BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Absensi merupakan data yang sangat penting dalam setiap kegiatan, baik itu kegiatan perkuliahan maupun kegiatan perkantoran. Namun sering kali data-data absensi ini kurang terlalu diperhatikan. Buktinya, masih banyak perguruan tinggi yang masih menggunakan absensi konvensional (masih menggunakan kertas) dalam kegiatan belajar-mengajarnya. Kondisi yang seperti ini tentu saja sangat rentan terjadi kecurangan. Absensi bukan merupakan administrasi pelengkap saja. Namun dari absensi, terdapat informasi yang dibutuhkan, seperti tingkat kehadiran mahasiswa yang akan mempengaruhi nilai mahasiswa nantinya. Namun karena absensi masih rentan terhadap kecurangan, sehingga informasi yang dihasilkan masih diragukan kebenarannya. Salah satu instansi yang masih menggunakan absensi manual ini adalah Tata Usaha S1 Ilmu Komputer Fasilkom-TI USU. Proses absensi dilakukan dengan menandatangani kertas absensi. Beberapa mahasiswa pun menilai proses absensi tersebut kurang sesuai dengan standar S1 Ilmu Komputer yang merupakan program studi yang terakreditasi A yang selalu membahas tentang kemajuan teknologi kepada para mahasiswanya. Di Program Studi S1 Ilmu Komputer Fasilkom-TI USU sangat sering terjadi kecurangan dalam mengisi absensi. Sehingga istilah „titip absen‟ merupakan hal yang biasa dilakukan oleh mahasiswa. Oleh karena itu, Program Studi S1 Ilmu Komputer membutuhkan suatu sistem yang dapat membuat proses absensi dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat dan sesuai dengan standarnya. Sistem yang dimaksud adalah absensi yang berbasiskan identifikasi wajah.
Universitas Sumatera Utara
Banyak algoritma yang dapat digunakan dalam proses pengenalan wajah. Salah satunya adalah algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Bidirectional Associative Memory (BAM). Bidiretional Associative Memory adalah model heteroassociative yang terdiri dari dua lapis memori (A dan B) yang dapat diakses, kedua lapis neuron sama-sama menyimpan pasangan kelompok pola vektor dan menggunakan aliran perambatan informasi arah umpan maju dan arah umpan balik untuk mencari pola yang tersimpan dalam memori. [4]. Metode ini memungkinkan untuk mengenali pola wajah melalui sebagian dari keseluruhan wajah. Dengan demikian, absensi yang berbasiskan identifikasi wajah ini dapat diimplementasikan denngan menggunakan algoritma Jaringan Syara f Tiruan Bidirectional Associative Memory.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengurangi tingkat kecurangan dalam absensi dengan mengimplementasikan sistem absensi yang berbasiskan identifikasi wajah dengan algoritma Bidirectional Associative Memory.
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Wajah yang akan dideteksi adalah wajah yang menghadap tegak ke depan (seperti pas foto) yang diambil langsung melalui kamera laptop 2. Latar pengambilan foto berwarna putih polos 3. Satu orang memiliki 6 sample foto untuk proses pelatihan dalam JST 4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah C# 5. Menggunakan BAM Diskret 6. Fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi aktivasi bipolar (dengan threshold)
Universitas Sumatera Utara
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengurangi tingkat kecurangan pada absensi dengan menerapkan algoritma Bidirectional Associative Memory pada sistem absensi berbasiskan identifikasi wajah 1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengurangi tingkat kecurangan pada absensi sehingga dapat membantu dosen di Program Studi S1 Ilmu Komputer Fasilkom- TI USU untuk melihat tingkat kehadiran mahasiswa melalui sistem absensi yang berbasis identifikasi wajah denga n metode Bidirectional Associative Memory. 1.6.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1.
Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan referensi yang berhubungan dengan jaringan syaraf tiruan dan algoritma Bidirectional Associative Memory dalam bentuk buku, jurnal ataupun skripsi yang telah dilakukan oleh mahasiswa lain.
2.
Wawancara Karena studi kasus penelitian ini adalah mahasiswa di Program Studi S1 Ilmu Komputer Fasilkom- TI USU, maka dilakukan wawancara dengan salah satu mahasiswa terkait dengan sistem absensi yang ada.
3.
Analisis masalah Data yang diperoleh dari hasil studi literatur dan wawancara dianalisis untuk merencanakan pembuatan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.
4.
Perancangan Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan flowchart dan interface dari sistem yang akan dibuat sesuai dengan tujuan dan batasan masalah yang ada.
Universitas Sumatera Utara
5.
Implementasi Sistem Pada tahap
ini,
sistem akan diimplementasikan dengan
bahasa
pemrograman C# untuk menerapkan algoritma Bidirectional Associative Memory.
6.
Pengujian Sistem Sistem akan diuji dengan diberi berbagai inputan yang sedikit berbeda dengan pola sebelumnya untuk melihat seberapa akurat sistem yang dibuat dengan algoritma ini.
7.
Dokumentasi Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari hasil analisis dan perancangan sistem dalam format penulisan penelitian.
1.7.
Sistematika Penulisan
Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab, yaitu : Bab I
Pendahuluan Berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan sebagai sumber
referensi
untuk
pemahaman
algoritma
Bidirectional
Associative Memory
Bab III
Analisis dan Perancangan Bab ini menjelaskan tentang analisis mengenai proses kerja algoritma Bidirectional Associative Memory serta perancangan tampilan form sistem.
Bab IV
Algoritma dan Implementasi Bab ini menjelaskan tentang algoritma dan implementasi dari aplikasi.
Universitas Sumatera Utara
Bab V
Kesimpulan dan Saran Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diperoleh setelah menyelesaikan tugas akhir ini dan saran-saran untuk pengembangan perangkat lunak lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara