12
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak
Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian nama menjadi PT. Artefak Arkindo dan pada tahun 2004 akhir mulai dibentuk divisi MK (Manajemen Konstruksi). PT. Artefak Arkindo adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultan yaitu manajemen kosntruksi (MK) dan konsultan perencanan, yang berlokasi di Jakarta. Karyawan Manajemen Kosntruksi (MK) yang ada saat ini berjumlah 132 orang, diantaranya sarjana teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal untuk dilapangan. Beberapa proyek dikerjakan dengan cara Kerja Sama Operasional atau KSO (proyek yang belum ada pengalamannya, contohnya Bandara Sepinggan). PT. Artefak Arkindo telah bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta. Kerjasama ini sudah banyak menghasilkan bangunan-bangunan yang digunakan untuk umum, seperti proyek kemenpera dimana membangun perumahan untuk rakyat kecil, pembangunan hotel dan apartemen. PT. Artefak Arkindo memiliki sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal dan sebagainya sehingga sebuah bangunan bisa dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.2
Lingkup dan Bidang Usaha Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut
yaitu menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja, melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek, Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek, konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan, mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek, memilih dan memberi persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya. Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut yaitu memperingatkan
atau
menegur
pihak
pelaksana
pekerjaan
jika
terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja, menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak memperhatikan peringatan yang diberikan, memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek, konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing pelaksana proyek, melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site instruction), mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya. Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan. Peranan manajemen konstruksi dalam industri konstruksi adalah layanan yang
sangat
baik
yang
disediakan
untuk
mengkoordinasikan
dan
mengkomunikasikan seluruh proses konstruksi. Pada tahap pra-konstruksi, kita akan melakukan semua yang diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian desain dan perencanaan, setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang didefinisikan dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangunan dan kontraktor untuk memulai membangun aktual bawah pengawasan yang ketat. Menekankan independen dari para professional lain yang terlibat dalam konstruksi, netralitas ini memungkinkan untuk secara objektif dan tidak memihak menyarankan klien pada pilihan konsultan dan kontraktor, yang memungkinkan klien untuk mendapat manfaat maksimal. PT. Artefak Arkindo merupakan perusahaan dengan grade besar, berdasarkan Sertifikat Badan Usaha (SBU) dan pada Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Nomor 11a Tahun 2008 dinyatakan sebagai berikut Penggolongan kualifikasi usaha jasa pelaksana konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 didasarkan pada kriteria tingkat/kedalaman kompetensi dan potensi kemampuan usaha, yang selanjutnya dibagi menurut kemampuan melaksanakan pekerjaan berdasarkan kriteria risiko, dan/atau kriteria penggunaan teknologi, dan/atau kriteria besaran biaya, dapat dibagi jenjang kompetensinya dalam Gred sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
a. Kualifikasi usaha besar, berupa : • Gred 7 • Gred 6 b. Kualifikasi usaha menengah, berupa : • Gred 5 c. Kualifikasi usaha kecil, berupa : • Gred 4 • Gred 3 • Gred 2 • Gred 1 (usaha orang perseorangan)
2.3
Sumber Daya Manusia PT. Artefak Arkindo memiliki 132 karyawan, yang bertempat dilapangan
dan dikantor, karyawan yang berada dilapangan memiliki latar belakang pendidikan sarjana teknik, baik teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, serta staff administrasi. Karyawan yang dipekerjaan sesuai dengan bidang keahliannya, dimana semua karyawan dapat bekerja sama dengan karyawan lainnya, baik dilapangan maupun karyawan dikantor. Struktur organisasi dapat di gambarkan melalui bagan dibawah ini:
Direktur Utama
Manager Keuangan
Staff Keuangan
Manager Pemasaran
Staff Pemasaran
Manager Operasional
Staff Operasional
Manager HRD
Staff HRD
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Artefak Arkindo
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.4
Tantangan Bisnis Perkembangan pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat, hal tersebut merupakan tantangan bagi pelaku jasa konstruksi dalam membangun struktur konstruksi daerah guna untuk menunjang pemerataan dan kesempatan dalam berbisnis bagi seluruh pelaku jasa konstruksi yang diharapkan untuk memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih baik atas jasa konstruksi kedepannya. Selain itu tantangan bisnis bagi perusahaan konsultan adalah dengan berkembangnya dunia konstruksi yang mengandalkan teknologi yang canggih, seperti penggunaan autocad, autocad sendiri adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D) untuk mempermudah dalam ilustrasi membangun sebuah bangunan yang diinginkan oleh pemilik proyek (owner), biasanya autocad digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitektur, insinyur mesin, design interior dan lain-lain yang berhubungan dengan pembangunan kostruksi untuk mempermudah mereka dalam bekerja. Dengan teknologi yang semakin pesat menuntut PT. Artefak Arkindo untuk
dapat
mengembangkan
manajemen
yang
baik
dalam
bidang
secara
umum
adalah
perkonstruksian.
2.5
Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis Pendekatan
mengenai
tahapan
proyek
mengidentifikasi urutan langkah yang harus diselesaikan. Dalam "pendekatan tradisional" ini, lima komponen perkembangan proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan penyelesaian proyek, yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
dapat juga dapat disebut "Siklus Kehidupan Proyek" (Project Life Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu : a.
Tahap Inisiasi Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah
proyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifiasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih
sebuah
solusi
yang
memiliki
kemungkinan
terbesar
untuk
direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk. b.
Tahap Perencanaan dan Desain Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk,
maka aktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
c.
Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi) Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek
siap untuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan dieksekusi. d.
Tahap Pemantauan dan sistem Pengendalian Sementara
kegiatan
pengembangan
berlangsung,
beberapa
proses
manajemen perlu dilakukan guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek. e.
Tahap Penyelesaian Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil
akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/