BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan terhadap motivasi kerja karyawan bagian akuntansi dan verifikasi di RSUP Adam Malik Medan. Tema ini penting dibahas karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi pemerintah. Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran yang strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana pekerjaan dan pengendali aktivitas organisasi. Sehingga setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat dikelola dengan baik. Demi tercapainya tujuan organisasi, karyawan memerlukan motivasi untuk bekerja lebih rajin. Melihat pentingnya karyawan dalam organisasi, maka karyawan diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya degan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan kurang
memiliki informasi yang jelas apakah pekerjaan mereka memiliki dampak positif terhadap para penerima manfaatnya yaitu individu atau kelompok yang dilayani organisasi ( Blau & Scott, 1962, Katz & Kahn, 1966 ). Dalam meningkatkan kinerja karyawannya perusahaan menempuh beberapa cara misalnya melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi. Melalui proses-proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka karena para karyawan telah terbekali oleh pendidikan dan pelatihan yang tentu berkaitan dengan implementasi kerja mereka. Sedangkan pemberian kompensasi, contohnya para karyawan yang mendapat pekerjaan tambahan atau lembur, perusahaan memberikan apresiasi berupa tunjangan lembur. Lingkungan kerja yang baik, bersih, tempat bekerja yang nyaman serta pemberian motivasi pada dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi para karyawannya. Misalnya karyawan yang mendapat pekerjaan tambahan atau lembur, perusahaan memberikan apresiasi berupa tunjangan lembur. Prestasi kerja pegawai bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya pemberian kompensasi dalam karakter pekerjaannya dan kondisi lingkungan kerja yang baik. Prestasi kerja akan dapat dicapai jika didahului dengan perbuatan yaitu melaksanakan tugas yang dibebankan. Para karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan tanggung jawab atas pekerjaan mereka apabila perusahaan mengerti dan memperhatikan
betul akan kebutuhan para karyawan yang pada dasarnya adalah mereka bekerja untuk mendapatkan uang, dalam hal ini berbentuk gaji. Setiap anggota dari suatu organisasi mempunyai kepentingan dan tujuan sendiri ketika ia bergabung pada organisasi tersebut. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak bekerja. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber daya manusia. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 1996:55). Tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah sebagai ikatan kerja sama, kepuasan kerja, pengadaan efektif, motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah. Kompensasi juga merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non financial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi financial
adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi nonfinancial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Tidak hanya faktor pemberian kompensasi saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna menigkatkan kinerja karyawan, akan tetapi perusahaanharus memperhatikan faktor kondisi lingkungan kerja. Pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara maksimum antara lain ditentukan oleh motivasi yang mendorong pegawai itu bekerja dengan tekun, serta disiplin yang diterapkan sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan di bawah kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja tersebut. Setiap pegawai belum tentu bersedia mengerahkan prestasi kerja yang dimilikinya secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya pendorong agar seseorang mau menggunakan seluruh potensinya untuk bekerja. Daya dorong tersebut disebut motivasi. Oleh karena, itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja
karyawan
adalah
dengan
menghubungkan
kompensasi
dengan
perkembangan karyawan dalam lingkungan kerjanya. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat. Pada akhirnya, suatu organisasi bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu meningkatkan profitabilitas. Pada skripsi ini, subjek penelitian yang akan penulis teliti adalah RSUP Adam Malik Medan. Didalam perjalannya, RSUP Adam Malik Medan telah
menunjukkan kemandiriannya dengan kemajuan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan kata lain pelayanan masyarakat perlu ditingkatkan bukan saja melalui perbaikan sistem prosedur Rumah Sakit yang ada, tetapi hal yang lebih penting lagi adalah dengan meningkatkan motivasi kerja pegawai instansi Rumah Sakit. Untuk itu pimpinan Rumah Sakit Adam Malik Medan harus mampu memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah para karyawan.
1.2 Perumusan Masalah : Persoalan mendasar yang hendak diteliti adalah : 1. Kondisi lingkungan kerja yang bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan bagian Akuntansi dan Verifikasi di RSUP. Adam Malik Medan? 2. Apakah karakteristik pekerjaan seperti peningkatan gaji/upah pegawai dapat meningkatkan motivasi kerja?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian : 1.3.1 Tujuan Penelitian : Tujuan penulis membahas mengenai hubungan faktor–faktor motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan adalah ingin menjawab pertanyaanpertanyaan mendasar penelitian tersebut, sehingga pada akhirnya dapat terungkap melalui uraian-uraian dan penjelasan-penjelasan yang mendukung. Klasifikasi penelitian yang digunakan adalah berdasarkan tujuan penelitian, yakni Penelitian Induktif dan Deduktif. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang pasti
karena data dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian dan diukur sendiri oleh peneliti. Pengumpulan data dikirimkan secara langsung ke perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya lingkungan kerja yang solid dan nyaman, karakteristik pekerjaan seperti pemberian gaji yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat memberikan motivasi pada kinerja karyawan. Sedangkan bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam teori lingkungan kerja, karakteristik pekerjaan, dan motivasi kerja.