BAB II PROFIL NEGARA CINA
2.1.
Sejarah Negara Cina Sejarah Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari
penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cina telah didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban Cina berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum. 30 Dalam sejarah dikatakan bahwa Cina merupakan bangsa yang sudah ada semenjak 3000 SM. Bangsa Tionghoa yang merupakan bangsa asli Cina sudah menduduki lembah sungai Hoang Ho di Cina bagian utara. Lembah yang subur telah menjadi pusat kedamaian dan sebagai tempat asli bagi bangsa Tionghoa. Selama ribuan tahun bangsa Tionghoa membangun peradaban yang kuat dan kokoh. Dalam catatan sejarah, Cina telah memulai mendirikan sebuah kekuasaan politik sejak tahun 1550-1050 SM dalam bentuk kerajaan perbudakan. 31 Kemajuan pesat ekonomi politik Cina bukan semata-mata dipengaruhi oleh kemajuan industri di era milenium saat ini. Proses perkembangan peradaban yang diawali oleh sistem masyarakat primitif yang berkembang ke perbudakan, berkembang ke era dinasti feodal sampai meletusnya revolusi sosial dan
30
Wikipedia. “Sejarah Tiongkok”. Diakses melalui: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tiongkok pada tanggal 4 Desember 2016, Pukul 18:51 31 J. Fachruddin Daulay. Orang Tionghoa: Bangsa Tertua Di Asia, Sejarah, dan Latar Belakang Awal Persebarannya.
Universitas Sumatera Utara
masuknya sistem kapitalisme telah menjadi catatan penting bagi perkembangan negara Cina saat ini. Gerakan rakyat Cina di seetiap periodenya menjadi praktek maju yang mempercepat dialektika sejarah perkembangan negara Cina. Perkembangan peradaban yang lebih dulu dinegara Cina jika dibandingkan dengan negara lain di Asia telah menjadikan bangsa Tionghoa lebih maju dibandingkan bangsa lain di Asia. Terbukti dari beberapa literatur menyebutkan bahwa kedudukan Cina telah menjalin kerjasama perdagangan dengan Eropa sejak tahun 500 SM. Perdagangan tersebut terbentang dari Asia tengah melalui Turkenstan ke Asia Barat, dimana jalur ini juga terhubung dengan jalan Kafilah dari India. Jalan ini kemudian dikenal dengan sebutan jalan sutera (Silk Road). 32 Dari seluruh rentetan sejarah perkembangan masyarakat tersebut, didalamnya selalu terdapat sistem ekonomi yang berbeda. Keadaan ini melahirkan gejolak sosial yang berimbas kepada perubah sistem ekonomi masyarakat. Inilah yang menjadi landasan pekembangan sistem ekonomi Cina sampai saat ini. Dalam setiap fasenya terdapat corak khusus yang berbeda.
2.1.1. Fase Sistem Masyarakat Perbudakan Menuju Sistem Masyarakat Feodal Di Negara Cina (2100 SM-1644) Tidak jauh berbeda dengan sejarah negara lain pada umumnya, Cina juga pernah menjalankan sistem masyarakat perbudakan dalam hubungan sosial masyarakat. Dimana pada sistem masyarakat perbudakan hubungan sistem sosial 32
Ibid
Universitas Sumatera Utara
yang berlaku adalah hubungan antara si tuan budak sebagai si pemilik alat produksi dan budak belia sebagai tenaga kerja. Cina membentuk pertama kerajaan perbudakaan dalam bentuk dinasti. Dinasti Xia adalah dinasti perbudakan pertama dalam sejarah Cina. Menurut Sejarahwan, Dinasti Xia sebenarnya merupakan kumpulan dari beberapa suku atau persekutuan suku yang membentuk sebuah negara. Dinasti Xia yang memiliki 16 raja ini memerintah Zhong Yuan (sebutan Cina pada zaman dulu) selama 5 abab atau sekitar 471 tahun. 33 Dinasti Xia yang merupakan kerajaan dengan ciri perbudakan, hal ini bisa terlihat dari kedudukan raja dalam menjalankan sistem pemerintahan. Contohnya pada masa kepemimpinan Raja Xia Jie yang merupakan raja yang terkenal dengan kekejamannya. Saat pemerintahannya, rakyat dipaksa untuk membangun istanaistana mewah serta sering melakukan invasi terhadap negara tetangganya sehingga mengakibatkan banyak pejabat yang meninggalkan Dinasti Xia. hingga akhirnya dihancurkan oleh Shang Tang yaitu Pendiri Dinasti Shang. 34 Kedudukan Dinasti Xia kemudian digantikan oleh Dinasti Shang. Kedudukan Dinasti Shang juga tak ayalnya kerajaan perbudakan pada umumnya. Sistem perbudakan manusia atas manusia terus berlangsung pada masa Dinasti Shang. Dalam perkembangan sejarahnya, pergantian sistem perbudakan selalu ditandai dengan keruntuhan tahta sebuah dinasti melalui jalan peperangan. Cina
33 Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Xia”. Diakses melalui : http://dinaviriya.com/sejarah-dinasti-xia/ pada 4 Desember 2016, Pukul 03:23 WIB 34 Ibid
Universitas Sumatera Utara
mengalami hal ini, sehingga sejalan dengan kondisi ini, masyarakat Cina akan semakin memodrenkan taraf kualitas hidupnya melalui pemberontakan dan perang. Pada masa Dinasti Shang, Cina mengadakan kebijakan pergantian tahta kerajaan secara turun temurun, Dinasti Zhou menyempurnakan sistem tata krama dan ritual. Selesainya fase kepemimpinan Dinasti Zhou, Cina kemudian diambil alih oleh kepemimpinan kekaisaran feodal. Hal ini ditandai oleh munculnya perlawanan dari kalangan negarawan kerajaan atau negara-negara adipati yang berebut mencari kekuasaan. Diawali oleh negara adipati Jin yang dipecahkan menjadi 3 negara adipati baru yaitu Negara Han, Negara Wei dan Negara Zhao pada tahun 403 SM. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan periode Negara Berperang. 35 Hingga akhirnya Dinasti Qin kembali mempersatukan Negara Cina dan membentuk pemerintahan yang sentralisasi serta mempersatukan tulisan dan satuan pengukuran. Kepemimpinan Dinasti Qin menandai kemunculan sistem feodal di Cina. Dinasti Han sampai Dinasti Qin yang mempergunakan pejabat sipil sebagai pengambil keputusan dan menduduki posisi kementerian yang penting dalam kerajaan atau pemerintahaan. 36 Di
bidang
Ekonomi,
Perekonomian
Dinasti
Qin
mengadopsi
perekonomian bebas yang dikontrol oleh Kerajaan. 4 bidang perekonomian utama 35
Dinaviriya. “Periode Negara Berperang (Zhan Guo) dalam Sejarah China”. Diakses melalui : http://dinaviriya.com/zaman-periode-negara-berperang-zhan-guo-sejarah-china-tiongkok/ Pada tanggal 5 Desember 2016 Pukul 6:00 WIB 36 Ibid
Universitas Sumatera Utara
pada
Dinasti
Qin
dan
Dinasti
Han
antara
lain
Profesional
(Kaum
terpelajar/Pejabat), Pertanian, Industri dan Perdagangan. Pada kedua Dinasti tersebut, komoditi penting seperti Garam, Minyak dan Beras di monopoli oleh para pejabat (birokrat) dan pengusaha besar. Dengan dibukanya jalur Jalan Sutera, perdagangan dengan Timur Tengah dan Eropa pun dimulai dan berkembang dengan pesat. 37 Pada Dinasti Tang, surat-surat berharga mulai diperkenalkan hingga pada Dinasti Song sudah memiliki uang kertas yang pertama. Perdagangan antara negara mulai berkembang dengan cepat pada Dinasti Qing karena adanya pengaruh dari negara-negara barat untuk membuka pelabuhan-pelabuhan laut. Kedatangan negara barat pada masa dinasti Qing telah membawa Cina ke era perdagangan bebas. Dinasti Qing merupakan dinasti dengan sistem kerajaan yang paling terakhir di sejarah Cina dan mengakhiri masa kepemimpinan kaum feodal Cina. 2.1.2. Fase Sistem Masyarakat Feodal dan Sistem Kolonialisme Di Negara Cina (1644-1911) Pada masa awal Cina dibawah kepemimpinan Kaisar Qing, keadaan ekonomi politik Cina masih dalam kekuasaan kaum feodal. Akan tetapi kemajuan peradaban Cina terbilang terlambat jika dibandingkan dengan kemajuan peradaban di Eropa. Kemajuan Eropa dilatar belakangi oleh Revolusi Industri dan Revolusi Prancis yang mendongkrak kemajuan tehnologi di Eropa. Pada masa itu 37
“Sejarah Dinasti Xia”. Loc.Cit
Universitas Sumatera Utara
Eropa sudah menjalankan ekspansi untuk memperluas daerah kekuasaan mereka secara khusus negara Inggris dan Prancis. Melalui agresi militer, negara Eropa mulai menjajaki Asia dan daratan benua Afrika. Salah satunya adalah Cina, selama kepemimpinan Dinasti Qing negaranegara di Eropa mulai menjajaki hasil bumi negara Cina. Negara-negara Barat tersebut menggunakan Candu sebagai bahan perdagangannya sehingga banyak rakyat Cina yang mengalami kecanduan dan memiliki ketergantungan yang luar biasa terhadap candu tersebut. Tahun 1838, Raja Dao Guang yang memimpin kekaisaran Qing ketika itu memerintahkan Lin Ze Xu sebagai utusan kekaisaran menuju ke Guang Dong untuk mengadakan larangan terhadap penggunaan Candu. Lin Ze Xu kemudian menangkap pengedar candu dan menyita sekitar 2 jutaan kilogram candu serta menghancur candu sitaan tersebut di depan umum tepatnya di daerah Pintu Harimau. 38 Pada tahun 1840, Kerajaan Inggris menyatakan peperangan terhadap Cina dengan alasan untuk melindungi warganya yang berada di Cina. Kerajaan Inggris kemudian mengirimkan Kapal Perang untuk menyerang Guang Zhou. Militer Inggris berhasil mengepung daerah Zhu Jiang Gou, menduduki Zhe Jiang Ding Hai hingga mendekati Kota Nan Jing. Kaisar Dao Guang sangat panik dengan kekuatan militer Inggris dan mengutuskan Qi Shan untuk melakukan negosiasi dengan Inggris. Pada saat yang sama untuk menenangkan Inggris, Lin Ze Xu dihukum, Pelabuhan Guang Zhou dibuka kembali. Tetapi Inggris masih tidak puas 38
Ibid
Universitas Sumatera Utara
dan terus melakukan penyerangan terhadap Hu Men, Ning Bo, dan Xia Men serta menguasai daerah Wu Song pada tahun 1842. Dengan demikian, Pemerintah Dinasti Qing terpaksa menandatangani Perjanjian Nan Jing. Dimana di dalam perjanjian Cina menyerahkan Hong Kong kepada Inggris. 39 Pada Tahun 1856 sampai 1860, Perancis mendeklarasikan peperangan dengan Cina yang dalam sejarah dikenal dengan sebutan Perang Candu II. Dinasti Qing mengalami kekalahan yang mengakitbatkan Kaisar Qing, Xian Feng terpaksa untuk mundur. Tahun 1856, Inggris dan Perancis berhasil menduduki bagian barat Taman Yuan Ming Yuan Ibukota Bei Jing. Mereka juga membakar taman yang megah tersebut. Setelah kejadian tersebut, Dinasti Qing terpaksa harus menandatangani perjanjian Tian Jing, Perjanjian Bei Jing dan Perjanjian Ai Hui yang menguntungkan pihak asing terutama Inggris dan Perancis. Perjanjianperjanjian tersebut juga memaksa pemerintah Dinasti Qing untuk memberikan sebagian besar wilayah Cina kepada pihak asing. Dinasti Qing makin hari makin lemah, sejumlah patriot membentuk organisasi untuk menyelamatkan bangsa dan negaranya dari serangan bangsa Eropa. Diantaranya adalah Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) yang membentuk organisasi yang bernama Xing Zhong Hui, pada tahun 1894 dengan tujuan untuk membangkitkan kembali Bangsa Cina dan membentuk Negara Cina menjadi Negara Republik. Tahun 1905, Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) mempersatukan kekuatan revolusi Cina di seluruh penjuru dunia dan membentuk Organisasi baru 39
Wikipedia. “Perang Candu”. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Candu pada 5 Desember 2016
Universitas Sumatera Utara
yang bernama Tong Meng Hui yang kemudian berkembang menjadi Partai Nasional Cina atau Kuo Min Tang. Pada tahun 1911 terjadi pemberontakan di Wu Chang dan hanya dalam waktu 2 bulan, puluhan Provinsi medeklarasikan kemerdekaannya dari Dinasti Qing. Tanggal 01 Januari 1912, terbentuklah Republik Cina di Nan Jing, Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) dipilih sebagai Presiden dan pada tahun yang sama tanggal 2 Februari, Kaisar Qing dipaksa mundur. Dengan demikian pemerintahan Dinasti Qing yang berlangsung selama 295 tahun dinyatakan berakhir. Sun Zhong Shan (Sun Yat Sen) kemudian diangkat menjadi pejabat presiden pada tahun 1912 sekaligus ketua partai, dan presiden pada tahun 1923-1925. Pada tahun 1925, Sun Yat Sen meninggal di Tiongkok. Tiga tahun kemudian, salah seorang pengikutnya, Chiang Kai Shek, terpilih menjadi presiden. 40 2.1.3. Republik Cina Dibawah Kepemimpinan Pemerintahan Nasionalis (1912) Pada saat Sun Yat Sen berhasil menumbangkan kekuasaan feodal Dinasti Qing, pada tahun 1912 usaha pembebasan nasional dari tangan kaum feodal kembali dijalankan oleh Ciang Kai Shek dalam usaha mempersatukan Cina. Marcuria sebuah daerah yang sejak abad 18 sudah menjadi sasaran ekspansi Jepang dan Uni Soviet dibawah kekuasaan Raja Zhang Zo Li. Usaha Ciang Kai Shek dalam merebut daerah kekuasaan Cina dengan menjalankan gerakan
40
Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Qing”. Diakses melalui: http://dinaviriya.com/sejarah-dinasti-Qing/ pada 5 Desember 2016, Pukul 08:23 WIB
Universitas Sumatera Utara
menolak Raja Zhang Zo Li. Hingga meletuslah perang pada bulan Desember 1915. 41 Ketika itu juga, tentara Jepang di kerahkan untuk memukul gerakan rakyat dibawah kepemimpinan Ciang Kai Shek. Sebab jika kekuasaan jatuh ke tangan kaum nasionalis, secara otomatis Jepang akan lebih sulit untuk memaksa kehendaknya kepada Cina. Kedudukan kaum nasionalis semakin besar seiring dengan gerakan pemebebasan nasional yang dijalankan oleh rakyat pada saat itu semakin meluas di seluruh daratan Cina. Kebencian
atas
kaum
penjajah
memberikan
keuntungan
bagi
kepemimpinan kaum nasionalis. Tekanan-tekanan yang hebat dari gerakan nasionalis juga diperhebat oleh gerakan kaum sosialis komunisme yang ketika itu dibawah kepemimpinan Mao Zedong. Gerakan persatuan antara kaum nasionalis dan komunis berhasil menghusir Jepang dari Cina. Kondisi Jepang juga semakin diperparah dengan gerakan memukul tentara Jepang dari Mongolia dibawah kepemimpinan Joseph Stalin. Pada tanggal 31 Maret 1936, terjadi pemberontakan bersenjata antara tentara Uni Soviet dan tentara Jepang. Perang ini dimenangkan oleh Uni Soviet. Jepang harus puas dengan hanya menguasai sebagian daerah di Mongolia. 42
41 WD. Sukisman. Sejarah Cina Kontemporer: Dari Revolusi Nasional Melalui Revolusi Kebudayaan Sampai Modrenisasi Sosialis. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. 1992. Hal.3 42 Ibid. Hal 11
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Kebangkitan Gerakan Komunis Di Era Pemerintahan Nasionalis (1927) Seiring dengan kondisi perang yang terus terjadi di Negara Cina, Mao Zedong sebagai ketua Partai Komunis Cina mulai menjalankan pengorganisasi klas buruh di perkotaan dan kaum tani dipedesaan. Tujuannya untuk mendirikan negara komunis Cina. Di perkotaan kaum buruh melakukan mogok dan kaum tani melakukan penyitaan tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tanah di pedesaan. Usaha untuk merebut kekuasaan dari kaum nasionalis atas kaum komunis mulai dijalankan sejak tahun 1927. Kebangkitan gerakan komunis terendus oleh Ciang Kai Shek. Percobaan perebutan kekuasaan oleh kaum komunis mengalami kegagalan. Kekuatan militer mampu mengungguli kekuatan kaum tani dan klas buruh. Akan tetapi kegagalan perjuangan kaum tani dan klas buruh pada masa itu dianggap sebagai kelahiran tentara merah. Mao mencoba kembali menjalankan pemberontakan di Provinsi Hu Nan di Cina Tengah. Namun tentara merah kembali mengalami kegagalan. Sejak itu gerakan partai komunis Cina bergerak dibawah tanah dengan tujuan untuk mengembangkan strategi perang geriliya dengan pedesaan sebagai andalan untuk mengepung kota. Pemerintahan Nasionalis Cina terus memperkuat pasukan tentara dengan menjalin komunkasi dengan tentara Jerman dibawah kepemimpinan Kolonel Max Bauer. Kemudian membentuk pasukan khusus anti tentara merah dengan nama Pasukan Anti Banditisme dibawah kepemimpinan Jenderal Ho Yong Qin. Dilain
Universitas Sumatera Utara
sisi, Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina mulai memperkokoh strategi perang. Melalui kegiatan propaganda, pendidikan dan kaderisasi bagi anggota kader partai. Kegiatan pembangunan gerakan rakyat yang dipelopori oleh Mao Zedong ini memperoleh hasil positif. Tentara Merah mampu mengimbangi kekuatan Pasukan Anti Bandit. Kemudian kelompok komunis berhasil membentuk Negara Soviet Cina dan mentahbiskan Mao Zedong sebagai pemimpin. 2.1.5. Pemerintahan Nasionalis Cina dan Kaum Komunis Melawan Agresi Militer Jepang Pada April 1933, pasukan Jepang kembali menduduki ibu kota beijing. Pemerintahan Soviet Cina segera menyatakan perang terhadap Jepang. Akan tetapi sikap berbeda ditunjukan oleh pemerintahan nasionalis. Ciang Kai Shek tetap berpendirian pada penumpasan terhadap kaum komunis harus lebih di utamakan. Ini menjadi malapetaka bagi kaum nasionalis, ketika harus menggempur kekuatan kaum komunis. Kaum komunis mampu bertahan ditengah gempuran tentara nasionalis. Suasana itulah yang menjadi sebab dari timbulnya pelbagai pergolakan yang mendesak Jiang Kai Shek untuk menghentikan permusuhan dengan kaum komunis dan menggalang persatuan nasional untuk dikerahkan melawan agresi Jepang. Maka dengan kekuatan mayoritas ini Cina mampu menghusir tentara Jepang. Sesuai dengan perkembangan tersebut pada awal 1937, pemerintahan nasional membentuk suatu Dewan Pertahanan Nasional yang anggotanya berasal
Universitas Sumatera Utara
dari golongan Partai Kuomintang dan Partai Komunis Cina. Setahun kemudian, ditahun 1938 Dewan Pertahanan Nasional diganti dengan Dewan Politik Rakyat yang berasal dari anggota suku bangsa, golongan karya dan wakil daerah. Maka Dewan Politik Rakyat adalah dewan perwakilan rakyat pada masa itu.
43
Pasca agresi militer Jepang, Ciang Kai Shek kembali menggempur dan mengepung kaum komunis dengan harapan mampu menumpas kekuatan kaum komunis yang semakin besar. Pada Oktober 1934, Tentara Nasionalis dengan jumlah 700.00 harus menggempur tentara merah dengan jumlah 150.000 pasukan untuk merebut Negara Soviet Cina. 44 Ketika itu pasukan tentara nasionalis berhasil mengusir tentara merah dari negara Soviet Cina. Maka Mao memutuskan untuk meninggalkan daerah Soviet Cina untuk menhindari kehancuran secara total. 2.1.6. Fase Kemenangan Kaum Komunis Cina (Revolusi Sosial Cina) Setelah perang antara Cina dengan Jepang berakhir pada tahun 1945 dengan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Konflik antara Partai Komunis Cina dengan Partai Kuomintang kembali memanas. Setelah kekalahan Jepang, pemerintah Republik Cina segera menginstruksikan kepada segenap jajarannya untuk mengambil alih kedudukan tentara Jepang di seluruh pelosok wilayah China. Sementara Zhu Te, Panglima Angkatan Bersenjata Partai Komunis Cina mengeluarkan perintah agar sebagian Tentara Merah memasuki Manchuria dan menuntut pada pemerintah Cina supaya perlucutan senjata terhadap bekas tentara 43
Ibid Hal.25 Ibid Hal.18
44
Universitas Sumatera Utara
pendudukan tentara Jepang di daerah yang dikuasai Partai komunis supaya dilakukan unsur Partai Komunis. Melalui kekuatan klas buruh sebagai pemimpin dan kekuatan pokok kaum tani, Revolusi Cina dijalankan dengan strategi gerilya. Mao memimpin pertempuran ini. Front persatuan nasional dibentuk atas dasar persekutuan kaum tertindas, kepemimpinan partai komunis dan tentara merah sebagai pasukan terdepan. Setelah separuh wilayah Cina berada di tangan kaum komunis maka Mao Zedong mulai mempersiapkan pembentukan suatu Negara Cina sebagaimana dicita-citakan oleh Partai Komunis. Langkah awal adalah dengan membentuk Panitia Persiapan Majelis Permusyawaratan Politik. Panitia ini berhasil memilih 21 orang untuk menjabat sebagai Dewan Harian dengan Mao Zedong sebagai ketua dan Chou Enlai sebagai wakil ketua. Dengan
strategi
“desa
mengepung kota”,
PKC berhasil menyingkiran
Kuomintang dan pada tanggal 1 Oktober 1949 memproklamasikan berdirinya Negara Republik Rakyat Cina. Meski awalnya banyak mengalami kekalahan tetapi Tentara merah semakin dapat memperluas pengaruhnya di daerah pedesaan, melalui politik land reformdari PKC. Tanah-tanah milik tuan tanah diambil dan menghadiahkan tanahtanah garapan tersebut kepada kaum tani penggarap. Tentara merah yang menguasai wilayah Cina Utara segera mengarahkan sasarannya kesebelah selatan Sungai Yang Tze. Selanjutnya mereka merebut Nanking, Ibu kota pemerintah Nasionalis Cina. Akibatnya pemerintah Nasionalis Cina terpaksa
Universitas Sumatera Utara
harus memindahkan ibu kotanya ke Kanton. Selanjutnya Hangou, Shanghai dan Qingdao secara berturut-turut jatuh ke tangan kaum komunis. Pada tanggal 14 Oktober Kanton berhasil dikuasai Tentara Merah, sehingga pemerintah nasionalis terpaksa pindah ke Chongqing. Namun pada tanggal 28 November 1949 Chongqing juga jatuh ke tangan Tentara Merah. Selanjutnya
Propinsi Yunnan dan Hainan berhasil dikuasai komunis, sehingga
pemerintah nasionalis tidak memiliki wilayah lagi di Cina daratan. Pemerintahan Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taipei yang terletak di Pulau Formosa (Taiwan). Pada tanggal 1 Maret 1950, Chiang memangku kembali jabatannya sebagai presiden Republik Cina. Setelah pernyataan berdirinya Republik Rakyat Cina, Uni Soviet segera memberikan pengakuan kedaulatannya atas RRC dan memutuskan hubungan diplomatiknya dengan pemerintahan Nasionalis Cina. Negara-negara satelit Uni Soviet ikut menyatakan pengakuan kedaulatan bagi RRC. 45 2.1.7. Fase Cina Dibawah Kepemimpinan Kaum Komunis dan Kemunculan Revisionis Modern Cina dimasa kepemimpinan Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina, kini menjelma menjadi kekuatan poros komunis dunia. Keberhasilan partai komunis Cina dalam menjalankan revolusi merupakan gerakan pembebasan nasional dari dominasi kekuasaan kapitalisme yang tumbuh subur dalam pemerintahan nasionalis Cina. Kemenangan kaum komunis juga menjadi cikal 45
Ibid
Universitas Sumatera Utara
bakal terlaksananya Land Reform bagi kaum tani dan dibangunnya industri nasional untuk mengimbangi kekuasaan negara liberal. Disisi lain, revolusi besar kebudayaan Mao telah membawa budaya kolektif anti individualis. Tujuannya adalah untuk menjalankan budaya proletariat yang anti kepada kebudayaan borjuasi. Melalui revolusi kebudayaan besar proletariat, Mao membangun landasan kebudayaan komunis yang anti imperialisme, anti feodalisme dan anti kapitalisme. Selain itu, lompatan jauh kedepan menjadi andalan program Mao Zedong dalam membangun Cina. Walau dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa program jauh kedepan menuai pro kontra karena memakan banyak korban jiwa. Meski berakhir pada 1960-an, efek dari kebijakan pada era ini terus berdampak sampai 1970-an. 46 Cina secara resmi memulai reformasi pada oktober 1978 di bawah kendali Deng Xiaoping yang berhasil maju ke puncak pimpinan pasca wafatnya Mao. Deng merupakan salah seorang tokoh PKC dari faksi reformis yang membawa sistem ekonomi RRC menuju pola persaingan liberal. Setelah melewati berbagai sistem trial and error, negara itu menggeser investasi dari yang berpusat pada turisme menjadi industri elektronik, dari kebijakan yang memaksa investor asing untuk menerima mitra perusahaan Cina menjadi kebijakan yang menerima perusahaan asing secara terbuka, dan dari fase mengejar mencapai keberhasilan bersama. 46
Shenkar, Oded, The Chinese Century, Bangkitnya Raksasa China dan Dampaknya terhadap Perekonomian Global, Pearson Education, Inc. 2005 hal.52
Universitas Sumatera Utara
Kini, hasil dari kebijakan reformasi ekonomi selama periode perencanaan reformasi ekonomi, Deng dan kawan-kawan sebagai perumus kebijakan pembangunan di RRC, yang memberikan penekanan terhadap pembangunan sektor industri, khususnya bidang produksi padat modal.42 Begitu pula di Cina, hal serupa diterapkan pada kemajuan sektor industri, dimana industrialisasi dilaksanakan dengan devisa dari sektor pertanian. Sedangkan dalam pemilihan teknologi produksi barang-barang industri lebih diperhatikan metode padat modalnya, dibandingkan dengan padat karya. 47
2.2.
Keadaan Alam & Sosial Negara Cina merupakan salah satu negara dengan dataran yang luas dan
jumlah penduduk yang besar. Dengan demikian kondisi ini akan memberi keuntungan bagi masyarakat Cina. Ketersedian lahan untuk dijadikan sebagai alat produksi pertanian dan pembangunan industri, ditambah jumlah penduduk yang besar menjadi sasaran tenaga kerja menjadi modal awal dalam pembangunan ekonomi di Cina. Kondisi alam dan kondisi sosial tentu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dalam keberlangsungan sistem ekonomi politik di Cina. Untuk itu perlu dijelaskan tentang keadaan alam dan keadaan sosial di Negara Cina, sebagai referemsi dalam melihat kondisi konkreat Negara Cina.
47
Poltak Partogi Nainggolan, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping, Jakarta, PT Fajar Inter Pertama,1995 hal.83
Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Keadaan Alam Republik Rakyat Cina (RRC) terletak dikawasan Asia Timur, dengan ibukota terletak di Beijing. Wilayah Cina di sebelah utara berbatasan dengan Mongolia dan Laut Cina Timur serta Laut Kuning di sebelah timur. Batas geografis di sebelah selatan berbatasan dengan Nepal, Bhutan, India, Myanmar, Laos, dan Vietnam serta di sebelah barat berbatasan dengan Kazakstan, Tadzikistan, dan Afganistan. 48 Republik Rakyat Cina (RRC) terletak di antara 18 LU – 54 LU dan 73 BT – 135 BT. Luas wilayah Cina adalah 9,596,960 km² dengan wilayah daratan seluas 9,326,410 km² , dan perairan seluas 270,550 km². Dengan total luas wilayah tersebut, Cina merupakan negara terbesar ke-4 di dunia setelah Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat. 49 Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Tiongkok Timur, ditemukan luas dan padat yang di tempati lapangan tanah baru; pesisir Laut Tiongkok Selatan lebih bergunung-gunung dan Tiongkok bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Tiongkok, Huang He (Sungai Kuning) dan Chang Jiang (Sungai Panjang). Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang, Mekong, Brahmaputra dan Amur 50.
48 Central Intelligence Agency (US). “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Diakses melalui : https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ch.html pada 5 Desember 2016 49 Ibid 50 Wikipedia. “Republik Rakyat Tiongkok”. Diakses melalui : https://id.wikipedia.org/wiki/Republik_Rakyat_Tiongkok Pada 6 Desember 2016
Universitas Sumatera Utara
Negara-negara yang secara geografis berdekatan dengan Cina adalah Afghanistan, Bhutan, Burma, India, Kazakhstan, Korea Utara, Kyrgyzstan, Laos, Mongolia, Nepal, Pakistan, Russia (timur laut), Russia (barat laut), Tajikistan, Vietnam, Hong Kong, Macau. 51 Sumber daya alam yang terdapat di Cina adalah batubara, bijih besi, minyak bumi, gas alam, merkuri, timah, tungsten, antimon, mangan, molibdenum, vanadium, magnetit, aluminium, timah, seng, sumber daya alam langka, uranium, potensi tenaga air (terbesar di dunia), tanah yang subur. 52 2.2.2. Keadaan Sosial Cina merupakan suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat, yaitu sekitar 1,373,541,278 (Juli 2016)
53
. Cina juga merupakan negara yang
memiliki keberagaman etnis, terlihat dari banyaknya etnis-etnis yang dimiliki negara Cina diantaranya yaitu, Han Chinese 91,6%, Zhuang 1,3%, dll (Hui, Manchu, Uighur, Miao, Yi, Tujia, Tibetan, Mongol, Dong, Buyei, Yao, Bai, Korean, Hani, Li, Kazakh, Dai) 54. Selain memiliki keberagaman etnis, Cina juga memiliki keberagaman agama, yaitu Budha 18,2%, Kristen 5,1 %, Muslim 1,8%, Agama rakyat 21,9%, Hindu < 0,1%, Yahudi < 0,1%, dll 0,7%, Atheis 52,2%. Jika melihat presentase agama di Cina, banyaknya presentase Atheis atau tidak memiliki kepercayaan di 51
International Business Publications, USA. 2013. China Automotive Industry Handbook Strategic Information and Contacts. Washington DC : USA. [Google Books]. Hal 28. https://books.google.co.id/books?id=dVqaAAAAQBAJ Diakses pada 5 Desember 2016 52 Ibid 53 “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Loc.Cit 54 Ibid
Universitas Sumatera Utara
Cina yaitu sekitar 52,2%, dapat dilihat karena masuknya nilai-nilai komunis di Cina yang menyebabkan hingga saat ini masyarakat Cina masih banyak yang tidak meyakini atau tidak memiliki kepercayaan agama tertentu. Cina dikenal sebagai negara dengan seratus aliran filsafat yang melahirkan paham-paham yang membentuk masyarakat Cina sebagai suatu kesatuan yang terstruktur. Seperti Confusianisme, Taoisme, Mohisme, Legalisme, dan banyak aliran filsafat lainnya. Bahkan aliran-aliran filsafat ini berkembang hingga saat ini dan menyebar ke berbagai daerah khususnya di kawasan Asia Timur 55. Cina yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, juga menjadi suatu masalah bagi negara Cina. Oleh karena itu dalam hal membatasi
perkembangan
populasi
di
Cina,
pemerintah
secara
aktif
menggalakkan kebijakan yang membatasi keluarga di perkotaan (etnis minoritas non han dikecualikan) menjadi 1 anak dan keluarga di pedalaman 2 anak (dengan catatan ketika anak pertama ialah perempuan)
56
. Adanya kebijakan pemerintah
dalam membatasi anak di dalam keluarga pada masyarakat Cina dilakukan pemerintah Cina dalam upaya menekan pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya terus meningkat.
55
Wiriaatmadja. 2013. Dikutip dalam Neng Marlina Efendi. 2013. Madame Mao : The White Bone Demon (Peranan Jiang Qing dalam Revolusi Kebudayaan Cina Tahun 1966-1976).[Skripsi].Hal. 1. repository.upi.edu/3619/4/S_SEJ_0806117_Chapter1.pdfDiakses pada tanggal 6 Desember 2016 56 “Republik Rakyat Tiongkok”. Loc.Cit
Universitas Sumatera Utara
a. Ekonomi Perekonomian Negara Cina didukung oleh sektor pertanian, perindustrian, dan pertambangan 57. Pertumbuhan perekonomian Cina saat ini yang mengalami perkembangan sangat pesat, juga dapat dikatakan Cina sebagai salah satu negara yang dapat diperhitungkan keberadaannya. Produk-produk dari negara Cina telah membanjiri pasar saat ini sehingga Cina mampu untuk dapat bersaing dalam pasar internasional. Sejak akhir 1970-an, Cina telah berpindah dari awalnya sistem ekonomi yang terutup menjadi sistem ekonomi yang terbuka, yang lebih berorientasi pada pasar. Pada tahun 2010, Cina juga menjadi eksportir terbesar di dunia 58. Dengan melakukan perubahan-perubahan seperti reformasi dalam bidang pertanian, liberalisasi,
peningkatan
otonomi
bagi
perusahaan-perusahaan
negara,
pengembangan pasar saham dan sistem perbankan modern, juga menjalankan perdagangan luar negeri dan membuka kran-kran investasi. Menurut data Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat / Central Intelligence Agency (CIA), GDP per capita Cina pada tahun 2015 mencapai $14,300 dengan tingkat inflasi 4%. Menurut estimasi Badan tersebut, Cina adalah negara eksportir barang terbesar kedua dan importir terbesar ketiga di dunia. Pada tahun 2015, nilai ekspor Cina adalah sekitar $2.143 Triliun, sedangkan nilai impor Cina adalah sekitar $1.576
Triliun. Jika diurutkan berdasarkan presentasenya, Amerika
Serikat (18%), Hongkong (14,6%), Jepang (6%), Korea Selatan (4,5%) adalah 57
“The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Loc.Cit Ibid
58
Universitas Sumatera Utara
mitra ekspor utama Cina. Sedangkan mitra impor utama Cina adalah Korea Selatan (10,9%), Amerika Serikat (9%), Jepang (8,9%), Jerman (5,5%), Australia (4,1%) 59. Komoditas ekspor Cina pada tahun 2015 adalah komoditas mesin listrik dan lainnya, termasuk peralatan pengolahan data, pakaian, furnitur, tekstil. Sedangkan komoditas impor utama Cina adalah alat-alat elektrik dan mesin-mesin lainnya, bahan bakar minyak dan mineral, reaktor nuklir, pemanas, dan komponen-komponen mesin, peralatan optik dan medis, bijih logam, kendaraan bermotor, dan kedelai.
60
b. Politik Struktur pemerintahan Cina sekarang masih mempertahankan struktur negara tradisional Cina, yaitu Pusat (zhongyang), Provinsi (sheng), Kabupaten (xian), dan Kota (shi). Hal ini ditetapkan dalam UUD yang disahkan pada tahun 1954 yang disebut Dewan Administrasi Pemerintah. 61 Pada tingkat pusat, ada yang disebut “guowuyuan” atau Dewan Negara, yang diketuai oleh seorang Perdana Menteri dan beberapa Wakil Perdana Menteri, dan di bawahnya terdapat kementerian dan komisi-komisi yang jumlahnya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dewan Negara memegang kendali atas
59
Ibid Ibid 61 I. Wibowo. Negara dan Masyarakat (Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 2000. Hal 96 60
Universitas Sumatera Utara
pemerintah-pemerintah daerah di bawahnya. Dari sinilah mengalir kebijakankebijakan resmi pemerintah yang harus ditaati oleh pemerintah daerah.
62
Cabang pemerintahan Cina terdiri atas tiga badan 63: •
Eksekutif. Dalam badan eksekutif, Presiden Cina adalah kepala negara yang menjabat dalam jangka 5 tahun. Presiden Cina saat ini adalah Xi Jinping yang menjabat sejak 14 Maret 2013, dan Wakil Presiden Cina adalah LI Yuanchao yang menjabat sejak 14 Maret 2013. Presiden dan wakil presiden dipilih secara tidak langsung oleh Kongres Rakyat Nasional dan dipilih kembali dalam pemilihan umum apabila memenuhi syarat untuk masa jabatan kedua; Pemilu terakhir diselenggarakan pada 517 Maret 2013, dimana pemilihan berikutnya akan diadakan pada bulan Maret 2018. Kepala pemerintahan Cina adalah Perdana Menteri dibantu bersama dengan beberapa Wakil Perdana Menteri. Perdana Menteri yang menjabat saat ini adalah LI Keqiang yang menjabat sejak 16 Maret 2013, Sedangkan Wakil Perdana Menteri yang menjabat saat ini adalah ZHANG Gaoli sejak 16 Maret 2013, LIU Yandong sejak 16 Maret 2013, MA Kai sejak 16 Maret 2013, WANG Yang sejak 16 Maret 2013. Perdana Menteri dicalonkan oleh Presiden, dengan persetujuan oleh Kongres Rakyat
62
Ibid, Hal 97 “The World Factbook : East & Southeast Asia : CHINA”. Loc.Cit
63
Universitas Sumatera Utara
Nasional. Disamping itu, cabang eksekutif juga dibantu oleh kabinet yang terdiri atas Dewan Negara yang ditunjuk oleh Kongres Rakyat Nasional. •
Legislatif. Cabang legislatif pemerintahan Cina terdiri atas satu kamar atau unicameral. Cabang Legislatif China merupakan Kongres Nasional Rakyat atau yang dikenal dengan Quanguo Renmin Daibiao Dahui. Kongres Nasional Rakyat terdiri dari 2.987 kursi, yang anggotanya dipilih secara tidak langsung oleh kongres kota, regional, dan propinsi orang, dan Tentara Pembebasan Rakyat. Anggota Kongres bertugas dalam jangka 5 tahun dan dalam prakteknya, hanya berasal dari anggota Partai Komunis China (PKC). Pemilihan anggota Kongres tersebut terakhir diadakan pada Desember 2012-Februari 2013 dan berikutnya akan diadakan pada akhir 2017 sampai awal 2018.
•
Yudikatif. Badan ketiga pemerintahan Cina adalah Yudikatif. Pengadilan tertinggi Cina adalah Mahkamah Rakyat Agung yang terdiri atas lebih dari 340 hakim termasuk hakim agung, 13 hakim agung diatur dalam komite sipil dan pengadilan untuk sipil, ekonomi, administrasi, keluhan dan banding, dan komunikasi dan masalah transportasi. Pemilihan hakim dan masa jabatan: Ketua Mahkamah Agung ditunjuk
oleh Kongres Rakyat Nasional (NPC). Masa jabatannya terbatas, yaitu dalam 2 periode masa jabatan selama 5 tahun berturut-turut.Hakim-hakim lainnya dicalonkan oleh Ketua Mahkamah Agung dan ditunjuk oleh Komite Tetap NPC.Masa jabatan hakim-hakim lainnya dditentukan oleh NPC. Dibawah
Universitas Sumatera Utara
Mahkamah
Agung,
terdapat
Pengadilan
Tinggi,
Menengah,
Pengadilan
Kabupaten, Pengadilan Daerah Otonom, Pengadilan Khusus Militer, Maritim, Transportasi, dan Kehutanan.
Universitas Sumatera Utara