BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia
dengan lebih dari 2/3 luasnya terdiri dari wilayah perairan. Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki armada maritim yang maju. Oleh karena itu, kebutuhan sarana dan prasarana kelautan akan semakin tinggi. Pelabuhan merupakan pintu gerbang bagi masuknya barang, orang, serta budaya dari suatu negara ke negara lain. Beberapa fakta sejarah menunjukkan bahwa beberapa kota besar yang terletak di pesisir dahulunya merupakan kota pelabuhan yang ramai. Kota-kota besar di dunia pada umumnya memiliki tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, arus keluar masuk penduduk dari dan menuju kota-kota tersebut juga sangat tinggi. Perkembangan teknologi dan peradaban menyebabkan mobilitas ini semakin meningkat dari hari ke hari. Dengan demikian kota-kota tersebut secara otomatis wajib memiliki tingkat asksesibilitas yang tinggi pula, baik dari dan menuju kota tersebut. Praktis segala kemudahan tranportasi harus tersedia di kota-kota tersebut. Sarana dan prasarana transportasi yang memadai seperti bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan, adalah syarat mutlak yang wajib dipenuhi demi mencapai sasaran tersebut. Namun ketersediaan akan transportasi yang sederhana sudah tidak memadai lagi. Mobilitas masyarakat urban yang tinggi saat ini menuntut suatu sistem transportasi yang nyaman dan efisien, dimana perpindahan moda transportasi dari satu jenis ke jenis yang lainnya harus dapat dilakukan dengan mudah, nyaman,dan cepat. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai kota terbesar di luar Pulau Jawa dan terbesar di Pulau Sumatera, Medan juga merupakan pintu gerbang sebelah Barat Indonesia, melalui Bandara Udara Internasional Polonia dan Pelabuhan Belawan. Kota Medan memiliki cita-cita mewujudkan Kota Medan sebagai Kota Metropolitan.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah pengunjung yang keluar masuk kota Medan semakin tahun semakin meningkat, baik pengunjung dari dalam negeri maupun luar negeri, pengunjung ini masuk ke kota Medan dengan berbagai tujuan yang berbeda-beda, diantaranya dengan tujuan wisata, bisnis, pendidikan, dll. Para pengunjung ini memasuki Kota Medan melalui Bandara Udara Polonia dan Pelabuhan Belawan. Menurut data dari PT. Pelindo I, terjadi peningkatan tajam jumlah penumpang domestic dan mancanegara yang menuju pelabuhan-pelabuhan di bawah pengolahan PT. Pelindo I. Pada tahun 1995 tercatat penumpang domestic sebanyak 2.168.517 orang, dan penumpang mancanegara sebanyak 525.095 orang. Sedangkan pada tahun 1999 tercatat penumpang domestic sebanyak 4.994.094 orang, dan penumpang mancanegara sebanyak 1.542.825 orang. Peningkatan pesat ini terjadi karena meningkatnya arus penumpang domestic ke Belawan, Dumai, dan Kep. Riau. Pada dasarnya, tanpa adanya peningkatan arus penumpang ini pun fasilitas penumpang di pelabuhan Belawan tidak mencukupi. Terminal penumpang laur negeri kelas A dengan luas 176 m2 hanya berkapasitas 764 orang dan terminal penumpang dalam negeri kelas A dengan luas 2.168m2 hanya berkapasitas 867 orang. Sedangkan kapal-kapal
PELNI
yang
melayani
rute
perjalanan
Belawan-Tanjung
Periuk
berkapasitas diatas 2.000 orang. Pemindahan lokasi terminal penumpang dari dermaga Ujung Baru ke dermaga Belawan Lama dilakukan karena lokasi yang lama tidak memadai untuk dipergunakan sebagai terminal penumpang, area terminal bercampur aduk dengan area kegiatan bongkar muat barang dan lahan parker yang tidak memadai dan tidak teratur. Selain itu, kegiatan dermaga Belawan Lama tidak sesibuk dengan dermaga ujung baru, karena dermaga ini hanya melayani pelayaran lokal dan antar pulau. Selain itu, lokasi ini terletak langsung di tepi jalan sehingga tidak perlu masuk ke area pelabuhan. Angkutan laut merupakan salah satu alternatif pencapaian dari dan menuju Kota Medan, jenis angkutan ini telah sejak lama digunakan oleh masyarakat. Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi proyek “Belawan International Passenger Terminal”, diantaranya adalah : •
Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia
•
Pembangunan kota Medan yang selama ini dikonsentrasikan di Sebelah Selatan akan dialihkan ke arah Utara ( Belawan )
•
Rencana
induk
Pelabuhan
Belawan
yang
akan
memindahkan
Terminal
Penumpang dari Dermaga Ujung Baru ke Dermaga Belawan Lama •
Rencana pembentukan Pelabuhan Belawan sebagai Hub-Port di pulau Sumatera
Universitas Sumatera Utara
•
Rencana pembangunan Belawan sebagai Harbour City yang moderen
•
Meningkatnya penumpang kapal laut pada bulan-bulan liburan, seperti arus mudik dan balik Lebaran, Natal, dan Tahun Baru di pelabuhan Belawan sehingga memerlukan terminal yang lebih memadai, baik dari segi fasilitas maupun kapasitasnya
1.2
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari perencanaan Belawan International Passenger Terminal
adalah : •
Menciptakan terminal penumpang kapal laut yang memadai sehingga dapat manampung arus penumpang dan kenderaan dengan baik.
•
Memperbaiki citra dan kualitas sarana transportasi air yang merupakan alternatif penghubung antar pulau dengan kata lain mampu memberikan rasa aman dan kenyamanan baik dalam proses kedatangan maupun keberangkatan.
•
Mempelajari
permsalahan
utama
dalam
perancangan
bangunan
terminal
penumpang laut dan bagaimana penyelesaiannya. •
Mewujudkan terminal penumpang kapal laut yang dapat menjadi penunjang segi pariwisata domestik dan mancanegara.
•
Menambah kebutuhan akan terminal penumpang laut untuk dalam negeri dan luar negeri yang memadai untuk masa sekarang hingga beberapa tahun ke depan.
1.3
Masalah Perancangan Dalam perancangan proyek ini, terdapat beberapa masalah yang dihadapi,
diantaranya adalah : •
Permasalahan mewujudkan rancangan bentuk bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan tujuan yang hendak dicapai untk menunjang keberadaan proyek bangunan.
•
Permasalahan dalam memahami dan menerapkan tema yang digunakan dan mewujudkannya dalam bangunan melalui tahapan perancangan
•
Permasalahan penggabungan dua sarana transportasi yang berbeda tetapi tetap terintegrasi dengan baik.
•
Permasalahan yang menyangkut desain seperti sirkulasi, aktifitas, fungsi, kenyamanan, utilitas, keamanan, dan dimensi ruang.
Universitas Sumatera Utara
•
Permasalahan dalam menciptakan suatu kondisi bangunan yang nyaman dan menarik minat pengunjung/penumpang untuk mau menggunakan fasilitas angkutan laut.
• 1.4
Permasalahan dalam perletakan site. Pendekatan Untuk mandapatkan pemecahan permasalahan terhadap masalah dapat
dilakukan beberapa pendekatan antara lain: •
Karakteristik dan citra sebuah terminal pelabuhan.
•
Tipologi bangunan yang dikaitkan dengan tema.
•
Studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan bahan literatur yang sesuai dengan materi laporan untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
•
Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis yang mendukung proses perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari buku, majalah, internet, ataupun survei lapangan.
•
Studi lapangan yang dilakukan dengan survei langsung ke lokasi tapak yang direncanakan untuk melihat kondisi sekitar tapak dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.
•
Standar ruang–ruang untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang.
•
Standar peraturan dan kebijakan yang berlaku di daerah sekitar site.
1.5
Lingkup
Lingkup pelayanan proyek meliputi : •
Kota Medan, Sumatera Utara, serta wilayah-wilayah yang masuk di dalam area pelayanan PT (PERSERO) Pelindo I Cabang Belawan
•
Keberangkatan dan kedatangan penumpang kapal laut dalam skala internasional
•
Fasilitas pendukung lain, mengingat terminal dibuka 24 jam sehari.
•
Kajian terhadap tapak dengan keberadaan/eksisting yang ada sesuai dengan peruntukan tapak (RUTRK kota Medan).
Universitas Sumatera Utara
1.6
Batasan
Masalah perancangan yang timbul pada proses perencanaan dan perancangan proyek dibatasi pada lingkup berikut: •
Kompleksitas bagunan yang membutuhkan analisa yang mendalam tentang sirkulasi, program ruang, dan aktifitas terpadu.
•
Pengorganisasian ruang berdasarkan kegiatan, fungsi, dan pemakai.
•
Pemilihan sistem struktur bentang lebar yang efisien yang dapat menahan beban sekaligus menghasilkan bentukan desain yang modern.
•
Perancangan sirkulasi dalam dan luar bangunan.
•
Perancangan keterpaduan perpindahan dari angkutan laut menjadi angkutan darat.
1.7
Sasaran
Adapun beberapa sasaran yang hendak dicapai oleh pelayanan terminal diantaranya : •
Penumpang domestik maupun internasional yang akan melakukan perjalanan melalui angkutan laut untuk berbagai keperluannya
•
Pemerintah dalam hal ini PT (PERSERO) Pelabuhan Indonesia I dalam menyediakan kemudahan transportasi laut
• 1.8
Pihak swasta yang memiliki usaha di dalam terminal Manfaat
Beberapa manfaat fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh masyarakat dari pembanguna proyek ini diantaranya : •
Peningkatan kualitas pelayanan Pelabuhan umumnya dan Terminal Penumpang khususnya
•
Menjadikan bangunan terminal sebagai jawaban atas kebutuhan sebuah terminal baru di wilayah Pelabuhan Belawan
•
Menjadikan bangunan terminal sebagai satu sarana pemenuhan kebutuhan prasarana angkutan laut yang nyaman dan efisien
Universitas Sumatera Utara
1.9
Kerangka Berfikir
Latar Belakang Tema Sasaran
Pendekatan Perancangan Maksud dan Tujuan Kerangka Survey Identifikasi Masalah
Kriteria Desain Kriteria Perancangan Analisa Kriteria
Masalah
Perumusan Masalah Pengumpulan Data
Survey Data Fisik Wawancara
Studi Literatur Dokumentasi Analisa
Potensi
Prospek
Konsep Pra Rancangan
Desain Akhir
Universitas Sumatera Utara
1.10 Sistematika Laporan Sistematika penulisan laporan dalam proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.
BAB II. Deskripsi Proyek Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
BAB III. Elaborasi tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
BAB IV. Analisa Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.
BAB V. Konsep Perancangan Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.
BAB VI. Perancangan Arsitektur Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket
Daftar Pustaka Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.
Universitas Sumatera Utara