BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan KelurahanProvinsi
Sulawesi
Selatan
merupakan
salah
satu
organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai peran dan fungsi melaksanakan kebijakan pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan di lingkup desa dan kelurahan. Dalam
melaksanakan
kebijakan
pembangunan
Provinsi
Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, diperlukan perencanaan yang strategis untuk mencapai tujuan pembangunan yang diharapkan. Perencanaan strategis tersebutmeliputi visi, misi, tujuan, sasaran, isu-isu, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang akan dijadikan tolok ukur pencapaian kinerja organisasi. Penyusunan
Rencana
Strategis
(Renstra)
Badan
Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan (BPMPDK) Provinsi Sulawesi Selatan mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, Khususnya dalam mewujudkan Visi Pembangunan Sulawesi Selatan Selama Lima tahun yaitu “Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan Pada Tahun 2018”, Dalam rumusan visi ini ada tiga pokok visi yakni pilar utama pembangunan
nasional,
simpul
jejaring
dan
akselerasi
kesejahteraan. Renstra BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan Strategis untuk memberikan Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 1
gambaran arahan kebijakan strategi pembangunan pada Tahun 2013-2018 sebagai tolak ukur dan alat bantu dalam melaksanakan tugas dan fungsi BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang urusan pemberdayaan
masyarakat,
pemerintahan
desa
dan
kelurahan.Dukungan ini berfungsi untuk mendukung segenap penyelenggara kegiatan disetiap unit pelaksana dilingkup BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan agar secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan
Kegiatan
sesuai
porsi
dan
peran
yang
ditugaskan.
1.2. Landasan Hukum Rencana Strategis BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan disusun berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Landasan hukum tersebut adalah : 1.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 4421);
2.
Undang-undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 4700); 3.
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 5495);
4.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 5587)
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 2
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undangundang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 5879); 5.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 4385);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 101);
7.
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015 – 2019 (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 976);
9.
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Tahun 2015 – 2019 (Berita Negara Tahun 2015 Nomor 299);
10. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Urusan
Pemerintahan
Yang
Menjadi
Kewenangan
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 3
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 235); 11. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 242) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 Nomor 6); 12. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Sulawesi Selatan Tahun 2008 – 2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 Nomor 7); 13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 2) Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 251); 14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Sulawesi Selatan Tahun 2013 – 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015 Nomor 9); 15. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor : 2099/IX/Tahun 2015 tentang Pengesahan Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2013 – 2018; Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 4
16. Ketentuan Perundangan lainnya yang terkait.
1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2013-2018
dimaksudkan
untuk
menyiapkan
dokumen
perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan yang meliputi Program dan Kegiatan BPMPDK yang dibuat berdasarkan isi-isu strategis di bidang pemberdayaan masyarakat yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun tujuannya adalah untuk : 1. Memantapkan
terselenggaranya
kegiatan-kegiatan
prioritas
sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang ingin dicapai oleh BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan Lima tahun kedepan, yang disesuaikan dengan dinamika dan tuntutan perubahan yang terjadi di masyarakat. 2. Mengsinkronisasikan menyeluruh
dan
perencanaan
terintegrasi
pembangunan
dalam
mendukung
secara kebijakan
pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan. 3. Sebagai pedoman bagi unit kerja dilingkup BPMPDK Prov. Sulawesi Selatan dalam menyelenggarakan kegiatan sesuai porsi dan peran yang ditugaskan dalam mewujudkan otonomi desa dan keberdayaan masyarakat yang partisipatif. 1.4. Sistematika Penulisan Sesuai dengan kaidah Penyusunan Renstra dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, Renstra Badan Pemberdayaan
Masyarakat
Pemerintahan
Desa
dan
KelurahanProvinsi Sulawesi Selatandisusun dengan sistematika sebagai berikut: Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 5
BAB I
PENDAHULUAN,yang Berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD, yang berisi Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD, Sumberdaya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI,
yang
berisi
Identifikasi
Permasalahan
berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra Kementerian dan Provinsi, Telaahan RTRW dan KLHS serta Penentuan Isu-Isu Strategis. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, yang berisi Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD serta Strategi dan Kebijakan BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN, yang berisi Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran serta Pendanaan Indikatif
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, yang berisi Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD serta Indikator Kinerja pada Tujuan dan Sasaran RPJMD yang Menjadi Acuan Kinerja SKPD. BAB VII PENUTUP, yang berisi tentang pola penyelenggaraan Renstra BPMPDK tahun 2013 – 2018 dan penyusunan Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 6
Renca kerja Tahun 2016
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dalam
rangka
penugasan
sebagaimana
tercantum
dalam
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis daerah, dan lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan,maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: 2.1.1. Tugas Menyelenggarakan
Penyusunan
dan
Pelaksanaan
kebijakan Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan
berdasarkan
asas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan 2.1.2. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat,
dan
pemerintahan
Desa
meliputi
Pemerintahan Desa dan Kelurahan, kelembagaan Sosial dan Budaya masyarakat, Pemberdayaan Usaha ekonomi Masyarakat, dan Pengelola Sumber Daya Alam, Teknologi perdesaan dan Kelurahan. b. Penyelenggaraan Pemberdayaan
Pelayanan
dalam
bidang
Masyarakat, dan pemerintahan Desa
meliputi Pemerintahan Desa dan Kelurahan, kelembagaan Sosial dan Budaya masyarakat, Pemberdayaan Usaha Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 8
ekonomi Masyarakat, dan Pengelola Sumber Daya Alam, Teknologi perdesaan dan Kelurahan, c. Pembinaan
dan
Pemberdayaan
Penyelenggaraan
tugas
di
bidang
Masyarakat, dan pemerintahan Desa
meliputi Pemerintahan Desa dan Kelurahan, kelembagaan Sosial dan Budaya masyarakat, Pemberdayaan Usaha ekonomi Masyarakat, dan Pengelola Sumber Daya Alam, Teknologi perdesaan dan Kelurahan, d. Penyelenggaraan Tugas lain yang di berikan Gubernur sesuai dengan Tugas dan Fungsinya
2.1.3. Struktur Organisasi Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemerintahan
Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 1 (satu) Unit Pelaksana Teknis Badan yaitu Balai Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kelurahan (UPTBBP2MDK). Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris, 4 (empat) Kepala Bidang dan 1 (satu) orang Kepala UPTB. Masing-masing Kepala Bidang dibantu oleh 2 (dua) Kepala Sub Bidang dan Kepala UPTB dibantu oleh 1 (satu) orang Kepala Sub Bagian dan 2 (dua) orang Kepala Seksi. Adapun di lingkup Sekretariat, Sekretaris Badan dibantu oleh 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian. Struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan disajikan sebagai berikut :
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20132018 9
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN (BPMPDK) PROVINSI SULAWESI SELATAN BERDASARKAN PERDA NO 9 TAHUN 2008
KEPALA BADAN
Ir. H. Muhammad Kasim Alwi, MP Nip. 19560429 198403 1 006
SEKRETARIS Drs. Sentot Irawan D, M.Si Nip. 19670807 199309 1 003
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Ir. Amir Rahman, M.Si Nip. 19691206 199302 1 001
SUB BAGIAN KEUANGAN Drs. H. Aminuddin Nip. 19590907 197903 1 001
SUB BAGIAN PROGRAM Ir. Musran Andi Muchsin, M.Si Nip. 19680827 199303 1 010
……………………………… …. BIDANG PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN Rais Rahman, S.STP, M.Si Nip. 19771227 199612 1 001
Sub Bidang Pengembangan Pemerintahan Desa dan Kelurahan Sriwati, SE, MM Nip. 19650611 199403 2 003 Sub Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemerintah Desa dan Kelurahan Muh. Yusuf Mappe, SE,M.Si Nip. 19680627 199401 1 001
BIDANG PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT Drs.A.Muh.Sukri.S,MT Nip. 196301091986031013
BIDANG PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MASYARAKAT
Sub Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat H. Abd. Azis, SE Nip. 19640129 199403 1 007
Sub Bidang Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Usaha Ekonomi Masyarakat Ir. Sitti Marhamah, MM Nip. 19670421 199401 2 002
Sub Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sarana Perdesaan
Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat dan Keluarga Dra. Sekar Devi Riahana, MM Nip. 19640312 198812 2 002
Sub Bidang Pengembangan Produksi dan Pemasaran Hasil Usaha Masyarakat A.M.Akbar, S.STP,M.Si Nip. 19780107 199612 1 001
Sub Bidang Pemasyarakatan dan Kerjasama Teknologi Pedesaan
Ir. Nicolas Engelen, MM Nip. 19571205 198703 1 006
BIDANG PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DR. H. A. Syahrir Kube, SE, M.Si Nip. 19630519 199110 1 001
Muhammad Adham, S, Sos, M.Si Nip. 19740104 199303 1 003
Drs. B. Sunardi Nip. 19590819 199003 1 001
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
10
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN-BALAI PELATIHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN (UPTB-BP2MDK) BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN (BPMPDK) PROVINSI SULAWESI SELATAN BERDASARKAN PERDA NO. 9 TAHUN 2008
KEPALA UPTB Very Ala Sampe Patiallo, SH, M.Si Nip. 19640606 199203 1 011
SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI PENGEMBANGAN PELATIHAN
Dra. Fitriyani Rachman Tamma Nip. 19691210 199312 2 005
Salmiah, SH, M.Si Nip. 19690728 199002 2 001 ………………………………….
SEKSI STANDARISASI, AKREDITASI, DAN SERTIFIKASI
Dra. Nurhaeni, MM Nip. 19661014 199401 2 001
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
11
2.2. Sumberdaya Untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat operasional serta untuk kelancaran tugas dan fungsi organisasi, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan didukung oleh sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya manusia (pegawai) serta sarana dan prasarana. 2.2.1. Komposisi Pegawai Total jumlah pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan adalah 81 orang. Dari jumlah tersebut, secara struktural/eselon terdiri dari 1 orang Kepala Badan (eselon II), 6 orang eselon III yaitu 1 orang Sekretaris, 4 orang Kepala Bidang dan 1 orang Kepala UPTB, 14 orang eselon IV yaitu Kepala Sub Bagian 4 orang, Kepala Sub Bidang 8 orang dan 2 orang Kepala Seksi. Adapun untuk jabatan fungsional umum (staf) sebanyak 60 orang. Berdasarkan golongan, terdiri dari Golongan IV sebanyak 15 orang, Golongan III sebanyak 52 orang dan Golongan II sebanyak 11 orang. Sedangkan berdasarkan jenjang pendidikan, terdiri dari Doktor (S3) sebanyak 1 orang, Master (S2) 29 orang, Sarjana (S1) 29 orang, Ahli Madya (D3) 4 orang dan SMA sebanyak 15 orang. Komposisi Pemerintahan berdasarkan
Pegawai Desa
pada dan
Kelurahan
jabatan/eselon,
pendidikan disajikan pada
Badan
pangkat,
Pemberdayaan Provinsi
Masyarakat
Sulawesi
golongan
dan
Selatan kualifikasi
Tabel 1, dan rekapitulasi dari komposisi
pegawai tersebut disajikan pada Tabel 2.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 12
Tabel 1. Komposisi Pegawai BPMPDK Prov. Sulawesi Selatan Berdasarkan Jabatan/Eselon, Pangkat, Golongan dan Kualifikasi Pendidikan No.
Uraian
Jabatan / Eselon
Jumlah (Org)
Pangkat / Golongan (Org)
Pendidikan (Org)
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
I.
II.
BPMPDK a. Kepala Badan
Struktural / Eselon II
1
Pembina Utama Madya, IV/d
S2
b. Sekretaris
Struktural / Eselon III.a
1
Pembina Tk. I, IV/b
S2
c. Kepala Bidang
Struktural / Eselon III.b
4
Pembina Tk.I, IV/b = 3 Pembina, IV/a = 1
S3 = 1 S2 = 3
d. Kepala Sub Bidang
Struktural / Eselon IV.a
8
Pembina, IV/a = 4, Penata Tk.I, III/d = 4
S2 = 6 S1 = 2
e. Kepala Sub Bagian
Struktural / Eselon IV.a
3
Penata Tk.I, III/d = 2 Penata, III/c = 1
S2 = 2 S1 = 1
f. Staf
Fungsional Umum / -
60
Pembina, IV/a = 2 Penata Tk.I, III/d = 7 Penata, III/c = 6 Penata Muda Tk.I, III/b = 14 Penata Muda, III/a = 11 Pengatur Tk.I, II/d = 3 Pengatur, II/c = 3 Pengatur Muda Tk.I, II/b = 1 Pengatur Muda, II/a = 4
S2 S1 D3 SMA
= 12 = 22 = 4 = 13
UPTB a. Kepala UPTB
Struktural / Eselon III.a
1
Pembina Tk. I, IV/b
S2
b. Kepala Subag.TU
Struktural / Eselon IV.a
1
Pembina, IV/a
S2
c. Kepala Seksi
Struktural / Eselon IV.a
2
Pembina, IV/a = 1 Penata Tk.I, III/d = 1
S2 = 2
d. Staf
Fungsional Umum / -
7
Penata Tk.I, III/d = 1 Penata, III/c = 1 Penata Muda Tk.I, III/b = 2 Penata Muda, III/a = 2
JUM LAH
S1 = 4 SMA = 2
81
Sumber : Data Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPMPDK Prov. Sulsel, Tahun 2015
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
13
Tabel 2. Rekapitulasi Komposisi Pegawai BPMPDK Prov. Sulawesi Selatan Berdasarkan Jabatan/Eselon, Golongan dan Kualifikasi Pendidikan No.
Uraian
BPMPDK (Org)
UPTB-BP2MDK (Org)
JUMLAH (Org)
KETERANGAN
1
2
3
4
5
6
- Eselon II
1
-
1
- Eselon III
5
1
6
- Eselon IV
11
3
14
Fungsional Umum ( Staf )
53
7
60
1. a.
b.
Jabatan/Eselon : Struktural
J UM LAH 2.
81
Golongan : A. Golongan IV
17
3
20
B. Golongan III
42
8
50
C. Golongan II
11
-
11
J UM LAH 3.
81
Pendidikan : A. Doktor (S3)
1
-
1
B. Master (S2)
28
3
31
C. Sarjana (S1)
24
5
29
D. Ahli Madya (D3)
6
7
7
E. SMA
12
1
13 81
J UM LAH Sumber : Data Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPMPDK Prov. Sulsel, Tahun 2015.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
14
2.2.2. Sarana Prasarana Sarana dan Prasarana pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari bangunan/gedung kantor, rumah dinas dan kendaraan dinas disajikan pada Tabel 3 berikut : Tabel 3. Sarana dan Prasarana pada Kantor BPMPDK Prov. Sulsel No
Uraian
Jumlah (Unit)
Keterangan
1
2
3
4
1.
2.
3.
Bangunan/Gedung a. Gedung Kantor I
1
Sekretariat
b. Gedung Kantor II
1
Ruang Bidang I s/d IV
c. Gedung Kantor III
1
Subag. Keuangan dan Perpustakaan
d. Aula
1
Ruang Pertemuan
e. Gedung Pusat Pelatihan
2
UPTB-BP2MDK
a. Rumah Dinas Kopel
4
Ditempati oleh pegawai BPMPDK
b. Rumah Dinas Tunggal
4
Ditempati oleh pegawai BPMPDK
a. Mobil
9
b. Motor
15
Operasional Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPTBBP2MDK, Kepala Sub Bidang/Kepala Sub Bagian dan staf
Rumah Dinas
Kendaraan Dinas
Sumber : Data Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPMPDK Prov. Sulsel, Tahun 2013.
Selain sarana prasarana tersebut di atas, aktivitas dan kinerja pegawai BPMPDK Prov. Sulawesi Selatan juga didukung oleh peralatan kantor dan rumah tangga seperti meja kerja, meja rapat, kursi, filling kabinet, komputer, notebook, akses internet, printer, mesin ketik manual, telepon, faksimile, Air Conditioner dan sebagainya.
2.3. Kinerja Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Kinerja pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan berdasarkan Indikator Kinerja sesuai Permendagri nomor 54 Tahun 2010 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 15
TABEL 4 PERSENTASE LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERPRESTASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008-2012 2008 No
Kabupaten / Kota
2009
2010
LPM BERPR ESTASI (%)
JUML AH LPM
JUMLA H LPM BERPR ESTASI
LPM BERPR ESTASI (%)
JUML AH LPM
JUMLA H LPM BERPR ESTASI
12
16,22
74
12
16,22
74
126
12
9,52
126
12
9,52
JUML AH LPM
JUMLAH LPM BERPRE STASI
74
2011 LPM BERPR ESTASI (%)
JUMLA H LPM
12
16,22
74
126
12
9,52
2012 JUMLA H LPM BERPR ESTASI
LPM BERP REST ASI (%)
88
12
13,64
136
12
8,82
LPM BERPR ESTASI (%)
JUMLA H LPM
12
16,22
126
12
9,52
JUMLA H LPM BERPR ESTASI
1
Selayar
2
Bulukumba
3
Bantaeng
67
12
17,91
67
12
17,91
67
12
17,91
67
12
17,91
67
12
17,91
4
Jeneponto
113
12
10,62
113
12
10,62
113
12
10,62
113
12
10,62
113
12
10,62
5
Takalar
77
12
15,58
83
12
14,46
83
12
14,46
83
12
14,46
100
12
12,00
6
Gowa
167
12
7,19
167
12
7,19
167
12
7,19
167
12
7,19
167
12
7,19
7
Sinjai
80
12
15,00
80
12
15,00
80
12
15,00
80
12
15,00
80
12
15,00
8
Bone
372
12
3,23
372
12
3,23
372
12
3,23
372
12
3,23
372
12
3,23
9
Maros
103
12
11,65
103
12
11,65
103
12
11,65
103
12
11,65
103
12
11,65
10
Pangkep
102
12
11,76
102
12
11,76
102
12
11,76
102
12
11,76
103
12
11,65
11
Barru
54
12
22,22
54
12
22,22
54
12
22,22
54
12
22,22
55
12
21,82
12
Soppeng
70
12
17,14
70
12
17,14
70
12
17,14
70
12
17,14
70
12
17,14
13
Wajo
176
12
6,82
176
12
6,82
176
12
6,82
176
12
6,82
176
12
6,82
14
Sidrap
105
12
11,43
106
12
11,32
106
12
11,32
106
12
11,32
106
12
11,32
15
Pinrang
104
12
11,54
104
12
11,54
104
12
11,54
104
12
11,54
108
12
11,11
16
Enrekang
112
12
10,71
129
12
9,30
129
12
9,30
129
12
9,30
129
12
9,30
17
Luwu
192
12
6,25
227
12
5,29
227
12
5,29
227
12
5,29
227
12
5,29
18
Tator
310
12
3,87
159
12
7,55
159
12
7,55
160
12
7,50
160
12
7,50
19
Luwu Utara
171
12
7,02
171
12
7,02
171
12
7,02
171
12
7,02
173
12
6,94
20
Luwu Timur
99
12
12,12
99
12
12,12
99
12
12,12
107
12
11,21
127
12
9,45
21
Toraja Utara
0
0
0,00
151
12
7,95
151
12
7,95
151
12
7,95
151
12
7,95
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
16
22
Makassar
143
12
8,39
143
12
8,39
143
12
8,39
143
12
8,39
143
12
8,39
23
Pare-Pare
22
12
54,55
22
12
54,55
22
12
54,55
22
12
54,55
22
12
54,55
24
Palopo
48
12
25,00
48
12
25,00
48
12
25,00
48
12
25,00
48
12
25,00
2.887
276
9,56
2.946
288
9,78
2.946
288
9,78
2.955
288
9,75
3.024
288
9,52
JUMLAH
TABEL 5 KELOMPOK BINAAN LPM TAHUN 2008 S/D 2012 PROVINSI SULAWESI SELATAN
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kabupaten / Kota Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Bone Maros Pangkep Barru Soppeng Wajo Sidrap
JUML AH LPM 74 126 67 113 77 167 80 372 103 102 54 70 176 105
2008 JUMLA H KLP BINAA N LPM 148 252 201 226 154 501 240 744 206 204 108 140 352 210
RATARATA JUML JUML. AH LPM LPM 2,00 74 2,00 126 3,00 67 2,00 113 2,00 83 3,00 167 3,00 80 2,00 372 2,00 103 2,00 102 2,00 54 2,00 70 2,00 176 2,00 106
2009 JUMLA H KLP BINAA N LPM 148 252 201 226 166 501 240 744 206 204 108 140 352 212
RATARATA JUML JUML. AH LPM LPM 2,00 74 2,00 126 3,00 67 2,00 113 2,00 83 3,00 167 3,00 80 2,00 372 2,00 103 2,00 102 2,00 54 2,00 70 2,00 176 2,00 106
2010 JUMLA H KLP BINAA N LPM 222 378 201 339 249 501 240 1116 309 306 162 210 528 318
RATARATA JUML JUML. AH LPM LPM 3,00 74 3,00 126 3,00 67 3,00 113 3,00 83 3,00 167 3,00 80 3,00 372 3,00 103 3,00 102 3,00 54 3,00 70 3,00 176 3,00 106
2011 JUMLA H KLP BINAA N LPM 222 378 201 339 249 501 240 1116 309 306 162 210 528 318
RATARATA JUML JUML. AH LPM LPM 3,00 88 3,00 136 3,00 67 3,00 113 3,00 100 3,00 167 3,00 80 3,00 372 3,00 103 3,00 103 3,00 55 3,00 70 3,00 176 3,00 106
2012 JUMLA H KLP BINAA N LPM 256 398 201 339 283 501 240 1116 309 308 164 210 528 318
RATARATA JUML. LPM 2,91 2,93 3,00 3,00 2,83 3,00 3,00 3,00 3,00 2,99 2,98 3,00 3,00 3,00
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
17
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pinrang Enrekang Luwu Tator Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Makassar Pare-Pare Palopo JUMLAH
104 112 192 310 171 99 0 143 22 48
208 224 384 620 342 198 0 429 66 144
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 0,00 3,00 3,00 3,00
104 129 227 159 171 99 151 143 22 48
208 258 454 318 342 198 302 429 66 144
2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00
104 129 227 159 171 99 151 143 22 48
312 387 681 477 513 297 453 572 88 192
3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 4,00
104 129 227 160 171 107 151 143 22 48
312 387 681 478 513 305 453 572 88 192
3,00 3,00 3,00 2,99 3,00 2,85 3,00 4,00 4,00 4,00
108 129 227 160 173 127 151 143 22 48
320 387 681 478 517 361 453 572 88 192
2,96 3,00 3,00 2,99 2,99 2,84 3,00 4,00 4,00 4,00
2.887
6301
2,18
2.946
6419
2,18
2.946
9051
3,07
2.955
9060
3,07
3.024
9220
3,05
Jumlah PKK
2012 Juml. PKK Aktif 16
TABEL 6 PERSENTASE PKK AKTIF TAHUN 2008 S/D 2012 PROVINSI SULAWESI SELATAN
NO.
KABUPATEN/K OTA
1
2 1 2 3 4 5 6 7
BANTAENG BULUKUMBA BARRU BONE ENREKANG GOWA JENEPONTO
Jumlah PKK 3 2.177 3.121 876 8.704 1.691 5.911 2.666
2008 Juml. PKK Aktif 4 2.177 3.059 867 8.530 1.657 5.793 2.133
PKK Aktif (%) 5 100,00 98,00 99,00 98,00 98,00 98,00 80,00
6
2009 Juml. PKK Aktif 7
PKK Aktif (%) 8
2.180 3.434 359 7.739 1.698 29.758 2.806
2.180 3.365 355 7.584 1.664 29.163 2.245
100,00 98,00 99,00 98,00 98,00 98,00 80,00
Jumlah PKK
Jumlah PKK 9 2.177 3.470 983 7.783 816 5.808 3.591
2010 Juml. PKK Aktif 10 2.177 3.401 973 7.627 800 5.692 2.909
PKK Aktif (%) 11 100,00 98,00 99,00 98,00 98,00 98,00 81,00
Jumlah PKK 12 2.183 7.317 901 6.691 1.043 4.755 2.981
2011 Juml. PKK Aktif 13 2.183 7.171 892 6.557 1.022 4.660 2.444
PKK Aktif (%) 14 100,00 98,00 99,00 98,00 98,00 98,00 82,00
15 2.260 3.236 901 6.691 990 6.071 2.586
2.260 3.203 892 6.557 980 5.950 2.146
PKK Aktif (%) 17 100,00 99,00 99,00 98,00 99,03 98,00 83,00
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
18
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
LUWU LUWU UTARA LUWU TIMUR MAKASSAR MAROS PALOPO PARE - PARE PANGKEP PINRANG SELAYAR SINJAI SIDRAP SOPPENG TANA TORAJA
6.326 1.457 1.789 5.622 2.132 848 504 1.991 1.750 771 2.393 1.742 2.027 4.383
94,00 98,00 98,00 98,00 100,00 98,00 98,00 98,00 79,00 98,00 98,00 90,00 98,00 100,00
6.730 1.502 530 5.849 2.132 1.129 453 2.082 2.297 1.043 2.345 2.040 939 4.083
6.326 1.472 519 5.732 2.132 1.106 448 2.040 1.838 1.022 2.298 1.836 920 4.083
94,00 98,00 98,00 98,00 100,00 98,00 99,00 98,00 80,00 98,00 98,00 90,00 98,00 100,00
6.730 1.591 2.574 5.804 2.091 1.090 419 2.120 2.152 950 2.345 2.040 1.874 4.083
6.394 1.559 2.523 5.688 2.091 1.068 419 2.078 1.722 931 2.298 1.856 1.837 4.083
95,00 98,00 98,00 98,00 100,00 98,00 100,00 98,00 80,00 98,00 98,00 91,00 98,00 100,00
4.799 1.145 3.665 5.808 1.683 3.322 419 1.603 2.344 600 5.352 1.806 2.110 4.083
4.607 1.122 3.592 5.750 1.683 3.256 411 1.571 1.899 588 5.245 1.662 2.068 4.083
96,00 98,00 98,00 99,00 100,00 98,00 98,00 98,00 81,00 98,00 98,00 92,00 98,00 100,00
3.338 1.454 3.665 5.960 1.663 1.007 419 1.669 2.344 600 5.352 1.806 1.926 4.083
3.204 1.425 3.592 5.900 1.663 987 411 1.636 1.899 588 5.245 1.680 1.887 4.083
96,00 98,00 98,00 99,00 100,00 98,00 98,00 98,00 81,00 98,00 98,00 93,00 98,00 100,00
TORAJA UTARA 22 23 TAKALAR 1.714 1.680 WAJO 24 3.450 3.381
0,00 98,00 98,00
1.995 2.031 3.454
1.955 1.990 3.385
98,00 98,00 98,00
1.994 2.122 3.419
1.954 2.080 3.351
98,00 98,00 98,00
1.995 1.947 2.798
1.955 1.908 2.742
98,00 98,00 98,00
1.966 1.631 2.804
1.927 1.598 2.748
98,00 98,00 98,00
94,67
88.608
85.661
96,67
68.026
65.508
96,30
71.350
69.069
96,80
64.422
62.792
97,47
JUMLAH
6.730 1.487 1.825 5.737 2.132 865 514 2.032 2.215 787 2.442 1.935 2.068 4.383
65.462
69.146
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
19
TABEL 7 KELOMPOK BINAAN PKK TAHUN 2008 S/D 2012 PROVINSI SULAWESI SELATAN 2008 NO.
KABUPATEN/KO TA
1
2
2009
Jumlah PKK
Juml. Klp. Binaan
Ratarata JMLH KLP Binaan PKK
3
4
5
Jumlah PKK
6
2010
Juml. Klp. Binaan
Ratarata JMLH KLP Binaan PKK
Jumlah PKK
7
8
9
2011
Juml. Klp. Binaan
Ratarata JMLH KLP Binaan PKK
Jumlah PKK
10
11
2012
Juml. Klp. Binaan
Ratarata JMLH KLP Binaan PKK
Jumlah PKK
Juml. Klp. Binaan
Ratarata JMLH KLP Binaan PKK
12
13
14
15
16
17
1
BANTAENG
2.177
4.865
2,23
2.180
4.871
2,23
2.177
4.596
2,11
2.183
14.912
6,83
2.260
13.473
5,96
2
BULUKUMBA
3.121
7.147
2,29
3.434
6.880
2,00
3.470
6.339
1,83
7.317
12.152
1,66
3.236
3.121
0,96
3
BARRU
876
4.141
4,73
359
2.814
7,84
983
6.756
6,87
901
5.111
5,67
901
1.950
2,16
4
BONE
8.704
24.909
2,86
7.739
38.787
5,01
7.783
49.982
6,42
6.691
24.158
3,61
6.691
8.441
1,26
5
ENREKANG
1.691
7.276
4,30
1.698
7.733
4,55
816
7.475
9,16
1.043
6.798
6,52
990
2.289
2,31
6
GOWA
5.911
19.823
3,35
29.758
22.281
0,75
5.808
16.880
2,91
4.755
15.289
3,22
6.071
6.462
1,06
7
JENEPONTO
2.666
24.235
9,09
2.806
17.787
6,34
3.591
14.993
4,18
2.981
16.354
5,49
2.586
5.735
2,22
8
LUWU
6.730
12.385
1,84
6.730
11.994
1,78
6.730
12.458
1,85
4.799
6.813
1,42
3.338
4.387
1,31
9
LUWU UTARA
1.487
7.194
4,84
1.502
7.111
4,73
1.591
6.260
3,93
1.145
4.817
4,21
1.454
2.438
1,68
10
LUWU TIMUR
1.825
5.635
3,09
530
5.471
10,32
2.574
6.678
2,59
3.665
5.636
1,54
3.665
3.069
0,84
11
MAKASSAR
5.737
14.302
2,49
5.849
14.544
2,49
5.804
14.666
2,53
5.808
13.965
2,40
5.960
6.914
1,16
12
MAROS
2.132
5.301
2,49
2.132
5.275
2,47
2.091
5.138
2,46
1.683
4.214
2,50
1.663
2.314
1,39
13
PALOPO
865
5.918
6,84
1.129
5.011
4,44
1.090
4.526
4,15
3.322
8.734
2,63
1.007
5.897
5,86
14
PARE - PARE
514
2.468
4,80
453
1.707
3,77
419
1.736
4,14
419
1.739
4,15
419
1.585
3,78
15
PANGKEP
2.032
4.582
2,25
2.082
4.946
2,38
2.120
4.600
2,17
1.603
4.786
2,99
1.669
1.318
0,79
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
20
16
PINRANG
2.215
5.590
2,52
2.297
8.874
3,86
2.152
9.326
4,33
2.344
8.098
3,45
2.344
4.160
1,77
17
SELAYAR
787
3.691
4,69
1.043
3.680
3,53
950
3.651
3,84
600
4.191
6,99
600
1.992
3,32
18
SINJAI
2.442
5.629
2,31
2.345
6.155
2,62
2.345
5.909
2,52
5.352
4.615
0,86
5.352
3.268
0,61
19
SIDRAP
1.935
4.498
2,32
2.040
4.962
2,43
2.040
5.042
2,47
1.806
6.008
3,33
1.806
3.716
2,06
20
SOPPENG
2.068
8.683
4,20
939
4.640
4,94
1.874
7.737
4,13
2.110
5.197
2,46
1.926
2.383
1,24
21
TANA TORAJA
4.383
15.478
3,53
4.083
15.477
3,79
4.083
15.460
3,79
4.083
9.566
2,34
4.083
2.869
0,70
22
TORAJA UTARA
1.995
9.894
4,96
1.994
10.025
5,03
1.995
7.645
3,83
1.966
2.707
1,38
23
TAKALAR
1.714
2.878
1,68
2.031
3.448
1,70
2.122
4.482
2,11
1.947
4.676
2,40
1.631
2.015
1,24
24
WAJO
3.450
15.211
4,41
3.454
14.918
4,32
3.419
11.174
3,27
2.798
10.121
3,62
2.804
3.043
1,09
65.462
211.839
3,24
88.608 229.260
2,59
68.026
235.889
3,47
71.350
205.595
2,88
64.422
95.562
1,48
JUMLAH
-
-
-
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
21
TABEL 8 PERSENTASE POSYANDU AKTIF TAHUN 2008 S/D 2012 PROVINSI SULAWESI SELATAN 2008 NO .
KABUPATEN /KOTA
1
2
2009
2010
2011
2012
Jml. Posy
Jml. Posy Aktif
Posy Aktif (%)
Jml. Posy
Jml. Posy Aktif
Posy Aktif (%)
Jml. Posy
Jml. Posy Aktif
Posy Aktif (%)
Jml. Posy
Jml. Posy Aktif
Posy Aktif (%)
Jml. Posy
Jml. Posy Aktif
Posy Aktif (%)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
Makassar
910
910
100.00
284
284
100.00
939
939
100.00
894
894
100.00
920
920
100.00
2
Gowa
577
577
100.00
655
655
100.00
688
668
97.09
492
492
100.00
613
613
100.00
3
Takalar
359
359
100.00
387
387
100.00
402
387
96.27
390
390
100.00
374
374
100.00
4
Jeneponto
428
428
100.00
381
363
95.28
411
355
86.37
365
365
100.00
328
323
98.48
5
Bantaeng
254
193
75.98
254
193
75.98
254
193
75.98
200
200
100.00
200
200
100.00
6
Bulukumba
471
436
92.57
482
482
100.00
511
511
100.00
472
472
100.00
454
454
100.00
7
Selayar
248
248
100.00
258
258
100.00
258
252
97.67
258
258
100.00
258
258
100.00
8
Sinjai
309
309
100.00
316
316
100.00
318
317
99.69
322
322
100.00
322
322
100.00
9
Maros
386
389
100.78
386
386
100.00
391
390
99.74
386
386
100.00
369
369
100.00
10
Pangkep
272
272
100.00
303
303
100.00
300
300
100.00
305
305
100.00
342
342
100.00
11
Barru
198
198
100.00
209
197
94.26
197
197
100.00
192
192
100.00
227
227
100.00
12
Pare-pare
112
110
98.21
114
110
96.49
115
112
97.39
115
112
97.39
115
112
97.39
13
Bone
783
783
100.00
915
915
100.00
3,491
3,491
100.00
875
875
100.00
875
875
100.00
14
Soppeng
311
298
95.82
196
170
86.73
324
324
100.00
309
271
87.70
302
302
100.00
15
Wajo
443
424
95.71
442
419
94.80
733
733
100.00
704
704
100.00
707
707
100.00
16
Sidrap
278
255
91.73
315
315
100.00
308
308
100.00
309
309
100.00
310
310
100.00
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
22
17
Pinrang
338
338
100.00
353
319
90.37
354
349
98.59
363
342
94.21
353
342
96.88
18
Luwu
350
348
99.43
372
334
89.78
378
363
96.03
378
378
100.00
382
382
100.00
19
Luwu Utara
247
247
100.00
267
267
100.00
288
278
96.53
340
340
100.00
287
287
100.00
20
Luwu Timur
230
230
100.00
177
177
100.00
232
232
100.00
245
227
92.65
245
245
100.00
21
Palopo
131
128
97.71
139
139
100.00
136
136
100.00
198
127
64.14
206
127
61.65
22
Enrekang
360
275
76.39
257
257
100.00
279
267
95.70
225
225
100.00
228
228
100.00
23
Toraja
246 100.00 -
246
100.00
246
246
100.00
246
246
100.00
246
246
100.00
Toraja Utara
246 -
246
24
135
135
100.00
143
143
100.00
135
135
100.00
138
138
100.00
7,843
7,627
97.25
11,696
11,491
98.25
8,718
8,567
98.27
8,801
8,703
98.89
JUMLAH
8,241
8,001
97.09
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
23
TABEL 9.SWADAYA MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No
Kabupaten
1
Selayar
2
Bulukumba
3
Bantaeng
4
Jeneponto
5
Thn 2008
Thn 2009
Nilai Swadaya Masyarakat Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
338,901,600
138,750,000
112,789,175
76,280,000
118,895,000
25,996,135
21,176,450
11,355,500
82,562,600
55,000,000
-
-
509,425,000
192,191,000
337,789,300
529,731,367
-
-
-
-
Takalar
33,905,000
6,500,000
376,126,250
-
42,613,500
6
Gowa
110,601,000
119,990,750
90,259,000
9,665,000
3,240,000
7
Sinjai
31,052,860
101,221,000
204,323,990
174,421,400
30,000,900
8
Maros
449,094,353
533,239,600
464,149,050
356,767,525
255,315,075
9
Pangkajene Kepulauan
666,039,379
-
70,000
1,940,000
-
10
Barru
267,200,000
640,189,110
473,531,220
310,865,473
264,461,509
11
Bone
776,368,291
21,628,400
39,765,700
67,669,950
5,475,900
12
Soppeng
12,000,000
96,935,000
15,464,470
91,224,200
19,301,900
13
Wajo
102,709,975
274,923,400
153,210,000
116,397,150
82,218,200
14
Sidenreng Rappang
311,292,640
230,443,550
211,987,980
119,936,990
56,624,200
15
Pinrang
463,684,085
1,072,363,529
300,553,970
144,874,600
88,014,100
16
Enrekang
973,023,700
783,851,855
1,962,108,850
1,029,387,520
527,263,000
17
Luwu
187,501,000
805,306,380
394,713,550
559,294,200
236,010,600
18
Tana Toraja
759,517,885
-
138,022,000
529,303,900
517,132,800
19
Luwu Utara
751,737,575
557,018,876
312,387,900
122,544,262
140,230,600
20
Luwu Timur
313,622,161
689,793,500
1,601,393,650
1,809,368,000
1,584,880,050
7,103,979,006
6,093,331,400
7,371,637,255
5,794,693,770
4,364,466,634
Total
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
24
TABEL 10.PEMELIHARAAN MASYARAKAT PASCA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No
Nilai Swadaya Masyarakat
Kabupaten
Thn 2008
Thn 2009
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
1
Selayar
Rp
16,945,080
Rp
6,937,500
Rp
5,639,459
Rp
3,814,000
Rp
5,944,750
2
Bulukumba
Rp
1,299,807
Rp
1,058,823
Rp
567,775
Rp
4,128,130
Rp
2,750,000
3
Bantaeng
Rp
-
Rp
-
Rp
25,471,250
Rp
9,609,550
Rp
16,889,465
4
Jeneponto
Rp
26,486,568
Rp
1,324,328
Rp
1,324,328
Rp
1,324,328
Rp
1,324,328
5
Takalar
Rp
1,695,250
Rp
325,000
Rp
18,806,313
Rp
940,316
Rp
2,130,675
6
Gowa
Rp
5,530,050
Rp
5,999,538
Rp
4,512,950
Rp
483,250
Rp
162,000
7
Sinjai
Rp
1,552,643
Rp
5,061,050
Rp
10,216,200
Rp
8,721,070
Rp
1,500,045
8
Maros
Rp
22,454,718
Rp
26,661,980
Rp
23,207,453
Rp
17,838,376
Rp
12,765,754
9
Pangkajene Kepulauan
Rp
33,301,969
Rp
1,665,098
3,500
Rp
97,000
Rp
1,333,099
10
Barru
Rp
13,360,000
Rp
32,009,456
Rp
23,676,561
Rp
15,543,274
Rp
13,223,075
11
Bone
Rp
38,818,415
Rp
1,081,420
Rp
1,988,285
Rp
3,383,498
Rp
273,795
12
Soppeng
Rp
600,000
Rp
4,846,750
Rp
773,224
Rp
4,561,210
Rp
965,095
13
Wajo
Rp
5,135,499
Rp
13,746,170
Rp
7,660,500
Rp
5,819,858
Rp
4,110,910
14
Sidenreng Rappang
Rp
15,564,632
Rp
11,522,178
Rp
10,599,399
Rp
5,996,850
Rp
2,831,210
15
Pinrang
Rp
23,184,204
Rp
53,618,176
Rp
15,027,699
Rp
7,243,730
Rp
4,400,705
16
Enrekang
Rp
48,651,185
Rp
39,192,593
Rp
98,105,443
Rp
51,469,376
Rp
26,363,150
17
Luwu
Rp
9,375,050
Rp
40,265,319
Rp
19,735,678
Rp
27,964,710
Rp
11,800,530
18
Tana Toraja
Rp
37,975,894
Rp
1,898,795
Rp
6,901,100
Rp
26,465,195
Rp
25,856,640
19
Luwu Utara
Rp
37,586,879
Rp
27,850,944
Rp
15,619,395
Rp
6,127,213
Rp
7,011,530
20
Luwu Timur
Rp
15,681,108
Rp
34,489,675
Rp
80,069,683
Rp
90,468,400
Rp
79,244,003
Total
Rp
355,198,950
Rp
309,554,792
Rp
Rp
369,906,191
Rp
291,999,333
Rp
220,880,759
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
25
Berdasarkan Tabel 4 Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang berprestasi selama lima tahun terakhir (2008 sd 2012) berkisar antara 9,56 % sampai dengan 9,52 %. Data tahun 2012 memperlihatkan sebanyak 288 LPMyang berprestasiatau sebesar 9,52 % dari total jumlah3.024 LPM yang ada Di Sulawesi Selatan.
Angka
persentase
ini
lebih
rendah
(berkurang)dibanding
tahun
sebelumnya, yang antara lain disebabkanoleh adanya penambahan jumlahdesa dan kelurahan dibeberapa kabupaten/kota yang berimplikasi terhadap pembentukan LPM baru pula.LPM berprestasi ini adalah LPM yang telah mengikuti kegiatan Perlombaan Desa dan Kelurahan baik tingkat Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Tabel 5 menunjukkan jumlah binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktu5 (lima) tahun terakhir yaitu dari tahun 2008 sampai 2012. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar2,18 % sampai dengan 3,05 % berarti terjadi kenaikan sebesar 0.18% selama kurun waktu lima tahun.Pada tahun 2012 terdapat sebanyak 9.220 kelompok binaan LPM dari total 3.024 LPM atau rata-rata kelompok binaan masing-masing LPM sebesar 3,05 %. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata setiap LPM di Sulawesi Selatan hampir semuanya telah memiliki 3 (tiga) Kelompok Binaan yang tersebar di masing-masing desa maupun kelurahan. Tabel 6 menunjukkan bahwa Jumlah kelompok PKK yang aktif selama kurunwaktu
5
(lima)
tahun
terakhir
dari
tahun
2008
sampai
dengan
2012.Pencapaian kinerja untuk indikator ini relatif cukup stabil dengan perentase rata-rata setiap tahunnya sebesar 97 %.Data tahun 2012 menunjukkan bahwa Jumlah kelompokPKK aktif sebanyak 62.792 atau sebesar 97,47 % dari 64.422jumlah
kelompok
PKK
yang
ada
di
Sulawesi
Selatan.
Data
ini
menggambarkan bahwa hanya 2,53 % PKK yang belum mengoptimalkan fungsi dan kelembagaannya. Tabel 7 menunjukkan jumlah kelompok binaan PKK yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Pencapian kinerja ini di pengaruhi oleh adanya pertambahan jumlah desa/kelurahandi beberapa kabupaten/kota. Data pada tahun 2012 menunjukkan bahwaterdapat sebanyak 95.562kelompok binaan PKK atau sebesar 1,48% dari 64.422jumlah PKK yang ada di Sulawesi Selatan. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata setiap kelompok PKK telah memiliki 2(dua) Kelompok Binaan yang tersebar di masing-masing desa maupun kelurahan di Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 26
Tabel 8 menunjukkan Jumlah persentase Posyandu Aktif di Sulawesi Selatan selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berkisar antara 97,09 – 98,89 %, data ini menunjukan ada peningkatan sebesar 1,8 % selama lima tahun, data tahun 2012 menunjukkan sebanyak 8.703 atau sebesar 98,89 % dari 8.801 posyandu yang ada di Sulawesi Selatan. Tabel
9
Menunjukkan
Nilai
Swadaya
Masyarakat
terhadap
Program
Pemberdayaan Masyarakat selama kurung waktu lima tahun terakhir dari tahun 2008
sampai
dengan
tahun
2012
mengalami
penurunan
berkisar
dari
Rp 7,103,979,006 menjadi Rp 4.364.466.634,- atau mengalami penurunan rata-rata setiap tahunnya sebesar Rp 547.902.474,-. Tabel 10 menunjukkan Nilai Pemeliharaan Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat selama kurung waktu lima tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami penurunan berkisar dari Rp 355.198.950 menjadi Rp 220.880.759, - atau mengalami penurunan rata-rata setiap tahunnya sebesar Rp 26.863.638,-. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Secara umum lemahnya partisipasi masyarakat, memudarnya kearifan dan nilai-nilai lokal yang mengakibatkan ketidakberdayaan masyarakat, antara lain disebabkan oleh : a. Proses pembentukan kelembagaan di perdesaan memiliki ciri yang sama, yakni dibentuk dari “atas.” Kelembagaan yang dibentuk umumnya lebih beriorientasi pada legalitas dan bukan legitimasi yang tidak perlu mempertimbangkan dukungan masyarakat dan pada sisi lain lembaga yang dibentuk biasanya menyertakan pejabat publik sebagai pelindung dan mempunyai hak veto. b. Struktur kelembagaan yang dibentuk umumnya berbentuk hirarki, dengan sedikit memberikan ruang untuk berlangsungnya partisipasi masyarakat. Kekuasaan umumnya terpusat pada pemegang jabatan tertinggi yang justru dipihak pelindung yang pada umumnyadipegang oleh pejabat publik. c. Aspek formal dan legalitas mengalahkan nilai-nilai kearifan lokal yang selanjutnya mengakibatkan pendekatan dalam penyelesaian masalahmasalah selalu didasarkan kepada aspek legalitas dan hukum dan bukan berdasarkanhasil pertimbangan musyawarah, nilai, norma ataupun kearifan lokal yang sudah mengakar di masyarakatselama ini. Dapat disimpulkan bahwa kondisi kelembagaan masyarakat Sulawesi Selatan saat ini belum cukup berdaya sebagai wadah yang menyajikan pilihan-
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 27
pilihan (choices) bagi warganya untuk berbagai aspek kehidupan. Begitu pula kelembagaan
masyarakat
belum
cukup
berdaya
dalam
memfasilitasi
tersuarakannya aspirasi (voices) dalam berbagai aspek kehidupan dari warga masyarakat. Kondisi ini, selain disebabkan oleh proses modernisasi dan praktek pembangunan yang selama ini cenderung mengkondisikan pelemahan daya kemampuan (capability deprivation) atas kelembagaan masyarakat, juga sangat terkait dengan lambatnya proses penguatan wawasan bagi terkuatkannya techno-structure maupun soft-structure masyarakat yang adaptif-kreatif dalam merespon dinamika perubahan. Kondisi ini menuntut agenda pemberdayaan masyarakat yang serius bagi terkuatkannya entitas Sulawesi Selatan kedepan. 2.4.1. Tantangan Dalam pengembangan fungsi pelayanannya, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Prov. Sulawesi Selatan diperhadapkan pada berbagai permasalahan yang dapat menjadi tantangan dalam rangka peningkatan kinerja berupa optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi. Tantangan tersebut meliputi : a. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa belum sepenuhnya di jalankan sesuai dengan amanah peraturan tersebut. b. Pengaruh
globalisasi
yang
mengedepankan
sifat
rasionalitas,
materialistik dan individualistik, c. Kuatnya arus kemajuan teknologi komunikasi dan informasi global yang
mempengaruhi
prilaku
dan
tatanan
kehidupan
sosial
masyarakat, d. Kecenderungan heterogenitas tatanan sosial masyarakat, e. Kecenderungan menurunnya peranan dan fungsi lembaga adat sebagai penegak sistem nilai budaya dalam kehidupan masyarakat lokal, f. Tuntutan pelayanan yang lebih transparan, responsif,konsisten dan akuntabel. g. Tuntutan ketersediaan Data yang terkait dengan informasi berbagai jenis pelayanan pemerintahan desa dan kelembagaan masyarakat.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 28
2.4.2. Peluang Selain tantangan tersebut di atas, terdapat pula peluang-peluang antara lain : a.
Pemberlakuan otonomi yang luas memungkinkan Pemerintah Daerah mengembangkan berbagai inovasi dan kreatifitasuntuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi masyarakat,
b.
Program pemberdayaan masyarakat sudah menjadi salah satu pilar otonomi daerah dan merupakan urusan wajib provinsi,
c.
Adanya komitmen pemerintah pusat terhadap program percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia,
d.
Posisi Sulawesi Selatan sebagai jalur lalu lintas antar wilayah dan antar kawasan bagi pusat perdagangan di Indonesia Timur.
e.
Kebijakan
Pemerintah
Provinsi
Sulawesi
Selatan
tentang
Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan yang termuat dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018.
2.5. Realisasi Anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013- 2015 Realisasi Anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 29
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan Kelurahan sebagai salah satu SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan aparatur pemerintahan di tingkat desa dan kelurahan, secara garis besar dijabarkan sebagai berikut : a. Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan b. Pemberdayaan Kelembagaan dan Peningkatan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat c. Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat d. Pemberdayaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna e. Pemberdayaan Balai Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. Dalam menjalankan masing-masing tugas dan fungsi tersebut di atas, teridentifikasi kendala dan permasalahan yang dihadapi, berupa : 3.1.1. Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan : a. Masih rendahnya pemahaman dan kapasitas aparat desa terkait pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta peraturan yang terkait. Akibatnya, Undang-Undang tersebut belum bisa dilaksanakan secara optimal. b. Masih
rendahnya
keterampilan)
kapasitas
aparatur
dan
SDM
(pengetahuan,
rendahnya
kapasitas
sikap
dan
kelembagaan
pemerintah di tingkat desa dan kelurahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Hal
ini
mengakibatkan
kinerja
para
aparatur
dan
kelembagaan tersebut belum optimal dan belum sesuai dengan prinsip/standar
pelayanan
publik
yang
diharapkan,
sehingga
berdampak pada belum optimalnya pelayanan/fasilitasi terhadap kebutuhan masyarakat. c. Belum optimalnya ketersediaan data Profil Desa dan Kelurahan di Kabupaten/Kota
sehingga
penyajian
data
potensi
dan
tingkat
perkembangan desa dan kelurahan sulit untuk diketahui sebagai bahan dasar perencanaan desa dan kelurahan. Ketersediaan data Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 30
Profil Desa dan Kelurahan sangat membantu dalam menentukan rencana intervensi kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pusat,Provinsi,Kabupaten/Kota).
3.1.2.Pemberdayaan Kelembagaan dan Peningkatan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat : a. Belum optimalnya kinerja aparat pemerintah kabupaten terkait pembinaan adat budaya lokal setempat, serta belum adanya penetapan Desa Adat, b. Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat yang ada di desa/kelurahan sehingga peran serta masyarakat dalam pembangunan
termasuk
pemanfaatan
dan
pemeliharaan
hasil
pembangunan cenderung menurun; c. Pemberdayaan adat dan sosial budaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat
masih
lemah
sehingga
dukungan
kelembagaan adat dan sosial budaya dalam partisipasi pembangunan perdesaan belum optimal. 3.1.3. Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat : a. Kelembagaan ekonomi mikro (BUMDES dan Pasar Desa) masyarakat masih terbatas (relatif sedikit) sehingga kelompok usaha ekonomi masyarakat masih sulit melaksanakan pengembangan usaha dan jaringan produktif; b. Pengembangan produksi dan hasil usaha masyarakat belum optimal sehingga daya saingproduksi dan hasil usaha kelompok usaha ekonomi masyarakat masih rendah. 3.1.4. Pemberdayaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna : a.Sumber daya alam perdesaan belum dikelola secara maksimal begitu pula sarana perdesaan belum ditata secara baik sehingga masyarakat belum merasakan manfaatnya secara maksimal sumber daya alam dan sarana prasarana yang dimiliki tersebut; b.Penyebarluasaan Teknologi Perdesaan yang tepat guna sesuai dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia belum optimal sehingga penggunaan teknologi tepat guna kualitas dan kuantitasnya masih relatif sedikit.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 31
3.1.5. Pemberdayaan
Balai
Pelatihan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. a. Penyelenggaran Pendidikan
dan Pelatihan bidang pemberdayaan
masyarakat belum optimal sesuai dengan ketentuan manual teknis pelatihan
pemberdayaan
masyarakat
dan
desa/kelurahan
(Permendagri No.19 Tahun 2007) b. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan bidang pemberdayaan masyarakat belum optimal berdasarkan kompetensi, jenis dan variasi pelatihan terkait dengan ketersediaan modul pelatihan pemberdayaan yang sesuai dengan spirit zamanmasih relatif sedikit/terbatas baik untuk
kelembagaan
masyarakat,
pemerintah
daerah
maupun
pemerintah desa. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih 3.2.1. Visi Berdasarkan
pemahaman
atas
permasalahan/isu
strategis
pembangunan yang potensil dihadapi pada periode 2013-2018, arahan dari RPJPD Sulawesi Selatan, serta arahan dari visi RPJMN 2010-2014, visi
pembangunan
adalah“Sulawesi
daerah
Selatan
Sulawesi
sebagai
Pilar
Selatan Utama
2013-2018
Pembangunan
Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi KesejahteraanPada Tahun 2018”.Dalam rumusan visi ini ada tiga pokok visi yakni pilar utama pembangunan Nasional, simpul jejaring, dan akselerasi kesejahteraan. Penjelasan masing-masing pokok visi adalah sebagai berikut : a. Pilar Utama Pembangunan Nasional adalahgambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata terhadap solusi
persoalan mendasar bangsa
Indonesia.
tersebut
Persoalan
mendasar
khususnya
dalam
perwujudan ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini ditandai dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan
dirinya
sebagai
pusat
pertumbuhan
dan
perkembangan ekonomi luar pulau Jawa. Ini juga terkait dengan perwujudan pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar ummat beragama, ketertiban dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 32
b. Simpul Jejaring adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi simpul distribusi barang dan jasa, simpul
layanan
pendidikan
dan
kesehatan,
serta
simpul
perhubungan darat, laut dan udara di Luar Jawa dan Kawasan Timur Indonesia khususnya. c. Akselerasi Kesejahteraan adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki awal kematangan ekonomi. Pada saat itu, indeks pembangunan manusia berada pada kategori menengahtinggi, pertumbuhan ekonomi berada di atas rata-rata nasional, pendapatan perkapita sekitar Rp.30 juta/tahun, angka kemiskinan dan pengangguran di bawah rata-rata nasional, agroindustri berkembang pesat serta industri dan jasa berkontribusi signifikan dalam perekonomian. Ini juga ditandai oleh kondisi di mana Sulawesi Selatan semakin kuat mensinergikan kemajuan kabupaten dan kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional, nasional dan internasional. 3.2.2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan dijalankan pada 2013-2018 adalah: a.
Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama;
b.
Meningkatkan kualitaskemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan;
c.
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur;
d.
Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global;
e.
Meningkatkan kualitas demokrasi dan hukum;
f.
Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan, harmoni sosial dan kesatuan bangsa;
g.
Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih.
3.2.3. Program Program strategis pembangunan daerah disusun berdasarkan tujuan pembangunan daerah. Adapun tujuan pembangunan daerah provinsi Sulawesi Selatan yang hendak dicapai pada Tahun 2013-2018 terdiri dari 7 (tujuh) Misi, yang sesuai dengan Tugas Pokok Dan Fungsi Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 33
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi
Sulawesi
Meningkatnya sosial
dan
Selatan
kualitas
yaitu
pada misi
Kemakmuran
Kelestarian
lingkungan
ke
ekonomi, dan
7
2
(dua) yaitu
Kesejahteraan (Ketujuh)
yaitu
Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Kepemerintahan Yang Baik Dan Bersih.
3.2.4. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih TABEL 12 FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDORONG PELAYANAN BPMPDK TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
VISI : “SULAWESI SELATAN SEBAGAI PILAR UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL DAN SIMPUL JEJARING AKSELERASI KESEJAHTERAAN PADA TAHUN 2018” NO MISI DAN PROGRAM KDH DAN WAKIL KDH TERPILIH
PERMASALAHAN PELAYANAN BPMPDK
1
2
3
1
Misi 2 : Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan
Belum Optimalnya Penanganan Penanggulangan Kemiskinan.
Program : Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Belum Optimalnya Rumah Tangga Miskin Yang Di Fasilitasi
Program : Pengembangan Pengelolaan SDA, Sarana Dan Prasarana Perdesaan
- Penyebarluasan informasi TTG yang sesuai dengan potensi yang ada di desa belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat
FAKTOR PENGHAMBAT
PENDORONG
4
5
Belum terintegrasinya - Terbentuknya TKPKD di Tingkat program dan Pengambil Kebijakan. kegiatan - Adanya Mou antara Gubernur Penanggulangan Dengan Para Bupati/Walikota Kemiskinan Untuk pengurangan persentase Kemiskinan Sebesar 2 % Pertahun. Belum adanya Data - Kebijakan Alokasi Pendanaan RTM yang riil sesuai yang relatif semakin nama dan alamat meningkat. - Angka Kemiskinan mengalami penurunan Pengelolaan Sumber - Kerja sama dan pemanfaatan Daya Alam, Sarana penyelenggaraan pendidikan dan prasarana dan pelatihan TTG perdesaan Perdesaan belum perlu dimaksimalkan serta dikelola dan ditata terbentuknya kelembagaan dengan baik secara Posyantekdes secara merata maksimal sehingga di Perdesaan masyarakat belum - Pengelolaan SDA, Sarana dan merasakan prasarana perlu ditata dengan manfaatnya baik secara maksimal dan optimal dimana pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Desa dan Lembaga Kemasyarakatan di Pedesaan.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 34
2
Misi 7 : Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih
- Belum optimalnya SDM pengelola kelembagaan masyarakat dan pemerintah Desa/ Kelurahan - Masih Lemahnya Kelembagaan Pemerintah Desa/Kelurahan Dan Masyarakat Program Kelembagaan ekonomi -Belum tertatanya Pengembangan mikro (BUMDES dan kelembagaan Lembaga Ekonomi Pasar Desa) masyarakat Bumdes di Kab/Kota. Pedesaan; masih terbatas (relatif - Belum Semua sedikit) dan Kab/Kota memiliki Pengembangan Perda Bumdes. produksi dan hasil usaha masyarakat belum optimal Program : Belum optimalnya peran -Belum adanya Peningkatan dan fungsi kelembagaan kesadaran partisipasi masyarakat masyarakat yang ada di masyarakat untuk dalam membangun desa/kelurahan dan terlibat langsung desa Pemberdayaan adat dan secara aktif dalam sosial budaya dalam kegiatan rangka peningkatan pembangunan di kesejahteraan desa. masyarakat masih -Masih lemahnya lemah kelembagaan masyarakat dan adat dalam menggerakkan partisipasi masyarakat. Program Peningkatan Belum optimalnya - Belum optimalnya Peran Perempuan partisipasi kelembagaan SDM pengelola Perdesaan perempuan diperdesaan kelembagaan dalam kegiatan perempuan di pembangunan pedesaan dan perdesaan. perkotaan - Masih Lemahnya Kelembagaan perempuan di pedesaan dan perkotaan. Program : Masih rendahnya - Belum optimalnya Peningkatan kapasitas SDM SDM pengelola kapasitas aparat (pengetahuan, sikap dan kelembagaan pemerintah desa keterampilan) aparatur masyarakat dan pemerintah di tingkat pemerintah Desa/ desa dan kelurahan Kelurahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa.
- Kebijakan Pemerintah untuk penguatan Kelembagaan Masyarakat dan Pemerintah Desa/Kelurahan. (Permendagri No 5 Tahun 2007 dan PP No 72 & 73 Tahun 2004)
-Kebijakan Pemerintah untuk penguatan Kelembagaan BUMDES (Permendagri 39 Tahun 2010 dan Peraturan Gubernur No 23 Tahun 2013 tentang Pembentukan Bumdes)
-Kebijakan Pemerintah untuk penguatan kelembagaan dan pelestarian nilai adat sosial budaya (Permendagri No 52 Tahun 2007) -Banyaknya Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan yang terbentuk di Desa/Kelurahan
-Kebijakan Pemerintah untuk penguatan kelembagaan perempuan (Keputusan Menteri Dalam Negeri No.414.4.561 Tahun 2010 Tanggal 30 Agustus 2010 Tentang Pengesahan Hasil Rakernas VII PKK Tahun 2010, Permendagri No.1 Tahun 2013 Tentang Kelembagaan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) - Kebijakan Pemerintah untuk Penguatan Kapasitas Aparat (Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Keputusan Menteri Dalam Negeri No.35 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa Peraturan Pemerintah No.79
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 35
Program : Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Desa
- Menurunnya peran - Belum Optimalnya serta masyarakat dalam SDM Kelembagaan pembangunan termasuk Desa pemanfaatan dan pemeliharaan hasil pembangunan
Program : Pemberdayaan Masyarakat Desa
Masih Rendahnya Pemahaman aparat pemerintah desa terkait dengan implementasi Undang-Undang Desa
Tahun 2009 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan) - Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa (baik kelompok perempuan dan lakilaki) dalam perencanaan pembangunan desa
Belum Optimalnya Pelaksanaan UndangUndang Desa Nomor 6 Tahun 2014
Kebijakan Implementasi UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
3.3. Telaahan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Dan Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Sembilan Agenda Strategis Prioritas dalam pemerintahan lima tahun ke depan disebut dengan NAWACITA sebagai agenda prioritas pembangunan nasional, sebagai berikut : 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga
bangsa
Indonesia
bisa
maju
dan
bangkit
bersama
bangsabangsa Asia lainnya. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Merujuk
pada
agenda
prioritas
pembangunan
nasional,
khususnya
“Membangun Indonesia Dari Pinggiran Dengan Memperkuat DaerahDaerah Dan Desa Dalam Kerangka Negara Kesatuan”, tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 36
Transmigrasi serta Kementerian Dalam Negeri dalam periode lima tahun ke depan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa; 2. Mempercepat
pembangunan
desa-desa
mandiri
serta
membangun
keterkaitan ekonomi lokal antara desa dan kota melalui pembangunan kawasan perdesaan; 3. Mempercepat pembangunan di daerah tertinggal; 4. Meningkatkan ketersediaan sarana-prasarana dasar dan aksesibilitas di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar; 5. Meningkatkan derajat ketahanan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi bencana, rawan pangan, dan konflik sosial; 6. Meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat
sekitarnya;
meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah; dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. 7. Meningkatkan pembangunan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru di kawasan transmigrasi utamanya pada kawasan perbatasan, daerah tertinggal, kawasan perdesaan yang terkonektifitas dengan pusat kegiatan ekonomi wilayah; 8. Percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan baru yang terintegrasi dalam suatu kesatuan pengembangan ekonomi wilayah untuk mewujudkan keterkaitan desa dan kota.
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional dan mewujudkan Sembilan Agenda Prioritas Nasional (NAWACITA), terdapat delapan Strategi Pembangunan Nasional untuk mewujudkan NAWACITA yaitu: 1. Penguatan tata kelola desa yang baik, melalui: a. Penyusunan peraturan pelaksanaan UU Desa ; b. Menyusun peraturan pelaksanaan perundangundangan terkait dengan UU Ketransmigrasian, dan PP Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal ; c. Peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakat desa 2. Mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimum untuk pelayanan dasar di perdesaan, daerah tert inggal dan kawasan transmigrasi 3. Penguatan pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBN, APBD, Dunia Usaha, dan Masyarakat. 4. Mendorong investasi yang meningkatkan produktivitas rakyat Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 37
5. Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 6. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang keamanan, adminitrasi kependudukan, pertanahan, akta-akta, dan sebagainya 7. Peningkatan koneksitas melalui penyediaan infrastruktur transportasi dan perhubungan di perdesaan, daerah tert inggal dan kawasan transmigrasi 8. Peningkatan dan Penguatan koordinasi lembaga pusat dan daerah dan antar daerah. Strategi Pembangunan Nasional yang sangat terkait dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal terdapat pada Strategi ke-1, ke-2 dan ke-7 yang kesemuanya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam kaitan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga telah mengeluarkan 5 (lima) produk Peraturan Menteri, yaitu: a. Peraturan
Menteri
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa. b. Peraturan
Menteri
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa c. Peraturan
Menteri
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa d. Peraturan
Menteri
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. e. Peraturan
Menteri
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 3.4. Telaahan RTRW/KLHS Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat. Dimana Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat yaitu pembangunan kawasan perdesaan yang dilakukan oleh atas prakarsa Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 38
perdesaan meliputi penataan ruang secara partisipatif, pengembangan pusat pertumbuhan terpadu antar desa dan penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan kemitraaan. Pada Provinsi Sulawesi Selatan Rencana Kawasan Perdesaan termuat dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2029, bahwa yang maksud dengan kawasan pedesaan yaitu wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Permasalahan kawasan Perdesaan sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 51 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Sulawesi Selatan Nomor
9
Tahun
2009
khususnya
menyangkut
aspek
Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa adalah : 1. Belum optimalnya pelibatanruang partisipatif Pemerintahan desa dan Kelembagaan Masyarakat dalam pembahasaan recana kawasan perdesaan pada RTRW Pemerintah Daerah 2. Kebijakan tentang Penetapanan dan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Terpadu antar desa belum diatur antara pemerintahan desa dan pemerintah daerah. 3. Belum optimalnya penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan, dan kemitraan dalam penyusunan kawasan perdesaan pada RTRW pemerintah daerah. 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Berdasarkan identifkasi permasalahan, telaahan visi-misi Kepala Daerah, telaahan, telaahan Renstra Kementerian, telaahan RTRW dan KLHS, maka isu-isu strategis urusan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan Provinsi Sulawesi Selatansesuai prioritas tiap bidang dapat ditentukan sebagai berikut : Tupoksi : Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan 1.
Masih
rendahnya
kapasitas
SDM
(pengetahuan,
sikap
dan
keterampilan) aparatur pemerintah di tingkat desa dan kelurahan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat di Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 39
tingkat desa dan kelurahan. 2.
Belum optimalnya ketersediaan Data Profil Desa dan Kelurahan di Kabupaten/Kota sehingga penggambaran potensi desa dan tingkat perkembangan desa sulit untuk diketahui sebagai bahan dasar perencanaan desa dan kelurahan.
3.
Belum optimalnya pelibatan ruang partisipatif Pemerintahan desa dan Kelembagaan Masyarakat dalam pembahasaan recana kawasan perdesaan pada RTRW Pemerintah Daerah
4.
Belum optimalnya penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan, dan kemitraan dalam penyusunan kawasan perdesaan pada RTRW pemerintah daerah.
5.
Masih
sulitnya
mengetahui
Swadaya,Swakarya
dan
tingkat
perkembangan
Swasembada)
Desa
(Desa
tolak
ukur
sebagai
perkembangan pembangunan desa. 6.
Belum optimalnya pembinaan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah Desa.
Tupoksi: Pemberdayaan Kelembagaan dan Peningkatan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat 1.
Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat yang ada di
desa/kelurahan
pembangunan
sehingga
termasuk
peran
serta
pemanfaatan
dan
masyarakat pemeliharaan
dalam hasil
pembangunan cenderung menurun; 2.
Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa.
3.
Pemberdayaan adat dan sosial budaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat
masih
lemah
sehingga
dukungan
kelembagaan adat dan sosial budaya dalam partisipasi pembangunan perdesaan belum optimal. Tupoksi: Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat : 1.
Belum Optimalnya Penanganan Penanggulangan Kemiskinan.
2.
Kelembagaan ekonomi mikro (BUMDES dan Pasar Desa) masyarakat masih terbatas (relatif sedikit) sehingga kelompok usaha ekonomi masyarakat masih sulit melaksanakan pengembangan usaha dan jaringan produktif ;
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 40
3.
Pengembangan produksi dan hasil usaha masyarakat belum optimal sehingga daya saing produksi dan hasil usaha kelompok usaha ekonomi masyarakat masih rendah.
4.
Kebijakan
tentang
Penetapanan
dan
Pengembangan
Pusat
Pertumbuhan Terpadu antar desa belum diatur antara pemerintahan desa dan pemerintah daerah. 5.
Kelembagaan ekonomi mikro (BUMDES dan Pasar Desa) masyarakat masih terbatas (relatif sedikit) dan Pengembangan produksi dan hasil usaha masyarakat belum optimal
Tupoksi Pemberdayaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna : 1. Sumber daya alam perdesaan belum dikelola secara maksimal begitu pula sarana perdesaan belum ditata secara baik sehingga masyarakat belum merasakan manfaatnya secara maksimal sumber daya alam dan sarana prasarana yang dimiliki tersebut; 2. Penyebarluasaan Teknologi Perdesaan yang tepat guna sesuai dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia belum optimal sehingga penggunaan teknologi tepat guna kualitas dan kuantitasnya masih relatif sedikit. Tupoksi:
Pemberdayaan
Balai
Pelatihan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. 1. Penyelenggaran Pendidikan
dan Pelatihan bidang pemberdayaan
masyarakat belum optmal sesuai dengan ketentuan manual teknis pelatihan
pemberdayaan
masyarakat
dan
desa/kelurahan
bidang
pemberdayaan
(Permendagri No.19 Tahun 2007) 2. Pengembangan
Pendidikan
dan
Pelatihan
masyarakat belum optimal berdasarkan kompetensi, jenis dan variasi pelatihan terkait dengan ketersediaan modul pelatihan pemberdayaan yang sesuai dengan spirit zaman masih relatif sedikit/terbatas baik untuk kelembagaan masyarakat, pemerintah daerah maupun pemerintah desa.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 41
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD 4.1.1. Visi Selaras dengan visi Provinsi Sulawesi Selatan yaitu “Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan Pada Tahun 2018”maka Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan bertekad untuk mendukung visi tersebut pada aspek pemberdayaan masyarakat khususnya dalam menggerakkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat, dukungan tersebut diwujudkan melalui pernyataan visi yaitu “Terwujudnya Otonomi Desa dan Keberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan yang Terkemuka di Indonesia Pada Tahun 2018”
Makna dan penjelasan dari rumusan visi tersebut diatas adalah: Otonomi Desa dimaksudkan sebagai terwujudnya suatu tatanan Pemantapan Kerangka Aturan/Regulasi; Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan Desa; Pemantapan Pengelolaan Keuangan Desa; Pemantapan
Administrasi
Pemerintahan
Desa;
Pengembangan
Kapasitas Pemerintahan Desa; dan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan
Desa
termasuk
sistem
penyelenggaraan pemerintahan desa kearah yang lebih demokratis. Keberdayaan Masyarakat dimaksudkan sebagai kondisi dimana masyarakat
memiliki
kemampuan
dan
kelembagaan
untuk
berprakarsa dan berswadaya dalam memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah pada tingkat lokalitasnya. Terkemuka di Indonesia di maksudkan bahwa pencapaian dari aspek otonomi desa dan keberdayaan masyarakat tersebut menempatkan Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang terbaik di Indonesia. 4.1.2. Misi Sejalan dengan visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Dan Kelurahan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi obyektif serta kebijakan organisasi, dengan ini dirumuskan misi sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 42
Kelurahan; 2.
Menguatkan kelembagaan sosial ekonomi lokal dan kehidupan sosial budaya masyarakat;
3.
Mengembangkan
dan
memperkuat
usaha ekonomi produktif
masyarakat; 4.
Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan;
5.
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas penyelenggaraan pelatihan
tentang pemberdayaan masyarakat, pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan. 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPMPDK 4.2.1. Tujuan Berdasarkan Visi Dan Misi BPMDPK maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik. 2. Meningkatkan kapasitas dan peran aktif lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. 3. Mengembangkan berbagai jenis kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan
keluarga
termasuk
penguatan
lembaga
sosial
ekonomi
masyarakat. 4. Mengembangkan pemanfaatan teknologi tepat guna yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan dalam pengelolaan sumber daya alam bagi Masyarakat Miskin. 5. Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan 4.2.2. Sasaran Untuk mencapai tujuan Renstra BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan Lima sasaran strategis BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2013-2018 Sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan,
pengelolaan
pembangunan dan pelayanan publik.. 2. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa dan kelurahan.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 43
3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas kelembagaan usaha ekonomi produktif masyarakat desa. 4. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna bagi Masyarakat Miskin 5. Meningkatnya kapasitas aparat pemeritah dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan 4.3. Strategi dan Kebijakan 4.3.1. Strategi Dalam
rangka
mewujudkan
Visi dan menjalankan
Misi Badan
Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan (BPMPDK) tergambar dalam Rencana Strategis dan kebijakan
yang
ditetapkan
oleh
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Pemerintahan Desa Dan Kelurahan (BPMPDK) Provinsi Sulawesi Selatan merupakan proses untuk menentukan dan mengatur persoalan-persoalan publik dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama dan merupakan proses perumusan keputusan yang diambil untuk mengurus masalahmasalah publik oleh karena itu perencanaannya harus dilakukan secara baik, matang, terfokus, terarah dan terorganisir. Rencana Strategis dan Kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan (BPMPDK) Provinsi Sulawesi Selatan dalam implementasinya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, maka strategi dan kebijakan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut : TABEL 13. STRATEGI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 1.
2.
3
Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. Meningkatnya Partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa.
Indikator Kinerja Sasaran Persentase desa berstatus swasembada Jumlah keswadayaan gotong royong Masyarakat dalam pembangunan Desa Jumlah Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat yang dikuatkan dan dikembangkan
Strategi Peningkatan Jumlah Desa Swasembada Melalui intervensi Desa Kategori Cepat Berkembang Peningkatan keswadayaan masyarakat berbasis kearifan lokal Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 44
kelembagaannya 4
Meningkatnya kapasitas pengelolaan sumberdaya alam dan penguasaan teknologi tepat guna bagi Masyarakat Miskin Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan
5
4.3.2.
Jumlah RTM yang mengelola SDA Dan memanfaatkan TTG
Peningkatan Pengelolaan SDA dan TTG untuk Pemenuhan hak dasar dan pemberdayaan masyarakat miskin
Jumlah Aparat Desa Dan Masyarakat yang ditingkatkan kapasitasnya
Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Penyelenggaraan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat
Kebijakan
TABEL 14 . ISU STRATEGIS, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENSTRA SKPD BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN VISI : TERWUJUDNYA OTONOMI DESA DAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT SULAWESI SELATAN YANG TERKEMUKA DI INDONESIA MISI 1 : MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN; TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Meningkatkan efektivitas dan Meningkatnya Kualitas Peningkatan Jumlah Penguatan kapasitas kualitas penyelenggaraan Penyelenggaraan Desa Swasembada kelembagaan pemerintah pemerintahan desa dan Pemerintahan Desa Melalui intervensi Desa desa pemerintahan kelurahan dalam Dan Kelurahan. Kategori Cepat proses penyelenggaraan Berkembang pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik MISI 2 : MENGUATKAN KELEMBAGAAN LOKAL DAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT; TUJUAN Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.
SASARAN Meningkatnya Partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa
STRATEGI Peningkatan Keswadayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal
KEBIJAKAN Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
MISI 3 : MENGEMBANGKAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF MASYARAKAT; TUJUAN Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat.
SASARAN Meningkatnyausaha ekonomi produktif masyarakat desa.
STRATEGI Penguatan Kelembagaan Dan Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
KEBIJAKAN Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 45
MISI 4 : MENINGKATKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN; TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna.
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna
Peningkatan Pengelolaan SDA Dan TTG untuk Pemenuhan Hak Dasar dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Kordinasi dan pelibatan multipihak dalam penanggulangan kemiskinan
MISI 5 : MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PENYELENGGARAAN PELATIHAN TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMERINTAHAN DESA DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN. TUJUAN Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan
SASARAN Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan
STRATEGI Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Penyelenggaraan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat
KEBIJAKAN Penguatan Diklat Pemberdayaan Masayarakat yang tersertifikasi dan terakreditasi.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 46
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. Program dan Kegiatan Sesuai Dengan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan, maka program, sasaran dan kegiatan dalam perencanaan strategi ini diuraikan berdasarkan tugas, pokok dan fungsi badan, dapat di lihat pada tabel 15 berikut:
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 47
BAB VI INDIKATOR KINERJA BPMPDK PROVINSI SULAWESI SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 2013-2018 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Sesuai Dengan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan, maka indikator kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan dalam perencanaan strategi dapat di lihat pada tabel 16.
6.2. Indikator Kinerja Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD yang menjadi Acuan Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 48
Tabel 17 Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. NO.
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
1.
Meningkatkan efektivitas dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemerintahan kelurahan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik.
Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan.
Persentase desa berstatus swasembada
2.
Meningkatkan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan serta partisipasi keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.
Meningkatnya Partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa
Jumlah keswadayaan gotong royong Masyarakat dalam pembangunan Desa
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE: 2014
2015
2016
2017
2018
24 Kab/Kota Tersedia Data Profil Desa
100 desa/kel laju tingkat perkembangan cepat berkembang
200 desa/kel laju tingkat perkembangan cepat berkembang
300 desa/kel laju tingkat perkembangan cepat berkembang
400 desa/kel laju tingkat perkembangan cepat berkembang
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
49
3
Mengembangkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan keluarga termasuk penguatan lembaga sosial ekonomi masyarakat.
Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa.
Jumlah Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat yang dikuatkan dan dikembangkan kelembagaannya
226 BUMDES
276 BUMDES
326 BUMDES
376 BUMDES
426 BUMDES
4.
Mengembangkan pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendayagunakan teknologi tepat guna.
Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam dan teknologi tepat guna bagi Masyarakat Miskin
Jumlah RTM yang mengelola SDA Dan memanfaatkan TTG
2280 RTM
2970 RTM
3200 RTM
3430 RTM
3660 RTM
5
Meningkatkan kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa lingkup provinsi Sulawesi Selatan.
Meningkatnya kapasitas aparat dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa dan Kelurahan
Jumlah Aparat Desa Dan Masyarakat yang ditingkatkan kapasitasnya
4 Modul Tersertifikasi dan 1 Pelatihan Terstandarisasi
6 Modul Tersertifikasi dan 26 Pelatihan Terstandarisasi
8 Modul Tersertifikasi dan 37 Pelatihan Terstandarisasi
10 Modul Tersertifikasi dan 48 Pelatihan Terstandarisasi
12 Modul Tersertifikasi dan 59 Pelatihan Terstandarisasi
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
50
BAB VII PENUTUP
7.1. Pola Penyelenggaraan Sasaran
strategis
dalam
renstra
badan
pemberdayaan
masyarakat,
pemerintahan desa dan kelurahan provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018 diarahkan dan dikendalikan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan desa dan Kelurahan, serta dilaksanakan oleh seluruh unit kerja lingkup BPMPDK berdasarkan tugas dan fungsinya masing-masing. Seluruh unit kerja diwajibkan untuk menjabarkan renstra BPMPDK 20132018 kedalam rencana strategis di unit kerja masing-masing dan dilaksanakan secara sistematis dan konsisten. Renstra BPMPDK tahun 2013-2018 Provinsi Sulawesi Selatan bersifat fleksibel dan dapat berubah dengan mempertimbangkan hasil evaluasi atas kondisi obyektif yang berkembang dan berkaitan dengan kebutuhan strategis yang mendesak. Hal-hal yangberkembang dan belum terakomodir, sertaadanya isu pokok baru terkait tugas pokok dan fungsi BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan, segera diinventarisir oleh masing-masing unit kerja untuk selanjutnya menjadi bahan masukan dan catatan perbaikan, yang kemudian disampaikan kepada Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan untuk ditindaklanjuti. Rencana strategis BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan tahun 20132018merupakan pedomandan acuan bagi setiap unit kerja lingkup BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta kebijakan selama masa periode 5 (lima) tahun tersebut. Untuk melaksanakan kebijakan strategis renstra BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 diperlukan organisasi pelaksana, yang disajikan pada tabel berikut Tabel 18. Organisasi Pelaksana Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa dan KelurahanTahun 2013-2018 No.
Pejabat Pelaksana
Kedudukan
1
Kepala Badan PMPDK
Penanggung Jawab Umum dan Pengendali Program
2
Sekretaris
Penanggung Jawab Pelaksana dan Pengendali Program
3
Para Kepala Bidang dan Kepala Unit Penanggung Jawab Pelaksana dan Pelaksana Teknis Badan di Lingkup Pengendali Kegiatan BPMPDK
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 51
7.2. Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2019 Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 akan berakhir pada tahun 2018. Dengan pertimbangan(1). menjaga kesinambungan perencanaan pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan (2). menghindari kekosongan rencana pembangunan BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 karena belum adanya Renstra BPMPDK Tahun 2019-2024 yang diperlukan sebagai pedoman penyusunan rencana anggaran tahun 2019, maka Rencana Kerja (Renja) BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2019 dengan agenda penyelesaian rencana dan permasalahan yang belum seluruhnya tertangani sampai tahun 2018 serta rencana dan permasalahan yang akan dihadapi pada tahun 2019. BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan pada saat tahapan pembangunan RPJMD ke-2 (Tahun 2013-2018) berdasarkan RPJP Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2028 tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan renja BPMPDK Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih baik. Makassar,
September 2015
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
H. MUSTARI SOBA, SH, M.Si Pangkat : Pembina Utama Madya NIP. 19601216 198611 1 001
Rencana Strategis Perubahan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 52