BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Bentuk, Tugas, Wewenang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Bentuk usaha tempat penulis melakukan praktek kerja adalah sebuah Lembaga Perbankan yaitu PT. Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta Kantor Pusat yang beralamatkan Jl. Ir. H. Djuanda III No. 7-9, Jakarta Pusat. Perseroan pertama kali didirikan di Jakarta sejak 11 April 1961 dengan nama “PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta” sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya) No. 30 tanggal 11 April 1961 dibuat oleh dan dihadapan Eliza Pondaag S.H, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. J.A.5/31/13 tanggal 11 April 1961 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 1274 tanggal 26 Juni 1961 serta telah diumumkan dalam Tambahan No. 206 Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 1 Juni 1962. Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, kedudukan hukum Perseroan diubah dan dialihkan dari Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya menjadi Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta berdasarkan Peraturan Daerah, Jakarta-DKI No. 6 Tahun 1978 tanggal 21 Agustus 1978 tentang Bank Pembangunan Daerah Jakarta (BPD Jaya) yang telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Pem.10/87/1-858-sk. 1
Tanggal 5 Desember 1978 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 12 Tahun 1979 Seri D No. 11 tanggal 2 Mei 1979 serta sebagaimana Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 dengan merubah modal dasar dari sebesar Rp.50.000.000.000 menjadi sebesar Rp.300.000.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp.700.000.000,00. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Pebruari 1999 dengan Akta yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H. No. 4 tanggal 6 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th. 1999 tanggal 7 Mei 1999. Tanggal 4 Juni 1999, diumumkan dalam Berita Negara No. 45 TambahanNo.3283.Ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk menjalankan aktivitas umum perbankan. Pada tanggal 30 Nopember 1992, Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai Bank Devisa berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR. Pada bulan Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Bank Indonesia No.6/39/DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir berdasarkan Akta No. 101 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Notaris di Jakarta pada tanggal 28 September 2007 tentang Penambahan Modal Dasar menjadi Rp1.500.000.000.000 dan peningkatan Modal Disetor yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
2
Republik Indonesia dengan No. C04111.HT.01.04 Tahun 2007 tanggal 22 Nopember 2007. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 26 April 2010, Struktur pemegang saham Bank DKI saat ini adalah 99,83% (Rp610.159.000.000) dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan 0,17% (Rp1.000.000.000) dimiliki oleh PD Pasar Jaya, serta mencanangkan Visi dan Misi maupun nilai-nilai Bank yang baru dalam rangka menyongsong perubahan untuk menjadi Bank terbaik yang membanggakan sedangkan Misi dari Bank DKI yaitu Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan Pemerintah Provinsi Bank DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan professional. Visi dan Misi Bank DKI: VISI : "Menjadi Bank Terbaik Yang Membanggakan" MISI : "Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan profesional." PT. Bank DKI mempunyai nilai-nilai perusahaan yaitu: •
Komitmen
•
Teamwork
•
Professional
•
Pelayanan
•
Disiplin
3
•
Kerja keras
•
Integritas
1.1.2. Tugas dan Wewenang PT. Bank DKI memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: a) Layanan Transaksi Dalam Negeri Fasilitas Perbankan untuk transaksi dalam negeri seperti kirim uang, inkaso, Surat Keterangan Bank (SKB), jaminan Bank (Bank Garansi), pembayaran gaji pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, penerimaan pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), pajak-pajak non import dan retribusi daerah, pembayaran rekening tagihan air melalui TPJ dan Palyja, pembayaran rekening listrik, pembayaran tagihan telepon rumah (Telkom), Flexy, Speedy, Kartu Matrix, Indosat, Kartu Hallo Telkomsel, dan pembelian pulsa Handphone Kartu Prabayar Indosat dan Telkomsel. b) Layanan Transaksi Luar Negeri Layanan untuk kemudahan kegiatan bisnis diluar Negeri misalnya dengan pembukuan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan kredit eksport/import, incoming dan outgoing transfer, inward dan outward collection, money changer dan transaksi luar Negeri lainnya. c) Layanan Kartu •
Kartu ATM Bank DKI yang tergabung dalam ATM Bersama yang dapat diakses dilebih dari 13.000 mesin ATM.
•
Jackcard, Kartu Multifungsi sebagai alat pembayaran Busway.
•
Debit DKI, memudahkan semua transaksi nasabah.
4
1.1.3. Perkembangan Usaha PT. Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta di dirikan pada tanggal 11 April 1961 sebagai lembaga Bank yang focus terhadap program pembiayaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 26 April 2010, Struktur pemegang saham Bank DKI saat ini adalah 99,83% (Rp610.159.000.000) dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan 0,17% (Rp1.000.000.000) dimiliki oleh PD Pasar Jaya, serta mencanangkan Visi dan Misi maupun nilai-nilai Bank yang baru dalam rangka menyongsong perubahan untuk menjadi Bank terbaik yang membanggakan sedangkan Misi dari Bank DKI yaitu Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan Pemerintah Provinsi Bank DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan professional. Kondisi perekonomian nasional memotivasi bank-bank domestic untuk terus melebarkan aktivitas bisnisnya. Menyadari hal tersebut, dengan bangga Bank DKI membuka unit bisnis Syariah untuk melayani berbagai kebutuhan konsumen, baik dalam berinvestasi, tabungan maupun pembiayaan. Meskipun Bank DKI Syariah bukan merupakan unit usaha Syariah pertama, akan tetapi Bank DKI Syariah siap memberikan yang terbaik. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah, Bank DKI membuka unit usaha Syariah berdasarkan surat Bank Indonesia no.6/371/DPbS tanggal 8 maret 2004. Kantor cabang Syariah Bank DKI secara resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak H. Sutiyoso pada tanggal 16 maret 2004 (25 muharram 1425 H).
5
Dengan bantuan modal usaha dari Bank DKI Pusat sebesar Rp. 2 Milyar, Bank DKI unit usaha Syariah bertekad untuk dapat memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik-baiknya berdasarkan ketentuan secara islami serta kesepakatan bersama antara nasabah dengan bank. Bank DKI Syariah merupakan unit usaha dari Bank DKI. Bank DKI dimiliki oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan kepemilikan saham 99,81% dan PD Pasar Jaya 0,19%. Bank DKI Syariah bukan merupakan Bank Syariah pertama akan tetapi Bank DKI Syariah siap memberikan pelayanan kepada semua kalangan masyarakat dengan berbagai macam pelayanan dan jasa. 1.1.4. Tempat dan Cabang-Cabang Bank DKI Saat ini Kantor Pusat Bank DKI beralamatkan Jl. Ir. H. Djuanda III No. 7-9, Jakarta Pusat. Memiliki 11 Kantor Cabang, 88 Kantor Cabang Pembantu, 13 Kantor Pembayaran (Payment Point) dan 6 Bank DKI Syariah. Berikut 11 Kantor Cabang yaitu: 1. Bank DKI cabang utama Djuanda. 2. Bank DKI cabang utama Balaikota. 3. Bank DKI cabang Bendungan Hilir. 4. Bank DKI cabang Cempaka Mas. 5. Bank DKI cabang Jati Negara. 6. Bank DKI cabang Kebayoran Baru. 7. Bank DKI cabang Permata Hijau. 8. Bank DKI cabang Matraman. 9. Bank DKI cabang Pintu Besar Selatan.
6
10. Bank DKI cabang Tanah Abang. 11. Bank DKI cabang Tanjung Priok. 1.2.
Tujuan Unit Kerja dan Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1
Tujuan Unit Kerja Penulis mendapat tempat magang/praktek kerja lapangan yang banyak
hubungannya dengan jurusan yang diambil yaitu Manajemen Perusahaan dan penulis ditempatkan di bagian Pemasaran bidang Administrasi Kredit. Pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Tujuan Pemasaran (Marketing): •
Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah/calon nasabah.
•
Mengelola permohonan kredit sesuai dengan kewenangan cabang.
•
Merekomendasikan/mengusulkan permohonan kredit calon debitur dan kolektibilitas pinjaman.
•
Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah.
•
Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan menyusun peta bisnis.
Tujuan akhir Pemasaran (Marketing): •
Tujuan akhir dari pemasaran ialah memuaskan palanggan.
•
Tujuan dari pemasaran itu sendiri bukan untuk mencari laba yang sebesarbesarnya tetapi memberikan kepuasan kepada konsumen.
7
•
Dengan adanya kepuasan tersebut maka terjadi pembelian ulang. Berapa banyak frekuensi ulang pembeli dan berapa banyak jumlah pembelian pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan tersebut.
Tujuan Administrasi Kredit: •
Mengelola dan melakukan analisa risiko kredit berdasarkan data yang diterima dari pemasaran serta kepatuhan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
•
Memeriksa data-data perangkat aplikasi kredit dari pemasaran.
•
Melakukan analisa risiko kredit untuk kredit ritel atas analisa yang dilakukan oleh pemasaran dan dituangkan dalam form sesuai ketentuan yang berlaku di Bank DKI.
•
Membuat analisa laporan keuangan, analisa risiko, dan analisa kebutuhan kredit, untuk kredit menengah yang dituangkan dalam formuli-formulir pelengkap PAK, sesuai dengan ketentuan perkreditan yang berlaku di Bank DKI.
•
Memberikan kesimpulan analisis yang dilakukan ke pemasaran.
1.2.2. Ruang Lingkup Unit Kerja Manajemen
Pemasaran
adalah
analisis,
perencanaan,
implementasi
dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan pelangan dan organisasi.
8
Administrasi Kredit Bank termasuk juga dalam Pemasaran Bank karena ruang lingkup unit kerja tersebut saling berkesinambungan dan berkaitan yang menjadi detail operasional yang meliputi:
1.3.
•
Pelayanan Nasabah
•
Teller
•
Back Office
•
Pemasaran
•
Administrasi Kredit
Hubungan Unit Kerja Perusahaan dengan Unit Lain Hubungan unit kerja antara unit kerja akan dapat memaksimalkan produktivitas perusahan. Oleh sebab itu ditubuh setiap perusahaan dipastikan terdapat suatu korelasi antara setiap unit kerja, setiap unit kerja satu dengan yang lain akan selalu terdapat keterkaitan untuk menumbuhkan kerjasama dalam mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tidak lain pula halnya dengan penulis, selama penulis melaksanakan kerja praktek magang di PT. Bank DKI Djuanda, Jak-Pus ini juga diharuskan untuk selalu kerjasama dengan unit lain yang berhubungan dengan fungsi dan tugas penulis di Adm. Kredit. Untuk itu penulis melakukan hubungan kerja dengan melakukan bekerjasama dengan divisi-divisi lain antara lain: 1. CS (Customer Services) 2. Teller 3. IT (Information Technology)
9
1.4.
Tujuan Magang dan Tujuan Penulisan Laporan Magang 1.4.1.
Tujuan Magang Adapun tujuan dari magang yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
a. Sebagai sarana penulis dalam mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang diserap selama kuliah melalui praktek kerja langsung. b. Mengembangkan potensi diri dalam berorganisasi di luar campus. c. Sebagai bahan informasi dalam penulisan laporan magang/TA. d. Memberikan pengalaman kerja kepada Mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan unit kerja. e. Melatih Mahasiswa untuk menanamkan disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas serta menumbuhkan sikap mandiri. 1.4.2. Tujuan Penulisan Laporan Magang Adapun tujuan penulisan laporan magang/TA yang dilakukan oleh penulis diantaranya adalah: a. Memadukan pengalaman magang dengan teori yang didapat selama kuliah dalam sebuah laporan magang/TA. b. Sebagai syarat kelulusan pada Program Studi D3 Manajemen. c. Dan sebagai syarat untuk meraih gelar Ahli Madya (Amd).
10