BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Surat kabar harian Analisa 4 Januari 2016 menyatakan bahwa sampai akhir 2015 sebanyak 319 desa di Sumatera Utara belum menikmati listrik. Menurut undang-undang ketenagalistrikan nomor 30 tahun 2009 pasal 4 ayat 3 mengamanatkan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menyediakan dana dalam pengembangan listrik pada kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang, pembangunan tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan serta listrik perdesaan. Salah satu desa yang dimaksut adalah desa Si Onom Hudon 7. Desa Si Onom Hudon 7 adalah desa terbelakang yang terletak di Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini sudah lama ditempati oleh masyarakat tetapi masih sangat tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Utara. Desa Si Onom Hudon 7 memiliki potensi pertanian yang sangat menjanjikan memiliki tanah yang subur terbukti dengan kualitas hasil pertanian yang berasal dari daerah ini yang berkualitas walau dikelola dengan cara tradisional. Letak desa si omom hudon 7 dapat di lihat pada gambar 1.1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Peta letak desa Si Onom Hudon 7
Sayang masyarakat cenderung meninggalkan daerah ini karena tidak tahan dengan ketertinggalan yang berpengaruh terhadap perekonomian mereka. Desa Si Onom Hudon 7 ini sangat jauh di pedalaman Sumatera Utara. Kondisi desa dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan kondisi perumahan masyarakat dapat dilihat pada gambar 1.3.
Gambar 1.2 Kondisi Desa Si Onom Hudon 7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.3 Kondisi salah satu rumah di Desa Si Onom Hudon 7
Penduduk di desa si onom hudon 7, 80% adalah suku batak pakpak dan 20% suku batak toba. Hampir 95% penduduk memeluk agama Kristen. Potret penduduk setempat dapat dilihat pada Gambar 1.4.
Gambar 1.4 Masyarakat di desa Si Onom Hudon 7
Universitas Sumatera Utara
Untuk menuju daerah ini kita menempuh jarak kurang lebih 160 km dari kota Medan. Daerah ini bukanlah daerah yang mudah ditempuh, karena selain jarak yang jauh juga memiliki medan yang bergunung-gunung. Kondisi jalan sulit dilalui. Dari Parlilitan kita bisa berkendara setengah perjalanan, dan setengah perjalanan selanjutnya harus kita tempuh dengan berjalan kaki. Karena kondisi medan yang bergunung-gunung, banyak sungai, batu, rawa yang menyebabkan daerah ini tidak mungkin dilalui dengan berkendara. Masalah belum adanya listrik di daerah ini akibat jarak yang terlalu jauh, dengan beban tak seberapa menyebabkan PLN kesulitan untuk melakukan elektrifikasi ke daerah ini. Daerah ini berpotensi untuk dibangun pembangkitpembangkit listrik terbarukan. Adapun potensi yang dapat dioptimalkan adalah angin dan surya. Memiliki radiasi matahari harian dengan intensitas yang tinggi sama seperti daerah Sumatera Utara lainya yang sangat bagus didirikan pembangkit tenaga surya. Juga memiliki kecapatan dan massa angin yang cocok untuk memutar turbin angin. Untuk melayani beban demikian, kita merencanakan pembangkit listrik hibrid yang terdiri dari pembangkit tenaga angin, surya dan diesel. Untuk mengoptimasi kinerja pembangkit hibrid ini, kita menggunakan alat bantu software HOMER. Studi kelayakan suatu sistem pembangkit hibrid melibatkan proses yang rumit, disebabkan beberapa faktor penting dan saling berkaitan harus dipertimbangkan seperti faktor teknis, ekonomi, dan lingkungan hidup. Dari segi teknis, beberapa hal yang perlu diperhatikan misalnya jumlah dan jenis generator yang digunakan (energi terbarukan dan/atau konvensional), penyimpanan energi,
Universitas Sumatera Utara
konverter, beban, apakah tersambung grid atau tidak, kombinasi optimal dari komponen sistem, kinerja sistem, kontrol, dan sebagainya. Dari segi ekonomi desainer sistem perlu memperhitungan life cycle costs seperti
biaya
awal,
biaya
operasional
dan
perawatan
(O&M),
biaya
decommissioning dan sebagainya. Sedangkan aspek lingkungan yang perlu dimasukkan ke dalam pertimbangan desain antara lain emisi gas rumah kaca yang meliputi jenis, jumlah, dan carbon content bahan bakar yang digunakan. Studi kelayakan akan semakin rumit jika calon investor misalnya, meminta analisa sensitifitas (sensitivity analysis) dimasukkan. Pemodelan menggunakan program komputer adalah pilihan yang dapat mempermudah, mempercepat, dan lebih hemat biaya. Tugas Akhir ini membahas tentang penggunaan program HOMER untuk merancang sistem pembangkit hibrid di sebuah desa terpencil di Provinsi Sumatera Utara bernama desa Si Onom Hudon 7, yang memanfaatkan sumber energi terbarukan lokal. Energi sinar matahari, angin, generator diesel, konverter dan baterai digunakan untuk memberikan suplai listrik kepada masyarakat desa setempat. Penggunaan HOMER telah membuat proses studi kelayakan ini menjadi lebih efektif dan efisien dengan memasukkan semua faktor di atas ke dalam desain sistem.
1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana cara menyelesaikan masalah kelistrikan di desa Si Onom Hudon 7?
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana cara mengoptimasi pembangkit listrik hibrid (angin surya dan diesel) di desa Si Onom Hudon 7? 3. Untuk
mengetahui
pengaruh
energi
terbarukan
terhadap
biaya
pembangunan pembangkit?
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah : 1. Untuk memberikan contoh solusi kelistrikan desa tertinggal di Indonesia. 2. Untuk mengetahui kondisi paling optimal dari pembangkit hibrid yang akan direncanakan di desa Si Onom Hudon 7. 3. Untuk
mengetahui
pengaruh
energi
terbarukan
terhadap
biaya
pembangunan suatu pembangkit.
1.4 Batasan Masalah 1. Pembangkit hibrid yang akan direncanakan adalah di desa Si Onom Hudon 7. 2. Pembangkit hibrid yang dibahas hanya pembangkit tenaga surya, angin, dan diesel. 3. Analisis dan percobaan disimulasikan menggunakan software HOMER.
1.5 Manfaat Tugas Akhir Tugas akhir ini dapat menjelaskan bagaimana cara menjawab permasalahan akan kebutuhan energi listrik di desa Si Onom Hudon 7 Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara meliputi biaya, optimasi daya, kombinasi kerja dan keuntungan dari segi ekonomi, dan juga emisi
Universitas Sumatera Utara
gas yang dihasilkan. Diharapkan juga dapat menjadi contoh solusi di seluruh wilayah indonesia untuk mengatasi masalah kelistrik desa tertinggal.
Universitas Sumatera Utara