BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diselenggarakan pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing manusia Indonesia. Dalam upaya pembangunan kesehatan di Indonesia, Pemerintah menyelenggarakan Program JKN. Berdasarkan Perpres RI Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan
kesehatan
agar
peserta memperoleh
manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Mulai 1 Januari 2014, Jaminan Kesehatan Nasional diselenggarakan di Indonesia. Program JKN diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. BPJS kesehatan merupakan tranformasi dari PT Askes, yang sebelumnya telah
1
lebih dulu menjadi penyelenggara jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Menurut Perpres RI Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. Berdasarkan Permenkes RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan, pelayanan kesehatan bagi Peserta yang dijamin oleh BPJS Kesehatan terdiri atas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dan Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan, Pelayanan kesehatan bagi Peserta dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis dimulai dari Fasilitas Kesehatan tingkat pertama. Sebagaimana tercantum dalam Permenkes RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional, fasilitas kesehatan tingkat pertama dapat berupa Puskesmas atau yang setara, praktik dokter, praktik dokter gigi, klinik pratama atau yang setara dan Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara. Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional, peran Puskesmas sangatlah
besar,
termasuk
Puskesmas
Gondokusuman
II.
Menurut
Kemenkes RI (2014), Puskesmas merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan atau sebagian wilayah kecamatan akan difungsikan sebagai gate keeper dari salah satu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Puskesmas akan difungsikan dalam proses penjaringan pasien agar pelayanan kesehatan perseorangan dapat diberikan secara benar dan tepat sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
2
Sebelum dimulainya program JKN, BPJS Kesehatan
pernah
melakukan sosialisasi mengenai tata cara pelaksanaannnya fasilitas pelayanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, termasuk Puskesmas. Namun, sosialisasi itu tidak diikuti dengan komunikasi yang terus menerus antara Puskesmas dengan BPJS Kesehatan, sehingga terkadang ada ketentuan baru dalam pelaksanaan JKN yang tidak segera diketahui oleh Puskesmas. Apalagi sejak berjalannya program JKN ini ada peraturan yang berubah dan juga peraturan tambahan yang ditetapkan setelah tanggal 1 Januari 2014. Misalnya, pedoman pelaksanaan program JKN baru diundangkan dan berlaku pada 25 Juni 2014,
standar tarif pelayanan
kesehatan dalam penyelenggaraan JKN yang berlaku mulai 1 September 2014. Dengan adanya peraturan baru yang berkaitan dengan pelaksanaan JKN, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah memperbarui perjanjian kerjasama mengenai pelayanan kesehatan tingkat pertama pada Puskesmas di kota Yogyakarta sebanyak 4 kali dan yang terakhir dilakukan pada bulan November 2014. Puskesmas diharapkan untuk menjalankan Program JKN sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan adanya peraturan yang berubah-ubah dan juga kurangnya komunikasi antara Puskesmas dengan BPJS Kesehatan, memungkinkan terjadinya permasalahan di Puskesmas sebagai pelaksana program JKN yang berhubungan langsung dengan pasien. Apalagi Program JKN
bisa
dikatakan program yang masih baru, Puskesmas juga masih terus berusaha untuk menyesuaikan pelaksanaan Program JKN dengan segala perubahan aturan yang ada.
3
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 12-13 Februari 2015 dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak Puskesmas Gondokusuman II, kegiatan Program JKN dimulai dari bagian penerimaan pasien yang merupakan kegiatan yang paling awal dalam pelayanan pasien JKN. Setelah itu, pasien JKN akan mendapatkan pelayanan medis dan pengobatan sesuai dengan indikasi medisnya. Pelaksanan JKN tidak hanya penerimaan pasien dan pelayanan medis kepada pasien JKN, tetapi juga masih ada pengolahan data medis pasien JKN dan pelaporan program JKN. Selain itu, masih ada proses pendanaan program JKN. Proses pendanaan ini menjadi sangat penting karena tanpa adanya pendanaan yang cukup maka suatu program tidak bisa berjalan dengan baik. Namun,
di
Puskesmas
Gondokusuman
II
masih
menghadapi
permasalahan dalam pelaksanaan Program JKN. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya pasien JKN yang berobat di Puskesmas Gondokusuman II tidak sesuai dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana pasien terdaftar. Aplikasi P- Care yang sering error, sehingga pengecekkan kepesertaan dan entry data pasien JKN menjadi terhambat. Selain itu, masih ada double entry data pasien ke dalam SIMPUS dan Primary Care yang menambah beban kerja petugas. Hal lain yang menjadi perhatian adalah belum berjalannya sistem pendanaan secara non kapitasi di Puskemas Gondokusuman II. Dari uraian di atas menarik peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelaksanaan Program JKN di Puskesmas Gondokusuman II dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program JKN. Maka dari itu,
4
peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Puskesmas Gondokusuman II”.
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Puskesmas Gondokusuman II?”.
C. Batasan Masalah Besarnya ruang lingkup pelaksanaan program JKN di Puskesmas yang dapat diidentifikasi, maka peneliti menentukan prioritas penelitian dengan menentukan batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Kegiatan Penerimaan Pasien JKN.
2.
Kegiatan Pengolahan Data Medis Pasien JKN.
3.
Kegiatan Pelaporan Program JKN .
4.
Proses Pendanaan dalam Program JKN.
D. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum pelaksanaan jaminan kesehatan nasional di Puskesmas Gondokusuman II. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut. 1. Mendiskripsikan
pelaksanaan
Program
JKN
di
Puskesmas
Gondokusuman II terkait penerimaan pasien, pengolahan data medis, pelaporan dan pendanaan.
5
2. Mengetahui
kendala
pelaksanaan
Program
JKN
di
Puskesmas
Gondokusuman II, terkait penerimaan pasien, pengolahan data medis, pelaporan dan pendanaan.
E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain : 1.
Manfaat praktis a. Bagi Institusi Puskesmas Sebagai bahan evaluasi bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional. b. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang berharga secara langsung yaitu di Puskesmas dengan menerapkan teori yang peneliti peroleh dari institusi pendidikan.
2.
Manfaat teoritis b. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran ilmu dan meningkatkan
pengetahuan
pelaksanaan
jaminan
kesehatan
nasional di Puskesmas. c. Bagi Peneliti Lain Sebagai acuan dalam pendalaman materi yang berhubungan dengan penelitian ini dan untuk kelanjutan penelitian yang relevan.
6
F.
Keaslian Penelitian Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang “Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Di Puskesmas Gondokusuman II”, belum dilakukan oleh peneliti lain. Namun penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh peneliti lain, antara lain: 1.
Penelitian Azizah (2014) dengan judul “Pelaksanaan Alur Pelayanan Pasien dan Klaim Dengan SJSN 2014 Di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul". Tujuan penelitian Azizah (2014) adalah untuk mengetahui pelaksanaan alur pelayanan pasien dan klaim dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2014 di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Bantul. Jenis penelitian Azizah (2014) adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian crosssectional. Hasil penelitian Azizah (2014) adalah pelaksanaan pelayanan pasien
sudah
sesuai
dengan
aturan,
namun
masih
terdapat
kesalahpahaman pasien mengenai alur pelayanan pasien terkait pengumpulan berkas persyaratan penjaminan dan informasi mengenai jam kerja loket penjaminan. Belum adanya instruksi kerja mengenai alur klaim BPJS karena masih terjadi perubahan aturan dari pihak BPJS membuat petugas rekam medis kurang tahu mengenai seperti apa kelanjutan proses klaim BPJS. Untuk persyaratan yang dibutuhkan terkait klaim BPJS, masih ada pasien yang tidak membawa persyaratan dengan lengkap dan tenaga kesehatan yang belum mengisi berkas rekam medis dengan lengkap. Selain itu Rumah Sakit Umum PKU
7
Muhammadiyah Bantul belum melakukan revisi mengenai instruksi kerja pelaksanaan kegiatan pendaftaran dan coding, serta jaringan LAN yang sering trouble atau error. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Azizah (2014) adalah sama-sama meneliti mengenai pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Persamaan lainnya adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dan rancangan penelitian cross-sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Azizah (2014) adalah tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Program JKN di Puskesmas Gondokusuman II dan mengetahui kendala dalam pelaksanaan Program JKN. 2.
Penelitian Watiatsaro (2014) dengan judul “Pelaksanaan Penerimaan Pasien dan Koding terkait Pemberlakuan BPJS 2014 di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta". Tujuan penelitian Watiatsaro (2014) adalah untuk mengetahui gambaran
pelaksanaan
BPJS
2014
Rumah
Sakit
Umum
Muhammadiyah Yogyakarta, mengetahui hambatan dan upaya dalam mengatasinya yang terjadi di Unit Kerja Rekam Medis khususnya penerimaan pasien dan pengolahan data. Jenis penelitian Watiatsaro (2014) adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Hasil penelitian Watiatsaro (2014) menunjukkan bahwa di tempat penerimaan pasien dan koding rumah sakit umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta prosedur disampaikan secara lisan karena prosedur pelaksanaan TPP secara tertulis belum sempurna, meskipun belum ada
8
prosedur secara tertulis untuk kegiatan koding
BPJS namun
pelaksanaannya sudah cukup baik. Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan penerimaan pasien dilihat dari SDM, masih ada petugas yang berlatar belakang pendidikannya bukan diploma rekam medis. Dilihat dari machine komputer di tempat pendaftaran pasien dan filing sering error. Sedangkan dilihat dari segi methods (cara) hambatannya adalah komunikasi antar petugas TPP maupun petugas filing, poliklinik dan bangsal masih kurang. Sedangkan pelaksanaan koding sudah cukup baik. Karena BPJS baru dilaksanakan tiga bulan sehingga banya aturan yang dirubah sampai rumah sakit menemukan peraturan yang sesuai. Untuk sumber daya manusia tidak ada hambatan, latar pendidikan petugas koding BPJS adalah D3 Rekam Medis. Sedangkan methods (cara), hambatan yang terjadi adalah adanya resume yang tidak terisi atau terisi namun tidak lengkap dan jelas. Untuk machine tidak ada hambatan. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Watiatsaro (2014) adalah sama-sama meneliti mengenai pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Persamaan lainnya adalah menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan rancangan penelitian cross-sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Watiatsaro (2014) adalah tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Program JKN di Puskesmas Gondokusuman II dan mengetahui kendala dalam pelaksanaan Program JKN.
9
3.
Penelitian Nurcahyani (2013) dengan judul “Evaluasi Pelaksanaan Penerimaan Pasien Lama Rawat Jalan Di RSUD Wates". Tujuan penelitian Nurcahyani (2013) adalah untuk mengetahui pelaksanaan penerimaan pasien lama rawat jalan di RSUD Wates serta mengetahui
hambatan-hambatan
dalam
pelaksanaan
penerimaan
pasien lama rawat jalan. Jenis penelitian Nurcahyani (2013) adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian crosssectional. Hasil
penelitian
Nurcahyani
(2013)
adalah
pelaksanaan
penerimaan pasien sudah ada SOP nya akan tetapi belum ada penggunaan nomor antrian pendaftaran seperti yang tertera pada SOP. Belum ada SOP untuk penerimaan pasien Jamkesda, Jamkesda non kartu, Jamkesos, Jampersal, Dan Jamsostek. Ada beberapa hambatan yang terjadi diantaranya dari faktor man, machine, methods, dan environment. Seperti lamanya pembuatan jaminan, duplikasi berkas, kurang telitinya petugas saat mewawancarai pasien, jauhnya poliklinik yang menghambat distribusi berkas, hal-hal tersebut yang menghambat pelayanan serta memunculkan komplen dari pasien dan berakibat terhadap ketidakpuasan pelayanan. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Nurcahyani (2013) adalah sama-sama untuk melihat pelaksanaan suatu kegiatan dan mengetahui hambatannya. Persamaan lainnya jenis penelitian deskriptif kualitatif dan rancangan penelitian cross-sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nurcahyani (2013) adalah tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
10
pelaksanaan Program JKN di Puskesmas Gondokusuman II dan mengetahui hambatan dalam pelaksanaan Program JKN beserta upaya untuk mengatasinya.
G. Gambaran Umum Puskesmas Gondokusuman II 1. Keadaan geografis Berdasarkan Buku Profil Kesehatan Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta Tahun 2014, Puskesmas Gondokusuman II terletak dibagian utara Kota Yogyakarta, berlokasi di Kecamatan Gondokusuman yang memiliki lima kelurahan. Di satu Kecamatan Gondokusuman terdapat dua Puskesmas Induk, yaitu Puskesmas Gondokusuman I dengan tiga kelurahan binaan dan Puskesmas Gondokusuman II dengan dua kelurahan binaan. Pembagian ini didasarkan jumlah penduduk yang dilayani Puskesmas. Wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II meliputi dua
kelurahan
dari
lima
kelurahan
yang
ada
di
Kecamatan
Gondokusuman, yaitu Kelurahan Terban dan Kelurahan Kotabaru. Kedua
kelurahan
binaan
Puskesmas
Gondokusuman
II
mempunyai luas wilayah 150 hektar dengan topografi dataran rendah. Kelurahan Terban mempunyai luas wilayah 79 hektar yang terdiri dari atas 12 RW dan 59 RT. Kelurahan Terban berada di ketinggian 120 meter dari permukaan laut dengan curah hujan 2000mm/tahun dan suhu udara rata-rata 29 Celcius. Sedangkan Kelurahan Kotabaru mempunai luas wilayah 71 ha dengan 4 RW dan 21 RT, berada di ketinggian 144 meter dari permukaan laut, curah hujan 759mm/tahun dan suhu udara rata-rata 25 Celcius.
11
Wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II dialiri aliran Sungai Code. Aliran Sungai Code melintas sepanjang tepi barat wilayah RW I, IV, V, VI Kelurahan Terban dan RW I, IV Kelurahan Kotabaru. Puskesmas Gondokusuman II terletak di Kelurahan Terban tepatnya di Jalan Prof. Dr. Sardjito Nomor 22 Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta. Letaknya di perkotaan padat penduduk. 2. Profil Puskesmas Gondokusuman II a. Visi Puskesmas Gondokusuman II Menciptakan
puskesmas
pilihan
masyarakat
yang
mendukung
tercapainya tujuan pengembangan kesehatan nasional dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. b. Misi Puskesmas Gondokusuman II Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan sebagai berikut. 1) Menggerakkan pembangunan kesehatan di wilayah kerja dengan melibatkan lintas program dan lintas sektoral secara terpadu dan berkesinambungan. 2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3) Memelihara dan meningkatkan
pelayanan
kesehatan
yang
bermutu, merata, dan terjangkau. 4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan. c. Motto Puskesmas Gondokusuman II Pelayanan cepat, tanggap, terjangkau dan bermutu.
12
d. Fungsi Puskesmas Gondokusuman II Terdapat tiga fungsi utama yang di emban puskesmas Gondokusuman II dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar kepada seluruh target sasaran di wilayah kerja. Tiga fungsi utama tersebut adalag sebagai berikut. 1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. 2) Pusat pemberdayaan masyarakat. 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. e. Tujuan 1) Tujuan Umum Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas menurut Permenkes
128 Tahun 2004 adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran hidup sehat dan meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010. 2) Tujuan Khusus a) Meningkatkan status kesehatan bayi melalui pelayanan imunisasi dasar. b) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan c) Meningkatkan status gizi masyarakat, balita, dan ibu hamil melalui pelayanan gizi d) Menurunkan angka kesakitan karena penyakit degeneratif pada kelompok usia
13
e) Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana f)
Meningkatkan
status
kesehatan
masyarakat
melalui
pencegahan dan pemberantasan korupsi g) Meningkatkan
perilaku
hidup
bersih
dan
sehat
pada
masyarakat. h) Menurunkan angka kematian bayi serta kematian ibu maternal i)
Meningkatkan pelayanan kesehetan ibu hamil
j)
Meningkatkan pelayanan pada Balai Pengobatan Umum, Balai Pengobatan
Gigi,
KIA,
Laboratorium,
Konsultasi
Gizi,
Konsultasi Psikologis, Konsultasi Berhenti Merokok. f.
Jenis Pelayanan Puskesmas Gondokusuman II 1) Pelayanan medis, terdiri dari: a) Poli Umum b) Poli Gigi c) Poli KIA/KB : ibu hamil, imunisasi bayi, imunisasi tetanus, KB 2) Pelayanan penunjang, terdiri dari: a) Pendaftaran dan rekam medis b) Farmasi c) Laboratorium d) Mobil Puskesmas keliling e) Konsul Kesehatan Lingkungan f)
Konsul Gizi
g) Konsul Dokter
14