Siaran Radio adalah media massa eletronik tertua yang sebagai alat komunikasi ditemukan setelah mesin cetak ditemukan. Jaringan adalah sumber program penting, setelah kemunculan radio siaran. Radio siaran (broadcasting) yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa, diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Lee De Forest melalui radio siaran eksperimennya pada tahun 1916 telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes kepada masyarakat umum, sehingga ia dianggap sebagai pelopor radio siaran, dan dijuluki the father of radio, yang melakukan eksperimen menyiarkan musik ialah Dr. Frank Conrad pada tahun 1919. Radio merupakan media penyiaran tercepat dibanding media massa yang lainnya dan tergolong murah dalam biaya produksinya. 4. Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia karena bersifat audio visual. Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian, dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Fungsi menghibur menjadi fungsi yang paling dominan dalam televisi, kemudian informasi. Produksi televisi merupakan yang paling kompleks dibanding media lainnya dan biaya produksinya juga besar serta
16 membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit untuk mengoperasikan alatalat yang digunakan. 5. Film Film Amerika diproduksi di Hollywood dan film-film yang diproduksi di sini membanjiri pasar global dan memengaruhi sikap serta perilaku manusia di berbagai belahan dunia. Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Industri film adalah industri bisnis. Meskipun pada kenyataannya adalah bentuk karya seni, industri film adalah bisnis yang memberikan keuntungan, kadang-kadang menjadi mesin yang yang seringkali, demi uang, keluar dari kaidah artistik film itu sendiri untuk memenuhi minat penonton.
2.3
Karakter Media Massa Beberapa karakter media massa, baik media massa cetak maupun media massa elektronik (Elvinaro Ardianto, 2009): 1. Surat Kabar -
Publisitas. Publisitas adalah penyebaran pada publik atau khalayak. Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui umum, atau menarik bagi khalayak pada umumnya. Semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan.
-
Periodesitas. Periodesitas menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan atau dwimingguan. Sifat periodesitas ini sangat
17 penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar. Setiap hari manusia membutuhkan informasi. -
Universalitas. Menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah ekonomi, sosial, budaya, agama, dan lain-lain. Lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional bahkan internasional.
-
Aktualitas. Definisi berita adalah laporan tercepat mengenai faktafakta atau opini yang penting atau menarik minat. Laporan tercepat menunjuk pada “kekinian” atau terbaru dan masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan perlu untuk dilaporkan, karena khalayak memerlukan informasi yang paling baru.
-
Terdokumentasikan. Dari berita yang disajikan surat kabar dalam bentuk artikel, ada yang dianggap penting oleh pihak-pihak tertentu untuk diarsipkan atau dibuat kliping. Kliping berita oleh sebuah instansi
biasanya
dilakukan
untuk
dipelajari
dalam
rangka
menentukan kebijakan selanjutnya, karena berita tersebut dianggap sebagai masukan dari masyarakat (publik eksternal). 2. Majalah -
Penyajian lebih dalam. Frekuensi terbitnya majalah umumnya mingguan. Sehingga reporter memiliki waktu cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa dan memunyai waktu untuk melakukan analisis terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian berita dan informasinya dapat dibahas lebih dalam.
18 -
Nilai aktualitasnya lebih lama. Surat kabar hanya memiliki aktualitas satu hari, sedangkan majalah bisa sampai satu minggu. Pada saat membaca majalah kita akan membaca satu topik terlebih dahulu yang menarik minat kita, kemudian melanjutkannya keesokan hari. Majalah memiliki masa aktualitas yang lebih lama sehingga meskipun lewat beberapa hari, kita tidak akan menganggapnya ketinggalan informasi.
-
Gambar / foto lebih banyak. Jumlah halaman yang lebih banyak sehingga
penyajian
berita
mendalam
dan
dapat
menyajikan
gambar/foto yang lebih lengkap. Foto-foto yang ditampilkan memiliki daya tarik tersendiri, apalagi bila foto tersebut sifatnya eksklusif. -
Kover sebagai daya tarik. Kover diibaratkan pakaian dan aksesoris pada manusia. Kover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya kover majalah bergantung pada tipe majalahnya serta konsistensi majalah dalam menampilkan ciri khasnya.
3. Radio Siaran -
Auditori. Sifat auditori karena radio siaran itu untuk didengar. Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi melalui radio siaran diterima selintas. Pendengar tidak bisa meminta komunikan mengulang pesan yang terlewatkan. Oleh karena itu, pesan radio siaran harus disusun secara singkat dan jelas atau concise and clear.
-
Radio is the now. Dibanding dengan media massa yang lainnya, radio adalah yang paling actual. Selain hitungan waktunya detik, proses
19 penyampaiannya pun lebih simple. Radio siaran juga seringkali melakukan liputan langsung dari tempat kejadian. -
Imajinatif. Pendengar radio siaran bersifat imajinatif. Dalam menyampaikan pesannya, menggunakan bantuan efek suara untuk membangun suasana. Sehingga melaui pendengarannya, khalayak dapat membayangkan dalam benaknya seperti sedang menonton televisi dan bisa juga merasakan emosi dari pesan yang didengarnya di radio.
-
Akrab. Seorang penyiar radio seolah-olah berada sangat dekat dengan pendengar dan menemani pendengar melakukan segala kegiatannya. Dengan kata sapaan yang digunakan oleh penyiarnya membuat seolah-olah sedang berbicara langsung dan hanya pada kita.
-
Gaya percakapan. “Keep it simple, keep it short, keep it conversational”. Meskipun didengarkan oleh banyak orang, tapi gaya penyampaiannya bersifat pribadi. Penyampaian pesannya pun harus bergaya percakapan. Karena itu, menulis naskah radio siaran harus sama seperti ketika kita sedang berbicara.
-
Menjaga mobilitas. Kita mendengar radio sambil melakukan kegiatan lainnya. Mobilitas pendegnan terjaga, karena pendengar tidak meninggalkan pekerjaan ketika mendengarkan radio.
4. Televisi -
Audiovisual. Kelebihan televisi yaitu dapat dilihat dan dapat didengar. Antara gambar dan kata-kata harus ada kesesuaian secara harmonis. Karena sifatnya yang audiovisual, maka setiap acara siaran berita
20 harus dilengkapi dengan gambar. Bila tanpa gambar, maka sama saja seperti berita radio. -
Pengoperasian lebih kompleks. Pengoperasian televisi lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
-
Berpikir dalam gambar. Acara televisi dibuat untuk disaksikan secara audio visual. Oleh sebab itu, segala informasi yang akan disampaikan harus dapat disampaikan dalam bentuk gambar. Sehingga dalam pembuatan naskah program acara sudah harus diketahui bagaimana cara penyampaiannya jika menggunakan gambar (ilustrasi) sehingga orang lain yang melihatnya dapat memahaminya meskipun tidak dijelaskan dengan kata-kata.
5. Film -
Layar yang luas / lebar. Media televisi dan film sama-sama menggunakan layar, namun kelebihan media film adalah layarnya yang berukuran luas. Layar film yang luas memberikan keleluasaan penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang disajikan dalam film. Sekarang dengan kemajuan teknologi, layar film di bioskop sudah tiga dimensi, sehingga penonton seolah-olah melihat kejadian secara nyata dan tidak berjarak.
-
Pengambilan
gambar.
Pengambilan
gambar
dalam
film
memungkinkan untuk melakukan shot yang tidak bisa ditampilkan dalam televisi. Misalnya extreme long shot dan panoramic shot. Shot
21 tersebut digunakan untuk memberi kesan artistic dan suasana yang sesungguhnya sehingga film menjadi lebih menarik. -
Konsentrasi penuh. Ketika menonton bioskop, lampu dalam studio dimatikan
dan
ruangan
kedap
suara.
Sehingga
kita
dapat
berkonsentrasi penuh mengikuti alur cerita film yang ditampilkan dengan layar yang besar. Tidak ada suara hiruk pikuk dari luar studio yang mengganggu konsentrasi menonton kita sehingga membuat emosi kita mudah terbawa oleh film. 2.3.1 Jenis Program Ada berbagai macam jenis program, namun berbagai program itu dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu program informasi dan program hiburan (Morissan, 2008). 1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang bertujuan memberikan tambahan pengetahuan pada khalayak. Program informasi mampu memenuhi keingintahuan masyarakat mengenai suatu hal. Daya tarik program informasi adalah dari informasi yang disampaikan pada khalayak. Sehingga informasi yang disampaikan harus aktual, faktual serta akurat. 2. Program hiburan adalah segala bentuk tayangan yang bertujuan untuk memberikan hiburan pada masyarakat. Hiburan yang disajikan bisa dalam bentuk drama, musik, lagu, cerita, program, dan lain-lain. 2.3.2 Format Program Format program adalah sebuah perencanaan dasar yang akan menjadi pedoman atau panduan dalam membuat design produksi yang telah
22 disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang akan dituju. Format program terbagi menjadi tiga, yaitu drama (fiksi), nondrama, dan berita (Naratama, 2006). 1. Drama (fiksi). Format acara yang dihasilkan berdasarkan proses imajinasi yang menggabungkan kreativitas dengan pengalaman kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam bentuk cerita kemudian diwujudkan dalam adegan-adegan membentuk sebuah alur yang menarik. Drama tidak mengandung fakta di dalamnya. Namun, ada pula beberapa drama yang ceritanya diangkat dari kisah nyata. 2. Nondrama. Format yang diproduksi dengan menggunakan ide-ide kreatif namun program ini tidak memiliki unsur cerita di dalamnya. Setiap program dibuat semenarik mungkin dengan tujuan untuk menghibur. 3. Berita. Format acara yang diproduksi berdasarkan fakta dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Informasi yang disajikan memiliki aspek aktual, faktual, dan keakuratan. Setiap informasi yang baru harus segera disampaikan pada masyarakat sehingga tidak kehilangan esensi kebaruannya. 2.3.3 Bentuk Program Bentuk program merupakan bagian dari format acara. Kategori drama (fiksi) meliputi sinetron atau film televisi, yang termasuk kategori nondrama antara lain quiz show, talk show, konser musik, dan variety show, dan berita terbagi menjadi berita keras dan berita lunak, yang kemudian terbagi lagi menjadi beberapa bagian (Morissan, 2008).
23 1. Sinetron. Di negara lain disebut dengan soap opera, namun di Indonesia lebih popular dengan sebutan sinetron. Telenovela merupakan istilah yang digunakan televisi Indonesia untuk sinetron yang berasal dari Amerika Latin. Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai toko. Cerita cenderung dibuat panjang selama masih ada audien yang menyukainya. 2. Film televisi. Televisi sering menayangkan film sebagai salah satu jenis programnya. Film di sini adalah film layar lebar yang biasanya ditayangkan di bioskop. Biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah film tersebut tidak lagi ditayangkan bioskop dan sudah didistribusikan dalam bentuk VCD atau DVD. 3. Quiz show. Merupakan bentuk permainan paling sederhana di mana peserta
saling bersaing
untuk
menjawab sejumlah
pertanyaan. Quiz merupakan permainan yang menekankan pada intelektualitas. 4. Reality show. Program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Beberapa bentuk reality show seperti hidden camera (kamera tersembunyi), merupakan program yang paling realistis karena menunjukkan gerak-gerik seseorang apa adanya di tengah situasi yang telah dipersiapkan sebelumnya, competition show yaitu beberapa orang yang saling berkompetisi untuk memenangkan berbagai tantangan yang telah dipersiapkan, dan lain-lain.
24 5. Musik. Program musik dapat ditayangkan dalam beberapa format, yaitu
pertunjukkan
langsung
(konser)
atau
video
klip.
Pertunjukkan langsung dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan. Program musik harus dapat mengetahui selera pasar dan melihat penyanyi yang sedang naik daun. Penayangan program musik harus dikemas dengan baik sehingga dapat menarik minat penonton dan juga menunjukkan kualitas si penyanyi. 6. Pertunjukkan. Program yang menunjukkan kemampuan seorang penampil. Sasaran yang dituju pun berbeda-beda tergantung dari bakat yang ditunjukkan. Jika yang ditampilkan adalah musisi, maka akan menjadi pertunjukkan musik. Jika yang ditampilkan adalah kemampuan memasak, maka akan menjadi pertunjukkan demo masak, dan lain-lain. 7. Berita Keras. Berisi segala informasi yang penting atau menarik yang harus segera disampaikan pada masyarakat. Berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk, yaitu: straight news, features dan infotainment. -
Straight news (berita langsung). Maksudnya, suatu berita yang singkat yang tidak mendetail, hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.
-
Feature. Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian menarik di sini adalah informasi yang lucu, unik, aneh,
25 menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Ada juga news feature, yaitu sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih menekankan pada sisi human interest dari suatu berita. Feature bisa juga dikategorikan ke dalam soft news karena tidak ada keterikatan waktu penayangannya. -
Infotainment. Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi
mengenai
kehidupan
orang-orang
yang
dikenal
masyarakat (celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan. Infotainment termasuk berita keras karena memuat berita yang harus segera ditayangkan. 8. Berita Lunak. Segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada suatu program tersendiri di luar program berita. Program yang termasuk dalam kategori berita lunak adalah: current affair, magazine, dokumenter, dan talk show. -
Current affair. Pengertian current affair adalah “persoalan kekinian”. Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Current affair cukup terikat waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news, batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan.
26 -
Magazine. Disebut magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain, magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi dibanding aspek pentingnya.
-
Dokumenter. Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Gaya atau penyajian dokumenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik penceritaannya; mulai dari yang sederhana sampai yang tersulit. Suatu program dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah film, sehingga sering disebut dengan film dokumenter.
-
Talk show. Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Orang-orang
yang
diundang
adalah
orang-orang
yang
berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau orang yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.
27 2.4
Teori-teori Khusus 2.4.1 Teori Proses Produksi Dalam membahas teori proses produksi, peneliti menggunakan dua teori dari dua sumber yang berbeda. 2.4.1.1 Teori Proses Produksi menurut Naratama (Naratama, 2006). -
Tahap praproduksi Dalam tahap ini dilakukan berbagai persiapan. Dimulai dengan
diskusi konsep serta pencarian ide kreatif untuk membuat sebuah video klip. Video klip atau sering juga disebut sebagai video musik, mempunyai lima bahasa yaitu ritme, instrument musik, bahasa nada, bahasa lirik, dan penampilan. Seorang sutradara harus memahami semua itu. Selain itu, sutradara video klip juga harus memiliki imajimasi visual terhadap lirik lagu. Lirik lagu dapat diinterpretasikan ke dalam banyak hal. Oleh karena itu, dalam pembentukan konsep harus dibuat semenarik mungkin, sesuai dengan lirik lagu, pesan yang ingin disampaikan, dan nada yang digunakan dalam lagu tersebut. Setelah ide konsep didapat, kemudian persiapan dilanjutkan dengan membedah ide konsep menjadi director treatment. Di sini, ditentukan karakter yang akan dimunculkan dan cerita seperti apa yang diinginkan. Director treatment ini sering disebut juga sebagai catatan sutradara. Dengan memiliki catatan ini, akan mudah menjelaskan konsep kepada seluruh kru. Kemudian, dibentuklah storyboard. Storyboard merupakan papan yang berisi sketsa gambar mengenai adegan-adegan dalam video klip yang telah tersusun secara berurutan. Storyboard tidak hanya berisi adegan yang akan diambil gambarnya, tetapi juga dijelaskan angle pengambilan gambar yang
28 diinginkan. Dengan melihat storyboard, kita dapat mengetahui apa saja yang kita butuhkan, setting lokasi seperti apa yang akan digunakan, properti yang perlu disiapkan, karakter talent yang diperlukan, wardrobe yang akan digunakan, dan lain-lain. -
Tahap produksi. Dalam tahap ini pengambilan gambar dilakukan sesuai dengan yang
telah dituangkan dalam storyboard. -
Tahap pascaproduksi
Setelah selesai dari tahap produksi, dilakukan proses editing. Dimulai dengan editing offline setelah itu dilanjutkan dengan editing online. Yang dilakukan dalam tahap editing offline adalah pemilihan gambar terbaik dari stock shot yang ada, kemudian menyusunnya sesuai dengan urutan pada storyboard. Pada saat editing offline, semua masih kasar. Lalu memasuki tahap editing online, semuanya disatukan, diperhalus dan diperindah dengan menambahkan efek-efek yang dibutuhkan. 2.4.1.2 Teori Proses Produksi menurut Zettl (Zettl, 2009) -
Tahap praproduksi
Dalam tahap ini dimulai dengan memikirkan ide. Selanjutnya ide tersebut dievaluasi. Kemudian dibentuk menjadi sebuah proposal yang berisikan pemilihan sasaran yang akan dituju, penentuan treatment, pengaturan budget, kemudian penulisan naskah. •
Sasaran atau target audience adalah orang-orang yang diharapkan terkena terpaan pesan yang disampaikan.
•
Treatment adalah pengarahan yang dituangkan ke dalam bentuk storyboard.
29 •
Budgeting yaitu memperkirakan besarnya biaya yang akan dibutuhkan, sehingga dapat menentukan pembagian budget untuk produksi.
Sejak dalam tahap praproduksi ini juga sudah ada koordinasi antarsesama kru yang akan mengerjakan proyek video klip atau program lainnya. Di sini sudah dibuat timeline dan pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masingmasing. -
Tahap produksi
Dalam tahap ini dilakukan pengambilan gambar. Sebelum melakukan shooting, para talent yang akan berada di depan kamera perlu memperhatikan make up, clothing dan costuming. •
Make up digunakan untuk merias wajah dan merubah penampilan. Riasan wajah juga bisa merubah karakter wajah seseorang. Oleh sebab itu make up diperlukan untuk menyesuaikan karakter model dengan kebutuhan karakter dalam video klip.
•
Clothing dan costuming. Selain wajah yang perlu dipercantik, juga harus memperhatikan pakaian yang digunakan. Dalam produksi, wardrobe sudah dipersiapkan sebelumnya dan dibuat sesuai dengan kebutuhan video klip. Untuk wardrobe perlu diperhatikan masalah warna dan juga pola baju yang dikenakan.
-
Tahap pascaproduksi Dalam tahap ini semua hasil gambar dari tahap produksi di-capture,
disimpan dalam komputer, lalu melalui tahap editing. Ada dua jenis editing, linear editing dan nonlinear editing. •
Linear editing yaitu melakukan proses editing secara berurutan.
30 •
Nonlinear editing yaitu proses editing yang dilakukan per adegan namun tidak secara berurutan.
2.4.2 Video Klip Video klip bukan merupakan program acara televisi, juga bukan termasuk kategori drama, nondrama ataupun jurnalistik. Tetapi, video klip adalah bagian dari program musik. Video klip masuk ke dalam program musik yang menggunakan format Repackaging Video di mana video klip menjadi materi utamanya. Sutradara video klip berbeda dengan sutradara program musik (Naratama, 2006). Video klip adalah perwujudan imajinasi seorang sutradara yang dituangkan dalam bentuk visual adegan-adegan hasil interpretasi lirik lagu serta irama dan ritme musik. Untuk menghasilkan video klip yang baik diperlukan ide kreatif. Dalam proses produksi video klip dikenal istilah story board. Story board adalah cara seorang sutradara untuk menuangkan ide kreatif yang ada dalam pikirannya. Dengan menggunakan story board, orang lain dapat memperoleh gambaran seperti apa video klip itu nantinya akan dibuat sehingga dapat terjadi diskusi untuk menghasilkan sebuah video yang baik, dari segi tata cahaya, angle pengambilan gambar, setting lokasi, dan sebagainya. Video klip merupakan alat promosi yang digunakan untuk mendongkrak penjualan album rekaman sang penyanyi setinggi-tingginya (Naratama, 2006). Video klip merubah industri musik. Pada akhirnya banyak seniman yang sukses dalam karirnya dengan menggunakan video klip, karena mereka tidak hanya menunjukkan bakat menyanyinya saja, tetapi juga bakat menari atau acting yang ditampilkan dalam video klip.
31 Program TV pertama yang menampilkan video klip muncul pada tahun 1974, program “Countdown” yang disiarkan oleh salah satu televisi di Australia. Program ini pun memainkan peranan penting dalam perkembangan video klip. Hingga akhirnya disadari bahwa video klip merupakan salah satu cara yang mudah untuk promosi. Pada tahun 1981, muncullah program MTV yang menayangkan 24 jam nonstop video klip. Mereka mengeluarkan program tersebut dengan video “Video Killed Radio Star”, karena pada awalnya kemunculan video klip dianggap mematikan siaran radio yang hanya memutarkan lagu. Sepanjang tahun 1980-an, MTV menjadi alat penting yang digunakan dalam memasarkan video klip. Banyak penyanyi seperti Madonna dan Michael Jackson yang sangat sukses dengan video klip mereka. Video klip tidak hanya menunjukkan bakat menyanyi mereka tetapi juga menciptakan image. Lagu Thriller milik Michael Jackson pun menjadi video dunia yang paling sukses dan berpengaruh dalam sejarah video klip. Sejak saat itu hingga sekarang, mulai banyaklah bermunculan program-program musik yang menayangkan video klip (License, 2012).
2.5
Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori