BAB I PENDAHULUAN
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna mengembangkan ketahanan yang bersifat menyeluruh, pembentukan ketrampilan hidup, ketrampilan sosial, ketrampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilainilai sportifitas, nilai-nilai moral dan estetika. Dengan demikian, olahraga mengalir dari aspek kemanusiaan dan bermuara kepada sifat-sifat manusia1. Kegiatan dibidang olahraga memberikan kegembiraan dan kesenangan serta kesegaran bagi jutaan manusia dalam usahanya memelihara kesehatan yang merupakan harta yang paling berharga bagi setiap insan2. Kegiatan keolahragaan adalah merupakan kegiatan jasmani dan rohani, kegiatan dalam pengembangkan pendidikan dan budaya, sehingga diperlukan suatu pendidikan, pembinaan, pengembangan dan pengaturannya3. Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 olahraga terbagi atas :
Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.
Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.
Universitas Sumatera Utara
Olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.
Olahraga penyandang cacat adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseoarang. Dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Keolahragaan oleh
pemerintah (DPR-RI dan KONI), diharapkan pembinaan olahraga di tanah air bisa menjadi lebih baik dari sebelum adanya RUU Olahraga.
Gambar 1.1. Berolah raga merupakan suatu kebutuhan bagi manusia, baik untuk kesehatan Sumber : Internet
Gambar 1.2. Pelatihan senam yang dapat memicu minat keolahragaan di tanah air. Sumber : Internet
Secara singkat, dapat dijabarkan sejumlah latar belakang perlunya Medan Gymnasium di Medan :
Perlunya sebuah sarana olahraga indoor yang dapat menampung berbagai kegiatan olahraga untuk meningkatkan prestasi olahraga serta fasilitas pendukung bagi masyarakat umum dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Perlunya sebuah fasilitas olahraga indoor yang dapat menampung berbagai pertandingan olahraga regional maupun internasional yang memenuhi standart internasional.
Medan sebagai kota terbesar ke-3 belum memiliki sebuah gedung olahraga yang standar, dimana gedung serba guna yang sering dipaksakan menjadi tempat pertandingan.
I.2. Maksud dan Tujuan Adapun pelaksanaan proyek ini memiliki sasaran-sasaran yang hendak dicapai, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
Menyediakan tempat latihan dan pertandingan olahraga indoor yang memenuhi standar dan bertaraf internasional.
Sebagai pusat kegiatan kebugaran bagi masyarakat umum sekaligus membuka lahan komersil bagi pengelola olahraga yang diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan dunia keolahragaan di daerah Sumut khususnya Kota Medan.
Memberikan fasilitas latihan dan pengajaran senam secara menyeluruh bagi seluruh lapisan masyarakat luas.
Dapat menjadi sarana rekreasi, yaitu menonton pertandingan olahraga.
I.3. Masalah Perancangan Dalam proses perancangan proyek ini masalah-masalah yang mungkin timbul dapat, berupa :
Proses mendisain bangunan gymnasium yang merupakan syarat akan standart ukuran yang dapat mengakomodasikan seluruh kegiatan di dalam bangunan.
Bagaimana menciptakan suatu fasilitas olahraga yang nyaman.
Pemilihan sistem struktur dan utilitas yang optimal serta hubungan antara desain dan aktifitas keolahragaan yang berlangsung didalamnya.
Bagaimana penerapan tema dalam desain bangunan.
I.4. Pendekatan Pendekatan yang dijadikan acuan dalam perancangan proyek ini terbagi atas :
Pendekatan fungsional, meliputi standar olahraga dan standar umum perencanaan bangunan.
Pendekatan struktural, meliputi bentuk dan jenis struktur, material, dan kaidahkaidah struktural bangunan.
Estetika, meliputi tampilan bangunan yang fleksibel dan tidak kaku oleh struktur.
Pendekatan aktivitas, meliputi kegiatan atifitas yang beragam dari suatu bangunan olahraga.
I.5. Lingkup/ Batasan Adapun lingkup kegiatan pada Medan Gymnasium yang direncanakan meliputi : kegiatan Edukatif dan kegiatan Rekreatif.
Universitas Sumatera Utara
Ruang lingkup pembahasan dalam pelaksanaan proyek Medan Gymnasium ini meliputi defenisi dan fungsi proyek itu sendiri dalam hubungannya dengan pelaku kegiatan. Ada beberapa poin yang menjadi tolak ukur dan batasan proyek ini antara lain :
Medan Gymnasium merupakan sarana olahraga indoor dengan fasilitas pendukung antara lain sarana kebugaran, body fitness, aerobik, yoga dan lainnya.
Fasilitas, standart, besaran ruang, ketinggian bangunan dan lain-lain disesuaikan dengan standart keolahragaan dan peraturan setempat mengenai kelayakan bangunan.
Universitas Sumatera Utara
I.6. Kerangka Berfikir Medan Gymnasium
LATAR BELAKANG
Prestasi atlit SUMUT. Makin berkembangnya kegiatan kebugaran tubuh Senam induk dari semua olahraga.
MAKSUD DAN TUJUAN Pusat kegiatan kebugaran sekaligus membuka lahan komersil bagi pengelola olahraga. Menyediakan fasilitas latihan dan pengajaran senam secara menyeluruh bagi masyarakat luas dan atlit-atlit senam. Sebagai tempat pertandingan olahraga indoor.
POKOK PERMASALAHAN
STUDI LITERATUR
BATASAN
Proses mendisain bangunan gymnasium yang merupakan syarat akan standart ukuran yang dapat mengakomodasikan seluruh kegitan didalamnya.
STUDI FUNGSI
STUDI LAPANGAN
ANALISA
PENDEKATAN
ASUMSI
TEMA
PENDEKATAN KONSEP DESAIN
KONSEP PERANCANGAN
GAMBAR KERJA LAPORAN Gambar 1.3. Kerangka Berpikir
Universitas Sumatera Utara
I.7. Sistematika Penulisan Laporan Bab I Pendahuluhan Berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, ruang lingkup/batasan, asumsi, kerangka berpikir dan sistematika laporan. Bab II Deskripsi Proyek Berisi tentang dasar-dasar teoritis dari proyek perencanaan, gambaran umum proyek, program kegiatan dan aktivitas yang nanti akan berlangsung di dalamnya serta kebutuhan ruang untuk aktivitas tersebut dan studi banding dari proyek sejenis yang pernah ada. Bab III Elaborasi Tema Berisi tentang pengertian umum tentang tema, interpretrasi tema terhadap kasus proyek, dan studi banding proyek lain yang telah ada dengan tema sejenis. Bab IV Analisa Membahas tentang analisis fisik berupa analisis kondisi lingkungan yang meliputi kondisi dan potensi lahan terhadap bangunan sekitar, karakter lingkungan, view, orientasi, sirkulasi, dan lain-lain, serta analisis non fisik yang sifatnya fungsional yang meliputi organisasi ruang, program ruang, persyaratan teknis dan lain-lain. Bab V Konsep Perancangan Berisikan konsep-konsep dasar dari rencana proyek meliputi konsep perancangan tapak dan perancangan bangunan. Bab VI Gambar Hasil Perancangan Berisi tentang hasil akhir perancangan melalui gambar kerja dan dilengkapi dengan lampiran. Daftar Pustaka
Universitas Sumatera Utara