Bab II Konsep Dasar Metode Elemen Batas
II.1 II.1.1
Kalkulus Dasar Teorema Gradien
Misal Ω menyatakan domain pada ruang dimensi dua dan S menyatakan batas ∂ ∂ +j ∂x ∂y 2 ∂2 ∂ + ≡ ∂x2 ∂y 2
∇ ≡ i ∇2
Selanjutnya, penentuan integral domain Z Z ∇F dΩ = nF dS Ω
atau
II.1.2
Z µ
S
∂F ∂F +j i ∂x ∂y
¶
Z dΩ =
(inx + jny ) F dS S
Teorema Divergensi
Misal Ω menyatakan domain pada ruang dimensi dua dan S menyatakan batas Z Z ∇ · GdΩ = G · ndS Ω
atau
S
Z Z µ Ω
juga
Z Z
∂Gx ∂Gy + ∂x ∂y
∇F · GdΩ = − Z Z µ Ω
dS
Z Z Ω
atau
¶
∂F ∂F + Gy Gx ∂x ∂y
Z F∇ · GdΩ +
Ω
FG · ndS S
¶
µ
Z Z dΩ = −
F Ω
Z +
∂Gx ∂Gy + ∂x ∂y
¶ dΩ
F (Gx nx + Gy ny ) dS S
yang mana n menyatakan unit vektor normal pada batas S di domain Ω
7 II.1.3
Teorema Green
• Teorema Green Pertama Z Z Z ¡ 2 ¢ u∇ v + ∇u∇v dΩ = u∇v · ndS Ω
S
• Teorema Green Kedua ¶ Z Z Z µ ¡ 2 ¢ ∂v ∂u 2 dS u∇ v − v∇ u dΩ = u −v ∂n ∂n Ω S II.1.4
Turunan Berarah
Sumbu Detivatif Du f (x, y) dari fungsi f (x, y) pada sumbu unit vektor u Du f (x, y) = ∇f (x, y) · u II.2
Fungsi Interpolasi
Proses transformasi dari sistem koordinat global x ke sistem koordinat lokal ξ dinyatakan dengan ξ = −1 untuk node di sebelah kiri dan ξ = 1 untuk node di sebelah kanan. ξ=
2x − (xi + xi+1 ) hi
(2.1)
dengan hi = xi+1 − xi . Koordinat ξ dinamakan koordinat normal. Persamaan (1.2) memenuhi transformasi antara titik x(xi ≤ x ≤ xi+1 ) dan titik ξ(−1 ≤ x ≤ 1). Fungsi interpolasi untuk elemen linear pada sistem koordinat normal.
1 (1 − ξ) 2 1 = (1 + ξ) 2
φ1 = φ2 II.3
Elemen Batas
Diberikan suatu domain di ruang dimensi dua dengan batas S. Batas S didiskritisasi menjadi N b segmen Sj , j = 1, 2, ..., N b. Garis lurus yang menghubungkan dua titik partisi dinamakan elemen batas. Titik-titik partisi dinaS b makan titik ekstrim. Domain Ω dihampiri oleh batas S = N j=1 Sj .
8
Pada masing-masing titik ekstrim dilengkapi dengan nilai u yang belum diketahui dan q nilai yang telah diketahui. Titik-titik ini dinamakan dengan nodes. Tiga tipe nodes,yakni: • Konstan elemen memiliki mid-nodes, yang mana pada setiap elemen memiliki mid-point. • Linear elemen memiliki nodes ekstrim • Quadratic elemen memiliki mid nodes dan ekstrim nodes
II.4
Dasar Persamaan Integral Batas
Def inisi 1 [Solusi Fundamental] Misal u∗ adalah fungsi skalar dengan daerah domain Ω, sedangkan x0 suatu titik di Ω. Fungsi u∗ disebut solusi fundamental dari persamaan Poisson, jika u∗ memenuhi
∆u∗ = −δ(x − x0 )
pada Ω{x0 }
(2.2)
dengan δξ ≡ δ(x − x0 ) adalah fungsi Delta Dirac yang terkonsentrasi di titik x0 . Solusi fundamental untuk persamaan Poisson ini diberikan 0; x 6= x 0 δ(x, x0 ) = ∞, x = x 0 dan
Z
0; x 6= x 0 δ(x, x0 ) = D 1; x = x0
diperoleh solusi fundamental u∗ (x, x0 ) = −
1 log |x − x0 | 2π
(2.3)
Selanjutnya, kita menuliskan u∗ sebagai solusi fundamental dari persamaan di atas.
9 Melalui Identitas green kedua Z
¡
∗
2
2 ∗
u ∇ u − u∇ u
¢
Z µ dΩ =
Ω
S
∂u∗ u −u ∂n ∂n ∗ ∂u
¶ dS
(2.4)
Melalui persamaan Poisson dan solusi fundamentalnya, diperoleh Z
Z
Z
∂u∗ uδ(x − x0 )dΩ = u dS − u dS − ∂n ∂n Ω S S ∗ ∂u
Z bu∗ dΩ
(2.5)
Ω
Dari persamaan integral (2.6) dan syarat batas (2.2)-(2.4) diperoleh persamaan integral batas Z
Z
Z u(x; x0 )q dS +
u (x; x0 )qdS +
ci ui (x0 ) −
S
S
bu∗ (x; x0 )dΩ = 0 (2.6)
∗
∗
Ω
Integral garis di atas hanya dilakukan pada variabel x.
Persamaan (2.6) di atas adalah persamaan integral batas untuk persamaan Poisson di R2 . Berdasarkan persamaan integral batas di atas nilai u di domain Ω dapat diketahui melalui u di batas dan solusi fundamental u∗ di domain ¢ ¡ di batas S. melalui data u, ∂u ∂n II.5
Persamaan Integral Batas
Teorema [Persamaan Integral Batas] Misal u adalah solusi untuk persamaan Poisson dan u ∈ S1 (Ω). Jika x ∈ ∂Ω maka persamaan integral batas berikut terpenuhi ·
Z
¸ Z ∂u ∂u∗ u (y; x) (y) − u(y) (y; x) dSy + bu∗ dΩ ∂n ∂n Ω ∗
c(x)u(x) = ∂Ω
dengan 1, x ∈ Ω; c(x)u(x) = 1/2, x ∈ ∂Ω dan ∂Ω mulus di x; θ/2π, x ∈ ∂Ω dan ∂Ω patah di x dengan sudut θ.
(2.7)
10 Bukti Misal x ∈ ∂Ω. Pertama, kita membuat lingkaran kecil B(x0 , ²) yang berpusat pada titik x0 dan berjari-jari ². Tulis Ω0 = Ω∪B(x0 , ²). Jelas bahwa jika ² → 0 maka Ω0 = Ω. Melalui pendefinisian Ω0 seperti di atas, kita mendapatkan x menjadi titik dalam dari Ω0 . Akibatnya, kita dapat menuliskan ·
Z
¸ ∂u ∂u∗ u (y; x) (x) − u(x) (y; x) dS ∂n ∂n ∗
u(x) = ∂Ω0
(2.8)
Selanjutnya, akan diselidiki nilai Cauchy integral ini untuk ² → 0.
Tulis S = ∂Ω ∩ B(x, ²) dan S = ∂B(x, ²) = S1 ∪ S2 dengan S1 = ∂B(x0 , ²) ∩ Ω. Perhatikan integral pertama persamaan (2.8) di atas. Integral tersebut dapat ditulis sebagai Z
∂u u (y; x) (y) dS = ∂n ∂Ω0 ∗
Z
∂u u (y; x) (y) dS + ∂n ∂ΩS
Z
∗
u∗ (y; x) S2
∂u (x) ∂n
Suku pertama dari integral ini Z
∂u u (x; x0 ) (x) dS → ∂n ∂ΩS
Z
∗
u∗ (x; x0 ) ∂Ω
∂u (x) dS ∂n
untuk ² → 0, sedangkan suku keduanya menjadi Z ∂u lim u∗ (x; x0 ) (x) dS = 0 ²→0 S ∂n 2 Sekarang, perhatikan kembali integral kedua persamaan (2.8) di atas. Integral kedua ini dapat ditulis sebagai Z Z Z ∂u∗ ∂u∗ ∂u∗ u(x) (x; x0 ) dS = u(x) (x; x0 ) dS + u(x) (x; x0 ) dS ∂n ∂n ∂n ∂Ω0 ∂ΩS S2 Suku pertama dari integral di atas Z Z ∂u∗ ∂u∗ u(x) (x; x0 ) dS → u(x) (x; x0 ) dS ∂n ∂n ∂ΩS ∂Ω
11 untuk ² → 0, sedangkan suku keduanya menjadi Z u(x0 ) ∂u∗ lim u(x) (x; x0 ) dS = − ²→0 S ∂n 2 2 jika ∂Ω kurva yang mulus di titik x. Namun jika terjadi patahan pada titik x0 dengan besar patahan sebesar θ diperoleh
Z lim ²→0
u(x) S2
∂u∗ (2π − θ) (x; x0 ) dS = − u(x0 ) ∂n 2π
Selanjutnya dengan memindahkanya ke ruas kiri, memberikan θ u(x0 ) = 2π
Z
· ¸ ∂u ∂u∗ ∗ u (x; x0 ) (x) − u(x) (x; x0 ) dS ∂n ∂n ∂Ω ¤
II.6
Integral Domain
Melalui persamaan integral batas (2.9) terdapat integral domain Z bu∗ dΩ Ω
Pada masalah yang lebih sederhana, fungsi b dipandang sebagai fungsi konstan, fungsi linear atau fungsi harmonik. Dengan demikian Z bu∗ dΩ = 0 Ω
Misal v∗ (x, x0 ) menyatakan fungsi type Galerkin sedemikian sehingga ∇2 v∗ = u∗ . Melalui teorema Green kedua, diperoleh ¶ Z µ Z ¡ 2 ∗ ¢ ∂v∗ ∗ 2 ∗ ∂b b∇ v − v ∇ b dΩ = b −v dS ∂n ∂n S Ω
(2.9)
yang mana Z µ Bi = S
∂b ∂v∗ − v∗ b ∂n ∂n
¶ dS
1 Telah diketahui solusi fundamental u∗ = 2π log r, akibatnya µ ¶ 1 ∂ ∂v∗ 1 2 ∗ log r ∇v = r = r ∂r ∂r 2π
(2.10)
12 Dengan demikian v∗ =
−r2 (1 − log r) 8π
Jika kita asumsikan sumber dari panjang Qi dipusatkan pada titik interior i, maka b = Qi δ(i) Untuk tak berhingga titik sumber pada domain berlaku persamaan integral batas Z ∗
c i ui +
uq dS + Bi + S
X
Z Qi u∗i
u∗ qdS
= S
yang mana Bi menyatakan persaman integral garis dan berfungsi sebagai titik pusat.