BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan 2.1.1. Sejarah Obligasi Indonesia Ketika keadaan politik dan situasi keamanan Ibu Kota Jakarta genting akibat serangan sekutu akhir tahun 1945, pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota negara ke Yogyakarta. Di kota kesultanan inilah, dirancang penerbitan obligasi nasional Republik Indonesia (RI) berjangka waktu 40 tahun. Dalam sebuah buku yang diterbitkan Bank Negara Indonesia dipaparkan, obligasi RI pertama itu diterbitkan bulan Mei 1946. Tujuannya, mengumpulkan dana masyarakat untuk perjuangan. Masyarakat kala itu antusias sekali membeli obligasi negara karena idelisme kemerdekaan yang masih tinggi. Dana hasil penerbitan obligasi nasional 1946 digunakan untuk membiayai sektor pertanian dan kerajinan rakyat. Konon, upaya tersebut sukses pula meredam inflasi. Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil kebijakan ‘pengguntingan uang'. Separuh mata uang dipakai sebagai alat pembayaran, dan separuh lainnya ditukar dengan obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan Obligasi RI 1950. Sembilan tahun kemudian, pemerintahan Presiden Ir. Soekarno kembali menerbitkan obligasi. Ada dua obligasi yang di distribusikan ke rakyat di tahun 1959, yaitu Obligasi Konsolidasi 1959, dan Obligasi Berhadiah 1959 senilai Rp 2 juta. Penerbitan Obligasi Konsolidasi dilakukan untuk menggantikan uang rakyat yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi Berhadiah lebih
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
bersifat sukarela sebagai dana pembangunan. Obligasi Berhadiah berjangka waktu 30 tahun ini yang kemudian banyak dibeli pemodal individu dalam negeri. Pada tahun-tahun pertama, Obligasi Berhadiah lancar memberikan kupon tiap tahun kepada pemiliknya. Namun lama kelamaan, karena bentuknya masih fisik, dan sudah berpindah-pindah tangan, keberadaan obligasi-obligasi ini tidak jelas lagi. Salah seorang cucu pemilik Obligasi Berhadiah 1950 menyebutkan, lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa diuangkan. Ia mewarisi beberapa lembar obligasi dari sang Ayah yang juga mewarisinya dari sang kakek. Hingga Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan data akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembaliannya pun saat jatuh tempo tak tersosialisasi dengan baik. Banyak yang akhirnya memvonis obligasi-obligasi negara Orde Lama itu default alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.
2.1.2. Sejarah Pasar Modal Indonesia 2.1.2.1. Perdagangan Efek di Masa Penjajahan Kegiatan perdagangan saham sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, yaitu ketika nama Indonesia masih Hindia Belanda. Kegiatan perdagangan efek di Batavia (sekarang Jakarta) dimulai pada tanggal 14 Desember 1912, di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925, dan Semarang pada 1 Agustus 1925. Kegiatan ditutup ketika perang Dunia II berlangsung (1940). Pada waktu itu perdagangan efek tidak terorganisasi dengan baik sehingga sulit untuk mendapatkan data historis tentang kemajuan pedagangan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
2.1.2.2. Perdagangan Efek di Masa Orde Lama Setelah Indonesia merdeka (1945), pemerintah mengeluarkan UndangUndang No.15/1952 mengenai bursa efek. Pembukaan kembali bursa efek terutama ditujukan untuk menangani transaksi obligasi RI 3% tahun 1950. Pelaksana perdagangan diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE) pada tanggal 1 November 1951 dan beberapa efek yang diperdagangkan adalah Obligasi RI 3%, Obligasi Kotapraja Bogor 1937, Saham Escompto Bank, Saham Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang bertempat di ‘De Javasche Bank’ (sekarang Bank Indonesia). Pada tahun 1954, Bank Industri Negara mengeluarkan Obligasi 3% dengan nilai nominal Rp 300 juta, dan Yayasan Pendidikan Tjikini mengeluarkan Obligasi 4% dengan nilai nominal Rp 100 juta. Pimpinan acara ‘call’ dipegang oleh orang Belanda bernama J.L. Cramer, dan pada tanggal 1 Februari 1958 diganti oleh Fritz. A. Oroh.
2.1.2.3. Perdagangan Efek di Masa Orde Baru Pemerintah Orde Lama yang ingin melepaskan diri dari ketergantungan kepada pihak asing atau diesbut BERDIKARI (Berdiri di Atas Kaki Sendiri) ternyata gagal. Undang-undang Penanaman Modal Asing (UUPMA) dikeluarkan pada tahun 1967, disusul dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri (UUPMDN) pada tahun 1968. Sepuluh tahun kemudian perekonomian Indonesia mengalami keberhasilan dan pada tanggal 10 Agustus 1977 kegiatan bursa efek diaktifkan kembali serta diorganisasi secara baik dengan dibentuknya ‘Bursa Efek Jakarta’ atau disingkat BEJ. Sebagai pelaksana BEJ adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
BAPPEPAM (Badan Pelaksana dan Pembina Pasar Modal). Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi sehingga manajemen BEJ diserahkan kepada pihak swasta dan untuk pertama kalinya dipimpin oleh Drs. Hasan Zein Mahmud, MBA sebagai direktur utama, yaitu mantan pejabat BAPPEPAM. Sejak diprivatisasikannnya BEJ, fungsi BAPPEPAM diubah menjadi pengawas.
2.1.3. Sejarah Bursa Efek Indonesia Fikriyah (2015) dalam penelitiannya mendeskripsikan tentang sejarah Bursa Efek, Sejarah Bursa Efek Indonesia atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama pemodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Perusahaan harus memenuhi syarat sebuah bursa saham agar saham mereka
dapat
didaftarkan
dan
diperdagangkan
di
sana.
Saham
akan
diperjualbelikan tanpa diperiksa keabsahannya, bursa harus melakukan Due Diligence untuk publik. Contohnya, agar dapat dicatat dalam NYSE (Bursa Saham New York), sebuah perusahaan mesti telah menerbitkan setidaknya 1 juta saham seharga US$ 100 juta dan mesti telah mendapatkan lebih dari US$ 10 juta dalam tiga tahun terakhir. Berikut adalah struktur organisasi BEI yang di unduh oleh peneliti pada website BEI, seperti terlampir pada gambar dibawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumber : Bursa Efek Indonesia (2016) 2.1.4. Sejarah PEFINDO Pada tanggal 31 Agustus 1994, PEFINDO memperoleh izin usahanya dari BAPEPAM dengan Nomor. 39/PM-PI/1994 dan menjadi salah satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesia. Tugas utama PEFINDO adalah untuk menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas penerbitan surat hutang yang diperdagangkan kepada masyarakat luas. Disamping melaksanakan kegiatannya dalam melakukan pemeringkatan surat hutang, PEFINDO juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi kredit sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri dari opini kredit atas perusahaan-perusahaan penerbit obligasi beserta sektor aset
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
acuannya. PEFINDO adalah Perseroan Terbatas yang sahamnya per Desember 2006 tercatat dimiliki oleh 96 perusahaan domestik, yang terdiri dari dana pensiun, perbankan, asuransi, Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya dan perusahaan sekuriti. Sejak bulan Juli 1996, PEFINDO telah menerima bantuan teknis dan konsultasi dari from Standard and Poor's (S&P). Proses pemeringkatan PEFINDO juga telah mengadopsi metodologi-metodologi S&P. Berikut adalah struktur organisasi PEFINDO, yang terlampir pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT PEFINDO Sumber : PEFINDO (2016) 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha PEFINDO
melakukan
dua
jenis
Perusahaan dan Pemeringkatan Utang.
pemeringkatan:
Pemeringkatan
Peringkat Perusahaan, juga disebut
General Obligation (GO) Rating atau Issuer Rating, adalah sebuah kajian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
menyeluruh atas kelayakan kredit sebuah perusahaan, atau kemampuannya untuk memenuhi seluruh kewajiban keuangannya. Jenis pemeringkatan ini, tidak serta merta berlaku atas suatu jenis efek utang, karena tidak dipertimbangkan esensi dan prasyarat jaminan, statusnya dalam proses kebangkrutan atau likuidasi, preferensi legitimasi serta kemampuan untuk mengambil alih aset itu sendiri. Selain itu peringkat perusahaan tidak mempertimbangkan kelaiakan kredit dari penjamin, perusahaan asuransi atau bentuk lain enhancement kredit yang mendukung kualitas kredit. Peringkat perusahaan dapat digunakan sebagai alat pemasaran untuk mempromosikan status perusahaan. Peringkat hutang adalah opini terkini atas kualitas kredit dari sebuah obligor terkait kewajiban finansial yang spesifik, jenis kelas kewajiban tertentu atau program keuangan tertentu. Opini tersebut juga mengevaluasi kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Pada saat bersamaan, amat berguna bagi investor untuk membandingkan berbagai penerbit utang pada saat membuat keputusan investasi dan mengelola portofolio mereka.
2.3. Sumber Daya PEFINDO melakukan pemeringkatan atas perusahaan di berbagai jenis industri. PEFINDO melakukan pemeringkatan atas perusahaan dan instrumen hutangnya. Analisis pemeringkatan perusahaan melingkupi kajian yang luas atas profil risiko industri, risiko bisnis dan risiko keuangan yang bisa mempengaruhi profil kredit perusahaan secara menyeluruh. Terlampir daftar industri beserta obligasinya yang digunakan dalam penelitian ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Tabel 2.1 Sektor Industri diperingkat PEFINDO Tahun 2015 Nama Perusahaan
Emiten
Sektor
Rating
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
ADHI
Properti
PT AKR Corporindo Tbk
AKRA
Trading
IdA IdAA-
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
ANTM
Pertambangan
IdA
PT Agung Podomoro Land Tbk
APLN
Properti
IdA
PT Global Mediacom Tbk
BMTR
Trading
IdA+
PT Bumi Serpong Damai Tbk
BSDE
Properti
IdAA-
PT BW Plantation Tbk
BWPT
IdA-
PT Indomobil Wahana Trada
IMAT
Agrikultur Infrastuktur, Peralatan dan Transportasi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
INDF
IdAA+
PT Indosat Tbk
ISAT
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
JMPD/JSMR
PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk
JPFA
Consumer Goods Infrastuktur, Peralatan dan Transportasi Infrastuktur, Peralatan dan Transportasi Industri Bahan Baku dan Bahan Kimia
PT Mitra Adi Perkasa Tbk
MAPI
Trading
IdAA-
PT Modernland Realty Tbk
MDLN
Properti
IdA-
PT Medco Energi International Tbk
MEDC
Pertambangan
IdAA-
PT Mayora Indah Tbk
MYOR
Consumer Goods
IdAA-
PT Pembangunan Jaya Ancol PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PJAA
IdAA-
PPLN
Trading Infrastuktur, Peralatan dan Transportasi
PT Sinar Mas Agro
SMAR
Agrikultur
IdAA-
PT Selamat Sempurna Tbk
SMSM
Otomotif
IdAA-
PT Sumberdaya Sewatama
SSMM
Properti
IdA
PT Tunas Baru Lampung PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
TBLA
IdA
PT Serasi Auto Raya
TRAC
Agrikultur Infrastuktur, Peralatan dan Transportasi Infrastuktur, Peralatan dan Transportasi
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
WSKT
Properti
IdA
Sumber : PEFINDO (2015)
TLKM
IdBBB+
IdAA+ IdAA IdA+
IdAAA
IdAAA IdA+
2.4. Tantangan Bisnis 2.4.1. Tantangan Pasar Modal di Indonesia Menurut Samsul (2006:30-35), Indonesia adalah negara besar, sebesar Amerika Serikat bila dilihat dari luasnya wilayah, sumber daya alamnya yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
melimpah, dan sumber daya manusia yang besar. Bedanya Indonesia kalah dalam segi kualitas sumber daya manusianya. Orang-orang dari negeri seberang datang ke Amerika Serikat untuk mencari nafkah dan menjadi warga negara Amerika Serikat. Selain kualitas SDM yang rendah, Indonesia juga memiliki kelemahan dalam berbagai sistem menjadi hambatan pasar modal Indonesia, yaitu (a) sistem politik yang lemah, (b) nilai rupiah yang lemah, (c) perekonomian yang sentralistik, dan (d) jaringan perdagangan antarbursa. A. Sistem Politik yang Lemah Sejak kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 sampai dengan tahun 1965,
kondisi
politik
Indonesia
selalu
gonjang-ganjing
dengan
pemberontakan yang terjadi di berbagai daerah, bermusuhan dengan Belanda karena memperebutkan kembali Irian Barat (sekarang Papua Barat), dan konfrontasi
dengan
Malaysia
karena
Indonesia
memusuhi
kapitaslis/imprealis/kolonialis. B. Nilai Rupiah yang Lemah Indonesia pernah mengalami kejayaan nilai mata uang Rupiah. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia (dahulu Hindia Belanda) tahun 1939, nilai mata uang ‘gulden’ yang berlaku di sini lebih tinggi daripada nilai US$. Setelah Indonesia merdeka, nilai rupiah masih kuat terhadap US$ sampai dengan tahun 1964. Setelah sistem pemerintahan beralih menjadi Presidensial dari tahun 1965 sampai akhir 1984 gejolak nilai Rupiah mulai tampak. C. Jaringan Perdagangan Antarbursa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Kemajuan teknologi komputer dan teknologi komunikasi sangat berpengaruh terhadap percepatan era globalisasi. Bursa efek mendirikan organisasi regional untuk menyamakan peraturan keangotaan, peraturan perdagangan, peraturan pencatatan, dan teknik pengawasan perdagangan sehingga diharapkan setiap bursa efek memiliki kualitas peraturan yang relatif sama.
2.4.2. Tantangan Perdagangan Obligasi di Tahun 2016 Menurut analis www.investasi.kontan.co.id (2016) menuturkan, ada beberapa tantangan eksternal yang mengintai pasar obligasi domestik di tahun 2016, yakni salah satunya tren perlambatan ekonomi China. Harga minyak dunia juga diperkirakan masih dalam tren rendah di tahun Monyet Api. Bank Dunia memangkas proyeksi harga minyak tahun 2016 dari level US$ 51 per barel menjadi US$ 37 per barel. Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management berujar, pasar memang menduga Bank Sentral AS alias The Fed akan mengerek suku bunga acuan yang saat ini mencapai 0.25% - 0.5%.
2.5. Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis Fungsi dan kegiatan utama PEFINDO adalah melakukan pemeringkatan kepada perusahaan yang terfdaftar dan menerbitkan obligasi, serta memiliki laporan keuangan yang lengkap. Dengan kata lain, fungsi utama PEFINDO adalah memberikan jaminan kepada para investor dalam keamanan berinvestasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/