BAB II
Diskripsi Mata Kuliah Pada Bab ini dipelajari bagaimana dampak perkembangan industri dan teknologi terhadap lingkungan, yang meliputi ekologi, daya dukung alam dan manusia. Tujuan Intruksional Setelah mempelajari Bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, dampak Industri dan teknologi terhadap ekologi, manusia dan daya dukung alam.
2.1
Dampak Industri dan Teknologi Daya dukung alam perlu dijaga karena daya dukung alam dapat berkurang atau
menyusut
sejalan
dengan
berputarnya
waktu
dan
pesatnya
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kemajuan industri. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari keadaan lingkungan alam sekitarnya. Dengan kata lain, keadaan lingkungan alam akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Berkurangnya daya dukung alam akan berakibat pula terhadap kemampuan alam untuk mendukung kehidupan manusia. 2.2
Terbentuknya Daya Dukung Alam Segala kekayaan alam yang ada diciptakan oleh Tuhan untuk kepentingan kehidupan
manusia di muka bumi Kekayaan alam yang ada di bumi ini terbentuk menyusul terbentuknya bumi ratusan juta tahun yang lalu. Secara teoritis akan terjadi daur ulang pemulihan secara alami dengan sendirinya bila terjadi kerusakan pada daya dukung alam.. Walaupun secara teoritis pemulihan tersebut dapat terjadi, Namun untuk proses itu diperlukan waktu yang panjang mencapai ratusan bahkan ribuan juta tahun. Sedangkan usia manusia tidak bisa mencapai pada usia yang panjang untuk bisa merasakan atau membuktikan akan terjadinya proses alamiah pemulihan kerusakan alam. 2.3
Ekologi dan Daya Dukung Alam Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan logos. Oikos yang
berarti habitat atau lingkungan tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan atau ilmu yang dipelajari. Istilah ekologi dipakai sebagai suatu istilah satu cabang ilmu pengetahuan. Pertama kali kata Ekologi ini dikenalkan oleh seor ahli Zoologi bangsa Jerman bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866 Secara umum Ekologi dapat diartikan sebagai hubungan antara organisme dan habitatnya, atau ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu Ekologi pada saat ini berkembang pesat sekali mengikuti kepesatan perkembangan kehidupan manusia. Dalam kaitannya ngan masalah sosiologi, menurut Webster's New World Dictionary, ekologi berarti ilmu yang mempelajari penyebaran
masyarakat manusia dalam hubungannya dengan sumber materi (kekayaan alam) pola sosial budaya sebagai akibat adanya hubungan tersebut. karena fokus utama pembahasan masalah ekologi adalah manusia, maka perkembangan lebih lanjut dari Ekologi Manusia menjadi penting dan lebih berperan. Hal ini disebabkan karena dalam kenyataannya segala kegiatan manusia tidak sekedar biotik individual, tapi juga bersifat sosiokultural yang melibatkan segala macam segi kehidupan. Dalam lingkup Ekologi Manusia, banyak segi kehidupan yang menjadi komponen-komponen yang saling berpengaruh terhadap kehidupan manusia itu sendiri. komponen yang saling berpengaruh di dalam ekologi manusia : 1.
Komponen Manusia (penduduk
2.
Komponen Daya Dukung Alam (lingkungan),
3.
Komponen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek),
4.
Komponen Organisasi
Penduduk, sebagai komponen pertama dari ekologi manusia, jumlahnya semakin banyak sehingga semakin banyak pula kekayaan alam yang harus diambil untuk mencukupi kehidupannya. Pengolahan kekayaan alam demi pemenuhan kehidupan manusia ini jelas tergantung pada daya dukung alam (lingkungan) yang ada. Agar dapat memanfaatkan dan mengolah kekayaan alam secara baik diperlukan campur tangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang dengan baik apabila masya-rakat manusia (penduduk) mempunyai sistem organisasi yang baik
Penduduk
Lingkungan
Organisasi
Iptek Gambar 1: Sistem Ekologi Manusia
Selain keempat komponen tersebut di atas, di dalam ekologi dikenal pula pengertian komponen alam dan komponen sosial yang saling berkaitan dan ikut pula menentukan kelangsungan hidup manusia. Adapun yang dimaksud dengan kedua komponen tersebut adalah: komponen alam
: meliputi semua bagian dari alam, seperti tanah, air, tanaman, hewan, udara kekayaan alam yang ada di dalamnya
komponen social : meliputi unsur-unsur pokok, seperti manusia, kelompok masyarakat dan organisasi. Hubungan timbal-balik antara kedua komponen tersebut akan memberikan suatu hasil yang mencerminkan keadaan masyarakat maupun keadaan alamnya 2.3.1 Untuk daerah terbelakang (belum maju): Komponen yang paling berpengaruh adalah komponen alam daerah yang masih terbelakang ini komponen sosial tidak banyak berperan di dalam menghadapi tantangan alam serta bagaimana memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Walaupun daya dukung alam di daerah terbelakang ini baik, namun karena tingkat pengetahuan dan teknologinya rendah maka hasil yang didapatkan belum bisa memberikan kenyamanan hidup. Oleh karena itu yang diperoleh, yang digambarkan sebagai tingkat kemakmuran suatu daerah, akan sangat tergantung kepada baik-buruknya sifat
dan kondisi komponen alamnya.
Daerah yang belum maju tingkat kemakmurannya sangat tergantung pada kekayaan alam yang ada. Sudah barang tentu untuk daerah yang belum maju ini keadaannya akan lebih parah lagi apabila keadaan alam tidak baik, tandus, kering dan sulit mendapatkan air. 2.3.2 Untuk daerah maju: Untuk daerah yang sudah maju, komponen yang paling berperan adalah komponen sosial. Di daerah yang sudah maju, masyarakatnya lebih banyak menggunakan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengolah serta mengelola kekayaan alam yang ada. Walaupun daya dukung alam yang ada kurangbaik, namun berkat cam pur tangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil yang diperoleh masyarakatnya menjadi lebih baik. Masyarakat daerah yang maju kehidupannya tidak terlalu tergantung pada keadaan alamnya; bahkan keadaan alam yang ada dapat dikendalikan untuk menunjang kehidupannya
Untuk daerah terbelakang : Komponen alam Æ Komponen sosial Æ Hasil/Akibat Untuk daerah maju : Komponen sosial Æ Komponen alam Æ Hasil/Akibat
2.4
Kehidupan Masyarakat Berburu, Masyarakat Pertanian Masyarakat Industri
Pengaruh komponen alam dan komponen sosial dan hasil akibat terhadap keadaan kehidupan masyarakat dapat dilihat masyarakat yang mengandalkan hidupnya pada kegiatan yang dilakukannya. Keadaan kehidupan masyarakat Industri sudah barang tentu berbeda dengan keadaan kehidupan masyarakat Pertanian dan berbeda pula dengan keadaan kehidupan masyarakat berburu atau nomaden 2.4.1 Kehidupan Masyarakat Berburu: 1. Hidup selalu berpindah-pindah, kalaupun menetap hanya bersifat sementara/ semipermanent. 2. Mahir menggunakan peralatan dan senjata primitifnya. 3. Menguasai lingkungan alam sekitarnya, mahir mencari berbagai makanan dan sumber air untuk kehidupannya. 4. Tingkat populasinya rendah dan belum mengenal tekno] 5. Berkat tempaan alam, daya tahan hidupnya kuat. 6. Tidak mengenal konservasi sumber daya alam. 7. Kerusakan lingkungannya karena penggunaan api. 2.4.2 Kehidupan Masyarakat Pertanian: 1. Hidup menetap dekat tempat kerjanya (lahan pertanian) 2. Berusaha menyerap teknologi baru yang berkaitan dengan peningkatan produksi pertaniannya, meskipun pekerjaan masih dilakukan sepenuhnya dengan tenaga manusia. 3. Menguasai jenis tanaman dan hewan yang sesuai dengan kungan alamnya. 4. Tingkat populasi tinggi, sehingga cenderung menambah lahan pertanian. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan kungan. 5. Mengenal stok (penyimpanan) pangan, daya tahan hidupnya baik. 6. Sudah mengenal konservasi sumber daya alam. 7. Kerusakan lingkungan karena penggunaan bahan kimia berantas hama. 2.4.3 Kehidupan Masyarakat Industri: 1. Hidup menetap walaupun tidak harus dekat dengan tempat kerjanya, karena adanya kemudahan transportasi. 2. Berusaha menggunakan teknologi baru, sehingga banyak menyerap energi. Pekerjaan bersifat padat teknologi yang berarti mengurangi jumlah tenaga kerja. 3. Menguasai teknologi baru dan menghasilkan produk yang berlimpah. 4. Tingkat populasi sedang, daya tahan hidup lemah karena adanya penyakit-penyakit baru akibat dampak industri. 5. Mengeruk kekayaan alam secara besar-besaran. 6. Konservasi sumber daya alam sangat diperhatikan, karena adanya kekhawatiran akan berkurangnya daya dukung alam.
7. Terjadinya kerusakan lingkungan karena dampak pencemaran lingkungan akibat industri dan pemakaian energi yang berlebihan Dengan melihat keadaan kehidupan ketiga macam masyarakat tersebut di atas, kita dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing masyarakat untuk diambil manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup kita. Selain dari hal-hal tersebut di atas, sebenarnya ada suatu kekayaan yang tersembunyi yang terdapat di dalam komponen sosial, yaitu akal-pikiran manusia. Akal-pikiran manusia dapat mengubah keadaan lingkungan sehingga berdampak positif atau berdampak negatif. Akal pikiran, disertai dengan niat yang baik, kiranya akan dapat meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup kita 2.5
Kerusakan Daya Dukung Alam Mengingat bahwa daya dukung alam sangat menentukan bagi kelangsungan hidup
manusia, maka kemampuan daya dukung alam tersebut harus dijaga agar tidak rusak dan berakibat buruk bagi manusia. Bila terjadi kerusakan pada daya dukung alam, yang terbentuk melalui proses yemg sangat panjang, ratusan bahkan ribuan juta tahun, tidak mungkin untuk ditunggu pemulihannya secara alami. Secara umum kerusakan daya dukung alam disebabkan oleh 2 faktor 1.
Kerusakan karena faktor internal
2.
Kerusakan karena faktor eksternal
2.5.1 Kerusakan Karena Faktor Internal Kerusakan karena faktor internal adalah kerusakan berasal dari dalam bumi/alam itu sendiri. Kerusakan akibat faktor internal pada daya dukung alam sulit untuk dicegah karena merupakan proses alami yang terjadi pada bumi/alam yang sedang mencari keseimbangan dirinya. Kerusakan daya dukung alam karena faktor internal antara lain dapat terjadi karena: a.
Letusan gunung berapi yang merusak lingkungan alam sekitarnya.
b.
Gempa bumi yang menyebabkan dislokasi lapisan tanal
c.
Kebakaran hutan karena proses alami pada musim kemarau panjang; disebabkan oleh embun yang berfungsi sebagai pengumpul api (pada titik fokusnya) pada saat terkena matahari, tepat pada saat embun belum menguap.
d.
Banjir besar dan gelombang laut yang tinggi akibat badai
Kerusakan daya dukung alam karena faktor internal umumnya diterima sebagai musibah bencana alam. Kerusakan terjadi dalam waktu singkat namun akibatnya dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama. 2.5.2 Kerusakan Karena Faktor Eksternal Kerusakan karena faktor eksternal Adalah kerusakan diakibatkan oleh ulah manusia dalam rangka meningkatkan kui dan kenyamanan hidupnya. Oleh karena kerusakan karena faktor eksternal disebabkan oleh manusia, maka menjadi kewajiban untuk mengurangi atau
bahkan, kalau mungkin, menghindari kerusakan yang disebabkan oleh faktor eksternal tersebut. Kerugian karena faktor eksternal pada umumnya disebabkan oleh karena kegiatan industri, berupa limbah buangan industri. Selain dari itu pekaian bahan bakar fosil sudah pasti akan mencemari lingkungan. Kerusakan daya dukung alam karena faktor eksternal antara lain disebabkan oleh: a.
Pencemaran udara yang berasal dari cerobong pabrik
b.
(kegiatan industri) dan juga gas buangan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil (pada sistem transportasi).
c.
Pencemaran air yang berasal dari limbah buangan industri.
d.
Pencemaran daratan (tanah) oleh kegiatan industri maupun penumpukan limbah padat/barang bekas,
e. 2.6
Penambangan untuk mengambil kekayaan alam (mineral) dari perut bumi.
Dampak Industri dan Teknologi Dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia berupaya dengan
segala daya untuk mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada demi tercapainya kualitas hidup yang diinginkan. Kekayaan yang tersembunyi dalam komponen sosial berupa akal pikiran dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan cara pencapaian sasaran tersebut. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan baru yang berupa mesin-mesin dan alat-alat bantu lainnya yang berteknologi tinggi, untuk dapat menghasilkan produk yang melimpah dalam waktu yang singkat. Pemakaian mesin dan peralatan baru dalam bidang industri serta pemanfaatan teknologi untuk mendapatkan produk yang tinggi diharapkan akan dapat mencapai sasaran kualitas hidup manusia yang lebih baik. Dengan menggunakan mesin dan peralatan berteknologi tinggi manusia dapat mengeruk kekayaan alam secara besar-besaran. Tambangtambang baru dibuka untuk mencari mineral-mineral yang sangat dibutuhkan, kemudian dikirim ke industri-industri untuk diolah sehingga menjadi barang jadi. Kegiatan tersebut dari hari ke hari makin meningkat, seolah sasaran yang hendak dicapai, yaitu peningkatan kualitas hidup sudah makin dekat untuk tercapai. Namun dalam kenyataan kualitas hidup yang hendak dicapai terasa masih sulit dijangkau, bahkan mungkin terasa makin jauh dari jangkauan. Hal ini tak lain disebabkan oleh adanya dampak industri dan teknologi terhadap lingkungan dan kehidupan manusia. Dampak terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia. Sedangkan dampaknya terhadap manusia, jelas akan mengurangi atau bahkan mungkin akan menurunkan kualitas hidup manusia itu sendiri. Oleh karena itu dampak industri dan teknologi perlu kiranya u diperhatikan dan dicermati dengan sebaik-baiknya
Memperhatikan dan mencermati masalah dampak industri dan teknologi juga merupakan suatu usaha untuk mencari penyelesaian masalah bagi tercapainya keinginan untuk mendapatkan kualitas hidup dan kenyamanan hidup yang lebih baik. Industri dan teknologi memang diperlukan untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik namun kalau dampak yang ditimbulkannya makin menjaiuhkan manusia dari pencapaian kualitas hidup yang lebih baik, sudah barang tentu hal itu tidak boleh terjadi. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dicermati sehubungan dengan masalah dampak industri dan teknologi, yaitu: 1.
Adanya dampak tak langsung
2.
Adanya dampak langsung
2.6.1 Dampak Tak Langsung Dampak industri dan teknologi terhadap kehidupan manusia ada yang bersifat tak langsung. Dampak tak langsung ini pada umumnya berhubungan masyarakat,
dengan
masalah
sosial
atau sering diungkapkan sebagai dampak psikososioekonomi. Dampat
langsung akibat adanya industri dan teknologi antara lain dilihat dari: 2.6.1.2 Urbanisasi Masyarakat pedesaan yang semula bekerja pada bidang pertanian, namun karena adanya daya tarik industri di daerah perkotaan, berpindah ke daerah industri. Karena mereka tidak berbekal keahlian, maka mereka pindah ke daerah industri untuk sekedar menjadi tenaga kerja (buruh) kasar. Sebagai tenaga kasar sudah barang tentu penghasilan mereka hanya pas-pasan, sekedar untuk dapat hidup. Tempat tinggal mereka pun seadanya, di bedeng-bedeng atau asrama sederhana. Penataan tempat tinggal dan lingkungan yang seadanya mengakibatkan lingkungan menjadi kumuh, kotor, tidak sedap dipandang. Akibat atau dampak tak langsung ini sudah pasti akan mengurangi kualitas hidup dan kenyamanan hidup. Perpindahan masyarakat dari desa ke kota menyebabkan jumlah tenaga kerja di desa menjadi berkurang. Sebelum mereka pindah, mereka menggarap lahan pertanian dan menghasilkan panen yangbaik. Namun karena berkurangnya jumlah tenaga kerja didesa, maka tidak tertutup kemungkinan adanya sawah atau lahan pertanian yang terbengkalai, tidak dikerjakan sebagaimana
mestinya. Keadaan ini mengakibatkan menurunnya hasil
panen. Bila ini terjadi, persediaan (stok) pangan nasional akan terganggu 2.6.1.3 Perilaku Pada saat masih tingal di desa, masyarakat hidup dalam suasana tolong menolong dan bergotong-royong. Hubungan individu antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya terjalin baik. Suasana tenang dan damai di desa menjadikan manusia hidup tenteram, tidak diburu-buru oleh waktu. Setelah pindah ke kota, suasana kota yang selalu
dikejar oleh waktu, hiruk pikuk, bising dan pemandangan yang tidak hijau, menyebabkan manusia menjadi tegang. Perilaku, mereka yang semula ramah dan bersahabat, karena adanya ketegangan dalam dirinya, berubah menjadi kasar. Perilaku yang semula suka tolong menolong berubah menjadi acuh tak acuh dan individualistis. 2.6.1.3 Kriminalitas Kegiatan industri dan teknologi pada umumnya memerlukan tenaga kerja yang mempunyai keahlian tertentu. Tenaga kerja yang ada pada umumnya masih belum mempunyai keahlian dimaksud. Para pencari kerja membutuhkan lapangan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Padahal persaingan sangat ketat, sehingga untuk mendapatkan pekerjaan menjadi sulit. Pada sisi lain, masyarakat kota yang kaya dan konsumtif memberikan gambaran yang seolah-olah hidup itu serba enak. diantara mereka ada orang yang tidak mau bekerja keras sementara pencari kerja yang berusaha mencari pekerjaan, setelah mendapatkan pekerjaan tidak mau bekerja keras. Yang diinginkannya hanyalah hidup mewah dan bersenang senang. Keadaan yang demikian inilah yang mendorong sebagian mereka untuk mengambil jalan pintas untuk mendapatkan tanpa harus bekerja keras; jalan pintas tindak kriminal, pencurian, perampokan, penodongan, dan pemerkosaan mewarnai dupan masyarakat industri. Dalam keadaan seperti ini i kriminalitas akan naik. 2.6.1.4 Sosial Budaya Orang yang bekerja dalam bidang industri pada umumnya tasi oleh waktu yang ketat agar produksi yang tinggi dapj capai. Bila perlu kerja lembur atau kerja bergilir (shift) dilakukan bagi para, pekerja. Kesemuanya dilakukan untuk memperoleh tingkat produksi yang tinggi. Suasana kerja di pabrik (industri) pada umumnya bising dan pemandangan yang tampak hanyalah peralatan dan mesin yang itu-itu juga (monoton) Keadaan yang seperti itu menyebabkan pekerja di pabrik dihinggapi ketegangan jiwa (stress). Penyakit ketegangan (stress) dapat berlanjut menjadi penyakit hipertensi, pennyakit jantung dan penyakit-penyakit lainnya. Penyakit-penyakit disebabkan oleh keadaan seperti tersebut di atas sering disebut sebagai environmental desease yang pengobatannya memerlukan pendekatan dari berbagai macam aspek sosial kemasyaraka Untuk mengatasi ketegangan jiwa (stress) seperti tersebut diatas orang berusaha menurunkannya dengan mengunjungi tempat-tempat hiburan, bioskop, diskotek dan lain sebagainya. Seringkali pula untuk mengurangi atau melupakan ketegangan tersebut mereka minum minuman keras yang dapat berlanjut pada tindakan-tindakan kekerasan. Pertunjukan di tempat hiburan acapkali juga tidak sesuai dengan budaya kita, bahkan tidak jarang yang menjurus ke arah pornografi yang pada akhirnya dapat membawa ke arah prostitusi. Berkembangnya tempat-tempat hiburan dengan segala kelengkapannya seperti tersebut di muka sudah barang tentu berdampak pada sosial budaya masyarakat sekitarnya 2.6.2
Dampak Langsung
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak Iain karena penerapan kemajuan teknologi oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk mengolah kekayaan alam yang ada. Udara, air, tanah dan segala kekayaan yang ada di dalamnya dicari, diaduk dan diolah sedemikian rupa untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Kegiatan suatu industri dan teknologi dapat berjalan baik daii berkesinambungan apabila unsur-unsur pokok penunjang kegiatan industri dan teknologi tersedia. Tanpa adanya unsurunsur pokok penunjang kegiatan tersebut, industri dan teknologi tidak akan dapat berjalan. Adapun unsur-unsur pokok yang dimaksudkan tersebut adalah. 1.
Sumber Daya Alam, seperti bahan baku, air, energi , dll.
2.
Sumber Daya Manusia, meliputi tenaga kerja dan keahlian,
3.
Sarana dan Prasarana, seperti lahan dan peralatannya.
Ketiga unsur pokok tersebut saling t)erinteraksi sehingga kegiatan industri dan teknologi dapat berlangsung. Semua kegiatan dalam bidang industri dan teknologiyangpada mulanya dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. ternyata pada sisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak yang menimbulkan kerugian harus dicegah. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan industri dan teknologi. Apabila keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup manusia. 2.6.2.1 Homeostasis: Sebelum sampai pada pembicaraan tentang dampak langsung yang disebabkan oleh kegiatan industri dan teknologi, perlu diketahui tentang pengertian omeostasis. Pada saat ketiga unsur pokok penunjang kegiatan industri dan teknologi saling berinteraksi, pada saat itu terjadi pula interaksi antara omponen-komponen ekosistem, yaitu: tanaman, hewan, manusia dan lingkungannya. Komponen ekosistem yang saling berinteraksi tersebut ada yang menyesuaikan diri, ada yang bekerja sama, yang bersifat menyerang, ada yang melindungi diri, ada yang bertentangan, ada yang hanya berdiam diri dan ada yang berusaha menguasai lainnya. Akan tetapi pada suatu saat kekuatan-kekuatan yang ada pada komponen ekosistem tersebut akan menuju kekeseimbangan. Keadaan seperti ini disebut dengan homeostasis. homeostasis berasal dari bahasa Yunani, tersusun dari kata homeo atau homo yang berarti sama dan kata stasis berarti kedudukan. Secara alami keadaan homeostasis dapat dicapai dengan sendirinya, akan tetapi memerlukan waktu yangcukup lama. Ekosistem seperti halnya organisme, mempunyai kemampuan untuk mengatur dan memulihkan dirinya apabila terjadi gangguan. Homeostasis dipercepat oleh campur-tangan manusia. Mengingat kerusakan dukung alam karena faktor eksternal
disebabkan oleh ulah manusia maka manusia secara moril berkewajiban untuk mempercepat proses agar keadaan homeostasis segera tercapai. Apabila dampak Iangsung kegiatan industri dan teknologi bisa dikurangi atau dihindari, berarti manusia sudah berusaha mempercepat terjadinya homeostasis. Kegiatan industri dan teknologi dapat memberikan dampak langsung, di samping juga memberikan dampak tak langsung. Dikatakan dampak langsung apabila akibat kegiatan industri dan teknologi tersebut dapat langsung dirasakan oieh manusia. Dampak Ianngsung yang bersifat positif memang diharapkan. Akan tetapi dampak langsung yang bersifat negatif, yang mengurangi kualitas hidup manusia harus dihindari atau dikurangi. Adapun dampak langsung (yang bersifat negatif) akibat kegiatan industri dan teknologi, dapat dilihat dari terjadinya masalah masalah berikut ini: 1. Pencemaran Udara, 2. Pencemaran Air, 3. Pencemaran Tanah. Ketiga macam pencemaran tersebut di atas akan mengurangi daya dukung alam. Pencemaran udara, air dan daratan perlu dihindari sebagai bagian usaha menjaga kelestarian lingkungan.
Latihan soal ! 1. Berilah contoh salah satu pencemaran udara, bagaimana hal tersebut bisa terjadi. 2. Jelaskan pengertian ekosistem darat !