1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada era dimana telekomunikasi dan transportasi bukan lagi menjadi sebuah kemewahan, batasan antara satu kota dengan kota lain menjadi semakin semu, begitu juga batasan antara satu negara dengan negara lainnya. Pesatnya petumbuhan teknologi secara tidak langsung memacu tumbuh dan berkembangnya keinginan pasar untuk mencari produk dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang lebih murah. Menyikapi hal tersebut, tidak sedikit kebijakan bebas impor diberlakukan di negara-negara di dunia ini. Kejenuhan akan pasar domestik dan adanya kesempatan untuk menjual barangnya di luar negeri menjadi pemacu evolusi dari apa yang kita kenal dengan domestic marketing menjadi global marketing. Adanya keinginan untuk melakukan ekspansi keluar negeri pasti didorong oleh iming-iming keuntungan yang diperoleh dari luar negeri. Salah satu dari alasan sebuah perusahaan melakukan ekspansi keluar negeri adalah mata uang asing yang diperoleh sebagai hasil transaksi yang dilakukan. Telah menjadi sebuah pengetahuan umum bahwa ada beberapa mata uang asing yang dijadikan sebagai alat tukar berskala internasional, oleh sebab itu, mata uang tersebut memiliki harga yang lebih tinggi ketimbang mata uang lainnya.
2
Demi mendapatkan mata uang tersebut dalam jumlah yang banyak, tidak sedikit perusahaan melakukan ekspansi keluar negeri. Salah satu dari banyak alasan sebuah perusahaan melakukan ekspansi keluar negeri adalah karena mereka tidak ingin berhadapan langsung dengan market leader dan pemain-pemain lama di pasar lokal tempat mereka berada. Padatnya sebuah industri membuat pemain-pemain baru tidak dapat bertahan lama, ada sebagian yang hilang karena kalah bersaing dan ada sebagian lain yang diakuisisi. Dari banyak industri yang seperti itu, industri susu di Indonesia ialah salah satu contoh bagi industri yang padat dan memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Walaupun Indonesia dikatakan sebagai negara yang menempati posisi keempat dalam hal kepadatan penduduk di dunia, namun tingkat konsumsi susu di Indonesia sendiri ternyata sangatlah rendah. Namun kesadaran masyarakat tentang nilai gizi dan manfaat susu kian lama kian bertambah dan tingkat konsumsi susu penduduk Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 10% pada tahun 2002 dan 15% pada tahun 2010. Di Indonesia sendiri, produk susu, terutama susu cair, memiliki nilai pasar (market value) sebesar 161,258,405,000 Rupiah. Industri susu Indonesia sendiri telah dikuasai oleh empat pemain lama yaitu Nestlé Indonesia, Friesche Flag, Indomilk, dan Ultrajaya.
3
PT Greenfields Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan susu dengan produknya susu Greenfields. Sebagai perusahaan yang terbilang baru dalam industri tersebut, PT Greenfields Indonesia mau tidak mau harus berhadapan langsung dengan market leader dan pemain lama dalam industri susu di Indonesia. Tetapi PT Greenfields Indonesia memiliki kemauan untuk tumbuh dan berkembang, oleh sebab itu sebuah langkah ekspansi mau tidak mau harus diciptakan untuk kelangsungan hidup perusahaan yang baru berdiri tersebut.
1.2
Rumusan Permasalahan Pembahasan dalam topik skripsi ini seputar PT Greenfields Indonesia yang meliputi sejarah berdirinya, produk, dan strategi marketing yang mereka terapkan. Disini juga dibahas tentang dilema atas masalah yang dihadapi oleh PT Greenfields Indonesia yaitu mengenai keputusan apakah mereka harus ekspansi ke luar negeri atau bermain di pasar lokal.
1.3
Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat dalam pembuatan studi kasus yang mengambil tema marketing : 1. Melaksanakan tugas dalam penyusunan dan pembuatan pada mata kuliah Thesis. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong sebuah perusahaan, dalam hal ini PT Greenfields Indonesia, untuk bermain di pasar internasional.
4
3. Mengetahui apa saja langkah-langkah yang dibutuhkan bagi sebuah perusahaan untuk memasuki pasar asing. 4. Mengetahui mode of entry atau cara sebuah perusahaan memasuki dan bermain di pasar asing yang tersedia.
1.4
Ruang Lingkup Batasan-batasan yang menjadi fokus pusat studi kasus ini dimulai pada tahun 2000 sampai pada awal tahun 2002. Tahun 2002 ialah tahun disaat fasilitas pengolahan susu PT Greenfields Indonesia selesai dibuat, sedangkan awal tahun 2002 ialah saat PT Greenfields Indonesia harus mengambil keputusan apakah mereka akan berhadapan langsung dengan kompetitornya di dalam negeri atau ekspor keluar negeri.
1.5
Sistematika Penulisan Hasil analisa dan perancangan dalam skripsi ini akan diuraikan ke dalam lima bab, sebagai berikut : 1. Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal umum yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini seperti latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup yang, serta sistematika penulisan.
5
2. Landasan Teori Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori dalam penulisan skripsi. Landasan teori ini berbagai teori tentang marketing mix, analisa SWOT, global marketing, dan international marketing. 3. Metodologi Bab ini menjelaskan mengenai jenis dan metode yang digunakan dalam pembuata studi kasus ini. 4. Hasil dan Pembahasan Pada bab keempat ini, dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, profil industri dalam dam luar negeri. Disini juga dilakukan pembahasan antara data yang ada dengan teori. 5. Simpulan dan Saran Bab ini merupakan bab penutup yang berisi simpulan dari pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya terutama atas langkah yang harus dilakukan dan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kondisi terburuk. .