5
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan digunakan sebagai landasan pembahasan mengenai model Seemingly Unrelated Regression (SUR). Pengertian-pengertian dasar yang akan dibahas pada bab ini adalah: A. Jenis-jenis Data Dalam ekonometri dikenal tiga jenis data yaitu data time series, data cross section dan data panel (Wooldridge, 2004 :5-10). 1. Data time series adalah data yang ditampilkan berdasarkan waktu, seperti data bulanan, data harian, data mingguan atau jenis waktu yang lain. Contoh data time series adalah; a. Data penjualan bulanan sepeda motor di daerah A dari tahun 2000 sampai 2007. b. Data produksi harian bahan baku X pada bulan September 2008. c. Data agregat penjualan tahunan PT ABC untuk periode 2000-2008 2. Data Cross Section adalah data pada satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu. Contoh data cross section adalah a. Data biaya promosi di sepuluh area pemasaran produk X selama bulan januari 2008. b. Data produksi bahan baku X, Y, Z untuk tahun 2008.
5
6
3. Data Panel adalah gabungan data yang mengandung unsur time series dan cross section. Contoh data panel adalah data penjualan produk X dari tahun 2000 sampai 2006 untuk setiap area penjualan di lima area penjualan yang ada.
B. Matriks Matriks memegang peranan yang sangat penting dalam dunia statistika dan matematika. Dengan matriks, penulisan persamaan matematika menjadi lebih singkat dan efektif. Definisi 2.1 (Anton, 2000 : 22) Sebuah matriks adalah susunan persegi panjang atau persegi dari bilanganbilangan atau variabel. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Penulisan matriks menggunakan huruf tebal dan kapital. đ11 đ đ¨ = ďż˝đđđ ďż˝ = ďż˝ 21 ⎠đđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2
⯠đ1đ ⯠đ2đ ⎠�, ⌠đđđ
dengan đđđ menyatakan entri yang terdapat dalam baris i dan kolom j pada matriks
A.
Matriks kolom (vektor kolom) adalah matriks yang terdiri dari satu kolom dan n baris, sedangkan yang disebut dengan matriks baris (vektor baris) adalah matriks yang terdiri dari satu baris dan k kolom.
7
Definisi 2.2 (Kolman,1997:13) Dua matriks đ¨ = ďż˝đđđ ďż˝ dan đŠ = ďż˝đđđ ďż˝ dikatakan sama (đ¨ = đŠ ) jika dan hanya
jika keduanya memiliki orde yang sama dan semua elemen yang bersesuaian (seletak) sama, yaitu jika dan hanya jika đđđ = đđđ ( đ = 1,2, ⌠, đ ; đ = 1,2, ⌠, đ) Definisi 2.3 (Anton, 2000 : 23) Jika A dan B adalah matriks-matriks dengan orde sama, maka jumlah A + B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan elemen-elemen A dengan elemen-elemen B yang bersesuaian, dan selisih A - B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan elemen-elemen A dengan elemen-elemen B yang bersesuaian. Matriks-matriks dengan orde berbeda tidak bisa ditambahkan atau dikurangkan. Definisi 2.4 (Kolman, 1997:14) Jika A adalah suatu matriks dan k adalah sebarang skalar, maka hasil kali kA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen A dengan k. Penulisan dalam notasi matriks jika đ¨ = ďż˝đđđ ďż˝, maka (đđ¨)đđ = đ(đ¨)đđ = đđđđ Definisi 2.5 (Gujarati, 2004 : 917) Jika A adalah sebuah matriks đđĽđ dan B adalah sebuah matriks đđĽđ,
maka hasil kali AB adalah matriks đđĽđ yang elemen-elemennya didefinisikan sebagai berikut ; untuk mencari anggota dalam baris i dan kolom j dari AB,
pilihlah baris i dari matriks A dan kolom j dari matriks B, kalikan elemen-elemen
8
yang bersesuaian dari baris dan kolom secara bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasil kalinya yang dihasilkan. Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa banyak kolom faktor pertama A sama dengan banyak baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi, hasil kalinya tidak terdefinisi. Dalam notasi matriks, đ11 âĄđ ⢠âŽ21 đ¨đŠ = ⢠đ ⢠đ1 ⢠⎠âŁđđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2 ⎠đđ2
⯠đ1đ ⯠đ2đ ⤠đ11 âĽâĄ ⎠⼠â˘đ21 ⯠đđđ ⼠⢠⎠⎠⼠âŁđ đ1 ⌠đđđ âŚ
đ12 đ22 ⎠đđ1
⯠đ1đ ⯠đ2đ ⎠đ đđ âŻ
⯠âŻ
đ1đ ⤠đ2đ ⼠⎠⼠đ ⯠đđ âŚ
Elemen baris ke-i dan kolom ke-j matriks AB adalah [đ¨đŠ]đđ = đđ1 đ1đ + đđ2 đ2đ + ⯠+ đđđ đđđ = âđđ=1 đđđ đđđ
Berikut terdapat beberapa jenis matriks khusus yaitu: 1. Matriks persegi, adalah suatu matriks dengan banyaknya baris m sama dengan banyaknya kolom n (m=n) untuk semua matriks A . Jika m=n, maka A disebut matriks persegi orde n. đ11 đ đ¨ = ďż˝đđđ ďż˝ = ďż˝ âŽ21 đđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2
⯠đ1đ ⯠đ2đ ⎠� ⹠⯠đđđ
2. Matriks identitas, adalah suatu matriks dengan elemen-elemen pada diagonal utama bernilai 1 dan elemen-elemen lainnya bernilai nol. Biasanya matriks ini diberi simbol I .
9
3. Matriks simetris. Jika matriks đ¨ = ďż˝đđđ ďż˝
, i,j = 1,2,âŚ,n (A merupakan
matriks persegi) dan đđđ = đđđ , maka A disebut matriks simetris. Matriks simetris juga dapat didefinisikan sebagai matriks persegi yang simetris terhadap diagonal utamanya. Matriks simetris identik dengan transposnya (đ¨â˛ = đ¨ atau đđđ = đđđ ). Untuk suatu matriks B orde đđĽđ, đŠđŠâ˛ dan đŠâ˛ B
simetris dengan orde đđĽđ dan đđĽđ.
4. Matriks diagonal, adalah suatu matriks dengan elemen-elemen selain pada diagonal utama mempunyai nilai 0 dan paling tidak satu elemen pada diagonal utama tidak sama dengan 0.
5. Matriks nol, adalah suatu matriks dimana semua elemen mempunyai nilai nol. Biasanya diberi simbol 0. Jika A adalah sebarang matriks dan 0 adalah matriks nol dengan orde sama, maka A+0= A. Definisi 2.6 (Timm, 2002 :28) Jika A adalah sebarang matriks m x n, maka transpos A dinyatakan dengan đ¨â˛ dan didefinisikan dengan matriks n x m dengan menukar baris dan kolom matriks
Teorema 2.1 (Timm, 2002 : 28) Untuk matriks-matriks A, B dan skalar k , berlaku sifat-sifat transpos matriks sebagai berikut: 1. (đ¨â˛ )Ⲡ= đ¨
2. (đ¨ Âą đŠ)Ⲡ= đ¨â˛ Âą đŠâ˛
3. (đđ¨)Ⲡ= đđ¨â˛, dengan k adalah sebarang skalar
10
4. (đ¨đŠ)Ⲡ= đŠâ˛ đ¨â˛ 1. Determinan Matriks Definisi 2.7 (Anton, 2000 :77) Jika A adalah matriks persegi, maka minor entri đđđ dinyatakan dengan đđđ dan
didefinisikan sebagai determinan submatriks đ¨ setelah baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan dari faktor A. Bilangan (â1)1+đ đđđ dinyatakan sebagai đśđđ dan dinamakan kofaktor entri đđđ .
Teorema 2.2 (Steven, 2002 : 66) Determinan matriks đ¨ yang berukuran nxn dapat dihitung dengan mengalikan entri-entri dalam suatu baris (atau kolom) dengan kofaktor-kofaktornya dan
menjumlahkan hasil-hasil kali yang dihasilkan; yakni untuk setiap 1 ⤠đ ⤠đ dan 1 ⤠đ ⤠đ, maka:
det(đ¨) = |đ¨| = đ1đ đś1đ + đ2đ đś2đ + ⯠+ đđđ đśđđ (perluasan kofaktor disepanjang kolom ke-j)
dan det(đ¨) = |đ¨| = đđ1 đśđ1 + đđ2 đśđ2 + ⯠+ đđđ đśđđ (perluasan kofaktor disepanjang baris ke-i)
11
Berdasarkan sifat determinan matriks, dapat diturunkan definisi matriks singular dan matriks nonsingular sebagai berikut: Definisi 2.8 (Assauri, 1983 : 78) Jika suatu matriks A, determinannya sama dengan nol atau det(đ¨) = 0 maka
matriks yang demikian disebut sebagai matriks singular, sedangkan matriks nonsingular yaitu jika determinan dari matriks tersebut tidak sama dengan nol atau det(đ¨) â 0. 2. Invers Matriks Definisi 2.9 (Lay, 1998 :110) Invers dari suatu matriks persegi A didefinisikan sebagai đ¨â1 yang memenuhi persamaan berikut:
Teorema 2.3 (Lay, 1998 : 110)
đ¨đ¨â1 = đ¨â1 đ¨ = đ°
Jika A adalah matriks yang dapat dibalik, maka đ¨â1 =
1
det(đ¨)
đđđ(đ¨)
(2.1)
đđđ(đ¨) merupakan transpos dari matriks kofaktor yang terbentuk dari matriks A.
12
Teorema 2.4 (Johnson, 2007 : 96) Jika A dan B adalah matriks-matriks persegi dengan orde sama dan memiliki invers, maka: a. (đ¨â1 )Ⲡ= (đ¨â˛ )â1
b. (đ¨đŠ)â1 = đŠâ1 đ¨â1
Teorema 2.5 (Anton, 2000 : 37) Jika A adalah suatu matriks yang dapat dibalik, maka: a. đ¨â1 dapat dibalik dan (đ¨âđ )â1 = đ¨
b. Untuk sebarang skalar k yang tidak sama dengan nol, matriks kA dapat 1
dibalik dan (đđ¨)â1 = đ đ¨â1 3. Perkalian Kronecker (Kronecker Product) Perkalian kronecker antara dua matriks đ¨đđĽđ dan đŠđđĽđ dapat dituliskan sebagai (Timm , 2002 : 33)
Jika đ¨đđĽđ đ11 âđ21 ⎠đ â đ1
đ11 đ = ďż˝đđđ ďż˝ = ďż˝ âŽ21 đđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2
đ12 đ22 ⎠đđ2
⯠đ1đ ⯠đ2đ ⎠� dan đŠđđĽđ = ďż˝đđđ ďż˝ = ⯠đđđ
⯠đ1đ ⯠đ2đ â , maka perkalian kronecker A dan B adalah ⎠⯠đđđ â
13
đ11 đŠ đ đŠ đ¨â¨đŠ = ďż˝ 21 ⎠đđ1 đŠ
đ12 đŠ đ22 đŠ ⎠đđ2 đŠ
⯠đ1đ đŠ ⯠đ2đ đŠ ďż˝ ⎠⯠đđđ đŠ
(2.2)
Teorema 2.6 (Greene, 2003 : 825)
Jika đ¨ merupakan matriks berukuran đđĽđ dan đŠ berukuran đđĽđ, maka a. (đ¨â¨đŠ)âđ = đ¨âđ â¨đŠâ1 b. (đ¨â¨đŠ)Ⲡ= đ¨â˛â¨đŠâ˛
4. Bentuk Kuadratik dan Matriks Definit Definisi 2.10 (Johnston, 1972: 106) Jika diberikan A matriks persegi berukuran đđĽđ yang simetris, dan x merupakan vektor kolom, maka bentuk đâ˛đ¨đ disebut bentuk kuadratik (quadratic form) dari A.
Definisi 2.11 (Johnston, 1972: 106) Matriks A dikatakan definit positif jika dan hanya jika đâ˛đ¨đ > 0 untuk semua
đ â đ , dan dikatakan semidefinit positif jika đâ˛đ¨đ ⼠0 untuk semua x. Definisi 2.12 (Assauri, 1983: 133)
Matriks A dikatakan definit negatif jika dan hanya jika đâ˛đ¨đ < 0 untuk semua
đ â đ , dan dikatakan semidefinit positif jika đâ˛đ¨đ ⤠0 untuk semua x.
14
Teorema 2.7 (Judge dkk., 1988: 961) Jika A adalah suatu matriks definit positif maka a. đ¨âđ definit positif
b. Terdapat sebuah matriks nonsingular P sedemikian sehingga đˇâ˛đˇ=đ¨âđ dan đˇđ¨đˇâ˛=I.
C. Matriks Data Multivariat Secara umum, sampel data pada analisis multivariat dapat digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:
Pengamatan-1 Pengamatan -2 ⎠Pengamatan -i ⎠Pengamatan -n
Variabel-1 Variabel-2 đĽ12 đĽ11 đĽ21 đĽ22 ⎠⎠đĽđ1 đĽđ2 ⎠⎠đĽđ1 đĽđ2
⯠⯠⯠⯠âŻ
Variabel-j đĽ1đ đĽ2đ ⎠đĽđđ ⎠đĽđđ
⯠⯠⯠âŻ
âŻ
Variabel-p đĽ1đ đĽ2đ ⎠đĽđđ ⎠đĽđđ
Bentuk n pengamatan terhadap p variabel dapat ditunjukkan dalam bentuk matriks X dengan n baris dan p kolom berikut:
keterangan:
đĽ11 âĄđĽ 21 ⢠⎠đż=⢠đĽ ⢠đ1 ⢠⎠âŁđĽđ1
đĽ12 đĽ22
⎠đĽđ2 ⎠đĽđ2
⯠âŻ
⯠âŻ
đĽđđ : data pengamatan ke-i pada variabel ke-j
n
: banyaknya pengamatan
p : banyaknya variabel
đĽ1đ đĽ2đ ⎠đĽđđ ⎠đĽđđ
⯠⯠⯠âŻ
đĽ1đ đĽ2đ ⤠⼠⎠⼠đĽđđ ⼠⎠⼠đĽđđ âŚ
15
ďż˝) 1. Matriks Rata-rata (Mean, đ
Misalkan đĽ11 , đĽ12 , ⌠, đĽ1đ merupakan n pengukuran pada variabel 1 . Rata-rata (mean) sampel yang ditulis dengan đĽĚ
1 adalah: đĽĚ
1 =
1
đ
âđđ=1 đĽ1đ
(2.3)
Secara umum mean sampel ke-i bila ada p variabel dan n pengukuran dapat didefinisikan sebagai berikut: đĽĚ
đ =
1
đ
âđđ=1 đĽđđ , dengan i=1,2,3,..,p
ďż˝ berukuran px1 dapat dituliskan : Vektor mean đż 1
đ ⥠đ âđ=1 đĽ1đ ⤠�đ đ ⢠1 âđ đĽ ⼠�đ đ ďż˝ đż = ďż˝ ⎠� = â˘đ đ=1 2đ ⼠= ⢠⼠⎠�đ đ â˘1 đ ⼠âŁđ âđ=1 đĽđđ âŚ
đĽ11 đĽ 1 21 ďż˝ ⎠đ đĽđ1
đĽ12 đĽ22 ⎠đĽđ2
⯠đĽ1đ ⯠đĽ2đ
âŻ
1 ďż˝ ďż˝1ďż˝ ⎠⎠đĽđđ 1
(2.4)
Vektor mean variabel random X dapat ditulis dalam matriks sebagai berikut: đ1 đ¸(đĽ1 ) đ đ¸(đĽ2 ) 2 đ¸(đż) = ďż˝ ďż˝=ďż˝ ⎠�=đ ⎠đđ đ¸(đĽđ )
(2.5)
Misalkan X dan Y merupakan matriks random dengan orde sama, serta A dan B merupakan matriks konstan maka đ¸(đ¨đżđŠ) = đ¨đ¸(đż)đŠ (Johnson, 2007: 67)
(2.6)
16
2. Matriks Variansi-kovariansi (đş) Matriks variansi-kovariansi berukuran pxp dapat ditulis sebagai berikut: đş = đ¸(đż â đ)(đż â đ)â˛
đ1 â đ1 đ âđ = đ¸ �� 2 ⎠2 ďż˝ [đ1 â đ1 , đ2 â đ2 , ⯠, đđ â đđ ]ďż˝ đđ â đđ (đ1 â đ1 )2 (đ1 â đ1 )(đ2 â đ2 ) ⯠(đ1 â đ1 )(đđ â đđ ) ⥠⤠⯠(đ2 â đ2 )(đđ â đđ )⼠(đ2 â đ2 )2 ⢠(đ2 â đ2 )(đ1 â đ1 ) =đ¸â˘ ⼠⎠⎠⎠⹠⢠2 ⼠�đđ â đđ ďż˝ ⌠âŁďż˝đđ â đđ ďż˝(đ1 â đ1 ) ďż˝đđ â đđ ďż˝(đ2 â đ2 ) ⯠đ¸(đ1 â đ1 )2 đ¸(đ1 â đ1 )(đ2 â đ2 ) ⥠đ¸(đ2 â đ2 )2 ⢠đ¸(đ2 â đ2 )(đ1 â đ1 ) =⢠⎠⎠⢠â đ ďż˝(đ â đ ) đ¸ďż˝đ â đ đ¸ďż˝đ đ đ 1 1 đ đ ďż˝(đ2 â đ2 ) ⣠đ11 đ21 đş = đśđđŁ(đż) = ďż˝ ⎠đđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2
⯠đ1đ ⯠đ2đ ⎠� ⹠⯠đđđ
⯠đ¸(đ1 â đ1 )(đđ â đđ ) ⤠⯠đ¸(đ2 â đ2 )(đđ â đđ )⼠⼠⎠⹠2 ⼠⯠đ¸ďż˝đđ â đđ ďż˝ ⌠(2.7)
Variansi populasi pada matriks (2.7) di atas terletak pada diagonal utama, sedangkan kovariansi populasi adalah elemen matriks đş yang terletak diluar
diagonal.
Misalkan terdapat đ kombinasi linear dari đ variabel random đ1 , đ2 , ⌠, đđ âś
đ1 = đ11 đ1 + đ12 đ2 + ⯠+ đ1đ đđ đ2 = đ21 đ1 + đ22 đ2 + ⯠+ đ2đ đđ ⎠đđ = đđ1 đ1 + đđ2 đ2 + ⯠+ đđđ đđ atau dalam notasi matriks menjadi đ1 đ11 đ đ đ = ďż˝ âŽ2 ďż˝ = ďż˝ 21 ⎠đđ đđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2
⯠đ1đ đ1 ⯠đ2đ đ2 ⎠� ďż˝ ⎠� = đŞđż ⹠⯠đđđ đđ
17
Selanjutnya kombinasi linear đ = đŞđż memiliki variansi-kovariansi yang berbentuk:
đśđđŁ(đ) = đśđđŁ(đŞđż)
= đ¸((đŞđż â đŞđ)(đŞđż â đŞđ)Ⲡ)
= đ¸(ďż˝đŞ(đż â đ)ďż˝(đŞ(đż â đ))Ⲡ)
= đ¸(đŞ(đż â đ)(đż â đ)ⲠđŞâ˛ ) = đŞđ¸((đż â đ)(đż â đ)Ⲡ)đŞâ˛
berdasarkan sifat (2.6)
= đŞđşđŞâ˛
Jadi đśđđŁ(đ) = đŞđşđŞâ˛
3. Matriks korelasi
Menurut Walpole (1995: 370), koefisien korelasi đđđ mengukur kekuatan hubungan linear antara variabel random đđ dan đđ didefinisikan sebagai đđđ =
đđđ
ďż˝đđđ ďż˝đđđ
(2.8)
Matriks korelasi berukuran pxp merupakan matriks simetris dapat ditulis sebagai berikut: đ11
⥠âđ11 âđ11 ⢠đ21 đ = ⢠âđ22 âđ11 ⢠⎠⢠đđ1 âŁďż˝đđđ âđ11
đ12
âđ11 âđ22 đ22 âđ22 âđ22
âŽ
đđ2
ďż˝đđđ âđ11
âŻ
đ1đ
âđ11 ďż˝đđđ ⤠đ2đ âĽ
1 ⯠đ đ ⼠đ21 â 22 ďż˝ đđ = ďż˝ ⎠⼠⎠⹠đ đđđ đ1 ⼠⯠�đđđ ďż˝đđđ âŚ
đ12 1 ⎠đđ2
⯠đ1đ ⯠đ2đ âą âŻ
⎠1
ďż˝
(2.9)
18
D. Analisis Regresi Ganda Analisis regresi merupakan analisis statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Apabila hanya terdapat satu variabel dependen dan satu variabel independen disebut analisis regresi sederhana, sedangkan apabila terdapat beberapa variabel independen disebut analisis regresi ganda. Secara umum, model regresi linear ganda dengan variabel dependen Y dan p variabel bebas đ1 , đ2 , ⌠, đđ dapat ditulis sebagai berikut:
đđ = đ˝0 + đ˝1 đđ1 + đ˝2 đđ2 + ⌠+ đ˝đ đđđ + đđ
(2.10)
dengan:
đđ adalah nilai variabel dependen dalam pengamatan ke-i
đ˝0 , đ˝1 , đ˝2 , ⌠, đ˝đ adalah parameter yang tidak diketahui nilainya
đđ1 , đđ2 , ⌠, đđđ adalah nilai dari variabel independen dari pengamatan ke-i đđ adalah galat yang bersifat acak dan berdistribusi normal N (0, đ 2 )
Selain menggunakan notasi di atas, penggunaan matriks terhadap regresi
linear mempunyai banyak keuntungan yaitu menyajikan bentuk yang ringkas untuk menangani model regresi yang memuat banyak variabel . Persamaan di atas merupakan penjabaran dari himpunan n persamaan simultan : đ1 = đ˝0 + đ˝1 đ11 + đ˝2 đ12 + ⯠+ đ˝đ đ1đ + đ1
đ2 = đ˝0 + đ˝1 đ21 + đ˝2 đ22 + ⯠+ đ˝đ đ2đ + đ2
âŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚ
đđ = đ˝0 + đ˝1 đđ1 + đ˝2 đđ2 + ⯠+ đ˝đ đđđ + đđ
(2.11)
19
Dalam lambang matriks menjadi 1 đ11 đ1 ⥠đ2 1 đ21 ďż˝ ďż˝=⢠⎠⎠â˘âŽ đđ âŁ1 đđ1
đ12 đ22 ⎠đđ2
⯠đ1đ đ˝0 đ1 ⤠đ ⯠đ2đ đ˝1 ⼠� ďż˝ + ďż˝ 2ďż˝ ⎠⎠⼠⎠đđ ⯠đđđ ⌠đ˝đ
(2.12)
Persamaan di atas juga dapat ditulis secara sederhana
keterangan:
đ = đżđˇ + đş
(2.13)
Y adalah vektor pengamatan variabel dependen yang berukuran đđĽ1 X adalah variabel independen yang berukuran đđĽ(đ + 1)
đˇ adalah vector koefisien variabel independen yang berukuran (đ + 1)đĽ1
đş adalah vektor galat yang berukuran đđĽ1
đ : 1,2,âŚn menunjukkan banyaknya pengamatan
Asumsi-asumsi regresi linear klasik adalah sebagai berikut: 1. Nilai harapan dari galat adalah nol, đ¸(đđ ) = 0 dan variansi galat sama yaitu merupakan nilai konstan sebesar đ 2
2. Galat berdistribusi normal dengan rata-rata nol dan variansi đ 2 , đđ ~đ(0, đ 2 )
3. Tidak terjadi korelasi antar galat sehingga kovariannya adalah nol, đđđŁďż˝đđ , đđ ďż˝ = 0, đ â đ
4. Tidak terjadi korelasi antara variabel bebas X atau tidak terdapat multikolinearitas antara variabel bebas X
20
E. Metode Ordinary Least Square Metode Ordinary Least Square (OLS) adalah suatu metode yang digunakan untuk menduga koefisien regresi klasik dengan cara meminimumkan jumlah kuadrat galat yaitu meminimumkan âđđ=1 đđ2
Estimator dalam metode OLS diperoleh dengan cara meminimumkan âđđ2 = â(đđ â đ˝0 â đ˝1 đđ1 â đ˝2 đđ2 â ⌠â đ˝đ đđđ )2
(2.14)
dengan âđđ2 adalah jumlah kuadrat galat (JKG).
Pada notasi matriks jumlah kuadrat galat, âđđ2 dapat dituliskan sebagai đđⲠđđ = [đ1 đ2
đ1 đ2 ⌠đđ ] ďż˝ ⎠� = đ12 + đ22 + ⯠+ đđ2 = âđđ2 đđ
(2.15)
Berdasarkan (2.12) diperoleh
đş = đ â đżđˇ
(2.16)
Oleh karena itu, perkalian matriks galat menjadi đą = đđⲠđđ = (đ â đżđˇ)Ⲡ(đ â đżđˇ)
= (đⲠâ đˇâ˛ đżâ˛ )(đ â đżđˇ)
= đⲠđ â đⲠđżđˇ â đˇâ˛ đżâ˛ đ + đˇâ˛đżâ˛đżđˇ
= đⲠđ â 2đⲠđżđˇ + đˇđżâ˛đżđˇ
(2.17)
Untuk meminimumkan đđⲠđđ , maka đđⲠđđ diturunkan terhadap đ˝ sehingga
diperoleh persamaan normal.
đđ˝ = â2 ďż˝(đŚđ â đ˝0 â đ˝1 đĽđ1 â đ˝2 đĽđ2 â ⯠â đ˝đ đĽđđ ) = 0 đđ˝0
đđ˝ = â2 ďż˝(đŚđ â đ˝0 â đ˝1 đĽđ1 â đ˝2 đĽđ2 â ⯠â đ˝đ đĽđđ )đĽđ1 = 0 đđ˝1
21
đđ˝ = â2 ďż˝(đŚđ â đ˝0 â đ˝1 đĽđ1 â đ˝2 đĽđ2 â ⯠â đ˝đ đĽđđ )đĽđ2 = 0 đđ˝2 âŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚ
đđ˝ = â2 ďż˝(đŚđ â đ˝0 â đ˝1 đĽđ1 â đ˝2 đĽđ2 â ⯠â đ˝đ đĽđđ )đĽđđ = 0 đđ˝đ
Setelah disusun kembali dan mengganti semua parameter dengan estimatornya, sistem persamaan ini dapat ditulis sebagai đđ˝Ě0 + đ˝Ě1 âđđ1 + đ˝Ě2 âđđ2 + ⯠+ đ˝Ěđ âđđđ = âđđ
2 đ˝Ě0 âđđ1 + đ˝Ě1 âđđ1 + đ˝Ě2 âđđ2 đđ1 + ⯠+ đ˝Ěđ âđđđ đđ1 = âđđ đđ1
2 đ˝Ě0 âđđ2 + đ˝Ě1 âđđ1 đđ2 + đ˝Ě2 âđđ2 + ⯠+ đ˝Ěđ âđđđ đđ2 = âđđ đđ2
âŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚâŚ
2 = âđđ đđđ đ˝Ě0 âđđđ + đ˝Ě1 âđđ1 đđđ + đ˝Ě2 âđđ2 đđđ + ⯠+ đ˝Ěđ âđđđ
Persamaan tersebut disebut persamaan normal. Jika ditulis dalam lambang matriks maka bentuknya menjadi đ ⥠â˘âđđ1 â˘âđđ2 ⢠⎠âŁâđđđ
âđđ1 2 âđđ1 âđđ1 đđ2 ⎠âđđ1 đđđ
(đżâ˛ đż)
âđđ2 âđđ2 đđ1 2 âđđ2 ⎠âđđ2 đđđ
⯠âđđđ đ˝Ě ⤠⥠0⤠⥠1 ⯠âđđđ đđ1 ⼠⢠đ˝Ě1 ⼠đĽ ⢠11 ⯠âđđđ đđ2 ⼠â˘đ˝Ě2 ⼠= â˘đĽ12 ⢠⼠⹠⎠âĽâ˘ ⎠⼠⢠⎠2 ⯠âđđđ ⌠âŁđ˝Ěđ ⌠âŁđĽ1đ ďż˝ đˇ
atau secara lengkap jika ditulis dalam notasi matriks menjadi ďż˝ = đżâ˛đ (đżâ˛ đż)đˇ
ďż˝ = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ (đżâ˛ đż)â1 (đżâ˛ đż)đˇ
ďż˝ = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ đ°đˇ ďż˝ = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ đˇ
1 đĽ21 đĽ22 ⎠đĽ2đ
đżâ˛
⌠1 đ1 ⌠đĽđ1 ⤠⥠đ2 ⤠⌠đĽđ2 ⼠⢠đ3 ⼠âĽâ˘ ⼠⹠⎠âĽâ˘ ⎠⼠⌠đĽđđ ⌠âŁđđ ⌠Y
22
Sehingga diperoleh estimator untuk OLS yaitu ďż˝ = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛đ đˇ
(2.18)
1. Sifat-sifat estimator metode Ordinary Least Square (OLS) Berdasarkan asumsi-asumsi dari model regresi linear klasik, estimator OLS memiliki variansi yang minimum di antara estimator-estimator tak bias lainnya sehingga estimator OLS disebut sebagai estimator tak bias linear terbaik (best linear unbiased estimators / BLUE). Berikut pembuktian dari sifat BLUE estimator OLS (Gujarati ,2004 : 957): a. Linear Estimator yang diperoleh dengan metode Ordinary Least Square adalah linear ďż˝ = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛đ đˇ
ďż˝ adalah fungsi Karena (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ merupakan matriks dengan bilangan tetap , đˇ linear dari Y.
b. Tak Bias (Unbiased) ďż˝ ďż˝ = đ¸[(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ] đ¸ďż˝đˇ
= đ¸[(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ (đżđˇ + đş)]
= đ¸[(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đżđˇ + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş ]
= đ¸[đ°đˇ + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛đş]
= đ¸(đˇ) + đ¸((đżâ˛ đż)â1đżâ˛ đş)
= đˇ + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ¸(đş)= đˇ + 0 = đˇ
ďż˝ merupakan estimator tak bias dari đˇ. Jadi đˇ
23
c. Variansi minimum ďż˝ adalah penaksir-penaksir Cara menunjukkan bahwa semua đ˝đ dalam vektor đˇ
ďż˝ mempunyai variansi yang terbaik (best estimator), harus dibuktikan bahwa đˇ
terkecil atau minimum diantara variansi estimator tak bias linear yang lain. ďż˝ ďż˝ = đ¸[(đˇ ďż˝ â đˇ)2 ] đđđďż˝đˇ
ďż˝ â đˇďż˝(đˇ ďż˝ â đˇ)â˛] = đ¸[ďż˝đˇ
= đ¸[{(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş}{(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş}Ⲡ] = đ¸[(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đşđşâ˛ đż(đżâ˛ đż)â1 ]
= (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ¸[đşđşâ˛ ]đż(đżâ˛ đż)â1 = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đ 2 đ°đż(đżâ˛ đż)â1 = đ 2 (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đż(đżâ˛ đż)â1
ďż˝ ) ⤠đŁđđ(đˇ ďż˝ â) Akan ditunjukkan đŁđđ(đˇ
= đ 2 (đżâ˛ đż)â1
ďż˝ â adalah estimator linear yang lain dari đˇ yang dapat ditulis sebagai Misal đˇ ďż˝ â = [(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ]đ đˇ
dengan c adalah matriks konstanta, sehingga
ďż˝ â = [(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ]đ đˇ
= [(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ](đżđˇ + đş)
= (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đżđˇ + đđżđˇ + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş + đđş = đ°đˇ + đđżđˇ + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş + đđş = đˇ + đđżđˇ + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş + đđş
24
ďż˝ â merupakan estimator tak bias dari đˇ maka đ¸(đˇ ďż˝ â) Karena diasumsikan đˇ seharusnya đˇ, dengan kata lain đđżđˇ seharusnya merupakan matriks nol, atau đđż = 0.
ďż˝ â â đˇ = (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đş + đđş = ((đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ)đş Jadi diperoleh đˇ
ďż˝ â ďż˝ = đ¸ ��đˇ ďż˝ â â đˇďż˝ďż˝đˇ ďż˝ â â đˇďż˝â˛ ďż˝ đŁđđďż˝đˇ
= đ¸[(đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ)đşđşâ˛ (đż(đżâ˛ đż)â1 + đⲠ)]
= ((đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ)đ¸(đşđşâ˛ ) (đż(đżâ˛ đż)â1 + đⲠ) = đ 2 ((đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ + đ)(đż(đżâ˛ đż)â1 + đⲠ)
= đ 2 ((đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đż(đżâ˛ đż)â1 + đđż(đżâ˛ đż)â1 + (đżâ˛ đż)â1 đżâ˛ đⲠ+ đđâ˛)
= đ 2 ((đżâ˛ đż)â1 + đđⲠ) ďż˝ ďż˝ + đ 2 đđⲠ= đŁđđďż˝đˇ
Persamaan di atas menunjukkan bahwa matriks variansi estimator linear tak bias ďż˝ â merupakan penjumlahan matriks variansi estimator OLS dengan đ 2 đđⲠ. Secara đˇ ďż˝ ) ⤠đŁđđ(đˇ ďż˝ â ). matematis jadi terbukti bahwa đŁđđ(đˇ 2. Uji Signifikansi Regresi Linear Ganda Berikut ini akan dibahas mengenai uji dalam regresi linear ganda yang meliputi uji signifikansi parameter serempak dan uji signifikansi parameter parsial.
25
a. Uji Signifikansi Parameter Model Regresi Linear Ganda Setelah didapatkan model regresi linear maka harus dilakukan pengujian signifikansi koefisien parameter secara serentak, yaitu apakah variabel-variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan hipotesis: đť0 âś đ˝1 = đ˝2 = ⯠= đ˝đ = 0 đť1 âś âđ˝đ â 0 , đ = 1,2, ⌠, đ
atau
đť0 âś Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen X terhadap variabel dependen Y
đť1 âś Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel independen X terhadap
variabel dependen Y
Menurut Neter (1996: 226),
uji signifikansi
menggunakan statistik uji F dengan rumus:
đš=
Keterangan: â(đďż˝đ â đďż˝)2 đ˝đžđ
đžđđ
= = đ đ đžđđş =
â(đđ â đďż˝đ )2 đ˝đžđş = đâđâ1 đâđâ1
Kriteria keputusan
Tolak đť0 jika F hitung > đšđź(đ,đâđâ1)
đžđđ
đžđđş
parameter model regresi linear
26
b. Uji Signifikansi Parameter Parsial Uji signifikansi parameter parsial digunakan untuk menguji apakah variabel independen (X) yang terdapat dalam persamaan regresi secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) dengan hipotesis: đť0 âś đ˝đ = 0
đť1 âś đ˝đ â 0 , đ = 1,2,3, ⌠, đ
Menurut Neter (1996: 228), uji signifikansi parameter parsial menggunakan statistik uji t dengan rumus: đĄ = Keterangan:
đ˝Ěđ đ {đ˝Ěđ }
�� đ {đ˝Ěđ } diperoleh dari unsur diagonal utama matriks variansi-kovariansi đşđ ďż˝đˇ ďż˝ ďż˝ = đžđđş(đżâ˛ đż)â1 đşđ ďż˝đˇ Kriteria keputusan
đ 2 {đ˝Ě0 } đ {đ˝Ě0 , đ˝Ě1 } ⯠đ {đ˝Ě0 , đ˝Ěđ } ⥠⤠⢠đ {đ˝Ě1 , đ˝Ě0 } đ 2 {đ˝Ě1 } ⯠đ {đ˝Ě1 , đ˝Ěđ }⼠= ⢠⼠⎠⎠⎠⹠⢠⼠2 âŁđ {đ˝Ěđ , đ˝Ě0 } đ {đ˝Ěđ , đ˝Ě1 } ⯠đ {đ˝Ěđ } âŚ
Tolak đť0 jika |đĄ| < đĄđź (đ â đ â 1) 2
3. Uji Asumsi Regresi Linear Regresi linear menggunakan metode OLS akan menghasilkan estimasi parameter yang sahih jika memenuhi asumsi galat berdistribusi normal, galat bersifat saling bebas dan variansi galat konstan. Apabila seluruh asumsi klasik
27
tersebut telah terpenuhi maka akan menghasilkan estimator yang best, linear, unbiased estimators (BLUE). a. Galat Berdistribusi Normal Galat berdistribusi normal dapat dideteksi melalui plot peluang kenormalan residual (P-P plot). Plot residual yang mengikuti garis lurus (arah garis diagonal) mengindikasikan bahwa galat berdistribusi normal. Selain menggunakan plot dapat digunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mendeteksi kenormalan distribusi galat. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut : H 0 : F ( x) = F0 ( x) untuk semua nilai x (galat berdistribusi normal) H 0 : F ( x) â F0 ( x) untuk
sekurang-kurangnya
nilai
x
(galat
tidak
berdistribusi normal). Statistik uji yang digunakan :
= D maksimum S ( x) â F0 ( x) keterangan:
S ( x)
: sebaran kumulatif sampel.
F0 ( x) : sebaran kumulatif normal.
Galat menyebar normal pada taraf nyata Îą jika nilai D < D(Îą ,n ) pada tabel kritis uji Kolmogorov-Smirnov atau nilai-p lebih besar daripada taraf nyata (Siegel, 1994:59). b. Galat Bersifat Saling Bebas Galat bersifat saling bebas atau tidak terjadi autokorelasi apabila galat pada periode tertentu tidak berkorelasi dengan galat pada periode lain. Galat yang saling berkorelasi (autokorelasi) dapat menimbulkan adanya bias pada hasil
28
regresi. Autokorelasi sering ditemukan pada regresi yang menggunakan data time series atau berdasarkan waktu berkala. Galat saling bebas dapat dideteksi melalui plot antara nilai prediksi dan residual. Apabila plot tersebut akan berfluktuasi di sekitar nilai nol maka galat bersifat saling bebas. Selain menggunakan plot, deteksi adanya autokorelasi model regresi dilakukan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W). Statistik Durbin Watson dirumuskan sebagai berikut: n
d=
â (e â e ) i =2
2
i â1
i
n
âe i =1
2
i
Kriteria yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi disajikan dalam tabel kriteria autokorelasi Durbin-Watson sebagai berikut :
Tabel 2.1. Kriteria Keputusan Uji Durbin-Watson Ada autokorelasi positif 0 < d ⤠dL d L < d ⤠dU
Tidak ada keputusan
dU < d ⤠4 â dU
Tidak ada autokorelasi
4 â dU < d ⤠4 â d L
Tidak ada keputusan
4 â dL < d ⤠4
Ada autokorelasi negatif
(Gujarati, 2004 : 469) c. Variansi Galat Konstan (Homoskedastisitas) Asumsi lain berkaitan dengan galat yang harus dipenuhi adalah galat harus memiliki variansi yang konstan (homoskedastisitas). Kehomogenan ragam galat dapat dideteksi melalui plot antara nilai prediksi dengan residual. Jika plot tidak
29
memiliki pola maka ragam sisaan bersifat homogen (memiliki ragam yang konstan). Tetapi jika plot menunjukkan suatu pola tertentu maka ragam sisaan tidak homogen.
F. Metode Generalized Least Square Asumsi-asumsi dalam model regresi linear đ = đżđˇ + đş antara lain tidak
adanya autokorelasi yaitu đ¸(đş) = 0 dan homoskedasitas yaitu đđđ(đş) = đđ đ°.
Apabila asumsi-asumsi mengenai tidak adanya autokorelasi dan homoskedasitas
tidak terpenuhi, maka metode Ordinary Least Square (OLS) tidak lagi tepat digunakan untuk mengestimasi parameter pada model regresi linear. Metode Generalized Least Square (GLS) dapat digunakan untuk mengestimasi parameter ketika model regresi linear berbentuk: đ = đżđˇ + đş
dengan đ¸(đş) = 0, đđđ(đş) = đđ đ˝ dan V merupakan matriks berukuran đđĽđ.
Pelanggaran asumsi tidak adanya autokorelasi dan homoskedasitas akan
diselesaikan dengan mentransformasi data pengamatan model regresi sehingga memenuhi asumsi-asumsi metode ordinary least square. Matriks kovariansi galat berbentuk đđ đ˝ dengan V merupakan matriks nonsingular dan definit positif sehingga terdapat matriks K simetrik non singular berukuran nxn dengan
đ˛â˛ đ˛ = đ˛đ˛ = đ˝.
Didefinisikan variabel-variabel baru sebagai berikut, đâ = đ˛âđ đ , đżâ = đ˛âđ đż, đşâ = đ˛âđ đş ,
sehingga model regresi đ = đżđˇ + đş menjadi đ˛âđ đ=đ˛âđ đżđˇ + đ˛âđ đş atau
30
đâ = đżâ đˇ + đşâ
Galat pada model yang ditransformasi memiliki nilai harapan nol, yaitu đ¸(đşâ ) = đ˛âđ đ¸(đş) = 0
Dengan demikian, matriks kovariansi dari đşâ dapat ditulis sebagai berikut đđđ(đşâ ) = đ¸{[đşâ â đŹ(đşâ )][đşâ â đŹ(đşâ )]â˛} = đ¸ďż˝đşâ đşâ Ⲡ�
= đ¸ďż˝đ˛âđ đşđşâ˛ đ˛âđ ďż˝ = đ˛âđ đ¸(đşđşâ˛ )đ˛âđ
berdasarkan sifat (2.6)
= đ2 đ˛âđ đ˝đ˛âđ
= đđ đ˛âđ đ˛đ˛đ˛âđ = đđ đ°
Setelah ditransformasi ternyata model regresi memenuhi asumsi regresi klasik tidak
adanya
autokorelasi
yaitu
đ¸(đşâ ) = 0
dan
homoskedasitas
yaitu
đđđ(đşâ ) = đđ đ°. Dengan demikian dapat digunakan langkah-langkah pada
metode OLS untuk mencari parameter model regresi metode GLS.
Akan dicari estimator dari parameter yang meminimumkan bentuk kuadrat đ(đˇ) = đşâ Ⲡđşâ = (đâ â đżâ đˇ)Ⲡ(đâ â đżâ đˇ)
Analogi dengan metode OLS, diperoleh persamaan normal metode GLS dalam lambang matriks berbentuk : ďż˝ = đżâ Ⲡđ â ďż˝đż â Ⲡđż â ďż˝đˇ
Ⲡ� = ďż˝đ˛âđ đżďż˝â˛ đ˛âđ đ (ďż˝đ˛âđ đżďż˝ ďż˝đ˛âđ đżďż˝)đˇ âđ
âđ
ďż˝ = đżâ˛ (đ˛â˛ đ˛) đ ďż˝đżâ˛ (đ˛â˛ đ˛) đżďż˝ đˇ ďż˝ = đżâ˛đ˝âđ đ ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝đˇ
â1 ďż˝ = ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ đ ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝ ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝đˇ
31
ďż˝ = ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ đ đ°đˇ
ďż˝ = ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ đ , đˇ
sehingga diperoleh estimator untuk GLS yaitu
ďż˝ đşđżđ = ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ đ đˇ â1
ďż˝ ďż˝ = đđ ((đ˛âđ đż)Ⲡ(đ˛âđ đż)) dengan đđđďż˝đˇ đşđżđ âđ
= đđ ďż˝đżâ˛ (đ˛â˛ đ˛)âđ đżâ˛ ďż˝ â1
= đđ ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
Sifat-sifat estimator metode Generalized Least Square (GLS) 1. Linear Estimator yang diperoleh dengan metode Generalized Least Square adalah linear ďż˝ đşđżđ = ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ đ đˇ
ďż˝ adalah fungsi linear dari Y. đˇ 2. Tak Bias (Unbiased)
ďż˝ đşđżđ ďż˝ = đ¸ ��đżâ˛ đ˝âđđżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ đďż˝ đ¸ďż˝đˇ = đ¸ ��đżâ˛ đ˝âđđżďż˝
= đ¸ ��đżâ˛ đ˝âđđżďż˝
â1 â1
đżâ˛đ˝âđ (đżđˇ + đş)ďż˝
đżâ˛đ˝âđ đżđˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝ â1
= đ¸ ďż˝đ°đˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
đżâ˛đ˝âđ đşďż˝
= đ¸(đˇ) + đ¸ ��đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
= đˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
â1
đżâ˛đ˝âđ đşďż˝
â1
đżâ˛đ˝âđ đş ďż˝
đżâ˛đ˝âđ đ¸(đş)= đˇ + 0 = đˇ
ďż˝ đşđżđ merupakan estimator tak bias dari đˇ. Jadi đˇ
32
3. Variansi minimum ďż˝ adalah estimator-estimator Cara menunjukkan bahwa semua đ˝đ dalam vektor đˇ
ďż˝ mempunyai variansi yang terbaik (best estimator), harus dibuktikan bahwa đˇ
terkecil atau minimum diantara variansi estimator tak bias linear yang lain. ďż˝ ďż˝ = đ2 ďż˝đżâ˛ đ˝âđđżďż˝â1 đđđďż˝đˇ
ďż˝ â) ďż˝ đşđżđ ) ⤠đŁđđ(đˇ Akan ditunjukkan đŁđđ(đˇ
ďż˝ â adalah alternatif linear estimator dari đˇ yang dapat ditulis sebagai Misal đˇ ďż˝ â = [ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ + đ]đ đˇ
dengan c adalah matriks konstanta yang diketahui ďż˝ â = ��đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛đ˝âđ + đďż˝ đ đˇ âđ
= ��đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
= ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
âđ
đżâ˛đ˝âđ + đďż˝ (đżđˇ + đş)
đżâ˛đ˝âđ đżđˇ + đđżđˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
= đ°đˇ + đđżđˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđđżďż˝
â1
â1
= đˇ + đđżđˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
âđ
đżâ˛đ˝âđ đş + đđş
đżâ˛đ˝âđ đş + đđş
đżâ˛đ˝âđ đş + đđş
ďż˝ â) ďż˝ â merupakan estimator tak bias dari đˇ maka đ¸(đˇ Karena diasumsikan đˇ
seharusnya đˇ. Dengan kata lain, đđżđˇ seharusnya merupakan matriks nol atau đđż = 0.
ďż˝ â â đˇ = ��đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝â1 đżâ˛ đ˝âđ + đďż˝ đ â đˇ đˇ = ��đżâ˛ đ˝âđđżďż˝
â1
â1
= ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
đżâ˛ đ˝âđ + đďż˝ (đżđˇ + đş) â đˇ
đżâ˛ đ˝âđ đżđˇ â đˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
đżâ˛ đ˝âđ đş + đđżđˇ + đđş
33
= đ°đˇ â đˇ + ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝ â1
= ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
= [ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
đżâ˛ đ˝âđ đş + đđ
đżâ˛ đ˝âđ đş + đđş
â1
đżâ˛ đ˝âđ + đ]đş
ďż˝ â â đˇ = ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝ Jadi diperoleh đˇ
â1
ďż˝ â ďż˝ = đ¸ ��đˇ ďż˝ â â đˇďż˝ďż˝đˇ ďż˝ â â đˇďż˝â˛ ďż˝ đŁđđďż˝đˇ = đ¸ (ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
= (ďż˝đżâ˛ đ˝âđđżďż˝ = (ďż˝đżâ˛ đ˝âđđżďż˝
âđ
â1 â1
= đ2 (ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
(ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
đżâ˛ đ˝âđ đş + đđş = (ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
đżâ˛ đ˝âđ + đ)đşđşâ˛ (ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
đżâ˛ đ˝âđ + đ)đ¸(đşđşâ˛ ) (ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝ đżâ˛ đ˝âđ + đ)(đđ đ˝)(ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
đżâ˛ đ˝âđ đ˝(ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
đżâ˛ đ˝âđ đ˝đⲠ+ đđ˝(ďż˝đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
= đđ ��đżâ˛ đ˝âđ đżďż˝
â1
+ đđ˝đⲠ�
â1
đżâ˛ đ˝âđ + đ)đş
đżâ˛ đ˝âđ + đ)â˛]
â1
â1
đżâ˛ đ˝âđ + đ)â˛
đżâ˛ đ˝âđ + đ)â˛
đżâ˛ đ˝âđ )Ⲡ+
â1
đżâ˛ đ˝âđ )Ⲡ+ đđ˝đâ˛)
ďż˝ đşđżđ ďż˝ + đđ đđ˝đⲠ= đŁđđďż˝đˇ
Persamaan di atas menunjukkan bahwa matriks variansi estimator alternatif linear ďż˝ â merupakan penjumlahan matriks variansi estimator GLS dengan tak bias đˇ ďż˝ đşđżđ ďż˝ ⤠đŁđđďż˝đˇ ďż˝ â ďż˝. đ2 đđ˝đⲠ. Secara matematis jadi terbukti bahwa đŁđđďż˝đˇ