I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 diantaranya melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan betapa kokohnya persatuan TNI dengan rakyat dalam kesatuan yang manunggal. TNI adalah tentara pejuang yang lahir dari kandungan rakyat terjajah, yang bangkit melancarkan revolusi untuk menumbangkan penjajahan, karena sadar bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itulah TNI akan terus berjuang untuk kepentingan rakyat yang mendambakan keadilan dan kemakmuran.
Kesetiaan TNI kepada rakyat telah dibuktikan dengan kesungguhan dan keberhasilan TNI dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. TNI juga merupakan bagian dari rakyat Indonesia ikut bertanggung jawab dalam pencapaian keberhasilan pendidikan nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Sementara itu, usaha yang dilakukan oleh bangsa Indonesia belum semuanya mampu dilaksanakan salah satunya oleh Departemen Pendidikan Pemuda dan Olahraga dikarenakan keterbatasan anggaran maupun faktor geografis sehingga menuntut keikutsertaan dan kiprah TNI, yakni dengan ikut aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui Program Pengentasan Buta Aksara, dengan menitikberatkan di daerahdaerah terpencil di wilayah satuan Kodim (Komando Distrik Militer).
Pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menuntaskan masalah kemiskinan masyarakat. Namun pemerintah mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menuntaskan masalah tresebut secara organisasi, manajemen dan kemampuan keuangan. Oleh karena itu pemerintah sangat berkepentingan untuk mengajak dan mengkooardinasi suluruh komponen, mulai dari segenap jajaran Pemerintah Pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota, pelaku usaha nasional, pelaku lembaga keuangan dan perbankan, perguruan tinggi, LSM/NGO, Ormas, Orsospol serta TNI untuk bergerak dan bersatu dalam memberantas kemiskinan yang ada di daerah terpencil. (CH. H Sidabutar, 2003: 31)
Pengentasan buta aksara merupakan bagian dari tugas TNI di bidang teritorial, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34/24 tentang TNI. Isinya, selain melakukan operasi militer perang, TNI dapat melaksanakan operasi militer non perang (nirmiliter). Seperti yang diungkapkan George Toisutta, "Karena tidak ada operasi militer, maka kegiatan difokuskan pada
operasi
teritorial".
(AgusWidjojo,2007dalamhtt://www.tnial.mil.id/Artikel/tabid/6/artcleType/ArticleView/Artic leId/897/Default.aspx.)
Teritorial dalam pengertian umum yaitu sebagian dari permukaan bumi, terdiri atas daratan dan perairan dan ruang udara dengan batas-batas tertentu yang ditetapkan oleh suatu negara sebagai wilayah nasionalnya dengan segenap isinya yang ada diruang semesta negara itu baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan buatan serta sarana dan prasarana sebagai suatu keseluruhan. (Staf Umum Teritorial Kodim 0421/Lamsel, 2009: 6). Kodim merupakan perpanjangan tangan di bawah satuan Korem (Komando Resort). “Dalam hal ini, Kodim 0421/Lamsel adalah satuan di bawah Korem 043/Gatam, dengan wilayahnya kabupaten Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran”.(Korem 043/GatamKodim 0421/Lamsel, 2007: 7-8)
TNI sebagai salah satu komponen bangsa, tersebar di seluruh wilayah Indonesia sampai daerah terpencil sekalipun.
Oleh karena itu sangat relevan bila TNI melalui Kodim
0421/Lamsel yang berada di daerah Lampung Selatan untuk meningkatkan peranannya
membantu pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama masyarakat Lampung dengan tujuan untuk mengurangi jumlah masyarakat buta aksara di pedesaan yang belum dijangkau oleh pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Kegiatan ini sudah dilaksanakan tahun 2010 di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.
Komando teritorial tingkat Komando Distrik Militer (Kodim) ke bawah sepenuhnya hanya memiliki fungsi pembinaan teritorial dan tidak dibekali kemampuan, kewenangan, ataupun memenuhi syarat untuk mengendalikan operasi militer. Penyederhanaan struktur komando teritorial yang berorientasi pada pertahanan darat bisa dilakukan secara bersamaan dengan mengubah postur AD menjadi kesatuan tempur yang bisa digelar dengancepat. (Agus Widjojo, 2007 dalam htt://www.tnial.mil.id/Artikel/ tabid/6/artcleType/ArticleView/ArticleId/897/Default.aspx.).
Sedangkan satuan teritorial Kodim 0421 membawahi dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Selatan dan wilayah Kabupaten Pesawaran. Dalam bidang teritorial Kodim 0421 mempunyai empat kegiatan yaitu: Bidang Manajemen, Bidang Bintawil (Pembinaan Ketahanan Wilayah), Bidang Komsos (Komunikasi Sosial) dan Bidang Bhakti TNI. (Korem 043/Gatam-Kodim 0421/Lamsel. 2010:7-8)
Dengan adanya Program Pengentasan Buta Aksara, masyarakat merasa sangat puas karena dengan adanya program ini, orang-orang yang tidak pernah mengenal pengetahuan baca dan tulis sekarang mereka sudah pandai membaca dan menulis sehingga memperlancar komunikasi antara masyarakat setempat dan menambah kesadaran masyarakat bahwa pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang.
Program Buta Aksara merupakan salah satu program Komando Distrik Militer 0421, yang mana program ini merupakan Program Pendidikan Luar Sekolah yang yang anggotanya adalah orang-orang yang sama sekali tidak mengenal huruf atau angka.
Seperti yang diungkapkan GBHN : Pendidikan juga menjangkau program-program luar sekolah yaitu pendidikan yang bersifat kemasyarakatan, termasuk kepramukaan, latihanlatihan keterampilan dan pemberantasan buta huruf dengan mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada. (GBHN dalam Soelaiman Joesoef, 2008; 48).
Pemberantasan buta huruf dilaksanakan pada masyarakat yang terbelakang dan juga masyarakat kota yang tertinggal. Pemberantasan buta huruf perlu dilaksanakan karena: 1. Arus kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknik. Hal ini akan mempengaruhi taraf hidup dsn perhubungsn sesama manusia. 2. Adanya perang dunia II atau perang lainnya yang menyebabkan manusia harus selalu belajar untuk kemajuan dirinya sesuian dengan perkembangan teknik modern. 3. Buta huruf pada umumnya berdampingan kemelaratan, kesengsaraan, kelesuan, sifat masa bodoh dan tahayul. (Soelaiman Joesoef, 2008; 137)
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dibatasi hanya pada bhakti TNI dalam pengetaskan buta aksara karena di dalam melaksanakan kegiatan tersebut terdapat nilai kebersamaan dan kemanunggalan dengan rakyat, seperti yang tertera pada tujuan yaitu mewujudkan kemanunggalan TNI-rakyat melalui bantuan pendidikan dalam rangka membantu otoritas sipil untuk meningkatkan sumber daya manusia . Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti mengenai Bakti TNI dalam mengetaskan buta aksara di satuan Kodim 0421 Lampung Selatan di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran.
B. Analisis Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Program bakti TNI di Kodim 0421. 2. Program Buta Aksara sebagai salah satu wujud Bakti Kodim 0421. 3. Upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan. buta aksara tahun 2010.
2. Batasan Masalah
Agar masalah yang dibahas dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis akan membahas masalah yaitu mengenai upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran tahun 2010.
3. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas inti permasalahan yang akan diteliti maka perlu suatu rumusan masalah. Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010.
C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Agar penelitian ini memiliki arah yang tepat, maka setiap peneliti tentunya harus memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010.
2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memperluas wawasan, baik penulis maupun pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan tentang Program Buta Aksara. 2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1 pada program studi pendidikan sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek, antara lain: subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, waktu penelitian, temporal penelitian, dan bidang ilmu yang dianggap sesuai dengan isi penelitian. Penelitian ini berjudul Bakti Kodim 0421 dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran 2010, yang dibatasi pada upaya yang dilakukan Kodim 0421 dalam pengentasan Buta Aksara. a. Subyek Penelitan
: Kodim 0421 Lampung Selatan.
b. Obyek Penelitian
: Program Bakti TNI Kodim 0421 dalam Pengentasan Buta Aksara di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun 2010.
c. Tempat Penelitian
: Kodim 0421 dan Kecamatan Punduh Pedada.
d. Waktu Penelitian
: Tahun 2011.
e. Temporal Penelitian : 2010. f.
Bidang Ilmu :
Sejarah Pendidikan Sosial