BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan 2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Dengan pengalaman dibidang garment sejak tahun 1993, pada tahun 2004 kami membentuk sebuah badan hukum dengan nama PT Anugraha Wening Caranadwaya (“ANWECA”). Tahun 1993 – 1998, produksi kami masih berupa barang jahitan biasa seperti: sprei & selimut hotel, t-shirt & polo shirt, kemeja pria, stelan kemeja & celana (suit) untuk di kantor dan pabrik, stelan seragam wanita (untuk SPG/Sales Promotion Girl). Kami bekerja berdasarkan pesanan dari perusahaan dengan min. order 100 buah per jenis, yang disesuaikan dalam design dan gambar, kain dan warna, anggaran, waktu pengiriman, label (untuk produk bermerek), kemasan dan lain-lain. Design pakaian disesuaikan dengan Citra dan kebutuhan
perusahaan,
Kenyamanan
pemakaian
dalam
bekerja,
Serta
mempertimbangkan kecenderungan mode. Nama PT Anugraha Wening Caranadwaya diambil dari bahasa Sangsekerta, yang bermakna adalah sbb: Anugraha
: Anugrah
Wening
: Bersih
Caranadwaya
: Melangkah Bersama
“anugrah yang bening dan diusahakan oleh sekelompok orang dengan tujuan yang sama”. 10
11
Tahun 1998, kami mulai merambah ke seragam fungsional seperti Safety Vest, Jacket, dan Coverall. Jumlah order yang diterima mencapai puluhan ribu buah per jenis. Selain kualitas pola & jahitan yang selalu dijaga mutunya, kami juga selalu memakai Bahan Textile dan Asesoris Garment kwalitas export, dibeli didalam & diluar negeri. Tahun 2005, kami mendapat himbauan dari Pemerintah RI agar membantu Pemerintah memperbaiki angka import-export yang buruk. Maka kami memutuskan untuk mengurangi angka impor dengan cara : mengutamakan “local content”. Kami mulai menciptakan bahan yang biasanya import, menjadi bahan yang bisa diproduksi dan didapat didalam negeri. Untuk sementara ini produksi bahan lokal berkwalitas internasional kami masih sedikit, sehingga hanya bisa dipergunakan untuk garment sendiri. Perlahan tapi pasti, bahan akan diproduksi dalam jumlah yang layak untuk dipasarkan keluar perusahaan, hingga ke seluruh Indonesia, sehingga akan semakin banyak mengurangi import. Dengan lebih dari 18 tahun berpengalaman di Industri Garment Teknologi. kami mulai mengkhususkan diri dalam bisnis garment, produk khusus kami adalah pakaian pelindung tahan api yang merupakan produk pakaian tahan api yang pertama yang dibuat di Indonesia dan sudah mendapatkan sertifikat International. Berikut ini daftar perusahaan yang sudah menjadi pelanggan PT Anugraha Wening Caranadwaya:
12
1. PT. Freeport Indonesia
16. PT. VICO Indonesia
2. PT. Trakindo Utama
17. PT. FLSmidth
3. PT. Natural Nutrindo
18. PT. Petra Energy
4. PT. Chakra Jawara
19. PT. Indominco
5. PT. Total E&P Indonesie
20. PT. Pama Persada Nusantara
6. PT. Pertamina (Persero)
21. PT. Samudera Indonesia
7. PT. Newmont Nusa Tenggara
22. PT. Surveyor Indonesia
8. PT. Nalco Indonesia
23. MABES POLRI
9. PT. Nawakara
24. PT. Chevron Indonesia
10. PT. Sanggar Sarana Baja
25. PT. Conoco, Canada
11. PT. BHP Biliton
26. PT. Shell Brunei
12. PT. Metreka
27. PT. Petronas Malaysia
13. PT. SOS International
28. PT. Kaya Alam Lestari
14. PT. Litara
29. PT. Radiant
15. PT. Solusi Safety
30. PT. BLJ MIGAS
PT Anugraha Wening Caranadwaya dalam usahanya lebih mengutamakan mutu produk, serta jujur dalam hal bahan dan kualitas dengan menggunakan lebih dari 60 unit mesin produksi. Dalam era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini,
PT
Anugraha
Wening
Caranadwaya
mempunyai
tujuan
mengembangkan usahanya baik di Indonesia maupun go internasional.
untuk
13
2.1.2
Kebijakan Mutu, Visi dan Misi Perusahaan
2.1.2.1 Kebijakan Mutu PT Anugraha Wening Caranadwaya Kebijakan Mutu ditetapkan sebagai wujud komitmen Direktur, yang akan dijadikan kerangka untuk menetapkan tujuan, sasaran, dan program Mutu. Kebijakan Mutu yang telah ditetapkan harus dikomunikasikan dan dapat dipahami oleh semua karyawan didalam lingkup penerapan sistem ini, termasuk pihak eksternal yang bekerja atas nama atau pada lingkungan lingkup sertifikasi ini. Kebijakan Mutu memperhatikan kebutuhan dan persyaratan pelanggan, serta selalu berupaya memenuhi kepuasan pelanggan, dengan prinsip perbaikan berkelanjutan. Kebijakan Mutu didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara guna menjamin efektivitas penerapannya. Penerapan dari kebijakan ini dilakukan secara konsisten, dikembangkan dan ditinjau ulang secara periodik melalui rapat tinjauan manajemen untuk memastikan sistem telah berjalan dengan efektif dan menuju kepada upaya perbaikan yang berkelanjutan. PT Anugraha Wening Caranadwaya bertekad untuk menerapkan dan menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut : 1. Menghasilkan produk yang bermutu dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. 2. Senantiasa melakukan perbaikan kinerja usaha secara berkelanjutan. 3. Segenap karyawan dan manajemen perusahaan memahami dan mematuhi persyaratan kerja dan senantiasa meningkatkan kompetensi secara intensif melalui pelatihan.
14
4. Berupaya menerapkan etos kerja seluruh manajemen dan karyawan, membentuk lingkungan kerja yang nyaman serta menyempurnakan system kerja yang semakin produktif. 2.1.2.2 Visi dan Misi Perusahaan VISI Perusahaan Garmen yang mengutamakan konten Indonesia dan ramah lingkungan, untuk menyediakan dan meraih kebutuhan global MISI 1. Mengembangkan konten lokal yang ramah lingkungan untuk kebutuhan garmen global. 2. Menyediakan dan melayani permintaan pelanggan dengan ramah, cermat, tepat waktu, berkualitas dan mengirimkan barang sesuai contoh yang telah disetujui. 3. Membangun perusahaan dengan kinerja yang optimal dan dalam semangat kebersamaan sebagai satu keluarga besar. 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha PT Anugraha Wening Caranadwaya bergerak dalam bidang garment manufacture, Adapun produk-2 produk yang dihasilkan antara lain : 1. Kemeja dan Celana
5. Wearpack
2. Jaket Indoor dan Outdoor,
6. Coverall Tahan Api
3. Jaket kulit,
7. Rompi Anti Peluru
4. Safety Vest,
8. Polo-shirt,
T-shirt
dan
15
10. Jas Hujan
Training Spack,
11. Topi, dll.
9. Sweater,
Untuk identitas pelanggan, kami menyediakan beberapa pilihan aplikasi logo yaitu berupa bordir, sablon, label dan bermacam-macam emblem (highgloss, PVC, PU, karet, dll). 2.3. Sumber Daya 2.3.1
Sumber Daya Manusia Sampai dengan saat ini PT Anugraha Wening Caranadwaya mempunyai
karyawan sebanyak 100 orang dan telah mendapat kepercayaan dari beberapa perusahaan untuk memproduksi pakaian kerjanya. Perusahaan menetapkan persyaratan penyediaan sumber daya manusia yang berperan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu. Persyaratan tersebut mencakup persyaratan kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian dan atau pengalaman yang dibutuhkan dalam aktifitas perusahaan. Penyediaan sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan tersebut, secara khusus ditujukan kepada semua personal atau pemegang jabatan/ fungsi yang pekerjaannya berpengaruh langsung terhadap Mutu produk atau layanan perusahaan. Untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan, dan upaya peningkatan
kemampuan
sumber
daya
manusia
dalam
melaksanakan
pekerjaannya, serta kepedulian terhadap Mutu, perusahaan menetapkan program pelatihan, yang dapat dilaksanakan secara internal training atau eksternal training. Dalam mengembangkan program pelatihan, ditetapkan identifikasi kebutuhan pelatihan, penetapan rencana pelatihan, mekanisme pelaksanaan
16
pelatihan, dan evaluasi hasil pelatihan karyawan. Evaluasi terhadap hasil pelatihan dilaksanakan guna menilai efektifitas program pelatihan yang ditetapkan dan sebagai upaya perbaikan pengelolaan sumber daya manusia secara berkelanjutan. Ruang lingkup pelatihan mencakup semua aktifitas pelatihan karyawan pada seluruh bagian perusahaan, khususnya bagi pekerja yang aktifitasnya terkait dengan aspek Mutu. 2.3.2
Sarana dan Prasarana Untuk mendukung penerapan sistem manajemen mutu ini perusahaan
menetapkan, menyediakan dan memelihara sarana-prasarana (Infrastruktur), serta mengelola masalah lingkungan yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan mutu. Penyediaan sarana dan prasarana mencakup penyediaan sarana : 1. Fisik, seperti tempat usaha, mesin, kelengkapan kerja/produksi 2. Non fisik, seperti sistem kerja, perangkat lunak (software sistem kerja). 3. Jasa pendukung penerapan sistem, seperti unit angkutan dan media komunikasi. 2.3.3
Lingkungan Kerja Perusahaan menetapkan mekanisme untuk pengelolaan lingkungan kerja
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk, serta untuk menjamin terciptanya kondisi aktifitas yang peduli terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja. Dalam penerapan sistem manajemen mutu penyediaan lingkungan kerja
17
yang kondusif merupakan kondisi yang harus diciptakan untuk mendukung pencapaian kinerja mutu sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Kondisi ini dapat berupa budaya kerja yang positif terhadap lingkungan sekitar, adanya fasilitas dan perlengkapan kerja yang mempertimbangkan masalah lingkungan pekerja dan adanya sarana pekerja yang mendukung kepada budaya kerja peduli mutu. Penetapan mekanisme pengelolaan lingkungan kerja untuk mencakup adanya tata ruang yang memadai, penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri, dll. 2.3.4
Struktur Organisasi Struktur organisasi pada PT Anugraha Wening Caranadwaya terdiri dari
Direktur dan beberapa manager pada setiap bagian. Direktur berperan menetapkan struktur organisasi perusahaan, sebagai landasan ditetapkannya tanggung jawab dan wewenang setiap pemegang jabatan. Tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan kepada seluruh personal dalam organisasi sesuai dengan keterkaitannya terhadap fungsi dan aktivitas dengan jabatan/ fungsi tersebut. Direktur mendorong upaya peningkatan kepedulian terhadap persyaratan pelanggan dan upaya perbaikan sistem secara terus menerus. Direktur berupaya untuk selalu memperhatikan dan memenuhi persyaratan pelanggan dalam setiap permintaan produk. agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan cara: 1. Memperhatikan dan memantau kegiatan produksi secara periodik terhadap pemenuhan kesesuaian kontrak dan spesifikasi pelanggan serta peraturan dan perundangan yang berlaku.
18
2. Selalu memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan dengan menggunakan metode dan kriteria yang telah ditetapkan. Disamping itu perusahaan harus selalu aktif melakukan komunikasi dengan pelanggan untuk memantau persepsi pelanggan tersebut terhadap kinerja perusahaan. Struktur Oragnisasi PT Anugraha Wening Caranadwaya dapat dilihat pada lampiran 1 Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi PT Anugraha Wening Caranadwaya. Dalam struktur organisasi tersebut diperlukan komunikasi yang efektif. Proses komunikasi dalam penerapan integrasi sistem manajemen merupakan upaya untuk mendapatkan informasi, konfirmasi, umpan balik, dan memberikan tanggapan menyangkut masalah mutu, yang melibatkan pihak internal maupun eksternal dengan menggunakan media komunikasi yang telah ditetapkan perusahaan. Proses komunikasi internal antara divisi, departemen, seksi, antara personal pemegang jabatan / fungsi, level dalam proses, ditetapkan untuk memastikan efektivitas sistem manajemen perusahaan. Proses komunikasi internal ini
dijabarkan
pada
masing-masing
terdokumentasi yang relevan.
proses
organisasi
dalam
prosedur
Proses komunikasi secara langsung diterapkan
perusahaan melalui media pertemuan manajemen (rapat), antar pemegang jabatan sesuai struktur organisasi perusahaan. Pertemuan manajemen ini mencakup: Rapat periodik bulanan dan Rapat insindentil. Komunikasi internal secara tidak langsung dapat menggunakan media komunikasi, seperti telepon, papan pengumuman, dan surat edaran.
Hasil
19
komunikasi langsung yang telah dilakukan dapat dibuktikan dalam bentuk laporan atau rekaman hasil pertemuan (Notulen Rapat/Minutes of Meeting, atau data surat menyurat). 2.4. Tantangan Bisnis Pada bulan Juli 2007, PT Anugraha Wening Caranadwaya termasuk 200 Perusahaan yang diundang oleh Pemerintah dalam sebuah Acara di Kemayoran, Dalam acara tersebut Presiden RI Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono menghimbau kepada semua perusahaan yang juga Exportir itu untuk membantu memperbaiki raport merah export import Indonesia. Karena kami belum melakukan export, maka kami berusaha mencari hal lain sebagai penggantinya, yaitu: mengurangi import. Adapun produk yang selama ini masih impot dalam jumlah yang cukup besar adalah Safety Vest dan Coverall Flame Retardant, maka dari itu PT Anugraha Wening Caranadwaya mencoba untuk mengembangkan produknya untuk memproduksi Safety Vest dan Coverall Flame Retardant tersebut yang bersertifikat International yang bekerja sama dengan pabrik bahan local. Akhirnya kami berhasil mendapatkan Sertifikat International dari UK dan USA. Sertifikat international yang berhasil kami dapatkan adalah: 1. EN 471 > untuk Safety Vest, pertama di Indonesia. 2. EN 533 > untuk Flame Resistant Protective Cloting, pertama di Indonesia. 3. EN ISO 11612 (was EN 531) > untuk Flame Retardant Protective Cloting, pertama di Indonesia. 4. NFPA 2112 (2012) > untuk Flame Resistant Protective Cloting.
20
Kami
menyusun
strategi
pemasaran,
berusaha
untuk
mencari,
memproduksi dan memasarkan produk yang selama ini masih import agar menjadi local content product. Barang-barang yang kami produksi kami saring dengan kriteria: 1. Mempunyai pasar yang luas, Pembeli yang pasti, dan merupakan barang yang dikonsumsi setahun beberapa kali. Lebih spesifiknya produk kami adalah “Corporate Mandatory Needs”. 2. Tidak banyak pemainnya agar tidak repot mengurusi masalah kompetisi, sehingga bisa focus pada kwalitas. 3. Ramah lingkungan, kwalitas setara dengan produk import, bahkan sampai memiliki Sertifikat International. 4. Kebutuhan yang berkesinambungan, bisa menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi sumber penghasilan tetap di masyarakat. Perusahaan saya dimanapun berada harus menularkan rejeki ke masyarakan sekitar. 5. Terakhir & tidak kalah penting : cukup baik marginnya bagi Perusahaan. PT Anugraha Wening Caranadwaya lulus uji dan produksnya berhasil masuk didalam daftar buku APDN - ESDM 2013, buku yang diluncurkan oleh Presiden SBY pada tanggal 17 Mei 2013. Didalam buku itu ada 88 Perusahaan yang produknya sudah setara dengan produk import, baik kwalitas maupun sertifikasinya. PT Anugraha Wening Caranadwaya adalah satu-satunya Garment PPE (Personal Protective Equipment). Artinya, berdasarkan PTK 007, secara undangundang: semua K3S (seperti Chevron, Total, Petro China, Conoco Phillips, British
21
Petroleum, dll) diwajibkan membeli FRC (Flame Resistant Coverall) dari kami. Tinggal kami harus meyakinkan para End-User bahwa produk kami ini sudah mampu menggantikan produk import yang selama ini sangat mereka percaya. Team kami harus melakukan presentasi ke ratusan ladang minyak & gas diseluruh Indonesia. Karena perkembangan tekhnologi begitu cepat, dan textile adalah salah satu kebutuhan utama manusia, maka untuk kepentingan pembelajaran textile, kami bekerja sama dengan Institut Pengembangan Textil milik Pemerintah China. Biayanya relative rendah dibanding belajar di Indonesia, padahal tekhnologinya paling mutakhir. Development kami merambah ke baju anti peluru (ballistic vest), dikarenakan market nya luar biasa bagus. Saat ini kami sedang mendapatkan order dari Interpol Indonesia untuk menyiapkan kebutuhan pasukan Indonesia yang akan berangkat ke medan perang. Kami diminta membuat standard barang yang sesuai dengan harganya, menghapuskan mark-up harga dan diganti dengan menaikkan kwalitas barang. Suatu kebanggaan jika kami bisa membuat Indonesia lebih bernilai dimana dunia, targetnya adalah kami bisa melakukan export, untuk mendatangkan devisa. 2.5. Proses / Kegiatan Fungsi Bisnis PT Anugraha Wening Caranadwaya mengembangkan perencanaan proses yang diperlukan untuk realisasi produk garmen (pakaian jadi). Perencanaan realisasi produksi ditetapkan untuk menghasilkan produk sesuai dengan karakteristik atau spesifikasi produk garmen (pakaian jadi), yang dilaksanakan
22
dalam kondisi terkendali agar tidak menimbulkan masalah mutu dari aktifitas realisasi produk tersebut. Guna memastikan proses realisasi produk sesuai dengan persyaratan pelanggan perusahaan mengidentifikasi semua persyaratan yang relevan dengan keinginan pelanggan. Identifikasi persyaratan pelanggan tersebut mencakup : 1. Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan untuk penyerahan produk yang dapat di terima 2. Persyaratan lain yang dianggap relevan oleh perusahaan. Guna memastikan produk yang akan diserahkan kepada pelanggan, perusahaan menetapkan pengkajian/ tinjauan terhadap hasil realisasi produk dibandingkan dengan persyaratan produk yang telah ditetapkan dan atau telah disepakati. Pengkajian terhadap persyaratan produk dilakukan oleh Bagian Marketing. Tinjauan persyaratan produk ini guna memastikan : 1. Persyaratan produk telah dinyatakan secara jelas dari pelanggan, dan telah dikonfirmasikan dan dikomunikasikan kembali, dengan bukti sesuai rekaman yang ditetapkan. 2. Adanya
kesepakatan
persyaratan
kontrak,
apabila
terjadi
perubahan
permintaan, dan atau perbedaan dari kontrak sebelumnya 3. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. 4. Jika terjadi perubahan persyaratan produk setelah kontrak (PO) disepakati, maka dokumen yang relevan seharusnya ditambahkan atau terbit PO baru, yang dikomunikasikan kepada bagian yang terkait.
23
2.5.1
Komunikasi Pelanggan Komunikasi kepada pelanggan secara efektif berkenaan dengan informasi
peryaratan produk dan penanganan permintaan termasuk jika terjadi perubahan. PT Anugraha Wening Caranadwaya telah menetapkan dan menerapkan mekanisme komunikasi terkait dengan informasi produk dengan pelanggan. Komunikasi dengan pelanggan ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan media komunikasi telpon, surat, email, atau Faksimil. 2.5.2
Perlindungan Produk PT Anugraha Wening Caranadwaya menetapkan mekanisme perlindungan
produk yang telah dibuat sebelum disampaikan ke pelanggan. Perlindungan produk ini mencakup: 1. Identifikasi produk jadi (adanya penandaan pada produk atau pada kemasan) 2. Penanganan dan pengemasan produk sesuai persyaratan yang ditetapkan (packing proses) 3. Penyimpanan dan perlindungan produk di gudang produk, sebelum dilakukan pengiriman produk ke pelanggan. 4. PT Anugraha Wening Caranadwaya menetapkan pemantauan dan pengukuran Untuk
memastikan
hasil
pemantauan
dan pengukuran
telah
sesuai
persyaratan terhadap proses dan produk yang dihasilkan, sesuai persyaratan yang ditetapkan perusahaan dan persyaratan atas permintaan pelanggan. Proses Binis pada PT Anugraha Wening Caranadwaya secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 2. Gambar 2.2 Proses Bisnis PT Anugraha Wening Caranadwaya.