BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pada dasarnya, PT. Mitra Inti Selaras ini telah berganti nama beberapa kali. Namun dengan kepemilikan saham dan pengelola yang sama. Disamping itu, dengan bisnis inti adalah penjualan database dari Bank yang disalurkan kepada Agen asuransi yang membutuhkan data base untuk dilakukan proses tansaksi. Sebelum menjadi PT. Mitra Inti Selaras, Pada tahun 2007, CV Daffa Samudra Indonesia adalah perusaha yang didirikan oleh Bapak Didin Syarifuddin, Bapak Derry Irawan dan Bapak Rahmat sebagai salah satu Perusahaan Outsourcing yang membantu baik dari Banking dan Asuransi untuk Jasa Telemareting dengan menawarkan melalui Telfon yang menggunakan Sistem IFTAW, dimana sistem ini menyalurkan informasi berupa data kepada Telemarketing sehingga memudahkan mereka untuk melakukan kontak kepada Costumer. Disamping itu dengan adanya sistem ini memudahkan mereka untuk melakukan pemeriksaan akan kendala dan permasalahan yang terjadi sehingga dapat mengontrol kesalahan yang dilakukan kembali. Kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh Telemarketing namun juga oleh Supervisor yang menyalurkan dana kepada Telemarketing sehingga menghindari pemberian dua yang sama. Dengan pengembangan perusahaan yang makin besar, maka pada akhir tahun 2007 CV ini berubah menjadi PT dan mengganti nama menjadi PT. Menara
15
16
Tri Megah Abadi, dengan mengembangkan bisnis, tidak hanya sebagai supplier database namun menjadi agency. Bisnis yang dikembangkan berupa Outsourcing untuk Supply man power bagi Asuransi dan Supply data base bagi Asuransi dan Banking untuk data-data nasabah Credit Card ( CC ) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pada awalnya, untuk asuransi mereka menggandeng
Asuransi
MALACCA dan Bank BII. Pada tahun 2009, dikarenakan adanya keinginan dari Salah satu komisaris yang akan membuka usaha secara mandiri, maka Pak Derry Irawan memisahkan diri dan mendirikan PT. Mitra Inti Selaras yang saat ini mulai mengembangkan usaha dimana Ia fokus kepada Jasa Call Centre Asuransi dan Banking. Dimana Ia menggandeng Asuransi Cigna yang merupakan asuransi terbesar di ASIA dan menggandeng Standard Chartered Bank untuk penawaran Jasa Telemarketing Credit Card dan Kredit tanpa agunan. Modal dasar yang dimiliki perusahaan PT. Mitra Inti Selaras ( MIS ) sebesar Rp. 12 Milyar ( Dua Belar Milyar Rupiah ) yang terbagi atas Saham, yang pada masing – masing saham memiliki nilai sebesar Rp. 3.000.000.000 ( Tiga Milyar Rupiah ). Pendiri PT. Mitra Inti Selaras ( MIS ) adalah : 1. Bapak Derry Irawan 2. Bapak Eko Sunaryo 3. Ibu Dwi Yulianti
17
Tabel 2.1 Gambaran kondisi PT. Mitra Inti Selaras secara umum 2009
2010
2011
2012
2013
900
1.600
6.800
12.250
17.400
37 orang
86 orang
120 orang
186 orang
210 orang
Tipe Klien
Asuransi
Asuransi, Banking
Asuransi, Banking
Asuransi, Banking
Asuransi, Banking, FundRaising
Perkembangan System IS/IT operasional telemarketing
Tanpa system, Telepon Manual
PBX analog
Dialer, PBX Analog dan support GSM, Rental SW Telemarketing , Zahir Accounting
PBX IP adopsi dari opensource , IP Phone, develop aplikasi sendiri
Implementasi aplikasi sendiri SriTeleCall, SriTeleManager
Pendapatan perusahaan (Juta Rupiah) Jumlah Pegawai
(sumber : Internal Management PT. MIS, 2013) Berdasarkan pada tabel diatas, kondisi diatas menyatakan bahwa adanya perbaikan
dan
peningkatan
pendapatan
perusahaan
dan
juga
makin
berkembangannya sumberdaya yang ada dan mendukung proses kerja tentunya akan mendukung pula kinerja dan performasni organisasi dimata Pelanggan dan costumer.
18
2.2 Struktur Organisasi Adapun susunan Manajemen PT. Mitra Inti Selaras ( MIS ) adalah sebagai berikut 1. Komisaris adalah pendiri-pendiri yang menanamkan saham pada perusahaan ini dan bersama-sama melakukan pantauan terhadap performa perusahaan dan mengambil kebijakan akan kinerja dan performa perusahaan sehingga dapat berkembang secara optimal 2. Direktur adalah Seseorang yang melakukan kontroling terhadap kinerja pada bawahan sehingga proses kerja dapat berjalan dengan optimal dan menjadikan performa perusahaan meningkat 3. General Manager denga tugas membawahi pada berbagai unit kerja dan menjadi motirng akan keberhasilan dari tiap unit. Disamping itu, tugasnya dalam mengawasi bidang kerja internal mulai dari HRD, Finance dan Operational. 4. Chief Commercial Officer, bertugas mencari pelanggan baru dan membuka peluang bisnis, melakukan aktivitas penjualan seperti surat menyurat, presentasi, sampai pembuatan kontrak serta memelihara pelanggan untuk dapat memperoleh kontrak baru serta kerjasama dengan manajer proyek untuk memelihara keberlangsungan hubungan dengan pelanggan. Beliau bertugas pula dalam memimpin sales dan marketing baik Banking maupun Insurance dalam membuat kebijakan strategis pemasaran, promosi dan produk, kemudian bertanggungjawab terhadap total penjualan perusahaan serta penambahan pelanggan baru.
19
5. Manager Operational adalah Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan dan perawatan aset-aset baik bergerak dan tidak sehingga tetap dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan dan proses kerja. Ia melakukan berbagai perbaikan dan melakukan inventarisasi secara berkala sesuai dengan jenis dan kegunaan tiap aset yang ada. Disamping itu, Operational pun membantu terselenggaranya event-event berupa cut off secara berkala pada tiap bulan baik pada unit kerja asuransi dan banking. 6. Manager Keuangan adalah seseorang yang mengatur dan mengelola perusahaan dari sisi keuangan baik yaitu pengelolaan Aset dan Modal perusahaan. Ia pun mengelola Hutang-piutang perusahaan dan menjadikan salah satu konsultan terpenting bagi perusahaan. Dimana Ia pun melakukan perencanaan mengenai adanya bisnis baru dan keuntungan yang didapat dalam jangka waktu tertentu dan juga lama dari bisnis tersebut. Selain itu, tugas lain adalah mengawasi, mengarahkan perbendaharaan, mengembangkan, mencatat serta melakukan pengamanan uang kas, investasi, pinjaman kepada bank dan juga menghubungkan kebijakan keuangan dan akutansi perusahaan secara akurat dan membantu perushaaan secara akurat dan membantu perusahaan dalam menyiapkan laporan keuangan baik bulanan maupun tahunan 7. Manager Sales & Marketing adalah seseorang yang melakukan kontroling terhadap sales, melakukan sales Plan dan mengorganisir target-target baik pada Banking dan Insurance. Melakukan perluasan bisnis baru dengan menggunakan perhitungan tertentu. Yang terpenting adalah melakukan
20
berbagai tindakan sehingga Target tercapai baik pada Insurance dan Banking. 8. Manager HRD bertugas melakukan pengawasan akan kinerja dari unit SDM, menstabilkan dan mensinergikan tiap-tiap bidang kerja dengan melakukan berbagai program kebersaan. Melakukan rekrutment, seleksi dan assessment terhadap karyawan dan calon karyawan. Melakukan veerikfikasi data kepada pihak Asuransi dan Banking untuk mendapatkan Seller ID.
Sedangkan untuk bidang Asuransi mendaftarkan karyawan
telemarketing yang berada pada garden leave dan melaukan kesepatakan dengan pihaki Asuransi untuk kemudahan bekerja dengan menggunakan Seller ID dari PT. Mis. Melakukan pengawasan terhadap integrity dari karyawan, baik absensi hadir dan kepulangan, konfirmasi kepada pihak trainning untuk melakukan pengayaan dan pemberian support kepada karyawan internal dan Telemarketing agar proses kerja berjalan lancar. Adapun skema struktur organisasi PT. Mitra Inti Selaras terlampir. Hal tersebut diatas dapat terlihat dalam sturktur organisasi PT. Mitra Inti Selaras Terlampir.
21
2.3 Profil Perusahaan 2.3.1 Visi PT. Mitra Inti Selaras adalah Kami percaya bahwa perusahaan kami memiliki tujuan dalam pemenuhan kebutuhan Klien dalam bisnis. Kami pun percaya bahwa fungsi kami sebagai Mitra Klien dalam mengembangkan solusi pada masalah yang dihadapi. 2.3.1 Misi PT. Mitra Inti Selaras adalah Menjadi perusahaan terbaik yang menyediakan layanan Outsourcing yang Professional dalam menjalankan Bisnis Perbankan, Asuransi dan Industri yang berpotensial lainnya. 2.2.3 Proses Kerja Internal Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku maka hari kerja diperusahaan adalah 5 (lima) hari kerja dalam seminggu. Dengan batasan waktu kerja diperusahaan adalah 8 (delapan) jam sehari, 40 ( Empat puluh ) jam seminggu. Waktu kerja ditentukan masuk jam 8.00 dan pulang jam 17.00. Namun untuk Sales dan Marketing yang ditempatkan di perusahaan Client maka jam kerja dan waktu kerja disesuaikan dengan jam kerja Client. Hanya saja untuk satu client dengan client yang lainnya memiliki jam kerja yang berlainan, namun tetap mengacu kepada satu minggu adalah 40 (empat puluh) jam. Oleh karena itu, diluar dari jam kerja tersebut dihitung overtime.
22
2.4 Lingkup Bidang Usaha Lingkup
bidang
Usaha adalah
Menyediakan
Jasa
Outsourcing
berupa
menyediakan Man Power yaitu Telemarketing dalam jasa Asuransi dan Banking. Tidak hanya itu, PT. Mitra Inti Selaras pun melakukan penjualan Data Base kepada perusahaan lain yang bergerak dibidang Asuransi sehingga pendapatan yang diperolehnya tidak hanya dari Jasa Outsourcing, Pembagian keuntungan dan juga dari penjualan data-data tersebut. 2.4.1 Kekuatan Perusahaan PT. Mitra Inti Selaras sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa call centre yang telah memiliki pengalaman yang cukup luas sehingga memiliki langkah strategis dalam melakukan proses bisnis. Begitupula dengan kredibilitas yang tinggi sehingga mendapatkan kepercayaan dari Perusahaan besar seperti Standard Chartered Bank sebagai perusahaan No. 2 yang memberikan penjualan terbesar terutama dalam Penjualan Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan. Kemampuan telemarketing yang mumpuni menjadikan PT. MIS bisa bersaing dengan kompetitor secara sehat. 2.4.2 Peluang Usaha Dengan adanya persaingan yang ketat dengan agency lain yang memiliki core bisnis yang sama. Oleh sebab itu, perlu adanya rancangan yang strategis tidak hanya terhadap perusahaan, kompetitor, data yang digunakan sebagai alat kerja penting. Namun juga telemarketing yang memiliki potensi besar
23
2.4.3 Penggunaan Teknologi Teknologi yang digunakan Oleh Telemarketing sebagai salah satu bentuk efisiensi kerja adalah dengan menggunakan Jasa Telco berupa Jaringan yang memudahkan para pekerja dalam berhubungan. Disamping itu pada bidang Sales dan marketing terbagi dua bagian, yaitu : 1. Insurance, menggunakan Softphone yang menggunakan IP sebagai jalur suara yang dihubungkan dan diintegrasikan oleh Mysql dalam mentransfer data yang dapat digunakan oleh Telemarketing Insurance dalam proses kerjanya. 2. Banking, menggunakan cara yang lebih sederhana dengan bekerjasama dengan Provider yaitu Telkomsel atau Indosat dalam melakukan proses kerja. Dimana mereka hanya dibantu oleh Telepon Seluler dan data yang ditransfer melalui Hardcopy sehingga proses kerja yang dilakukan pun terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan Insurance. 2.4.4 Sumber Daya Manusia Untuk menjalankan operasionalnya, PT. Mitra Inti Selaras sebagai Agency Telemarketing yang diberikan kepercayaan oleh Cigna Insurance dan Standard Chartered Bank memiliki dua core bisnis. Dimana pada tiap Bisnis usaha tersebut memiliki sumberdaya manusia yang kompeten dibidangannya dengan pengalaman yang luas. Oleh karena itu, PT. Mitra Inti Selaras ( MIS) dalam menjalankan operasionalnya memiliki total sebagai berikut :
24
Tabel 2.2 Tabel Jumlah Karyawan Manajerial dan TSO PT. Mitra Inti Selaras No
Departemen
Jumlah Karyawan
1
Direktur
1 orang
Sekretaris Direktur
1 Orang
Manager
4
Orang
(Keuangan,
Marekting,
Opersional dan SDM) GM
1 Orang
1
Operational Officer
15
2
Sales Marketing
Administrasi Banking = 3 orang, SPV Banking = 4, TSO Banking = 85
SPV Asuransi = 3, TSO Asuransi = 65. Administrasi Insurance = 3 Orang. QA Asuransi = 2 Orang
Messenger Banking dan Insurance = 15 orang
Total Telemarketing
Banking dan
Insurance = 150. Total SPV insurance dan Banking = 9 orang. Total Admin insurance dan Banking = 6 Orang. Total Keseluruhan = 180 orang 3
Finance
2
4
SDM HRD
4
TOTAL Sumber Daya
210 Orang
(sumber : Internal Management PT. MIS, 2013) Dengan kata lain, jumlah karyawan sebagian besar adalah Telemarketing dibidang Banking dikarenakan adanya rekrutmen yang tidak melalui berbagai tahap dan
25
lebih mudah untuk proses kerjanya dibandingkan dengan Asuransi. Secara singkat dari hasil uraian tabel 2.1 diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Gambar 2.1 Diagram Jumlah Sumber Daya Manusia PT. Mitra Inti Selaras
Jumlah Karyawan TM Cigna 29% Messenger SCB-CIGNA 7%
Manajemen 25%
TMR SCB 39%
(sumber : Internal Management PT. MIS, 2013)
2.4.5 Proses bisnis PT. MIS memiliki core bisnis di bidang Telemarketing Banking dan Asuransi yang memiliki proses bisnis yang berbeda dan tidak berkaitan sama sekali. Oleh karena itu, proses pendekatan dengan pelanggan sampai dengan pelanggan tersebut berminat dengan produk atau jasa yang ditawarkan pun memiliki implementasi yang beragam. Oleh karena itu, dapat dilihat dari Flow Chart atau alur kerja sebagai berikut :
26
Gambar 2.2 Alur Proses Rekrutment dan Proses kerja Asuransi
Project / penawaran jasa oleh bagian marketing kepada perusahaan klien
Tidak CARI KLIEN LAIN
Ya Data base kandidat atau calon TSO
Cari kandidat baru, rekrutmen dan seleksi
Tidak ada Ada
Rekomendasikan: Apabila , Untuk Asuransi Mengecek status AAJI jika Blacklist maka ditolak menjadi TSO asuransdi. Jika diterima dibuatkan Seller ID, Jika masih ada kendala administasi diberikan Seller ID green Card..
Sesuai
Tidak Cocok Cocok Interview dengan User yaitu ATM Asuransi dan supervisor Asuransi
Diterima
Tidak diterima
Bekerja diperusahaan atau di Unit kerja Banking atau Asuransi
Kontrak Berakhir atau Terminatted karena tidak mencapai target
(sumber : Internal Management PT. MIS, 2013)
Pengurusan Administrasi kepegawaian (kontrak kerja, penggajian, absen, cuti, lembur, Jamsostek, referensi kerja dan bonus Achieve target).
27
Alur proses dalam melakukan rekrutmen dalam Asuransi memiliki tingkat krumitan dimana setelah calon karyawan dilakukan interview pengolahan data. Maka calon karyawan tersebut diverivikasi oleh Pihak Cigna berupa scan CV, KTP dan Foto. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan Seller ID dan Konfirmasi kepada Pihak AAJI. Dimana jika para telemarketing yang memiliki Black List dari asuransi lain tidak bisa masuk dalam unit bisnis CIGNA walaupun Ia diterima di PT. Mitra Inti Selaras. Jika karyawana tersebut mendapatkan Seller ID dengan warna Green dipastikan Telemarketing tersebut Clean dan langsung dapat melakukan Trainning untuk Product Knowledge dan pelatihan untuk melakukan Calling kepada nasabah. Jika telemarketing tersebut mendapatkan Seller ID berwana Kuning, dimana Ia telah masuk pada unit marketing Asuransi lain dan belum ditutup untuk kartu pengesahan AAJI. Sehingga Ia harus menunggu jangka waktu selama 6 bulan. Hal ini tentunya akan menimbulkan permasalahan lain. Oleh karena itu, Pihak CIGNA dan PT. MIS sepakat untuk memasukkan karyawan tersebut sebagai Garden Leave dimana Ia mendapatkan SID dari PT. MIS dan dengan Nama yang berbeda dari nama sebenarnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengefektvikan telemarketing tersebut untuk tetap berproduksi. Hanya saja untuk Garden Leave tersebut, jika Ia close dan mendapatkan Nasabah maka yang melakukan Closing atau persetujuan adalah para Supervisor yang memang telah memiliki AAJI dengan Warna Hijau. Dengan demikian, Perusahaan tetap mendapatkan keuntungan dan prouktivitas kerja tetap berjalan.
28
Gambar 2.3 Alur Kerja Rekrutment dan Proses kerja Banking PT.MITRA INTI SELARAS Flow chart Recruitmen Banking Terima Job Order/Form Pengajuan karyawan
Profiling /Job Pencarian Pelamar Wawancara
Tolak Verifikasi Data Pelamar
YA Tolak Tolak
Psikotest YA
Kirim ke USER User Wawancara Kandidat
YA
Tolak
User Konfirmasi Ke personalia(MIS)
®Melengkapi Persyaratan ®Kontrak kerja ®Briefing dan ®Penugasan Kerja dikantor User
(sumber : Internal Management PT. MIS, 2013)
29
Sedangkan untuk Unit Bisnis Banking, cukup mudah dimana dalam proses perekrutan karyawan hanya melakukan konfirmasi terhadap pihak Bank dan Kepolisian. Setelah melakukan interview terhadap Supervisor dan ATM banking maka calon karyawan tersebut mendapatkan pelatihan singkat mengenai product dan bagaimana Handling Nasabah. Untuk Banking tidak adanya QC dan tidak melakukan recording sehingga terkesan bebas dalam melakukan proses kerja mengalami kemudahan. Dimana untuk Nasabah dari Credit Card dan KTA yang Close hanya sebatas pada melakukan konfirmasi akan data dan pihak Kurir melakukan konfirmasi akan data dari Nasabah tersebut. Setelah konfirmasi data sudah sesuai dan pihak Nasabah Clear dengan informasi dari kurir. Maka telemarketing sudah dikatakan Closing. Berikut tipologi proses bisnis yang dilakukan oleh PT. Mitra Inti Selaras secara keseluruhan, yang dijelaskan dalam skema berikut ini :
Sumber : Divisi internal Riset Manajemen PT. Cigna Insurance, 2009 Gambar 2.4 Proses Bisnis dari Perusahaan
30
Sebagai salah satu unit Agency yang memiliki core bisnis berupa outsourcing Call Centre untuk telemarketing kepada unit kerja asuransi dan unit kerja banking. Maka proses dalam seleksi pun tentun cukup ketat dan memiliki prosedur yang hampir sama. Dimana penekanan adalah pada kompetensi standar yang dimiliki oleh pada telemarketing. Disamping itu, kedekatan dengan mantan supervisor pun menjadi salah satu faktor utama dalam merekrut pada telemaraketing. Sehingga dapat mengetahui prestasi-prestasi sebelumnya yang dimiliki yang dapat menunjang kinerjanya. Prestasi tersebut berupa, keberhasilan baik dalam jumlah nilai angka maupun mutu polis yang dihasilkan oleh mereka. Begitupula dengan TSO Banking dimana nilai rupiah dan jenis CC ataupun jumlah pinjaman yang diberikan oleh Bank kepada Nasabah yang sangat menentukan prestasi kerja yang dihasilkan oleh mereka. 2.4.6 Tantangan Bisnis Tantangan bisnis yang dihadapi oleh PT. Mitra Inti Selaras ini adalah mulai berjamurnya Agency yang memiliki core bisnis yang sama. Persaingan akan SDM yang berkualitas yang dimiliki oleh PT. MIS ini menjadikan salah satu kendala dimana MIS harus memiliki cara untuk bisa mengikat para Telemarketing dengan berbagai kompensasi dan benefit bagi Personil yang berkualified dan memberikan pelatihan bagi Telemarketing sehingga makin berkualitas yang nantinya dapat mencapai target perusahaan.
31
PT. MIS adalah salah satu partener kerja yang bisa dikatakan sebagai salah satu Outsourcing untuk para telemarketing namun ditempatkan di perusahaan MIS dan menjadi subcone bagi mitra yaitu Banking berupa Standar Chartered Bank untuk penjualan dibidang Credit Card dan personal Loan. Begitupula dnegan Asuransi yaitu Ausransi Cigna yaitu Penjualan Kesehatan personal maupun perusahaan. Tantangan bisnis yang dihadapi oleh PT. MIS sebagai salah satu perusahaan Outsourcing adalah keterbatasan cara pandang masyarakat mengenai sistem Outsourcing sehingga seringkali menuai kontra dari masyarakat. Berikut pro dan kontra yang dihadapi perusahaan outsourcing : Tabel. 2.3 Pro dan Kontra Agency Outsourcing Telemarketing Pro -
-
Bisnis owner bisa fokus pada core bisnis Cost reduction Biaya investasi berubah menjadi biaya belanja Tidak lagi dipusingkan dengan oleh turn over tenaga kerja Fokus kepada kemampuan dari para marketing Bagian dari modernisasi dunia usaha (sumber : pekerjaan waktu tertentu dan “Outsourcing, www.sindarharapan.co.id)
Kontra -
-
-
-
status Ketidakpastian ketenagakerjaan dan ancaman PHK (terminated) bai tenaga kerja Perbedaan perlakukan compensation and Benefit antara karyawan internal dengan karyawan Outsourcing Adanya keterlambatan dari pembayasalary Tidak adanya jenjang karir yang jelas seringkali kurang terencana dan terarah. (sumber : outsourcng, pro dan kontra recruitmenindoneisa.wordpress.co m) Perusahaan pengguna jasa sangat mungkin memutuskan hubungan kerjasama dengan Outsourcing provider dan mengakibatkan ketidakjelasan status kerja buruh.
32
-
(sumber : outsourcng, pro dan kontra :recruitmenindoneisa.wordpress.co m) Eksploitasi manusia 9sumber : pekerjaan waktu tertentu dan Outsourcing, www. Sinarharapan.co.id)
Sumber : Divisi Riset PPM Manajemen, 2008 Selain itu, dengan adanya pro dan kontra masyarakat dan munculnya peraturan perundang-undangan terhadap Outsourcing dari pada karyawan merupakan salahsatu landasan dalam melakukan perekrutan kepada calon karyawan baru dan memberikan peluang kepada mereka untuk bekerja sesuai dengan keterbatasan pendidikan mereka. Tantangan lain yang dihadapi oleh PT. Mitra Inti Selaras sebagai partnership dari beberapa perusahaan yang menggunakan jasa outsourcing telemarketing, seperti : 1. Penentuan partner Outsourcing, Hal ini menjadi sangat krusial karena partner outsourcing harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan partner outsourcing tersebut 2. Perusahaan Outsourcing harus berbadan hukum. Hla ini bertujuan untuk melindungi hak-hak tenaga outsourcing, sehingga mereka memiliki kepastian hukum 3. Pelanggaran untuk Outsourcing. Demi mengurangi biaya produksi, perushaaan terkadang melangar ketentuan yang berlaku. Akbita yang terjadi adalah demontrasi karyawan yang menuntut hak-haknya. Hal
33
ini menjadi salahsatu perhatian investor asing untuk mendirikan usaha di Indonesia 4. Perusahaan Outsourcing memotong gaji tenaga kerja tanpa ada batasan sehingga yang mereka terima berkurang lebih banyak. (Sumber : Sistem Outsourcign Banyak Disalahgunakan, www.fpks-dpr-or-id) Berkaitan dengan penentuan partener tersebut, tantangan bisni lainnya adalah persaingan dengan perusahaan sejenis berkaitan dengan faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan Provider jasa tenaga Outsourcing. Hal ini antara lain adalah : Tabel 2.4. Faktor Pemilihan Agency Telemarketing Harga
22, 62 persen
Reputasi yang baik dari provider outsource
21, 43
Tenaga
dimiliki sesuai
19, 05
Provider outsource mengetahui proses bisnis
11, 90
Outsourcing
yang
dengan kebutuhan perusahaan
perusahaan Pengalaman sebeumnya
10, 71
Eksistensi provider outsource
8, 33
Lain lain
5,95
Sumber : Divisi internal Riset Manajemen PT. Cigna Insurance, 2009 Berdasarkan informasi diatas, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan dalam melakukan pemilihan agency tentunya dengan harga murah dimana Agency tersebut akan membayar para tenaga kerja dengan harga murah. Selain itu dengan
34
adanya reputasi dari PT. Mis yang memiliki data berkualified dan baik dimana data-data tersebut didapatkan dari pihak Internal dari berbagai Sumber yang terpercaya sehingga pihak yang bekerjasama pun memiliki keterikatan tersebut. Hal ini pun disebabkan para telemarketing dalam proses bekerjanya sangat mengutamakan dan memanfaatkan data yang tersedia secara optimal. Hanya saja, saat ini dengan issue yang merebak dan perhatian pemerintah mengenai jasa outsourcing tersebut, Maka pihak PT. Mitra Inti Selaras pada akhirnya merubah proses kerjasama dan mengganti menjadi Outbond Call Centre. Dimana proses kerjasama adalah Pihak PT. Mitra Inti Selaras menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung proses kerja mulai dari sistem, tools dan peralatan, sumberdaya dan berbagai macam yang dapat menunjang kerjasama dan proses pencapaian target yang dikakukan.
Eksistensi Provider Pengalaman 8%
Harga 23%
11%
Provider 12%
Lain-lain 6%
Reputasi 21% Kebutuhan Tenaga 19%
Sumber : Divisi internal Riset Manajemen PT. Cigna Insurance, 2009
Gambar 2.5 Skala Sebab Penggunaan Agency Telemarketing
35
Berdasarkan history terdahulu bahwa reputasi MIS yang optimal dimata klien dan pencapaian target kerja terhadap klien yang telah memadai maka dari itu beberapa asuransi ternama menggunakan jasa MIS terutama untuk TSO dan data yang mendukung sehingga performansi klien dapat meningkat dengan penjualan dari MIS yang membantu mereka dalam menempuh target yang dibebankan oleh perusahaan.