BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997 dan pada tanggal 11 November 1998 memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK kini OJK–Otoritas Jasa Keuangan) sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, berfungsi untuk menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien, serta sebagai lembaga nirlaba dan Self Regulatory Organization (SRO), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terus berupaya untuk memberikan dukungan bagi pengembangan pasar modal Indonesia khususnya perekonomian nasional. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia serta PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia sejak 17 Juli 2000 berhasil melakukan terobosan baru dengan mengimplementasikan perdagangan Efek tanpa warkat (scripless trading) di pasar modal Indonesia. Scripless trading ini sangat bermanfaat bagi para pelaku pasar modal, antara lain meningkatkan faktor keamanan, mengurangi beban penyelesaian transaksi,
mengurangi
biaya
dan
mempermudah
serta
mempercepat
pendistribusian corporate action. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
upayanya menciptakan efisiensi dan mengantisipasi perkembangan pasar modal yang sangat dinamis, memperkenalkan suatu sistem bernama The Central Depository and Book Entry Settlement System atau lebih dikenal dengan C-BEST. Sistem ini merupakan platform elektronik terpadu yang mendukung penyimpanan Efek tanpa warkat dan penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan di pasar modal Indonesia. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sangat berharap dengan diimplementasikannya sistem terobosan C-BEST ini dapat terus mendukung penyediaan layanan jasa kustodian sentral serta meningkatkan kualitas layanan jasa lainnya. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia menjadi bagian dari suatu tatanan komprehensif dan terpadu yang berfungsi sebagai lembaga yang memberikan fasilitas untuk transaksi Efek yang transparan, efisien dan andal melalui sistem C-BEST. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selama perjalanannya mampu mengantisipasi perkembangan bursa saham di pasar modal Indonesia yang demikian pesat dan dinamis. erta dapat menunjukkan potensi yang menjanjikan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia seiring dengan semakin cepatnya pertumbuhan di pasar modal Indonesia selalu berusaha untuk dapat menatap ke depan menciptakan semangat kebersamaan dalam mengemban amanah. Sistem C-BEST yang diperkenalkan oleh PT Kustodian Sentral Efek indonesia, menjadi bukti cepatnya pertumbuhan yang terjadi di pasar modal Indonesia. Sistem C-BEST mengakhiri masa perdagangan surat berharga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
dengan sistem warkat untuk kemudian digantikan dengan sistem perdagangan tanpa warkat. Sistem C-BEST saat ini tengah dikembangkan oleh PT Kustodian Sentral Efek indonesia, dan nantinya akan dilanjutkan dengan C-BEST NEXT-G. Logo lama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berupa tumpukan sertifikat Efek sudah tidak sesuai lagi dengan zamannya bersamaan dengan semakin berkembangnya layanan jasa yang dimiliki. Logo lama tersebut sudah tidak lagi mencerminkan misi visi, dan nilai inti baru. Era scripless yang berlaku di pasar modal sejak pertengahan Juli 2000 semakin memperkuat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk melakukan perubahan terhadap logo lama tersebut. Hari jadi ke-10 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dijadikan momentum untuk meluncurkan logo baru berupa lingkaran tebal dengan bulatan inti di tengahnya. Bulatan inti yang terdapat pada logo baru ini merefleksikan fungsi sentral untuk selalu berhati-hati dan teratur. Lingkaran tebal yang melapisi bulatan inti mencerminkan sistem keamanan berlapis sesuai standar internasional untuk selalu menjaga amanah yang di emban oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Warna merah marun pada lingkaran tebal melambangkan kematangan dan profesionalisme PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai penyedia layanan jasa kustodian sentral. Warna oranye pada bulatan inti memiliki arti semangat dan dinamisme seluruh tim yang terkait. Warna silver dan font berjenis helvetica condensed memiliki makna sebagai simbol transparansi yang selalu berorientasi pada teknologi terkini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
dengan tingkat keamanan yang tinggi. Font type yang digunakan dengan huruf kecil menandakan kapabilitas, sikap percaya diri dalam mendukung pencapaian pasar modal Indonesia yang berdaya saing di tingkat global.
Gambar 2.1. Perubahan Logo PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (23/12/2007) Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selain memiliki logo baru juga meluncurkan tagline baru yaitu ”Aim High With New Spirit” dengan mengusung maskot “SPICO” (Spirit dan Continual Development). Semangat ini memiliki makna dalam pengembangan yang berkesinambungan harus terus dipacu demi mewujudkan misi dan visi yang dicanangkan oleh manajemen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Misi, visi, dan nilai inti merupakan suatu panduan seluruh manajemen PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam mencapai tujuan perusahaan di masa yang akan datang.
Gambar 2.2. Logo SPICO (Spirit dan Continual Development) Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia memiliki misi dapat berperan aktif dalam mendukung terwujudnya pasar modal Indonesia yang berdaya saing global dengan cara menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang wajar, aman, akurat, teratur, tepat waktu dan berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa serta memenuhi standar internasional juga dapat menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberikan nilai tambah bagi pemakai jasa. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia memiliki visi untuk dapat menjadi kustodian sentral yang andal dan berdaya saing tingkat regional. Kata andal memiliki arti dapat memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat, teratur, dan tepat waktu, sedangkan berdaya saing di tingkat regional berarti memberikan layanan jasa yang inovatif dan efisien sesuai dengan perkembangan pasar regional dan kebutuhan pemakai jasa, kustodian sentral yang andal dan berdaya saing di tingkat regional. Nilai-nilai perusahaan (corporate values) yang menggambarkan sikap moral dalam menjalankan kegiatan usaha tentu dimiliki oleh setiap perusahaan. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk mencapai misi dan visi perusahaan, memiliki nilai-nilai utama yang merupakan nilai inti perusahaan meliputi : 1) Integrity, menunjukkan integritas dalam interaksi bisnis maupun pribadi, yang didukung dengan bertindak jujur, amanah serta profesional. 2) Excellence, dengan berdedikasi untuk mencapai kesempurnaaan kinerja perusahaan dan individu. Setiap pribadi yang bekerja di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
PT
Kustodian
Sentral
Efek
Indonesia
diharapkan
senantiasa
berdedikasi untuk mencapai hasil terbaik, kompeten menjalankan tugas, dan tanggung jawab profesi serta mengutamakan kebutuhan pemakai jasa. 3) Continual
Development,
mewujudkan
pengembangan
yang
berkesinambungan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Proses pembelajaran ini dilakukan dengan berperilaku antusias untuk menjadi lebih baik, belajar secara mandiri dan berkesinambungan serta mengelola dan berbagi pengetahuan. 4) Togetherness, mewujudkan kebersamaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menempatkan tujuan perusahaan di atas kepentingan individu atau kelompok, mendukung keputusan bersama, menghargai orang lain, peduli terhadap orang lain dan percaya kepada orang lain PT Kustodian Sentral Indonesia dalam struktur organisasinya memiliki tiga direktorat kerja yang terdiri atas Direktorat Utama, Direktorat 1, dan Direktorat 2. Direktorat utama yang berada di bawah tanggung jawab Direktur Utama menaungi Divisi Komunikasi Perusahaan, Divisi Perencanaan Strategis dan Perencanaan proyek, dan Satuan Pemeriksaan dan Pengendalian Risiko. Direktorat I yang berada di bawah tanggung jawab Direktur I menaungi Divisi Teknologi Informasi, Divisi Jasa Kustodian, Divisi Penyelesaian dan Pengawasan, Divisi Pengembangan Sistem Informasi, dan Divisi Jasa Penyedia Infrastruktur Investasi. Direktorat II yang berada di bawah tanggung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
jawab Direktur II menaungi Divisi Proyek Khusus, Divisi Hukum, Divisi penelitian, dan Pengembangan Usaha, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum, serta Divisi Keuangan.
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016) Pemegang saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terdiri dari Bank Kustodian, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, dan Self Regulatory Organization (SRO). Bank Kustodian pada bulan November 2016 memiliki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebanyak 35%, Perusahaan Efek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
memiliki saham sebanyak 31,5%, Biro Administrasi Efek sebanyak 3%, dan Self Regulatory Organization (SRO) 30,5%. Bank Kustodian yang memiliki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terdiri dari PT Bank Permata Tbk 1%, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3%, Citibank 5%, Deutsche Bank A.G 5%, The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Ltd 5%, dan Standard Chartered Bank 5%. Perusahaan Efek yang memiliki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni PT Amantara Securities 1%, PT Bahana Securities 1,25%, PT MNC Securities 1%, PT BNI Securities 1,5%, PT CIMB Securities Indonesia 2%, PT Ciptadana Securities 1%, PT Danareksa Sekuritas 1,25%, PT DBS Vickers Securities Indonesia 1%, PT Equity Securities Indonesia 1%, PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia 1%, PT HSBC Securities Indonesia 1%, PT JP Morgan Securities Indonesia 1%, PT Kresna Graha Investama Tbk 1%, PT Lippo Securities Tbk 1%, PT Macquarie Securities Indonesia 1%, PT Makindo Securities 1%, PT Minna Padi Investama Tbk 1%, PT Merrill Lynch Indonesia 1%, PT Nikko Securities Indonesia 1%, PT Nomura Indonesia 1%, PT Panin Sekuritas Tbk 1%, PT Recapital Securities 1%, PT Sinarmas Sekuritas 2%, PT Trimegah Securities Indonesia 1%, PT UBS Securities Indonesia 2%, dan PT Wanteg Securindo 2,5%. Biro Administrasi Efek yang mememilki saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni PT Dharmayasa Adisejahtera 1%, PT Sinartama Gunita
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
1%, dan PT Sirca Datapro Perdana 1%. Self Regulatory Organization (SRO) yang memegang saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni PT Bursa Efek Indonesia 19% dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 11,5%.
Gambar 2.4. Pemegang Saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Sumber : Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2016) 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berdasarkan ketentuan Undangundang Nomor 8 Tahun 1995 menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyimpanan
dan
penyelesaian
(LPP).
Lembaga
penyimpanan
dan
penyelesaian adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain di pasar modal Indonesia. Kustodian merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain termasuk menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertugas dan berfungsi sebagai lembaga penyimpanan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
penyelesaian wajib menetapkan peraturan mengenai jasa kustodian sentral dan jasa penyelesaian transaksi efek, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa tersebut. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia juga wajib mengamankan proses pemindah bukuan efek serta menyelesaikan penyerahan efek (settlement). PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai kustodian sentral serta dapat memberikan jasa penyelesaian transaksi yang wajar, teratur dan efisien serta bertaraf internasional, telah menyiapkan sistem yang handal dan aman yang dikenal dengan C-BEST (The Central Depository and Book-Entry Settlement System) untuk mendukung aktifitas layanan jasanya. Lingkup dan bidang usaha PT Kustodian Sentral Efek Indonesia secara garis besar memberikan layanan jasa sebagai berikut : 1) Jasa Pengelolaan Aset, terdiri atas perubahan data pemegang rekening, penutupan pemegang rekening, dan pemblokiran atau lepas blokir pemegang rekening. 2) Jasa Kustodian Sentral, terdiri atas deposit Efek dan dana, penarikan efek, dan rekonsiliasi efek dan dana. 3) Jasa Penyelesaian Transaksi, terdiri atas penyelesaian transaksi bursa dan penyelesaian transaksi di luar bursa (Over The Counter – OTC). 4) Jasa Aksi Korporasi, terdiri atas tindakan korporasi wajib, dan tindakan korporasi sukarela (Voluntary Corporate Action). 5) Jasa Lainnya, terdiri atas Initial Public Offering (IPO) dan penawaran tender.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Pemakai layanan jasa PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yakni Anggota Bursa, Bank Kustodian, Perusahaan Terdaftar, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, Wali Amanat, dan Manajer Investasi.
2.3. Sumber Daya Tabel 2.1. Topologi Karyawan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Per Januari 2017 Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%) Jenis Kelamin
Usia
Tingkat Pendidikan
Tingkat Jabatan
Laki-Laki
90
57,32%
Wanita
67
42,68%
Total
157
100%
23 – 32
76
48,41%
33 – 42
35
22,29%
42 – 52
46
29,30%
Total
157
100%
SLTP/Sederajat
4
2,55%
SLTA/Sederajat
14
8,92%
Diploma (D3)
8
5,10%
Sarjana (S1)
104
66,24%
Pasca Sarjana (S2)
27
17,20%
Total
157
100%
Clerk (OB + Driver)
14
8,92%
Staf
106
67,52%
Kepala Unit
24
15,29%
Kepala Divisi
13
8,28%
Total
157
100%
Sumber : Data Primer Diolah, Maret 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada bulan Januari 2017 tercatat memiliki karyawan sebanyak 157 orang. Tabel 2.1. menunjukkan bahwa karyawan berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada karyawan berjenis kelamin perempuan, dengan persentase 57,32% berbanding 42,68% karyawan perempuan. Karyawan dengan karakteristik usia didominasi oleh karyawan berusia 23-32 dengan persentase 48,41%. Karyawan berusia 33-42 tahun memiliki persentase 22,29% dan karyawan berusia 43-52 memiliki persentase 29,302%. Karyawan dengan karakteristik tingkat pendidikan didominasi oleh Karyawan dengan tingkat pendidikan Sarjana (S1) dengan persentase 66,24%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Pasca Sarjana (S2) memiliki persentase 17,20%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTA/Sederajat memiliki persentase 8,92%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Diploma (D3) memiliki persentase 5,10%. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTP/Sederajat memiliki persentase 2,55%. Karyawan dengan tingkat jabatan clerk (office boy dan driver) memiliki persentase 8,92%. Karyawan dengan tingkat jabatan staf memiliki persentase 67,52%. Karyawan dengan tingkat jabatan kepala unit memiliki persentase 15,29%. Karyawan dengan tingkat jabatan kepala divisi memiliki persentase 8,28%.
2.4. Tantangan Bisnis PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam menjalankan berbagai macam proses bisnisnya sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
(LPP) berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 memiliki beberapa tantangan, antara lain : 1) Belum sempurnanya kepastian hukum terhadap fungsi lembaga penyimpanan dan penyelesaian yang dijalankan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. 2) Adanya rencana Bank Indonesia untuk mengembangkan alternatif sistem lembaga penyimpanan dan penyelesaian. 3) Kondisi market pasar modal yang selalu tidak bisa diprediksi. 4) Kesiapan
kustodian
sentral
negara
lain
dalam
menghadapi
perdagangan terbuka antar negara-negara Asia Tenggara baik dari segi pelayanan maupun operasional. 5) Belum adanya cetak biru jangka panjang pasar modal. 6) Ketergantungan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia terhadap teknologi dan sistem pihak ketiga yang membantu layanan jasa PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
2.5. Proses/Kegiatan Bisnis Fungsi Bisnis PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada akhir tahun 2009 bersamasama dengan SRO lain (PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia) dan Bapepam-LK mencanangkan proyek pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Proyek pengembangan infrastruktur ini dijalankan oleh Bapepam-LK serta seluruh SRO dalam suatu tim
pengembangan,
dengan
tujuan
mencapai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
implementasi
sistem
25
perdagangan Efek yang terintegrasi (Straight Through Processing). Fasilitas investor area yang di impementasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 18 Juni 2009 mengawali proses pengembangan ini. Fasilitas investor area kemudian berubah nama menjadi fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) pada tanggal 23 Desember 2009. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada 24 Juni 2010 kemudian meluncurkan desain baru Kartu AKSes yang lebih atraktif. Fasilitas AKSes adalah sarana akses informasi melalui jaringan internet yang diperuntukkan bagi investor untuk memonitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang tersimpan pada Sub Rekening Efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Setiap investor berhak untuk memperoleh akses atas fasilitas ini melalui pemegang rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dimana investor terdaftar sebagai nasabah. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tidak mengenakan biaya apapun, baik kepada pemegang rekening atau investor. Fasilitas AKSes yang telah diimplementasikan merupakan salah satu komitmen dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk memberikan perlindungan kepada investor dengan meningkatkan transparansi informasi atas portofolio investasi mereka yang tersimpan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, sehngga pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di dalam pasar modal Indonesia. Investor sebagai nasabah pemegang rekening (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian), dengan menggunakan fasilitas AKSes dapat melakukan pemantauan portofolio Efek dan dana miliknya dalam sub rekening Efek yang disimpan di PT Kustodian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Sentral Efek Indonesia, melalui situs http://akses.ksei.co.id secara online dan real time hingga 30 hari terakhir tanpa dikenakan biaya. Aplikasi AKSes Mobile bagi Fasilitas AKSes selesai dikembangkan pada Desember 2011. Kebutuhan investor dengan mobilitas tinggi untuk melakukan monitoring secara berkala, serta tingginya penggunaan smart devices untuk menunjang kegiatan sehari-hari menjadi latar belakang pengembangan aplikasi tersebut. Aplikasi AKSes Mobile diluncurkan secara resmi di Jakarta pada 10 Januari 2012, yang diikuti dengan sosialisasi AKSes Mobile di Surabaya dan Medan. Aplikasi AKSes Mobile saat ini tersedia untuk smart devices (smartphone dan tablet) yang diproduksi oleh Apple (iPhone, iPad dan iPod), Research In Motion (Blackberry), dan perangkat berbasis Android. Fasilitas AKSes merupakan langkah awal dalam proses implementasi Single Investor Identification (SID). SID selain bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam melakukan investasi, juga merupakan kunci keberhasilan pengembangan database investor yang merupakan prasyarat bagi terwujudnya rencana pengembangan infrastruktur pasar modal straight through processing dan data warehouse. SID juga memudahkan investor dalam melakukan pemantauan terhadap catatan kepemilikan Efek, data mutasi, serta data instruksi yang terkait dengan transaksi yang dilakukannya di PT Bursa Efek Indonesia. SID memungkinkan investor untuk memantau data perhitungan hak dan kewajiban penyelesaian transaksi dari PT Kliring Penjaminan
Efek
Indonesia
hingga
data
instruksi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penyelesaian
di
27
SID dikembangkan menjadi identitas tunggal bagi setiap investor di pasar modal Indonesia serta berfungsi untuk dapat memudahkan otoritas pasar modal Indonesia dalam melakukan pengawasan atas seluruh transaksi Efek yang dilakukan oleh investor, sehingga penyalahgunaan dan penyelewengan rekening nasabah dapat dihindari. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam upayanya meningkatkan kepercayaan serta kenyamanan investor selaku pemegang kartu AKSes, serta guna meningkatkan transparansi di industri pasar
modal
Indonesia,
mengembangkan
kartu
AKSes
dengan
mengimplementasikan pemisahan rekening dana nasabah dan rekening dana Perusahaan Efek di bank sejak 31 Januari 2012, sesuai persyaratan Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3, tentang pengendalian internal perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai perantara pedagang Efek. Investor dengan adanya fasilitas AKSes, selain dapat melakukan pengecekan portofolio Efek miliknya yaitu jumlah saldo dan perpindahannya, juga dapat melakukan pengecekan jumlah dana yang tersedia. Proses pemantauan dana dan Efek yang dapat dilakukan setiap saat oleh investor secara transparan melalui website AKSes atau aplikasi AKSes Mobile sehingga diharapkan akan menumbuhkan rasa percaya pada investor untuk lebih giat kembali berinvestasi di pasar modal Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/