BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN
2.1
Pengertian Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia. Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan seorang tokoh dijelaskan juga.
2.2
Latar Belakang Keluarga Pada bab ini, penulis akan membahas singkat mengenai kehidupan keluarga
Bapak Rosul Damanik pada saat belum menikah dan sampai menikah. Bapak Rosul Damanik terlahir di keluarga yang beragama “Islam” dan bersuku Simalungun.
Bapak
Rosul Damanik
dilahirkan
dari keluarga
pemusik
“Simalungun”, yaitu seorang ayah pemain “sarunei”. Ayah dari Bapak Rosul Damanik adalah seorang wiraswasta dan sambil berprofesi sebagai pemain musik Simalungun yaitu sarunei. Seiring berjalannya waktu Ayah Bapak Rosul Damanik mempunyai keinginan agar Bapak Rosul juga meneruskan profesi (pekerjaan)
21 Universitas Sumatera Utara
sebagai pemusik Simalungun juga. Dan setiap pulang sekolah Bapak Rosul Damanik diajari untuk memainkan alat musik Simalungun. Pada saat Ayah Bapak Rosul Damanik dapat panggilan untuk memainkan alat musik Simalungun pada saat acara Simalungun, Bapak Rosul Damanik juga diajak untuk ikut bermain dalam team yang dipegang oleh Ayahnya. Sampai orang tua Bapak Rosul Damanik telah dipanggil “Tuhan Yang Maha Kuasa” pada tahun 1980an dan Bapak Rosul Damanik sudah selesai Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Beliau tetap menjalankan profesi sebagai pemusik Simalungun. Pada saat Bapak Rosul Damanik juga menikah dengan Ibu Saragih, Beliau juga tetap berprofesi sebagai pemusik Simalungun. Bapak Rosul Damanik dulunya lebih diajari untuk memainkan alat musik Simalungun yaitu Sarunei dan Sulim. Tetapi pada saat ini Bapak Rosul Damanik sering memainkan gonrang sidua-dua, dikarenakan tidak semua pemain dalam teamnya yang bisa memainkan gonrang sidua-dua. Setiap harinya Bapak Rosul melakukan kegiatan yaitu pada pagi hari sampai siang hari berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintahan Simalungun, dan setelah kembalinya kerumah Bapak Rosul Damanik sebagai pembuat alat musik Simalungun, dan mengajarkan bermain alat musik Simalungun dikalangan anak-anak yang ada di kampungnya dan membuat alat musik Simalungun jika ada yang memesan untuk membuat alat musik Simalungun. Pada saat ini Bapak Rosul Damanik sudah dikaruniai anak 5 (lima) orang, yaitu 3 (tiga) “pria” dan 2 (dua) “wanita.” Pada waktu kecil anak beliau diajarkan memainkan alat musik, terbukti pada saat ini anak dari Beliau bisa memainkan
22 Universitas Sumatera Utara
musik Simalungun. Tetapi tidak semua menjadi pemain musik Simalungun sesungguhnya, hanya ikut bila diajak oleh Bapak Rosul Damanik untuk memainkan alat musik Simalungun. Dan Anak yang no 4 (empat) yaitu seorang “Wanita” berprofesi sebagai penyanyi keyboard Simalungun dalam pesta-pesta Simalungun. Istri dari Bapak Rosul Damanik hanyalah seorang “Ibu Rumah Tangga” dan selalu membantu suami untuk membuat alat musik, tetapi tidak dalam pekerjaan berat (hanya membantu bagian yang ringan saja). Bapak Rosul Damanik juga berharap agar semua anak-anak dan semua keturunannya tetap melestarikan budaya Simalungun dalam hal bermain alat musik Simalungun.
2.3
Pekerjaan Bapak Rosul Damanik Bapak Rosul Damanik adalah salah satu seniman yang ada di daerah
Sarimatondang I Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun dan mempunyai sanggar mulai tahun 1984. Bapak Rosul termasuk pelatih dan pemain alat musik gonrang sidua-dua dan sudah sering tampil pada upacara ritual, pada acara besar Simalungun pada pesta penikahan. Bapak Rosul pada saat ini sudah kurang untuk menampilkan peranannya pada saat ini, karena pengaruh globalisasi dan dikarenakan sudah banyaknya para pengurus-pengurus Gereja yang sudah menginjili para masyarakat Simalungun. Bapak Rosul pada saat ini memiliki pekerjaan yang tetap yaitu bekerja dibagian pemerintahan dan sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bapak Rosul Damanik mengawali karirnya pada tahun 1994 pada acara “marsombu sihul” di Istora Senayan Jakarta dengan beberapa anak perantauan
23 Universitas Sumatera Utara
Simalungun dan salah satunya Bapak J. Badu Purba yang sebagai Informan kedua Penulis. Dan setelah itu Bapak Rosul Damanik lebih sering dipanggil dalam acara-acara Simalungun. Akan tetapi Bapak Rosul Damanik masih sering bermain alat musik Simalungun jika ada panggilan untuk bermain dan juga masih sering membuat alat musik Simalungun jika ada yang memesannya. Bapak Rosul Damanik juga sering melatih anak-anak kecil agar lebih terasah jika sudah beranjak dewasa. Sekalian juga ingin lebih menghidupkan budaya Simalungun terlebih didaerah tempat tinggalnya Bapak Rosul Damanik tersebut.
2.4 Bapak Rosul Sebagai Pembuat Alat Musik Alat musik tradisional dibuat dengan menggunakan bahan-bahan baku yang sederhana yang sebagian besar menggunakan pisau, parang, pahat dan alat lainnya. Dan bahan yang digunakan menggunakan dari bahan-bahan tumbuhtumbuhan yang alami, bisa dari kayu, kulit dan dedaunan. Dan juga menggunakan dari kulit ataupun daging hewan ataupun binatang. Bapak Rosul Damanik adalah salah satu seniman Simalungun yang membuat alat-alat musik Simalungun. Pada waktu kecil Bapak Rosul Damanik sudah terlatih dalam hal pembuatan. Karena ayah dari Bapak Rosul Damanik adalah salah satu seniman pembuat alat musik Simalungun. Bapak Rosul Damanik belajar membuat alat musik mulai dari hal terkecil yaitu dengan menggunakan bahan-bahan baku yang sederhana contohnya hanya sekedar memotong, melubangi, mengikis (membersihkan) dan mengikat saja. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu, Bapak Rosul Damanik selalu diajari
24 Universitas Sumatera Utara
sampai mengatur suara yang akan dihasilkan. Dan terbukti sudah beranjak remaja Bapak Rosul Damanik sudah bisa membuat alat musik Simalungun. Dan sampai saat ini Bapak Rosul Damanik sudah mahir dalam hal pembuatan alat musik. Bapak Rosul Damanik juga bekerja sama dengan teman-teman tim pemain alat musik simalungun dalam pembuatan alat musik Simalungun juga. Adapun alat musik yang dibuat sangatlah mempunyai kualitas yang baik dan banyak yang sudah mengakui Bapak Rosul Damanik dalam hal pembuatan alat musiknya dan dapat dilihat dari pemesanan yang banyak sampai saat ini. Dan juga tidak menutup kemungkinan juga Bapak Rosul Damanik yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bapak Rosul Damanik bekerja pagi sampai siang yaitu di Pemerintahan dan setelah pulang ke rumah, Bapak Rosul Damanik melanjutkan aktivitasnya dalam pembuatan alat musik, dan juga pembuatan alat musik yang dilakukan oleh bapak Rosul Damanik pada saat libur dalam pekerjaannya di Pemerintahan.
2.5
Bapak Rosul Sebagai Pemusik Tradisional Simalungun Kebudayaan Tradisional yaitu salah satu kebudayaan yang mengangkat
budaya saru salah satu suku yang ada didaerah tersebut. Bapak Rosul Damanik adalah salah satu pemain musik Simalungun yang sudah melakukan perannya pada waktu masih anak-anak, dikarenakan juga orang tua dari Bapak Rosul Damanik juga pemain alat musik Simalungun dulunya. Pada waktu anak-anak Bapak Rosul Damanik sering diajari dalam hal memainkan alat musik Simalungun. Alat musik yang pertama dipelajari yaitu alat musik gonrang
25 Universitas Sumatera Utara
sidua-dua. Dan sampai saat ini Bapak Rosul Damanik bisa dikatakan adalah pemain alat musik gonrang sidua-dua. Dengan seiring berjalannya waktu, pada saat beranjak remaja Bapak Rosul Damanik sudah tampil pada pesta-pesta pernikahan dan pertunjukan kebudayaan musik Simalungun. Dan pada saat dewasa ataupun sampai saat ini, Bapak Rosul Damanik terbukti sudah sering memainkan
perannya
sebagai
pemusik
Simalungun,
dan
sudah
sering
mendapatkan panggilan untuk semua penampilan pertunjukan Simalungun dan sering juga mendapatkan panggilan untuk memainkan alat musik Simalungun pada acara-acara adat Simalungun.
26 Universitas Sumatera Utara