BAB II KAJIAN TEORITIS KARANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat olahraga anggar Olahraga anggar dimainkan pada sebuah landasan khusus atauloper oleh dua orang yang saling bertanding untuk
mendapatkan tusukan. Pemain saling melakukan gerakan
gerakan yang cepat dengan tujuan dapat menusuk bidang sasaran tanpa dikenai oleh lawan. Dengan gerakan yang cepat dan tusukan yang tepat membuat olahraga anggar ini sangat menarik. Menurut Soecipto,(2005:21)teknik dasar bermain anggar yang harus dikuasai dengan baik dan benar, yaitu langkah, cara pemegangan senjata, pertahanan, tangkisan dan serangan. Dan tehnik dasar permainan anggar, serangan adalah tehnik yang penting karena serangan merupakan usaha penyerangan terhadap pertahanan lawan. Dan Tri Nurharsono,(2002:3-5) mengemukakan juga untuk dapat bermain dengan baik diperlukan kemampuan khusus antara lain penguasan tehnik, pertahanan, variasi serangan, dan punya ketelitian yang tinggi. Latihan harus dilakukan dengan teratur dan kontinyu. Menurt M. Sajoto (2005:1) keberhasilan dalam penampilan olahraga anggar dipengaruhi oleh keberhasilan penggabungan antara teori dan praktek dalam olahraga. Dalam usaha peningkatan kemampuan olahraga adalah dengan dilaksanakan dan dilakukan penerapan berbagai model latihan, baik latihan fisik maupun latihan teknik. Selain itu juga dilakukan pendekatan ilmiah dengan pemanfaatan ilmu penunjang olahraga seperti Biomekanika, Kinesiologi, Fisiologi, dan Ilmu Faal lainnya. Menuut Harsono, (2008:27)Pengertian tentang latihan olahraga itu sendiri ternyata sangat komplek. Gambaran tentang latihan olahraga bahwa “latihan adalah suatu proses yang
5
sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan berulang-ulang dan terus- menerus dengan kian hari kian bertambah beban latihannya untuk mencapai tujuan”. Tujuan latihan adalah untuk tercapainya perkembangan fisik secara keseluruhan, penyempurnaan tehnik olahraga yang dipilih, diperbaikinya perkembangan fisik khusus sebagai suatu kebutuhan yang telah ditentukan dalam 13 praktek olahraga. Usaha untuk pencapaian suatu tujuan latihan haruslah menganut prinsip-prinsip latihan, baik umum maupun spesialisasi suatu cabang olahraga. Menurut M. Anwar Pasau dalam M. Sajoto (2005:2-4) ada empat yaitu: 1) aspek biologis yang terdiri dari kemampuan dasar tubuh (fundamental motor skill), fungsi-fungsi organ tubuh, struktur dan postur tubuh, dan gizi sebagai penunjang aspek biologis, 2) aspek psikologis yang terdiri dari intelektual (kecerdasan), motivasi, dan kepribadian, 3) aspek lingkungan yang terdiri dari lingkungan sosial, keluarga, cuaca iklim sekitar dan sarana prasarana, serta 4) aspek penunjang yang terdiri dari pelatih, program latihan, penghargaan di masyarakat, dana serta organisasi. Diantara ke empat aspek tersebut yang paling menunjang terhadap pencapaian prestasi olahraga secara optimal adalah aspek biologis atau kondisi fisik. 2.1.2 Kelincahan dalam Olahraga Anggar Kelincahan adaalah kemampuan mengubah secara tepat arah tubuh atau bagian tubuh tampa gangguan keseimbangan.Dipengaruhi oleh tipe tubuh,usia,jenis kelamin,berat badan,dan kelelahan(Moeloek,1994:3).Kelincahan adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan tinggi. Kelincahan ini sangat dibutuhkan oleh seorang olahragawan anggar dimana hanya anggota badan bagian atas atau hanya lengan untuk mengecoh lawan yang dihadapi agar lawan
kehilangan
hak
seranganya.kemudian
dimanfaatkan
untuk
menyarang
lawan.kelincahan adalah kemampuan bergerak cepat kesegala arah,merupakan perwujudan
6
kemampuan memulai dan menghentikan gerakan secara mendadak,ekselarasi gerak yang tinggi bergerak berubah-ubah,waktu reaksi dan waktu gerakan yang singkat. Pentingnya kelincahan dalam olahraga dapat dilihat dari pengertianya yang terkandung dalam Suhamo HP bahwa: kelincahan adalah kemampuan seseorang merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai yang dihadapi dan dikehendaki’’{Suhamo HP 1985;32} dari batasan-batasan di atas menunjukan kesamaan konseptual yang mana kelincahan sangat dibutuhkan oleh seorang atlet atau pemain dalam segenap kegiatan olahraga baik saat latihan maupun waktu pertandingan.kelincahan merupakan unsure-unsur yang terdapat dalam kesegaran jasmani,pedahal satu factor penting dalam pencapain prestasi adalah factor kesegaran jasmani jadi dengan demikian jelas sudah bahwa unsur kecepatan dan ketepatan mempunyai hubungan denagn perstasi olahraga.Menurut pendapat Harsono bahwa Kompenen-kompenen kondisi fisik yang
perlu
dikembangkan
pada
atlet
adalah
kekuatan,power,kelentukan,kelincahan,daya
tahan,stamiana,kecepatan,reaksi’’(Harsono 1998:12). Sepuluh macam komponen kondisi fisik tersebut di atas dibutuhkan dalam olahraga Anggar, tetapi tidak kesepuluh komponen kondisi fisik tersebut dikembangkan dalam porsi yang sama. Tetapi yang perlu dikembangkan adalah reaksi, kecepatan, ketepatan, kelincahan, koordinasi, fleksibilitas dan ketahanan. 1. Reaksi Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau filling lainnya seperti dalam mengantisipasi datangnya bola harus ditangkap dan lain-lain (M.Sajoto, 2005:10). 2. Kecepatan Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat- singkatnya, seperti lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda dan lain-lain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan ada kecepatan explosive (M. Sajoto, 2005:9). Kecepatan adalah kemampuan gerak-gerak
7
yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Harsono, 2008:21). 3. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan bergerak cepat ke segala arah, merupakan perwujudan kemampuan memulai dan menghentikan gerakan secara mendadak, ekselarasi gerak yang tinggi, bergerak berubah-ubah arah, waktu reaksi dan waktu gerak yang singkat (Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2010:159). 4. Koordinasi Koordinasi adalah kemampuan seseorang untuk mengintegerasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam gerakan pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain tenis, seseorang akan kelihatan memiliki koordinasi yang baik bila dapat bergerak kearah bola sambil mengayun raket kemudian memukul dengan teknik yang benar (M.Sajoto, 2005:9) 5. Kelenturan Kelenturan adalah kemampuan persedian untuk digerakan seluas-luasnya, atau keluasan gerak persendian. Merupakan kemampuan yang dibentuk oleh betuk ujung tulang-tulang pembentuk persendian, dan elastisitas yang menghubungkan persendian (Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2010:158). 6. Ketahanan Daya tahan merupakan keadaan kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah melakukan pekerjaan tersebut (Harsono, 2008:155). Dengan daya tahan yang baik maka akan menjamin seorang atlet untuk mampu berlatih maupun bertanding tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dengan memiliki kondisi-kondisi fisik tersebut di atas, maka seorang atlet anggar akan mampu melakukan
8
gerakan yang cepat dan tepat saat melakukan serangan maupun saat menghindar dari serangan lawan serta tidak mengalami kelelahan yang berarti saat melakukan aktifitas latihan maupun pertandingan. 2.1.3 Senjata dalam Olahraga Anggar Menurut Hartono Hadjarati,(2010) Terdapat tiga jenis senjata dalam olahraga Anggar, masing-masing memiliki karakteristik permainan dan peraturan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Jenis senjata tersebut adalah Floret, Degen, dan Sable.
Gambar 2. Senjata Anggar http://hubpages.com/hub/Basics-of-Foil-Fencing
1. Floret/Foil Floret adalah jenis senjata anggar yang dapat dipergunakan oleh pria dan wanita hanya digunakan untuk menusuk Bidang perkenaannya dihitung sah untuk senjata floret badan, tidak termasuk tangan, kaki, dan kepala (hanya bagian yang tertutup metalik jaket floret) termasuk kerah metalik jaket setinggi 6 cm. Senjata floret merupakan dasar permainan anggar, dimana setiap pemain harus memulai belajar anggar dengan senjata floret terlebih dahulu. Senjata floret terbuat dari baja yang tidak lemas dan tidak kaku, dengan ukuran berat senjata 500 gram, panjang senjata 110 cm, panjang klink 90 cm, diameter pelindung tangan 12 cm .(Hartono Hadjarati, 2010) 2. Degen/Epee 9
Jenis senjata ini hampir sama dengan senjata floret, yaitu di pergunakanuntuk menusuk bidang sasarannya mulai dari ujung kaki (sepatu) sampai dengan pelindung kepala dengan kata lain bidang sasarannya seluruh tubuh.Berat senjata 770 gram, panjang senjata 110 cm, panjang klink 90 cm, diameter pelindung tangan 13,5 cm .(Hartono Hadjarati, 2010) 3. Sabel/Sabre Jenis senjata ini dapat digunakan untuk menusuk dan memerang didalam penyerangan, bidang sasarannya untuk senjata sabel adalah dari kedua pergelangan pinggul keatas sampai pelindung kepala termasuk anggota tangan. Senjata sabel mempunyai ukuran berat senjata 500 gram, panjang senjata 105 cm, panjang klink 88 cm, lebar klink 4 cm, tebal klink 1,2 mm .(Hartono Hadjarati ,2010) Adapun sarana dan prasarana yang diperlukan dalam olahragaanggar yaitu sebagai berikut:
1. Fencing Jacket Pakaian anggar ini terbuat dari bahan elastis yang berfungsi untuk memudahkan pemain dalam bergerak, juga mengurangi rasa sakit apabila terjadi tusukan ataupun parangan. 2. Jacket Electrik Metalic Jacket metalic adalah rompi khusus yang terbuat dari bahan aluminium yang berfungsi untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu tusukan atau parangan. 3. Fencing Pants Celana anggar juga terbuat dari bahan elastis yang berwarna putih dan juga sangat mudah bagi atlet untuk melakukan gerakan. 4. Vest Protector Yang sering dinamakan body protector lapisan bagian sasaran depan agar tusukan tidak begitu tersa sakit. body protectorini tebalnya sekitar 4 inci lapisan kain tebal elastis. 5. Fencing Gloves 10
Fencing gloves atau yang sering disebut handskin terbuat dari bahan elastis dan juga terbuat dari karet, agar pegangan senjata melekat tidak lepas dari tangan saat bermain. 6. Masker Metalic Masker atau pelindung wajah yang berfungsi untuk menghindari perkenaan pada wajah yang mengakibatkan cedera pada wajah saat melakukan tusukan ataupun parangan. 7. Shoes Haigh Fencing Sepatu boots anggar yang desainnya sangat bagus untuk melakukan gerakan kaki yang bahanya karet berasal dari perancis, kuat dalam melakukan pertahanan saat bermain. 8. Fencing Sock Alas kaki khusus anggar adalah yang berwarna putih panjang.
Gambar 4. Landasan (Loper) Pertandingan Anggar http://hubpages.com/hub/Basics-of-Foil-Fencing
2.1.4 Gerakan Tusukan Menurut Soecipto, (2005:20) tusukan digunakan untuk serangan, serangan kembali dan tusukan pembalasan. Tusukan lurus ini dapat dilakukan apabila garis lawan dalam keadaan terbuka, selanjutnya tusukan dilakukan dari garis atas ditujukan kebidangm perkenaan atas yang terbuka dan dapat juga dilakukan dari garis bawah kebidang perkenaan bawah yang terbuka.Sebelum kita memberikan latihan tusukan maka perlu diajarkan dengan cara menghadap target. Caranya adalah subyek harus berdiri bersikap siap anggar dengan lengan lurus menghadap target. Kemudian condongkan badan dan lengannya diluruskan ke 11
depan hingga sasarannya dapat dikenai pada ujung senjata. Gerakan ini harus dilakukan berulang-ulang sehingga dapat dirasakan bagaimana lengan bekerja pada waktu pelaksanaan tusukan. Setelah dirasa sudah paham bagaimana caranya ujung senjata digerakkan barulah mulai latihan tusukan dan tangkisan. Latihan tusukan bisa dilakukan dengan dua orang atau sampel saling berhadapan, lengan dan senjatanya diluruskan setinggi bahu sambil dicondongkan badan kedepan. Ujung senjata diarahkan pada bidang perkenaan lawan yang berada di depannya, selanjutnya dengan gerakan penyerangan dilakukan hingga bidang perkenaan dikenai ujung senjata. Menurut Bompa O. Tudor, (2003:72)untuk menguasai keterampilan adalah dengan mengulang sebanyak mungkin gerakan-gerakan yang dikehendaki, sebab tanpa latihan yang berulang-ulang penguasaan terhadap keterampilan teknik dan stabilitas tidak bisa menjadi suatu gerakan yang otomatis. Harsono, (2008:221)tangkis balas merupakan gerakan koordinasi dari gerakan menangkis
dan
menyerang.
Koordinasi
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
mengkombinasikan beberapa gerakan dengan urutan yang benar, tanpa ketegangan dan melakukan gerakan yang komplek dengan mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan. Dengan demikian gerakan yang dihasilkan sangat efisien, efektif dan terkoordinasi dengan baik.Dan juga di kemukakan oleh Brian Pitman, (2000:45)tangkis balas seperti halnya serangan, terdiri dari dua macam yaitu direct riposte dan indirect riposte. Dalam Tangkis balas (riposte) ini setelah pelaksanaan tangkisan empat dan tangkisan enam selanjutnya adalah lengan subyek yang bersenjata diarahkan kebidang sasaran, kemudian senjata ditusukkan dengan langkah serang (lunge) jadi yang digunakan dalam penelitian ini adalahdirect riposte. Direct riposte adalah riposte yang dilakukan dengan satu tusukan langsung kebidang sasaran. 2.1.5 Pengertian kelincahan
12
Kelincahan adalah kemampuan bergerak dengan cepat merubah arah dan posisis menghindari benturan antara pemain dan kemampuan berkelit dari pemain di lapangan.Ketrampilan bergerak berubah arah dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi fisik yang dihadapi dalam waktu yang relative singkat dan cepat,kelincahan yang dilakukan oleh atlet atau pemain anggar saat berlatih maupun bertanding tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yangrelatif singkat dan cepat. Kelincahan yang dilakukan oleh atlit atau pemain anggar saat berlatih maupun bertanding dan tergantug pula pada kemampuan mengkeordinasi sistim gerak tubuh dengan respon terhadap situsi dan keordinasi yang
dihadapi,kelincahan juga ditentukan oleh
factor kecepatan bereaki,kemampuan untuk menguasai situasi dan kemampuan mengendalikan gerak yang tiba-tiba,sehingga kemampuan kelincahan Yang memadai dari seorang atlet atau pemain anggar akan menambah nilai lebih terhadap penampilanya. 2.1.6 Hakikat Latihan 40-Yard Ladder Sprint Menurut Juan carlos Santana(2000::60) latihan 40-Yard Ladder Sprint adalah kombinasi kemampuan biomotor selama latihan pada masing-masing kaki, mulai latihan dari posisi yang bervariasi dengan tambahan balikkan (tumbling) disaat berputar.Latihan ini dimulai berdiri di atas garis star, lari cepat 5 meter pada garis pertama sentuh garis dengan tangan kanan, berbalik pada garis star dan sentuh garis dengan tangan kiri, ini dilakukan sama tetapi jaraknya yang berbeda dengan 10 meter, kemudian lari kembali 5 meter seperti semula untuk finis. 2.1.6 Karangka Berpikir Berdasarkan uraian teori yang anda telah dikemukakan diatas, bahw auntuk mencapai kondisi fisik yang baik maka guru merancang dan mampu mendesain metode, strategi dan pendekatan dalam prosesbelajar mengajar yang terarah dan terencana. Setiap cabang olahraga
13
membutuhkan latihan yang sesuai dengan materi cabang tersebut dan juga sesuai dengan kemampuan dengan karakteristik siswa. Dalam permainan anggar, yang menjadi ukuran keberhasilan adalah ketrampilan dalam bermain, dan ketrampilan ini dapat memiliki apabila ditunjukan oleh penguasaan teknik dasar bermain, termasuk teknik dasar melakukan serang. Selain itu juga siswa juga dituntut untuk memiliki kemampuan kondisi fisik yang dalam menujang keberhasilan melakukan gerakan, yaitu kemampuan melakukan serang. 40-Yartd Ladder Sprit merupakan unsur kondisi fisik yang banyak dibutuhkan dalam permainan anggar. Untuk itu guru yang dapat digunakan guna meningkatkan kelincahan serang para sisiwa, Khususnya kemampuan siswa dalam melakukan serangan. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hipotesis penelitian yang akan membuktikan kebenaran dalam penelitian ini. 2.1.7 Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan karangka berrfikir diatas, maka dapat diajukan hipotesis dalam hal : “Terdapat Pengaruh latihan 40-Yartd Ladder Sprint terhadap kelincahan serang pada cabang olahraga anggar di Smp Negeri 3 Gorontalo.
14