4 BAB II DATA dan ANALISA
2.1.
Sumber Data Data dan informasi yang saya peroleh yang diperlukan dalam mendukung tugas akhir saya ini diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya: 2.1.1. Wawancara Berikut ini data yang saya peroleh dari hasil wawancara dengan narasumber Bapak Rakiman sebagai Kepala bagian Promosi Oriental Circus Indonesia: •
Dari informasi yang saya dapat dari sejarah Oriental Sirkus Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1966 hingga sekarang sudah berusia kurang lebih 44 tahun. Selama ini dilihat dari pengunjung yang datang per hari kebanyakan remaja, anak – anak bersama orangtuanya, atau pasangan? Berapa persentasenya? 50% anak – anak bersama orangtua 25% dewasa 25% remaja
•
Mengapa memakai nama Oriental Sirkus Indonesia? Mengapa kata Oriental yang dipakai/ dipilih? Karena sejak berdiri pendirinya masih warga keturunan, sampai sekarang sebagian besar pemainnya juga merupakan warga keturunan.
5 Selain itu kata oriental identik dengan akrobatik, karena Cina gudangnya seni akrobat dan kiblat akrobat yang dipakai tetap dari Cina. •
Apa keunikan/ selling point dari Oriental Sirkus Indonesia selama ini? Oriental Sirkus Indonesia ini merupakan sirkus satu – satunya yang ada di Indonesia ini. Tujuannya untuk menghibur masyarakat di seluruh Indonesia selain juga untuk
memperkenalkan
satwa
–
satwa
yang
hampir
punah
dan
dikembangbiakkan. Selain itu untuk meningkatkan selling point, kita memanggil guru akrobat dari Cina untuk melatih para pemain, sehingga dapat belajar dari pemain luar negri jadi tampilan/ atraksinya sama dan tidak ketinggalan. •
Para pemain di Oriental Sirkus Indonesia berasal dari mana? Direkrut dari mana? Dilatih disini/ sudah terlatih dari dasarnya? Pemain yang mendaftarkan dirinya sendiri atas dasar persetujuan orangtuanya lalu diberi pendidikan dasar di Taman Safari Indonesia kemudian bila sudah terlatih dan siap untuk tampil baru dapat tampil di Oriental Sirkus Indonesia.
•
Kalau boleh tahu, selama ini sumber dana Oriental Sirkus Indonesia berasal dari mana saja? Apa ada donatur khusus? Dana yang diperoleh berasal dari hasil pertunjukan setiap harinya ditambah dari Taman Safari Indonesia. Sebagian dari hasil dana yang diperoleh disumbangkan untuk biaya konservasi hewan/ satwa – satwa yang ada di Indonesia.
6
•
Apakah dana yang ada selama ini cukup untuk membiayai semua kegiatan yang ada? Bila tidak cukup, bagaimana cara menutupinya? Hingga sekarang tercukupi dan lancar saja.
•
Biasanya menggunakan media komunikasi apa sebagai sarana promosi? Media elektronik : radio, liputan dari stasiun TV tentang Oriental Sirkus Indonesia, sms blast, website, facebook Media cetak : Koran, reklame, spanduk, banner, standing banner, flyer, brosur, dsb. (biasanya di mal diadakan penyebaran brosur, flyer, standing banner, cuplikan acara dari Oriental Sirkus Indonesia dengan sedikit acrobat/ atraksi satwa dan panggung terbuka)
•
Apakah kendala yang dihadapi selama ini? Hanya kendala kecil saja, dari segi faktor tempat/ lapangannya yang sering kurang memadai.
•
Apa rencana Oriental Sirkus Indonesia selanjutnya? Beberapa tahun yang lalu sudah mengadakan event tour di Sumatera selama 2 tahun karena perkembangan di Sumatera sudah pesat sangat maju. Sekarang, dalam beberapa bulan ke depan akan tour ke Jawa Timur, Bali, Lombok.
7
2.1.2. Survey Berikut merupakan data hasil survey yang saya sebarkan kepada 100 responden melalui website http://polldaddy.com. Berikut adalah ringkasan dan kesimpulan dari hasil survey kepada 100 responden yang saya peroleh:
•
Jenis Kelamin anda? Pria : 43 orang Wanita : 57 orang
•
Umur anda sekarang? < 12 tahun : 1 orang 12 – 17 tahun : 4 orang 18 – 21 tahun : 16 orang 22 – 27 tahun : 65 orang 27 – 37 tahun : 7 orang > 38 tahun : 7 orang
•
Sejak kapan ada tahu tentang sirkus? Sejak kecil (TK/SD) : 94
8 Sejak remaja : 5 Sejak dewasa : 1 •
Dari mana anda mendapat informasi tentang sirkus? Orangtua : 45 orang Kerabat saudara : 1 orang Teman pergaulan : 10 orang Internet : 2 orang Media cetak : 15 orang Lainnya (poster, brosur, iklan,spanduk, dsb) : 27
•
Apakah menurut anda sirkus hiburan yang menarik? Alasan? Ya menarik : 91 orang (Sebagian besar berpendapat menarik karena pertunjukan khas yang memukau yang jarang ditemui dengan kreatifitas atraksi akrobat yang menarik dan menghibur dengan pertunjukan satwa yang seru.) Tidak : 9 (Karena rata – rata pertunjukan sirkus sama saja, jadi bosan.) •
Apakah anda pernah mengetahui tentang adanya pertunjukkan oriental sirkus indonesia? jika ya, dari mana anda mengetahuinya?
9 Ya
: 60 orang (Sebagian besar respondent mengetahuinya dari
orangtua.) Tidak : 40 orang •
Apakah anda pernah melihat/ menonton pertunjukkan oriental sirkus Indonesia? Jika pernah, kapan? Ya
: 45 orang (Sebagian besar respondent sudah pernah nonton
sirkus sejak kecil di televisi.) Tidak : 55 orang •
Apakah anda tertarik untuk menonton pertunjukan sirkus secara langsung? Jika ya, apa yang membuat anda tertarik untuk menonton pertunjukan sirkus? jika tidak, mengapa? Ya : 82 orang (Sebagian besar menjawab tertarik karena menonton secara langsung lebih seru dan mendebarkan, ada atmosfir/ sensasinya tersendiri, yang tidak bisa kita rasakan bila menontonnya di layar kaca.) Tidak : 18 orang (Karena mereka tidak terlalu menyukai keramaian dan tidak betah duduk berlama – lama.)
•
Apa yang anda cari dari pertunjukan sirkus itu sendiri? Hiburan, tantangan, element of surprise, unique performance and inspiration, serta perasaan tegang dan amazed akan atraksi sirkus.
10 •
Mulai tanggal 27 maret 2010 oriental sirkus Indonesia akan mengadakan pertunjukan di kawasan puri indah, apakah anda akan datang untuk menonton pertunjukannya, dan bersama siapa anda akan menonton pertunjukan sirkus tersebut? Jika tdak, mengapa? Ya datang: 51 orang (Sebagian besar respondent akan datang bersama keluarga/ teman – teman.) Mungkin : 30 orang Tidak : 19 orang (Bagi yang menjawab mungkin/ tidak dikarenakan l okasinya yang jauh dari tempat tinggal mereka.)
2.1.3. Internet Data dan informasi yang saya peroleh sebagian besar dari internet karena banyak terdapat sumber refrensi artikel dan data tentang sirkus dari berbagai aspek khususnya Oriental Sirkus Indonesia • http://orientalsircusindonesia.com • www.wikipedia.org 2.2. Fakta 2.2.1. Sejarah Badut Sebenarnya, profesi badut adalah profesi yang cukup tua. Konon, sejak zaman Yunani kuno dan Romawi kuno, sudah ada manusia penghibur yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memeragakan mimik-mimik lucu. Mereka tidak hanya membuat tertawa orang-orang kaya yang
11 stres lewat pertunjukannya, tapi mereka juga menghibur dan mencari nafkah di jalan-jalan, atau lebih dikenal dengan istilah ngamen. Dengan kemampuan berpantomim dengan gerakan-gerakan yang konyol, boleh jadi merekalah salah satu penjaja hiburan jalanan tertua di dunia. Harlequin Badut sudah ada sejak jaman Yunani dan Romawi Kuno, di Eropa badut dikenal dengan nama harlequin dan arlecchino (sejak abad pertengahan 500 – 1500 M). Menurut sejarahnya, badut mengacu pada seseorang dengan dandanan lucu yang bahkan terkadang meniru karakter komik, riasan wajah menor, dan kostum berwarna unik, memiliki kemampuan memeragakan mimik lucu dan gerakangerakan konyol tanpa sedikitpun melepas kata-kata. Inilah yang membedakan badut dengan pelawak konvensional. Nah sekarang banyak muncul baju badut, kostum badut dengan aneka desain kostum badut. Di abad pertengahan, atau sekitar tahun 500 Masehi hingga 1.500 Masehi, terdapat karakter badut yang sangat terkenal. Masyarakat Eropa, khususnya Italia, mengenalnya sebagai Arlecchino atau Harlequin, yang dipopulerkan oleh kelompok sandiwara Commedia dell arte. Kostum yang digunakannya pun masih sangat sederhana. Sedangkan busana badut yang seperti dikenal sekarang merupakan hasil perkembangan kostum yang pernah populer di Jerman dan Inggris, sekitar abad ke-18 Masehi. Kala itu, dandanan dan gaya pantomim Pickellherring begitu terkenal. Ciri-ciri dandanannya, baju dan sepatu gombrong (kebesaran), penutup kepala warna-warni, serta renda besar yang melingkar di
12 seputar leher sang badut. Kostum Badut yang ”khas” seperti gombrang, sepatu besar, renda diseputar leher, topi kotak – kotak warna – warni, baru dikenal sejak abad 18, dan dipopulerkan di Jerman. Pada abad ke-18 Masehi ini pulalah, badut mulai menjadi bagian penting dari sebuah pertunjukan sirkus. Maklum, atraksi sirkus biasanya dipenuhi adeganadegan akrobat yang menegangkan. Nah, dengan kehadiran makhluk aneh pemancing tawa inilah, diharapkan dapat mengendurkan kembali urat saraf yang meregang. Hingga saat ini, aksi para badut tetap menjadi mata acara yang ditunggu-tunggu oleh para penonton. Badut pertama yang menjadi superstar sekaligus bintang sirkus di awal abad ke18 Masehi adalah Joseph Grimaldi atau yang lebih dikenal dengan nama Joey Grimaldi. Ia melakukan pertunjukan di London pada awal tahun 1.800-an. Joey menciptakan karakter Jocy. Konon, kelebihan karakter Jocy yang membuatnya di kenang dalam sejarah perbadutan adalah kemampuannya menghidupkan tokoh badut yang diperankannya. Karakter Jocy tak sekadar melucu, tapi juga memainkan perasaan penontonnya lewat mimik sedih, bahkan ketakutan.
2.2.2. Sejarah Sirkus Sebuah sirkus adalah sekelompok orang yang berkelana untuk menghibur penonton dengan atraksi akrobat, badut, binatang terlatih, aksi trapeze, berjalan di atas tali, juggling, sepeda roda satu, dan hiburan-hiburan lainnya. Kata ini juga mendeskripsikan kegiatan yang mereka lakukan, yang biasanya merupakan
13 atraksi atau aksi-aksi yang dipadukan dengan musik atau efek suara lainnya. Di sanggar badut diajarkan keterampilan sirkus juga. Sirkus tradisional biasanya beratraksi di dalam tenda besar dengan tempat duduk melingkar berbentuk oval di sekeliling ring utama oleh akrobat, badut, dll. Namun atraksi sirkus modern biasanya diadakan di dalam gedung-gedung besar juga, supaya tidak tergantung cuaca. Cirque de Soleil di Las Vegas adalah contohnya.
Asal mula Sirkus Tidak ada yang tahu persis kapan sirkus pertama kali muncul. Beberapa ahli berpendapat bahwa sirkus dimulai di pulau Krete di Laut Mediterania, sekitar empat ribu tahun yang lalu. Anak-anak dilatih untuk beratraksi melompati banteng. Ketika banteng yang marah menerjang maju, sang akrobat memegang kedua tanduknya, lalu ia melompat melalui punggung banteng tersebut, dan mendarat dengan kedua kakinya di belakang binatang tersebut. Atraksi yang berani ini mungkin adalah pertunjukan sirkus yang pertama kalinya di dunia. Sirkus yang kita tonton sekarang berasal dari zaman Romawi kuno. Kata sirkus berasal dari kata circus maximus. Circus berarti lingkaran dan maximus berarti hebat atau besar.
14 Orang Romawi membangun sebuah lingkaran tempat duduk yang besar, dimana ribuan orang dapat duduk dan menonton pertunjukan. Atraksi sirkus dimulai dengan parade megah. Lalu masuklah kereta-kereta perang berkuda. Para pemain akrobat beratraksi melempar-lemparkan barang ke udara. Kadang-kadang pertunjukan gladiator juga digelar. Di Circus Maximus selalu ada sorak-sorai riuh rendah. Dan sekarang di sanggar badut, seorang badut dibekali ilmu akrobatik sirkus.
Sirkus Masa Kini Belakangan ini, beberapa stasiun televisi swasta kita rajin menayangkan acara sirkus. Di dalamnya kita dapat melihat berbagai atraksi gerak yang amat mengagumkan, mulai dari trapeze (palang gantung), juggling (lempar tangkap bola atau gada), rope-dancing, salto ungkit, trampolin, serta pertunjukan binatang, dan badut. Mungkin banyak yang setuju bahwa pertunjukkan sirkus lebih banyak miripnya dengan senam artistik, yang banyak berisi unsur akrobatik dan tumbling. Unsur akrobatik adalah gabungan keseimbangan, kelentukan, serta kekuatan menumpu dalam gerak lamban. Akrobat ini dipertontonkan lewat satu, dua, hingga tiga orang pemain, seperti gadis plastik tak bertulang, rope dancing, dan variasi press handstand pada alat tumpu yang bertambah tinggi.
15 Sedangkan unsur tumbling berisi gerak melenting, berputar, serta bergerak cepat di udara. Tumbling ini diwakili oleh trapeze, salto ungkit (leverage sommersault), serta trampolin yang banyak mempertontonkan kombinasi salto dengan skrup (twist) yang kompleks. Bedanya, dalam senam pesenam harus menguasai 4 hingga 6 alat, dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, sedangkan dalam sirkus, pemain hanya berkonsentrasi pada satu alat atau jenis gerak. Para pesenam yang sudah pensiun dari karier senamnya pasti dapat menekuni seni sirkus dengan mudah. Di samping mempertunjukkan kemampuan manusia, sirkus pun tentu menyajikan pertunjukan binatang. Namun, pertunjukan binatang tersebut nampaknya tidak terlalu istimewa, karena kemampuan binatang dapat dikategorikan amat terbatas kemampuannya. Daya tarik sirkus memang tidak diragukan. Semakin hari, atraksi yang muncul di arena sirkus kian bervariasi. Perkembangan teknologi dalam pembuatan alat bahkan mampu menambah spektakulernya atraksi yang ditampilkan. Tak heran jika keluarga Kerajaan Grimaldi dari Monaco rajin hadir dalam festival sirkus yang sering dilaksanakan di negerinya. Pada abad 20, sirkus banyak berkembang di negara-negara Eropa Timur, dengan dedengkotnya negara Uni Sovyet. Di jaman itu, seni pertunjukan sirkus berkembang pesat karena ditunjang subsidi pemerintah. Hancurnya negara Uni Sovyet di tahun 1991, menyebabkan sirkus di negara-negara komunis itupun kehilangan dukungannya.
16 Di kawasan Asia, mungkin hanya Cina yang rajin mengembangkan sirkus . Banyak sekolah sirkus dan seni pertunjukan didirikan di sana, karena mendapat dukungan pemerintah. Seperti juga senamnya, sirkus Cina saat ini sudah dianggap sejajar dengan sirkus kelas dunia dari berbagai belahan Eropa.
2.3. Data Kompetitor 2.3.1. The UniverSoul Circus Dikarenakan sirkus di Indonesia hanya Oriental Sirkus Indonesia, maka saya memakai sirkus data pembanding dari luar negri yaitu The UniverSoul Circus. Berikut sejarah singkat dari Cedric Walker, Founder, President and CEO.
UniverSoul Circus lahir pada tahun 1994. Visi UniverSoul Circus untuk mengeksplorasi berbagai bakat selain menyanyi dan menari yang berkinerja hitam yang ditawarkan. Kami memiliki ide untuk menyajikan sesuatu yang berbeda, untuk membuat acara yang disajikan spektrum yang luas dari bakat hitam ke demografis luas penonton. Untuk mencapai jauh ke dalam budaya kita dan mencari apa bakat dan keterampilan terbaring tidur dalam pengalaman
17 hiburan hitam. Kami ingin menerapkan, dalam beberapa tahun kami mengumpulkan pengalaman dalam industri pertunjukan langsung, untuk membuat perbedaan, mengubah industri yang kami geluti, menciptakan pertumbuhan dan kesempatan baru. Perjalanan kami dimulai dari perpustakaan, pertama meneliti hiburan hitam dari pergantian abad, sampai hari ini. Kami datang di sirkus hitam beroperasi di 1893. Saya membayangkan musikal hip-hop, kembali ke vaudeville dan pertunjukan binatang. Saat itulah keputusan mutlak dibuat untuk menciptakan sirkus. Kami harus menemukan sirkus hitam. Tapi di mana akan kita menemukan mereka? Bagaimana kita bisa mengekspresikan budaya kami melalui seni sirkus? Dalam bentuk apa atau forum akan presentasi berlangsung? Yah, seperti kata pepatah, jika Anda mengambil langkah pertama Providence bergerak masuk, segala macam hal yang terjadi dapat mendukung Anda. Sementara berjalan melalui Expo Hitam beberapa minggu kemudian, sudut mataku menangkap satu bilik tertentu. tanda itu berkata: orang kulit hitam dan cincin CIRCUS. Saya menjadi begitu bersemangat, aku tidak bisa percaya apa yang saya lihat. vendor ini memiliki artefak, gambar, video dan pengetahuan yang mendalam tentang kontribusi Amerika Afrika untuk industri sirkus. Dia berbagi kekayaan pengetahuan dan kontak dengan kami. Dia membawa kami ke Pangeran BoJino, salah satu singa tamers kulit hitam pertama. Dia membantu kami mengorganisasi pelatihan untuk semua tindakan hewani kita. Dia memperkenalkan kami untuk artis hitam legendaris yang telah membantu kami
18 ambil semua bersama-sama. Gagasan mengambil kehidupan sendiri dengan sirkus hitam. Mereka kewalahan oleh konsep. Mereka mengirim panggilan internasional untuk lainnya sirkus hitam. Perekrutan, pelatihan dan produksi dimulai pada tahun 1993. Tiga minggu sebelum membuka, saya mengunjungi fasilitas pelatihan. Jelas bahwa orang kami memilih tidak bekerja. Setelah menonton latihan semua yang terlintas dalam pikiran saya mungkin berita utama: " BLACK CIRCUS PERTAMA. Harimau memakan pelatih pada hari pembukaan pertunjukkan." Jadi aku dipecat orang itu. Aku tiga minggu lagi dari iklan ini penjinak singa hitam dan aku duduk di kantor saya pukul 11 malam berkata kepada diriku sendiri, "Oke Cedric, Anda sudah benar-benar melakukannya saat ini. Sekarang Anda harus pergi ke kandang singa "Saya sedang berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa melakukannya, kapan, terima kasih Yesus., Aku berpikir tentang" gila sepupuku "yang tinggal bersama tiga constrictors boa nya 14 kaki di kamar tidur . Aku punya perasaan dia akan tertarik pada pekerjaan. Aku menelepon rumahnya malam itu. Dengan enam pagi berikutnya, ia berhenti dari pekerjaannya dan siap untuk bergabung dengan sirkus. Pertunjukan pertama hilang setiap sen. Tetapi ide itu berhasil. Meskipun Walker berbaris pendukung dan sponsor, beberapa percaya dalam visinya, maka uang sendiri membiayai sebagian besar produksi juta dolar. UniverSoul telah berhasil mengubah tradisional, "kemegahan dan keadaan" dunia sirkus terbalik pada tahun 1994 ketika mimpi Walker dari "Hip Hop bawah Top Big" berubah menjadi kenyataan di tempat parkir Atlanta Fulton County Stadium. Walker
19 Meskipun akan jauh menjadi merah selama musim pertama, banyak antusias dan pujian mendorong dan perusahaan untuk melanjutkan operasi. Pada 1997, tur sirkus telah berkembang menjadi 10 kota, 19 kota pada tahun 1999, 31 kota pada tahun 2000, tur Afrika Selatan 2001 - tujuan pertama internasional, dan 32 kota di tahun 2005.
2.4. Data Penyelenggara 2.4.1. Oriental Circus Indonesia Oriental Circus Indonesia (OCI) didirikan pada tahun 1966 setelah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September / PKI. OCI merupakan kelompok akrobatik yang bertujuan menghibur anggota Angkatan Bersenjata yang menumpas G30-S PKI dan memberikan hiburan kepada masyarakat luas untuk memulihkan situasi keamanan saat itu. Pada saat itu OCI masih bernama Oriental Show berada dibawah naungan Pusat Pemberitaan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pimpinan Brigjen Sugandi, dimana Kol. Komar sebagai Kepala Pengurus Oriental Show. Dalam perkembangan selanjutnya Oriental Show sering diundang oleh TNI Angkatan Udara Republik Indonesia untuk membawa misi hiburan dengan berkeliling mengadakan pertunjukan ke daerah-daerah guna memberikan hiburan yang sehat kepada warga TNI AU di daerah dengan menggunakan pesawat AURI, dimana pada saat itu Komodor Rusman sebagai Komandan Pangkalan yang memimpin langsung.
20 Maka sejak saat itulah Oriental Show bergabung dengan Koperasi Angkatan Udara di Lanud Halim Perdana Kusuma sampai saat ini.
Visi dan Misi Visi dan Misi Oriental Circus Indonesia adalah memperkenalkan satwasatwa Indonesia dan memasyarakatkan olah raga kepada seluruh lapisan masyarakat melalui hiburan yang sehat dan mengandung unsur pendidikan seni sport dan konservasi (Education Trough Entertainment).
Management OCI Oriental Circus Indonesia (OCI) dalam operasionalnya berkeliling memberikan hiburan kepada seluruh masyarakat hingga ke pelosok tanah air dipimpin oleh beberapa orang Pimpinan rombongan atau Manager yang terdiri dari orang-orang yang ahli akrobatik dan unsur Puskopau, yaitu : Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampau dan operasional manager. Pengalaman OCI OCI telah beberapa kali ditunjuk untuk mewakili Pemerintah/Negara Indonesia dalam Festival Seni Akrobatik Internasional di Luar Negeri, sebab saat ini OCI adalah satu-satunya akrobatik yang dimiliki bangsa Indonesia. Dalam mengadakan pertunjukan OCI tidak hanya mementingkan segi komersialnya saja tetapi juga bersifat sosial. Seperti saat di Timor Timur, dimulai dari perjalanan
21 darat Jakarta – Denpasar – Bima, dengan angkutan truk dan jeep, OCI tidak dibekali honor atau dana melainkan hanya sarana transportasi dan pengawalan dari Bima. Rombongan diangkut dengan landing craft/kapal tongkang AD RI XXI dan XXII selama 3 hari 2 malam menuju Dili. Selama perjalanan di kapal perbekalan makanan hanya mie instant dan nasi putih. Sedangkan dalam perjalanan darat antara Dili dan Atambua yang memakan waktu 20 jam perjalanan, rombongan harus bermalam di tengah hutan. Para pengawal bermalam di atas pepohonan sedangkan awak sirkus dalam keadaan was-was bermalam di atas truk (karena pengawal khawatir menjadi sasaran serangan GPK khususnya terhadap anggota ABRI). Hal tersebut di atas dilakukan selama satu tahun mengelilingi Timor Timur, Timur Kupang dan Kepulauan Flores sebagai bentuk pengabdian kepada negara dan tidak pernah terlintas dalam pikiran bahwa kami layak mendapatkan penghargaan khusus atas apa yang telah dilakukan. Hal ini kami lakukan sematamata demi suksesnya program Pemerintah dalam memberikan hiburan sehat kepada seluruh bangsa Indonesia. Karena Sirkus merupakan suatu kesenian internasional yang mudah dicerna dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dengan misi pertunjukannya adalah memperkenalkan satwa-satwa Indonesia dan memasyarakatkan olah raga kepada seluruh masyarakat. Puncak keberhasilan OCI dalam membina Seni Olah Raga Akrobatik di Indonesia adalah pada saat OCI berhasil mengangkat nama Indonesia dalam ajang Kompetisi Akrobatik Internasional di Wuhan – RRC pada tahun 1996, dimana OCI berhasil memboyong Piala Luar Biasa untuk delegasi Indonesia.
22 Dalam Kompetisi tersebut OCI berhasil menggabungkan 3 unsur yaitu : Olah Raga, Seni Budaya dan Pariwisata. Keikutsertaan OCI dalam Kompetisi Internasional tersebut merupakan misi Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia. Perlu sedikit kami jelaskankan bahwa Oriental Circus Indonesia bukanlah merupakan suatu bentuk perusahaan, melainkan sekelompok komunitas yang lebih bersifat “Circus Culture”, dimana segala sesuatunya diatur berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan. Dengan demikian aturan-aturannyapun berbeda dengan suatu perusahaan dan OCI tidak terikat dengan aturan-aturan suatu perusahaan. OCI dikatakan bersifat “Circus Culture” karena kehidupannya yang khas dimana segala aktivitas dilakukan bersama-sama. Mereka bermain/show bersama-sama, berlatih bersama-sama, makan bersama-sama, tidur bersamasama, bahkan berekreasi/berlibur bersama-sama dan lain sebagainya dilakukan secara bersama-sama sebagai suatu kelompok/komunitas. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain di seluruh Indonesia sepanjang tahun dan bertahun-tahun. Komunitas ini dalam melaksanakan tugasnya untuk menampilkan kesenian dan olah raga yang menarik untuk ditonton oleh masyarakat dan tidak membawa bahaya harus bersatu padu dan terikat pada peraturan dan disiplin yang sangat ketat baik disiplin waktu sesuai dengan jadwal kegiatan yang ada maupun disiplin dalam latihan dan atraksi. Kerusakan pada salah satu bagian atau salah seorang anggota maka akan merusak komunitas sirkus secara keseluruhan dan atraksi yang akan ditampilkan pasti akan gagal. Karena tuntutan kebutuhan akan
23 kesatuan dan keutuhan tersebut maka seluruh komunitas yang ada diharuskan untuk hidup senasib dan sepenanggungan.
•
Selama keberadaan OCI hingga saat ini secara tidak langsung telah memberikan sumbangan kepada masyarakat melalui keberhasilan sirkus sebagai berikut:
1. Memberikan hiburan kepada anggota ABRI melalui Pusat Pemberitaan Angkatan Bersenjata dalam menumpas G.30.S/PKI. 2. Memberikan hiburan rakyat yang sehat dan murah bagi seluruh masyarakat Indonesia di daerah-daerah dari Sabang sampai Merauke. 3. Mendapatkan penghargaan dari instansi Pemerintah, ABRI dan LSM baik dalam dan luar negeri. 4. OCI seringkali diundang untuk menghibur tamu-tamu negara dan beberapa kali diundang oleh (Alm) Ibu Tien Soeharto dalam berbagai acara di Taman Mini Indonesia Indah. 5. Menjalankan tugas tanpa pamrih atas permintaan ABRI dalam melaksanakan Operasi Teritorial di Timor Timur dengan memberikan hiburan gratis kepada masyarakat di Timor-Timur dalam rangka pemerataan hiburan di seluruh Indonesia (selama satu tahun). 6. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam pencarian dana Pekan Olah Raga Nasional (PON), membantu pencarian Dana Palang Merah Indonesia (PMI), dan
24 menunjang kegiatan pengumpulan dana amal untuk Dharma Wanita/PKK di daerah-daerah. Sarana Pendukung Oriental Circus Indonesia: 1. SDM yang terdiri dari manager, artis pemain, kepala bagian dan anggota 2. Satwa-satwa yang terdiri dari Gajah, orang utan, chimpanzee, anjing pudel, dll. 3. Tenda otomatis yang diimport dari Italy dengan kapasitas 3000 orang dan dilengkapi dengan seatings otomatis, sound system dengan teknologi canggih dan air condition. 4. Kendaraan operasional berupa caravan, truk trailer, bis, kendaraan operasional, dan sebagainya.
2.5. Data Pendukung 2.5.1. Taman Safari Indonesia Asal mula Taman Safari Indonesia didirikan oleh para pemain sirkus yang tergabung dalam “Oriental Circus” dibawah pimpinan Hadi Manansang 40 tahun yang lalu. “Oriental Circus” sendiri merupakan salah satu sirkus tertua dari dua sirkus yang ada di Indonesia. Sudah ada sejak tahun 1966, dimana factor keberhasilannya sampai saat ini adalah selalu menampilkan hal baru dalam setiap pertunjukkan mereka. (Kompas Senin, 05-02-2001. Hal 2)
25 Rombongan Sirkus yang didirikan oleh Hadi Manansang ini bisa dibilang merupakan satu-satunya sirkus di Indonesia yang telah berkeliling dari berbagai daerah di Indonesia, Mulai dari Aceh hingga ke Timor Timur. Hingga pada akhirnya tercetuslah ide untuk mendirikan Taman Safari Indonesia. Pada awalnya, tujuan mendirikan Taman Safari Indonesia hanyalah untuk melestarikan hewan-hewan yang hampir punah. Taman Safari Indonesia, yang terletak di Desa Cibeureum, Kec. Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat, dibangun tahun 1980. Lokasi yang kini ditempati, merupakan bekas perkebunan teh yang sudah tidak produktif lagi. Tanah seluas 138,5 Ha oleh
Pemerintah
Daerah
diserahkan
kepada
Oriental
Circus
untuk
pengelolaannya. Taman Safari Indonesia yang terletak di daerah penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan pada ketinggian 900-1.800 meter di atas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16-27 derajat Celsius, telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, (almarhum) Bapak Soesilo Soedarman, serta diresmikan menjadi Lembaga Konservasi Ex-situ dan Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Menteri Kehutanan Bapak Hasyrul Harahap pada tanggal 16 Maret 1990. Program Taman Safari Indonesia meliputi kegiatan konservasi exsitu dan in-situ, pendidikan serta penelitian dan menciptakan sarana rekreasi yang sehat dengan jumlah karyawan 400 orang. Pemeliharaan sepenuhnya adalah dari swasta tanpa campur tangan dari pemerintah. Pemasukan Taman Safari Indonesia diantaranya berasal dari hasil penjualan tiket masuk Taman Safari Indonesia, tiket wahana permainan, donator, serta orang tua asuh penyayang binatang. Taman Safari Indonesia resmi dibuka untuk umum pada tahun 1986. Koleksi
26 satwa yang dimiliki saat itu hanya sekitar 250-an ekor yang terdiri dari 100 jenis yang berbeda. Sepuluh tahun kemudian, yaitu pada Oktober 1995, koleksi TSI telah mencapai 2500-an ekor yang terdiri dari 200 jenis. Dimana 50% diantaranya merupakan satwa asli kelahiran Taman Safari Indonesia, sementara selebihnya merupakan satwa titipan dari berbagai instansi yang terkait, seperti PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam), penyerahan dari masyarakatmasyarakat sekitar, atau sengaja didatangkan dari kebun binatang luar negeri dengan program pertukaran satwa. Obyek Wisata Nasional Taman Safari Indonesia merupakan perpaduan antara kebun binatang modern, lokasi wisata alam, serta wahana rekreasi dan hiburan yang beragam. Satwa-satwa yang ada di Taman Safari umumnya merupakan satwa yang dilindungi baik dari Indonesia maupun yang didatangkan dari lima benua. Sedang ada beberapa ekor, keadaannya sangat mengkhawatirkan, sehingga perlu campur tangan manusia dalam meningkatkan jumlah populasinya melalui program penangkaran. Taman Safari - Bogor juga memiliki air terjun didalamnya. Untuk mengunjunginya harus dilakukan dengan jalan kaki (+/500m), mengingat belum adanya jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor hingga ketempat lokasi. Tidak hanya rekreasi alam yang terdapat di Taman Safari. Ada banyak wahana dan sarana rekreasi serta hiburan umum yang bisa dinikmati berpergian bersama keluarga. Seperti halnya dengan kebun binatang lainnya, Taman Safari Indonesia juga mempunya beberapa fungsi selain fungsi utamanya yaitu sarana rekreasi keluarga, dimana TSI juga berperan aktif dalam membantu usaha pelestarian dan perlindungan satwa-satwa yang kehilangan habitatnya dan terancam punah.
27 Selain itu, berfungsi pula untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan berbagai penelitian untuk mendukung pelestarian satwa, serta melakukan kampanye, pendidikan dan penyuluhan mengenai konservasi.
Visi Menjadi contoh serta teladan dan panutan bagi marga satwa di dunia ini dalam hal melestarikan satwa. (TSI sudah masuk sebagai anggota WWF dan pernah dibahas dalam National Geographic). Misi Memberikan
Edukasi
bagi
masyarakatnya
dengan
mengenalkan
keanekaragaman hayati Indonesia, terutama terhadap masyarakat luar negeri.
2.6. Target 2.6.1. Target Umum Target sasarannya adalah para wisatawan lokal maupun luar negri serta masyarakat Indonesia semua golongan . 2.6.2. Target Khusus 1. Geografis
: Domisili Indonesia khususnya Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)
28 2. Demografis
: 35 – 45 tahun (berkeluarga) SES C-A Pria dan Wanita (primer) 19 - 25 (mahasiswa), SES C-A Pria dan Wanita (sekunder)
3. Psikografis
: Pria dan wanita yang senang dengan pertunjukan langsung serta memiliki passion terhadap akrobatik, gemar berekplorasi mencari hiburan yang berbeda untuk diri dan keluarganya.
2.7. Analisa SWOT 2.7.1. Strength •
Oriental Circus Indonesia merupakan sirkus satu – satunya di Indonesia.
•
Kostum/ wardobe yang dipakai dan disajikan para pemain sirkus sangat unik dan menarik.
2.7.2. Weakness •
Sering kurangnya memiliki dana untuk promosi event pertunjukan sirkus ini.
•
Lokasinya event ini jauh dari pusat kota.
•
Penyampaian informasi tentang event sirkus ini masih biasa dan kurang menarik.
29 •
Informasi
mengenai
jam
pertunjukan
kurang
terkoordinir
kepada
masyarakat. •
Tidak adanya desainer/ kurangnya pemahaman dalam bidang design sehingga tidak adanya sistem/ identitas yang jelas dalam desain event mereka.
2.7.3. Opportunity •
Mendapat pengakuan serta apresiasi dari masyarakat atas Oriental Circus Indonesia sehingga Oriental Circus Indonesia dapat membangun citra yang lebih baik lagi.
2.7.4. Threat •
Respon masyarakat yang kurang mendukung event ini.
•
Pandangan masyarakat tentang sirkus yang membosankan sehingga mereka memilih menonton melalui layar kaca saja.
•
Masyarakat yang masih takut untuk melihat secara langsung atraksi sirkus karena tempatnya yang kurang memadai.