BAB II KEBANGKITAN EKONOMI CINA 1. Reformasi Kepemimpinan Dalam Partai Komunis Cina (1950-1978) Sejak awal didirikannya, pergolakan politik dalam tubuh partai komunis cina tidak pernah berhenti. Di mulai dari generasi Chen Duxiu hingga Deng Xiaoping selalu beralangsung tanpa henti. Di samping karena adanya permusuhan pribadi, permusuhan antar kelompok kian mempertajam pertentangan mengingat terdapatnya perbedaan dalam garis pemikiran dan perjuangan yang dianut masing-masing kelompok. Pada mulanya struktur kepemimpinan partai komunis cina di dominasi oleh orang-orang yang berorientasi Soviet. 43 Garis pemikiran tersebut tidak terlepas dari pemikiran para pendiri partai komunis Cina yaitu Li Dazhao, Chen Duxiu dan juga Mao Zedong. Secara khusus Mao Zedong menekankan bahwa sangat penting bagi Cina untuk meniru konsep revolusi seperti yang terjadi pada bangsa Rusia yang berhasil mendirikan negara sosialis pertama di dunia. 44 Dan oleh sebab itu doktrin Sosialisme-Komunisme yang diadopsi dari ajaran Marxisme-Leninisme menjadi landasan sikap perjuangan bangsa Cina. Namun dalam sejarah perkembangannya, konsep revolusi Rusia yang di adopsi oleh Cina ternyata terbukti gagal. Kegagalan tersebut di tandai dengan kandasnya perjuangan kaum buruh Cina dalam memelopori revolusi di kota-kota besar akibat
43
Harold Issac, The Tragedy Of The Chinese Revolution, California : Stanford University Press, 1961, Hal. 184 44 Franklin Houn, A Short History Of Chinese Communism, New Jersey : Prentice Hall, 1967, Hal. 1-20
Universitas Sumatera Utara
serangan pasukan kaum nasionalis dan hebatnya pemberontakan kaum petani Cina dalam insiden 30 Mei 1925. 45 Keberhasilan perjuangan kaum petani tersebut membuka pemikiran Mao Zedong tentang pentingnya kelompok petani untuk mensukseskan revolusi sosialis di negeri Cina. Oleh karena itu, dalam perjalanan sejarah partai komunis Cina (PKC) selanjutnya terjadi rekonstruksi terhadap pemikiran dasar gerakan komunisme Cina, yaitu : 46 1) Mengutamakan kaum petani sebagai kekuatan pokok revolusi. Jadi berbeda dengan Uni Soviet yang mengandalkan kaum petani 2) Mementingkan pembentukan tentara komunis secara tersendiri untuk melindungi kelangsungan hidup partai. Pemikiran tersebut berbeda dengan keinginan Soviet yang menghendaki agar PKC bersatu dengan kaum nasionalis dalam membentuk tentara nasional. 3) Menjadikan daerah pedesaan, tempat tinggal kaum petani Cina yang revolusioner, sebagai prinsip basis perjuangan dan bukan kota-kota besar di mana berpusat kaum buruh. Kedudukan Mao Zedong sebagai ketua partai dan bahkan merangkap sebagai kepala negara—sejak berdirinya RRC pada tahun 1949—tidak tergoyahkan hingga dasawarsa 1950. sedangkan sesudah lima tahun pertama dari tahun 1950, kepemimpinan ketua Mao mendapat tantangan yang serius dari Gao Gang dan Rao Shushih. Setelah kebijakan-kebijakan pembangunan Mao memperlihatkan pemikiran yang cendrung utopis, yang ditandai dengan pelaksanaan sistem komune rakyat yang ekstrem dan gagalnya program lompatan jauh kemuka, tokoh-tokoh seperti Deng Xiaoping dan 45
Poltak Partogi, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1995, Hal 33 46 Lie Tek Tjeng, RRC Sebagai Kekuatan Di Asia, Jakarta : LIPI, 1982, Hal. 19
Universitas Sumatera Utara
Liu Shaoqi mulai tampil ke depan mendesak kedudukan Mao di dalam PKC. Meskipun Mao masih mampu mempertahankan jabatannya sebagai ketua partai komunis Cina, tetapi jelas kekuasaannya di dalam partai komunis Cina telah jauh berkurang. Sebaliknya, orang-orang yang berpikiran pragmatis-realis yang diwakili oleh kekuatan Liu Shaoqi dan Deng Xiaoping yang cendrung berpikir realistis dalam merancang strategi pembangunan ekonomi semakin dominan posisinya di dalam struktur kekuasaan partai komunis Cina sebagaimana tergambar dalam susunan pimpinan komite tetap politburo PKC pra-sidang pleno ke-11 komite sentral VIII, yaitu menempatkan Deng Xiaoping sebagai pemegang kedudukan sekjen PKC. 47 Posisi kepemimpinan di dalam partai komunis Cina mulai menunjukan perubahannya ketika Deng Xiaoping benar-benar mencapai puncak kejayaannya ketika jabatan ketua partai yang selama ini diperlambangakan dengan sosok Mao yang kharismatik. Dengan demikian, kelompok pragmatis-realis menjadi penguasa tertinggi PKC, organ supremasi dalam politik RRC. Setelah posisi Deng Xiaoping sebagai orang kuat RRC tidak tergoyahkan lagi, karena sudah mendominasi kekuasaan di segenap kepemimpinan nasional, barulah Deng xiaoping secara leluasa dapat mengaplikasikan pemikiran-pemikirannya dalam suatu kebijakan reformasi ekonomi negara.
47
Lihat Partogi, Op.Cit, Hal. 36
Universitas Sumatera Utara
2. REFORMASI EKONOMI CINA 2.1. Ekonomi Cina Di Bawah Pemerintahan Deng Xiaoping (1978-1990) Perubahan terhadap kepemimpinan yang terjadi di dalam struktur kekuasaan partai komunis Cina ternyata berdampak jauh terhadap pola pembangunan ekonomi cina yang sebelumnya di adopsi oleh Mao Zedong dengan mengambil konsep pemikiran marxisme. Pemerintah baru republic rakyat Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, melancarkan kritik terhadap konsep marxisme yang di nilainya orthodoks dan tidak dapat lagi dipakai untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi RRC dewasa ini. 48 Menurut pemerintah Deng Xiaoping, teoritisi RRC harus terjun ke dalam kenyataan agar menemukan cara untuk memodernisasi negerinya. Menurut Deng apa yang di bayangkan oleh Marx di dalam teorinya mengenai suatu gambaran di mana bahwa di dalam sistem sosilalisme tidak dibutuhkan lagi pasar barang dan uang sangat kontradiktif dengan realitas pembangunan sosialis di cina. 49 Oleh karena itu dalam pendapat Deng Xiaoping, konsep Marxisme ialah suatu gambaran mengenai konsep masyarakat yang utopis sehingga Cina harus mencari pedoman lain untuk menyelesaikan begitu banyak masalah yang di hadapi dewasa ini. Kehidupan politik cina memang masih diatur secara terpusat. Tapi sejak Deng Xiaoping menetapkan kebijakan gaige, perkembangan aktivitas ekonomi menjadi tidak kaku dan lebih longgar. Salah satu konsep reformasi ekonomi cina adalah penghapusan perencanaan terpusat. Pembangunan ekonomi secara terpusat dihentikan, dan pemberian otoritas
48 49
kepada
propinsi
untuk
mengatur
sendiri
ekonominya
termasuk
Ibid, Hal. 140 Far Eastern Economi Review, 1 November 1984, Hal. 25
Universitas Sumatera Utara
untuk mengundang masuk investasi asing diberi kebebasan. Kebebasan pengaturan ekonomi ini berjalan berdampingan dengan pemberlakuan sistem ekonomi pasar dan penghapusan sistem ekonomi komando. Perubahan yang begitu besar itu telah menyebabkan makin terpojoknya ideologi Marxisme-Leninisme, dan memunculkan “ideologi versi baru” dan yang lebih dikenal dengan nama “Kapitalisme Sosialis”. Pedoman lain yang dimaksud oleh Deng Xiaoping ialah pembaruan praktikpraktik pembangunan lama (Jingji Tiaohzheng) dengan praktik-praktik pembangunan yang umumnya dikenal di negara-negara kapitalis. Walaupun tidak secara totaliter, namun jelas reformasi ekonomi cina ini menghilangkan ciri-ciri khusus dari pola pembangunan lama yang sangat sosialistik. 50 Pembaruan ekonomi Cina yang dilakukan oleh Deng Xiaoping mencakup beberapa hal diantaranya ialah : A.Penghapusan Komune Rakyat Semenjak bulan oktober 1981, pemerintah Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping melakukan suatu proses pergantian terhadap konsep komune rakyat yang diperkenalkan oleh pemerintah Mao Zedong dengan suatu konsep yang diperkenalkan oleh Deng Xiaoping yaitu pemerintah administratif setempat. Komune rakyat merupakan suatu organ yang membidangi semua fungsi pemerintah lokal, yang meliputi bidang ekonomi—baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi masyarakat dan juga kesehatan. Sementara itu brigade produksi yang merupakan organ internal dari sistem komune rakyat menjalankan fungsi kegiatan ekonomi sistem sekunder dalam bentuk satuan-satuan industri sedang dan kecil. Dan tim produksi yang merupakan unit terkecil 50
Lihat Partogi Op.Cit, Hal. 141
Universitas Sumatera Utara
dari sistem komune rakyat bertugas menangani kegiatan ekonomi primer yaitu antara lain sector pertanian, sektor perkebunan, sektor peternakan dan perikanan rakyat.51 Berbeda dengan konsep komune rakyat, pemerintah administratif setempat sebagai organisasi penggantinya, terdiri dari pemerintah kotapraja dan komite penduduk desa. 52 Pada konsep komune rakyat dalam suatu periode lompatan jauh kemuka, Mao Zedong dengan keras mengontrol politik, produksi dan pemerintah setempat. Kemudian keluarga-keluarga petani dikelompokan bersama dalam brigade produksi dan setiap anggota memperoleh upah yang merata tanpa memperhatikan ukuran prestasi kerja. Pada pemerintahan Deng Xiaoping, suatu konsep usaha pertanian baru diperkenalkan sebagai suatu sistem tanggung jawab (zerenzhi). Di dalam mekanisme tanggung jawab bersama, setiap keluarga petani melakukan perjanjian dengan pemerintah administratif setempat, untuk mengerjakan sebidang tanah dan mendapatkan keuntungan langsung dari hasil yang diperolehnya. Pendapatan petani dengan sistem tersebut ditentukan oleh seberapa besar jumlah produksi yang mereka hasilkan. Kebijakan pemerintah Deng Xiaoping tersebut ternyata cukup efektif untuk menaikan taraf kesejahteraan para petani di Cina dan mendorong petani untuk lebih giat berusaha. Berkat pembaharuan struktur ekonomi di pedesaan, output hasil pertanian mengalami kenaikan 6,6% dalam setahun. 53 Kemampuan RRC dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri rakyatnya merupakan salah satu bukti nyata dari keberhasilan konsep tanggung jawab yang di canangkan oleh Deng Xiaoping. Selain itu RRC juga sanggup mengurangi impor beras dari amerika serikat 3,8 juta ton, sementara pada tahun
51
Ibid, Hal. 142 Tempo, 12 Januari 1985, Hal 20-21 53 Xinhua, 3 Januari 1985, RRC Hapuskan Monopoli Petanian, Kompas, Hal. 7 52
Universitas Sumatera Utara
1960-an guna untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri Cina, pemerintah harus selalu mengimpor Keberhasilan Deng Xiaoping dalam melakukan reformasi pada sector pertanian merupakan tahap awal dari kelanjutan reformasi Deng xiaoping untuk melakukan reformasi pada sektor lainnya. Keberhasilan ini juga memperkuat posisi Deng Xiaoping dimata rakyat khususnya petani yang berjumlah 800 juta orang dan merupakan kelompok masyarakat terbesar yang ada di Cina. B. Penghapusan Monopoli Negara Konsep reformasi selanjutnya yang dijalankan oleh Deng Xiaoping setelah keberhasilannya dalam melakukan reformasi terhadap sektor pertanian melalui mekanisme tanggung jawab bersama ialah melakukan penghapusan terhadap monopoli negara. Di masa sebelumnya, perekonomian nasional selain didasarkan pada prinsip pemilikan umum atas semua perusahaan dan alat-alat produksi, juga didasarkan pada prinsip perencanaan memusat, dalam mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi. Hal ini berarti bahwa proses perencanaan fisik—pengalokasian barang-barang dan faktorfaktor produksi tidak melalui mekanisme harga atau kekuatan pasar, tetapi melalui jalur administrasi dan sarana-sarana birokrasi. Kurang lebih selama 30 tahun lamanya,negara memegang monopoli atas pembelian dan penjualan produk-produk utama sektor pertanian. 54 Sampai pada penutupan tahun 1984, yang merupakan tahun terakhir dari penerapan sistem monopoli negara, pemerintah RRC masih menentukan kuota yang harus diproduksi dan membeli 90% dari semua gandum.
54
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Penghapusan monopoli negara dan pemberlakuan mekanisme pasar, di mana harga barang-barang kini tidak ditetapkan oleh pemerintah, tetapi diserahkan pada kekuatan tarik-menarik antara besarnya jumlah permintaan dengan besarnya jumlah penawaran yang beredar di masyarakat, pertama kali di kemukakan pemerintah RRC dalam siding pleno ke-3 komite sentral PKC XII, tanggal 20 oktober 1984. pada mulanya beberapa kalangan dipemerintahan kuatir nantinya kebijakan baru ini akan membawa pengaruh buruk terhadap perekonomian nasional, mengingat ekonomi pasar di RRC belum melembaga, di samping RRC sendiri memeng sudah terbiasa dengan pengelolaan yang tersentralisasi. 55 Kekuatiran mereka terutama berpusat di sekitar di sekitar kenaikan harga barangbarang kebutuhan rakyat, yang diperhitungkan akan mengakibatkan kekacauan ekonomi. Kekuatiran tersebut tergambar dari pernyataan PM Zhao Ziyang dalam pernyataan pers pemerintah : “Pembaruan sistem harga merupakan kunci sukses atau gagalnya pembaruan di bidang ekonomi. Tetapi pembaruan system harga memang dapat mengandung resiko dan dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Juga dapat menimbulkan kekuatiran akan terjadinya kenaikan harga barang-barang” 56 Untuk mereda kekuatiran tersebut, maka pemerintah RRC segera menegeluarkan kebijakan baru yang tidak akan mengakibatkan kenaikan harga dan di segi lain, perkembangan harga di pasaran akan di pantau dengan baik oleh ahli-ahli ekonomi negara.
55
Selama hampir 35 tahun lamanya, rakyat RRC telah terbiasa dengan sistem subsidi, di mana Negara mensuplai semua kebutuhan, mulai dari beras sampai perumahan 56 Tantangan Pembaruan Ekonomi 5 Januari 1985, Kompas, Hal. 4
Universitas Sumatera Utara
Dalam suatu sistem ekonomi di Cina, Perencanaan mandatoris hanya diberlakukan terhadap komoditi pembangunan dasar, seperti energi, besi dan semen. Sedangkan untuk komoditi lain disusun berdasarkan perencanaan petunjuk yang menurut pemerintah, dapat pula diatur melalui kekuatan pasar. C. Liberalisasi Usaha Dan Manajemen. Di bulan November 1981, PM Zhao menyampaikan rancangan kerja pemerintah kepada parlemen (kongres rakyat nasional), rancangan kerja pemerintah itu berupa 10 petunjuk pembangunan ekonomi RRC yang isinya : 57 1) Pemerintah ingin mempercapat pembangunan pertanian dengan menggunakan kebijakan yang tepat dan pemikiran yang ilmiah. 2) Pemerintah memberikan perhatian terhadap pembangunan industri barang-barang konsumsi dan mengatur orientasi pembangunan industri berat 3) Pemerintah meningkatkan rasio penggunaan enerji dan transportasi 4) Pemerintah mengadakan transformasi teknik setahap dalam unit-unit kunci, dan menjalankan penggunaan yang maksimal terhadap perusahaan-perusahaan yang ada. 5) Pemerintah melakukan konsolidasi di segala bidang dan penstrukturan kembali perusahaan-perusahaan menurut kelompoknya. 6) Pemerintah meningkatkan dana-dana pembangunan dan menggunakannya secara hemat, melalui perbaikan metode persyaratan, akumulasi dan pengeluaran 7) Pemerintah tetap melaksanakan kebijakan pintu terbuka dan meningkatkan kemampuan untuk berdikari
57
Lihat Partogi, Op.Cit, Hal. 147
Universitas Sumatera Utara
8) Pemerintah
dengan
aktif
melakukan
reformasi
ekonomi
negara
dan
memperlihatkan inisiatif dalam setiap hal yang berkaitan dengan usaha ini. 9) Pemerintah berupaya mempertinggi taraf keilmuan dan kebudayaan seluruh rakyat pekerja dan mengorganisasikan kemampuan untuk menjalankan proyekproyek penelitian ilmiah yang penting 10) Pemerintah berusaha mewujudkan konsep segalanya ditunjukan untuk rakyat dan memberikan perhatian menyeluruh terhadap produksi, pembangunan dan penghidupan rakyat. Rancangan kerja pemerintah diatas merupakan petunjuk perubahan kebijakan di RRC, di mana struktur ekonomi yang rasional berusaha dibangun oleh pemerintah Deng, dengan menggunakan cara-cara yang intensif, seperti pembaruan sistem manajemen, pemakaian ilmu dan teknologi canggih, pembaruan di bidang keuangan, introduksi pentingnya peranan bank, rasionalisasi produksi, aplikasi disiplin pekerja yang lebih baik, implementasi cara pembayaran upah yang lebih baik, dan sebagainya. Rasionalisasi ekonomi RRC yang dilakukan setelah Deng mempunyai kekuasaan yang baik, menurut keterangan pemerintah, telah memperlihatkan perkembangan yang positif, terutama di sektor pertanian, di mana terjadi peningkatan yang besar. Karena reformasi di pedesaaan membawa hasil yang baik, pemerintah tergerak inisiatifnya untuk melakukan reformasi ekonomi di wilayah perkotaan. Dalam sidang PKC XII, pemerintah menetapkan kebijakan mengenai perombakan struktur ekonomi ekonomi perkotaan, khususnya menyangkut kehidupan sistem ekonomi modern. Dalam perombakan itu pemerintah memberikan pelonggaran ikatan akibat perencanaan yang terlalu ketat,memperbaiki struktur gaji dan mendesentralisasi kekuatan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi di tingkat perusahaan-perusahaan. Sementara perusahaan-perusahaan ini sendiri menjadi kesatuan ekonomi yang merdeka dengan status hukum seperti di barat, di mana para manajernya mempunyai hak otonomi yang lebih luas. Pemerintah Cina menegaskan bahwa instansi-instansi pemerintah di perintahkan tidak mengelola dan mengoperasikan langsung kegiatan bisnis. Mereka dinyatakan hanya berperan sebagai penjelas arah kebijakan ekonomi nasional, sesuai dengan hukum ekonomi modern, misalnya mengatur kebijakan di bidang perkreditan. Lalu untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, diperkenalkan sistem perpajakan baru yang memungkinkan setiap perusahaan menyimpan sebagian besar dari keuntungan. Komisi restrukturisasi ekonomi nasional dewasa ini sedang mengusahakan pemecahan perusahaan-perusahaan besar ke bentuk kegiatan yang lebih kecil, dalam rangka mendorong sekaligus memudahkan para buruh untuk membeli saham. 58 Anjuran pemerintah agar para buruh membeli saham pada perusahaan milik negara di landasi harapan bahwa mereka akan berkerja semakin giat. Yang paling penting, dengan kebijakan itu para buruh menganggap dirinya bukan sebagai pekerja belaka, melainkan juga sebagai pemilik pabrik atau perusahaan. Oleh karenanya, mereka akan terangsang untuk bekerja lebih giat. Selain itu pemerintah juga melakukan perbaikan gaji dalam bidang pemerintah yang dilakukan pada tahun 1985 yang diharapkan akan membawa pengaruh konstruktif terhadap pekerja di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan dan pendidikan. Hal itu memperlihatkan bahwa intensif material telah memperoleh
58
The China Daily, 17 Juni 1985, Hal.2
Universitas Sumatera Utara
kedudukan penting dalam perekonomian modern RRC, yang bertujuan untuk meningkatkan kegiatan usaha dan produktifitas penduduk 59 D. Pemukaan Terhadap Modal Asing Semenjak tahun 1979, pemerintah RRC melaksanakan kebijakan pintu terbuka yaitu kebijakan di mana setiap daerah yang telah di berikan otonomi khusus dari pemerintah dapat mengundang atau mengelola modal asing. Empat wilayah di RRC, yaitu Shenzen, Shuhai, Shantou Dan Xianmen, dibuka sebagai kawasan ekonomi luar biasa. Sedangkan empat belas kota di sepajang pantai, yakni Dalian, Oinghuangdao, Tianjing, Yantai, Qindao, Lianyungang, Nanton, Shanghai, Ningbo, Wenzhou, Funzhou, Qungzhou, Shangjiang, dan Deihai, bersama-sama dengan pulau Hainan di tetapkan sebagai “kota-kota bebas” yang setaraf kedudukannya dengan kawasan ekonomi luar biasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wilayah sepanjang pantai utara hingga pantai selatan RRC, telah di buka lebar-lebar bagi dunia luar oleh pemerintah RRC, dengan pelimpahan hak otonomi yang luas terhadap modal asing. 60 Akibat kebijakan tersebut, negara Cina mengalami pertumbuhan investasi yang cukup tajam dan berdampak sangat baik bagi roda perekonomia di Cina sendiri. Pada tahun 1981, penanaman modal asing di cina mencapai US$ 1, 22 milyar. Sebagian besar dari jumlah ini di tanamkan dalam bentuk proyek-proyek produksi patungan di keempat kawasan ekonomi luar biasa. Dalam proyek-proyek tersebut, biasanya pihak asing menyediakan seluruh modal. Peralatan dan teknologi, sedangkan pihak RRC menyediakan tanah bangunan pabrik dan unsure tenaga kerja.
59
Sebelum di adakan pembaruan, produktifitas para pekerja di RRC sangat rendah, begitu juga semangat kerja penduduk. Lihat “ China : Motivating The Worker,” Asian Business, Vol. 16, No. 9, September 1980, Hal. 24 60 Lihat Partogi, Op.Cit, Hal. 152
Universitas Sumatera Utara
Bentuk kerjasama lainnya, yang juga di manifestasikan dalam wujud penanaman modal di Cina adalah sebagai berikut :61 Tabel 1 JENIS
TAHUN 1980
1981
20
19
177 juta
20 juta
100 juta
menurun
112 juta
180 juta
USAHA PATUNGAN • Jumlah Proyek • Jumlah Modal Asing (US$) PERDAGANGAN KOMPENSASI •
Jumlah modal asing
BISNIS PENGOLAHAN •
Pemasukan (US$)
Sumber : Centre For Strategic And International Studies Keberhasilan Cina dalam mengelola modal asing di negaranya ternyata mengundang daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk bekerjasama dengan Cina baik itu dalam bentuk investasi maupun bantuan modal. Seperti sikap pemerintah Jepang yang memberi bantuan ekonomi sebesar 300 Milyar Yen (1,3 Milyar) dalam bentuk pinjaman lunak melaui organisasi kerjasama ekonomi (OECF). Sementara itu negara-negara Eropa barat menjalin bentuk kerjasama dengan Cina dalam bentuk kerjasama modal dalam industri modern. Perjalanan keliling sekjen PKC, Hu Yaobang ke negara-negara di kawasan asia pasifik memperlihatkan keinginan RRC untuk mendapatkan bantuan ekonomi, seperti terlihat dari persetujuan pemerintah 61
Erhard, Louven, “RRC dan Masyarakat Eropa : Hubungan Politik dan Ekonomi”, Jakarta : CSIS, 1983, Hal. 1123
Universitas Sumatera Utara
Australia dengan pemerintah Cina yang menghasilkan proyek kerjasama bijibesi senilai US$ 3,5 milyar dan beberapa kontrak dagang tambahan. Sedangkan persetujuan dengan pemerintah selandia baru menghasilkan sebuah proyek patungan dalam pembangunan model pertanian di RRC. Proyek tersebut di kelola oleh konsorium perusahaan selandia baru di propinsi Shansi dengan mengaplikasikan teknologi pertanian canggih. Selanjutnya kerjasama Cina terus berlanjut sampai pada kawasan asia tenggara seperti kerjasama dengan Negara singapura. Ketertarikan negara singapura dilatarbelakangi oleh nilai potensi yang cukup tinggi yang dimiliki oleh pasar domestic
RRC
dan
di
dorong
oleh
upaya
untuk
membangkitkan
kembali
perekonomiannya dan tingkat kemunduran yang mengkuatirkan. Dari serangkaian kebijakan bilateral tersebut, pemerintah Cina juga melancarkan kampanye ekonomi untuk merangkul modal dari pengusaha keturunan Cina yang tersebar luas di beberapa negara terutama di Asia, Amerika dan Kanada. Kebijakan ini di tujukan oleh pemerintah Cina agar para pengusaha tersebut mau ikut membangun dalam pertumbuhan ekonomi di Cina dengan menanamkan modalnya di negara tersebut. Selainitu pemerintah Cina juga ikut mengajak penduduk Hongkong yang sering disebut “kapitalis merah” untuk membentuk usaha patungan untuk mengembangkan kawasan ekonomi luar biasa di negerinya. Sebagai contoh yaitu Huaneng International Power Development
Corporation,
perusahaan
patungan
dalam
pembangunan
industri
pembangkit tenaga listrik yang didirikan atas kerjasama pemerintah cina dan perusahaan Hongkong. 62 Pembangunan sumber-sumber energi di RRC dan meningkatnya ekspor, memungkinkan RRC untuk meningkatkan pinjamanya guna lebih menggerakan roda perekonomian di Cina. 62
Lihat Partogi, Op.Cit, Hal. 158
Universitas Sumatera Utara
E. Integrasi Dalam Ekonomi Internasional Pada tahun 1980-an melalui serangkai kebijakannya, ekonomi Cina secara mengejutkan mulai menandakan beberapa peningkatan yang cukup berarti. Negara besar di kawasan Asia timur ini mulai melibatkan dirinya secara luas dalam mata rantai perekonomian internasional. RRC tidak hanya mentolerir pendekatan kapitalis terhadap kebijakan ekonomi domestiknya, tetapi juga terhadap kebijakan ekonomi luar negerinya. Sikap Cina dalam menerima modal asing merupakan bukti nyata dari ketertarikan negara tersebut terhadap aktifitas ekonomi internasional Laju pertumbuhan ekonomi RRC pada akhir tahun 1984 mencapai rata-rata 7,9%, dengan produk nasinal kotor per kapitanya sebesar US$ 310. 63 ekspor utama RRC terdiri dari 30% bahan makanan, 25% tekstil dan pakaian jadi, 15% minyak mentah dan sisanya komoditi lain. RRC kemudian mencurahkan perhatiannya pada ekspor kapas, kacang kedele, jagung dan hasil pertanian lainnya, yang harganya mampu bersaing di pasar dunia, menyisihkan Amerika Serikat, sebagai negara pensuplai utama. Peningkatan ekspor komoditi-komoditi ini di mungkinkan karena telah dilakukannya reformasi ekonomi nasional dan perbaikan infrastruktur distribusi. Hingga akhir tahun 1983, RRC telah menjalin hubungan dagang dengan 190 negara dan kawasan, serta menandatangi persetujuan dagang dengan 95 negara dan organisasi masyarakat ekonomi Eropa. Hubungan dagang terbanyak dengan negaranegara yang menjunjung tinggi hukum ekonomi pasar. Tempat pertama dalam jalinan dagang Cina ialah Jepang. Semenjak hubungan bilateral dengan Jepang dibuka pada tahun 1972 nilai perdagangan kedua negara meningkat 20% setiap tahun. Dengan Amerika Serikat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir laju pertumbuhan perdagangan 63
Kompas, 18 Januari 1985, Hal. 4
Universitas Sumatera Utara
setiap tahunnya lebih dari 60%. Sedangkan dengan masyarakat ekonomi eropa untuk tahun 1983 saja nilai perdagangannya mencapai US$ 5,696 milyar. 64 Keberhasilan
RRC
menduduki
posisi
yang
baik
dalam perekonomian
internasional, semakin didukung oleh banyaknya keuntungan yang diperoleh negara itu dalam forum internsional. Kalangan pemerintah dan bisnis di Amerika Serikat, Eropa barat, dan Jepang menganggap berdagang dengan Cina sebagai hal yang cukup baik, dan merupakan sesuatu hal yang mesti dilakukan, karena perhitungan politik dan strategi. 65 Sebagai implikasinya, mereka perlu mendukung RRC di forum kerjasama multilateral, khususnya dalam bank dunia dan bank pembangunan asia dan tidak terkecuali pula di forum MFA (Multi Fibre Arreangement) yang selama ini di jaga ketat oleh para pengekspor kawakan yang terdiri dari Korea Selatan, Hongkong dan Taiwan. RRC dapat masuk dengan mudah dalam forum MFA karena ada unsur politik yang menguntungkannya, yakni RRC dan Amerika Serikat sama-sama menjalankan politik anti-Soviet, di samping itu juga karena negara-negara pendukung mereka telah mendominasi forum multilateral.. Di kawasan asia tenggara, komoditi ekspor Cina cukup bagus prospeknya. RRC sangat potensial dalam merebut pasaran. Negara Cina cukup berani melakukan dumping yaitu menjual dengan harga jauh dibawah harga pasaran terhadap barang-barang hasil produksinya. Komoditi ekspor Cina telah lama dikenal di kawasan asia tenggara, dan berkat peningkatan keterampilan dalam pemasaran , penyebaran komoditi ekspor RRC semakin dominan di asia tenggara.
64 65
Lihat Partogi, Op.Cit, Hal. 160 John Wong, The Political Economy Of China’s Changing Relation With Southeast Asia, Singapore : Macmillan Asia, 1984 Hal. 8
Universitas Sumatera Utara
Ekspansi ekspor Cina berkembang denga pesat, sehingga mendekati komoditi yang dihasilkan oleh negara-negara industri maju. Dari perkembangan tersebut, pemerintah Cina menyadari bahwa walaupun negaranya belum lama mengintegrasikan diri secara luas dalam aktivitas ekonomi internasional, namun sudah dapat memetik hasil yang besar manfaatnya bagi program modernisasi. Sebagai konsekuensinya, pemerintah Cina terus memperluas aktivitas ekonomi luar negerinya, sebagaimana tercermin oleh kunjungan para pemimpin RRC ke Negara-negara pasifik selatan, Amerika Serikat, Eropa barat, Amerika latin dan lain-lain.
Hasil dari kunjungan tersebut ialah RRC
memperoleh peluang untuk mencari daerah pemasaran baru dan bahan-bahan baku untuk industri ekspornya. 66 Kebijakan pemerintah RRC untuk ikut terlibat dalam suatu sistem mata rantai ekonomi internasional ternyata dapat pula membawa dampak negatif bagi Cina. Mau tidak mau segala sesuatu yang menimpa ekonomi internasional akan turut memberi implikasi terhadap ekonomi nasional Cina. Namun dengan mengembangkan ekspornya ke arah yang lebih mantap, dan tingginya tingkat investasi di negara Cina serta keinginan untuk berorientasi ke pasar internasional, membuat RRC dapat menghindari dampak negatif tersebut dan menaikan laju angka pertumbuhan ekonomi Cina.
66
Lihat Partogi, Op.Cit, Hal. 163
Universitas Sumatera Utara
Ekonomi Cina Di Bawah Kepemimpinan Hu Jintao (2002-2012) Terpilihnya Hu Jintao sebagai penguasa dalam pucuk kepemimpinan di cina dalam kongres nasional partai komunis Cina ke 16 menegaskan bahwa arah pembangunan ekonomi Cina di bawah kepemimpinan Hu Jintao tetap mendasar tanpa agenda perubahan arah ekonomi di Cina seperti yang di terapkan oleh deng Xiaoping yang merubah alur kebijakan ekonomi Cina dari Sosialisme-Komunisme menuju Sosialisme-Kapitalisme. Faktor yang menyebabkan Hu Jintao untuk tetap mempertahankan pola pembangunan ekonomi Cina yang berorientasi terhadap sosialisme-pasar selain di sebabkan oleh karena keberhasilan dalam pertumbuhan ekonomi di Cina sendiri yang mengadopsi sistem tersebut juga di sebabkan oleh kedekatan Hu Jintao dengan Deng Xiaoping yang tergabung dalam kelompok Pragmatis-Realistis. Lebih lanjut, terpilihnya Hu Jintao sebagai sekretaris jendral yang di sebut sebagai inti kekuasaan di Cina dan terpilihnya Hu jintao sebagai presiden yang menggantikan posisi pendahulunya yaitu jiang zemin juga tak lepas dari andil Deng Xiaoping yang mengantarkannya dari sekretaris partai tingkat provinsi menuju tingkat nasional. Meskipun tetap menjalankan agenda pembangunan di cina seperti apa yang di bangun oleh Deng Xiaoping selama ini. Namun ada beberapa konsep kebijakan yang di bangun oleh Hu Jintao dalam menghadapi beberapa perubuhan yang terjadi di Cina. Mencuatnya jurang pemisah antara kelas masyarakat miskin dan kaya yang terjadi di cina, dan semakin merajarelanya tingkat korupsi di negara tersebut serta gangguan keamanan yang dialami oleh Cina mengharuskan Hu Jintao melakukan beberapa strategi untuk tetap mempertahankan keutuhan Cina sebagai negara yang besar. Strategi
Universitas Sumatera Utara
kebijakan yang di rumuskan oleh Hu Jintao tersebut dapat di manifestasikan sebagai berikut. A. Kebijakan Harmoni Sosial Teori “Harmoni Sosial” ini sebenarnya merupakan kritik terhadap konsep pendekatan pembangunan ekonomi yang hanya berorientasi pada pertumbuhan. Pendekatan itu dinilai terlalu elitis karena hanya terfokus pada perluasan pembangunan di perkotaan, mengundang investasi dan perdagangan asing, serta hanya berkonsentrasi pada kelompok bisnis. Pendekatan semacam itu selama 20 tahun terbukti telah meminggirkan pembangunan di pedesaan dan memperluas jurang masyarakat kaya dan miskin di negara Cina. Korupsi marak, degradasi lingkungan, pengangguran meningkat, juga buruknya pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dampak ini membuat Hu Jintao memikirkan sebuah pendekatan lain untuk Cina. Ia menyebutnya “Harmoni Sosial”. 67 Ia berniat mengubah pendekatan pertumbuhan ekonomi ke model pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi polusi dan konsumsi energi. Juga memindahkan fokus pembangunan perkotaan ke pedesaan, dan mendorong investasi domestik sebagai pengimbang aliran investasi asing. Selain itu, mencoba menyeimbangkan pembangunan antara kawasan pedalaman dan pesisir. Selama ini, fokus pembangunan di Cina hanya diarahkan di kawasan pesisir pantai sehingga masyarakat pedesaan tidak mendapat surplus ekonomi dalam bentuk yang nyata. Menurut Sebastian Heilman, pakar ekonomi Cina di universitas Trier berpendapat bahwa Cina dalam kepemimpinan Hu Jintao dan wakilnya Wen Jiabo tidak
67
Fransisca Ria, 2007. Jalan Panjang Hu Jintao. (http://www.sinarharapan.co.id/berita/0610/18/lua02.html) diakses pada 1 Februari 2008
Universitas Sumatera Utara
melakukan perombakan yang besar terhadap corak ekonomi yang terjadi di Cina. Lebih lanjut menurutnya, bahwa tidak terjadinya perombakan yang terjadi dalam konsep reformasi di cina tidak menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak lagi menjadi prioritas di cina, nyatanya hu jintao dalam lima tahun pertama kepemimpinanya berhasil menaikan posisi cina dari posisi 6 naik menuju posis 4 dalam peringkat pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia ini. 68 namun agenda sosial yang sangat penting seperti kesehatan , politik pajak, politik untuk mengangkat taraf hidup rakyat pedesaan belakangan lebih di soroti dalam agenda kebijakan pemerintahan hu jintao. Pada pemerintahan sebelumnya yaitu pada masa kepemimpinan jiang zemin, agenda kebijakan pemerintahan terfous pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa memperdulikan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi di Cina secara nyata merugikan populasi masyarakat pedesaan yang selama ini memang terancam kelangsungan hidupnya, bahkan lebih jauh lagi hasil pertumbuhan ekonomi Cina hampir habis untuk mengkompensasi kerugian akibat kerusakan lingkungan tersebut. Karena itu dalam sambutannya di kongres rakyat nasional ke 17, ia menegaskan dukungan untuk pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan bertanggung jawab. Hu jintao mengatakan bahwa Pertumbuhan ekonomi saat ini menuntut harga yang terlalu tinggi, dan dampaknya pada sumber daya alam dan kerusakan lingkungan. Saat ini, laju pertumbuhan kawasan kota dan pedesaan pun masih timpang. 69 Jurang antara kaya dan miskin adalah salah satu penghambat ekonomi terbesar di Cina. Di satu pihak, Cina menduduki peringkat ketiga dunia dalam konsumsi barang68
Sidang Partai Komunis Cina. 2007. (http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=1&dn=20071015203352) di akses 2 Maret 2008 69 Ibid.
Universitas Sumatera Utara
barang mewah. Tapi di lain pihak, sekitar 200 juta warga Cina masih tergolong warga sangat miskin. Karena itu, pemerintah Cina berjanji membentuk "Masyarakat yang harmonis" dengan "Pengembangan Teknologi"
serta "Pertumbuhan yang Sadar
Lingkungan". 70 Konsep kebijakan yang di bangun oleh Hu jintao tersebut segera di tindak lanjuti oleh pemerintahannya ketika mengadakan kunjungan kepada para petani di Mongolia dan para pekerja tambang. Pemerintahan Hu Jintao merubah dan melonggar aturan-aturan yang memungkinkan para penghuni desa—yang selama ini bekerja sebagai petani dan pekerja pabrik dengan tingkat pendapatan yang rendah—untuk dapat berpindah ke kota dengan tingkat pendapatan yang lebih baik. Pemerintah juga memperbaiki jaringan kesejahteraan sosial untuk membantu para pensiunan dan korban PHK perusahaanperusahaan yang bangkrut ataupun di restrukturisasi. B. Konsep Usaha Patungan Langkah kebijakan berikutnya yang di terapkan oleh Hu Jintao dalam mereformasi ekonomi di Cina ialah dengan melakukan suatu langkah maju untuk membangun suatu sistem yang berorientasi pasar untuk pembaharuan teknologi, sehingga perusahaan lokal memainkan peranan penting, serta mendorong formasi persaingan para konglomerat secara internasional. Dalam pidatonya mengenai langkah reformasi pemerintah pada kongres rakyat nasional ke-17, Hu Jintao mengatakan bahwa Cina akan mendorong perusahaan swasta lokal untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan
70
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
di internasional, memproduksi dan memasarkan, serta mempercepat pertumbuhan perusahaan multinasional Cina serta menciptakan 'merek dagang' Cina di pasar dunia. 71 Pemerintah Hu Jintao sangat mendukung perusahaan lokal bisa memainkan peranan penting di pasar internasional sehingga bisa menciptakan merk dagang cina di pasar internasional. Untuk dapat membangun perusahaan lokal agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing dalam sistem pasar internasional, pemerintah hu membangun suatu konsep mengenai “usaha patungan bersama”. Yaitu menggabungkan perusahaan-perusahaan asing yang ingin menanamkan perusahaannya di cina dengan perusahaan-perusahaan lokal di cina. Sektor otomotif di mana salah satu dari beberapa sektor di mana pemerintah Cina masih menggunakan kekuatan untuk memaksa produsen-produsen asing menjalin hubungan usaha patungan dengan negara itu membuat alih teknologi dari luar untuk masuk ke Cina. Pemerintah hu jintao mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk lebih memajukan negaranya tersebut, meskipun kebijakan tersebut di rasakan oleh produsen asing sebagai suatu ancaman. Sebagai contoh pemerintah Cina mengumumkan bahwa dalam perjanjian usaha patungan segenap hak kekayaan intelektual yang dibawa ke dalam Cina dalam suatu mekanisme perjanjian kerjasama oleh satu mitra akan sama-sama di miliki oleh mitra lainnya. 72 Sebagai contoh Bagi perusahaan-perusahaan mobil besar Amerika Serikat dan rekan-rekananya di Eropa, setiap perpindahan yang dilakukannya akan langsung bermitra dengan perusahaan otomotif lokal di Cina dan hal tersebut dapat di manfaatkan bagi perusahaan otomotif cina sebagai salah satu upaya peningkatan teknologi otomotif di 71
Pembaharuan Jadi Agenda Ekonomi Penting Hu Jintao. 2007. (http://www.kapanlagi.com/h/0000195289.html) di akses 9 Februari 2008 72 Lihat Fisman, Op.Cit, Hal. 278
Universitas Sumatera Utara
Cina. Sehingga secara keseluruhan, masuknya produsen-produsen asing yang mendirikan pabrik-pabriknya di cina tidak hanya menguntungkan cina dalam perekonomiannya, namun juga berdampak bagi masyarakat Cina khususnya produsen-produsen lokal dalam membangun jaringan produksinya tersebut. Bagi perusahaan barat dan Jepang yang memiliki persedian teknologi milik sendiri yang sangat banyak, undang-undang tersebut adalah suatu kesepakatan yang merugikan. Hal itu memberikan mitranya dari Cina tersebut hak untuk mendistribusikan teknologi itu di luar perusahaan kepada siapapun yang mereka senangi. Hal ini menempatkan perusahaan-perusahaan Cina dalam posisi yang cukup unik untuk memiliki kemampuan teknologi terbaik dari mitra ke dalam kendaraan mereka sendiri. Hasil nyata dari keberhasilan dalam konsep usaha patungan tersebut ialah cina berhasil membuat merk mobil buatan Cina yang di namakan Wanfeng. Merk mobil tersebut merupakan tiruan dari jeep Cherokee namun dengan harga yang jauh lebih murah dari merk mobil aslinya. Wanfeng berhasil merebut pangsa pasarnya di timur tengah dengan harga yang mengesankan yaitu $ 10.000. 73 Sebagai perbandingan bahwa korea selatan juga mengembangkan sector otomotifnya dengan menghasilkan merk mobil KIA Rio yang tidak mempunyai fitur tambahan dengan harga $9.665. Kevin smith seorang editor motor trend mengungkapkan bahwa korea memerlukan sepuluh tahun untuk meningkatkan mobilnya hingga mencapai mutu yang baik, namun cina mungkin akan mencapainya hanya dalam waktu setengahnya. 74 Realitas-realitas ahli teknologi di Cina tersebut juga membantu perusahaanperusahaan mobil dalam negeri ketika pengetahuan dipindahkan dari perusahaan-
73 74
Ibid, Hal. 282 Ibid.
Universitas Sumatera Utara
perusahaan asing yang telah maju kepada perusahaan dalam negeri yang masih terbelakang. Hal tersebut membuat produsen-produsen lokal Cina mampu memproduksi dan bersaing dengan produsen-produsen asing lainnya dalam industri otomotif global. C. Pembangunan Militer Letak geografis Cina yang sangat rentan terhadap ganguan keamanan khususnya di wilayah perbatasan dan luas wilayahnya yang cukup luas mengharuskan pemerintahan Hu Jintao melakukan modernisasi dalam bidang militer di Cina. Pemerintah Hu Jintao menyatakan akan berupaya mempercepat proses modernisasi militernya dengan maksud tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata maupun mengancam negara manapun. Lebih lanjut Hu Jintao, mengatakan bahwa keberadaan angkatan bersenjata Cina adalah untuk bertahan dan hanya untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial negara tersebut. 75 Namun, masyarakat internasional termasuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik tetap khawatir akan ambisi peningkatan kemampuan militer Cina. Hal itu disebabkan pergeseran perimbangan kekuatan dalam era pasca-Perang Dingin terjadi bersamaan dengan tampilnya Cina sebagai kekuatan politik dan militer khususnya di kawasan Asia Pasifik. Kemajuan militer cina merupakan hal yang tidak dapat di sangsikan lagi dan berkat kemajuan militernya banyak negara-negara berkembang khususnya di asia tenggara untuk melakukan kerjasama militer dengan Cina.
Secara agresif Cina
membangun industri militernya sendiri, dengan mengoptimalkan kemampuan dan potensi
75
Modernisasi Militer Cina. 2008. (http://www.mimbar-opini.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=2459) diakses 21 Februari 2008
Universitas Sumatera Utara
yang dimiliki negaranya. Bahkan kini dapat di katakan Cina muncul sebagai kekuatan militer—baik kekuatan laut maupun udara terbesar di asia. Berkat keberhasilan dalam pola pembangunan ekonomi negara tersebut, maka Sejak awal 1990-an, pemerintah Cina melakukan peningkatan anggaran militer. Terhitung pada tahun 2005 pemerintah Cina mengeluarkan 247,7 Miliar Yuan atau US$ 29,9 Miliar untuk melakukan reformasi sistem persenjataan militernya. Cina terus berupaya untuk mengembangkan industri militernya, sebagai contoh yaitu kini Cina sudah dapat membuat produk pesawar tempur buatan sendiri yaitu J-10 dan J-11 yang sepintas merupakan perpaduan dari du jet temput dua negara besar yaitu MiG-29 Fulcrum buatan Rusia dan F-16 Fighting Falcon buatan Amerika Serikat. 76 Keberhasilan Cina dalam mengembangkan sistem persenjataan milliternya selain di dukung oleh perhatian besar dari pemerintah juga di tunjang dengan penelitian dan pengembangan (litbang) yang dilakukan secara besar-besaran.. Berdasarkan data yang di peroleh, pada tahun 1999 Cina telah mendirikan 10 buah BUMN industri dirgantara yang meliputi pabrik pesawat terbang dan komponennya. Dan tak kurang dari 560.000 karyawan dapat di serap melalui pendirian industri dirgantara tersebut. Dari sepuluh industri dirgantara itu, dua di antaranya, AVIC (Aviation Industry of Cina) I dan AVIC II, sengaja diciptakan sebagai mitra sekaligus saling bersaing untuk meningkatkan kinerjanya. Di bawah pengawasan ketat pemerintah pusat, AVIC I diberi tugas utama memproduksi pesawat ukuran besar dan medium, sementara AVIC II diprioritaskan memproduksi pesawat ukuran kecil dan menengah. 77
76
(http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/17/cakrawala/lain01.htm) diakses pada 30 Januari 2008
77
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu pada sisi lain Cina juga terus mengembangkan armada angkatan lautnya mengingat letak geografis Cina yang sangat strategis dan memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Pada tahun 1989-1992, Cina melalui litbang-nya mengadopsi produk-produk barat dalam pola program pembangunan kapal perangnya. Hasilnya adalah Cina berhasil menciptakan dua buah kapal perusak berpeluru kendali Tipe 051B (Kelas Luhai, bobot 6.000-an ton) dan sepuluh Tipe 052 (Kelas Luhu/4.200 ton), di samping sepuluh buah fregat Tipe 053H2G/H3 (Kelas Jiangwei/2.250 ton). Bahkan lebih lanjut Pada tahun 2010 mendatang, angkatan laut Cina akan menerima 12 buah kapal selam diesel Kelas Kilo dari Rusia, ditambah produk persenjataan sebanyak 10-15 Kelas Song, 2-5 buah kelas Yuan, di samping kapal selam serang balistik nuklir 2-4 Type 093 dan 1-2 buah Kelas 094 yang sudah diterima tahun 2004 lalu. 78 Ini merupakan semacam program penganekaragaman kekuatan bawah laut Cina, dengan mengombinasikan kekuatan nuklir dan konvensional. Perkembangan pemikiran pertahanan Cina modern bermula pada dekade 1930-an dan 1940-an yang lebih mengedepankan pada dua komponen strategi, yakni pertahanan teritorial atau darat (Territorial Defense) dan pertahanan pantai (Coastal Defense). Saat itu bagi Cina, esensi pertahanan keamanan adalah seperti yang termuat dalam doktrin Perang Rakyat (People's War). Secara implisit Perang Rakyat mengandalkan unsur manusia, operasi infanteri, dan perang gerilya. Bahkan dalam konsepsi Mao Zedong, perang gerilya inilah yang menjadi inti dari strategi pertahanan. Oleh karena itu, sampai awal tahun 1980-an strategi pertahanan pantai hanya menjadi komponen kedua dalam strategi pertahanan nasional Cina. Kedua strategi pertahanan Cina di atas tidak terlepas
78
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
dari kebutuhan lingkungan strategis saat itu yakni untuk menangkal ancaman berupa agresi konvensional dan menghadang musuh di perbatasan. Sejak awal tahun 1980-an, Cina menerapkan strategi pertahanan aktif (jiji fangyu) yang selaras dengan upaya pembangunan ekonomi lompatan jauh ke depan yang dicanangkan Deng Xiaoping. Dengan demikian, kebijakan pertahanan Cina harus disubordinasikan pada dan ditujukan untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional. Secara keseluruhan, doktrin pertahanan aktif dimaksudkan untuk menghadapi tiga jenis perang, yakni perang dunia, perang skala luas dalam menghadapi agresi negara asing terhadap Cina, dan konflik perbatasan atau perang terbatas. Dari ketiga kemungkinan perang tesebut sejak pertengahan tahun 1980-an, para elite strategi Cina yakin bahwa jenis perang ketiga yang akan mungkin terjadi. Oleh karena itu, sampai saat ini berbagai simulasi strategi perang-perang regional dan terbatas (youxian zhubu zhanzheng) kerap dikembangkan Cina. Menjelang akhir 1980-an, strategi pertahanan Cina mulai memperhitungkan arti penting pertahanan maritim dan udara dalam doktrin pertahanan aktif melalui pengenalan strategi pertahanan air hijau (jijide jinhai fangyu zhanlie). 79 Strategi pertahanan ini melakukan restrukturisasi prioritas pengembangan angkatan bersenjata dari ketiga kekuatan matra udara, laut, dan darat dalam upaya membangun kemampuan gerak cepat (rapid response capability) untuk menghadapi perang-perang regional dan terbatas atau konflik intensitas rendah (low intensity conflicts) di sekitar wilayah Cina. Lebih lanjut, pada awal tahun 1990-an doktrin pertahanan aktif kembali direvisi. Secara eksplisit, angkatan bersenjata Cina menetapkan prioritas pengembangan pada angkatan laut dan udara. Militer didorong untuk melaksanakan konstruksi kualitatif 79
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
militer,
yakni
upaya
untuk
meningkatkan
kemampuan
operasi
militer
yang
dikombinasikan dengan teknologi persenjataan yang tinggi. Doktrin modernisasi kualitas militer ini menjadi filosofi yang melandasi pengembangan militer Cina sejak tahun 1992 sampai saat ini. Dengan demikian dapat dikaji bahwa keinginan Presiden Hu Jintao kali ini untuk meningkatkan kekuatan militer Cina merupakan implementasi dari doktrin pertahanan aktif dan konstruksi kualitatif militer yang menjadi landasan strategi pertahanan cina dan proyeksi masa depan dalam rangka mengantisipasi perang-perang regional dan terbatas. Pada tataran makrostrategi, upaya Cina untuk meningkatkan kekuatan militernya dalam kepemimpinan Hu Jintao berimplikasi pada perimbangan strategis di kawasan. Secara tidak langsung modernisasi cina sangat ditentukan oleh faktor-faktor eksternal terutama sikap dan kebijakan Amerika Serikat dan para sekutu AS seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia baik secara individu maupun gabungan. Misalnya, menjelang abad ke-21 Cina merasa gerah dengan ditandatanganinya Deklarasi Aliansi Keamanan untuk abad ke-21 antara AS dan Jepang. Untuk meminimalisasi dan bahkan meniadakan keberadaan aliansi sekutu AS ini, Cina menjalankan strategi diplomatik menjalin hubungan militer lebih erat dengan Rusia dan mendukung penuh rezim keamanan multilateral di kawasan Asia Pasifik yakni ASEAN Regional Forum (ARF).
Universitas Sumatera Utara
D. Modernisasi Lintas Sekor Aspek yang paling spektakuler dalam modernisasi suatu masyarakat ialah pergantian teknik produksi dari cara-cara tradisional ke cara-cara modern yang tertampung dalam pengertian revolusi industri. Dalam bidang ekonomi modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, di mana produksi barang-barang sarana produksi diadakan secara massal. Adanya kompleks-kompleks industri mengandung implikasi
adanya
organisasi-organisasi
yang
kompleks
untuk
mendirikan,
menyelengarakan dan mengembangkan aparat dan untuk mengadakan pembelian bahanbahan baku serta untuk penjualan produknya. 80 Perubahan yang cukup besar dalam konsep reformasi Cina telah membawa negara tersebut masuk ke dalam arus modernisasi yang tak terelakan. Konsep reformasi pintu terbuka yang dijalankan oleh Deng Xiaoping mengenai prinsip ekonomi pasar adalah netral secara ideologis dan reformasi ekonomi merupakan sebuah oientasi dalam membangun suatu negara ternyata cukup berhasil. Dalam reformasi ekonomi dengan langkah besar, Cina mengikuti pola negara industri baru, yaitu memberi prioritas kepada sektor ekonomi yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang pesat tanpa intervensi pemerintah yang besar. Berikutnya adalah langkah revolusioner yang tidak lazim dalam suatu negara Komunis, yaitu membuka Cina untuk penanaman modal asing (PMA). Proyek PMA ini berhasil meningkatkan produksi dan ekspor Cina dengan amat besar dan dalam waktu yang relatif singkat tanpa pengeluaran dana pemerintah yang besar. Selama tahun 2002, lebih dari 50 milyar dollar AS mengalir ke cina. Dengan masuknya Cina ke WTO, pertumbuhan ekonomi yang cepat, pembangunan yang diharapkan berkembang di wilayah Barat, serta stabilitas 80
Schoorl, Modernisasi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1984, Hal. 2
Universitas Sumatera Utara
politik, pada pembangunan lima tahun periode 2006-2010, penanaman modal asing diharapkan mencapai 100 milyar dollar AS setiap tahun. Kemajuan yang dicapai RRC dengan pertumbuhan rata-rata 10 persen sejak dicanangkannya modernisasi empat seperempat abad yang lalu juga memiliki sebuah kata kunci yaitu stabilitas. Praktis, sejak pemimpin cina paling berpengaruh, Deng Xiaoping, mengendalikan jalannya pemerintahan dan partai komunis Cina (PKC) yang berkuasa, hanya sekali gejolak politik yang hampir saja membawa negara ini di ambang keruntuhan. Di RRC, komunisme masih menjadi sumber kekuasaan maupun kekuatan politik dan ekonomi. Organisasi PKC masih tetap kuat seperti sediakala, bahkan berubah dan membuka peluang bagi seluruh lapisan masyarakat dalam slogan baru “San Ge Dai Biao” (Tiga Perwakilan), termasuk bagi kelas kapitalis baru yang bermunculan sebagai sebuah kekuatan utama dan pendorong laju modernisasi dan reformasi. Peralihan kekuasaan dalam PKC pun berlangsung mulus tanpa pertikaian fraksi-fraksi politik yang selalu mewarnai pergantian kekuasaan di Cina selama ribuan tahun. Cina Baru adalah sebuah cita-cita dan semangat kemajuan untuk keluar dari kemiskinan dan kesengsaraan. Belum pernah terjadi dalam sejarah Cina standar kehidupan rakyatnya meningkat sangat tinggi. Gaji para pekerja cina memang rendah, namun para pekerja di cina dipenuhi dengan berbagai kenaikan yang jauh lebih cepat ketimbang negara-negara maju pada saat sekarang ini maupun di masa lalu. Kita sering
menganggap
Cina adalah sebuah
negara otoriter
karena
kekuasaan tunggal PKC. Tetapi, pada kenyataannya dalam kurun 15 tahun terakhir ini kita menyaksikan munculnya kebebasan berbicara, informasi, bergerak, serta
Universitas Sumatera Utara
kebebasan mencari pekerjaan, sebuah kecendrungan baru yang tidak pernah ada preseden dalam sejarah kominisme di daratan Cina. Modernisasi Cina dapat di lihat dari keberhasilan negara itu dalam meningkatkan sektor industrinya dalam bersaing di pasaran internasional. Secara keseluruhan, Cina mengekspor suku cadang otomotif ke pasaran internasional yang mencapai angka sebesar $6,6 miliar pada tahun 2003, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan yang diperolehnya pada tahun sebelumnya. 81 Faktor yang membuat ekonomi Cina tumbuh amat tinggi, setidaknya menurut penyampaian Presiden RR China Hu Jintao dalam Forum Tahunan Konferensi Boao di Hainan, karena adanya aliran investasi luar dan dalam negeri yang amat luar biasa. Investasi terutama terasa di industri, infrastruktur, dan properti. Pemerintah Cina, katanya, akan secara amat berhati-hati menangani masalah ekonomi yang kepanasan ini, termasuk mengatur aliran investasi, dan akibat-akibat yang ditimbulkannya. 82 Aliran investasi tersebut merupakan salah satu bukti nyata bahwa Cina kini telah jauh melesat meninggalkan negara-negara dalam satu kawasannya. Cina telah mampu menciptakan magnet bagi investor asing, selain itu arus perpindahan produsen-produsen otomotif dunia yang masuk ke cina telah menyebabkan negara tersebut mengalami suatu perkembangan kemajuan dalam bidang otomotif bagi produsen lokal di Cina. Sementara itu tingginya pertumbuhan ekonomi Cina saat ini juga berdampak pada semakin terbukanya peluang pasar telekomunikasi di Cina untuk di masuki oleh
81
82
Lihat Fishman, Op.Cit, Hal. 277 Abun Sanda, 2007. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0405/22/Fokus/1037014.htm) diakses pada 13 Desember 2007
Universitas Sumatera Utara
produsen-produsen telepon genggam di dunia. Setidaknya setiap bulan, 5 juta pelanggan baru mendaftar untuk memperoleh layanan telepon genggam di negara Cina. Sebanyak 300 juta pengguna telepon genggam di negara itu menjadikan Cina benar-benar sebagai yang terbesar untuk pasar telekomunikasi. Persaingan bisnis telekomunikasi di Cina ternyata berdampak positif kepada produsen-produsen lokal di Cina. Setidaknya persaingan di Cina mengalami suatu siklus yang memungkinkan produsen-produsen lokal mendapatkan untung yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan asing yang semula membuka produksinya di Cina. Menurut Zirui Tian, seorang peneliti dari INSEAD, mengatakan bahwa pada awal perusahaanperusahaan asing yang berbisnis di Cina dengan tujuan dapat menghasilkan sesuatu dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada orang Cina, namun pada kenyataannya setelah
perusahaan-perusahaan
lokal
turut
memasok
perusahaan-perusahaan
multinasional, jaringan patokan tersebut berkembang sangat cepat. Kemudian produsenprodusen Cina lokal dapat mulai mencari suku cadangnya dari perusahaan lain di Cina dan menurunkan harga produksi mereka jauh lebih rendah daripada perusahaanperusahaan multinasional tersebut. 83 Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Motorola dan produsen-produsen telepon genggam lainnya ialah bahwa pemasok-pemasok cina sudah tampil terlalu mahir. Suku cadang mereka yang bermutu tinggi dan murah membantu menciptakan pesaingpesaing yang baru lahir di dalam negeri, dan tampil sangat agresif. Lebih dari 40 persen pasar domestik telepon genggam Cina kini berada di tangan perusahaan-perusahaan local seperti Ningbo Bird, Nanjing Panda Electronics, Haier, dan TCl Mobile
83
Lihat Fishman, Op.Cit, Hal. 286
Universitas Sumatera Utara
Ningbo Bird memproduksi 20 juta telepon genggam pada tahun 2004 dan kemungknan akan segera naik ke jajaran sepeluh besar produsen telepon genggam dunia. 84 Produsen-produsen dalam negeri tersebut akhirnya tampil begitu kuat sehingga, ketika Siemens melihat bisnis telepon genggam selulernya di Cina kurang kuat, perusahaan itu bekerja sama dengan Ningbo Bird untuk mendapatkan produksi berbiaya rendah maupun saluran distribusi yang mapan. Namun kuatnya tekanan bisnis dari produsen dalam negeri terhadap produsen multinasional tidak dapat di selesaikan dengan menutup produksi bagi perusahaan multi nasional. Menurut Jim Gradoville, wakil presiden Motorola untuk hubungan pemerintah di asia pasifik, kalau hal tersebut dilakukan dengan menutup produksi di Cina, maka perusahaan-perusahaan cina yang muncul dari ujian pasar mereka akan menjadi yang paling siap dan agresif di dunia, dan perusahaan-perusahaan asing tersebut nantinya akan kalah dalam persaingan dengan produsen-produsen di Cina. Oleh karena itu, Motorola bertahan. Setelah menjadi investor asing terbesar dalam industri elektronik Cina, Motorola berencana menaikan nilai investasi di Cina menjadi $10 miliar. 85 Ekspansi lebih lanjut dari perkembangan modernisasi di Cina ialah terlihat pada keberhasilan negara tersebut dalam menggerakan industri famasinya. Industri obat di Cina adalah sesuatu yang sangat besar, dengan penjualan $ 7,5 miliar pada tahun 2004. Cina juga mengekspor obat barat senilai $ 3,5 yang disambut sangat baik di negaranegara yang memilliki sedikit pengawasan hukum dan memerlukan obat yang berbiaya murah.
84 85
Ibid, Hal. 287 Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Faktor yang membuat cina dapat membangkitkan sektor farmasinya ialah karena keberhasilan negara tersebut dalam membuat obat tiruan. Menurut Allan Zhang, ahli ekonomi senior dari Pricewaterhouse Coopers, mencatat bahwa pada tahun 1999 jumlah keseluruhan dana Litbang untuk industri obat Cina tidak sanggup mengimbangi anggaran satu perusahaan obat global besar manapun dan hal tersebut masuk akal dari sudut ekonomi bagi suatu negara yang sedang berkembang seperti Cina. Sebagai perbandingnya ialah bahwa ketika perusahaan-perusahaan barat membutuhkan sekitar sepuluh hingga lima belas tahun dengan biaya riset rata-rata $250 Juta untuk mengembangkan satu obat baru. Namun dengan hanya meniru obat maka hanya akan memerlukan waktu hingga lima tahun dengan biaya antara $ 60.000 dan $ 120.000. 86 Riset kedokteran dan bioteknologi merupakan salah satu di antara prioritasprioritas yang utama yang ingin di kembangkan oleh pemerintah Cina saat ini. Saat ini Cina tengah mengembangkan masyarakat peneliti dalam jumlah yang besar untuk bekerja dalam ilmu pengetahuan hayati. Dalam bidang bioteknologi, negara itu memiliki lima puluh ribu ilmuwan riset, dengan empat ribu lima ratus lainnya
yang lulus dari
universitas setiap tahun. Cina berjuang keras untuk menarik ilmuwan-ilmuwannya yang belajar dan bekerja di luar negeri. Kawasan bioteknologi Shenzhen adalah salah satu contoh daerah yang sangat memikat bagi para ilmuwan dunia untuk ikut bergabung dalam penelitian di Cina. Pemerintah cina menawarkan jabatan dan penghasilan yang tinggi apabila para ilmuwan-ilmuwan tersebut mau ikut bergabung dalam membangun riset bioteknologi di Cina.
86
Allan Zhang, 2007. The Future Of China’s Pharmaceutical Industry. (http:// www.pwc.com/extweb/newcolth.nsf/docid/) diakses pada 23 November 2007
Universitas Sumatera Utara
Di luar kerjasama yang menarik tersebut, Cina memiliki ratusan laboratorium bioteknologi (beberapa terfokus pada pertanian) dan perusahaan-perusahaan pemula yang jumlahnya makin bertambah setiap tahun. Negara itu mengucurkan tidak kurang dari $ 600 Juta per tahun yang langsung ditujukan untuk kegunaan riset bioteknologi. 87 Frost and Sullivan, suatu perusahaan riset dan konsultasi dari New York yang memiliki kantor di seluruh dunia, memperkirakan bahwa pasar bioteknologi Cina akan tumbuh 13,5 persen pertahun dan akan segera mencapai penjualan senilai $ 8,8 miliar. 88 Pertumbuhan itu akan datang ketika perusahaan-perusahaan Cina sendiri menjadi cukup mapan, dan ketika perekonomian negara-negara di dunia berupaya untuk memanfaatkan produsen Cina dengan biaya yang cukup murah.
87 88
Lihat Fishman, Op.Cit, Hal. 299 Ibid.
Universitas Sumatera Utara