BAB 2 DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya : •
Buku “ Sneakers : The Complete Limited Editions Guide “ penerbit Thames & Hudson
•
Data Survey
•
Observasi
•
Media Online ( website, artikel, dan lainnya )
•
Buku “ Design Elements A Graphic Style Manual “ oleh Timothy Samara
•
Buku “ The Designer’s Graphic Stew “ oleh Timothy Samara
•
Buku “ Graphic Design Basics “ oleh Amy E. Arnston
•
Buku “ Pioneers Layout Design “ penerbit SendPoints Publishing Co., Ltd.
2.1.1 Survey Survey dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 orang audience yang memiliki kegemaran dan ketertarikan dengan sneakers. Kuesioner dilakukan dengan menggunakan situs googledocs.com. Berikut adalah hasil dari kuesioner mengenai publikasi buku “Sneakers Stories”
1. Jenis kelamin Pria
: 81 orang
Wanita
: 16 orang
2. Usia 15 – 20
: 27 orang
20 – 25
: 50 orang
25 – 30
: 17 orang
> 30 Tahun
: 6 orang
3. Jenis Pekerjaan Pelajar
: 65 orang
Pekerja
: 10 orang
Pengusaha
: 17 orang
Lain-lain
: 4 orang
4. Apakah anda menyukai sneaker ? Ya
: 83 orang
Lumayan
: 16 orang
Tidak
: 1 orang
5. Apakah anda mengikuti kultur sneaker ? Ya
: 48 orang
Lumayan
: 40 orang
Tidak
: 12 orang
6. Berapa pasang sneaker yang anda miliki sekarang ? < dari 2
: 2 orang
2-5
: 33 orang
5 - 10
: 40 orang
> dari 10
: 25 orang
7. Sudah berapa lama mengkoleksinya ? < dari 6 bulan
: 4 orang
1 – 2 Tahun
: 23 orang
2 – 4 Tahun
: 39 orang
5 – 8 Tahun
: 23 orang
> 8 Tahun
: 11 orang
8. Berapakah budget anda untuk membeli sneaker ? 300 – 700 ribu
: 16 orang
700 – 1 juta
: 29 orang
1 – 2 juta
: 38 orang
> dari 2 juta
: 17 orang
9. Saat kapan kah anda memakai sneaker ? Tiap aktifitas luar rumah : 82 orang Acara tertentu
: 18 orang
10. Apakah anda suka membaca ? Ya
: 74 orang
Tidak
: 26 orang
11. Kriteria buku manakah yang suka anda baca ? Illustrasi menarik : 91 orang Cover menarik
: 6 orang
Text saja
: 3 orang
12. Jika ada buku tentang sneakers Jakarta, maukah anda membaca dan membelinya ? Ya
: 84 orang
Tidak
: 11 orang
Kesimpulan : Berdasarkan dari observasi ke orang yang sudah lama berkiprah di dunia sneakers Jakarta dan komunitas sneakers, menunjukkan bahwa banyak anak muda sekarang hanya mengikuti zaman dan brand – brand sneakers saja, padahal sneakers itu sendiri lebih dari sebuah brand. Kemudia dapat dilihat dari data diatas, koresponden tertarik dengan buku tentang sneaker Jakarta, dengan tampilan ilustrasi yang menarik.
2.2
Gambaran Umum Materi 2.2.1 Pengertian Sneaker Sneaker adalah persamaan kata untuk sepatu olahraga. Nama yang umum untuk sebuah sepatu yang didesain untuk olahraga atau bentuk lainnya dari latihan fisik. Dan juga sneaker pernah dipakai orang-orang untuk kegiatan sehati-hari. Sepatu dengan sole yang fleksible terbuat dari karet atau bahan sintesis, kemudian bagian atas terbuat dari kulit atau kanvas. Contohnya sepatu olahraga seperti, sepatu basket, tennis,lari, dan sepatu lain khusus untuk olahraga.
2.2.2 Sekilas Sejarah Sneaker Kembali ke masa lalu sekitar abad 18 orang orang memakai rubber soled shoes yang bernama plimsolls, tapi sepatu ini terlihat kasar dan kaku sehingga kita tidak bisa membedakan mana sepatu kiri atau kanan, lalu sekitar tahun 1892 U.S Rubber Company memperkenalkan sepatu karet yang lebih nyaman dengan bahan kanvas, yang disebut keds. Lalu kemudian pada tahun 1917, sepatu ini mulai diproduksi secara massal. pada masa itu keds dijuluki Sneaker karena jika dipakai berjalan tidak berbising dan tenang, sehingga orang yang memakai bisa menyelinap pada seseorang. maklum pada jaman itu sepatu yang biasa digunakan berbunyi karena berbahan kasar dan berat. Pada tahun yang sama, Marquis Converse memproduksi sepatu khusus pertama yang hanya untuk basket, yang disebut Converse All-Stars. dan pada tahun 1923, dan lndiana hoops star bernama Chuck Taylor mendukung produksi sepatu ini, dan kemudian dikenal sebagai Chuck Taylor All-Stars. Ini adalah sepatu basket terlaris sepanjang masa.
2.2.3 Budaya/Kultur Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan
dari
diri
manusia
sehingga
banyak
orang
cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
2.2.4 Sekilas Merek-merek sneaker popular a) Vans Paul Van Doren bersama tiga orang temannya, yaitu Jim Van Doren, Gordy Lee, dan Serge D'Elia membentuk Van Doren Rubber Co, kemudian sekarang kita kenal sebagai Vans. Ternyata sepatu Vans yang memiliki sol yang lengket digilai kalangan skateboarders yang mulai menjamur pada zaman itu, Vans akhirnya menjadi sepatu pilihan mereka dan Vans pun mulai dikenal masyarakat terutama di selatan California. Vans-pun menjadi brand yang lekat dengan kultur anak muda di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia, Vans menjadi andalan bagi para penggila extreme sports, bahkan banyak diantara mereka yang rela membeli sepatu Vans dari luar negeri karena pilihan yang masih cukup terbatas di Indonesia. Vans sendiri yang sudah menjadi bagian dari kultur anak muda dimana sepatu ini tidak hanya digunakan para penggila extreme sports namun juga digunakan oleh para musisi, dan penggila sneakers tidak akan melewatkan sepatu Vans sebagai bagian dari koleksi mereka.
Gambar 1 ( sumber : www.hypebeast.com )
b) Nike Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Ronaldo, Courtois, Hazard, Ronaldinho dan Wayne rooney dan Michael Jordan. Nike didirikan tahun 1964 ketika atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat. Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang melihat awal revolusi jogging dan mulai memasarkan produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Gambar 2 ( sumber : www.sneakerfreaker.com )
c) Adidas Kita pasti tau merek sepatu ini. Adidas adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf (Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya
termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas.
Gambar 3 ( sumber : www.sneakerfreaker.com )
2.3
Gambaran Umum Proyek Tugas Akhir
2.3.1 Spesifikasi Buku Jenis
: Publikasi
Ukuran
: 20cm x 20cm
Tebal
: 1.5cm
Jenis Kertas
: Matte Paper, fancy paper, dll
Estimasi harga buku : Rp 300.000 Jumlah Halaman
2.3.2 Struktur Buku 1. Cover Depan 2. Cover Belakang 3. Daftar Isi 4. Prologue
: 50 Halaman
5. Tentang Sneakers 6. Keberadaannya di Jakarta 7. Komunitas Sneakers IST 8. Sepuluh sepatu favorite dari orang – orang begitu juga cerita 9. Brand History 10. Dimana Beli Sepatunya 11. Anatomi Sneaker
2.4
Target Audience Demografi : Usia
: 17-30 tahun
Gender
: Pria dan Wanita
Pekerjaan
: Pelajar, Mahasiswa, Pengusaha, Karyawan
Kelas Sosial
: A- B
Domisili
: Wilayah kota besar Indonesia
Geografis
: Kota – kota besar Indonesia
Psikografi
: Memiliki ketertarikan dan obsesi yang tinggi dan penuh rasa keingintahuan. Suka bergaul dan bersosialisasi.
2.5
Kompetitor •
Kompetitor langsung
Gambar 4
Judul
: Art & Sole : Contemporary Sneaker Art & Design
Penulis
: Intercity
Halaman
: 240 Halaman
Harga
: Rp 250.000
Target Market : B Kelebihan
: Koleksi sneakers yang rare yang sangat banyak begitu juga
penjelasannya
Kekurangan
•
: Hanya membahas brand sneaker yang rare itu saja
Kompetitor tidak langsung Seperti : “Sneaker:The complete limited edition guide”
2.6
Analisa SWOT Strenght •
Kultur sneaker di Indonesia, Jakarta khususnya merupakan salah satu kultur yang popular saat ini
•
Belum ada sebelumnya buku yang mengangkat scene kultur sneaker Jakarta melalui pendekatan ilustrasi, sehingga ini menjadi pertama kali untuk mengulik secara menarik dan tidak dipandang sebelah mata mengenai kultur sneaker Indonesia namun dalam kasus ini Jakarta.
•
Gaya visualisasi yang memberikan pengalaman baru bagi pembaca.
•
Saling menginspirasi cerita yang fresh mengenai kultur sneaker di Indonesia
Weakness •
Belum tentu masyarakat akan tertarik dengan kultur sneaker ini, sehingga peminatnya hanya pada golongan tertentu.
•
Orang-orang belum tentu mengapresiasi seni dari sebuah sneakers, dan juga belum tentu menyukai soal sneakers.
Opportunity •
Remaja zaman ini selalu membutuhkan inspirasi dari lingkungan sekitarnya dan memiliki cara pandang lebih baik akan sebuah hal.
•
Umumnya scene kultur sneaker Jakarta ini hanya bisa dilihat beredar di media sosial dengan form yang sama, Sehingga dengan adanya buku kumpulan visual ilustrasi sneaker ini memberi nilai lebih.
Threat •
2.7
Sepatu sneaker bukan hal yang terlalu penting bagi orang banyak
Data Penyelenggara Penerbit : Buku ini akan diterbitkan melaui penerbit buku : Equinox Publisihing Cyber 2 Tower 18/F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5/13, Jakarta 12950
Latar belakang penerbit : Equinox Publishing adalah publisher yang berdomisili di Jakarta, butik buku independen. Buku pertamanya KRETEK : The Culture and Heritage of Indonesia’s Clove Cigarettes oleh Mark Hanusz, diluncurkan pada 21 Maret
2000 di hotel Shangri-La, Jakarta. Di tanggal 21 Maret 2007, Equinox Publishing merilis jasanya yaitu print on demand atau mencetak sesuai pesanan. Toko Buku : Aksara
Status : A – B
2.8
-
Interior yang rapih dan tertata baik
-
Tersebar di mall – mall besar di Jakarta
Tinjauan Khusus 2.8.1 Pengertian Publikasi Publikasi adalah proses pembuatan suatu konten atau produk yang berisi informasi dan literatur, yang disebarkan dan diperuntukkan untuk umum.
2.8.2 Penjilidan Buku Ada banyak teknik yang digunakan dalam penjilidan buku, salah satu teknik yang digunakan adalah penjilidan hardcover . Dengan menggunakan lem panas atau penjaitan yang dilakukan pada buku, biasanya berbahan keras dan berukuran tebal sehingga juga melindungi isi buku yang hanya berupa kertas.
2.8.3 Teori Publikasi Buku Sebuah buku tidak hanya saja memiliki judul, cover yang baik, konten yang menarik, dan juga desain yang keren. Namun ada hal lain yang penting. Menurut Jurgen Appelo dalam websitenya noop.nl tentang membuat sebuah buku dari awal hingga akhir. Sebuah buku dikatakan baik, jika pembuatannya benar dari awal hingga akhir. Dimulai dari cover dan berakhir di sisi belakang.
Inilah yang bisa dilakukan dalam bagian depan :
1. Copyright Ambil kata-kata dari buku lain kemudian buatlah dengan karya sendiri. Kemudian pertimbangkan untuk mendapatkan nomor ISBN.
2. Title Merupakan hal yang masuk akal untuk pengulangan judul dalam buku dan nama author di lembar kosong. Dalam buku print, hal ini selalu menjadi tempat dimana kita menandatangani dan membuat komentar untuk pembaca. Di ingat juga dengan desain yang telah dibuat.
3. Dedikasi Banyak pembuat buku melewati tahap ini, bagian ini dimana kita mendedikasikan buku untuk orang-orang yang berarti/ditujukan kepada siapa.
4. Konten Didalam era sekarang banyak orang tahu bagaimana mencari konten dari sebuah buku. Buatlah list nama-nama bab saja, agar mudah bagi pembaca.
5. Kata Pengantar Kata pengantar yang baik adalah salah satu hal yang dapat menjual buku. Gunakanlah kata pengantar yang kuat dan menarik.
6. Preface Tahap ini bisa dinamakan bab 0. Ini seperti pembuka sequence dari sebelum film. Buatlah dengan menarik, hindari hal-hal yang dapat membuat pembaca bosan.
Kemudian untuk bagian belakang :
1. Tentang Author Beberapa buku memiliki ini dibagian depan. Namun lebih baik ditaruh dibagian belakang buku. Perlihatkan kepada pembaca sebuah konten yang baik, kemudian masuk ke bagian tentang author setelahnya.
2. Kontak Tentu saja, orang perlu mengetahui bagaimana cara menghubungi penulis. Cukup dengan email sudah bisa mewakili, dan juga bisa ditambahkan dengan akun sosial lainnya.
3. Apresiasi Dibagian ini adalah dimana memperlihatkan apresiasi dari penulis bagi orang-orang yang berkontribusi dalam pembuatan buku ini.
2.8.4 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah sebuah komunikator , seseorang yang mengambil ide dan memberikan bentuk visual maka orang lain dapat mengertinya. Untuk mengerti arti dari desain itu, untuk mengerti bagian dari permainan konten, dan untuk menyadari bahwa desain juga berupa komentar, opini, sebuah pandangan, dan social responsibility. Untuk mendesain itu lebih dari menyusun simple, menyusun sesuai urutan, atau juga mengedit. Namun juga menambah
arti
dan
value,
menerangi,
untuk
memperingkas,untuk
menjelaskan, untuk menmodify, martabat, untuk mendramatisir, untuk mengajak, dan mungkin untuk memukau orang banyak. Kata desain terdiri dari kata benda dan kata kerja. Dan itu juga awal dan akhir, proses dan produksi dari sebuah imajinasi. Itulah yang diterangi oleh Paul Rand dari
bukunya Design, Form, and Chaos (1993:1). Maka sesuai dengan itu, digunakanlah kombinasi yang memfokuskan kepada illustrasi sneaker beserta cerita dan informasi mengenai sneaker itu secara mendasar.
2.8.5 Teori Layout Menurut Amy E.Arnston dalam bukunya Graphic Design Basic (1993:2) menjelaskan bahwa layout desain adalah menyeimbangkan tindakan dalam dua indera. Pertama, ini berkaitan dengan beragamnya elemen dalam mengkomunikasikan dan memiliki keindahan seni (aesthetic) Idealnya untuk meningkatkan komunikasi. Kedua, seperti dalam semua desain, tiap elemen dalam halaman mempengaruhi bagaimana dengan elemen lain yang dirasakan, Layout bukan hanya tambahan dari fotografi, jenis tipografi, display type, atau artwork, namun layout dibuat dengan hati hati dalam penyatuan keseimbangan elemen. Kemudian menurut Timothy Samara dalam bukunya yang berjudul Design Elements : A Graphic Style Manual (2014:2) dijelaskan formal congruence, dimana kesamaan antara tipe elemen dan gambar elemen memberikan koneksi yang kuat. Berikut adalah prinsip dasar layout yang juga merupakan prinsip desain grafis, yaitu : Sequence ( urutan ) Sequence atau urutan disebut juga dengan hierarki/flow/aliran. Membuat prioritas dan mengurutkan mana yang harus dibaca terlebih dahulu hingga yang boleh dibaca di akhir penyampaian. Dengan adanya sequence pembaca akan secara otomatis mengarahkan pandangan matanya sesuai dengan yang kita inginkan. Balance ( keseimbangan ) Pembagian berat yang merata pada bidang layout, pembagian yang merata bukan menampilkan elemen yang banyak hingga memenuhi bidang layout, akan tetapi lebih menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.
Unity ( menciptakan kesatuan ) Tidak berarti hanya kesatuan dari elemen elemen yang secara fisik kelihatan, namun juga kesatuan antara fisik dan nonfisik yaitu pesan dan komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.
Dan juga dalam karya Brandon Nickerson yang berjudul Birds yang berada dalam buku berjudul Pioneers Layout Design (2014:2) Menggunakan layout yang minimalis dan simplenya gambar yang digunakan, Dari situlah pengadopsian layout yang digunakan dalam buku yang akan dibuat.
2.8.6 Teori Grid Menurut buku Timothy Samara dalam bukunya Design Elements A Graphic Style Manual (2014:2) dijelaskan bahwa gambar,teks, headlines, dan tubular data, harus berada dalam satu kesatuan untuk mengkomunikasikan pesan. Grid menyesuaikan untuk membantu menyelesaikan masalah komunikasi dengan mudah dan kompleks. Keuntungan memakai grid adalah jelas, efesiensi,ekonomis dan continuity. Grid yang dipakai dalam buku ini adalah menggunakan grid column.
2.8.7 Teori Tipografi Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal (menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi, karena kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan, efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin kita sampaikan kepada publik. Prinsip dasar dalam tipografi yang baik adalah :
Visibility (Kemampuan suatu kata,kalimat, huruf dalam sebuah desain karya visual dan dapat terbaca dalam jarak tertentu.)
Legibility (Kualitas dari huruf itu sendiri sehingga dapat terbaca)
Readibility (Kualitas dan penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain hingga terbaca jelas) Clarity (Kemampuan huruf-huruf yang dapat dibaca dan dimengerti dengan jelas)
2.8.8 Teori Digital Ilustrasi Menurut artikel yang ditulis oleh Anne Quito.2015.Meet the “sneaker freaker” who turns shoes into art. dari http://www.qz.com yang diakses pada tanggal 20-04-2015 dijelaskan artis yang
bernama
Phil
Robson
dalam
karyanya menggunakan tools photoshop, wacom, dan ilustrasi. Begitu juga proses kerja penulis menggunakan tools yang sama.
2.8.9 Teori Vivid Color Didalam
website
yang
ditulis
tutsplus.2014.dalam
http://www.tutsplus.com yang diakses pada tanggal 20-04-2015,
website dikatakan
bahwa semakin terang warna yang digunakan, semakin memberi energi lebih yang baik yang dikonsumsi oleh audience. Dari Vivid Color memiliki sifat yang dapat menjelaskan warna yang terang, segar, dan berani,juga dapat menggambarkan spirit of life. Maka dalam desain buku ini akan memakai warna yang terang atau vivid color, karena ditargetkan untuk anak muda dan modern. Warna yang cukup mewakili sifat anak muda yang fun dan berekspresi.
bebas